Reintegrasi sosial dan koeksistensi merupakan upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial, dan kohesi sosial setelah terjadinya konflik. Proses reintegrasi sosial melibatkan pembentukan norma dan nilai baru serta rekoneksi hubungan sosial, sementara koeksistensi membutuhkan toleransi antarkelompok dengan menghormati perbedaan masing-masing. Keduanya diperlukan untuk menciptakan masyarak
2. D. REINTGRASI DAN KOEKSISTENSI SOSIAL DALAM KEHIDUPAN
DAMAI DI MASYARAKAT
MENURUT SOERJONO SUKANTO, REINTGRASI ATAU
REORGANISASI ADALAH PROSES PEMBENTUKAN KEMBALI
NORMA NORMA DAN NILAI NILAI BARU UNTUK
MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA
KEMASYARAKATAN YANG MENGALAMI PERUBAHAN.
3. • Reintgrasi terlaksana apabila norma-norma atau nilai-nilai baru telah
melembaga dalam diri warga masyarakat.
• Reintgrasi membutuhkan rekoneksi hubungan sosial yang telah rusah selama
konflik. Reintgrasi dapat diartikan sebagai integritas kembali kepada
masyarakat yang mempunyai fungsi sosial.
• Setiap masyarakat dibangun di atas hubungan yang normatif dan
intersubjektif. Ini berarti identitas anggota masyarakat dan identitas kolektif
masyarakat itu sendiri saling terbentuk. Identitas sosial adalah produk dari
jaringan hubungan yang terjadi dalam masyarakat itu.
20XX presentation title 3
4. Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali
kepercayaan,modal sosial, dan kohesi sosial.proses ini bukanlah proses
yang mudah. Proses ini cukup sulit dan memakan waktu yang lama.
Koeksistensi merupakan suatu keadaan ketika dua atau lebih kelompok
hidup bersama dengan menghormati perbedaan tiap kelompok dan
menyelesaikan konflik antar kelompok tanpa kekerasan
Dasar dari koeksistensi adalah kesadaran bahwa individu dan kelompok
berbeda,mencakup perbedaan kelas,etnis,agama,gender,dan pilihan
politik. Identitas-identitas Kelompok tersebut dapat menjadi sumber
konflik.dengan demikian,konsep koeksistensi mengurangi kemungkinan
perbedaan identitas kelompok akan meningkat menjadi konflik yang rumit
dan merusak.
20XX presentation title 4
5. koeksitensi ada sebelum dan setelah terjadinya konflik namun koeksitensi
tidak statis bergerak berkaitan dengan tingkatan intereksi sosial.
Koeksitensi ada dalam situasi ketika individu dan masyarakat secara aktif
menerima dan merangkul keragaman atau disebut koeksitensi aktif dan ketika
individu dan masyarakat sekedar mentoleransi kelompok lain atau disebut
koeksitensi pasif
reintegrasi sosial dengan demikian dapat terjadi ketika koeksitensi terjadi
pada masyarakat yang telah mengalami konflik ingin menyelesaikan konflik
dan menjadi masyarakat yang bersatu kembali
6. PENELITIAN SOSIAL PADA PEMECAHAN
MASALAHKONFLIK
Penelitian SosialManusia dibekali dengan rasa ingin tahu. Dengan
adanya rasa ingin tahu itu,dalam diri manusia selalu muncul berbagai
macam pertanyaan. Akibatnya manusia juga selalu berusaha mencari
jawaban atas pertanyaan yang muncul. Rasa ingin tahu tersebut akan
terpenuhi apabila manusia memperoleh pengetahuan baru atau
mampu memecahkan masalah sebagai jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan sendiri. Manusia selalu berpikir jika berhadapan dengan
banyak permasalahan. Akan tetapi,tidak semua masalah membuat kita
terdorong untuk memikirkannya secara sungguh-sungguh. Kegiatan
berpikir tentang sesuatu secara sungguh-sungguh dan logis tersebut
yang biasa disebut penalaran.
20XX presentation title 6
7. Dari penalaran yang telah berkembang,selanjutnya seseorang akan
berusaha menemukan jawaban dengan melakukan penelitian. Khusus
untuk bidang ilmu sosiologi maka fokus pada penelitian sosial.Menurut
soerjono soekanto (1986) penelitian sosial adalah pemeriksaan yang
mendalam terhadap fakta sosial untuk kemudian mengusahakan suatu
pemecahan atas permasalahan yang timbul dalam gejala yang
bersangkutan.dengan demikian,penelitian sosial merupakan suatu
penelitian yang dilakukan pada bidang sosial untuk memecahkan
masalah sosial dengan menggunakan ilmu sosial melalui proses,
memiliki tujuan, dan memiliki metode khas ilmu sosial.
20XX presentation title 7
8. Langkah-Langkah Dalam Penelitian Sosial
20XX presentation title 8
a. Penentuan atau pemilihan masalahPemilihan atau penentuan masalah adalah
langkah paling awal dalam kegiatan penelitian. Untuk menentukan masalah
dalam penelitian, dapat ditinjau dari dua sudut pandangan, antara lain: penetuan
dari masalah itu sendiri, yaitu penentuan atau pemilihan masalah yang
didasarkan pada pentingnya masalah,dan jenis masalah.
Dalam hal ini,masalah yang dipilih untuk diteliti merupakan masalah yang
penting dan menar
dengan tujuan agar hasil penelitian dapat berguna untuk kemajuan ilmu
pengetahuan.
Penentuan yang kedua.Yaitu dari diri peneliti. Dalam hal ini masalah penelitian
didasarkan pada
peneliti, yaitu: peneliti harus melihat kemampuan (keilmuan), waktu, dana, dan
tenaga yang tersedia
untuk melakukan penelitian.
9. 20XX presentation title 9
B. Penetapan latar belakang Latar belakang maslah adalah timbulnya masalah
penelitian.asi atau data mengenai timbulnya masalah penelitian kedudukan masalah
dengan p timbulnya masalah penelitian huraikan secara menyeluruh agar penelitian
dapat berhperlu dicari untuk mengetahui yang melatar belakangiUraian latar
belakang masapatukan menurut piramidaterbalik, artinya uraiandimulai dari hal
yanghang masalah tersebutang bersifat khususmenyangki kondise permasalang
akan ditelitiDalani penetuan latar belakang masalah seorang peneliti harus memilih
topik masalah yang jelas, sehingga dalam pelaksanaan penelitiannya akan
mendapatkan hasil yang valid dan sesuai. Sorang peneliti biasanya akan memilih
permasalahan terkini atau terbaru yang ada di masyarakat,misalanya memilih topik
mengenai konflik yang belum lama terjadi. Hal ini berkaitan dengan sumber yang
akan diteliti dan relevansi peristiwanya dalam penelitian yang akan dilakukan.
10. 20XX presentation title 10
Penetapan latar belakang Latar belakang maslah adalah timbulnya masalah
penelitian.rasi timbulnya masalah penelitian perlu dicari untuk mengetahui
kedudukan masalah dengan p yang melatar belakangi timbulnya masalah
penelitian raikan secara menyeluruh agar penelitian dapat berhUraian latar
belakang masapattukan menurut piramidaterbalik, artinya uraian is tar
belakang masalah tersebutdimulai dari hal yang beang bersifat
khususmengangki kondise permasalaang akan diteliti. Dalam penetuan latar
belakang masalah seorang peneliti harus memilik topik masalah yang jelas,
sehingga dalam pelaksanaan penelitiannya akan mendapatkan hasil yang valid
dan sesuai. Sorang peneliti biasanya akan memilih permasalahan terkini atau
terbaru yang ada di masyarakat,misalanya memilih topik mengenai konflik yang
belum lama terjadi. Hal ini berkaitan dengan sumber yang akan diteliti dan
relevansi peristiwanya dalam penelitian yang akan dilakukan.
11. C.Identifikasi masalah Identifikasi masalah adalah penetapan
masalah yang akan diteliti berdasarkan latar belakang
masalah. Identifikasi masalah harus dibuat operasional dan
jelas batasannya. Dalam uraian identifikasi masalah biasanya
ditulis dalam bentuk kalimat pertanyaan yang kemudian akan
dijawab melal penelitian.
20XX presentation title 11
12. D.Studi kepustakaan Studi kepustakaan adalah studi pendahuluan yang
bertujuan untuk mencari datatentang masalah penelitian. Tahapan ini sangat
penting karena merupakan dasar dalam penyusunan kerangka teoriti, anggapan
dasar atau tinjauan pusataka. Kerangka teoritis yang dibuat berdasarkan studi
kepustakaan ini berguna untuk mengarahkan peneliti dalam pemecahan masalah
penelitian. Studi kepustakaan ini dapat dilakukan dengan dua cara:
Mempelajari dokuen atau hasil penelitian terahulu yang pernnah dilakukan.
E.Penetapan tujuan dan kegunaan penelitian
1)TujuanSetelah latar belakang masalah ditentukan, penting juga dalam hal ini
adalah penetapan tujuan agar suatu penelitian sosial dapat terarahkan.Tujuan
adalah arah pelaksanaan penelitian. Dalam tujuan penelitian diuraikan apa yang
akan dicapai melalui penelitian tersebut. Tujuan penelitian disesuaikan dengan
kebutuhan peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian
tersebut.Penelitian sosial yang berkaitan dengan konflik bertujuan agar konflik
mereda dan tidak terulang lagi dikemudian hari. Kegunaan yang paling pokok
adalah terjalinnya kehidupan yang harmonis di masyarakat
2) Kegunaan penelitianDalam uraian tentang kegunaan penelitian dijelaskan
manfaat yang akan diberikan sehubungan dengan penelitian tersebut. Kegunaan
penelitian menjadi dasar informasi untuk mengajukan saran dan rekomendasi
kepada pihak yang ingin mengadakan penelitian lanjutan.
20XX presentation title 12
13. F.Perumusan hepotesis
Perumusan hepotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian. Perumusan hepotesis merupakan langkah yang sangat
penting, sebab hepotesis diguakan sebagai dasar pengumpulan data
dan penarikan kesimpulan. Contoh hepotesis dalam sebuah
penelitian adalah "ada pengaruh yang signifikan antara upaya
mediasi dengan penyelesaian sebuah konflik di masyarakat".
20XX presentation title 13
14. g. Penetapan metedologi penelitian Metedologi penelitian
mencangkup prosedur dan alat yang akan digunakan dalam
melaksanakan penelitian. Dalam prosedur penelitian ini diuraikan
tahapan atau urutan pelaksanaan penelitian. Sedangkan alat yang
digunakan dalam penelitian merupakan alat yang dipergunakan untuk
pengumpulan data.
20XX presentation title 14
15. 20XX presentation title 15
h. Pengumpulan dataDalam suatu penelitian, data sangat dibutuhkan untuk
menguji hepotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengumpulan data erat
hubungannya dengan metedologi penelitian. Oleh karena itu, ada beragam teknik
dan alat pengumpulan data. Kevalidan (validitas) dan keberandalan (rehabilitas)
data yang diperoleh akan terjamin apabila teknik dan alat pengumpulan data
yang digunakan tepat.
16. 20XX presentation title 16
i.Penyusunan laporanTahap penyusunan/pembuatan laporan adalah
kegiatan akhir untuk mempublikasikan dan mendokumentasikan hasil
penelitian. Laporan penelitian dapat berbentuk: makalah (paper),
laporan, skripsi, tesis, atau disertasi. Dalam hal penulisan laporan ini,
sistematika yang dipergunakan mengikuti format tertentu sesuai
dengan ketentuan yang dipakai.