SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
TANTANGAN POSISI GEOLOGIS INDONESIA
Departement of tadris social studies education, FTIK iain jember (zammobile77@gmail.com)
ABSTRACT
This study aims to explain the geological position of Indonesia, which is prone to disasters, is
a challenge, and the efforts made by the government in disaster-prone areas. Writing paper
refers to personal experiences and notes from several reference books and internet sources. On
the one hand, Indonesia's geological position is to make valuable and beneficial contributions
to mineral resources, on the other hand, it makes Indonesia vulnerable to disasters such as
floods, landslides, hurricanes, and earthquakes. Disasters in Indonesia seem to be caused by
geological aspects of position, astronomical location, and climatology, but the article focuses
on these. geological aspects of the t position of the article. Findings in the field, most of the
disaster victims are thought to be due to low awareness and low community response to
geospotical disasters. Several efforts were made to minimize disaster victims, including: (1)
building a community culture of disaster response and disaster awareness through an awareness
process, (2) concrete steps in disaster management through disaster management are focused
and integrated (community, government, community disaster intimidation, and (3, increasing
the commitment of state structures, both national, regional and local levels with low power
(constitutions, decisions, local laws). Keywords: Disaster Prone, Geological Position,
Indonesia
ABSTRAK
ini bertujuan untuk menjelaskan posisi geologi Indonesia yang rawan bencana merupakan
tantangan, dan upaya yang dilakukan pemerintah di daerah rawan bencana. Kertas tulis
mengacu pada personal pengalaman dan catatan dari beberapa buku referensi dan sumber
internet. Di satu sisi posisi geologis Indonesia untuk memberikan kontribusi yang berharga dan
bermanfaat bagi sumber daya mineral, di sisi lain menyebabkan Indonesia rawan terhadap
bencana seperti banjir, tanah longsor, angin topan, dan gempa bumi. Bencana di lndonesia
tampaknya disebabkan oleh aspek geologis dari posisi, letak astronomis, dan klimatologi,
namun artikel berfokus pada hal tersebut. aspek geologi dari posisi t Tulisan ersebut. Temuan
di lapangan, sebagian besar korban bencana diduga karena rendahnya kesadaran dan rendahnya
respon masyarakat terhadap geospotical bencana. Beberapa upaya yang dilakukan untuk
meminimalisir korban bencana antara lain: (1) membangun budaya masyarakat tanggap
bencana dan kesadaran bencana melalui proses kesadaran, (2) langkah konkrit dalam
penanggulangan bencana melalui penanggulangan bencana adalah terfokus dan terpadu
(masyarakat, pemerintah, intimidasi bencana masyarakat, dan (3, meningkatkan komitmen
struktur negara, baik tingkat nasional, regional maupun lokal yang berkekuatan rendah
(konstitusi, keputusan, hukum setempat).
Kata Kunci: Rawan Bencana, Posisi Geologi, Indonesia
Pendahuluan
Berdasarkan letak geologis, Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yakni dari
sudut formasi geologinya, keadaan batu-batuannya, dan jalur-jalur pegunungan. Geologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi beserta proses-proses yang menyebabkan
terbentuknya bumi. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang roman muka bumi
beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi juga mempelajari bentuk-bentuk
bentang alam, yaitu bagaimana bentang alam itu terbentuk secara konstruksional yang
diakibatkan oleh gaya endogen, dan bagaimana bentang alam tersebut dipengaruhi oleh
pengaruh luar berupa gaya eksogen .Artikel ini mencoba untuk melakukan penyusunan suatu
acuan klasifikasi dan pembagian nama satuan geomorfologi secara genetis berdasarkan pada
proses-proses geologis (endogen-eksogen). Gempa 7,9 SR di Kota Padang 30 September 2009
tidak akan pernah luput dari pikiran masyarakatnya yang menelan korban hampir 1600 jiwa
dan kerugian harta benda bernilai milyaran. Masih terasa suasana mencekam tatkala di depan
mata reruntuhan bangunan menimpa warga, dan kendaraan di jalan raya saling bertabrakan,
orang-orang yang sedang berdiri dan berjalan jatuh ke tanah. Masyarakat berbondong bondong
menuju tempat yang lebih aman, karena takut tsunami akan datang. Dan tatkala keluarga
berpisah dengan anak dan istrinya, dan tatkala penulis tidak tahu dimana keberadaan anak-anak
dan suami, ingat orang tuil dan seluruh famili di desa yang entah bagaimana nasibnya.
Sekelumit fakta terjadi akibat kondisi geologis Indonesia yang tidak stabil dan rawan bencana.
Bencana alam tidak henti-hentinya melanda negara Indonesia. Seperti banjir bandang Wasior
(papua Barat) tak obahnya seperti pemandangan tsunami di Aceh. Meletusnya Gunung merapi
di Sleman (Jawa Tengah). Pada saat yang sama terjadi gelombang tsunami akibat gempa
berkekuatan7,2 SR, di Kepulauan Mentawai (P. Pagai) menyebabkan ratusan jiwa hilang
terseret ombak. Sementara itu, kota padat di ibukota Indonesia (Jakarta) dilanda banjir tahunan,
menyusul beberapa daerah di Jawa lainnya direndam banjir dan longsor. Di benak masyarakat
masih tersimpan berbagai peristiwa musibah lainnya. Sejak peristiwa tsunami di Aceh tahun
2004, pikiran masyarakat selalu dibayangi trauma Aceh, terutama bagi masyarakat yang
berdomisili di sepanjang pantai.
Pembahasan
A. Rawan Bencana dan Posisi Geologis lndonesia
Secara astronomis Indonesia terletak pada posisi 6O LU-11° LS dan 95'BT-141°BT, ha1 ini
menyebabkan posisi geografis Indonesia sangat unik. Konsekuensinya, Indonesia berada di
daerah tropis yang memiliki iklim yang rawan dan ekstrem. Selain itu, Indonesia juga termasuk
wilayah Pacific ring of fire (deretan gunung berapi Pasifik atau cincin api Pasifik), dari
Indonesia juga terletak di pertemuan dua lempeng tektonik dunia dan dipengaruhi tiga gerakan.
Gerakan tersebut yaitu gerakan sistem Sunda di bagian barat, gerakan sistem pinggiran Asia
Timur, dan gerakan sirkum ,Australia. Faktor-faktor tersebut menyebabkan Indonesia rentan
terhadap letusan gunung berapi dan gempa bumi. Penyebab kerawanan bencana di lndonesia
dapat terjadi secara bersiklus ataupun tidak bersiklus. Bencana alam yang bersiklus
kejadiannya berkaitan dengan proses-proses di atmosfer atau berkaitan dengan gerakan bumi
sebagai bagian dari sistem benda langit. Bencana alam yang tidak bersiklus berkaitan dengan
proses-proses geologi yang berlangsung di bumi. Berikut ini dijelaskan bencana alam
bersiklus, dan bencana alam yang tidak bersiklus sebagai berikut
1. Bencana Alam Bersiklus
Bencana alam bersiklus disebabkan oleh proses geologi dan proses atmosfer. Proses geologi
dapat dibedakan menjadi proses-proses endogen (yang bekerja di dalam bumi) dan proses-
proses oksigen (yang bekerja di permukaan bumi). Proses atmosfer terjadi akibat perubahan-
perubahan di atmosfir yang memberi dampak kepada perubahan kondisi suhu dan tekanan
udara di permukaan bumi.
2. Bencana Alam Tidak Bersiklus
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bencana alam yang tidak bersiklus berkaitan dengan
proses-proses geologi yang selalu berlangsung di bumi.
A. Pentingnya Kesadaran Bencana
Bentuk kepulauan Indonesia, struktur geologi, dan letak geografis lndoresia mempunyai
tingkat resiko yang tergolong sangat rawan terhadap ancaman bencana alam, seperti banjir,
tanah longsor, gempa bumi, tsunami, kekeringan dan kebakaran hutan. di samping itu,
kerawanan bencana sangat berbeda dari suatu daerah dengan daerah lainnya. Sebagai negara
kepulauan, Indonesia mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi dalam upaya penyelamatan
korban bencana dan rehabilitasi kerusakan yang terjadi. Berbagai macam bencana alam yang
merusak dan membahayakan kelangsungan hidup warga Masyarakat, baik yang hidup dikota-
kota besar, di desa-desa terpencil, bencana dapat terjadi setiap saat tanpa dapat
menghindarinya. Walaupun ancaman bencana alam tidak dapat di tolak dan di elakkan oleh
siapa pun , setidaknya pemerintah dan masyarakat harus dapat menyiapkan diri dengan sebaik-
baiknya, melalui Manajemen pengembangan sistim prakiraan bencana beserta penyebarluasan
informasi peringatan dini kepada masyarakat (Early Warning Disaster Preparadness).
Selain paham akan pentingnya kesadaran bencana, masyarakat juga mesti paham
"karakteristik" tempat tinggal dan tempat mereka beraktivitas. Yang paling sederhana adalah d
mana rumah mereka berada? Apakah berada di samping rumah si A, dekat sungai, dekat tebing,
dekat pertokoan, berada di bukit, dan sebagainya. Hal ini disebut dengan memahami lokasi dan
posisi (geo-spasial) suatu wilayah. Sejak gempa dan tsunami melanda Nangroe Aceh
Darussalam, masyarakat NAD menjadi masyarakat Indonesia yang paling sadar akan
pentingnya data Geo-spasial dalam proses manajemen bencana, mulai dari proses evakuasi,
pemindahan penduduk ke lokasi lain (relokasi) bahkan sampai pada proses rehabilitasi dan
rekonstruksi wilayah.
C. Upaya Yang Dilakukan di Daerah Rawan Bencana
Setiap bencana alam (gempa, banjir, longsor,. dan sebagainya) ter-jadi di Indonesia, selalu
d;!p;lt dipastikan akan muncul korban jiwa yang tidak sedikit. Semua orang tahu bahwa
bencana yang terjadi disebab kan oleh kondisi geografisnya. Coba bayangkan jika dalam satu
tahun terjadi bencana alam, berapa jiwa rakyat yang melayang? Pasti akan terjadi "mortalitas"
massal yang cukup besar. Manusia diberi akal dan kemampuan berpikir untuk bisa
meminimalisir dampak bencana alam. Manusia bisa belajar dari alam agar mampu
menyesuaikan diri supaya ketika terjadi bencana alam. Misalnya saat terjadi gempa tidak
banyak korban jiwa yang berjatuhan atau kerugian material. Bila masyarakat tidak menyadari
hal tersebut, maka pada bencana berikutnya, korban jiwa tidak akan terelakkan. Sebaliknya,
bila masyarakat sadar, maka dampak yang ditimbulkan bencana bisa di minimalisir. UU
tersebut terlihat sangat hebat, karena sudah memikirkan semuanya. Bahwa kita sudah
menyadari bahwa lndonesia merupa kan wilayah rawan bencana. Namun kita masih lemah
dalam mengimplementasikannya. UU tersebut merupakan produk politik yang dihasilkan oleh
para politisi kita (DF'R). Namun dalam praktiknya, kita seperti mengabaikan semua itu.
Sebenarnya kita belum membangun budaya "sadar risiko bencana" atau "sadar bencana alam"
karena belum tersosialisasi untuk semua masyarakat Indonesia. Yang perlu dilakukan oleh
pemerintah adalah membangun dan mendidik masyarakat yang sadar dan tanggap terhadap
bencana yang akan dan yang sedang terjadi. Beberapa hal perlu di sosialisasikan dan di
latihkan, di antaranya yaitu :
1. Sistem Peringatan Dini
Pemerintah sebaiknya menyediakan sistem peringatan dini ( misalnya sirene, detektor, alat
komunikasi, dan lain-lain ) yang dapat di handalkan terutama di daerah rawan bencana.
Sehingga saat bencana terjadi masyarakat langsung tahu apa yang harus di lakukan.
2. Penyelamatan Diri / Evakuasi
Mayoritas penyebab banyaknya korban adalah tidak siap saat terjadi bencana sehingga muncul
kepanikan. Masyarakat perlu dilatih dan dibiasakan mengenai cara menyelamatkan diri saat
bencana
3. Tanggap Darurat
Selanjutnya yaitu mengenai tanggap darurat. Biasanya saat bencana, bantuan logistik pangar
baru datang 12 jam pasca bencana, dan itu pun belum menjangkau seluruh wilayah bencana,
terutama daerah terpencil
4. Rehabilitasi Pasca Bencana
Saat rehabilitasi pasca bencana, masyarakat perlu disadarkan mengenai pentingnya struktur
bangunan tahan bencana, Sehingga jika nantinya muncul bencana alam.
Ill. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara paling rawan dari segi kubencanaan di dunia.
Gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, longsor merupakan bencana "langganan" yang
melanda seluruh wilayah mulai dari sabang sampai Merauke. Hal ini disebabkan oleh posisi
lndonesia yang terletak pada pertemuan tiga Lempeng tektonik dunia yaitu Lempeng Australia
di selatan, Lempeng Euro-Asia di bagian barat, dan Lempeng Samudera Pasifik di bagian
timur.
2. Bila kita sadar terhadap bencana yang akan menimpa, dan menyadari di lingkungan mana
kita bermukim, maka kita bisa meminimalisir dampak yang ditimbulkan bencana.
3. Langkah konkrit dalam mengendali kan bencana Melalui manajemen penanganan bencana
yang terarah dan terpadu. Dengan demikian, korban dapat terselamat kan dan upaya untuk
pemulihan pasca bencana dapat dilakukan dengan cepat.
4. Sebagai landasan hukum pengendalian bencana di Indonesia. pemerintah sudah
mengeluarkan Undang-undang No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana
DAFTAR PUSTAKA
Dibyosaputro, Suprapto, 1998. Geomorfologi Dasar. 3epartemen Pendidlkan dan Kebudayaan.
Fakc ltas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogvakarta Kesodaran Bencana Minrrn
Bataviase.co.id
Ismail, Asep. 2009. Membangun Masyarakot Tanggap Bencano, www. Cempokosari
95yk.blogspot.com Mahfud, Siaga Bencana, Pikiran Rakyat (7 September 2009) Oemardi,
Sarwedi. 2005. Pendidikan dun Mit~gasi Rencano Alum; Pelajoran Berharga dari Aceh
(Artikel)
Olange, 1591, Geologi Umum. Jakarta: Gaya Media Pratama Wahyu. Bencana Alarn di
Indonesia November 3.2009. Wikantika, Ketut. 2009. Kesadaran Akan Rencona don Geo-
sposial Fakultas llmu dan Teknologi Kebuniian (Enrth Science & Technology) IT0 Kesadaran
Bencana Minim Bataviase.ro.id
Rahmanelli, 2013, geologi. Banjarmasin. Ikatan geografi indonesia. Rawan Bencana: Suatu
Tantangan Geologis Indonesia. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI : artikel

More Related Content

What's hot

MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMTuti Rina Lestari
 
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alamPertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alamardhy muhfir
 
Manajemen bencana fisip Untad Palu
Manajemen bencana fisip Untad PaluManajemen bencana fisip Untad Palu
Manajemen bencana fisip Untad PaluRizal Djaelangkara
 
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganMakalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganN Kurniawaty
 
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan BencanaTrend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan BencanaMuhammad Bagus Setyawan
 
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti ButarbutarPenanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti ButarbutarMaria Haryanthi Butar-Butar
 
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaManajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
 
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesai
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesaiLaporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesai
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesaiRegister Undip
 
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut
Laporan mitigasi bencana pesisir dan lautLaporan mitigasi bencana pesisir dan laut
Laporan mitigasi bencana pesisir dan lautRegister Undip
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Aar Riana
 
Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004dikiiiey
 
Kebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen BencanaKebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen BencanaEva Susanti
 
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencanaBuku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencanaEra Wibowo
 
Bab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nadBab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nadDheeaHmz
 
Review pengertian bencana alam
Review pengertian bencana alamReview pengertian bencana alam
Review pengertian bencana alamNurul Hanifah
 

What's hot (20)

MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
Definisi bencana
Definisi bencanaDefinisi bencana
Definisi bencana
 
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alamPertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
 
Manajemen bencana fisip Untad Palu
Manajemen bencana fisip Untad PaluManajemen bencana fisip Untad Palu
Manajemen bencana fisip Untad Palu
 
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganMakalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
 
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan BencanaTrend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
Trend, Legal Etik dan Kebijakan Penanggulangan Bencana
 
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti ButarbutarPenanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
Penanggulangan bencana terpadu by Maria Haryanti Butarbutar
 
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaManajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
 
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesai
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesaiLaporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesai
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesai
 
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut
Laporan mitigasi bencana pesisir dan lautLaporan mitigasi bencana pesisir dan laut
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6
 
Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004
 
Buku mitigasi bencana
Buku mitigasi bencanaBuku mitigasi bencana
Buku mitigasi bencana
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencana
 
Konsep Bencana
Konsep BencanaKonsep Bencana
Konsep Bencana
 
Kebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen BencanaKebencanaan dan Manajemen Bencana
Kebencanaan dan Manajemen Bencana
 
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencanaBuku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
Buku saku Tanggap Tangkas Tangguh hadapi bencana
 
Bab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nadBab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nad
 
Review pengertian bencana alam
Review pengertian bencana alamReview pengertian bencana alam
Review pengertian bencana alam
 
Isi
IsiIsi
Isi
 

Similar to Mohammad nizamuddin.204101090001.iain jember

Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1awakmila
 
Buumitigasibencana 190501124954
Buumitigasibencana 190501124954Buumitigasibencana 190501124954
Buumitigasibencana 190501124954ACOBIAKTV
 
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdfSebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdfShintoRisma
 
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptxKelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptxmuhamadanggi9
 
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7  std fix yPpt geo kelas xi bab 7  std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix yJopiWildani1
 
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxPPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxNenoSUPRIADI2
 
244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologiArdisAgustin
 
Resume gaya dan bencana alam geologi
Resume gaya dan bencana alam geologiResume gaya dan bencana alam geologi
Resume gaya dan bencana alam geologiAdit Kurniawan
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjirFherdyan
 
Pink Blue Pastel Illustrated Cute Creative Portofolio Presentation.pdf
Pink Blue Pastel Illustrated Cute Creative Portofolio Presentation.pdfPink Blue Pastel Illustrated Cute Creative Portofolio Presentation.pdf
Pink Blue Pastel Illustrated Cute Creative Portofolio Presentation.pdfbenyyudiantoro
 
Power Point - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
Power Point  - AMAN BENCANA Sekolah.pptxPower Point  - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
Power Point - AMAN BENCANA Sekolah.pptxpurnomowidhi10
 
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencanaManajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencanahelmut simamora
 

Similar to Mohammad nizamuddin.204101090001.iain jember (20)

Makalah kesiapsiagaan banjir
Makalah kesiapsiagaan banjirMakalah kesiapsiagaan banjir
Makalah kesiapsiagaan banjir
 
Edited slb bahan ajar bencana_draf 1
Edited slb bahan ajar bencana_draf 1Edited slb bahan ajar bencana_draf 1
Edited slb bahan ajar bencana_draf 1
 
Kesadaran geologi
Kesadaran geologiKesadaran geologi
Kesadaran geologi
 
BENCANA
BENCANABENCANA
BENCANA
 
Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1
 
Buumitigasibencana 190501124954
Buumitigasibencana 190501124954Buumitigasibencana 190501124954
Buumitigasibencana 190501124954
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdfSebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
 
G
GG
G
 
Mitigasi Bencana..pptx
Mitigasi Bencana..pptxMitigasi Bencana..pptx
Mitigasi Bencana..pptx
 
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptxKelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
 
Mitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdfMitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdf
 
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7  std fix yPpt geo kelas xi bab 7  std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
 
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxPPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
 
244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi
 
Resume gaya dan bencana alam geologi
Resume gaya dan bencana alam geologiResume gaya dan bencana alam geologi
Resume gaya dan bencana alam geologi
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Pink Blue Pastel Illustrated Cute Creative Portofolio Presentation.pdf
Pink Blue Pastel Illustrated Cute Creative Portofolio Presentation.pdfPink Blue Pastel Illustrated Cute Creative Portofolio Presentation.pdf
Pink Blue Pastel Illustrated Cute Creative Portofolio Presentation.pdf
 
Power Point - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
Power Point  - AMAN BENCANA Sekolah.pptxPower Point  - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
Power Point - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
 
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencanaManajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
 

Mohammad nizamuddin.204101090001.iain jember

  • 1. TANTANGAN POSISI GEOLOGIS INDONESIA Departement of tadris social studies education, FTIK iain jember (zammobile77@gmail.com) ABSTRACT This study aims to explain the geological position of Indonesia, which is prone to disasters, is a challenge, and the efforts made by the government in disaster-prone areas. Writing paper refers to personal experiences and notes from several reference books and internet sources. On the one hand, Indonesia's geological position is to make valuable and beneficial contributions to mineral resources, on the other hand, it makes Indonesia vulnerable to disasters such as floods, landslides, hurricanes, and earthquakes. Disasters in Indonesia seem to be caused by geological aspects of position, astronomical location, and climatology, but the article focuses on these. geological aspects of the t position of the article. Findings in the field, most of the disaster victims are thought to be due to low awareness and low community response to geospotical disasters. Several efforts were made to minimize disaster victims, including: (1) building a community culture of disaster response and disaster awareness through an awareness process, (2) concrete steps in disaster management through disaster management are focused and integrated (community, government, community disaster intimidation, and (3, increasing the commitment of state structures, both national, regional and local levels with low power (constitutions, decisions, local laws). Keywords: Disaster Prone, Geological Position, Indonesia ABSTRAK ini bertujuan untuk menjelaskan posisi geologi Indonesia yang rawan bencana merupakan tantangan, dan upaya yang dilakukan pemerintah di daerah rawan bencana. Kertas tulis mengacu pada personal pengalaman dan catatan dari beberapa buku referensi dan sumber internet. Di satu sisi posisi geologis Indonesia untuk memberikan kontribusi yang berharga dan bermanfaat bagi sumber daya mineral, di sisi lain menyebabkan Indonesia rawan terhadap bencana seperti banjir, tanah longsor, angin topan, dan gempa bumi. Bencana di lndonesia tampaknya disebabkan oleh aspek geologis dari posisi, letak astronomis, dan klimatologi, namun artikel berfokus pada hal tersebut. aspek geologi dari posisi t Tulisan ersebut. Temuan di lapangan, sebagian besar korban bencana diduga karena rendahnya kesadaran dan rendahnya respon masyarakat terhadap geospotical bencana. Beberapa upaya yang dilakukan untuk meminimalisir korban bencana antara lain: (1) membangun budaya masyarakat tanggap bencana dan kesadaran bencana melalui proses kesadaran, (2) langkah konkrit dalam penanggulangan bencana melalui penanggulangan bencana adalah terfokus dan terpadu (masyarakat, pemerintah, intimidasi bencana masyarakat, dan (3, meningkatkan komitmen struktur negara, baik tingkat nasional, regional maupun lokal yang berkekuatan rendah (konstitusi, keputusan, hukum setempat). Kata Kunci: Rawan Bencana, Posisi Geologi, Indonesia
  • 2. Pendahuluan Berdasarkan letak geologis, Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yakni dari sudut formasi geologinya, keadaan batu-batuannya, dan jalur-jalur pegunungan. Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi beserta proses-proses yang menyebabkan terbentuknya bumi. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi juga mempelajari bentuk-bentuk bentang alam, yaitu bagaimana bentang alam itu terbentuk secara konstruksional yang diakibatkan oleh gaya endogen, dan bagaimana bentang alam tersebut dipengaruhi oleh pengaruh luar berupa gaya eksogen .Artikel ini mencoba untuk melakukan penyusunan suatu acuan klasifikasi dan pembagian nama satuan geomorfologi secara genetis berdasarkan pada proses-proses geologis (endogen-eksogen). Gempa 7,9 SR di Kota Padang 30 September 2009 tidak akan pernah luput dari pikiran masyarakatnya yang menelan korban hampir 1600 jiwa dan kerugian harta benda bernilai milyaran. Masih terasa suasana mencekam tatkala di depan mata reruntuhan bangunan menimpa warga, dan kendaraan di jalan raya saling bertabrakan, orang-orang yang sedang berdiri dan berjalan jatuh ke tanah. Masyarakat berbondong bondong menuju tempat yang lebih aman, karena takut tsunami akan datang. Dan tatkala keluarga berpisah dengan anak dan istrinya, dan tatkala penulis tidak tahu dimana keberadaan anak-anak dan suami, ingat orang tuil dan seluruh famili di desa yang entah bagaimana nasibnya. Sekelumit fakta terjadi akibat kondisi geologis Indonesia yang tidak stabil dan rawan bencana. Bencana alam tidak henti-hentinya melanda negara Indonesia. Seperti banjir bandang Wasior (papua Barat) tak obahnya seperti pemandangan tsunami di Aceh. Meletusnya Gunung merapi di Sleman (Jawa Tengah). Pada saat yang sama terjadi gelombang tsunami akibat gempa berkekuatan7,2 SR, di Kepulauan Mentawai (P. Pagai) menyebabkan ratusan jiwa hilang terseret ombak. Sementara itu, kota padat di ibukota Indonesia (Jakarta) dilanda banjir tahunan, menyusul beberapa daerah di Jawa lainnya direndam banjir dan longsor. Di benak masyarakat masih tersimpan berbagai peristiwa musibah lainnya. Sejak peristiwa tsunami di Aceh tahun 2004, pikiran masyarakat selalu dibayangi trauma Aceh, terutama bagi masyarakat yang berdomisili di sepanjang pantai. Pembahasan A. Rawan Bencana dan Posisi Geologis lndonesia Secara astronomis Indonesia terletak pada posisi 6O LU-11° LS dan 95'BT-141°BT, ha1 ini menyebabkan posisi geografis Indonesia sangat unik. Konsekuensinya, Indonesia berada di daerah tropis yang memiliki iklim yang rawan dan ekstrem. Selain itu, Indonesia juga termasuk wilayah Pacific ring of fire (deretan gunung berapi Pasifik atau cincin api Pasifik), dari Indonesia juga terletak di pertemuan dua lempeng tektonik dunia dan dipengaruhi tiga gerakan. Gerakan tersebut yaitu gerakan sistem Sunda di bagian barat, gerakan sistem pinggiran Asia Timur, dan gerakan sirkum ,Australia. Faktor-faktor tersebut menyebabkan Indonesia rentan terhadap letusan gunung berapi dan gempa bumi. Penyebab kerawanan bencana di lndonesia dapat terjadi secara bersiklus ataupun tidak bersiklus. Bencana alam yang bersiklus kejadiannya berkaitan dengan proses-proses di atmosfer atau berkaitan dengan gerakan bumi
  • 3. sebagai bagian dari sistem benda langit. Bencana alam yang tidak bersiklus berkaitan dengan proses-proses geologi yang berlangsung di bumi. Berikut ini dijelaskan bencana alam bersiklus, dan bencana alam yang tidak bersiklus sebagai berikut 1. Bencana Alam Bersiklus Bencana alam bersiklus disebabkan oleh proses geologi dan proses atmosfer. Proses geologi dapat dibedakan menjadi proses-proses endogen (yang bekerja di dalam bumi) dan proses- proses oksigen (yang bekerja di permukaan bumi). Proses atmosfer terjadi akibat perubahan- perubahan di atmosfir yang memberi dampak kepada perubahan kondisi suhu dan tekanan udara di permukaan bumi. 2. Bencana Alam Tidak Bersiklus Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bencana alam yang tidak bersiklus berkaitan dengan proses-proses geologi yang selalu berlangsung di bumi. A. Pentingnya Kesadaran Bencana Bentuk kepulauan Indonesia, struktur geologi, dan letak geografis lndoresia mempunyai tingkat resiko yang tergolong sangat rawan terhadap ancaman bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, kekeringan dan kebakaran hutan. di samping itu, kerawanan bencana sangat berbeda dari suatu daerah dengan daerah lainnya. Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi dalam upaya penyelamatan korban bencana dan rehabilitasi kerusakan yang terjadi. Berbagai macam bencana alam yang merusak dan membahayakan kelangsungan hidup warga Masyarakat, baik yang hidup dikota- kota besar, di desa-desa terpencil, bencana dapat terjadi setiap saat tanpa dapat menghindarinya. Walaupun ancaman bencana alam tidak dapat di tolak dan di elakkan oleh siapa pun , setidaknya pemerintah dan masyarakat harus dapat menyiapkan diri dengan sebaik- baiknya, melalui Manajemen pengembangan sistim prakiraan bencana beserta penyebarluasan informasi peringatan dini kepada masyarakat (Early Warning Disaster Preparadness). Selain paham akan pentingnya kesadaran bencana, masyarakat juga mesti paham "karakteristik" tempat tinggal dan tempat mereka beraktivitas. Yang paling sederhana adalah d mana rumah mereka berada? Apakah berada di samping rumah si A, dekat sungai, dekat tebing, dekat pertokoan, berada di bukit, dan sebagainya. Hal ini disebut dengan memahami lokasi dan posisi (geo-spasial) suatu wilayah. Sejak gempa dan tsunami melanda Nangroe Aceh Darussalam, masyarakat NAD menjadi masyarakat Indonesia yang paling sadar akan pentingnya data Geo-spasial dalam proses manajemen bencana, mulai dari proses evakuasi, pemindahan penduduk ke lokasi lain (relokasi) bahkan sampai pada proses rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah. C. Upaya Yang Dilakukan di Daerah Rawan Bencana
  • 4. Setiap bencana alam (gempa, banjir, longsor,. dan sebagainya) ter-jadi di Indonesia, selalu d;!p;lt dipastikan akan muncul korban jiwa yang tidak sedikit. Semua orang tahu bahwa bencana yang terjadi disebab kan oleh kondisi geografisnya. Coba bayangkan jika dalam satu tahun terjadi bencana alam, berapa jiwa rakyat yang melayang? Pasti akan terjadi "mortalitas" massal yang cukup besar. Manusia diberi akal dan kemampuan berpikir untuk bisa meminimalisir dampak bencana alam. Manusia bisa belajar dari alam agar mampu menyesuaikan diri supaya ketika terjadi bencana alam. Misalnya saat terjadi gempa tidak banyak korban jiwa yang berjatuhan atau kerugian material. Bila masyarakat tidak menyadari hal tersebut, maka pada bencana berikutnya, korban jiwa tidak akan terelakkan. Sebaliknya, bila masyarakat sadar, maka dampak yang ditimbulkan bencana bisa di minimalisir. UU tersebut terlihat sangat hebat, karena sudah memikirkan semuanya. Bahwa kita sudah menyadari bahwa lndonesia merupa kan wilayah rawan bencana. Namun kita masih lemah dalam mengimplementasikannya. UU tersebut merupakan produk politik yang dihasilkan oleh para politisi kita (DF'R). Namun dalam praktiknya, kita seperti mengabaikan semua itu. Sebenarnya kita belum membangun budaya "sadar risiko bencana" atau "sadar bencana alam" karena belum tersosialisasi untuk semua masyarakat Indonesia. Yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah membangun dan mendidik masyarakat yang sadar dan tanggap terhadap bencana yang akan dan yang sedang terjadi. Beberapa hal perlu di sosialisasikan dan di latihkan, di antaranya yaitu : 1. Sistem Peringatan Dini Pemerintah sebaiknya menyediakan sistem peringatan dini ( misalnya sirene, detektor, alat komunikasi, dan lain-lain ) yang dapat di handalkan terutama di daerah rawan bencana. Sehingga saat bencana terjadi masyarakat langsung tahu apa yang harus di lakukan. 2. Penyelamatan Diri / Evakuasi Mayoritas penyebab banyaknya korban adalah tidak siap saat terjadi bencana sehingga muncul kepanikan. Masyarakat perlu dilatih dan dibiasakan mengenai cara menyelamatkan diri saat bencana 3. Tanggap Darurat Selanjutnya yaitu mengenai tanggap darurat. Biasanya saat bencana, bantuan logistik pangar baru datang 12 jam pasca bencana, dan itu pun belum menjangkau seluruh wilayah bencana, terutama daerah terpencil 4. Rehabilitasi Pasca Bencana Saat rehabilitasi pasca bencana, masyarakat perlu disadarkan mengenai pentingnya struktur bangunan tahan bencana, Sehingga jika nantinya muncul bencana alam. Ill. PENUTUP A. Kesimpulan
  • 5. 1. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara paling rawan dari segi kubencanaan di dunia. Gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, longsor merupakan bencana "langganan" yang melanda seluruh wilayah mulai dari sabang sampai Merauke. Hal ini disebabkan oleh posisi lndonesia yang terletak pada pertemuan tiga Lempeng tektonik dunia yaitu Lempeng Australia di selatan, Lempeng Euro-Asia di bagian barat, dan Lempeng Samudera Pasifik di bagian timur. 2. Bila kita sadar terhadap bencana yang akan menimpa, dan menyadari di lingkungan mana kita bermukim, maka kita bisa meminimalisir dampak yang ditimbulkan bencana. 3. Langkah konkrit dalam mengendali kan bencana Melalui manajemen penanganan bencana yang terarah dan terpadu. Dengan demikian, korban dapat terselamat kan dan upaya untuk pemulihan pasca bencana dapat dilakukan dengan cepat. 4. Sebagai landasan hukum pengendalian bencana di Indonesia. pemerintah sudah mengeluarkan Undang-undang No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana DAFTAR PUSTAKA Dibyosaputro, Suprapto, 1998. Geomorfologi Dasar. 3epartemen Pendidlkan dan Kebudayaan. Fakc ltas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogvakarta Kesodaran Bencana Minrrn Bataviase.co.id Ismail, Asep. 2009. Membangun Masyarakot Tanggap Bencano, www. Cempokosari 95yk.blogspot.com Mahfud, Siaga Bencana, Pikiran Rakyat (7 September 2009) Oemardi, Sarwedi. 2005. Pendidikan dun Mit~gasi Rencano Alum; Pelajoran Berharga dari Aceh (Artikel) Olange, 1591, Geologi Umum. Jakarta: Gaya Media Pratama Wahyu. Bencana Alarn di Indonesia November 3.2009. Wikantika, Ketut. 2009. Kesadaran Akan Rencona don Geo- sposial Fakultas llmu dan Teknologi Kebuniian (Enrth Science & Technology) IT0 Kesadaran Bencana Minim Bataviase.ro.id
  • 6. Rahmanelli, 2013, geologi. Banjarmasin. Ikatan geografi indonesia. Rawan Bencana: Suatu Tantangan Geologis Indonesia. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI : artikel