SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
Manusia dibangun oleh tiga komponen dasar yaitu:
kognitif, motorik, dan afektif, sehingga ketiga
komponen ini berhubungan satu sama lain.
TAHUKAH ANDA BAHWA?.....
Oleh karena hal tesebut, terapi gerak adalah satu set terapi
yang melibatkan gerakan tubuh dengan menggunakan beberapa
instrumen sebagai medianya. Terapi gerak ini memiliki fungsi
untuk mengoptimakan keseimbangan tubuh, melatih koordinasi
visual motorik, menambah kepekaan anggota badan dan
mengoptimalkan lateralisasi/arah. Karena tubuh manusia yang
aktif dapat mengubah fungsi otak dan proses kognitif (Kosmas,
Loannou & Retalis, 2018).
Pada umumnya anak dengan gangguan koordinasi perkembangan
akan mengalami kesulitan belajar, dan melakukan keterampilan
motorik yang tidak sepadan dengan anak-anak lain yang setara
dengan usianya (Jongmans, Engelsman, Schoemaker, 2003).
Hal ini disebabkan oleh fungsi motorik dan kognitif digabungkan
melalui penggunaan struktur otak yang sama.
Bagaimana hubungan antara
gerak dengan fungsi otak ?
Cerebrum terdiri atas empat bagian utama yang disebut
lobe (lobus) (Robin Arnold, 2004):
1. Lobus occipital terletak sedikit di belakang bagian
otak dan terutama bertanggungjawab pada
penglihatan.
2. Lobus prefrontal terletak di wilayah sekitar kening dan
punya andil terhadap tindakan-tindakan yang
disengaja seperti memberi penilaian, kreativitas,
penyelesaian masalah, dan perencanaan.
3. Lobus parietal terletak pada bagian atas dari porsi
otak manusia, dengan tugas memroses sesuatu yang
berhubungan dengan sensori yang lebih tinggi dan
fungsi-fungsi bahasa.
4. Lobus temporal (bagian kiri dan kanan) berada di atas
dan di sekitar telinga manusia. Bagian ini bertanggung
jawab terhadap pendengaran, memori, pemaknaan,
dan bahasa.
Gerakan dasar dipantau oleh sistem motorik yang berpusat di
permukaan otak bagian atas-depan (lobus parietal) dan bagian depan
otak (lobus prefrontal). Ganglia basal mengatur postur dan gerakan
tubuh dalam ruang dan memproduksi gerakan kompleks. Cerebellum
memantau gerakan halus, koordinasi gerakan dan tonus otot. Selain itu,
Cerebellum mempunyai hubung-an erat dengan sistem vestibuler yang
mempunyai fungsi keseimbangan. Cerebellum juga mempunyai
pengaruh terhadap fungsi sistem limbik yang memantau perasaan emosi
Uji coba terkontrol dilaksanakan secara
acak di Arab Saudi dengan sampel 60
orang siswa laki-laki sekolah dasar yang
berusia 6-9 tahun. Terapi gerak dilakukan
dalam 8 minggu, dimana dalam setiap
minggu ada 3 sesi. Uji koefisien korelasi
Spearman menunjukkan hubungan yang
lebih kuat antara kesejahteraan emosional
dan kemampuan motorik perseptual
setelah dilakukannya terapi gerakan
(Alotaibi, Karkou, & Irvine, 2017).
Hasil penelitian Kosmas et.al (2018)
dengan 31 sampel anak sekolah dasar,
menunjukkan bahwa dengan adanya studi
intervensi gerak menggunakan game
berbasis kinect, terdapat dampak positif
dari permaianan tersebut terhadap
keterampilan ingatan jangka pendek anak-
anak dan tahap emosi.
Palsbo dan Szivek (2012), mengujicobakan
pelatihan gerak berulang motorik halus
dengan menggunakan robot desktop yang
sudah tersedia untuk dijual kepada
masyarakat umum. Peningkatan fungsional
dalam tulisan tangan dapat dicapai untuk
anak disgrafia melalui 8-10 jam pelatihan
gerakan berulang. Namun robot ini lebih
efektif pada anak yang lebih tua (kelas 3-
5) dari pada untuk anak-anak yang lebih
kecil.
Terapi gerak ini juga telah diujicobakan
Nuraeni (2010) pada 30 peserta didik
SD Kranji 2 yang mengalami kesulitan
belajar Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara individual terjadi
perubahan perilaku belajar pada
peserta didik dalam menangkap
pelajaran, lebih konsentrasi, dan
memiliki motivasi dalam belajar.
PENGUJICOBAAN EFEKTIVITAS
TERAPI GERAK
Ada empat tahap terapi gerak menurut Nuraeni, Dewi,, &
Hawanti, (2014)
 Tahap I Terapi Gerak untuk Fokus Keseimbangan
 Tahap II Terapi Gerak untuk Fokus Koordinasi Visual
Motorik
 Tahap III Terapi Gerak untuk Fokus Body Image
 Tahap IV Terapi Gerak untuk Fokus Lateralisasi/arah
Tahapan Terapi Gerak
Terapi dilakukan dengan menggunakan
bantuan alat berupa:
 Balok titian
 Bola basket
 Busa.
Terapi gerak dilakukan secara bertahap
yang masing-masing tahapannya
memiliki tujuan.
• Pertama, menggunakan alat bantu balok titian
bertujuan untuk mengoptimalkan fokus keseimbangan.
• Kedua, menggunakan alat bantu bola basket
bertujuan untuk mengoptimalkan fokus visual
motorik.
• Ketiga, menggunakan alat bantu anggota badan peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar bertujuan untuk
mengoptimalkan fokus body image.
• Tahap keempat menggunakan alat bantu busa bertujuan
untuk mengoptimalkan fokus lateralisasi.
Keempat tahapan diatas telah diujicobakan pada 30 sampel, dan hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara individual terjadi perubahan perilaku belajar pada
peserta didik dalam menangkap pelajaran, lebih konsentrasi, dan memiliki
motivasi dalam belajar (Nuraeni,2010).
Terdapat rangkaian gerakan yang akan merangsang aspek-
aspek tertentu dari otak dan membantu kerjasama
hemisfer di otak. Hal ini akan mengoptimalkan penggunaan
seluruh bagian otak dalam proses belajar atau aktivitas
lainnya serta menyingkirkan hambatan-hambatan dalam
belajar.
1
Pendidikan gerak tari yaitu mendidik anak agar mampu
mengontrol dan mengintepretasikan gerak tubuh,
memanpulasi benda-benda dan menumbuhkan harmoni antara
tubuh dan pikiran, yang merupakan salah satu aspek
kecerdasan yang perlu dikembangkan (Yetti, E., 2012)
2. Gerak Tari
Pendidikan tari anak usia dini menekankan pada gerak, keharmonisan
gerak, kontrol gerak motorik kasar maupun halus, yang dapat
mengembangkan kecerdasan anak
Gerak tari dapat membantu perkembangan fisik dan pola gerak anak, jika
latihan gerak tari dilakukan anak secara bersama-sama dengan
temannya, maka hal tersebut dapat membantu mengembangkan
kemampuan bersosialisasi, mengatur emosi, meningkatkan daya berpikir,
serta mampu menjembatani kesulitan fisik dalam penguasaan materi
pembelajaran di sekolah.
Metode:
• Gerak tangan mendorong secara bergantian (tangan
kanan ke depan-tangan kiri ke belakang)
• Gerak ini dilakukan dengan menggunakan tekanan
tenaga pada tangan yang mendorong.
• Gerak dilakukan secara berulang-ulang sampai anak
memiliki respons reflek yang baik.
 Meningkatkan koordinasi penglihatan, pendengaran, kemampuan
kinestetik sehingga meningkatkan kemampuan mendengar, membaca,
menulis dan daya ingat. Koordinasikan gerakan supaya kalau satu
tangan bergerak, kaki yang berlawanan bergerak pada saat yang sama.
Gerakkan badan ke depan, ke samping, ke belakang dan arahkan mata
kesemua jurusan.
3. Cross Crawl (Gerak Diagonal)
 Meningkatkan komunikasi dan intergrasi di antara kedua
hemisfer serebri dengan terbentuknya percabangan dan
mielinisasi persarafan di corpus callosum, sehingga
komunikasi antara kedua hemisfer bertambah cepat dan
lebih terintegrasi
Metode:
1. Koordinasikan gerakan ketika satu tangan bergerak, kaki
yang berlawanan harus bergerak pada saat yang sama.
2. Gerakkan badan ke depan, ke samping, ke belakang
dan arahkan mata kesemua jurusan.
 Mampu menurunkan tegangan otot leher
 Meningkatkan kemampuan melaksanakan kegiatan mental tanpa
tekanan
4. Neck Rolls (Putar Kepala )
 Meningkatkan pernapasan dan relaksasi titik-titik vokal untuk pembicaraan
yang lebih beresonansi,
 Dengan adanya peningkatan di dalam kemampuan menggerakkan mata dari
kiri ke kanan melewati bidang tengah penglihatan, maka kemampuan baca juga
meningkat.
Metode:
1. Tundukkan kepala kedepan
2. Perlahan putar dari satu sisi kesisi lainnya
3. Tengadahkan kepala kebelakang dan putar lagi kekiri
kekanan.
4. Ulangi dengan bahu diturunkan
 Pengambilan keputusan, konsentrasi dan pemecahan masalah
semuanya akan meningkat pada saat organisasi tubuh meningkat. .
5. Balance Button (Tombol Keseimbangan)
 Meransang sistem keseimbangan tubuh di telinga
bagian dalam
 Gerakan ini akan memperbaiki keseimbangan,
merilekskan mata dan bagian lain tubuh anda
serta mempermudah perhatian anda untuk
berpikir dan melakukan kegiatan
Metode:
1. Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga dan taruh tangan
satunya di pusar.
2. Lepaskan energi keatas, setelah 1 menit sentuh
belakang telinga yang lain.
 Berfungsi untuk memperlancar dan merilekskan kelompok otot di
paha yang menyeimbangkan dan menstabilkan tubuh.
 Melakukan gerakan ini dapat meningkatkan pemahaman, memori
jangka pendek, ekspresi & ketrampilan organisasi.
6. The Grounder (Kuda-kuda)
Metode :
1. Mulai dengan kaki terbuka,
2. Arahkan kaki kanan ke arah kanan, dan kaki kiri
tetap lurus kedepan.
3. Tekuk lutut kanan sambil buang napas
4. Kemudian tarik napas ketika lutut kanan diluruskan
kembali.
5. Ulangi 3 x, kemudian ganti dengan kaki kiri.
 Gerakan ini berfungsi untuk merelakskan otot, hal ini penting
untuk keseimbangan dan koordinasi seluruh tubuh dan membantu
meningkatkan pemahaman anak.
7. The Gravity Glider (Bandul Gravitasi)
Metode:
1. Minta anak duduk di kursi sambil meluruskan kaki.
2. Silangkan kaki kanan diatas kaki kiri.
3. Bungkukkan badan ke depan.
4. Julurkan tangan dan tundukkan kepala
5. Kemudian biarkan lengan terjulur ke berbagai arah
yang bisa dicapai anak.
6. Setelah itu, buat gerakan seperti gerakan menyembah
dengan menjulurkan tangan ke bawah dan kedepan
sambil menghembuskannapas.
7. Kemudian angkat lengan dan tubuh bagian sambil
menarik napas.
8. Lakukan gerakan ini sebanyak 3 kali kemudian ganti
kaki.
Fungsi:
 Menarik otot dan saraf yang ada di bagian belakang tulang punggung
 Sehingga anak akan lebih siap memperhatikan,
 Siap berkonsentrasi, lebih waspada
 Memiliki kemampuan untuk mengerjakan sesuatu sampai selesai
Metode:
1. Berdiri dan letakkan kedua tangan pada dinding
atau sandaran kursi.
2. Tekuk kaki kanan kedepan dan luruskan kaki
kiri kebelakang membentuk garis lurus dengan
punggung.
3. Angkat tumit kaki kiri dan rasakan beban tubuh
disangga oleh kaki kanan.
4. Tarik nafas perlahan-lahan.
5. Kemudian tekan tumit kaki kiri ke lantai dan
rasakan beban tubuh sekarang disangga oleh
kaki kiri.
6. Buang nafas perlahan-lahan
8. Calf Pump (Pompa Betis)
Metode:
1. Bediri lurus posisisi menghadap ke suatu titik yang
terletak setinggi posisi mata. Jadikan ini menjadi titik
tengah untuk acuan menggambar angka 8 tidur. Pilihlah
posisi yang paling nyaman sehingga pandangan mata
dan tangan bisa mendapat jangkauan terjauhnya.
2. Setelah siap, anak bisa mulai menggambar angka 8 tidur
dengan tangan kanan.
3. Mulailah dari titik tengah ke kiri atas, kemudian melingkar
ke kiri bawah, naik ketengah terus kekanan atas; turun
kebawah menuju titik tengah lagi. Demikian seterusnya.
4. Ketika melakukan gerakan menggambar, pandangan
mata mengikuti sepidol yang membentuk angka 8 tidur,
kepala bergeser sedikit dan leher tetap rileks.
5. Lakukan gerakan sebanyak 3 kali kemudian ulangi
dengan tangan kiri bersamaan. Gunakan sepidol
berbeda warna untuk masing-masing tangan.
Fungsi:
 Memadukan bidang penglihatan kiri dan kanan sehingga meningkatkan
integrasi otak kiri dan kanan
 Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh.
 Gerakan ini dapat meningkatkan ketrampilan baca tulis & pemahaman.
9. Lazy 8’s (Angka 8 Tidur)
Metode:
1. Luruskan tangan kiri ke atas disamping kuping
2. Tangan kanan memegang siku tangan kiri
3. Buat gerakan mendorong ke depan, ke belakang,
samping kanan dan samping kiri dengan tangan kiri,
sementara tangan kanan menhan dorongan tangan kiri
tersebut.
4. Pada saat melakukan gerakan, embuskan napas
pelan-pelan dalam hitungan delapan. Ulangi beberapa
kali.
5. Setelah menyelesaikan gerakan, putar atau gerakkan
bahu untuk relaksasi.
6. Ulangi gerakan dengan tangan kanan yang diluruskan
keatas.
10. Arm Activation (Mengaktifkan Tangan)
Fungsi:
 Gerakan ini meregangkan otot bahu & dada atas.
 Gerakan ini merilekskan & mengkoordinasi otot-otot bahu
dan lengan
 Membantu otak dalam kemudahan menulis dengan tangan,
mengucap dan menulis kreatif.
11. Senam ritmik
Senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan
dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan
secara berirama, senam ritmik sangat erat
hubunngannya dengan konsentrasi. Konsentrasi yang
kurang baik akan menurunkan penampilanseseorang
Latihan Relaksasi salah satu cara untuk meningkatkan
konsentrasi, metode relaksasi pada hakikatnya
merupakan penciptaan kondisi tubuh tanpa beban (Sari,
Valentin, Samosir, 2017)
Relaksasi yang mendalam akan mudah dicapai dengan posisi
tidur telentang, atau bersandar sebelum tampil dalam suatu
acara, teknik relaksasi ini terbukti efektif mengurangi
ketegangan dan kecemasan.
1. Alotaibi, A., Karkou, V., Linden, M. V. D., & Irvine, L. (2017). Movement therapy programme
with children with mild learning difficulties in primary school in saudia Arabia: links
between motion and emotion. The Oxford Handbook of Dance And Wellbeing, 479-492.
Doi: https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780199949298.001.0001
2. Jongsman, M. J., Engelsman, B. C. S., & Schoemaker, M. M. (2003). Consequences of
comorbidity of depvelopmental coordination disorders and learning disabilities for
severity and pattern of perceptual motor dysfunction. Journal Of Learnng Disabilities,
36(6), 528-537. Doi: https://doi.org/10.1177/002221940303660060401
3. Kosmas, P., Loannou, A., & Retalis, S. (2018). Moving bodies to moving minds : a study of
the use of motion-based games in special education. Tech Trends, 62(6), 594-601. Doi:
https://doi.org/10.1007/s11528-018-0294-5
4. Nuraeni, Dewi, D.S.E., & Hawanti, S. (2014). Model program pembelajaran individual untuk
peserta didik dengan kesulitan belajar melalui pelatihan terapi gerak bagi shadow
teacher di sd inklusi. Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora, 4(1).
5. Nuraeni. (2010). Efektivitas terapi gerak dalam menangani kesulitan belajar pada
peserta didik sekolah dasar negeri 2 kranji purwokerto. Psycho Idea, 8(2). Doi:
https://doi.ord/10.20595/psychoidea.v8i2.237
6. Palsbo, S.E., & Szivek, P.H. (2012). Effect of robotic-assisted three dimensional
repetitive motion to improve hand motor function and control in children with
handwriting deficits : a nonrandomized phase 2 device trial. American Journal of
Occupstionsl Therapy, 66(6), 682-690. Doi: https://doi.org/10.5014/ajot.2012.004556
7. Robin, A. (2004). Body Atlas. Australia: The Five Mile Press.
8. Sari, R.M., Valentin, R.G., Samosir, A. (2017). Upaya meningkatkan konsentrasi melalui
latihan relaksasi atlet senam ritmik sumut. Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan, 1(1),. Doi:
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/so
9. Triana, D.D., & Husni, E. (2017). Senam otak berbasis gerak tradisi koordinasi asimetris
bagi anak berkebutuhan khusus. Jurnal Sarwahita, 14(1). Doi:
https://doi.org/10.21009/sarwahita.141.02
10. Yetti, E. (2012). Pengaruh model pembelajaran dan kemampuan gerak tari terhadap
kecerdasan emosional anak usia dini. Jurnal Seni & Budaya Panggung, 22(2). 213-224.
Doi: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v22i.63
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

Similar to Gerak dan Otak

Percept. mtr draft 2
Percept. mtr draft 2Percept. mtr draft 2
Percept. mtr draft 2dwi soviarni
 
Pergerakan Asas Perry
 Pergerakan Asas Perry Pergerakan Asas Perry
Pergerakan Asas Perrymurni mohamat
 
Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3senamsholat
 
Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3senamsholat
 
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Mira Sumirah
 
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaPerspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaFebry San
 
Tugas sekolah kebugaran jasmani
Tugas sekolah kebugaran jasmaniTugas sekolah kebugaran jasmani
Tugas sekolah kebugaran jasmaniNur Hadi
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaDita Yuniarti
 
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektual
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektualLansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektual
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektualMunawar Shodiq
 
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdfsardiantidwitirta
 
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-5
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-559770009 makalah-pendidikan-jasmani-5
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-5ery cell
 
fisioterapi pediatri.pdf
fisioterapi pediatri.pdffisioterapi pediatri.pdf
fisioterapi pediatri.pdfmuarif5
 
Tugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikTugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikporja_b
 

Similar to Gerak dan Otak (20)

Percept. mtr draft 2
Percept. mtr draft 2Percept. mtr draft 2
Percept. mtr draft 2
 
Pergerakan Asas Perry
 Pergerakan Asas Perry Pergerakan Asas Perry
Pergerakan Asas Perry
 
NEUROSAINS KOGNITIF..pptx
NEUROSAINS KOGNITIF..pptxNEUROSAINS KOGNITIF..pptx
NEUROSAINS KOGNITIF..pptx
 
Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3
 
Senam otak oke
Senam otak okeSenam otak oke
Senam otak oke
 
Senam otak kuy
Senam otak kuySenam otak kuy
Senam otak kuy
 
Bobat exc
Bobat exc Bobat exc
Bobat exc
 
Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3
 
Pjok bab 6
Pjok bab 6Pjok bab 6
Pjok bab 6
 
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
 
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaPerspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
 
Tugas sekolah kebugaran jasmani
Tugas sekolah kebugaran jasmaniTugas sekolah kebugaran jasmani
Tugas sekolah kebugaran jasmani
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
 
Kognisi
KognisiKognisi
Kognisi
 
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektual
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektualLansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektual
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektual
 
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf
 
ANALISIS PERGERAKAN
ANALISIS PERGERAKANANALISIS PERGERAKAN
ANALISIS PERGERAKAN
 
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-5
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-559770009 makalah-pendidikan-jasmani-5
59770009 makalah-pendidikan-jasmani-5
 
fisioterapi pediatri.pdf
fisioterapi pediatri.pdffisioterapi pediatri.pdf
fisioterapi pediatri.pdf
 
Tugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikTugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorik
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Gerak dan Otak

  • 1.
  • 2. Manusia dibangun oleh tiga komponen dasar yaitu: kognitif, motorik, dan afektif, sehingga ketiga komponen ini berhubungan satu sama lain. TAHUKAH ANDA BAHWA?..... Oleh karena hal tesebut, terapi gerak adalah satu set terapi yang melibatkan gerakan tubuh dengan menggunakan beberapa instrumen sebagai medianya. Terapi gerak ini memiliki fungsi untuk mengoptimakan keseimbangan tubuh, melatih koordinasi visual motorik, menambah kepekaan anggota badan dan mengoptimalkan lateralisasi/arah. Karena tubuh manusia yang aktif dapat mengubah fungsi otak dan proses kognitif (Kosmas, Loannou & Retalis, 2018). Pada umumnya anak dengan gangguan koordinasi perkembangan akan mengalami kesulitan belajar, dan melakukan keterampilan motorik yang tidak sepadan dengan anak-anak lain yang setara dengan usianya (Jongmans, Engelsman, Schoemaker, 2003). Hal ini disebabkan oleh fungsi motorik dan kognitif digabungkan melalui penggunaan struktur otak yang sama.
  • 3. Bagaimana hubungan antara gerak dengan fungsi otak ? Cerebrum terdiri atas empat bagian utama yang disebut lobe (lobus) (Robin Arnold, 2004): 1. Lobus occipital terletak sedikit di belakang bagian otak dan terutama bertanggungjawab pada penglihatan. 2. Lobus prefrontal terletak di wilayah sekitar kening dan punya andil terhadap tindakan-tindakan yang disengaja seperti memberi penilaian, kreativitas, penyelesaian masalah, dan perencanaan. 3. Lobus parietal terletak pada bagian atas dari porsi otak manusia, dengan tugas memroses sesuatu yang berhubungan dengan sensori yang lebih tinggi dan fungsi-fungsi bahasa. 4. Lobus temporal (bagian kiri dan kanan) berada di atas dan di sekitar telinga manusia. Bagian ini bertanggung jawab terhadap pendengaran, memori, pemaknaan, dan bahasa. Gerakan dasar dipantau oleh sistem motorik yang berpusat di permukaan otak bagian atas-depan (lobus parietal) dan bagian depan otak (lobus prefrontal). Ganglia basal mengatur postur dan gerakan tubuh dalam ruang dan memproduksi gerakan kompleks. Cerebellum memantau gerakan halus, koordinasi gerakan dan tonus otot. Selain itu, Cerebellum mempunyai hubung-an erat dengan sistem vestibuler yang mempunyai fungsi keseimbangan. Cerebellum juga mempunyai pengaruh terhadap fungsi sistem limbik yang memantau perasaan emosi
  • 4. Uji coba terkontrol dilaksanakan secara acak di Arab Saudi dengan sampel 60 orang siswa laki-laki sekolah dasar yang berusia 6-9 tahun. Terapi gerak dilakukan dalam 8 minggu, dimana dalam setiap minggu ada 3 sesi. Uji koefisien korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang lebih kuat antara kesejahteraan emosional dan kemampuan motorik perseptual setelah dilakukannya terapi gerakan (Alotaibi, Karkou, & Irvine, 2017). Hasil penelitian Kosmas et.al (2018) dengan 31 sampel anak sekolah dasar, menunjukkan bahwa dengan adanya studi intervensi gerak menggunakan game berbasis kinect, terdapat dampak positif dari permaianan tersebut terhadap keterampilan ingatan jangka pendek anak- anak dan tahap emosi. Palsbo dan Szivek (2012), mengujicobakan pelatihan gerak berulang motorik halus dengan menggunakan robot desktop yang sudah tersedia untuk dijual kepada masyarakat umum. Peningkatan fungsional dalam tulisan tangan dapat dicapai untuk anak disgrafia melalui 8-10 jam pelatihan gerakan berulang. Namun robot ini lebih efektif pada anak yang lebih tua (kelas 3- 5) dari pada untuk anak-anak yang lebih kecil. Terapi gerak ini juga telah diujicobakan Nuraeni (2010) pada 30 peserta didik SD Kranji 2 yang mengalami kesulitan belajar Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individual terjadi perubahan perilaku belajar pada peserta didik dalam menangkap pelajaran, lebih konsentrasi, dan memiliki motivasi dalam belajar. PENGUJICOBAAN EFEKTIVITAS TERAPI GERAK
  • 5. Ada empat tahap terapi gerak menurut Nuraeni, Dewi,, & Hawanti, (2014)  Tahap I Terapi Gerak untuk Fokus Keseimbangan  Tahap II Terapi Gerak untuk Fokus Koordinasi Visual Motorik  Tahap III Terapi Gerak untuk Fokus Body Image  Tahap IV Terapi Gerak untuk Fokus Lateralisasi/arah Tahapan Terapi Gerak Terapi dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berupa:  Balok titian  Bola basket  Busa. Terapi gerak dilakukan secara bertahap yang masing-masing tahapannya memiliki tujuan.
  • 6. • Pertama, menggunakan alat bantu balok titian bertujuan untuk mengoptimalkan fokus keseimbangan. • Kedua, menggunakan alat bantu bola basket bertujuan untuk mengoptimalkan fokus visual motorik. • Ketiga, menggunakan alat bantu anggota badan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar bertujuan untuk mengoptimalkan fokus body image. • Tahap keempat menggunakan alat bantu busa bertujuan untuk mengoptimalkan fokus lateralisasi. Keempat tahapan diatas telah diujicobakan pada 30 sampel, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individual terjadi perubahan perilaku belajar pada peserta didik dalam menangkap pelajaran, lebih konsentrasi, dan memiliki motivasi dalam belajar (Nuraeni,2010). Terdapat rangkaian gerakan yang akan merangsang aspek- aspek tertentu dari otak dan membantu kerjasama hemisfer di otak. Hal ini akan mengoptimalkan penggunaan seluruh bagian otak dalam proses belajar atau aktivitas lainnya serta menyingkirkan hambatan-hambatan dalam belajar. 1
  • 7. Pendidikan gerak tari yaitu mendidik anak agar mampu mengontrol dan mengintepretasikan gerak tubuh, memanpulasi benda-benda dan menumbuhkan harmoni antara tubuh dan pikiran, yang merupakan salah satu aspek kecerdasan yang perlu dikembangkan (Yetti, E., 2012) 2. Gerak Tari Pendidikan tari anak usia dini menekankan pada gerak, keharmonisan gerak, kontrol gerak motorik kasar maupun halus, yang dapat mengembangkan kecerdasan anak Gerak tari dapat membantu perkembangan fisik dan pola gerak anak, jika latihan gerak tari dilakukan anak secara bersama-sama dengan temannya, maka hal tersebut dapat membantu mengembangkan kemampuan bersosialisasi, mengatur emosi, meningkatkan daya berpikir, serta mampu menjembatani kesulitan fisik dalam penguasaan materi pembelajaran di sekolah. Metode: • Gerak tangan mendorong secara bergantian (tangan kanan ke depan-tangan kiri ke belakang) • Gerak ini dilakukan dengan menggunakan tekanan tenaga pada tangan yang mendorong. • Gerak dilakukan secara berulang-ulang sampai anak memiliki respons reflek yang baik.
  • 8.  Meningkatkan koordinasi penglihatan, pendengaran, kemampuan kinestetik sehingga meningkatkan kemampuan mendengar, membaca, menulis dan daya ingat. Koordinasikan gerakan supaya kalau satu tangan bergerak, kaki yang berlawanan bergerak pada saat yang sama. Gerakkan badan ke depan, ke samping, ke belakang dan arahkan mata kesemua jurusan. 3. Cross Crawl (Gerak Diagonal)  Meningkatkan komunikasi dan intergrasi di antara kedua hemisfer serebri dengan terbentuknya percabangan dan mielinisasi persarafan di corpus callosum, sehingga komunikasi antara kedua hemisfer bertambah cepat dan lebih terintegrasi Metode: 1. Koordinasikan gerakan ketika satu tangan bergerak, kaki yang berlawanan harus bergerak pada saat yang sama. 2. Gerakkan badan ke depan, ke samping, ke belakang dan arahkan mata kesemua jurusan.
  • 9.  Mampu menurunkan tegangan otot leher  Meningkatkan kemampuan melaksanakan kegiatan mental tanpa tekanan 4. Neck Rolls (Putar Kepala )  Meningkatkan pernapasan dan relaksasi titik-titik vokal untuk pembicaraan yang lebih beresonansi,  Dengan adanya peningkatan di dalam kemampuan menggerakkan mata dari kiri ke kanan melewati bidang tengah penglihatan, maka kemampuan baca juga meningkat. Metode: 1. Tundukkan kepala kedepan 2. Perlahan putar dari satu sisi kesisi lainnya 3. Tengadahkan kepala kebelakang dan putar lagi kekiri kekanan. 4. Ulangi dengan bahu diturunkan
  • 10.  Pengambilan keputusan, konsentrasi dan pemecahan masalah semuanya akan meningkat pada saat organisasi tubuh meningkat. . 5. Balance Button (Tombol Keseimbangan)  Meransang sistem keseimbangan tubuh di telinga bagian dalam  Gerakan ini akan memperbaiki keseimbangan, merilekskan mata dan bagian lain tubuh anda serta mempermudah perhatian anda untuk berpikir dan melakukan kegiatan Metode: 1. Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga dan taruh tangan satunya di pusar. 2. Lepaskan energi keatas, setelah 1 menit sentuh belakang telinga yang lain.
  • 11.  Berfungsi untuk memperlancar dan merilekskan kelompok otot di paha yang menyeimbangkan dan menstabilkan tubuh.  Melakukan gerakan ini dapat meningkatkan pemahaman, memori jangka pendek, ekspresi & ketrampilan organisasi. 6. The Grounder (Kuda-kuda) Metode : 1. Mulai dengan kaki terbuka, 2. Arahkan kaki kanan ke arah kanan, dan kaki kiri tetap lurus kedepan. 3. Tekuk lutut kanan sambil buang napas 4. Kemudian tarik napas ketika lutut kanan diluruskan kembali. 5. Ulangi 3 x, kemudian ganti dengan kaki kiri.
  • 12.  Gerakan ini berfungsi untuk merelakskan otot, hal ini penting untuk keseimbangan dan koordinasi seluruh tubuh dan membantu meningkatkan pemahaman anak. 7. The Gravity Glider (Bandul Gravitasi) Metode: 1. Minta anak duduk di kursi sambil meluruskan kaki. 2. Silangkan kaki kanan diatas kaki kiri. 3. Bungkukkan badan ke depan. 4. Julurkan tangan dan tundukkan kepala 5. Kemudian biarkan lengan terjulur ke berbagai arah yang bisa dicapai anak. 6. Setelah itu, buat gerakan seperti gerakan menyembah dengan menjulurkan tangan ke bawah dan kedepan sambil menghembuskannapas. 7. Kemudian angkat lengan dan tubuh bagian sambil menarik napas. 8. Lakukan gerakan ini sebanyak 3 kali kemudian ganti kaki.
  • 13. Fungsi:  Menarik otot dan saraf yang ada di bagian belakang tulang punggung  Sehingga anak akan lebih siap memperhatikan,  Siap berkonsentrasi, lebih waspada  Memiliki kemampuan untuk mengerjakan sesuatu sampai selesai Metode: 1. Berdiri dan letakkan kedua tangan pada dinding atau sandaran kursi. 2. Tekuk kaki kanan kedepan dan luruskan kaki kiri kebelakang membentuk garis lurus dengan punggung. 3. Angkat tumit kaki kiri dan rasakan beban tubuh disangga oleh kaki kanan. 4. Tarik nafas perlahan-lahan. 5. Kemudian tekan tumit kaki kiri ke lantai dan rasakan beban tubuh sekarang disangga oleh kaki kiri. 6. Buang nafas perlahan-lahan 8. Calf Pump (Pompa Betis)
  • 14. Metode: 1. Bediri lurus posisisi menghadap ke suatu titik yang terletak setinggi posisi mata. Jadikan ini menjadi titik tengah untuk acuan menggambar angka 8 tidur. Pilihlah posisi yang paling nyaman sehingga pandangan mata dan tangan bisa mendapat jangkauan terjauhnya. 2. Setelah siap, anak bisa mulai menggambar angka 8 tidur dengan tangan kanan. 3. Mulailah dari titik tengah ke kiri atas, kemudian melingkar ke kiri bawah, naik ketengah terus kekanan atas; turun kebawah menuju titik tengah lagi. Demikian seterusnya. 4. Ketika melakukan gerakan menggambar, pandangan mata mengikuti sepidol yang membentuk angka 8 tidur, kepala bergeser sedikit dan leher tetap rileks. 5. Lakukan gerakan sebanyak 3 kali kemudian ulangi dengan tangan kiri bersamaan. Gunakan sepidol berbeda warna untuk masing-masing tangan. Fungsi:  Memadukan bidang penglihatan kiri dan kanan sehingga meningkatkan integrasi otak kiri dan kanan  Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh.  Gerakan ini dapat meningkatkan ketrampilan baca tulis & pemahaman. 9. Lazy 8’s (Angka 8 Tidur)
  • 15. Metode: 1. Luruskan tangan kiri ke atas disamping kuping 2. Tangan kanan memegang siku tangan kiri 3. Buat gerakan mendorong ke depan, ke belakang, samping kanan dan samping kiri dengan tangan kiri, sementara tangan kanan menhan dorongan tangan kiri tersebut. 4. Pada saat melakukan gerakan, embuskan napas pelan-pelan dalam hitungan delapan. Ulangi beberapa kali. 5. Setelah menyelesaikan gerakan, putar atau gerakkan bahu untuk relaksasi. 6. Ulangi gerakan dengan tangan kanan yang diluruskan keatas. 10. Arm Activation (Mengaktifkan Tangan) Fungsi:  Gerakan ini meregangkan otot bahu & dada atas.  Gerakan ini merilekskan & mengkoordinasi otot-otot bahu dan lengan  Membantu otak dalam kemudahan menulis dengan tangan, mengucap dan menulis kreatif.
  • 16. 11. Senam ritmik Senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama, senam ritmik sangat erat hubunngannya dengan konsentrasi. Konsentrasi yang kurang baik akan menurunkan penampilanseseorang Latihan Relaksasi salah satu cara untuk meningkatkan konsentrasi, metode relaksasi pada hakikatnya merupakan penciptaan kondisi tubuh tanpa beban (Sari, Valentin, Samosir, 2017) Relaksasi yang mendalam akan mudah dicapai dengan posisi tidur telentang, atau bersandar sebelum tampil dalam suatu acara, teknik relaksasi ini terbukti efektif mengurangi ketegangan dan kecemasan.
  • 17. 1. Alotaibi, A., Karkou, V., Linden, M. V. D., & Irvine, L. (2017). Movement therapy programme with children with mild learning difficulties in primary school in saudia Arabia: links between motion and emotion. The Oxford Handbook of Dance And Wellbeing, 479-492. Doi: https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780199949298.001.0001 2. Jongsman, M. J., Engelsman, B. C. S., & Schoemaker, M. M. (2003). Consequences of comorbidity of depvelopmental coordination disorders and learning disabilities for severity and pattern of perceptual motor dysfunction. Journal Of Learnng Disabilities, 36(6), 528-537. Doi: https://doi.org/10.1177/002221940303660060401 3. Kosmas, P., Loannou, A., & Retalis, S. (2018). Moving bodies to moving minds : a study of the use of motion-based games in special education. Tech Trends, 62(6), 594-601. Doi: https://doi.org/10.1007/s11528-018-0294-5 4. Nuraeni, Dewi, D.S.E., & Hawanti, S. (2014). Model program pembelajaran individual untuk peserta didik dengan kesulitan belajar melalui pelatihan terapi gerak bagi shadow teacher di sd inklusi. Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora, 4(1). 5. Nuraeni. (2010). Efektivitas terapi gerak dalam menangani kesulitan belajar pada peserta didik sekolah dasar negeri 2 kranji purwokerto. Psycho Idea, 8(2). Doi: https://doi.ord/10.20595/psychoidea.v8i2.237 6. Palsbo, S.E., & Szivek, P.H. (2012). Effect of robotic-assisted three dimensional repetitive motion to improve hand motor function and control in children with handwriting deficits : a nonrandomized phase 2 device trial. American Journal of Occupstionsl Therapy, 66(6), 682-690. Doi: https://doi.org/10.5014/ajot.2012.004556 7. Robin, A. (2004). Body Atlas. Australia: The Five Mile Press. 8. Sari, R.M., Valentin, R.G., Samosir, A. (2017). Upaya meningkatkan konsentrasi melalui latihan relaksasi atlet senam ritmik sumut. Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan, 1(1),. Doi: http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/so 9. Triana, D.D., & Husni, E. (2017). Senam otak berbasis gerak tradisi koordinasi asimetris bagi anak berkebutuhan khusus. Jurnal Sarwahita, 14(1). Doi: https://doi.org/10.21009/sarwahita.141.02 10. Yetti, E. (2012). Pengaruh model pembelajaran dan kemampuan gerak tari terhadap kecerdasan emosional anak usia dini. Jurnal Seni & Budaya Panggung, 22(2). 213-224. Doi: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v22i.63 DAFTAR PUSTAKA