2. 1 Reaksi Substitusi
Berdasarkan mekanismenya reaksi
substitusi dapat dibedakan menjadi :
SN1 (lim)
SN1
SN2
SN2 (lim)
SN1 (lim) : substitusi nukleofilik orde-1
ekstrim
3. • Mekanisme reaksi diawali dengan pemutusan salah satu ligan
• ini berlangsung lambat sehingga merupakan tahap penentu reaksi (rate determining
step).
• Dengan demikian konstanta laju reaksi (k) hanya dipengaruhi oleh jenis kompleks dan
sama sekali tidak dipengaruhi oleh jenis ligan pengganti.
•Contoh :
[Co(CN–
)5
(H2
O)]2-
+ Y–
↔ [Co(CN–
)5
(Y–
)]2-
+ H2
O
4. SN1 : SUBSTITUSI NUKLEOFILIK ORDE-1
• Pada tahap penentu laju reaksi terjadi pemutusan maupun pembentukan
ikatan.
• Pada saat ikatan antara ion pusat dengan ligan terganti sudah hampir
putus sudah terjadi pembentukan ikatan (walaupun sangat lemah)
antara ion pusat dengan ligan pengganti.
• Dengan demikian tahap penentu utama laju reaksi adalah pemutusan
ikatan antara ion pusat dengan ligan terganti dan hanya sedikit
dipengaruhi oleh pembentukan ikatan antara ion pusat dengan ligan
pengganti.
• Harga k terutama ditentukan oleh jenis ion kompleks,
5. SN2 : substitusi nukleofilik orde-2
◦ Pada tahap penentu laju reaksi terjadi pemutusan maupun
pembentukan ikatan.
◦ Pada saat ikatan antara ion pusat dengan ligan terganti baru mulai
melemah sudah terjadi pembentukan ikatan yang sudah hampir
sempurna antara ion pusat dengan ligan pengganti.
◦ Dengan demikian tahap penentu utama laju reaksi adalah
pembentukan ikatan antara ion pusat dengan ligan pengganti dan
hanya sedikit dipengaruhi oleh pemutusan ikatan antara ion pusat
dengan ligan terganti.
6. SN2-LIM : SUBSTITUSI NUKLEOFILIK ORDE-2
EKSTRIM
• Mekanisme reaksi diawali dengan pembentukan ikatan yang sempurna antara ion
pusat dengan ligan pengganti, dilanjutkan dengan pemutusan ligan terganti.
• Dengan demikian zantara (intermediate) merupakan kompleks koordinasi 5.
• Konstanta laju reaksi (k) dipengaruhi baik oleh jenis kompleks maupun oleh jenis
ligan pengganti.
•Contoh :
[PtCl4
]2-
+ X–
↔ [PtCl3
X–
]2-
+ Cl–
•Mekanisme :
[PtCl4
]2-
+ X–
↔ [PtCl4
X–
]2-
(lambat)
[PtCl4
X–
]2-
↔ [PtCl3
X–
]2-
+ Cl–
(cepat)
Persamaan laju reaksi : r = k ([PtCl4
]2-
)2
(X–
)
7. 2 Reaksi Redoks
Reaksi redoks (reduksi-oksidasi) adalah reaksi dimana terjadi perubahan btlangan oksidasi
pada ion-ion pusatya.
Berdasarkan mekanismenya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu mekanisme bola dalam (inner
sphere mechanism) dan mekanisme bola luar (outer sphere mechanism).
8. 3 Pengaruh Trans
Dalam reaksi substitusi pada kompleks platinum teramati bahwa laju reaksi
sangat dipengaruhi oleh sifat gugus yang berada pada posisi trans dari ligan
terganti.
Ligan-ligan dapat diurutkan berdasarkan ”pengaruh trans”, yaitu kemampuan
melabilkan ligan lain yang berada pada posisi trans untuk siap digantikan.
Dalam daftar berikut ligan diurutkan mulai dari yang memiliki ”pengaruh trans”
paling kuat, :
CO, CN–
, C2
H4
> PR3
, H–
, RO > CH3
–
, SC(NH2
)2
> C6
H5
, NO2
–
, I–
, SCN–
> Br–
>
Cl–
> NH3
, Py, RNH2
, F–
> OH–
> H2
O.