2. SECARA UMUM, SISTEM
PENGENDALIAN DAPAT
DIJABARKAN SEBAGAI BERIKUT :
Sistem Kontrol Manual dan Otomatik
Sistem Lingkar Terbuka (Open Loop) dan Lingkar Tertutup (Closed
Loop)
Sistem Kontrol Kontiniu dan Diskrit
Menurut sumber penggerak: Elektrik, Mekanik, Pneumatik, dan
Hidraulik
4. BAGIAN – BAGIAN DIAGRAM BLOK
PENGENDALIAN
Set Point : Sebuah variabel nilai yang sudah ditentukan
Contoh : Suhu dalam proses produced water ialah ≤ 100°C
Error Signal : selisih antara set point dan process variable
Controller : Merupakan elemen yang mengerjakan tiga langkah sekaligus dalam sistem pengendalian
otomatis yaitu membandingkan set point dengan measurement variable, menghitung berapa error yang dihasilkan
dan mengeluarkan sinyal koreksi.
Contoh : PLC
Control Signal : Merupakan sebuah komponen yang berguna untuk merubah sinyal analog menjadi sinyal
digital maupun sebaliknya
Contoh : ADC(Analog to Digital Converter), DAC(Digital to Analog Converter)
Actuator : Adalah komponen penggerak apabila telah mendapat sinyal perintah dari control room
ataupun controller
Contoh : Control Valve, Drain, Motor, Conveyor dsb.
5. BAGIAN – BAGIAN DIAGRAM BLOK
PENGENDALIAN
Manipulated Variable : Merupakan input dari suatu proses yang dapat diubah – ubah besarnya supaya process
variable sama dengan set point.
Contoh : Flow, Kecepatan
Plant : adalah keseluruhan dari sebuah proses yang bertujuan untuk menghasilkan produk atau output
Contoh : Sour and Gas Plant, Produceed Water plant
Control Variable : Merupakan besaran (variable) yang dikendalikan atau disebut process variable
Contoh : Suhu dalam Produceed water stabil
Output : adalah hasil dari proses yang telah dilakukan dalam plant tersebut dan telah melalui proses
pengendalian yang tepat agar dapat menghasilkan produk yang terbaik.
Contoh : Air hasil pembuangan Produceed Water yang berada dibawah angka ≤ 10ppm sehingga tidak merusak
laut atau alam sekitar.
Sensor : Merupakan bagian yang berperan untuk melakukan pengukuran
Contoh : RTD, Thermocouple type-K, Proximity Sensor, Viscosity Sensor
6. BPCS DAN SIS
BPCS ( Basic Process Control System) adalah sistem control dasar yang ada
dalam plant/process yang besifat aktif dan dinamis dalam mengendalikan
proses. Sistem tersebut mempunyai berbagai macam input dan output baik
analog atau digital yang bereaksi terhadap fungsi logic, sampai timbul
kegagalan sendiri atau error. Perubahan pada BPCS sendiri ialah hal biasa
dan umum karena diperlukan untuk tujuan pengendalian proses yang
akurat.
SIS (system instrument Safety) ialah sitem pengaman dalam sebuah plant
atau proses yang bersifat pasif dan diam, memantau dan memlihara proses
pengamanan. Sistem tersebut beroperasi dalam waktu yang lama dan
menunggu respon dari sistem atau plant. Dalam SIS sendiri proses analisa
dan diagnosanya sangatlah kritis agar dapat memastikan setiap komponen
pada plant bekerja dengan semestinya dan apabila ingin mengubah
standarnya maka harus berdasar terhadap MOC (Management of Change)
apabila tidak dilakukan maka bahkan perubahan sangat kecil juga
memberikan dampak yang besar.
7. BPCS DAN SIS
SIS sendiri memiliki nama lain yaitu shutdown system/emergency
shutdown system (ESD)/High Integrity Protection System (HIPS).
Definisi SIS (Safety Instrumented System) sesuai standar ISAS84
merupakan peralatan/sistem yang dirancang untuk memonitor
kondisi berbahaya dalam suatu plant dan melakukan aksi apabila ada
kondisi bahaya atau kondisi yang bisa menimbulkan bahaya. SIS ini
akan menghasilkan pencegahan bahaya atau melakukan pengurangan
dari akibatnya. SIS terdiri dari 3 elemen yakni sensor atau transmitter,
logic solver, final element.
8. PERBEDAAN DARI BPCS DAN SIS
BPCS standar tidak mempunyai mode GAGAL
SIS mempunyai sertifikat standar seperti pada IEC61508 untuk tujuan
safety
SIS akan gagal secara aman pada sebuah SIL
Safety SIS harus dikonfigurasi oleh seseorang yang kompeten dan
paham dibidang safety serta pengembangan.