ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
Diagnosa keperawatan
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan gangguan neuro muskuler yang di
tandai dengan
DS:
Keluarga pasien mengatakan lemah dan
mati rasa di tubuh bagian kiri,pasien
tanpak berbaring di tempat tidur
DO:
Hasil pengukuran kekuatan otot di
dapatkan eksremitas atas bagian dextra
bernilai 2 dan eksremitas bagian bawah
bernilai 1 ekremitas bagian atasbawah
sinistra 1
NOC ;
Pasien akan mempertahankan mobilitas
fisik yang efektifselamadalampera watan.
Objektif:
Dalam jangka waktu 2x24 jam perawatan
pasien akan menunjukan ;
outcomes: Pergerakan (0208) yang
diharapkan meningkat dari 2 (banyak
terganggu) menjadi 4(sedikit terganggu).
Empat Indikator yang diambil yaitu:
keseimbangan, kordinasi, gerakan otot dan
berjalan.
Pengaturanposisi:
1. Kaji tanda tanda vital
2. Imobilisasi atau topang bagian
tubuh yang terganggu dengan
tepat.
3. Berikan posisi yang terapeutik.
4. Jangan berikan tekanan pada
bagian tubuh yang
terganggu.Lindungi bagian
tubuh
yang terganggu.Topang leher
dengan epat.
5. Posisikan kepala dan leher
dengan lurus.
2. Hambatan komunikasi verba
berhubungan dengan gangguan system
saraf pusat
DS:
Pasien akan mempertahankan komunikasi
verbal yang efektif selama dalam
perawatan.
Objektif: dalam jangka waktu 2x24 jam
perawatan pasien akan Menunjukan
Peningkatankomunikasi:
Kurangbicara
1. Monitor kecepatan
bicara, tekanan dan
kecepatan.
2. Keluarga pasien mengatakan pasien sulit
bicara dengan jelas
DO:
Pasien tampak terdengar tidak jelas saat
berbicara lidah tidak simetris
outcomes: komunikasi(0902) yang
diharapkan meningkat dari 2 (banyak
terganggu) menjadi 4 (sedikit terganggu).
Empat indikator yang diambil yaitu:
menggunakan bahasa lisan,menggunakan
bahasa isyaratt, mengenali pesan
yang diterima, menggunakan
bahasa non verbal.
2. Monitor pasien terkait
dengan perasaan
frustasi,
kemarahan, depresi
koma atau respon-
respon lain.
3. Kenali emosi dan
perilaku fisik sebagai
bentuk komunikasi.
4. Sesuaikan gaya
komunikasi untuk
memenuhi kebutuhan.
5. Penatalaksanaa
pemberian obat
3. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
berhubungan dengan mucus berlebihan
DS:
Keluarga pasien
mengatakan pasien sesak
napas
DO:
Pasien akan mempertaha nkan bersihan
jalan napas yang efektif selama dalam
perawatan.
Objektif: dalam jangka waktu 2x24 jam
perawatan pasien akan menunjukan
outcomes: status pernafasan
:kepatenan jalan nafas (0410)
yang diharapkan meningkat dari 2 (berat)
Manajemenjalannapas
1. Posisikan pasien untuk mem
aksimalkan ventilasi.
2. Lakukan fisioterapi dada,
sebagaimana mestinya.
3. Instruksikan bagaimanacara
melakuka nbatu kefektif.
4. Auskultasi suara napas, catat
3. Pasien tampak sesak tanpa aktivitas RR:
23x/menit,batuk non produktif,sputum
tidak keluar,pada paru-paru pasien
terdengar bunyi napas ronchi pada lobus
kanan atas paru
menjadi 4 (ringan). 5 indikator yang
diambil yaitu
:Suara nafas tambahan, dyspnea saat
aktivitas, penggunaan otot bantu nafas,
batuk, dan akumulasi sputum.
adanya suara tambahan
5. Monitor status
pernapasan dan oksigenasi.
IMPLEMTASI KPERAWATANDAN EVALUASI
NO HARI
/TANGGAL
DX IMPLEMENTASI EVALUASI
1 I 1. Mengkaji tanda tanda vital
2. memobilisasi atau topang bagian tubuh yang
terganggu dengan tepat.
3. memberikan posisi yang terapeutik.
4. Jangan berikan tekanan pada bagian tubuh
yang terganggu.Lindungi bagian tubuh
yang terganggu.Topang leher dengan epat.
5. memposisikan kepala dan leher dengan lurus.
S:Keluarga pasien mengatakan kaki dan
tangan kanan serta kiri masih terasa
lemah, matirasa dan sulit bergerak
O: Pasien hanya terbaring,belum dapat
bergerak dengan aktif, kekuatan otot
yang didapatkan tangan: dekstra 2
sinistra 1, kaki: dekstra 1, sinistra
1. TTV: TD: 150/80 mmHg, Nadi:
92x/m, Suhu :36,7 C, RR: 23x/m.
A: Masalah belum teratasi
P: Semua intervensi dilanjutkan
2. II 1. Monitoring kecepatan bicara, tekanan S : Keluarga pasien mengatakan pasien
masih sulit berbicara
4. dan kecepatan.
2. Monitoring pasien terkait dengan
perasaan frustasi,
kemarahan, depresi koma atau respon-
respon lain.
3. mengenali emosi dan perilaku fisik
sebagai bentuk komunikasi.
4. menyesuaikan gaya komunikasi untuk
memenuhi kebutuhan.
5. Penatalaksanaa pemberian terapi obat
O: Pasien tampak berbicara tidak jelas,
ekspresi pasien Nampak cemas,
kecepatan bicara pasien lambat, lidah
tidak simetris
A: Masalah belum teratasi
P: Semua Intervensi dilanjutkan.
3 III 1. mengkaji tanda tanda vital
2. Melakukan fisioterapi dada, sebagaimana
mestinya.
3. Menginstruksikan bagaimanacara melakukan
batu kefektif.
4. Mendengarkan suara napas, catat adanya
suara tambahan
5. Monitor ing status pernapasan dan
oksigenasi.
S: Keluarga pasien mengatakan pasien
sesak,
O: Pasien tampak sesak tanpa aktivitas,
RR:23x/m, batuk non produktif,
sputum tidak keluar, terdengar bunyi
nafas ronchi pada lobus kanan atas
paru.
A ; masalah belum tertasi
P ; intervensi di lanjutkan
5. IMPLEMENTASI HARI KE II
NO HARI
/TANGGAL
DX IMPLEMENTASI EVALUASI
1 I 6. Mengkaji tanda tanda vital
7. memobilisasi atau topang bagian tubuh yang
terganggu dengan tepat.
8. memberikan posisi yang terapeutik.
9. Jangan berikan tekanan pada bagian tubuh
yang terganggu.Lindungi bagian tubuh
yang terganggu.Topang leher dengan epat.
10. memposisikan kepala dan leher dengan lurus.
S:Keluarga pasien mengatakan kaki dan
tangan kanan serta kiri masih terasa
lemah, matirasa dan sulit bergerak
O: Pasien hanya terbaring,belum dapat
bergerak dengan aktif, kekuatan otot
yang didapatkan tangan: dekstra 2
sinistra 1, kaki: dekstra 1, sinistra
1. TTV: TD: 170/80 mmHg, Nadi:
112x/m, Suhu :36,2 C, RR: 26x/m.
A: Masalah belum teratasi
P: Semua intervens di hentikan (rujuk)
2. II 6. Monitoring kecepatan bicara, tekanan
dan kecepatan.
7. Monitoring pasien terkait dengan
perasaan frustasi,
kemarahan, depresi koma atau respon-
respon lain.
8. mengenali emosi dan perilaku fisik
sebagai bentuk komunikasi.
S : Keluarga pasien mengatakan pasien
dalam kondisi menurun,bebricara
tidak jelas
O: Pasien tampak berbicara tidak jelas,
ekspresi pasien Nampak cemas,
kecepatan bicara pasien lambat, lidah
tidak simetris
A: Masalah belum teratasi
P: Semua Intervensi di hentikan (rujuk)
6. 9. menyesuaikan gaya komunikasi untuk
memenuhi kebutuhan.
10. Penatalaksanaa pemberian terapi
obat
3 III 1. mengkaji tanda tanda vital
2. Melakukan fisioterapi dada, sebagaimana
mestinya.
3. Menginstruksikan bagaimanacara melakukan
batu kefektif.
4. Mendengarkan suara napas, catat adanya
suara tambahan
5. Monitor ing status pernapasan dan
oksigenasi.
S: Keluarga pasien mengatakan pasien
sesak,
O: Pasien tampak sesak tanpa aktivitas,
RR:26x/m, batuk non produktif,
sputum tidak keluar, terdengar bunyi
nafas ronchi pada lobus kanan atas
paru.
A ; masalah belum tertasi
P ; intervensi di hentikan ( Rujuk)