SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
LOGIKA
NAMA KELOMPOK
1) NI KADEK SINTIA DEWI(10)
2) KOMANG SRI APRILA TIRTAYANI(11)
3) DESINTA PURNAMA DEWI(16)
4) NI PUTU MEGA PRADNYA DEWI(21)
5) PANDE KOMANG PRIMANDANI(22)
Penalaran
01
Pernyataan
Logika
03
Negasi
02 Disjungsi
04
LOGIKA
Konjungsi
05
06
Implikasi
Biimplikasi
08
Pernyataan
Berkuantor
 Penalaran adalah proses menarik simpulan dari
suatu argumen.
 Penalaran dalam matematika digolongkan menjadi 2
jenis, yaitu :
PENALARAN
1. Penalaran lnduktif
2. Penalaran Deduktif
1.Penalaran lnduktif
Adalah penalaran atas dasar dari hal-hal
yang bersifat khusus, kemudian disimpulkan
ke hal yang bersifat umum.
2.Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan invers atau kebalikan
dari penalaran induktif. Proses penarikan simpulan
didasarkan atas pernyataan yang berlaku umum dan
pernyataan khusus. Singkatnya proses penarikan
simpulan penalaran deduktif yaitu dari umum ke khusus.
Perbandingan antara Penalaran
Induktif dan Penalaran Deduktif
Penalaran Induktif
-Mengambil kesimpulan
dari contoh-contoh
yang spesifik
-Kesimpulannya belum
tentu benar
Penalaran Deduktif
-Mengambil kesimpulan
berdasarkan
teori/prinsip umum
-Kesimpulannya
bersifat pasti (mutlak)
Contoh Soal
Penalaran Induktif
P1 : Kerbau adalah hewan
berkaki 4
P2 : Anjing adalah hewan
berkaki 4
P3 : Kucing adalah hewan
berkaki 4
: Setiap hewan berkaki 4
Pembahasan :
Kesimpulan  dugaan
Dugaan diambil dari
setiap hewan pasti berkaki
4.
# Padahal belum tentu
semua hewan berkaki 4.
Contoh Soal
Penalaran Deduktif
Suatu pertidaksamaan n<3𝑛
. Apakah bernilai
benar/salah untuk semua bilangan Asli n?
Logika
Merupakan studi penalaran
( reasoning ) yang menekankan pada cara
berfikir dengan mengembangkan sesuatu
yang bukan berdasarkan perasaan
melainkan berdasarkan akal budi.
KALIMAT
TERTUTUP
( PERNYATAAN)
Merupakan kalimat yang
nilai kebenarannya dapat
ditentukan dengan pasti
antara bernilai benar
ataupun bernilai salah
Notasi Kalimat Tertutup ( Pernyataan )
dituliskan menggunakan huruf kecil
seperti : p, q, r,s,… dan seterusnya.
Nilai Kebenaran BENAR dilambangkan dengan B
Nilai Kebenaran SALAH dilambangkan dengan S
1. Denpasar adalah Ibukota Provinsi Bali
Contoh kalimat
tertutup
2. Bilangan prima terkecil dimulai dari 1
4. 3X + 5 = 14, dimana X adalah 3
3. Matahari terbit dari arah barat
Kalimat
terbuka
Merupakan kalimat yang
nilai kebenarannya tidak
dapat ditentukan antara
benar ataupun salah karena
masih mengandung
variabel
1. Apakah besok hujan?
Contoh kalimat
terbuka
2. Lukisan tersebut sangat indah
3. 2X – 4 = 4X-2
4. 3X + 5 = 14
Kuantor berarti pengukur kuantitas atau jumlah. Kuantor digunakan untuk
mengubah suatu kalimat terbuka menjadi suatu pernyataan yang disebut
pernyataan berkuantor.
Pernyataan berkuantor artinya pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas
atau jumlah. Biasaanya pernyataan berkuantor mengandung kata semua,
setiap, beberapa, ada dan sebagainya.
Kuantor dibagi menjadi dua jenis yaitu :
pERNYATAAN Berkuantor
Kuantor Umum
(Kuantor universal)
Kuantor khusus
(Kuantor
Eksistensial)
KuantorUniversal
Jika p(x) suatu kalimat terbuka maka
pernyataan ∀x p(x) dibaca “ untuk setiap x
berlaku p(x) “
Kuantor universal adalah kuantor yang dinyatakan
menggunakan kata setiap atau semua. Lambang
kuantor universal adalah ∀ dibaca “untuk setiap…”
Kuantor Eksistensial
Kuantor eksistensial adalah kuantor yang dinyatakan dengan
menggunakan kata terdapat, ada beberapa atau sekurang-
kurangnya satu. Lambang kuantor eksistensial adalah “∃”.
Dibaca “terdapat…”, “ada beberapa…” atau “sekurang-
kurangnya satu…”.
p(x) suatu kalimat terbuka. Pernyataan ∃x p(x)
dibaca “ ada x sedemikian sehingga berlaku p(x)”
Negasi (Ingkaran)
Negasi atau disebut juga ingkaran/penyangkalan merupakan pernyataan
yang menyangkal apa yang diberikan. Ingkaran pernyataan dapat
dibentuk dengan menambah ‘Tidaklah benar bahwa …’ didepan
pernyataan yang diingkar, serta dapat menambahkan ’bukan’, atau ‘tidak’.
Negasi ini dilambangkan dengan ~.
Katakanlah p bernilai benar, maka ~p bernilai
salah. Begitu juga sebaliknya, jika p bernilai
salah, maka ~p bernilai benar.
Contoh :
p: Denpasar terletak di Bali
~ p : Tidaklah benar bahwa Denpasar
terletak di Bali, atau
~ p : Denpasar tidak terletak di Bali
p: Kamboja bukan merupakan sebuah negara
~ p : Kamboja merupakan sebuah negara
1.
2.
Variasi Ingkaran
Contoh :
1. Pernyataan : Semua hewan berkaki empat.
Negasi : Beberapa hewan tidak berkaki
empat.
2. Pernyataan : Ada ikan yang bernafas
dengan paru-paru
Negasi : Semua ikan tidak bernafas
dengan paru-paru
NEGASI PERNYATAAN BERKUANTOR
Negasi pernyataan yang memuat kuantor universal
akan mengubah kuantor universal menjadi kuantor
eksistensial, demikian juga sebaliknya. Dengan
menggunakan symbol logika hal ini dinyatakan sebagai
berikut.
~[(x) p(x)] ≡ (∃x) [~p(x)]
~[(∃x) p(x)] ≡ (x) [~p(x)]
Contoh Negasi
Pernyataan Berkuantor
1. Pernyataan : (∃x, x ∈ R) (𝑥2 + 1 < 0)
Negasi : (∀x, x ∈ R) (𝑥2 + 1 ≥ 0)
2. Pernyataan : (∃x, x ∈ B) (x + 1 = 0)
Negasi : (∀x, x ∈ B) (x + 1 ≠ 0)
 Konjungsi adalah logika matematika yang menarik
kesimpulan dari dua premis atau pernyataan
majemuk yang hanya menggunakan kata
penghubung “dan”
 Notasi konjungsi yaitu ^ atau bisa dibaca “dan”
 Contohnya
Konjungsi dari pernyataan p dan q dinyatakan dengan
notasi: p ^ q (dibaca p dan q)
KONJUNGSI
Tabel Kebenaran Konjungsi
Contohnya
p : 2 adalah bilangan genap. (B)
q : 6 adalah bilangan prima. (S)
Konjungsi : p ^ q : 2 adalah bilangan
genap dan 6 adalah bilangan prima (S)
disjungsi
• Disjungsi adalah logika matematika yang
membandingkan dua obyek.
• Notasi disjungsi yaitu v, bisa dibaca “atau”
• Contohnya:
Disjungsi dari pernyataan p dan q dinyatakan
dengan notasi: p v q (dibaca p atau q)
Tabel kebenaran disjungsi
Contoh:
p : Denpasar terletak di provinsi
Bali. (B)
q : Satu tahun terdiri 12 bulan (B)
p v q : Denpasar terletak di provinsi
Bali atau satu tahun terdiri dari 12
bulan (B).
implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan
kata hubung “jika… maka…” Sehingga notasi dari
“p ⇒ q” dibaca “Jika p, maka q”.
Contoh:
p: Andi belajar dengan aplikasi ruangguru. (pernyataan
bernilai benar)
q: Andi dapat belajar di mana saja. (pernyataan bernilai
benar)
p ⇒ q: Jika Andi belajar dengan aplikasi ruangguru, maka
Andi dapat belajar dari mana saja (pernyataan bernilai benar)
biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan
kata hubung “… jika dan hanya jika”. Sehingga,
notasi dari “p ⇔ q” akan dibaca “p jika dan hanya
jika q”.
Contoh:
• p: 30 x 2 = 60 (pernyataan bernilai benar)
• q: 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah)
• p ⇔ q: 30 x 2 = 60 jika dan hanya jika 60 adalah
bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah).
Tabel kebenaran implikasi dan biimplikasi
IMPLIKASI BIIMPLIKASI
Om shanti shanti
shanti om

More Related Content

Similar to BAB 3 LOGIKA.pptx (20)

Bab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematikaBab 6 logika matematika
Bab 6 logika matematika
 
Tugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyaniTugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyani
 
Tugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyaniTugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyani
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
TUWEB 1 MATEMATIKA.pptx
TUWEB 1 MATEMATIKA.pptxTUWEB 1 MATEMATIKA.pptx
TUWEB 1 MATEMATIKA.pptx
 
Logikamatematika
LogikamatematikaLogikamatematika
Logikamatematika
 
Logikamatematika
LogikamatematikaLogikamatematika
Logikamatematika
 
Logikamatematika
LogikamatematikaLogikamatematika
Logikamatematika
 
KELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptxKELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptx
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika[1]
Matematika[1]Matematika[1]
Matematika[1]
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

BAB 3 LOGIKA.pptx

  • 1.
  • 3. NAMA KELOMPOK 1) NI KADEK SINTIA DEWI(10) 2) KOMANG SRI APRILA TIRTAYANI(11) 3) DESINTA PURNAMA DEWI(16) 4) NI PUTU MEGA PRADNYA DEWI(21) 5) PANDE KOMANG PRIMANDANI(22)
  • 5.  Penalaran adalah proses menarik simpulan dari suatu argumen.  Penalaran dalam matematika digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu : PENALARAN 1. Penalaran lnduktif 2. Penalaran Deduktif
  • 6. 1.Penalaran lnduktif Adalah penalaran atas dasar dari hal-hal yang bersifat khusus, kemudian disimpulkan ke hal yang bersifat umum.
  • 7. 2.Penalaran Deduktif Penalaran deduktif merupakan invers atau kebalikan dari penalaran induktif. Proses penarikan simpulan didasarkan atas pernyataan yang berlaku umum dan pernyataan khusus. Singkatnya proses penarikan simpulan penalaran deduktif yaitu dari umum ke khusus.
  • 8. Perbandingan antara Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif Penalaran Induktif -Mengambil kesimpulan dari contoh-contoh yang spesifik -Kesimpulannya belum tentu benar Penalaran Deduktif -Mengambil kesimpulan berdasarkan teori/prinsip umum -Kesimpulannya bersifat pasti (mutlak)
  • 9. Contoh Soal Penalaran Induktif P1 : Kerbau adalah hewan berkaki 4 P2 : Anjing adalah hewan berkaki 4 P3 : Kucing adalah hewan berkaki 4 : Setiap hewan berkaki 4 Pembahasan : Kesimpulan  dugaan Dugaan diambil dari setiap hewan pasti berkaki 4. # Padahal belum tentu semua hewan berkaki 4.
  • 10. Contoh Soal Penalaran Deduktif Suatu pertidaksamaan n<3𝑛 . Apakah bernilai benar/salah untuk semua bilangan Asli n?
  • 11. Logika Merupakan studi penalaran ( reasoning ) yang menekankan pada cara berfikir dengan mengembangkan sesuatu yang bukan berdasarkan perasaan melainkan berdasarkan akal budi.
  • 12. KALIMAT TERTUTUP ( PERNYATAAN) Merupakan kalimat yang nilai kebenarannya dapat ditentukan dengan pasti antara bernilai benar ataupun bernilai salah
  • 13. Notasi Kalimat Tertutup ( Pernyataan ) dituliskan menggunakan huruf kecil seperti : p, q, r,s,… dan seterusnya. Nilai Kebenaran BENAR dilambangkan dengan B Nilai Kebenaran SALAH dilambangkan dengan S
  • 14. 1. Denpasar adalah Ibukota Provinsi Bali Contoh kalimat tertutup 2. Bilangan prima terkecil dimulai dari 1 4. 3X + 5 = 14, dimana X adalah 3 3. Matahari terbit dari arah barat
  • 15. Kalimat terbuka Merupakan kalimat yang nilai kebenarannya tidak dapat ditentukan antara benar ataupun salah karena masih mengandung variabel
  • 16. 1. Apakah besok hujan? Contoh kalimat terbuka 2. Lukisan tersebut sangat indah 3. 2X – 4 = 4X-2 4. 3X + 5 = 14
  • 17. Kuantor berarti pengukur kuantitas atau jumlah. Kuantor digunakan untuk mengubah suatu kalimat terbuka menjadi suatu pernyataan yang disebut pernyataan berkuantor. Pernyataan berkuantor artinya pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas atau jumlah. Biasaanya pernyataan berkuantor mengandung kata semua, setiap, beberapa, ada dan sebagainya. Kuantor dibagi menjadi dua jenis yaitu : pERNYATAAN Berkuantor Kuantor Umum (Kuantor universal) Kuantor khusus (Kuantor Eksistensial)
  • 18. KuantorUniversal Jika p(x) suatu kalimat terbuka maka pernyataan ∀x p(x) dibaca “ untuk setiap x berlaku p(x) “ Kuantor universal adalah kuantor yang dinyatakan menggunakan kata setiap atau semua. Lambang kuantor universal adalah ∀ dibaca “untuk setiap…”
  • 19. Kuantor Eksistensial Kuantor eksistensial adalah kuantor yang dinyatakan dengan menggunakan kata terdapat, ada beberapa atau sekurang- kurangnya satu. Lambang kuantor eksistensial adalah “∃”. Dibaca “terdapat…”, “ada beberapa…” atau “sekurang- kurangnya satu…”. p(x) suatu kalimat terbuka. Pernyataan ∃x p(x) dibaca “ ada x sedemikian sehingga berlaku p(x)”
  • 20. Negasi (Ingkaran) Negasi atau disebut juga ingkaran/penyangkalan merupakan pernyataan yang menyangkal apa yang diberikan. Ingkaran pernyataan dapat dibentuk dengan menambah ‘Tidaklah benar bahwa …’ didepan pernyataan yang diingkar, serta dapat menambahkan ’bukan’, atau ‘tidak’. Negasi ini dilambangkan dengan ~. Katakanlah p bernilai benar, maka ~p bernilai salah. Begitu juga sebaliknya, jika p bernilai salah, maka ~p bernilai benar.
  • 21. Contoh : p: Denpasar terletak di Bali ~ p : Tidaklah benar bahwa Denpasar terletak di Bali, atau ~ p : Denpasar tidak terletak di Bali p: Kamboja bukan merupakan sebuah negara ~ p : Kamboja merupakan sebuah negara 1. 2.
  • 22. Variasi Ingkaran Contoh : 1. Pernyataan : Semua hewan berkaki empat. Negasi : Beberapa hewan tidak berkaki empat. 2. Pernyataan : Ada ikan yang bernafas dengan paru-paru Negasi : Semua ikan tidak bernafas dengan paru-paru
  • 23. NEGASI PERNYATAAN BERKUANTOR Negasi pernyataan yang memuat kuantor universal akan mengubah kuantor universal menjadi kuantor eksistensial, demikian juga sebaliknya. Dengan menggunakan symbol logika hal ini dinyatakan sebagai berikut. ~[(x) p(x)] ≡ (∃x) [~p(x)] ~[(∃x) p(x)] ≡ (x) [~p(x)]
  • 24. Contoh Negasi Pernyataan Berkuantor 1. Pernyataan : (∃x, x ∈ R) (𝑥2 + 1 < 0) Negasi : (∀x, x ∈ R) (𝑥2 + 1 ≥ 0) 2. Pernyataan : (∃x, x ∈ B) (x + 1 = 0) Negasi : (∀x, x ∈ B) (x + 1 ≠ 0)
  • 25.  Konjungsi adalah logika matematika yang menarik kesimpulan dari dua premis atau pernyataan majemuk yang hanya menggunakan kata penghubung “dan”  Notasi konjungsi yaitu ^ atau bisa dibaca “dan”  Contohnya Konjungsi dari pernyataan p dan q dinyatakan dengan notasi: p ^ q (dibaca p dan q) KONJUNGSI
  • 26. Tabel Kebenaran Konjungsi Contohnya p : 2 adalah bilangan genap. (B) q : 6 adalah bilangan prima. (S) Konjungsi : p ^ q : 2 adalah bilangan genap dan 6 adalah bilangan prima (S)
  • 27. disjungsi • Disjungsi adalah logika matematika yang membandingkan dua obyek. • Notasi disjungsi yaitu v, bisa dibaca “atau” • Contohnya: Disjungsi dari pernyataan p dan q dinyatakan dengan notasi: p v q (dibaca p atau q)
  • 28. Tabel kebenaran disjungsi Contoh: p : Denpasar terletak di provinsi Bali. (B) q : Satu tahun terdiri 12 bulan (B) p v q : Denpasar terletak di provinsi Bali atau satu tahun terdiri dari 12 bulan (B).
  • 29. implikasi Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika… maka…” Sehingga notasi dari “p ⇒ q” dibaca “Jika p, maka q”. Contoh: p: Andi belajar dengan aplikasi ruangguru. (pernyataan bernilai benar) q: Andi dapat belajar di mana saja. (pernyataan bernilai benar) p ⇒ q: Jika Andi belajar dengan aplikasi ruangguru, maka Andi dapat belajar dari mana saja (pernyataan bernilai benar)
  • 30. biimplikasi Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “… jika dan hanya jika”. Sehingga, notasi dari “p ⇔ q” akan dibaca “p jika dan hanya jika q”. Contoh: • p: 30 x 2 = 60 (pernyataan bernilai benar) • q: 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah) • p ⇔ q: 30 x 2 = 60 jika dan hanya jika 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah).
  • 31. Tabel kebenaran implikasi dan biimplikasi IMPLIKASI BIIMPLIKASI