SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Tugas Individu Ekonomi
Kisah Wirausahawan Sukses
Disusun Oleh :
Nur Anisa Rachmawati
XII IPS 1
SMAN 2 BABELAN
1
Profil Pemilik Pecel
Lele Lela
Nama : Rangga Umara
Tempat Tanggal Lahir :
Bandung, 30 Januari 1979
Agama : Muslim
Lulusan : STMIK Bandung,
Jurusan Manajemen
Informatika
Pekerjaan : sebagai marketing
communication manager di perusahaan pengembang Bekasi
Nama Ayah : Deddy Hasanudin
Pekerjaan : Ustadz
Nama Ibu : Tintin Martini
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Nama Istri : Siti Umairah
Nama Anak : 1. Razan Muhammad 2,5 tahun
2. Ghanny Adzra Umara 1,5 tahun
2
Perjalanan Wirausaha Muda, Rangga Umara
”Selamat Pagi!” Begitu sapaan khas di RM Lele Lela, begitu Anda masuk
ke sana. Tak peduli Anda datang pada pagi, siang, sore, atau malam,
tetap disambut dengan ucapan, “Selamat pagi!”
Begitulah aku “mendoktrin” stafku dalam menyambut tamu di rumah
makan Lele Lela milikku. Hal itu kulakukan agar para karyawan
termotivasi dan produk yang disediakan selalu segar seperti segarnya
suasana pagi hari.
Lela bukanlah nama istri atau anak-anakku,
melainkan singkatan dari Lebih Laku. Oh,
ya, kenalkan, namaku Rangga Umara. Meski
usiaku tergolong muda, 31 tahun, pahit
getirnya membangun usaha sudah
kurasakan sejak bertahun-tahun lalu,
sebelum akhirnya RM Pecel Lele Lela
dikenal luas. RM ini kudirikan sejak
Desember 2006. Bolehlah kini dibilang sukses.
Sebab, aku telah melewati masa - masa sulit. Karena itu, aku lebih bisa
menghargai jerih payahku, menghargai hidup dan orang lain.
Profesi yang kugeluti ini bisa dibilang melenceng dari pekerjaan
bapakku, Deddy Hasanudin, seorang ustadz dan ibuku, Tintin Martini,
pegawai negeri yang sebentar lagi bakal memasuki masa pensiun.
Dulu, cita-citaku memang menjadi pengusaha. Namun, entah kenapa
akhirnya aku kuliah di sebuah perguruan tinggi di Bandung Jurusan
Manajemen Informatika. Ilmu akademis ini mengantarku bekerja di
3
sebuah perusahaan pengembang di Bekasi sebagai marketing
communication manager di perusahaan itu.
Sayang, setelah hampir lima tahun bekerja, kuketahui kondisi
perusahaan sedang tidak sehat. Hal itu membuat banyak karyawan di-
PHK. Saat itulah aku tersadar, aku tinggal menunggu giliran. Karena itu
aku mulai memikirkan lebih serius soal rencana hidupku berikutnya. Yang
jelas, saat itu yang terpikir olehku, tak ingin lagi menjadi karyawan
kantoran karena sewaktu-waktu bisa menghadapi masalah PHK lagi.
Nekat Wirausaha
Akhirnya, aku bertekad ingin membuka usaha sendiri. Sayangnya aku
bingung mau berbisnis apa. Sebelumnya, aku pernah membuka beberapa
usaha kecil-kecilan, antara lain penyewaan komputer, tapi bisnisku selalu
gagal. Setelah kupikir-pikir, kuputuskan membuka usaha di bidang
kuliner. Alasannya sederhana saja, aku suka sekali makan.
Aku memilih membuka warung seafood seperti yang banyak ditemukan
di kaki lima. Modalku hanya Rp 3 juta. Uang itu kuperoleh dari hasil
menjual barang-barang pribadiku ke teman-teman, antara lain telepon
genggam, parfum, dan jam tangan. Sampai sekarang, barang-barang itu
masih disimpan mereka, katanya buat kenang-kenangan. Istriku
tersayang, Siti Umairoh yang seumur denganku, mendukung
keputusanku.
Awalnya, ia pikir aku hanya berbisnis sampingan saja seperti
sebelumnya, karena aku mulai berjualan sebelum mengundurkan diri dari
perusahaan. Ia kaget ketika aku benar-benar menekuni bisnis ini, meski
tetap saja ia mendukung.
4
Yang keberatan justru orang tuaku. Mungkin mereka khawatir
memikirkan masa depan anaknya yang jadi tidak jelas. Maklum aku yang
sebelumnya kerja kantoran dengan berbaju rapi, malah jadi terkesan
luntang-lantung tidak jelas.
Warung semi permanen berukuran 2x2 meter persegi kudirikan di
daerah Pondok Kelapa. Lantaran modal pas-pasan, aku mencari yang
sewanya cukup murah, sekitar Rp 250 ribu per bulan. Aku
mempekerjakan tiga orang, dua di antaranya adalah suami-istri.
Berbeda dari warung seafood di kaki lima yang umumnya bertenda biru
dan berspanduk putih, warungku kudesain unik.
Ternyata, desain unik tak membantu penjualan. Tiga bulan pertama,
hasil penjualan selalu minus. Tak satu pun pembeli datang. Aku mencoba
berbesar hati, mungkin warungku sepi lantaran banyak yang tidak tahu
keberadaan warung tendaku itu. Aku mulai melirik lokasi lain yang lebih
ramai. Kutawarkan sistem kerjasama dengan rumah makan dan warung
lain, tapi selalu ditolak.
Sampai suatu hari, aku mendatangi sebuah rumah makan semi permanen
di kawasan tempat makan, masih di kawasan Pondok Kelapa. Seperti
yang lain, pemilik rumah makan ini juga menolak tawaran kerjasamaku.
Ia justru menawariku membeli peralatan rumah makannya yang hendak
ia tutup lantaran sepi pembeli. Aku menolak, karena tak punya uang.
Akhirnya, ia menawarkan sewa tempat seharga Rp 1 juta per bulan. Aku
pun setuju.
Mirip Pisang Goreng
Bulan pertama buka usaha, mulai tampak hasilnya. Pembeli mulai
berdatangan. Aku tahu, usaha yang bisa sukses dan bertahan adalah
5
usaha yang punya spesialisasi. Kuputuskan untuk berjualan pecel lele,
makanan favoritku sejak kuliah. Ya, semasa kuliah dulu, aku rajin
berburu warung pecel lele yang enak. Kupikir, orang yang khusus
berjualan makanan dari lele belum ada.
Lagi-lagi, nasib baik belum sepenuhnya berpihak kepadaku. Begitu aku
berjualan lele, yang laku justru ayam. Kalau menu ayam habis, pembeli
langsung memilih pulang. Namun, aku tak mau menyerah. Karena aku
tahu lele itu enak. Jadi, ketika para pembeli duduk menikmati hidangan,
aku berkeliling meja, minta mereka mencicipi lele hasil masakan kami.
Syukurlah, mereka berpendapat masakannya enak.
Dari situ, aku berusaha lebih giat untuk memperkenalkan masakan lele.
Aku berusaha menonjolkan kelebihan lele yang terletak pada dagingnya
yang lembut dan gurih. Untuk menutupi kekurangan tampilan fisik lele
yang mungkin kurang menarik, lelenya aku baluri tepung lalu digoreng.
Hasilnya? Gagal total!
Kuamati lele berbalur tepung itu. He..he..he.. ternyata memang mirip
pisang goreng. Aku pantang menyerah. Kucoba lagi menggoreng lele
dengan tepung. Kali ini, digoreng dengan telur dan melalui beberapa kali
proses. Alhamdulillah, sukses! Pembeli makin suka makan lele olahan
kami. Pelangganku yang suka makan ayam, mulai beralih ke lele tepung.
Setelah tiga bulan pindah ke tempat baru itu, pendapatan rumah
makanku meningkat menjadi Rp 3 juta per bulan. Aku sangat bersyukur.
Dari situ aku berpikir untuk lebih total menekuni bisnis ini. Apalagi bila
dibandingkan dengan penghasilanku sebagai karyawan kantoran yang
cuma “tiga koma”. Maksudnya, setelah tanggal tiga, lalu “koma” Ha… ha..
ha…
6
Terjebak Rentenir
Tahu usahaku laris, pemilik rumah
makan menaikkan biaya sewa jadi dua
kali lipat, yaitu Rp 2 juta per bulan. Aku
mulai merasa seolah-olah bekerja untuk
orang lain karena hasil yang kuraih hanya
untuk membayar sewa tempat.
Masalah bertambah lagi karena aku juga harus memikirkan gaji
karyawan. Kuputar otakku guna mendapatkan uang untuk membayar gaji
karyawan. Aku sudah mantap tidak akan kerja kantoran lagi. Sebab ada
tiga orang karyawan yang menggantungkan nasibnya padaku.
Keuntunganku habis untuk membayar sewa. Bahkan enam cabang
pertamaku harus ditutup. Aku mencoba tetap bertahan, keuangan
keluargaku semakin minus sampai-sampai aku bersama istriku serta
anak-anakku diusir keluar dari kontrakan karena tidak mampu membayar
lagi.
Saking pusingnya, di awal 2007 aku nekat berhutang pada seorang
rentenir sebesar Rp 5 juta, sekadar untuk menggaji karyawan. Aku
berprinsip, dalam kondisi seperti apa pun, karyawan tetap harus
diprioritaskan.
Setelah berkali-kali jatuh bangun merintis Pecel Lele Lela, akhirnya
Rangga mulai mereguk manisnya madu berbisnis kuliner. Usahanya kian
menanjak, terutama setelah banyak orang tertarik menjadi pewaralaba
Pecel Lele Lela.
7
Syukurlah, masalah demi masalah yang menimpa usahaku satu per satu
berhasil kulalui. Selain pantang menyerah setiap kali bertemu masalah,
aku juga tak ingin terfokus pada masalah yang sedang kuhadapi. Aku
lebih suka mencari peluang untuk membuka jalan keluar. Bukannya lari
dari masalah, loh. Cara seperti ini justru membuatku terus berpikir
optimis dan semangat mencari solusi terbaik.
Berkat lele goreng tepung andalan, rumah makanku semakin ramai
pengunjung. Pecinta lele dari berbagai kawasan datang ke rumah
makanku di Pondok Kelapa untuk menikmatinya. Senang rasanya melihat
perubahan positif ini, terutama bila mengingat bulan-bulan pertama
yang sepi pembeli. Ini
membuatku makin
bersemangat mengajak
kerjasama dengan lebih
banyak orang lagi.
Sehingga, akhirnya aku
bisa segera pindah dari
tempat makan pertama yang
kusewa seharga Rp 2 juta per
bulan. Menu lele yang
disediakan pun makin beragam, antara lain lele goreng tepung, lele fillet
kremes, dan lele saus padang. Tiga menu inilah yang jadi andalan kami,
bahkan jadi favorit pembeli hingga kini.
Namun, di balik kesuksesanku, cobaan kembali menimpa. Salah satu
kokiku berhenti bekerja. Belakangan, aku tahu ternyata ia membuka
usaha sejenis sepertiku. Apakah aku marah? Tidak. Aku justru kecewa
mengapa ia tak memberitahuku sejak awal. Kalau saja tahu, aku pasti
8
akan mendukungnya. Tak bisa kita berharap orang akan seterusnya loyal
bekerja pada kita. Aku senang kok, melihat orang lain maju.
Aku juga senang bila usahaku bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi
orang lain. Bagiku, rezeki sudah ada yang mengatur. Bahkan ketika saat
ini banyak orang berbisnis kuliner lele sepertiku, aku tak menganggap
mereka sebagai ancaman. Ini justru memotivasiku untuk terus berusaha
lebih baik. Namun, tak urung aku kelimpungan dengan mundurnya sang
koki. Apalagi, saat itu rumah makanku mulai ramai.
Buka Waralaba
Berkat kerja keras para karyawan, rumah makanku tetap bisa berjalan
seperti biasa. Suatu hari, dalam perjalanan pulang ke rumah orangtuaku
di Bandung, aku mampir ke sebuah restoran cepat saji asal Amerika. Di
situlah aku bertemu Bambang, teman lamaku saat SMA. Dulu, kami
sering main basket bareng. Rupanya, Bambang bekerja di restoran itu
sebagai manajer.
Aku lalu bercerita, aku sudah punya rumah makan dan
mempersilakannya untuk mampir bila ada waktu. Tak disangka, beberapa
minggu kemudian ia datang berkunjung ke rumah makanku yang
sebetulnya lokasinya sangat jauh dari tempat kerjanya.
Dari situlah kami banyak mengobrol soal bisnis rumah makan. Aku juga
curhat soal kebingunganku sebelumnya ketika ditinggal koki. Bambang
lalu banyak memberi masukan, bagaimana mengelola sebuah rumah
makan. Tertarik dengan saran-sarannya, akhirnya aku menjadikannya
sebagai konsultan, meski kecil-kecilan.
9
Sebagai honornya, aku mengganti uang bensinnya. Ia membantuku
membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) menjalankan rumah
makan. Dengan cara seperti ini, aku tak lagi kelimpungan bila ditinggal
koki. Bambang juga melatih para karyawan sehingga mereka bekerja
lebih profesional, sesuai SOP.
Peran Bambang memang cukup besar. Rupanya, ia menaruh perhatian
pada rumah makanku ini, sehingga akhirnya ia berhenti bekerja dari
tempatnya bekerja dan pindah kerja padaku. Bahkan, temannya banyak
yang mengikuti jejaknya. Kini, Bambang jadi General Manager untuk
Pecel Lele Lela.
Syukurlah, dengan adanya SOP ini, usahaku jadi makin berkembang.
Aku bisa membuka cabang lagi. Istriku juga ikut membantu usahaku.
Bahkan, atas permintaan banyak orang, sejak 2009 Pecel Lele Lela mulai
kuwaralabakan. Sebenarnya, aku tak punya rencana untuk
mewaralabakannya. Namun, para peminat justru mendukungku untuk
melakukannya.
Raih Penghargaan
Banyaknya permintaan bisnis waralaba, membuatku akhirnya tak bisa
menolak untuk mewaralabakan Pecel Lele Lela. Ya, hitung-hitung lebih
memperkenalkan rumah makanku kepada lebih banyak orang sekaligus
bagi-bagi rezeki. Meski awalnya permintaan waralaba hanya berasal dari
Jabodetabek, kini mulai merambah ke daerah. Di antaranya, Bandung,
Yogyakarta, Karawang, dan Purwokerto.
10
Beberapa cabang lagi akan dibuka dalam waktu dekat, di Medan dan
beberapa kota lain. Bahkan, sudah ada permintaan waralaba dari orang-
orang Indonesia yang tinggal di Jeddah, Penang, Kuala Lumpur, dan
Singapura. Rencananya, cabang-cabang di luar negeri akan direalisasikan
tahun ini. Alhamdulillah, kini Pecel Lele Lela telah memiliki 42 cabang
Lele Lela se-Indonesia dengan omset Rp 4,8 milyar per bulan.
Nama Lela sendiri sebenarnya bukan nama istriku atau anak-anakku.
Kedua anakku laki-laki, Razan Muhammad 2,5 tahun dan Ghanny Adzra
Umara 1,5 tahun. Lela hanyalah sebuah singkatan, yaitu Lebih Laku. Ini
sekaligus menjadi doa buatku, agar usahaku makin lancar. Alhamdulillah,
Ramadan lalu Pecel Lele Lela ikut
mengisi menu acara buka bersama yang
diadakan Presiden SBY di Istana
Negara, yang dihadiri para menteri
dan duta dari negara sahabat.
Selain itu, tahun lalu aku juga
menerima penghargaan dari Menteri
Perikanan dan Kelautan karena usahaku
dinilai paling inovatif dalam mengenalkan dan mengangkat citra lele
dengan menciptakan makanan kreatif sekaligus mendorong peningkatan
konsumsi ikan. Penghargaan lain yang juga kuraih, Indonesian Small and
Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA) 2010 dari Menteri
Usaha Kecil dan Menengah.
11
Dua penghargaan ini makin memotivasi diriku untuk lebih bekerja giat
sekaligus senang karena usahaku membuat lele jadi menu modern
ternyata tak sia-sia. Kini, selain sibuk mengembangkan Pecel Lele Lela,
aku juga kerap diundang jadi pembicara di berbagai seminar, termasuk
di kampus-kampus di seluruh Indonesia. Senang rasanya berbagi ilmu,
agar mereka kelak bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.
Gratis Makan
Cita-citaku untuk jadi pengusaha kini tercapai sudah. Asal tahu saja,
dulu aku pernah bermimpi punya rumah makan dengan konsep seperti
restoran cepat saji terkenal. Kini, pelan-pelan mimpi itu mulai terwujud.
Aku sendiri tak pernah membayangkan usahaku akan sesukses ini.
Banyak orang bilang, kesuksesanku terbilang cepat datangnya.
Aku sangat bersyukur, kini omset seluruh cabang mencapai Rp 4,8
miliar per bulan, mengingat dulu aku punya banyak rasa takut untuk
memulai. Sampai kini, aku masih memegang keyakinan, jika kita mau
fokus dalam melangkah, pasti akan sukses.
Prinsipku yang lain sejak memulai usaha adalah selalu mengawali sesuatu
dengan akhir yang positif. Maksudnya, aku selalu memikirkan bagaimana
nanti kalau usahaku sukses, bukan sebaliknya. Dengan demikian, aku
selalu optimis.
Inovasi juga harus jadi kebiasaan, selain terus meningkatkan kualitas
dan pencitraan Pecel Lele Lela. Itu sebabnya, kini aku sedang
menggodok konsep baru untuk jangka panjang. Diversifikasi menu dan
pencitraan Pecel Lele Lela sendiri juga semakin kupikirkan.
12
Kini, ada banyak pilihan
menu lele di Pecel Lele Lela.
Untuk menarik hati
pembeli, Pecel Lele Lela
juga menggratiskan
hidangannya bagi
pembeli yang berulang
tahun di hari
kedatangannya. Dan,
pembeli bernama Lela juga akan mendapat keistimewaan berupa makan
gratis seumur hidup. Menarik, bukan?
Namun, kesuksesan yang kuraih bukan semata-mata kematangan konsep
dan kelezatan menu saja, loh. Para karyawan juga punya andil besar. Itu
sebabnya, penting bagiku membuat mereka betah dan bekerja dengan
hati.
Sebagai penghargaan, tak jarang mereka kutraktir makan di restoran
lain. Jika hati senang, mereka juga pasti akan bekerja dengan semangat.
Oh ya, soal logo Pecel Lele Lela yang sempat diprotes kedai kopi asal
Amerika karena dianggap mirip, juga sudah kuganti sejak membuka
cabang ke-16.
Kesuksesan Rangga rupanya bermula ketika ia menuliskan obsesi,
ambisi, dan impian yang ingin diraihnya dalam sebuah buku yang ia sebut
dream book. Tidak hanya menuliskan keinginan, Rangga juga menuliskan
usaha untuk mencapainya serta target keuntungan. Lewat dream book
itu Rangga mengumpulkan semangat dan menarik energi positif agar
impiannya tercapai.
13
Kini, ayah dua anak tersebut sedang berupaya mewujudkan impian lain,
yakni membuka cabang Lele Lela di Mekah.
14
Referensi :
http://tips-cara-kiat-sukses.blogspot.com/2013/06/Kisah-Sukses-
Pengusaha-Indonesia-Jual-lele.html
http://danausaha.net/rangga-umara-sukses-dengan-pecel-lele-lela.html

More Related Content

What's hot

Kelompok wawancara
Kelompok wawancaraKelompok wawancara
Kelompok wawancara
dian19
 
Laporan penelitian usaha kecil
Laporan penelitian usaha kecilLaporan penelitian usaha kecil
Laporan penelitian usaha kecil
Alvin Saputra
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
nrsam
 
Presentasi Orasi Ilmiah Henmaidi Edit
Presentasi Orasi Ilmiah Henmaidi EditPresentasi Orasi Ilmiah Henmaidi Edit
Presentasi Orasi Ilmiah Henmaidi Edit
Henmaidi Alfian
 

What's hot (20)

contoh Kata pengantar
contoh Kata pengantarcontoh Kata pengantar
contoh Kata pengantar
 
Kelompok wawancara
Kelompok wawancaraKelompok wawancara
Kelompok wawancara
 
Makalah KI (Kunjungan Industri)
Makalah KI (Kunjungan Industri)Makalah KI (Kunjungan Industri)
Makalah KI (Kunjungan Industri)
 
Menghitung BEP usaha makanan Daerah.pptx
Menghitung BEP usaha makanan Daerah.pptxMenghitung BEP usaha makanan Daerah.pptx
Menghitung BEP usaha makanan Daerah.pptx
 
Usaha Burger
Usaha BurgerUsaha Burger
Usaha Burger
 
P r o p o s a l KPU-M
P r o p o s a l KPU-MP r o p o s a l KPU-M
P r o p o s a l KPU-M
 
Power point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kuePower point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kue
 
Contoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diri
Contoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diriContoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diri
Contoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diri
 
Undangan Rapat (PT DUNIA GEMILANG JAYA)
Undangan Rapat (PT DUNIA GEMILANG JAYA)Undangan Rapat (PT DUNIA GEMILANG JAYA)
Undangan Rapat (PT DUNIA GEMILANG JAYA)
 
Proposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak miniProposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak mini
 
Laporan penelitian usaha kecil
Laporan penelitian usaha kecilLaporan penelitian usaha kecil
Laporan penelitian usaha kecil
 
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiPPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
 
Proposal liburan Bali
Proposal liburan BaliProposal liburan Bali
Proposal liburan Bali
 
Produk kerajinan batok kelapa
Produk kerajinan batok kelapaProduk kerajinan batok kelapa
Produk kerajinan batok kelapa
 
Surat menyurat makesta Ipnu ippnu Purbolinggo
Surat menyurat makesta Ipnu ippnu Purbolinggo Surat menyurat makesta Ipnu ippnu Purbolinggo
Surat menyurat makesta Ipnu ippnu Purbolinggo
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Rab proposal
Rab proposalRab proposal
Rab proposal
 
Makalah makanan khas kabupaten muna
Makalah makanan khas kabupaten munaMakalah makanan khas kabupaten muna
Makalah makanan khas kabupaten muna
 
Presentasi Orasi Ilmiah Henmaidi Edit
Presentasi Orasi Ilmiah Henmaidi EditPresentasi Orasi Ilmiah Henmaidi Edit
Presentasi Orasi Ilmiah Henmaidi Edit
 
Observasi report ppt
Observasi report pptObservasi report ppt
Observasi report ppt
 

Similar to Makalah wirausahawan sukses

10 rahsia perniagaan aiskrim yang bakal buat anda tekejut
10 rahsia perniagaan aiskrim yang  bakal buat anda tekejut10 rahsia perniagaan aiskrim yang  bakal buat anda tekejut
10 rahsia perniagaan aiskrim yang bakal buat anda tekejut
Muhamad Juzaili
 
Bidang bidang bisnis yang menjadikan kaya
Bidang bidang bisnis yang menjadikan kayaBidang bidang bisnis yang menjadikan kaya
Bidang bidang bisnis yang menjadikan kaya
PT. SASA
 
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Titisnur
 
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
misbahulfuad
 
Persentasi kwh
Persentasi kwhPersentasi kwh
Persentasi kwh
kuntydwy
 

Similar to Makalah wirausahawan sukses (20)

data
datadata
data
 
10 rahsia perniagaan aiskrim yang bakal buat anda tekejut
10 rahsia perniagaan aiskrim yang  bakal buat anda tekejut10 rahsia perniagaan aiskrim yang  bakal buat anda tekejut
10 rahsia perniagaan aiskrim yang bakal buat anda tekejut
 
Proposal bisnis
Proposal bisnisProposal bisnis
Proposal bisnis
 
Proposal bisnis
Proposal bisnisProposal bisnis
Proposal bisnis
 
My story , elly cozo
My story , elly cozoMy story , elly cozo
My story , elly cozo
 
Presentation business
Presentation businessPresentation business
Presentation business
 
APEM road to succes wwwwwwwwwwwwwww.pptx
APEM road to succes wwwwwwwwwwwwwww.pptxAPEM road to succes wwwwwwwwwwwwwww.pptx
APEM road to succes wwwwwwwwwwwwwww.pptx
 
Laporan wawancara usaha mikro fix
Laporan wawancara usaha mikro fixLaporan wawancara usaha mikro fix
Laporan wawancara usaha mikro fix
 
Presentasi Enterpreneur
Presentasi EnterpreneurPresentasi Enterpreneur
Presentasi Enterpreneur
 
filsafat
filsafatfilsafat
filsafat
 
Maya erlita t ugas tik saay
Maya erlita t ugas tik saayMaya erlita t ugas tik saay
Maya erlita t ugas tik saay
 
Wawancara Pedagang Kamp. Betawi
Wawancara Pedagang Kamp. BetawiWawancara Pedagang Kamp. Betawi
Wawancara Pedagang Kamp. Betawi
 
Ayam bakar mas mono
Ayam bakar mas monoAyam bakar mas mono
Ayam bakar mas mono
 
Bisnis jualan nasi bungkus
Bisnis jualan nasi bungkusBisnis jualan nasi bungkus
Bisnis jualan nasi bungkus
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Oktober 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Oktober 2015Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Oktober 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Oktober 2015
 
Bidang bidang bisnis yang menjadikan kaya
Bidang bidang bisnis yang menjadikan kayaBidang bidang bisnis yang menjadikan kaya
Bidang bidang bisnis yang menjadikan kaya
 
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
 
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
 
Produk
ProdukProduk
Produk
 
Persentasi kwh
Persentasi kwhPersentasi kwh
Persentasi kwh
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

Makalah wirausahawan sukses

  • 1. Tugas Individu Ekonomi Kisah Wirausahawan Sukses Disusun Oleh : Nur Anisa Rachmawati XII IPS 1 SMAN 2 BABELAN
  • 2. 1 Profil Pemilik Pecel Lele Lela Nama : Rangga Umara Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 30 Januari 1979 Agama : Muslim Lulusan : STMIK Bandung, Jurusan Manajemen Informatika Pekerjaan : sebagai marketing communication manager di perusahaan pengembang Bekasi Nama Ayah : Deddy Hasanudin Pekerjaan : Ustadz Nama Ibu : Tintin Martini Pekerjaan : Pegawai Negeri Nama Istri : Siti Umairah Nama Anak : 1. Razan Muhammad 2,5 tahun 2. Ghanny Adzra Umara 1,5 tahun
  • 3. 2 Perjalanan Wirausaha Muda, Rangga Umara ”Selamat Pagi!” Begitu sapaan khas di RM Lele Lela, begitu Anda masuk ke sana. Tak peduli Anda datang pada pagi, siang, sore, atau malam, tetap disambut dengan ucapan, “Selamat pagi!” Begitulah aku “mendoktrin” stafku dalam menyambut tamu di rumah makan Lele Lela milikku. Hal itu kulakukan agar para karyawan termotivasi dan produk yang disediakan selalu segar seperti segarnya suasana pagi hari. Lela bukanlah nama istri atau anak-anakku, melainkan singkatan dari Lebih Laku. Oh, ya, kenalkan, namaku Rangga Umara. Meski usiaku tergolong muda, 31 tahun, pahit getirnya membangun usaha sudah kurasakan sejak bertahun-tahun lalu, sebelum akhirnya RM Pecel Lele Lela dikenal luas. RM ini kudirikan sejak Desember 2006. Bolehlah kini dibilang sukses. Sebab, aku telah melewati masa - masa sulit. Karena itu, aku lebih bisa menghargai jerih payahku, menghargai hidup dan orang lain. Profesi yang kugeluti ini bisa dibilang melenceng dari pekerjaan bapakku, Deddy Hasanudin, seorang ustadz dan ibuku, Tintin Martini, pegawai negeri yang sebentar lagi bakal memasuki masa pensiun. Dulu, cita-citaku memang menjadi pengusaha. Namun, entah kenapa akhirnya aku kuliah di sebuah perguruan tinggi di Bandung Jurusan Manajemen Informatika. Ilmu akademis ini mengantarku bekerja di
  • 4. 3 sebuah perusahaan pengembang di Bekasi sebagai marketing communication manager di perusahaan itu. Sayang, setelah hampir lima tahun bekerja, kuketahui kondisi perusahaan sedang tidak sehat. Hal itu membuat banyak karyawan di- PHK. Saat itulah aku tersadar, aku tinggal menunggu giliran. Karena itu aku mulai memikirkan lebih serius soal rencana hidupku berikutnya. Yang jelas, saat itu yang terpikir olehku, tak ingin lagi menjadi karyawan kantoran karena sewaktu-waktu bisa menghadapi masalah PHK lagi. Nekat Wirausaha Akhirnya, aku bertekad ingin membuka usaha sendiri. Sayangnya aku bingung mau berbisnis apa. Sebelumnya, aku pernah membuka beberapa usaha kecil-kecilan, antara lain penyewaan komputer, tapi bisnisku selalu gagal. Setelah kupikir-pikir, kuputuskan membuka usaha di bidang kuliner. Alasannya sederhana saja, aku suka sekali makan. Aku memilih membuka warung seafood seperti yang banyak ditemukan di kaki lima. Modalku hanya Rp 3 juta. Uang itu kuperoleh dari hasil menjual barang-barang pribadiku ke teman-teman, antara lain telepon genggam, parfum, dan jam tangan. Sampai sekarang, barang-barang itu masih disimpan mereka, katanya buat kenang-kenangan. Istriku tersayang, Siti Umairoh yang seumur denganku, mendukung keputusanku. Awalnya, ia pikir aku hanya berbisnis sampingan saja seperti sebelumnya, karena aku mulai berjualan sebelum mengundurkan diri dari perusahaan. Ia kaget ketika aku benar-benar menekuni bisnis ini, meski tetap saja ia mendukung.
  • 5. 4 Yang keberatan justru orang tuaku. Mungkin mereka khawatir memikirkan masa depan anaknya yang jadi tidak jelas. Maklum aku yang sebelumnya kerja kantoran dengan berbaju rapi, malah jadi terkesan luntang-lantung tidak jelas. Warung semi permanen berukuran 2x2 meter persegi kudirikan di daerah Pondok Kelapa. Lantaran modal pas-pasan, aku mencari yang sewanya cukup murah, sekitar Rp 250 ribu per bulan. Aku mempekerjakan tiga orang, dua di antaranya adalah suami-istri. Berbeda dari warung seafood di kaki lima yang umumnya bertenda biru dan berspanduk putih, warungku kudesain unik. Ternyata, desain unik tak membantu penjualan. Tiga bulan pertama, hasil penjualan selalu minus. Tak satu pun pembeli datang. Aku mencoba berbesar hati, mungkin warungku sepi lantaran banyak yang tidak tahu keberadaan warung tendaku itu. Aku mulai melirik lokasi lain yang lebih ramai. Kutawarkan sistem kerjasama dengan rumah makan dan warung lain, tapi selalu ditolak. Sampai suatu hari, aku mendatangi sebuah rumah makan semi permanen di kawasan tempat makan, masih di kawasan Pondok Kelapa. Seperti yang lain, pemilik rumah makan ini juga menolak tawaran kerjasamaku. Ia justru menawariku membeli peralatan rumah makannya yang hendak ia tutup lantaran sepi pembeli. Aku menolak, karena tak punya uang. Akhirnya, ia menawarkan sewa tempat seharga Rp 1 juta per bulan. Aku pun setuju. Mirip Pisang Goreng Bulan pertama buka usaha, mulai tampak hasilnya. Pembeli mulai berdatangan. Aku tahu, usaha yang bisa sukses dan bertahan adalah
  • 6. 5 usaha yang punya spesialisasi. Kuputuskan untuk berjualan pecel lele, makanan favoritku sejak kuliah. Ya, semasa kuliah dulu, aku rajin berburu warung pecel lele yang enak. Kupikir, orang yang khusus berjualan makanan dari lele belum ada. Lagi-lagi, nasib baik belum sepenuhnya berpihak kepadaku. Begitu aku berjualan lele, yang laku justru ayam. Kalau menu ayam habis, pembeli langsung memilih pulang. Namun, aku tak mau menyerah. Karena aku tahu lele itu enak. Jadi, ketika para pembeli duduk menikmati hidangan, aku berkeliling meja, minta mereka mencicipi lele hasil masakan kami. Syukurlah, mereka berpendapat masakannya enak. Dari situ, aku berusaha lebih giat untuk memperkenalkan masakan lele. Aku berusaha menonjolkan kelebihan lele yang terletak pada dagingnya yang lembut dan gurih. Untuk menutupi kekurangan tampilan fisik lele yang mungkin kurang menarik, lelenya aku baluri tepung lalu digoreng. Hasilnya? Gagal total! Kuamati lele berbalur tepung itu. He..he..he.. ternyata memang mirip pisang goreng. Aku pantang menyerah. Kucoba lagi menggoreng lele dengan tepung. Kali ini, digoreng dengan telur dan melalui beberapa kali proses. Alhamdulillah, sukses! Pembeli makin suka makan lele olahan kami. Pelangganku yang suka makan ayam, mulai beralih ke lele tepung. Setelah tiga bulan pindah ke tempat baru itu, pendapatan rumah makanku meningkat menjadi Rp 3 juta per bulan. Aku sangat bersyukur. Dari situ aku berpikir untuk lebih total menekuni bisnis ini. Apalagi bila dibandingkan dengan penghasilanku sebagai karyawan kantoran yang cuma “tiga koma”. Maksudnya, setelah tanggal tiga, lalu “koma” Ha… ha.. ha…
  • 7. 6 Terjebak Rentenir Tahu usahaku laris, pemilik rumah makan menaikkan biaya sewa jadi dua kali lipat, yaitu Rp 2 juta per bulan. Aku mulai merasa seolah-olah bekerja untuk orang lain karena hasil yang kuraih hanya untuk membayar sewa tempat. Masalah bertambah lagi karena aku juga harus memikirkan gaji karyawan. Kuputar otakku guna mendapatkan uang untuk membayar gaji karyawan. Aku sudah mantap tidak akan kerja kantoran lagi. Sebab ada tiga orang karyawan yang menggantungkan nasibnya padaku. Keuntunganku habis untuk membayar sewa. Bahkan enam cabang pertamaku harus ditutup. Aku mencoba tetap bertahan, keuangan keluargaku semakin minus sampai-sampai aku bersama istriku serta anak-anakku diusir keluar dari kontrakan karena tidak mampu membayar lagi. Saking pusingnya, di awal 2007 aku nekat berhutang pada seorang rentenir sebesar Rp 5 juta, sekadar untuk menggaji karyawan. Aku berprinsip, dalam kondisi seperti apa pun, karyawan tetap harus diprioritaskan. Setelah berkali-kali jatuh bangun merintis Pecel Lele Lela, akhirnya Rangga mulai mereguk manisnya madu berbisnis kuliner. Usahanya kian menanjak, terutama setelah banyak orang tertarik menjadi pewaralaba Pecel Lele Lela.
  • 8. 7 Syukurlah, masalah demi masalah yang menimpa usahaku satu per satu berhasil kulalui. Selain pantang menyerah setiap kali bertemu masalah, aku juga tak ingin terfokus pada masalah yang sedang kuhadapi. Aku lebih suka mencari peluang untuk membuka jalan keluar. Bukannya lari dari masalah, loh. Cara seperti ini justru membuatku terus berpikir optimis dan semangat mencari solusi terbaik. Berkat lele goreng tepung andalan, rumah makanku semakin ramai pengunjung. Pecinta lele dari berbagai kawasan datang ke rumah makanku di Pondok Kelapa untuk menikmatinya. Senang rasanya melihat perubahan positif ini, terutama bila mengingat bulan-bulan pertama yang sepi pembeli. Ini membuatku makin bersemangat mengajak kerjasama dengan lebih banyak orang lagi. Sehingga, akhirnya aku bisa segera pindah dari tempat makan pertama yang kusewa seharga Rp 2 juta per bulan. Menu lele yang disediakan pun makin beragam, antara lain lele goreng tepung, lele fillet kremes, dan lele saus padang. Tiga menu inilah yang jadi andalan kami, bahkan jadi favorit pembeli hingga kini. Namun, di balik kesuksesanku, cobaan kembali menimpa. Salah satu kokiku berhenti bekerja. Belakangan, aku tahu ternyata ia membuka usaha sejenis sepertiku. Apakah aku marah? Tidak. Aku justru kecewa mengapa ia tak memberitahuku sejak awal. Kalau saja tahu, aku pasti
  • 9. 8 akan mendukungnya. Tak bisa kita berharap orang akan seterusnya loyal bekerja pada kita. Aku senang kok, melihat orang lain maju. Aku juga senang bila usahaku bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. Bagiku, rezeki sudah ada yang mengatur. Bahkan ketika saat ini banyak orang berbisnis kuliner lele sepertiku, aku tak menganggap mereka sebagai ancaman. Ini justru memotivasiku untuk terus berusaha lebih baik. Namun, tak urung aku kelimpungan dengan mundurnya sang koki. Apalagi, saat itu rumah makanku mulai ramai. Buka Waralaba Berkat kerja keras para karyawan, rumah makanku tetap bisa berjalan seperti biasa. Suatu hari, dalam perjalanan pulang ke rumah orangtuaku di Bandung, aku mampir ke sebuah restoran cepat saji asal Amerika. Di situlah aku bertemu Bambang, teman lamaku saat SMA. Dulu, kami sering main basket bareng. Rupanya, Bambang bekerja di restoran itu sebagai manajer. Aku lalu bercerita, aku sudah punya rumah makan dan mempersilakannya untuk mampir bila ada waktu. Tak disangka, beberapa minggu kemudian ia datang berkunjung ke rumah makanku yang sebetulnya lokasinya sangat jauh dari tempat kerjanya. Dari situlah kami banyak mengobrol soal bisnis rumah makan. Aku juga curhat soal kebingunganku sebelumnya ketika ditinggal koki. Bambang lalu banyak memberi masukan, bagaimana mengelola sebuah rumah makan. Tertarik dengan saran-sarannya, akhirnya aku menjadikannya sebagai konsultan, meski kecil-kecilan.
  • 10. 9 Sebagai honornya, aku mengganti uang bensinnya. Ia membantuku membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) menjalankan rumah makan. Dengan cara seperti ini, aku tak lagi kelimpungan bila ditinggal koki. Bambang juga melatih para karyawan sehingga mereka bekerja lebih profesional, sesuai SOP. Peran Bambang memang cukup besar. Rupanya, ia menaruh perhatian pada rumah makanku ini, sehingga akhirnya ia berhenti bekerja dari tempatnya bekerja dan pindah kerja padaku. Bahkan, temannya banyak yang mengikuti jejaknya. Kini, Bambang jadi General Manager untuk Pecel Lele Lela. Syukurlah, dengan adanya SOP ini, usahaku jadi makin berkembang. Aku bisa membuka cabang lagi. Istriku juga ikut membantu usahaku. Bahkan, atas permintaan banyak orang, sejak 2009 Pecel Lele Lela mulai kuwaralabakan. Sebenarnya, aku tak punya rencana untuk mewaralabakannya. Namun, para peminat justru mendukungku untuk melakukannya. Raih Penghargaan Banyaknya permintaan bisnis waralaba, membuatku akhirnya tak bisa menolak untuk mewaralabakan Pecel Lele Lela. Ya, hitung-hitung lebih memperkenalkan rumah makanku kepada lebih banyak orang sekaligus bagi-bagi rezeki. Meski awalnya permintaan waralaba hanya berasal dari Jabodetabek, kini mulai merambah ke daerah. Di antaranya, Bandung, Yogyakarta, Karawang, dan Purwokerto.
  • 11. 10 Beberapa cabang lagi akan dibuka dalam waktu dekat, di Medan dan beberapa kota lain. Bahkan, sudah ada permintaan waralaba dari orang- orang Indonesia yang tinggal di Jeddah, Penang, Kuala Lumpur, dan Singapura. Rencananya, cabang-cabang di luar negeri akan direalisasikan tahun ini. Alhamdulillah, kini Pecel Lele Lela telah memiliki 42 cabang Lele Lela se-Indonesia dengan omset Rp 4,8 milyar per bulan. Nama Lela sendiri sebenarnya bukan nama istriku atau anak-anakku. Kedua anakku laki-laki, Razan Muhammad 2,5 tahun dan Ghanny Adzra Umara 1,5 tahun. Lela hanyalah sebuah singkatan, yaitu Lebih Laku. Ini sekaligus menjadi doa buatku, agar usahaku makin lancar. Alhamdulillah, Ramadan lalu Pecel Lele Lela ikut mengisi menu acara buka bersama yang diadakan Presiden SBY di Istana Negara, yang dihadiri para menteri dan duta dari negara sahabat. Selain itu, tahun lalu aku juga menerima penghargaan dari Menteri Perikanan dan Kelautan karena usahaku dinilai paling inovatif dalam mengenalkan dan mengangkat citra lele dengan menciptakan makanan kreatif sekaligus mendorong peningkatan konsumsi ikan. Penghargaan lain yang juga kuraih, Indonesian Small and Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA) 2010 dari Menteri Usaha Kecil dan Menengah.
  • 12. 11 Dua penghargaan ini makin memotivasi diriku untuk lebih bekerja giat sekaligus senang karena usahaku membuat lele jadi menu modern ternyata tak sia-sia. Kini, selain sibuk mengembangkan Pecel Lele Lela, aku juga kerap diundang jadi pembicara di berbagai seminar, termasuk di kampus-kampus di seluruh Indonesia. Senang rasanya berbagi ilmu, agar mereka kelak bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Gratis Makan Cita-citaku untuk jadi pengusaha kini tercapai sudah. Asal tahu saja, dulu aku pernah bermimpi punya rumah makan dengan konsep seperti restoran cepat saji terkenal. Kini, pelan-pelan mimpi itu mulai terwujud. Aku sendiri tak pernah membayangkan usahaku akan sesukses ini. Banyak orang bilang, kesuksesanku terbilang cepat datangnya. Aku sangat bersyukur, kini omset seluruh cabang mencapai Rp 4,8 miliar per bulan, mengingat dulu aku punya banyak rasa takut untuk memulai. Sampai kini, aku masih memegang keyakinan, jika kita mau fokus dalam melangkah, pasti akan sukses. Prinsipku yang lain sejak memulai usaha adalah selalu mengawali sesuatu dengan akhir yang positif. Maksudnya, aku selalu memikirkan bagaimana nanti kalau usahaku sukses, bukan sebaliknya. Dengan demikian, aku selalu optimis. Inovasi juga harus jadi kebiasaan, selain terus meningkatkan kualitas dan pencitraan Pecel Lele Lela. Itu sebabnya, kini aku sedang menggodok konsep baru untuk jangka panjang. Diversifikasi menu dan pencitraan Pecel Lele Lela sendiri juga semakin kupikirkan.
  • 13. 12 Kini, ada banyak pilihan menu lele di Pecel Lele Lela. Untuk menarik hati pembeli, Pecel Lele Lela juga menggratiskan hidangannya bagi pembeli yang berulang tahun di hari kedatangannya. Dan, pembeli bernama Lela juga akan mendapat keistimewaan berupa makan gratis seumur hidup. Menarik, bukan? Namun, kesuksesan yang kuraih bukan semata-mata kematangan konsep dan kelezatan menu saja, loh. Para karyawan juga punya andil besar. Itu sebabnya, penting bagiku membuat mereka betah dan bekerja dengan hati. Sebagai penghargaan, tak jarang mereka kutraktir makan di restoran lain. Jika hati senang, mereka juga pasti akan bekerja dengan semangat. Oh ya, soal logo Pecel Lele Lela yang sempat diprotes kedai kopi asal Amerika karena dianggap mirip, juga sudah kuganti sejak membuka cabang ke-16. Kesuksesan Rangga rupanya bermula ketika ia menuliskan obsesi, ambisi, dan impian yang ingin diraihnya dalam sebuah buku yang ia sebut dream book. Tidak hanya menuliskan keinginan, Rangga juga menuliskan usaha untuk mencapainya serta target keuntungan. Lewat dream book itu Rangga mengumpulkan semangat dan menarik energi positif agar impiannya tercapai.
  • 14. 13 Kini, ayah dua anak tersebut sedang berupaya mewujudkan impian lain, yakni membuka cabang Lele Lela di Mekah.