2. Kelembaban adalah tingkat kandungan air di
dalam kompos.
Kandungan kelembaban
yang terlalu TINGGI akan menyebabkan nutrien
dan mikrooganisme pathogen larut dalam timbunan
kompos. Kandungan kelembaban yang terlalu
RENDAH menyebabkan dehidrasi timbunan yang
menyekat
Menurut Crawford dan Polprasert menyatakan
bahwa:
Kandungan kelembaban optimum perlu dijaga
pada 50 % - 70 % untuk mendapatkan proses
pengomposan yang baik, tetapi optimum kadar
kandungan kelembapan bervariasi tergantung
kepada bahan yang dikomposkan.
3. Pengukuran kandungan kelembaban
Metode yang digunakan untuk pengukuran kandungan kelembaban di
lapangan denganmengetahui kering atau tidaknya bagian tengah bahan
kompos adalah dengan :
1. Menusukkan tongkat kayu
menembus bagian tengah
timbunan kompos.
2. Meremas satu genggam
bahan kompos.
4. Kandungan kelembaban yang tinggi
disebabkan penyiraman yang berlebihan yaitu
setiap hari pada pagi dan sore oleh pekerja tanpa
dilakukan pengukuran terlebih dahulu. Akibat
penyiraman yang berlebihan, air sisa (leachate)
dari timbunan kompos keluar membanjiri lantai
dan sebagian tergenang menyebabkan tumbuhnya
lumut. Keadaan ini juga mengundang lalat karena
air yang berbau. Hal ini akan mencemari
permukaan dan bawah tanah.
Kelembaban yang tinggi dapat diminumakan dengan pembalikan, atau penambahan
bahan organik yang dapat menyerap kadar air yang tinggi sebagai feed stock seperti kertas
atau bahan yang mengandung kertas, karena kertas bisa menyerap banyak air sehingga tidak
ada atau sedikit air sisa yang keluar (Verstraate et al. 2000).
Kandungan kelembaban yang tinggi menyebabkan sistem pengudaran menjadi
terganggu dan timbunan kompos harus selalu dibalik-balikkan.