Dokumen tersebut membahas tentang ketidakseimbangan fenomena alam pada lapisan Bumi dan mitigasi bencana alam. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang berbagai jenis bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami beserta faktor penyebabnya, serta tindakan mitigasi seperti pencegahan, persiapan, dan evakuasi darurat.
3. Pengertian
Pengertian
Interaksi pada suatu ekosistem melibatkan komponen
biotik dan abiotik yang akan membentuk keseimbangan
kehidupan di permukaan Bumi. Keseimbangan ini akan
terus terjaga sepanjang tidak ada gangguan terhadap
masing-masing komponen ekosistem. Pada saat sebuah
ekosistem mulai terganggu, dapat dipastikan akan muncul
gangguan besar terhadap ekosistem, yaitu bencana.
5. Banjir merupakan genangan pada daerah yang
biasanya kering. Peristiwa banjir dapat terjadi
pada penembakan , perkantoran, maupun
pertanian. Tanah sudah tidak mampu menyerap
udara karena kekurangan kemampuan dalam
filtrasi tanah.
Di daerah bantalan padat penduduk dan
kurangnya kemampuan tanah dalam menyerap
udara dikarenakan permukaan udara banyak
tertutup oleh bahan bangunan dan bahan padat
lainnya, seperti pengaspalan dan pengecoran
jalan. Sementara di daerah pedesaan umumnya
banjir terjadi karena perubahan fungsi lahan.
Kurangnya tanaman - tanaman yang dapat
menyerap air. Banjir di daerah pantai
disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir
umumnya dikenal dengan istilah rob
B. BANJIR
6. Terganggunya kestabilan Stabilitas
struktur tanah yang menyebabkan
pergerakan tanah, bebatuan kerikil,atau
campuran ketiganya pada kontur daerah
miring/ lereng . Tanah longsor dapat
ditempatkan pada tiga hal :
1 ) Struktur geologi meliputi jenis tanah ,
permeabilitas tanah , dan kedalaman
pelapukan batuan
2 ) Kondisi luar medan , di antaranya
kemiringan , penggunaan lahan , dan
banyaknya dinding terjal suatu lahan.
3 ) Faktor pemicu lainnya , yaitu curah
hujan yang tinggi dan gempa bumi.
C. Tanah Longsor
7. Gempa bumi merupakan peristiwa bergetarnya
lapisan Bumi. Peristiwa yang menyebabkan
gempa bumi antara lain ledakan bom,
pergeseran patah bumi, dan penyebab
lainnya. Secara umum penyebab gempa adalah
gerakan kerak bumi secara mendadak di
sepanjang lempeng patahan. Gerakan tersebut
terjadi karena batuan terkena tekanan
tektonis akibat interaksi lapisan bebatuan
secara mendadak sehingga menghantarkan
gelomb kejut ke segala arah. Gempa bumi
memiliki karakteristik yang khas yaitu tidak
dapat dicegah, waktu kejadian tiba dan
mengejutkan, serta lokasi pusat gempa bumi
dan kekuatannya tidak dapat dipredi secara
tepat dan akurat oleh siapa pun , meskipun
oleh para pakar gempa bumi .
D. Gempa Bumi
8. Tsunami adalah rangkaian gelombang laut
dengan kecepatan tinggi, akibat adanya
gempa bumi di dasar laut. Arah pergerakan
gempa secara vertikal akan merambatkan
gelombang kejut pada air laut hingga ke
daratan . Letusan gunung api yang terleta
di bawah laut juga dapat menyebabkan
tsunami.
Potensi bencana tsunami akan terjadi jika
terjadi hal - hal berikut :
1) Pusat gempa terdapat di dasar laut
2) Kedalaman laut < 60km (dangkal)
3) Kekuatan gempa melebih 6 SR
4 ) Dasar laut mengalami sesaran vertikal (
sesar naik atau sesar turun ) .
5 ) Kolom air laut di atas episentrum tebal .
6 ) Terjadi ledakan dahsyat api gunung di
bawah permukaan air laut .
7 ) Terjadi longsoran besar di dasar laut .
E. Tsunami
11. E. Tsunami
Faktor Geologi
1 ) Wilayah Indonesia terletak di antara dua samudra
( Hindia - Pasifik ) .
2 ) Terdapat gunung api di wilayah lautan .
3 ) Terdapat banyak patahan di wilayah lautan.
4 ) mengajukan di dua sirkum berapi ( Pasifik -
Mediterania ) .
12. 3. Tindakan Prabencana
3. Tindakan Prabencana
a. Kegiatan Pencegahan
1 ) Kegiatan fisik berupa pembangunan infrastruktur untuk mencegah
bahaya banjir , misalnya pembangunan talut , revitalisasi sungai ,
pembangunan jalur lahar , serta pemasangan instalasi pemadam kebakaran
otomatis pada gedung dan fire hydrant di sepanjang jalan strategi
perkotaan .
2) Kegiatan nonfisik berupa pemahaman kesadaran hidup disiplin dan ramah
terhadap lingkungan. Kesadaran tidak membuang sampah di sungai,
kesadaran memasang pemasangan kabel listrik yang benar, dan kesadaran
untuk tidak menebang pohon di hutan lindung.
13. 2) Mempelajari jalur evakuasi terdekat dan titik berkumpul
terdekat ketika terjadi bencana
3) Menyimpan nomor kontak informasi pihak-pihak yang
berkepentingan.
C. Peringatan Dini
Untuk memperingatkan suatu masyarakat yang tinggal di
daerah rawan bencana untuk waspada akan potensi
bahaya. Peringatan dini disampaikan oleh pemerintah atau
lembaga yang bertugas dalam manajemen bencana.