SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
SEMINAR HASIL
NUR WAHYUNI YUSUF
1612042008
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
BERBANTUAN SIMULASI PHET TERHADAP KETERAMPILAN
PROSES SAINS PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MAKASSAR
LATAR BELAKANG
Pembelajaran
Fisika
Pembelajaran Fisika
merupakan pembelajaran
yang melibatkan peserta
didik dalam mempelajari
alam dan gejala-gejalanya
melalui serangkaian proses
ilmiah dalam memperoleh
pengetahuan, keterampilan
dan juga sikap agar tujuan
pembelajaran tercapai
dimana peserta didik
dituntut mempunyai
kemampuan memahami
konsep dan memecahkan
masalah
Tujuan
Pembelajaran
Fisika
Peserta didik dianjurkan
untuk melakukan
percobaan, antara lain
merumuskan masalah;
mengajukan dan menguji
hipotesis; menentukan
variabel; merancang dan
merakit instrumen;
mengumpulkan, mengolah
dan menafsirkan data;
menarik kesimpulan, serta
mengkomunikasikan hasil
percobaan secara lisan dan
tertulis.
Hasil
Observasi
1. Peserta didik tidak menguasai
konsep fisika namun hanya
menghafal sesuatu yang ada di
buku
2. Peserta didik mempunyai dasar
matematika yang bagus sehingga
senang mengerjakan soal namun
hanya memasukkan kedalam
persamaan saja dan
mengesampingkan teorinya
3. Peserta didik yang acuh karena
beranggapan bahwa fisika itu
sulit, banyak rumus,
membosankan, menakutkan
4. Model pembelajaran diterapkan
di sekolah masih berpusat pada
gurunya
Solusi
 Model pembelajaran yang
cocok sesuai dengan
permasalah diatas yaitu
model pembelajaran
Discovery dikarenakan
model pembelajaran ini
mengembangkan cara
belajar siswa yang aktif dan
juga model pembelajaran ini
mengajarkan untuk
menemukan konsep yang
dipelajari sehingga hasil
yang diperoleh akan tahan
lama dalam ingatan dan
tidak akan mudah dilupakan
oleh siswa.
 Penggunaan aplikasi
multimedia berupa PhET
akan meningkatkan
efesiensi, motivasi, serta
memfasilitasi belajar aktif,
belajar eksperimental,
konsisten dengan belajar
yang berpusat pada siswa.
KPS
Pembelajaran dengan
menggunakan simulasi PhET
membuat siswa tertarik dan
semangat melakukan
praktikum sehingga
keterampilan peserta didik
dapat
dikembangkan.Penggunaan
simulasi PhET dalam
pembelajaran dapat
membangun konsep dan
keterampilan proses sains
peserta didik. .
Permen Pendidikan
Nasional no.23
tahun 2006
Sugiarti, 2015,
p. 134
BAB
I
RUMUSAN MASALAH
1. Seberapa besar Keterampilan Proses Sains yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Discovery berbantuan simulasi PhET pada peserta didik
kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021?
2. Seberapa besar Keterampilan Proses Sains yang diajar dengan menggunakan
pembelajaran konvensional pada peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 2
Makassar tahun ajaran 2020/2021?
3. Apakah terdapat perbedaan Keterampilan Proses Sains yang diajar
menggunakan model Discovery berbantuan simulasi PhET dan yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada peserta didik
kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021?
TUJUAN PENELITIAN
1. Keterampilan Proses Sains yang diajar menggunakan model pembelajaran
Discovery berbantuan simulasi PhET pada peserta didik kelas XI MIPA 7 SMA
Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021.
2. Keterampilan Proses Sains yang diajar menggunakan pembelajaran
konvensional pada peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 2 Makassar
tahun ajaran 2020/2021.
3. Perbedaan Keterampilan Proses Sains yang diajar menggunakan model
pembelajaran Discovery berbantuan simulasi PhET dan yang diajar
menggunakan pembelajaran konvensional pada peserta didik kelas XI MIPA
SMA Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021.
MANFAAT PENELITIAN
 Sebagai bahan informasi mengenai Keterampilan Proses Sains peserta didik yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Discovery berbantuan simulasi
PhET.
 Bagi pendidik, khususnya pendidik mata pelajaran fisika di SMA Negeri 2 Makassar,
dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan salah satu alternatif dalam memilih
model pembelajaran
 Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang keterampilan
proses sains pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dalam memilih model
pembelajaran fisika yang tepat
 Bagi peneliti, penelitian ini menjadi media belajar dalam usaha melatih diri
menyatakan atau menyusun buah pikiran secara tertulis dan sistematis, sekaligus
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
KAJIAN PUSTAKA
Hipotesis
Kerangka Pikir
Keterampilan Proses Sains
Simulasi PhET
Model Discovery Learning
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
Hipotesis
Kerangka Pikir
Keterampilan Proses Sains
Simulasi PhET
Discovery Learning
Model pembelajaran Discovery learning pertama kali diperkenalkan oleh Jerome Bruner yang
menekankan bahwa pembelajaran harus mampu peserta didik untuk mempelajari apa yang telah
dimiliki (Rifa'i & Anni, 2011, p. 233) .Discovery Learning merupakan suatu model pembelajaran yang
menitik beratkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, model pembelajaran ini menekankan
pada guru untuk memberikan masalah pada peserta didik kemudian peserta didik yang
memecahkan sendiri masalahnya dengan melakukan percobaan yaitu mengamati, mencerna,
menggolong-golongkan, membuat dugaan, mengumpulkan data, menganalisis dan menarik
kesimpulan (Anggoro, 2016, p. 15).
Menurut, Kemendikbud (2013) Sintax Model Discovery Learning :
1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
2. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
3. Data collection (Pengumpulan Data)
4. Data Processing (Pengolahan Data)
5. Verification (Pembuktian)
6. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi)
PhET adalah simulasi yang dibuat oleh University of Colorado yang berisi simulasi
pembelajaran fisika, biologi, dan kimia untuk kepentingan pengajaran di kelas atau belajar
individu. Simulasi PhET menekankan hubungan antara fenomena kehidupan nyata dengan
ilmu yang mendasari, mendukung, pendekatan interaktif dan konstruktivis, memberikan
umpan balik, dan menyediakan tempat kerja kreatif (Prihatiningtyas, Prastowo, & Jatmiko,
2013, p. 19).
• Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan yang digunakan para
ilmuwan untuk dapat memecahkan suatu permasalahan dunia sains, dimulai dari
memahami masalah, merumuskan hipotesis, merancang percobaan, membuktikan
hipotesis, mengumpulkandata serta merumuskan kesimpulan (Erina & Kuswanto, 2015, p.
203).
• Indikator Keterampilan Proses Sains (Trianto, 2011 h. 168) yaitu : Melakukan Pengamatan,
Merafsirkan, Mengelompokkan, Memprediksi, Berkomunikasi, Berhipotesis, dan
Merencenakan Percobaan
Keterampilan Proses
Sains Peserta Didik
Penentuan Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Discovery Berbantuan
Simulasi PhET pada Kelas Eksperimen
1. Stimulation (stimulasi/pemberian
rangsangan)
2. Problem statement
(pernyataan/identifikasi masalah)
3. Data collection (Pengumpulan Data)
4. Data Processing (Pengolahan Data)
5. Verification (Pembuktian)
6. Generalization (menarik kesimpulan/
generalisasi)
Model Pembelajaran Konvensional (Model
Pembelajaran Langsung)
1. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
2. Mempersiapkan siswa untuk belajar
3. Guru menyajikan informasi tahap
demi tahap
4. Guru memberikan tugas kepada
siswa
5. Guru mengecek apakah siswa telah
berhasil melakukan tugas dengan
baik.
Terdapat Perbedaan
yang Signifikan
Terdapat perbedaan yang signifikan antara
keterampilan proses sains yang diajar
dengan menggunakan model
pembelajaran discovery berbantuan
simulasi PhET dan yang diajar dengan
menggunakan pembelajaran
konvensional pada peserta didik kelas XI
MIPA SMA Negeri 2 Makassar tahun
ajaran 2020/2021
Quasi Eksperimental
SMA Negeri
2 Makassar
METODE
PENELITIAN
Lokasi
Jenis Penelitian
Pemberian Post Test pada Kelas
Eksperimen dan Kontrol
Teknik Pengumpulan Data
Populasi : 252 Orang (XI MIPA 1-7)
Sampel : XI MIPA 7 dan XI MIPA 2
Populasi & Sampel
Static-Group
Comparison Design :
X O1
O2
Desain Penelitian
1.Instrumen KPS
2.Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
3.Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD)
Instrumen dan Perangkat
Pembelajaran
BAB
III
VARIABEL PENELITIAN
Model
Pembelajaran
Discovery
Berbantuan
Simulasi PhET &
Model
Pembelajaran
Konvensional
Keterampilan
Proses Sains
PROSEDUR PENELITIAN
Tahap
Persiapan
Penelitian
Tahap
Pelaksanaan
Penelitian
Tahap
Pengolahan
dan analisis
Data
VALIDASI PAKAR
Penilaian Pakar 1
Relevansi
lemah (butir
bernilai 1
atau 2)
Relevansi
kuat(butir
bernilai 3
atau 4)
Penilaian
Pakar 2
Relevansi
lemah (butir
bernilai 1
atau 2)
A B
Relevansi
kuat (butir
bernilai 3
atau 4)
C D
TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis Deskriptif
Analisis Inferensial
HASIL VALIDASI INSTRUMEN
OLEH PAKAR
BAB
III
Tabel Gregory
Ahli 1
Skor 1-2
(Tidak relevan)
Skor 3-4
(Relevan)
Ahli 2
Skor 1-2
(Tidak
relevan)
A
(0)
B
(0)
Skor 3-4
(Relevan)
C
(0)
D
(30)
Koefisien konsistensi antar dua pakar diperoleh
nilai sebesar 1.
HASILANALISIS DESKRIPTIF
SKOR KPS
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah Sampel 35 31
Skor Tertinggi 23 20
Skor Terendah 9 4
Skor Rata-rata 17.63 10.79
Skor Ideal 23 23
Varians 9.18 16.41
Standar Deviasi 3.03 4.05
PERSENTASE KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KELAS
EKSPERIMEN DAN KONTROL
Interval
Skor
Kriteria KPS
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Frekuensi Persentase
(%)
Frekuensi Persentase
(%)
0 - 4 Sangat Rendah 0 0.0 2 6.5
5 - 9 Rendah 1 2.9 9 29.0
10 - 14 Sedang 5 14.3 17 54.8
15 - 19 Tinggi 17 48.6 2 6.5
20 - 24 Sangat Tinggi 12 34.3 1 3.2
Jumlah 35 100 31 100
PENGKATEGORIAN KETERAMPILAN PROSES
SAINS
0.0
2.9
14.3
48.6
34.3
6.5
29.0
54.8
6.5
3.2
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24
PERSENTASE
(%)
KATEGORI
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
PERBANDINGAN SKOR KPS PER INDIKATOR KELAS EKSPERIMEN
DAN KELAS KONTROL
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
87.14
70.48 74.29
59.05
90.29 90.00
82.86
50.81 49.46
54.84
33.33
35.48
48.39
59.68
Eksperimen
Kontrol
PENGUJIAN NORMALITAS DATA DENGAN CHI
KUADRAT PADA KELAS EKSPERIMEN
Interval Batas
Kelas
Z Batas
Kelas
Z Tabel Luas Z
Tabel
Oi Ei
8.5 -3.01 0.4987
9 - 11 0.0204 1 0.714 0.11456022
11.5 -2.02 0.4783
12 - 14 0.1298 5 4.54 0.05
14.5 -1.03 0.3485
15 - 17 0.3325 8 11.64 1.14
17.5 -0.04 0.016
18 - 20 0.3449 16 12.07 1.28
20.5 0.95 0.3289
21 - 23 0.1449 5 5.07 0.00
23.5 1.94 0.4738
Jumlah 2.58
Normal
PENGUJIAN NORMALITAS DATA DENGAN
CHI KUADRAT PADA KELAS KONTROL
Interval Batas
Kelas
Z Batas
Kelas
Z Tabel Luas Z
Tabel
Oi Ei
3.5 -1.80 0.4641
4 - 7 0.1731 7 5.37 0.50
7.5 -0.81 0.291
8 - 11 0.3624 11 11.23 0.00
11.5 0.18 0.0714
12 - 15 0.3056 10 9.47 0.03
15.5 1.16 0.377
16 - 19 0.1072 2 3.32 0.53
19.5 2.15 0.4842
20 - 23 0.015 1 0.46 0.62
23.5 3.14 0.4992
1.67
Normal
UJI HOMOGENITAS
UJI HIPOTESIS
KESIMPULAN
Keterampilan proses sains peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar Tahun Ajaran 2019/2020 yang diajar
menggunakan model pembelajaran Discovery berbantuan simulasi PhET dalam pembelajaran Fisika dengan rentang skor
rata-rata 15 sampai dengan 19 dan berada pada kategori tinggi.
Keterampilan proses sains peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar Tahun Ajaran 2019/2020 yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika rentang skor rata-rata 10 sampai dengan
14 dan berada pada kategori sedang.
Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok yang diajar menggunakan model
pembelajaran Discovery dan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dalam
pembelajaran fisika pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar Tahun Ajaran 2019/2020
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Seminar Hasil.pptx

2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematikaM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematiktsamarul_hizbi
 
5. bahan tayang penerapan pendekatan scientific pada pemb tematik
5. bahan tayang penerapan pendekatan scientific pada pemb tematik5. bahan tayang penerapan pendekatan scientific pada pemb tematik
5. bahan tayang penerapan pendekatan scientific pada pemb tematikIda Fitroh Scooter
 
PPT TESYA AFRELI.pptx
PPT TESYA AFRELI.pptxPPT TESYA AFRELI.pptx
PPT TESYA AFRELI.pptxtesya6
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianAstika Rahayu
 
Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif
Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif
Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif Asta Wibawa
 
ppt-seminar-proposal-tesis.pptx
ppt-seminar-proposal-tesis.pptxppt-seminar-proposal-tesis.pptx
ppt-seminar-proposal-tesis.pptxAndiBab
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docxLK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docxangga678964
 
Thangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkkThangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkkLim Leh Hong
 
Proposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina AmaliaProposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina Amaliarichimaryadi
 
Presentasi KPTPK_Keterampilan Berpikir Kritis.pptx
Presentasi KPTPK_Keterampilan Berpikir Kritis.pptxPresentasi KPTPK_Keterampilan Berpikir Kritis.pptx
Presentasi KPTPK_Keterampilan Berpikir Kritis.pptxLenyChristiana1
 
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptxPPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptxPPMIFTAKHURROSYIDIN
 
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains SiswaMeningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains SiswaHeru Supanji
 
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--20061 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006sriyandi djoeweri
 
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdf
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdfModul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdf
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdfZainulHasan13
 

Similar to Seminar Hasil.pptx (20)

Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
 
5. bahan tayang penerapan pendekatan scientific pada pemb tematik
5. bahan tayang penerapan pendekatan scientific pada pemb tematik5. bahan tayang penerapan pendekatan scientific pada pemb tematik
5. bahan tayang penerapan pendekatan scientific pada pemb tematik
 
PPT TESYA AFRELI.pptx
PPT TESYA AFRELI.pptxPPT TESYA AFRELI.pptx
PPT TESYA AFRELI.pptx
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif
Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif
Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif
 
ppt-seminar-proposal-tesis.pptx
ppt-seminar-proposal-tesis.pptxppt-seminar-proposal-tesis.pptx
ppt-seminar-proposal-tesis.pptx
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docxLK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi_SYELLI AYU FRIANI_2006220078.docx
 
Thangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkkThangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkk
 
Proposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina AmaliaProposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina Amalia
 
Presentasi KPTPK_Keterampilan Berpikir Kritis.pptx
Presentasi KPTPK_Keterampilan Berpikir Kritis.pptxPresentasi KPTPK_Keterampilan Berpikir Kritis.pptx
Presentasi KPTPK_Keterampilan Berpikir Kritis.pptx
 
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptxPPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
 
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains SiswaMeningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
 
Jurnal MPG
Jurnal MPGJurnal MPG
Jurnal MPG
 
4101409015
41014090154101409015
4101409015
 
PPT PROPOSAL.pptx
PPT PROPOSAL.pptxPPT PROPOSAL.pptx
PPT PROPOSAL.pptx
 
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--20061 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
1 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
 
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdf
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdfModul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdf
Modul Hakikat Ilmu IPA Kurikulum Merdeka SMP Kelas 7.pdf
 
4201411114
42014111144201411114
4201411114
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Seminar Hasil.pptx

  • 1. SEMINAR HASIL NUR WAHYUNI YUSUF 1612042008 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBANTUAN SIMULASI PHET TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MAKASSAR
  • 2. LATAR BELAKANG Pembelajaran Fisika Pembelajaran Fisika merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam mempelajari alam dan gejala-gejalanya melalui serangkaian proses ilmiah dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dan juga sikap agar tujuan pembelajaran tercapai dimana peserta didik dituntut mempunyai kemampuan memahami konsep dan memecahkan masalah Tujuan Pembelajaran Fisika Peserta didik dianjurkan untuk melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah; mengajukan dan menguji hipotesis; menentukan variabel; merancang dan merakit instrumen; mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data; menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. Hasil Observasi 1. Peserta didik tidak menguasai konsep fisika namun hanya menghafal sesuatu yang ada di buku 2. Peserta didik mempunyai dasar matematika yang bagus sehingga senang mengerjakan soal namun hanya memasukkan kedalam persamaan saja dan mengesampingkan teorinya 3. Peserta didik yang acuh karena beranggapan bahwa fisika itu sulit, banyak rumus, membosankan, menakutkan 4. Model pembelajaran diterapkan di sekolah masih berpusat pada gurunya Solusi  Model pembelajaran yang cocok sesuai dengan permasalah diatas yaitu model pembelajaran Discovery dikarenakan model pembelajaran ini mengembangkan cara belajar siswa yang aktif dan juga model pembelajaran ini mengajarkan untuk menemukan konsep yang dipelajari sehingga hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak akan mudah dilupakan oleh siswa.  Penggunaan aplikasi multimedia berupa PhET akan meningkatkan efesiensi, motivasi, serta memfasilitasi belajar aktif, belajar eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada siswa. KPS Pembelajaran dengan menggunakan simulasi PhET membuat siswa tertarik dan semangat melakukan praktikum sehingga keterampilan peserta didik dapat dikembangkan.Penggunaan simulasi PhET dalam pembelajaran dapat membangun konsep dan keterampilan proses sains peserta didik. . Permen Pendidikan Nasional no.23 tahun 2006 Sugiarti, 2015, p. 134 BAB I
  • 3. RUMUSAN MASALAH 1. Seberapa besar Keterampilan Proses Sains yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Discovery berbantuan simulasi PhET pada peserta didik kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021? 2. Seberapa besar Keterampilan Proses Sains yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021? 3. Apakah terdapat perbedaan Keterampilan Proses Sains yang diajar menggunakan model Discovery berbantuan simulasi PhET dan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021?
  • 4. TUJUAN PENELITIAN 1. Keterampilan Proses Sains yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery berbantuan simulasi PhET pada peserta didik kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021. 2. Keterampilan Proses Sains yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional pada peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021. 3. Perbedaan Keterampilan Proses Sains yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery berbantuan simulasi PhET dan yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021.
  • 5. MANFAAT PENELITIAN  Sebagai bahan informasi mengenai Keterampilan Proses Sains peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Discovery berbantuan simulasi PhET.  Bagi pendidik, khususnya pendidik mata pelajaran fisika di SMA Negeri 2 Makassar, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran  Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang keterampilan proses sains pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dalam memilih model pembelajaran fisika yang tepat  Bagi peneliti, penelitian ini menjadi media belajar dalam usaha melatih diri menyatakan atau menyusun buah pikiran secara tertulis dan sistematis, sekaligus mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
  • 6. KAJIAN PUSTAKA Hipotesis Kerangka Pikir Keterampilan Proses Sains Simulasi PhET Model Discovery Learning BAB II
  • 7. KAJIAN PUSTAKA Hipotesis Kerangka Pikir Keterampilan Proses Sains Simulasi PhET Discovery Learning Model pembelajaran Discovery learning pertama kali diperkenalkan oleh Jerome Bruner yang menekankan bahwa pembelajaran harus mampu peserta didik untuk mempelajari apa yang telah dimiliki (Rifa'i & Anni, 2011, p. 233) .Discovery Learning merupakan suatu model pembelajaran yang menitik beratkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, model pembelajaran ini menekankan pada guru untuk memberikan masalah pada peserta didik kemudian peserta didik yang memecahkan sendiri masalahnya dengan melakukan percobaan yaitu mengamati, mencerna, menggolong-golongkan, membuat dugaan, mengumpulkan data, menganalisis dan menarik kesimpulan (Anggoro, 2016, p. 15). Menurut, Kemendikbud (2013) Sintax Model Discovery Learning : 1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) 2. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) 3. Data collection (Pengumpulan Data) 4. Data Processing (Pengolahan Data) 5. Verification (Pembuktian) 6. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi) PhET adalah simulasi yang dibuat oleh University of Colorado yang berisi simulasi pembelajaran fisika, biologi, dan kimia untuk kepentingan pengajaran di kelas atau belajar individu. Simulasi PhET menekankan hubungan antara fenomena kehidupan nyata dengan ilmu yang mendasari, mendukung, pendekatan interaktif dan konstruktivis, memberikan umpan balik, dan menyediakan tempat kerja kreatif (Prihatiningtyas, Prastowo, & Jatmiko, 2013, p. 19). • Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan yang digunakan para ilmuwan untuk dapat memecahkan suatu permasalahan dunia sains, dimulai dari memahami masalah, merumuskan hipotesis, merancang percobaan, membuktikan hipotesis, mengumpulkandata serta merumuskan kesimpulan (Erina & Kuswanto, 2015, p. 203). • Indikator Keterampilan Proses Sains (Trianto, 2011 h. 168) yaitu : Melakukan Pengamatan, Merafsirkan, Mengelompokkan, Memprediksi, Berkomunikasi, Berhipotesis, dan Merencenakan Percobaan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Penentuan Model Pembelajaran Model Pembelajaran Discovery Berbantuan Simulasi PhET pada Kelas Eksperimen 1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) 2. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) 3. Data collection (Pengumpulan Data) 4. Data Processing (Pengolahan Data) 5. Verification (Pembuktian) 6. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi) Model Pembelajaran Konvensional (Model Pembelajaran Langsung) 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 2. Mempersiapkan siswa untuk belajar 3. Guru menyajikan informasi tahap demi tahap 4. Guru memberikan tugas kepada siswa 5. Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik. Terdapat Perbedaan yang Signifikan Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan proses sains yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran discovery berbantuan simulasi PhET dan yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar tahun ajaran 2020/2021
  • 8. Quasi Eksperimental SMA Negeri 2 Makassar METODE PENELITIAN Lokasi Jenis Penelitian Pemberian Post Test pada Kelas Eksperimen dan Kontrol Teknik Pengumpulan Data Populasi : 252 Orang (XI MIPA 1-7) Sampel : XI MIPA 7 dan XI MIPA 2 Populasi & Sampel Static-Group Comparison Design : X O1 O2 Desain Penelitian 1.Instrumen KPS 2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3.Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Instrumen dan Perangkat Pembelajaran BAB III
  • 9. VARIABEL PENELITIAN Model Pembelajaran Discovery Berbantuan Simulasi PhET & Model Pembelajaran Konvensional Keterampilan Proses Sains
  • 11. VALIDASI PAKAR Penilaian Pakar 1 Relevansi lemah (butir bernilai 1 atau 2) Relevansi kuat(butir bernilai 3 atau 4) Penilaian Pakar 2 Relevansi lemah (butir bernilai 1 atau 2) A B Relevansi kuat (butir bernilai 3 atau 4) C D
  • 12. TEKNIK ANALISIS DATA Analisis Deskriptif Analisis Inferensial
  • 13. HASIL VALIDASI INSTRUMEN OLEH PAKAR BAB III Tabel Gregory Ahli 1 Skor 1-2 (Tidak relevan) Skor 3-4 (Relevan) Ahli 2 Skor 1-2 (Tidak relevan) A (0) B (0) Skor 3-4 (Relevan) C (0) D (30) Koefisien konsistensi antar dua pakar diperoleh nilai sebesar 1.
  • 14. HASILANALISIS DESKRIPTIF SKOR KPS Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Jumlah Sampel 35 31 Skor Tertinggi 23 20 Skor Terendah 9 4 Skor Rata-rata 17.63 10.79 Skor Ideal 23 23 Varians 9.18 16.41 Standar Deviasi 3.03 4.05
  • 15. PERSENTASE KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL Interval Skor Kriteria KPS Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) 0 - 4 Sangat Rendah 0 0.0 2 6.5 5 - 9 Rendah 1 2.9 9 29.0 10 - 14 Sedang 5 14.3 17 54.8 15 - 19 Tinggi 17 48.6 2 6.5 20 - 24 Sangat Tinggi 12 34.3 1 3.2 Jumlah 35 100 31 100
  • 16. PENGKATEGORIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS 0.0 2.9 14.3 48.6 34.3 6.5 29.0 54.8 6.5 3.2 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 PERSENTASE (%) KATEGORI Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
  • 17. PERBANDINGAN SKOR KPS PER INDIKATOR KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 87.14 70.48 74.29 59.05 90.29 90.00 82.86 50.81 49.46 54.84 33.33 35.48 48.39 59.68 Eksperimen Kontrol
  • 18. PENGUJIAN NORMALITAS DATA DENGAN CHI KUADRAT PADA KELAS EKSPERIMEN Interval Batas Kelas Z Batas Kelas Z Tabel Luas Z Tabel Oi Ei 8.5 -3.01 0.4987 9 - 11 0.0204 1 0.714 0.11456022 11.5 -2.02 0.4783 12 - 14 0.1298 5 4.54 0.05 14.5 -1.03 0.3485 15 - 17 0.3325 8 11.64 1.14 17.5 -0.04 0.016 18 - 20 0.3449 16 12.07 1.28 20.5 0.95 0.3289 21 - 23 0.1449 5 5.07 0.00 23.5 1.94 0.4738 Jumlah 2.58 Normal
  • 19. PENGUJIAN NORMALITAS DATA DENGAN CHI KUADRAT PADA KELAS KONTROL Interval Batas Kelas Z Batas Kelas Z Tabel Luas Z Tabel Oi Ei 3.5 -1.80 0.4641 4 - 7 0.1731 7 5.37 0.50 7.5 -0.81 0.291 8 - 11 0.3624 11 11.23 0.00 11.5 0.18 0.0714 12 - 15 0.3056 10 9.47 0.03 15.5 1.16 0.377 16 - 19 0.1072 2 3.32 0.53 19.5 2.15 0.4842 20 - 23 0.015 1 0.46 0.62 23.5 3.14 0.4992 1.67 Normal
  • 22. KESIMPULAN Keterampilan proses sains peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar Tahun Ajaran 2019/2020 yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery berbantuan simulasi PhET dalam pembelajaran Fisika dengan rentang skor rata-rata 15 sampai dengan 19 dan berada pada kategori tinggi. Keterampilan proses sains peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar Tahun Ajaran 2019/2020 yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika rentang skor rata-rata 10 sampai dengan 14 dan berada pada kategori sedang. Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery dan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Makassar Tahun Ajaran 2019/2020