Prosedur penyusunan modul ajar dan pelaksanaan pembelajaran meliputi 6 tahapan yaitu analisis kebutuhan, identifikasi profil siswa, penentuan tujuan pembelajaran, penyusunan modul, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi. Modul ajar dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan mencakup komponen informasi umum, kompetensi inti, dan lampiran.
2. 2. Identifikasi dan tentukan
dimensi Profil Pelajar
Pancasila
3. Tentukan Alur Tujuan
Pembelajaran yang akan
dikembangkan menjadi
Modul Ajar
4. Susun Modul Ajar
berdasarkan komponen yang
tersedia
1. Analisis kondisi dan
kebutuhan guru, siswa, serta
satuan pendidikan
5. Pelaksanaan Pembelajaran (Guru melakukan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan modul ajar yang telah
disusun)
6. Evaluasi dan Tindak Lanjut (setelah melakukan pembelajaran,
guru mengevaluasi efektifitas modul ajar dan tindak lanjut
untuk pembelajaran berikutnya)
PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL AJAR
DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
3. I. INFORMASI UMUM
• Identitas Sekolah
• Kompetensi Awal
• Profil Pelajar Pancasila
• Sarana dan Prasarana
• Target Peserta Didik
• Model Pembelajaran
yang digunakan
II. KOMPETENSI INTI
• Tujuan Pembelajaran
• Pemahaman Bermakna
• Pertanyaan Pemantik
• Kegiatan Pembelajaran
• Asesmen
• Pengayaan dan Remedial
• Refleksi Peserta didik
dan Guru
III. LAMPIRAN
• Lembar kerja peserta
didik (LKPD)
• Bahan bacaan Guru
dan peserta didik
• Glosarium
• Daftar Pustaka
Komponen bisa ditambahkan sesuai
kebutuhan
4. Modul ajar yang sesuai
kebutuhan, misalnya:
Modul Ajar
terdiferensiasi
Modul Ajar dengan
rancangan proses
pembelajaran di luar
ruangan/ outdoor
(Merdeka)
Untuk
peserta
didik
reguler
Untuk peserta
didik dengan
kebutuhan
khusus/
kemampuan di
atas rata- rata
Standar Proses:
Strategi pembelajaran hendaknya:
1. Memberi pengalaman belajar
yang berkualitas seperti
kontekstual, berpusat pada
siswa, mengoptimalkan sumber
daya sekolah/lingkungan,
menggunakan perangkat TIK
2. Memperhatikan karakteristik
peserta didik, dan sumber daya
sekolah
3. Dapat bersifat lintas mapel
(kolaborasi)
Berdasarkan
asesmen diagnostik
5. PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
1. KESIAPAN BELAJAR SISWA
(BAGAIMANA SIAPNYA SISWA
DALAM BELAJAR)
2. MINAT SISWA
(BERKAITAN DENGAN
MOTIVASI ATAU
KESENANGAN SISWA)
Siswa mandiri/
tergantung pada
guru, apakah
siswa
cepat/lambat
dalam menerima
penjelasan guru
Tingkat kognitif
siswa apakah
pada posisi
berpikir kongkret/
abstrak, apakah
masih bersifat
sederhana
/kompleks
MENGIDENTIFIKASI
KEBUTUHAN BELAJAR
SISWA
3. PROFIL BELAJAR SISWA
(BERKAITAN DENGAN
LINGKUNGAN, BUDAYA, GAYA
BELAJAR DAN KECERDASAN
SISWA)
Guru mengecek
kemampuan
awal siswa
sebelum
memulai
memberikan
pengetahuan
baru dan guru
mengetahui
tingkat motivasi
belajar siswa
Dengan
mengetahui
profil belajar
siswa, guru
dapat
menentukan
strategi atau
cara yang pas
dalam
membuat
skenario
pembelajaran
6. BAGAIMANA MENGIDENTIFIKASI
KEBUTUHAN BELAJAR SISWA?
Mengamati
perilaku siswa
di kelas
Menggecek
pengetahuan
awal siswa
(asesmen diagnostik
kognitif)
Melakukan
refleksi terhadap
proses
pembelajaran
yang sudah
dilaksanakan
Berdiskusi
dengan guru
sebelumnya
Menggunakan
penilaian
formatif
Melakukan
asesmen
diagnostik non
kognitif
7. 3 STRATEGI PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI:
DIFERENSIASI PROSES:
proses kegiatan belajar, pembagian kelompok, metode
pembelajaran
DIFERENSIASI KONTEN:
materi ajar, konsep dan keterampilan yang harus
dipelajari murid berdasarkan kurikulum (berbeda format
penyampaian)
DIFERENSIASI PRODUK:
produk yang dihasilkan/karya yang dibuat oleh
siswa
8. ASESMEN FORMATIF DAN SUMATIF YANG SUDAH
DIBERIKAN DI SMAN 6 METRO
ASESMEN FORMATIF
• Pengamatan
• Jurnal
• Penilaian LKPD
• Diskusi
• Tanya Jawab
• Refleksi
• Presentasi
• Latihan Soal
ASESMEN SUMATIF :
Tes Tertulis dalam bentuk
• Ulangan Harian (paper atau
google form/Quiziz)
• Asesmen Sumatif Tengah
Semester (ASTS)
• Asesmen Sumatif Akhir
Semester(ASAS)