SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ari Yuniastuti, M. Kes.
BIOFORTIFIKASI
Oleh : Nur Rohmah Tria Romadhoni (0402522016)
Review Artikel
Table of Contents
02 04
03
01
Pendahuluan
Pengetahuan Tentang
Biofertifikasi
Keunggulan
Biofertifikasi
PENDAHULUAN
01
Masalah kekurangan gizi (malnutrisi)
merupakan salah satu masalah besar di
berbagai negara, termasuk Indonesia.
Permasalahan malnutrisi tersebut di antaranya
kekurangan zat gizi mikro seperti Anemia Gizi
Besi (AGB) dan stunting.
• Salah satu penyebab tingginya AGB di negara yang mengonsumsi beras sebagai makanan
pokok adalah rendahnya kandungan zat besi (Fe) pada beras giling serta rendahnya
kemampuan masyarakat mengonsumsi bahan pangan kaya zat besi (Fe) dan mineral lain
sebagai lauk pauk.
• Stunting disebabkan oleh asupan yang tidak memadai dari satu atau lebih zat gizi termasuk
energi, protein, atau zat gizi mikro seperti zat besi, seng dan vitamin D, A atau C.
• Defisiensi zinc merupakan penyebab utama stunting pada anak. Sekitar 165 juta anak
dengan pertumbuhan terhambat menghadapi risiko gangguan perkembangan kognitif dan
kemampuan fisik.
Kementerian Kesehatan mengumumkan
hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)
pada Rapat Kerja Nasional BKKBN pada
awal bulan 2023 dimana prevalensi
stunting di Indonesia turun dari 24,4% di
tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Angka
itu masih di atas standar WHO, bahwa
prevalensi stunting di suatu negara
tidak boleh melebihi 20 persen. Setiap
tahun jutaan anak-anak dan remaja
terancam mengalami stunting karena
kekurangan gizi. Oleh sebab itu berbagai
upaya penambhana nilai gizi pangan
khususnya hasil produksi tanaman menjadi
perhatian khusus di dunia pertanian salah
satunya yaitu melalui teknologi
Biofortifikasi.
STATUS GIZI
INDONESIA
Pengetahuan
Tentang
Biofortifikasi
01
Biofortifikasi adalah upaya pemuliaan tanaman untuk memperkaya tanaman
dengan nutrisi, seperti vitamin dan mineral, baik melalui pemuliaan
konvensional maupun bioteknologi. Biofortifikasi tanaman pangan bisa menjadi
salah satu solusi mengatasi masalah kekurangan zat gizi mikro, termasuk pro-
vitamin A, Fe dan Zn, melalui proses rekayasa genetika. Upaya biofortifikasi
mencuat karena adanya peningkatan kekurangan gizi pada masyarakat. Di
Indonesia, biofortifikasi menjadi penting berkaitan dengan Anemia Gizi Besi
(AGB), stunting, maupun penyakit akibat gizi kronis lainnya. Produk yang
umumnya dijadikan produk biofortifikasi di Indonesia adalah beras.
BIOFORTIFIKASI
Konvensional Bioteknologi
Biofortifikasi konvensional ialah
salah satu upaya dalam
meningkatkan kandungan gizi
tanaman melalui persilangan
konvensional dengan memanfaatkan
plasma nutfah yang memiliki karakter
yang beragam.
Biofortifikasi yang menggunakan
transformasi gen atau rekayasa
genetik untuk meningkatkan
kandungan nutrisi pada tanaman
dan makanan
Konvensional
Biofortifikasi konvensional merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kandungan gizi tanaman
melalui pemupukan atau persilangan konvensional dengan memanfaatkan plasma nutfah yang memiliki
karakter beragam, sehingga dapat diarahkan untuk menghasilkan varietas yang mempunyai kandungan
mineral tinggi, seperti Fe untuk menanggulangi masalah anemia gizi besi, atau Zn untuk menanggulangi
stunting. Jika varietas yang mengandung mineral besi dan seng tinggi telah dihasilkan melalui perakitan
tanaman, maka dapat dikembangkan lebih lanjut dalam skala luas. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi
terhadap peningkatan gizi beras yang dikonsumsi masyarakat luas, Cara ini dinilai sebagai salah satu
intervensi gizi secara murah dan berkelanjutan
Contohnya yaitu : pembentukan/perakitan
varietas unggul padi sawah yang memiliki
zink tinggi dengan cara menyilangkan galur-
galur padi yang memiliki zink tinggi dengan
padi biasa. Kemudian hasil dapat
dikembangkan lebih lanjut dalam skala luas
dan bersifat permanen tanpa perlu
penyilangan ulang.
Padi Inpari IR Nutrizinc, yang dikembangkan
oleh Kementerian Pertanian
Langkah Biofortifikasi Konvensional
Pemilihan varietas unggul
Pengembangan tanaman
1
2
Panen dan distribusi produk
6
Pemupukan dan pengelolaan
tanaman
5
Produksi dan distribusi benih
4
Uji coba lapangan
3
Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi) telah
melakukan perakitan varietas padi secara konvensional melalui program
biofortifikasi menghasilkan Varietas unggul baru (VUB) yang memiliki
kandungan zinc tinggi. Pada tahun 2019 dihasilkan VUB padi sawah Inpari
IR Nutri Zinc, beberapa keunggulan dari IR Nutri Zinc ini. Antara lain rata-
rata kandungan Zn 29,54-34,51 ppm (sekitar 23% lebih tinggi daripada
Ciherang dengan kandungan Zn : 24,06 ppm), dengan rata rata hasil
produksi mencapai 6,21 ton/ha (setara Ciherang), namun, potensi hasil
saat pertumbuhan optimal bisa mencapai 9,98 ton/ha, umur panen 115
hari setelah semai, tekstur nasi pulen.
Benih padi IR Inpari Nutri Zinc dirilis pada tahun 2019. Varietas padi ini
merupakan hasil persilangan dari IR 91153-AC 82, IR05F102, IR 68144-
2B-2-2-3-166, dan IRRI145 .
Pada tahun 2020 Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi) Kementerian
Penelitian juga telah melepas varietas padi secara konvensional melalui
program biofortifikasi menghasilkan Varietas unggul baru (VUB) padi
gogo yang memiliki kandungan zinc tinggi, yaitu Inpago 13 Fortiz,
beberapa keunggulan dari IR Nutri Zinc ini. Antara lain rata-rata
kandungan Zn 34 ppm pada beras pecah kulit, dengan rata rata hasil
produksi mencapai 6,53 ton/ha GKG, namun, potensi hasil saat
pertumbuhan optimal bisa mencapai 8,11 ton/ha GKG.
Contoh Produk Biofortifikasi Konvensional
Bioteknologi
Biofortifikasi yang menggunakan transformasi gen atau rekayasa genetik
untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada tanaman dan makanan,
menggunakan teknologi genetika untuk memodifikasi gen pada tanaman
sehingga menghasilkan kandungan nutrisi yang lebih tinggi.
Langkah Biofortifikasi Bioteknologi
Tahapan prosesbiofortifikasi bioteknologi antara lain:
Identifikasi kebutuhan nutrisi
Pengembangan varietas unggul
Regenerasi tanaman
Pengembangan vektor
rekayasa genetik
Seleksi gen
Transformasi genetik Pengujian varietas unggul
Uji lapangan
1
2
3
5
4 8
7
6
Produk Hasil Biofortifikasi Bioteknologi
Tomat yang telah dimodifikasi genetik
untuk meningkatkan kandungan
likopen, yaitu pigmen yang
memberikan warna merah pada tomat
dan juga memiliki sifat antioksidan.
Kedelai yang ditingkatkan
kandungan asam lemak omega-
3: Kedelai yang dimodifikasi
genetik untuk menghasilkan
asam lemak omega-3, yang
terkenal untuk meningkatkan
kesehatan jantung dan otak.
Kacang polong telah dimodifikasi genetik
untuk meningkatkan kandungan zat besi di
dalamnya. Zat besi penting untuk menjaga
kesehatan darah dan mencegah anemia.
Keunggulan
Biofertifikasi
03
keunggulan
Dapat dikembangkan pada makanan
pokok
Dapat meningkatkan zat mikro pangan,
sejak pembudidayaan tanaman.
2
Produksi tinggi dan ramah lingkungan
3
4
Bermanfaat bagi masyarakat konsumen
rawan gizi
5
Lebih murah dan menguntungkan dari segi budi
daya karena benih yang telah terfortifikasi hanya
diperlukan sekali di awal penggunaan,
selanjutnya benih dari pertanaman berikutnya
dapat dikembangkan lebih lanjut oleh petani lain.
Kualitas dan konsentrasi nilai gizi pada hasil
tanaman yang dikonsumsi semakin
bertambah.
6
Biaya yang relatip efisien
7
Dapat meningkatkan produksi pangan kaya
mineral dan mengurangi defisiensi mineral.
8
Mengatasi masalah kekurangan pro-vitamin
A, zat besi, dan zinc
9
Menguntungkan dari segi agronomi dan
ekonomi sehingga dapat dikembangkan
secara luas.
10
1
REVIEW JURNAL
Dr. Jane Doe
• TomatmengandungvitaminCyangperluuntuk ditingkatkansecarabiologis.PeningkatankandunganvitaminCdapatdilakukanmenggunakanbantuan mikroorganisme.
• Olehkarenaitu,diperlukanadanyapeningkatankualitasprodukhasilpertanianmelaluirekayasagenetika.
• Bioteknologi tidak menjadi sarana untuk mengganti prinsip atau tujuan pertanian sebagai produsen penghasil bahan pangan, melainkan digunakan untuk meningkatkan
kualitasprodukpertanian.
• Bioteknologidalamhal biofortifikasipanganmenggunakanbantuan mikroorganismeyanglebihefisiendigunakandenganmeningkatkankualitasseleniumpadabuahtomat.
• Biofortifikasipanganmenggunakanmetoderekayasa genetika dapat dilakukanmenggunakanbantuanAgrobacteriumtumefaciensmediated transformation, yangmampu
menghadirkan sifat yang dibutuhkan dengan cara menyisipkan gen dari organisme donor gen ke organisme lain penerima gen dan mampu menjawab permintaan
kebutuhanvitaminCbagimanusia.
• Metode CRISPR-CAS 9 yang dipilih memiliki peran untuk menyunting gen lanceolate pada buah tomat, karena buah tomat memiliki urutan genom diploid yang jelas dan
berkualitas.
• RekayasagenetikamenggunakanplasmidAgrobacteriumtumefaciensdiharapkanmampumenjawabpermintaankebutuhanvitaminCbagimanusia
Penelitian ini bertujuan untuk
1) Mengetahui potensi tomat kaya vitamin C
menggunakan rekayasa genetika Agrobacterium
tumefaciens,
2) Mengetahui Struktur dan fungsi gen lanceolate pada
tumbuhan,
3) Menganalisis kelebihan tomat hasil rekayasa
genetika
Tujuan
Latar
Belakang
Agrobacterium tumefaciens adalah jenis bakteri aerob obligat,
bakteri ini hidup di tanah secara alami Agrobacterium tumefaciens
berperan sebagai pembawa gen (DNA) yang diinginkan karena
kemampuannya menghasilkan enzim yang dapat menginduksi.
Bakteri ini mengandung sebuah plasmid besar yang disebut
plasmid-Ti. Enzim-enzim tersebut berada pada plasmid Ti. Plasmid
Ti dapat juga dikatakan sebagai tempat penyisipan gen yang
dibutuhkan.
Agrobacterium
tumefaciens
Daun tomat yang termasuk ke dalam jenis daun bercelah menyirip
majemuk perlu dipangkas secara rutin untuk mengurangi tunas muda dan
menghindari proses pematangan buah yang maksimal. Hal ini terjadi
karena seluruh nutrisi buah tomat difokuskan kepada proses
perkembangan dan pematangan buah tomat. Gen lanceolate adalah gen
yang mengkodekan bentuk morfologi daun menjadi berbentuk lanset, yaitu
bagian daun terlebar berada di tengah daun dan ujung daun berbentuk
lancip
Struktur dan fungsi
gen Lanceolate
Hasil
Kandungan vitamin C hasil rekayasa
genetika Agrobacterium tumefaciens
1
Tomat hasil rekayasa genetika
dapat dijadikan solusi atas
permasalahan kekurangan vitamin
C, karena selain tinggi fosfor juga
mengandungvitamin C sejumlah 21
mg/100 gram. Sedangkan pada
tomat tanpa rekayasa genetik rata-
rata kandungan Vitamin C adalah
14mg/100 gram. Hal tersebut
menunjukkan adanya kenaikan
jumlah Vit C
2 Struktur dan fungsi gen lanceolate
pada tumbuhan
Daun tomat yang termasuk ke dalam jenis daun
bercelah menyirip majemuk perlu dipangkas secara
rutin untuk mengurangi tunas muda dan
menghindari proses pematangan buah yang
maksimal.
Hal ini terjadi karena seluruh nutrisi buah tomat
difokuskan kepada proses perkembangan dan
pematangan buah tomat. Gen lanceolate adalah
gen yang mengkodekan bentuk morfologi daun
menjadi berbentuk lanset. Sehingga daun tomat
menjadi lanset untuk mengurangi tunas muda.
Kelebihan Tomat Hasil Rekayasa Agrobacterium tumefaciens
 Mencegahataumemperlambatpelunakanpadabuahtomat.
 Tomat hasil rekayasa Agrobacterium tumefaciens juga tahan terhadap serangan hama
baikitudalambentukinsektisida,herbisida,maupunbentukhamalainnya.
 Tomat rekayasa genetika memiliki kelebihan kandungan vitamin yang tinggi dengan
menggunakanperbaikandanmodifikasitanaman.
 Kelebihan lain dari Tomat hasil rekayasa Agrobacterium tumefaciens yaitu
meningkatkan kandungan gizi pada tanaman tomat dan meningkatkan kemampuan
tanaman untuk beradaptasi dengan lingkungan contohnya hidup pada lahan yang
ekstrem, lahan ekstrem yang dimaksut yaitu lahan yang memiliki tingkat asam dan
kadargaramtinggi.
Kesimpulan
• TomatkayavitaminCmenggunakanrekayasagenetikadenganbantuanvektorAgrobacterium
tumefaciensyangberpotensiuntukmenjadisolusikebutuhanvitaminCpadamanusia.
• Pengeditangenlanceolateketomatmenyebabkandauntomatmenjadilebihsempit.
• Kelebihantomatrekayasagenetikaadalahpelunakanpadabuahtomatmelambat,tahanterhadap
seranganhama,kandunganvitaminyangtinggi,sertamodifikasitanaman
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?
Please keep this slide for attribution
Nur Rohmah Tria Romadhoni
(0402522016)

More Related Content

Similar to Bioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptx

Makalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiMakalah Bioteknologi
Makalah Bioteknologi
Firdika Arini
 
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
SetiyoBudi27
 
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdfPPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
novasilitonga65
 

Similar to Bioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptx (20)

Makalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiMakalah Bioteknologi
Makalah Bioteknologi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
STOP FOOD LOSS AND WASTE FOR THE PEOPLE FOR THE PLANET MATERI 24 GRS BESAR NY...
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
 
PPT BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_PRODUK TEMPE KACANG KELEDAI.pptx
PPT BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_PRODUK TEMPE KACANG KELEDAI.pptxPPT BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_PRODUK TEMPE KACANG KELEDAI.pptx
PPT BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_PRODUK TEMPE KACANG KELEDAI.pptx
 
PPT IPA Kelas 9 BAB 7 BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN
PPT IPA Kelas 9 BAB 7 BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPANPPT IPA Kelas 9 BAB 7 BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN
PPT IPA Kelas 9 BAB 7 BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN
 
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdfPPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
PPT-UEU-Bioteknologi-Pangan-Pertemuan-1.pdf
 
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.pptSlide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
 
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.pptSlide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
 
TAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptx
TAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptxTAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptx
TAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptx
 
ST 1.pptx
ST 1.pptxST 1.pptx
ST 1.pptx
 
Pernanan Bioteknologi dalam berbagai bidang
Pernanan Bioteknologi dalam berbagai bidangPernanan Bioteknologi dalam berbagai bidang
Pernanan Bioteknologi dalam berbagai bidang
 
Fortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas pangan
Fortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas panganFortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas pangan
Fortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas pangan
 
Ikd laporan bioteknologi
Ikd   laporan bioteknologiIkd   laporan bioteknologi
Ikd laporan bioteknologi
 
Pedoman menu bergizi
Pedoman menu bergiziPedoman menu bergizi
Pedoman menu bergizi
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
 
Nutrition and Gut Microbiome #SHAPE
Nutrition and Gut Microbiome #SHAPENutrition and Gut Microbiome #SHAPE
Nutrition and Gut Microbiome #SHAPE
 
Food security
Food securityFood security
Food security
 
PPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptx
PPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptxPPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptx
PPT PAKAN SIMBIOTIK UNTUK PERIKANAN.pptx
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 

Recently uploaded

PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
cindyrenatasaleleuba
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

Bioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptx

  • 1. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ari Yuniastuti, M. Kes. BIOFORTIFIKASI Oleh : Nur Rohmah Tria Romadhoni (0402522016)
  • 2. Review Artikel Table of Contents 02 04 03 01 Pendahuluan Pengetahuan Tentang Biofertifikasi Keunggulan Biofertifikasi
  • 4. Masalah kekurangan gizi (malnutrisi) merupakan salah satu masalah besar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Permasalahan malnutrisi tersebut di antaranya kekurangan zat gizi mikro seperti Anemia Gizi Besi (AGB) dan stunting. • Salah satu penyebab tingginya AGB di negara yang mengonsumsi beras sebagai makanan pokok adalah rendahnya kandungan zat besi (Fe) pada beras giling serta rendahnya kemampuan masyarakat mengonsumsi bahan pangan kaya zat besi (Fe) dan mineral lain sebagai lauk pauk. • Stunting disebabkan oleh asupan yang tidak memadai dari satu atau lebih zat gizi termasuk energi, protein, atau zat gizi mikro seperti zat besi, seng dan vitamin D, A atau C. • Defisiensi zinc merupakan penyebab utama stunting pada anak. Sekitar 165 juta anak dengan pertumbuhan terhambat menghadapi risiko gangguan perkembangan kognitif dan kemampuan fisik.
  • 5. Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN pada awal bulan 2023 dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Angka itu masih di atas standar WHO, bahwa prevalensi stunting di suatu negara tidak boleh melebihi 20 persen. Setiap tahun jutaan anak-anak dan remaja terancam mengalami stunting karena kekurangan gizi. Oleh sebab itu berbagai upaya penambhana nilai gizi pangan khususnya hasil produksi tanaman menjadi perhatian khusus di dunia pertanian salah satunya yaitu melalui teknologi Biofortifikasi. STATUS GIZI INDONESIA
  • 7. Biofortifikasi adalah upaya pemuliaan tanaman untuk memperkaya tanaman dengan nutrisi, seperti vitamin dan mineral, baik melalui pemuliaan konvensional maupun bioteknologi. Biofortifikasi tanaman pangan bisa menjadi salah satu solusi mengatasi masalah kekurangan zat gizi mikro, termasuk pro- vitamin A, Fe dan Zn, melalui proses rekayasa genetika. Upaya biofortifikasi mencuat karena adanya peningkatan kekurangan gizi pada masyarakat. Di Indonesia, biofortifikasi menjadi penting berkaitan dengan Anemia Gizi Besi (AGB), stunting, maupun penyakit akibat gizi kronis lainnya. Produk yang umumnya dijadikan produk biofortifikasi di Indonesia adalah beras.
  • 8. BIOFORTIFIKASI Konvensional Bioteknologi Biofortifikasi konvensional ialah salah satu upaya dalam meningkatkan kandungan gizi tanaman melalui persilangan konvensional dengan memanfaatkan plasma nutfah yang memiliki karakter yang beragam. Biofortifikasi yang menggunakan transformasi gen atau rekayasa genetik untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada tanaman dan makanan
  • 9. Konvensional Biofortifikasi konvensional merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kandungan gizi tanaman melalui pemupukan atau persilangan konvensional dengan memanfaatkan plasma nutfah yang memiliki karakter beragam, sehingga dapat diarahkan untuk menghasilkan varietas yang mempunyai kandungan mineral tinggi, seperti Fe untuk menanggulangi masalah anemia gizi besi, atau Zn untuk menanggulangi stunting. Jika varietas yang mengandung mineral besi dan seng tinggi telah dihasilkan melalui perakitan tanaman, maka dapat dikembangkan lebih lanjut dalam skala luas. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan gizi beras yang dikonsumsi masyarakat luas, Cara ini dinilai sebagai salah satu intervensi gizi secara murah dan berkelanjutan Contohnya yaitu : pembentukan/perakitan varietas unggul padi sawah yang memiliki zink tinggi dengan cara menyilangkan galur- galur padi yang memiliki zink tinggi dengan padi biasa. Kemudian hasil dapat dikembangkan lebih lanjut dalam skala luas dan bersifat permanen tanpa perlu penyilangan ulang. Padi Inpari IR Nutrizinc, yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian
  • 10. Langkah Biofortifikasi Konvensional Pemilihan varietas unggul Pengembangan tanaman 1 2 Panen dan distribusi produk 6 Pemupukan dan pengelolaan tanaman 5 Produksi dan distribusi benih 4 Uji coba lapangan 3
  • 11. Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi) telah melakukan perakitan varietas padi secara konvensional melalui program biofortifikasi menghasilkan Varietas unggul baru (VUB) yang memiliki kandungan zinc tinggi. Pada tahun 2019 dihasilkan VUB padi sawah Inpari IR Nutri Zinc, beberapa keunggulan dari IR Nutri Zinc ini. Antara lain rata- rata kandungan Zn 29,54-34,51 ppm (sekitar 23% lebih tinggi daripada Ciherang dengan kandungan Zn : 24,06 ppm), dengan rata rata hasil produksi mencapai 6,21 ton/ha (setara Ciherang), namun, potensi hasil saat pertumbuhan optimal bisa mencapai 9,98 ton/ha, umur panen 115 hari setelah semai, tekstur nasi pulen. Benih padi IR Inpari Nutri Zinc dirilis pada tahun 2019. Varietas padi ini merupakan hasil persilangan dari IR 91153-AC 82, IR05F102, IR 68144- 2B-2-2-3-166, dan IRRI145 . Pada tahun 2020 Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi) Kementerian Penelitian juga telah melepas varietas padi secara konvensional melalui program biofortifikasi menghasilkan Varietas unggul baru (VUB) padi gogo yang memiliki kandungan zinc tinggi, yaitu Inpago 13 Fortiz, beberapa keunggulan dari IR Nutri Zinc ini. Antara lain rata-rata kandungan Zn 34 ppm pada beras pecah kulit, dengan rata rata hasil produksi mencapai 6,53 ton/ha GKG, namun, potensi hasil saat pertumbuhan optimal bisa mencapai 8,11 ton/ha GKG. Contoh Produk Biofortifikasi Konvensional
  • 12. Bioteknologi Biofortifikasi yang menggunakan transformasi gen atau rekayasa genetik untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada tanaman dan makanan, menggunakan teknologi genetika untuk memodifikasi gen pada tanaman sehingga menghasilkan kandungan nutrisi yang lebih tinggi.
  • 13. Langkah Biofortifikasi Bioteknologi Tahapan prosesbiofortifikasi bioteknologi antara lain: Identifikasi kebutuhan nutrisi Pengembangan varietas unggul Regenerasi tanaman Pengembangan vektor rekayasa genetik Seleksi gen Transformasi genetik Pengujian varietas unggul Uji lapangan 1 2 3 5 4 8 7 6
  • 14. Produk Hasil Biofortifikasi Bioteknologi Tomat yang telah dimodifikasi genetik untuk meningkatkan kandungan likopen, yaitu pigmen yang memberikan warna merah pada tomat dan juga memiliki sifat antioksidan. Kedelai yang ditingkatkan kandungan asam lemak omega- 3: Kedelai yang dimodifikasi genetik untuk menghasilkan asam lemak omega-3, yang terkenal untuk meningkatkan kesehatan jantung dan otak. Kacang polong telah dimodifikasi genetik untuk meningkatkan kandungan zat besi di dalamnya. Zat besi penting untuk menjaga kesehatan darah dan mencegah anemia.
  • 16. keunggulan Dapat dikembangkan pada makanan pokok Dapat meningkatkan zat mikro pangan, sejak pembudidayaan tanaman. 2 Produksi tinggi dan ramah lingkungan 3 4 Bermanfaat bagi masyarakat konsumen rawan gizi 5 Lebih murah dan menguntungkan dari segi budi daya karena benih yang telah terfortifikasi hanya diperlukan sekali di awal penggunaan, selanjutnya benih dari pertanaman berikutnya dapat dikembangkan lebih lanjut oleh petani lain. Kualitas dan konsentrasi nilai gizi pada hasil tanaman yang dikonsumsi semakin bertambah. 6 Biaya yang relatip efisien 7 Dapat meningkatkan produksi pangan kaya mineral dan mengurangi defisiensi mineral. 8 Mengatasi masalah kekurangan pro-vitamin A, zat besi, dan zinc 9 Menguntungkan dari segi agronomi dan ekonomi sehingga dapat dikembangkan secara luas. 10 1
  • 19. • TomatmengandungvitaminCyangperluuntuk ditingkatkansecarabiologis.PeningkatankandunganvitaminCdapatdilakukanmenggunakanbantuan mikroorganisme. • Olehkarenaitu,diperlukanadanyapeningkatankualitasprodukhasilpertanianmelaluirekayasagenetika. • Bioteknologi tidak menjadi sarana untuk mengganti prinsip atau tujuan pertanian sebagai produsen penghasil bahan pangan, melainkan digunakan untuk meningkatkan kualitasprodukpertanian. • Bioteknologidalamhal biofortifikasipanganmenggunakanbantuan mikroorganismeyanglebihefisiendigunakandenganmeningkatkankualitasseleniumpadabuahtomat. • Biofortifikasipanganmenggunakanmetoderekayasa genetika dapat dilakukanmenggunakanbantuanAgrobacteriumtumefaciensmediated transformation, yangmampu menghadirkan sifat yang dibutuhkan dengan cara menyisipkan gen dari organisme donor gen ke organisme lain penerima gen dan mampu menjawab permintaan kebutuhanvitaminCbagimanusia. • Metode CRISPR-CAS 9 yang dipilih memiliki peran untuk menyunting gen lanceolate pada buah tomat, karena buah tomat memiliki urutan genom diploid yang jelas dan berkualitas. • RekayasagenetikamenggunakanplasmidAgrobacteriumtumefaciensdiharapkanmampumenjawabpermintaankebutuhanvitaminCbagimanusia Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui potensi tomat kaya vitamin C menggunakan rekayasa genetika Agrobacterium tumefaciens, 2) Mengetahui Struktur dan fungsi gen lanceolate pada tumbuhan, 3) Menganalisis kelebihan tomat hasil rekayasa genetika Tujuan Latar Belakang
  • 20. Agrobacterium tumefaciens adalah jenis bakteri aerob obligat, bakteri ini hidup di tanah secara alami Agrobacterium tumefaciens berperan sebagai pembawa gen (DNA) yang diinginkan karena kemampuannya menghasilkan enzim yang dapat menginduksi. Bakteri ini mengandung sebuah plasmid besar yang disebut plasmid-Ti. Enzim-enzim tersebut berada pada plasmid Ti. Plasmid Ti dapat juga dikatakan sebagai tempat penyisipan gen yang dibutuhkan. Agrobacterium tumefaciens Daun tomat yang termasuk ke dalam jenis daun bercelah menyirip majemuk perlu dipangkas secara rutin untuk mengurangi tunas muda dan menghindari proses pematangan buah yang maksimal. Hal ini terjadi karena seluruh nutrisi buah tomat difokuskan kepada proses perkembangan dan pematangan buah tomat. Gen lanceolate adalah gen yang mengkodekan bentuk morfologi daun menjadi berbentuk lanset, yaitu bagian daun terlebar berada di tengah daun dan ujung daun berbentuk lancip Struktur dan fungsi gen Lanceolate
  • 21. Hasil Kandungan vitamin C hasil rekayasa genetika Agrobacterium tumefaciens 1 Tomat hasil rekayasa genetika dapat dijadikan solusi atas permasalahan kekurangan vitamin C, karena selain tinggi fosfor juga mengandungvitamin C sejumlah 21 mg/100 gram. Sedangkan pada tomat tanpa rekayasa genetik rata- rata kandungan Vitamin C adalah 14mg/100 gram. Hal tersebut menunjukkan adanya kenaikan jumlah Vit C 2 Struktur dan fungsi gen lanceolate pada tumbuhan Daun tomat yang termasuk ke dalam jenis daun bercelah menyirip majemuk perlu dipangkas secara rutin untuk mengurangi tunas muda dan menghindari proses pematangan buah yang maksimal. Hal ini terjadi karena seluruh nutrisi buah tomat difokuskan kepada proses perkembangan dan pematangan buah tomat. Gen lanceolate adalah gen yang mengkodekan bentuk morfologi daun menjadi berbentuk lanset. Sehingga daun tomat menjadi lanset untuk mengurangi tunas muda.
  • 22. Kelebihan Tomat Hasil Rekayasa Agrobacterium tumefaciens  Mencegahataumemperlambatpelunakanpadabuahtomat.  Tomat hasil rekayasa Agrobacterium tumefaciens juga tahan terhadap serangan hama baikitudalambentukinsektisida,herbisida,maupunbentukhamalainnya.  Tomat rekayasa genetika memiliki kelebihan kandungan vitamin yang tinggi dengan menggunakanperbaikandanmodifikasitanaman.  Kelebihan lain dari Tomat hasil rekayasa Agrobacterium tumefaciens yaitu meningkatkan kandungan gizi pada tanaman tomat dan meningkatkan kemampuan tanaman untuk beradaptasi dengan lingkungan contohnya hidup pada lahan yang ekstrem, lahan ekstrem yang dimaksut yaitu lahan yang memiliki tingkat asam dan kadargaramtinggi.
  • 24. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik Thanks! Do you have any questions? Please keep this slide for attribution Nur Rohmah Tria Romadhoni (0402522016)