SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
NEUROSAINS
KOGNTIF
Disusun oleh :
Nur Rohmah Tria Romadhoni
Point Discussion
Perkembangan Otak
dan Kaitanya Saat
Memulai Pembelajaran
Gangguan Pada
Otak
Program Belajar Berbasis
Kemampuan Otak :
Penafsiran yang Salah
Prinsip dan kerangka
belajar dalam konsep
neurosains kognitif
Implementasi
Cognitive
Neuroscience dalam
Pembelajaran
Struktur dan
Fungsi Otak
Hubungan Kognitif
Neurosains dan
Psikologi Kognitif
Pengertian
Neurosains
Sistem Saraf
Neurosains
Kognitif
1
10
3
2
4
5
7
6
8
9
Pengertian Neurosains
kognitif
Neurosains atau biasa disebut ilmu syaraf
ialah ilmu yang mempelajari mengenai
sistem syaraf atau neuron, yakni mencakup
struktur, fungsi, perkembangan, dan
patologi atau permasalahan-permasalahan
yang berhubungan.
Neurosains kognitif adalah sebuah bidang
akademis yang mempelajari secara ilmiah
subtrat biologis dibalik kognisi, dengan
fokus khusus pada substrat syaraf proses
mental.
Hubungan
Neurosains dan
Psikologi Kognitif
Struktur Pikiran
01
02
Simulasi Kognisi
03
Mengungkap Proses yang
Belum Pernah Ada
04
Menggambarkan Kinerja Pikiran
05 Menentukan Bagaimana
Mental Bekerja
Hubungan Neurosains dan Psikologi Kognitif
Neurosins dan psikologi kogntif saling
berhubungan sebab sama-sama bekerja
dalam satu sistem, yakni syaraf dan mental.
Keduanya sama-sama berkaitan satu sama
lain dan saling melengkapi.
 Mengetahui Pemrosesan Informasi
 Menyelesaikan Patologi
 Memperkirakan Respon Psikologi
 Mengetahui Pola Pikir
 Kemampuan Berbahasa
 Menggambarkan Secara Detail
 Mengetahui Cara Kerja
STRUKTUR DAN FUNGSI OTAK
otak besar (cerebrum)
Otak kecil (cerebellum)
Batang otak
Sistem Saraf
Otak
Sumsum Tulang Belakang
Neuron
 dendrit
 tubuh sel
 Akson
 Terminal prasinaptik
Bagian penting lainnya dari sistem saraf adalah
Peripheral Nervous System,yang terbagi menjadi dua
bagian, yaitu:
a) Somatik Nervous System: mengendalikan
tindakanotot rangka.
b) Sistem saraf otonom: mengatur proses otomatis
seperti detak jantung, bernapas,dan tekanan darah.
Ada dua bagian dari sistem saraf otonom:
o Sistem saraf simpatis:
mengontrol fight or flight "reflex .Refleks ini
mempersiapkan tubuh untuk merespon bahaya
dalam lingkungan.
o Sistem saraf parasimpatis: sistem ini berfungsi
untuk membawa tubuh Andakembali ke keadaan
normal setelah melawan atau penerbangan
refleks.
GANGGUAN PADA OTAK
Disleksia
Penyebab disleksia itu bisa dikelompokkan menjadi tiga kategori factor utama, yaitu faktor pendidikan,
psikologis, dan biologis, namun penyebab utamanya adalah otak
gejala disleksia ini antara lain:
• Ragu-ragu dan lambat dalam berbicara
• Kesulitan memilih kata yang tepat untuk menyampaikan maksud yang diucapkannya
Bermasalah dalam menentukan arah (atas – bawah) dan waktu (sebelum – sesudah,
sekarang-kemarin)
• Kesalahan mengeja yang dilakukan terus-menerus, seperti misalnya kata ”gajah” ducapkan
menjadi ”gagah”. kata ”ibu” ducapkan menjadi ”ubi”, kata ”pipa” menjadi ”papi”
• Membaca kata demi kata secara lamban dan intonasi naik turun
• Membalikkan huruf, kata, dan angka yang mirip, misalnya b dengan p, u dengan n, kata kuda
dengan daku, palu dengan lupa, 2 – 5, 6 – 9 6) Kesulitan dalam menulis, misalnya menuliskan
namanya sendiri “Rosa” menjadi Ro5a, menuliskan kata “Adik” menjadi 4dik (huruf S dianggap
sama dengan angka 5, huruf A dianggap sama dengan angka 4).
40%
60%
Wernick Afasia
Disebabkan oleh kerusakan
area otka Wernick. Ditandai
penurunan pemahaman kata”
dan kalimat yg diucapkan
Afasia Global
Kombinasi pemahaman
dan produksi biacara yg
terganggu
Gangguan fungsi bahasa yg disebabkan oleh kerusakan otak
AFASIA
Broca ‘Afasia
Disebabkan kerusakan pada area
otak Braca. Ditandai dg produksi
pidato agramatikal, pd saat yg sama
pemahaman kemampuan verbal
dipertahankan
Afasia Anomik
Kesulitan dalam
penamaan objek atau
mengambil kata”
AUTISME
Gangguan perkembangan yg ditandai dg kelainan perilaku,
sosial, bahasa, dan kognisi
Anak” dg autism memiliki kelainan di banyak
area otak; lobus frental dan parietal, serebelum,
batang otak, corpus callosum, ganglia basal,
amigdala, hippocampus
Pene]derita autis sering mengulangi
gerakan yg sama tanpa tujuan dr
gerakan tsb
Teori Autisme; (1)autism dpt dipahami dlm hal perbedaan jenis kelamin dalam
kabel otak manusia, yg mana otak laki” lebih kuat memahami & membangun
sistem konkrit. Sedangkan wanita lebih kuat dalam berempati dan
berkomunikasi
(2) Disfungsi eksekutif, kemampuan mengontrol dan mengatur perilaku
•Perkembangan Otak Anak
Usia Dini
Usia Remaja
Proses pembelajaran dibutuhkan di dalam mengembangkan otak adalah memperoleh pengalaman tentang
nilai dimana kita cukup merangsang otak melalui perbaikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Jika
kita membiasakan diri untuk mengubah nilai atau kebiasaan dengan cara yang sangat berbeda, maka otak
akan menerima dampak yang baik untuk mengeluarkan kemampuan potensialnya
Usia Dewasa
Program Belajar Berbasis Kemampuan Otak:
Penafsiran yang Salah
Senam Otak (Brain Gym).
Learning Style Preferences
Kecenderungan Pembedaan
Otak Kiri atau Otak Kanan
Senam Otak
 Program ini mengajukan ide bahwa mekanisme kerja otak
dapat ditingkatkan dengan latihan-latihan tertentu. Termasuk
dalam senam otak ini, misalnya, gerakan cross crawl,
pergerakan bagian kanan dan kiri tubuh bergantian yang
diklaim dapat mengaktifkan otak kiri dan kanan.
 Sekalipun penjelasan dan argumentasi yang diajukan tampak
logis, sebenarnya konsep ini tidak dikenal dalam neurosains.
 Senam otak menekankan sinergi dan keseimbangan antara
otak kiri dan kanan, sehingga menciptakan ‘’jalan’’ baru antara
otak kiri dan kanan.
 Pada kenyataannya, antara otak bagian kiri dan kanan,
memang sudah terhubung secara permanen, yang dapat
dilihat dengan jelas melalui corpus callosum.
 Menciptakan jalan jalan atau rangkaian hubungan baru antara
kedua otak, hingga saat ini belum dapat dibuktikan.
 Walaupun demikian senam otak mampu meningkatkan
konsentrasi, ingatan, respon dan kesiagaan.
Learning Style Preferences
 Konsep Learning Style Preferences, atau pilihan gaya
belajar, cukup populer digunakan di bidang pendidikan.
Umumnya, gaya belajar siswa dibedakan menjadi
empat: visual, auditori, membaca/menulis dan
kinestetik.
 Konsep yang banyak digunakan adalah, penggunaan
salah satu gaya belajar yang cocok dengan seorang
individu, akan meningkatkan pembelajaran. Namun,
terdapat kekurangan dalam hal metode penentuan gaya
belajar yang sesuai dengan tiap individu.
 Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menyajikan
pembelajaran secara khusus yang cocok dengan satu
jenis gaya belajar saja, adalah membuang-buang
waktu. Sekalipun demikian, guru yang menggunakan
berbagai jenis media yang menjangkau semua murid
apapun gaya belajarnya, tetap memiliki nilai tambah.
 Penelitian yang ada, tidak mendukung keharusan
memberi label pada siswa berdasarkan gaya belajar
tertentu.
Kecenderungan Pembedaa
n Otak Kiri atau Otak
Kanan
 Penelitian lama memang menganjurkan pengkhususan
otak kanan dan kiri. Jerre Levy dan Sperry misalnya,
menegaskan perbedaan antara kedua belahan otak
dengan menyatakan bahwa belahan kanan khusus untuk
proses holistic, dan belahan kiri untuk proses analitik.
 Laporan ini menimbulkan kegairahan guru untuk
menerapkan konsep ini dalam bidang pendidikan.
Namun penelitian yang lebih baru, mendapati bahwa
pada beberapa individu, kedua belahan otak sama-sama
mampu merespon input visual dan tugas menggambar.
Demikian pula interpretasi bahasa, ada di kedua belahan
otak ini.
 Bagaimanapun juga, kedua belahan otak ini secara
normal memang selalu aktif. Selain itu, kebanyakan tugas
belajar sehari-hari, mensyaratkan kedua belahan otak
untuk bekerja sama dalam sistem yang kompleks.
 Tidak terdapat bukti yang kuat bahwa kategorisasi siswa
menjadi kecenderungan otak kanan atau kiri, dapat
membantu proses pembelajaran.
Prinsip dan Kerangka Belajar dalam Konsep Neurosains Kognitif
3.
Emosi merupakan salah
satu bagian penting
dalam pembentukan pola.
1.
Otak merupakan processor
paralel.
2.
Belajar melibatkan
seluruh fisiologi tubuh
Belajar melibatkan per
hatian yang dipusatkan
dan persepsi sekitar
4.
5.
Setiap otak, secara
simultan mengamati
dan membangun suatu
informasi mulai dari
bagian terkecil hingga
keseluruh bagian.
Prinsip dan Kerangka Belajar dalam Konsep Neurosains Kognitif
8.
Kita memiliki paling sedikit
dua tipe memori sistem,
memori spatial dan satu
pasang sistem untuk
pembelajaran hafalan
6.
Belajar selalu melibatkan
proses yang terjadi secara
langsung dan tidak langsung
7.
Dalam proses
pembelajaran, perlu
diperbanyak kesempatan
dan dilarang adanya
ancaman
Setiap otak itu unik
9.
10.
Otak mengerti dan
mengingat dengan
sangat baik saat
fakta/kenyataan
ditanamkan pada sistem
memory spatial
MODEL PEMBELAJARAN ALAMIAH OTAK
2. Sistem
Pembelajaran Sosial
1. Sistem
Pembelajaran
emosional
3. Sistem
Pembelajaran
Kognitif
4. Sistem
Pembelajaran
Motorik
5. Sistem
Pembelajaran
Reflektif
Otak Mengembangkan Lima Sistem Pembelajaran Yakni :
Guru perlu menciptakan iklim kelas yang nyaman dan kondusif bagi
keamanan emosional dan hubungan pribadi siswa. Guru berfungsi
sebagai mentor yang membantu siswa menemukan hasrat untuk
belajar. Ini harus didukung dengan membuat pembelajaran yang
menarik, relevan, berkaitan, dan bisa dicapai, yakni mampu
menyelesaikan tugas secara mandiri ataupun dibantu guru dan
rekan
1.Sistem Pembelajaran emosional
Ini merupakan kecenderuangan alamiah untuk menjadi bagian dari
kelompok. Guru perlu menerima perbedaan sebagai kelebihan
siswa, memberi penghargaan dan perhatian kepada siswa. Guru
berkolaborasi dengan siswa sebagai mitra setara, alih-alih sebagai
gudang informasi yang menyimpan dan membagi jawaban.
2.Sistem Pembelajaran Sosial
Sistem ini berhubungan dengan membaca, menulis, berhitung, dan
semua aspek lain dalam pengembangan kecakapan akademis.
Menurut pandangan neurosains kognitif, guru lebih berperan
sebagai fasilitator pembelajaran, sementara siswa berperan sebagai
pemecah masalah dan pengambil keputusan nyata. Konsep
menghapal informasi, juga tidak sesuai dengan neurosains,
terutama jika tidak terdapat keterkaitan antara informasi baru
dengan apa yang sudah diketahui siswa.
3. Sistem Pembelajaran Kognitif
Pembelajaran memiliki kecenderungan siswa untuk
terlibat aktif dalam banyak hal. Sistem pembelajaran
fisik tugas akademis yang menantang seperti
olahraga, dengan guru melatih dan mendukung
partisipasi aktif siswa.
4. Sistem Pembelajaran Fisik/Motorik
Sistem ini melibatkan pertimbangan pribadi terhadap
pembelajarannya sendiri. Ia menimbang-nimbang
prestasi dan kegagalannya, mana yang berhasil atau
tidak,dan mana yang perlu ditingkatkan. Ketika guru
merencanakan pembelajaran dan mengajarkannya,
mereka harus mempertimbangan semua sistem
pembelajaran, karena setiap sistem sangat penting
bagi keseluruhan dan tidak dapat diabaikan tanpa
mengganggu lainnya.
5. Sistem Pembelajaran Reflektif
Implementasi Cognitive Neuroscience dalam Pembelajaran
Asupan
oksigen yang
cukup
Penggunaan berbagai
media pembelajaran.
Menyimpan informasi
dengan pola asosiatif
dan tidak linier
Mengkondisikan otak
untuk waspada
sekaligus relaks
Belajar
melalui
praktik
Menciptakan
suasana
gembira
03
01 02
04 05 06
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltnindypratiwi
 
Ppt teori gestalt
Ppt teori gestaltPpt teori gestalt
Ppt teori gestaltFath Anissa
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikSeta Wicaksana
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIHusna Sholihah
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert BanduraAlbert Aris
 
Perkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi KognitifPerkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi KognitifBintang Bagaskara
 
Psikologi Kognitif Memory
Psikologi Kognitif MemoryPsikologi Kognitif Memory
Psikologi Kognitif MemoryKen Ayu Mutia
 
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxPERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxashrafkhairulAzam
 
Cognitive Neuroscience dan Implementasinya dalam Pembelajaran
Cognitive Neuroscience dan Implementasinya dalam PembelajaranCognitive Neuroscience dan Implementasinya dalam Pembelajaran
Cognitive Neuroscience dan Implementasinya dalam PembelajaranSMAN 1 Cisarua
 
Anggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiAnggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiswirawan
 
Teori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fixTeori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fixyulianaika61
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
NeurosainsBoyolali
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freudelmakrufi
 

What's hot (20)

Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
Ppt teori gestalt
Ppt teori gestaltPpt teori gestalt
Ppt teori gestalt
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
 
Perkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi KognitifPerkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi Kognitif
 
Psikologi Kognitif Memory
Psikologi Kognitif MemoryPsikologi Kognitif Memory
Psikologi Kognitif Memory
 
Teori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kellyTeori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kelly
 
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxPERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
 
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
 
Cognitive Neuroscience dan Implementasinya dalam Pembelajaran
Cognitive Neuroscience dan Implementasinya dalam PembelajaranCognitive Neuroscience dan Implementasinya dalam Pembelajaran
Cognitive Neuroscience dan Implementasinya dalam Pembelajaran
 
Anggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiAnggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsi
 
Teori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fixTeori holistik – dinami sppt fix
Teori holistik – dinami sppt fix
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
Neurosains
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 

Similar to NEUROSAINS KOGNITIF..pptx

Neurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaranNeurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaranTabixs Ahmad
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaSeptian Muna Barakati
 
Gangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptualGangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptualAfra Balqis
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanmartinrusmaja
 
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetTeori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetLittle Butterfly
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasarbkupstegal
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianWarnet Raha
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to NEUROSAINS KOGNITIF..pptx (20)

Nicky
NickyNicky
Nicky
 
Nicky
NickyNicky
Nicky
 
Brain based learning
Brain based learningBrain based learning
Brain based learning
 
Makalah sekolah
Makalah sekolahMakalah sekolah
Makalah sekolah
 
Makalah sekolah
Makalah sekolahMakalah sekolah
Makalah sekolah
 
Neurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaranNeurosains dan pembelajaran
Neurosains dan pembelajaran
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
 
Gangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptualGangguan motorik dan perseptual
Gangguan motorik dan perseptual
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Materi 1 5
Materi 1 5Materi 1 5
Materi 1 5
 
Krb3013
Krb3013Krb3013
Krb3013
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Makalah baru
Makalah baruMakalah baru
Makalah baru
 
Maklah print prn otk dlm prss bljr
Maklah print prn otk dlm prss bljrMaklah print prn otk dlm prss bljr
Maklah print prn otk dlm prss bljr
 
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetTeori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasar
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadianMakalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 

NEUROSAINS KOGNITIF..pptx

  • 2. Point Discussion Perkembangan Otak dan Kaitanya Saat Memulai Pembelajaran Gangguan Pada Otak Program Belajar Berbasis Kemampuan Otak : Penafsiran yang Salah Prinsip dan kerangka belajar dalam konsep neurosains kognitif Implementasi Cognitive Neuroscience dalam Pembelajaran Struktur dan Fungsi Otak Hubungan Kognitif Neurosains dan Psikologi Kognitif Pengertian Neurosains Sistem Saraf Neurosains Kognitif 1 10 3 2 4 5 7 6 8 9
  • 3. Pengertian Neurosains kognitif Neurosains atau biasa disebut ilmu syaraf ialah ilmu yang mempelajari mengenai sistem syaraf atau neuron, yakni mencakup struktur, fungsi, perkembangan, dan patologi atau permasalahan-permasalahan yang berhubungan. Neurosains kognitif adalah sebuah bidang akademis yang mempelajari secara ilmiah subtrat biologis dibalik kognisi, dengan fokus khusus pada substrat syaraf proses mental.
  • 4. Hubungan Neurosains dan Psikologi Kognitif Struktur Pikiran 01 02 Simulasi Kognisi 03 Mengungkap Proses yang Belum Pernah Ada 04 Menggambarkan Kinerja Pikiran 05 Menentukan Bagaimana Mental Bekerja
  • 5. Hubungan Neurosains dan Psikologi Kognitif Neurosins dan psikologi kogntif saling berhubungan sebab sama-sama bekerja dalam satu sistem, yakni syaraf dan mental. Keduanya sama-sama berkaitan satu sama lain dan saling melengkapi.  Mengetahui Pemrosesan Informasi  Menyelesaikan Patologi  Memperkirakan Respon Psikologi  Mengetahui Pola Pikir  Kemampuan Berbahasa  Menggambarkan Secara Detail  Mengetahui Cara Kerja
  • 6. STRUKTUR DAN FUNGSI OTAK otak besar (cerebrum) Otak kecil (cerebellum) Batang otak
  • 7.
  • 9. Neuron  dendrit  tubuh sel  Akson  Terminal prasinaptik Bagian penting lainnya dari sistem saraf adalah Peripheral Nervous System,yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu: a) Somatik Nervous System: mengendalikan tindakanotot rangka. b) Sistem saraf otonom: mengatur proses otomatis seperti detak jantung, bernapas,dan tekanan darah. Ada dua bagian dari sistem saraf otonom: o Sistem saraf simpatis: mengontrol fight or flight "reflex .Refleks ini mempersiapkan tubuh untuk merespon bahaya dalam lingkungan. o Sistem saraf parasimpatis: sistem ini berfungsi untuk membawa tubuh Andakembali ke keadaan normal setelah melawan atau penerbangan refleks.
  • 10. GANGGUAN PADA OTAK Disleksia Penyebab disleksia itu bisa dikelompokkan menjadi tiga kategori factor utama, yaitu faktor pendidikan, psikologis, dan biologis, namun penyebab utamanya adalah otak gejala disleksia ini antara lain: • Ragu-ragu dan lambat dalam berbicara • Kesulitan memilih kata yang tepat untuk menyampaikan maksud yang diucapkannya Bermasalah dalam menentukan arah (atas – bawah) dan waktu (sebelum – sesudah, sekarang-kemarin) • Kesalahan mengeja yang dilakukan terus-menerus, seperti misalnya kata ”gajah” ducapkan menjadi ”gagah”. kata ”ibu” ducapkan menjadi ”ubi”, kata ”pipa” menjadi ”papi” • Membaca kata demi kata secara lamban dan intonasi naik turun • Membalikkan huruf, kata, dan angka yang mirip, misalnya b dengan p, u dengan n, kata kuda dengan daku, palu dengan lupa, 2 – 5, 6 – 9 6) Kesulitan dalam menulis, misalnya menuliskan namanya sendiri “Rosa” menjadi Ro5a, menuliskan kata “Adik” menjadi 4dik (huruf S dianggap sama dengan angka 5, huruf A dianggap sama dengan angka 4).
  • 11. 40% 60% Wernick Afasia Disebabkan oleh kerusakan area otka Wernick. Ditandai penurunan pemahaman kata” dan kalimat yg diucapkan Afasia Global Kombinasi pemahaman dan produksi biacara yg terganggu Gangguan fungsi bahasa yg disebabkan oleh kerusakan otak AFASIA Broca ‘Afasia Disebabkan kerusakan pada area otak Braca. Ditandai dg produksi pidato agramatikal, pd saat yg sama pemahaman kemampuan verbal dipertahankan Afasia Anomik Kesulitan dalam penamaan objek atau mengambil kata”
  • 12. AUTISME Gangguan perkembangan yg ditandai dg kelainan perilaku, sosial, bahasa, dan kognisi Anak” dg autism memiliki kelainan di banyak area otak; lobus frental dan parietal, serebelum, batang otak, corpus callosum, ganglia basal, amigdala, hippocampus Pene]derita autis sering mengulangi gerakan yg sama tanpa tujuan dr gerakan tsb Teori Autisme; (1)autism dpt dipahami dlm hal perbedaan jenis kelamin dalam kabel otak manusia, yg mana otak laki” lebih kuat memahami & membangun sistem konkrit. Sedangkan wanita lebih kuat dalam berempati dan berkomunikasi (2) Disfungsi eksekutif, kemampuan mengontrol dan mengatur perilaku
  • 13. •Perkembangan Otak Anak Usia Dini Usia Remaja Proses pembelajaran dibutuhkan di dalam mengembangkan otak adalah memperoleh pengalaman tentang nilai dimana kita cukup merangsang otak melalui perbaikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita membiasakan diri untuk mengubah nilai atau kebiasaan dengan cara yang sangat berbeda, maka otak akan menerima dampak yang baik untuk mengeluarkan kemampuan potensialnya Usia Dewasa
  • 14. Program Belajar Berbasis Kemampuan Otak: Penafsiran yang Salah Senam Otak (Brain Gym). Learning Style Preferences Kecenderungan Pembedaan Otak Kiri atau Otak Kanan
  • 15. Senam Otak  Program ini mengajukan ide bahwa mekanisme kerja otak dapat ditingkatkan dengan latihan-latihan tertentu. Termasuk dalam senam otak ini, misalnya, gerakan cross crawl, pergerakan bagian kanan dan kiri tubuh bergantian yang diklaim dapat mengaktifkan otak kiri dan kanan.  Sekalipun penjelasan dan argumentasi yang diajukan tampak logis, sebenarnya konsep ini tidak dikenal dalam neurosains.  Senam otak menekankan sinergi dan keseimbangan antara otak kiri dan kanan, sehingga menciptakan ‘’jalan’’ baru antara otak kiri dan kanan.  Pada kenyataannya, antara otak bagian kiri dan kanan, memang sudah terhubung secara permanen, yang dapat dilihat dengan jelas melalui corpus callosum.  Menciptakan jalan jalan atau rangkaian hubungan baru antara kedua otak, hingga saat ini belum dapat dibuktikan.  Walaupun demikian senam otak mampu meningkatkan konsentrasi, ingatan, respon dan kesiagaan.
  • 16. Learning Style Preferences  Konsep Learning Style Preferences, atau pilihan gaya belajar, cukup populer digunakan di bidang pendidikan. Umumnya, gaya belajar siswa dibedakan menjadi empat: visual, auditori, membaca/menulis dan kinestetik.  Konsep yang banyak digunakan adalah, penggunaan salah satu gaya belajar yang cocok dengan seorang individu, akan meningkatkan pembelajaran. Namun, terdapat kekurangan dalam hal metode penentuan gaya belajar yang sesuai dengan tiap individu.  Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menyajikan pembelajaran secara khusus yang cocok dengan satu jenis gaya belajar saja, adalah membuang-buang waktu. Sekalipun demikian, guru yang menggunakan berbagai jenis media yang menjangkau semua murid apapun gaya belajarnya, tetap memiliki nilai tambah.  Penelitian yang ada, tidak mendukung keharusan memberi label pada siswa berdasarkan gaya belajar tertentu.
  • 17. Kecenderungan Pembedaa n Otak Kiri atau Otak Kanan  Penelitian lama memang menganjurkan pengkhususan otak kanan dan kiri. Jerre Levy dan Sperry misalnya, menegaskan perbedaan antara kedua belahan otak dengan menyatakan bahwa belahan kanan khusus untuk proses holistic, dan belahan kiri untuk proses analitik.  Laporan ini menimbulkan kegairahan guru untuk menerapkan konsep ini dalam bidang pendidikan. Namun penelitian yang lebih baru, mendapati bahwa pada beberapa individu, kedua belahan otak sama-sama mampu merespon input visual dan tugas menggambar. Demikian pula interpretasi bahasa, ada di kedua belahan otak ini.  Bagaimanapun juga, kedua belahan otak ini secara normal memang selalu aktif. Selain itu, kebanyakan tugas belajar sehari-hari, mensyaratkan kedua belahan otak untuk bekerja sama dalam sistem yang kompleks.  Tidak terdapat bukti yang kuat bahwa kategorisasi siswa menjadi kecenderungan otak kanan atau kiri, dapat membantu proses pembelajaran.
  • 18. Prinsip dan Kerangka Belajar dalam Konsep Neurosains Kognitif 3. Emosi merupakan salah satu bagian penting dalam pembentukan pola. 1. Otak merupakan processor paralel. 2. Belajar melibatkan seluruh fisiologi tubuh Belajar melibatkan per hatian yang dipusatkan dan persepsi sekitar 4. 5. Setiap otak, secara simultan mengamati dan membangun suatu informasi mulai dari bagian terkecil hingga keseluruh bagian.
  • 19. Prinsip dan Kerangka Belajar dalam Konsep Neurosains Kognitif 8. Kita memiliki paling sedikit dua tipe memori sistem, memori spatial dan satu pasang sistem untuk pembelajaran hafalan 6. Belajar selalu melibatkan proses yang terjadi secara langsung dan tidak langsung 7. Dalam proses pembelajaran, perlu diperbanyak kesempatan dan dilarang adanya ancaman Setiap otak itu unik 9. 10. Otak mengerti dan mengingat dengan sangat baik saat fakta/kenyataan ditanamkan pada sistem memory spatial
  • 20. MODEL PEMBELAJARAN ALAMIAH OTAK 2. Sistem Pembelajaran Sosial 1. Sistem Pembelajaran emosional 3. Sistem Pembelajaran Kognitif 4. Sistem Pembelajaran Motorik 5. Sistem Pembelajaran Reflektif
  • 21. Otak Mengembangkan Lima Sistem Pembelajaran Yakni : Guru perlu menciptakan iklim kelas yang nyaman dan kondusif bagi keamanan emosional dan hubungan pribadi siswa. Guru berfungsi sebagai mentor yang membantu siswa menemukan hasrat untuk belajar. Ini harus didukung dengan membuat pembelajaran yang menarik, relevan, berkaitan, dan bisa dicapai, yakni mampu menyelesaikan tugas secara mandiri ataupun dibantu guru dan rekan 1.Sistem Pembelajaran emosional Ini merupakan kecenderuangan alamiah untuk menjadi bagian dari kelompok. Guru perlu menerima perbedaan sebagai kelebihan siswa, memberi penghargaan dan perhatian kepada siswa. Guru berkolaborasi dengan siswa sebagai mitra setara, alih-alih sebagai gudang informasi yang menyimpan dan membagi jawaban. 2.Sistem Pembelajaran Sosial Sistem ini berhubungan dengan membaca, menulis, berhitung, dan semua aspek lain dalam pengembangan kecakapan akademis. Menurut pandangan neurosains kognitif, guru lebih berperan sebagai fasilitator pembelajaran, sementara siswa berperan sebagai pemecah masalah dan pengambil keputusan nyata. Konsep menghapal informasi, juga tidak sesuai dengan neurosains, terutama jika tidak terdapat keterkaitan antara informasi baru dengan apa yang sudah diketahui siswa. 3. Sistem Pembelajaran Kognitif Pembelajaran memiliki kecenderungan siswa untuk terlibat aktif dalam banyak hal. Sistem pembelajaran fisik tugas akademis yang menantang seperti olahraga, dengan guru melatih dan mendukung partisipasi aktif siswa. 4. Sistem Pembelajaran Fisik/Motorik Sistem ini melibatkan pertimbangan pribadi terhadap pembelajarannya sendiri. Ia menimbang-nimbang prestasi dan kegagalannya, mana yang berhasil atau tidak,dan mana yang perlu ditingkatkan. Ketika guru merencanakan pembelajaran dan mengajarkannya, mereka harus mempertimbangan semua sistem pembelajaran, karena setiap sistem sangat penting bagi keseluruhan dan tidak dapat diabaikan tanpa mengganggu lainnya. 5. Sistem Pembelajaran Reflektif
  • 22. Implementasi Cognitive Neuroscience dalam Pembelajaran Asupan oksigen yang cukup Penggunaan berbagai media pembelajaran. Menyimpan informasi dengan pola asosiatif dan tidak linier Mengkondisikan otak untuk waspada sekaligus relaks Belajar melalui praktik Menciptakan suasana gembira 03 01 02 04 05 06