1. PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI TERHADAP
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KOTA SIBOLGA
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam
Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada Institut Pendidikan Tapanuli Selatan
Oleh
YOLANDA CHRISTIN BANJARNAHOR
NPM. 18100029
Fakultas : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Kons Akuntansi
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
2022
2. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kependudukan merupakan faktor yang sangat strategis dalam
pembangunan nasional, hal ini dikarenakan masyarakat merupakan pusat
dari seluruh kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah. Dengan demikian, masyarakat harus menjadi titik sentral
pembangunan yang berkelanjutan agar setiap masyarakat dan generasi
mendatang dapat hidup dengan sejahtera.
Kesejahteraan merupakan hal yang diinginkan oleh setiap orang
dalam kehidupannya. Kesejahteraan masyarakat merupakan keadaan yang
menyebabkan masyarakat merasa aman sentosa, makmur, dan selamat serta
terlepas dari segala macam gangguan dan kesukaran.
Di zaman sekarang banyak sekali permasalahan kesejahteraan yang
muncul dan perkembangan yang kurang baik dari tahun ke tahun, dari
banyaknya masalah yang paling sering kita dengan adalah masalah sosial
ekonomi yang ada pada masyarakat setempat. Masyarakat menengah ke
bawalah yang sering menemui permasalahan seperti ini. Dikatakan
masyarakat menengah kebawah yang belum cukup berdaya ekonomi masih
terbilang minim.
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga,
diperlukan indikator yang dapat memberikan gambaran secara jelas dan
tepat. Indikator tersebut adalah IPM (indeks pembangunan manusia) yang
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai aspek hidup masyarakat
1
3. 2
tersebut. Masyarakat bisa dikatakan sejahtera kalau sudah memenuhi
indikator tersebut .
Tabel. 1
Tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Sibolga
Tahun 2016-2020
Tahun Tingkat Indeks Pembangunan
Manusia (%)
2016 72,00
2017 72,28
2018 72,65
2019 73,41
2020 73,63
Sumber data: Badan Pusat Statistik Kota Sibolga.
Tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat Indeks pembangunan manusia
(IPM) pada tahun 2016 sebesar 72,00% , lalu melanjut pada tahun 2017
mengalami penaikan sebesar 72,28% ,sampai pada tahun 2020 tingkat IPM
mengalami peningkatan tertinggi mencapai 73,63%. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa setiap tahunnya IPM mengalami kenaikan,jika IPM
terus mengalami peningkatan maka bukti kerja nyata pemerintah dapat
dikatakan berhasil dalam mensejahterakan masyrakatnya.
Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari
pembangunan disetiap daerah khususnya dibidang ekonomi. . Suatu daerah
memiliki pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan terus
menerus disetiap tahunnya akan memajukan pembangunan di daerah
tersebut. Dalam ekonomi makro dijelaskan keadaan ekonomi disuatu daerah
berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan suatu daerah terletak
di pertumbuhan ekonominya. Oleh karena itu, naik turunnya ekonomi
tentunya akan berpengaruh pada pada daerah tersebut. Selain itu,
4. 3
pertumbuhan ekonomi meningkat akan meningkatkan pula investasi
sehingga terjadi pembangunan disetiap daerah. Berikut data perkembangan
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Sibolga
Tabel 2.
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi di Kota Sibolga
Tahun 2016-2020
Tahun Tingkat Pertumbuhan Ekonomi %
2016 5,15
2017 5,27
2018 5,25
2019 5,20
2020 -1,36
Sumber data: Badan Pusat Statistik Kota Sibolga
Tabel 4 membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Sibolga
tahun 2016 sebesar 5,15 selanjutnya pada tahun 2017 meningkat menjadi
5,27%, sedangkan pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi menurun
menjadi 5,25%, dan mengalami penurunan lagi sampai tahun 2020 menjadi
-1,36%. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota
Sibolga mengalami pasang surut dalam jangka waktu 5 tahun terakhir ini,
dalam hal ini pemerintah Kota Sibolga harus lebih memperhatikan
perkembangan pertumbuhan ekonomi agar pemerintah dapat
menaggulanginya.
Bukan hanya pertumbuhan ekonomi tolak ukur kesejahteraan
masyarakat juga dapat dilihat dari kecilnya laju inflasi. Inflasi didefinisikan
sebagai kecendurungan kenaikan harga semua barang dan jasa secara umum
dan tidak berlangsung sesaat. Jika inflasi terjadi harga barang-barang umum
akan meningkat, hal tersebut akan membuat masyarakat sulit untuk
5. 4
memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Jika hal tersebut terjadi akan membuat
masyarakat jauh dari kata sejahtera.
Nilai inflasi tertinggi disebabkan karena desakan biaya yang terjadi
karena desakan biaya yang terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan
dan kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada
perubahan yang meningkat secara signifikan.
Tabel 3.
Tingkat Inflasi di Kota Sibolga
Tahun 2016-2020
Tahun Tingkat Inflasi (%)
2016 7,39
2017 3.08
2018 2.86
2019 2.58
2020 2.42
Melihat tabel diatas dapat disimpulkan, pada limaperiode terakhir
tingkat inflasi di Kota Sibolga mengalami penurunan disetiap tahunnya.
Tingkat inflasi tertinggi pada tahun 2016, yaitu 7,39, kemudian terjadi
penurunan ditahun berikutnya yang sangat signifikan yaitu mencapai 3,08,
begitu juga ditahun 2018, inflasi juga menurun 2,86, dan sampai tahun 2020
inflasi menjadi 2,42. Dari analisa diatas dapat disimpulkan bahwasanya
tingkat inflasi di Kota Sibolga diseiap tahunnya mengalami penurunan,jika
hal tersebut terus terjadi disetiap tahunnya, maka masyarakat di Kota
Sibolga akan lebih sejahtera.
Pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kesejahteraan masyarakat
merupakan hal yang kompleks dan merupakan proyek nasional yang harus
ditangani oleh pemerintah daerah dan pusat. Oleh karena itu sangat menarik
6. 5
untuk mengetahui bagaimana kondisi dan bagaimana pengaruh antara
pertumbuhan ekonomi,inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat. Oleh
sebab itu penelitian ini bermaksud untuk menganalisis kondisi tersebut
dengan mengambil judul penelitian “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan
Inflasi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kota Sibolga”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, maka
dapat diidentifikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan inflasi menjadi
masalah di setiap wilayah.Oleh karena itu,diperlukan penelitian lebih lanjut
mengenai hal yang dapat menghambat kesejahteraan masyarakat di Kota
Sibolga, dan beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
dan inflasi di Kota Sibolga. Dengan demikian peneliti mencoba melihat :
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Inflasi
3. IPM (indeks pembangunan manusia)
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih fokus dan
mendalam, maka perlu adanya pembatasan atas masalah yang ditemukan.
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
ditemukan, maka penelitian ini terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan
inflasi yang dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat yang ada di Kota
Sibolga. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan biaya, waktu, tenaga dan
sebagainya yang diperlukan selama proses penelitian. Selain itu, untuk lebih
memperdalam kajian penelitian.
7. 6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran pertumbuhan ekonomi di Kota Sibolga?
2. Bagaimana gambaran inflasi di Kota Sibolga?
3. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap
kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga?
4. Apakah terdapat pengaruh inflasi terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kota Sibolga?
5. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara pertumbuhan ekonomi
dan inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga?
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
a) Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas,maka tujuan dan manfaat
dari penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di Kota Sibolga tahun
2016-2020.
2) Untuk mengetahui inflasi di Kota Sibolga tahun 2016-2020.
3) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan
antara pertumbuhan ekonomi, inflasi terhadap kesejahteraan
masyarakat yang ada di Kota Sibolga tahun 2016-2020?
b) Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
8. 7
1) Bagi pemerintah,hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi perkembangan ekonomi dan untuk mengetahui
kebijakan pemerintah Kota Sibolga terhadap pertumbuhan ekonomi
dan inflasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota
Sibolga.
2) Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan infomasi
tambahan yang berguna bagi pembacadan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang mempunyai
permasalahan yang sama atau ingin mengadakan penelitian lebih
lanjut.
3) Bagi mahasiswa, penelitian ini menambah referensi yang ada dan
dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkannya.
Penelitian ini juga diharapkan bisa membantu mahasiswa dalam
mengetahui bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi dan inflasi
terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga.
4) Bagi peneliti,penelitian ini sebagai motivasi bagi peneliti untuk
dapat mengembangkan kemampuan dan analisis terhadap masalah
masalah yang ada di pemerintahan, selain itu penelitian ini
merupakan salah satu persyaratan bagi peneliti untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada IPTS Padangsidempuan.
5) Bagi peneliti selanjutnya,penelitian ini kiranya dapat menjadi bahan
masukan dan pembandingan serta menambah wawasan dan
pengalaman yang bisa dimanfaatkan bagi peneliti dan dijadikan
salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya
9. 8
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Teori Kesejahteraan Masyarakat.
Kesejahteraan atau sejahtera dalam istilah umum dapat didefinisikan
pada keadaan yang baik atau dimana seseorang atau sekelompok orang
berada dalam kondisi yang makmur, termasuk dalam keadaan sehat dan
damai. Jika dilihat dalam keadaan ekonomi, sejahtera akan mengarah pada
tercukupnya pendapatan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan dasar
sampai kebutuhan sekunder seseorang.
Menurut Mubyarto (dalam Iskandar 2013: 57) menyatakan bahwa
kesejahteraan adalah kondisi kemakmuran yang sudah dirasakan merata
oleh seluruh warga masyarakat. Dengan pembangunan kesejahteraan sosial
yang semakin berhasil, maka kesenjangan sosial akan berkurang, termasuk
didalamnya keberhasilan meningkatkan kemakmuran penduduk yang masih
hidup dalam serba kekurangan.
Menurut Santosa dkk (2014:55) kesejahteraan adalah konsep yang
paling kontroversial, baik dalam sistem maupun teori ekonomi. Sebab,
kesejahteraan bukan sekedar konsep material yang melibatkan ukuran
kuantitatif, melainkan konsep kualitatif yang melibatkan nilai-nilai
pandangan hidup masyarakat .
Menurut Albert (dalam Iskandar 2013: 57) teori kesejahteraan dapat
diklasifikasikan tiga macam : classical ulititarian, neocalssical welfare
theory, dan new constraction approach.
10. 9
Classical ulititarian menekankan bahwa kesenangan atau kepuasan
(utility) seseorang dapat diukur dan dapat bertambah. Tingkat kesenangan
(pleasure) yang berbeda yang dirasakan oleh individu yang sama dapat
dibandingkan secara kuantitatif. Prinsip perorangan sedapat mungkin terus
meningkatkan kesejahteraannya. Berbeda dalam masyarakat,
kelompoknyalah yang harus ditingkatkan kesejahteraannya.
Neocalssical welfare theory merupakan teori kesejahteraan yang
populer dengan pareto optimality bahwa fungsi kesejahteraan sosial
maksimum adalah merupakan fungsi dari semua kepuasaan individu.
Adapun new contraction approach dimana individu rasional akan setuju
dengan adanya kebebasan maksimum yang jelas dalam hidupnya.
Menurut Suhartono (2014:4) kesejahteraan masyarakat adalah
uasaha yang terencana dan melembaga yang melipiuti berbagai bentuk
interverensi masyarakat dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
manusia mencega dan mengarasi masalah msyarakat, serta memperkuat
institusi-institusi masyarakat.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kesejahteraan individu maupun masyarakat selalu berkaitan dengan
kesenangan dan kepuasan yang dapat diperoleh dengan terpenuhinya
kebutuhan dalam hidupnya. Untuk mencapai hal itu maka sangat
dibutuhkan perekonomian masyarakat yang baik.
11. 10
2. Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Indikator adalah variabel-variabel yang dapat menunjukkan atau
pun mengindikasikan kepada pengguannya tentang kondisi tertentu,
sehingga digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) indikator kesejahteraan masyarakat
adalah perkembangan kesejahteraan rakyat Indonesia antar waktu dan
perbandingannya antar provinsi maupun daerah tempat tinggal (perkotaan
dan perdesaan).
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian ini,
peneliti mengambil indikator IPM (indeks pembangunan manusia).
Menurut BPS (2009) Indeks pembangunan manusia (IPM) merupakan
ukuran capaian pembangunan berbasis sejumlah komponen dasar kualitas
hidup. Pembangunan manusia dihutung berdasarkan data yang dapat
menggambarkan keempat komponan, yaitu angka harapan hidup yang
mengukur keberhasilan dalam bidang pendidikan , dan kemampuan daya
beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-
rata besarnya pengeluaran perkapita sebagai pendekatan pendapatan yang
mengukur keberhasilan dalam bdang pembangunan untuk hidup yang
layak.
Sebagai contoh, indeks pembangunan manusia tidak menyertakan
indikator-indikator penting seperti penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia dan kebebasan politik. Indeks ini memberikan sudut pandang yang
lebih luas tentang untuk menilai kemajuan manusia serta meninjau
hubungan yang rumit antara penghasilan dan kesejahteraan (UNDP, 2004).
12. 11
Indeks pembangunan manusia (IPM) mengukur pencapaian
keseluruhandari suatu daerah dalam tiga dimensi dasar pembangunan
manusia, yaitu lamanya hidup, pengetahuan, dan standard hidup yang
layak. Ketiganya diukur dengan angka harapan hidup, pencapaian
pendidikan dan pengeluaran perkapita (BPS)
3. Konsep kesejahteran
Konsep kesejahteraan masyarakat adalah orang yang mau berbagi
dan membagi kebahagiaan serta ketenangan tidak hanya untuk satu orang,
tetapi seluruh masyarakat.
Menurut Sodiq (2015:384) konsep kesejahteraan masyarakat
adalah:
1. Meningkatkan taraf kesejahteraan kualitas, dan kelangsungan hidup
2. Memulihkan fungsi sosial dalam mencapai kemandirian
3. Meningkatkan tahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan
menangani masalah kesejahteraan masyarakat
4. Meningkatkan kemampuan kepedulian dan tanggung jawab sosial
dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara
melembaga dan berkelanjutan.
5. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan
berkelanjutan
6. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan
sosial.
Sedangkan menurut Purbaya (2016:77) mengatakan bahwa konsep
kesejahteraan terperinci ada 7 yaitu sebagai berikut:
1) Kesejahteraan ekonomi adalah tujuan ekonomi yang penting.
Kesejahteraan itu mencakup kesejahteraan individu, masyarakat dan
negara.
2) Tercukupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi makan,
minum,pakaian, tempat tinggal,kesehatan, pendidikan, keamanan
serta sistem negara yang menjamin terlaksananya kecukupan
kebutuhan dasar secara adil dibidang ekonomi.
13. 12
3) Penggunannya berdaya secra optimal, efisien,efektif, hemat,dan
tidak mubazir.
4) Distribusi harta, kekayaan, pendpatan, dan hasil pembangunan,
secara adil dan merata.
5) Menjamin kebebasan individu.
6) Kesamaan hak dan peluang.
7) Kerjasama dan keadilan.
Tsabit, (2014,10) mengatakan bahwa konsep kesejahteraan tersebut
mencakup dua hal yaitu:
1. Kesejaheraan holistik dan seimbang. Artinya kesejahteraan ini
mencakup dimensi material maupun spritual secara mencakup
individu maupun sosial
2. Kesejahtern di dunia maupundiakhirat, sebab manusia hanya hidup
di dunia saja tetapi di dalam akhirat, istilah umum yang banyak
digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan hidup yang
sejahtera
Berdasarkan pendapat para ahli diatas ditarik kesimpulan bahwa
konsep kesejahteraan ekonomi masyarakat adalah mencakup peningkatan
suatu kualitas, kemandirian, kemampuan dalam mensejahterakan
pendapatan masyarakat yang terpenuhi dalam memenui kebutuhan hidup
manusia.
4. Tingkat kesejahteraan.
Tingkat kesejahteraan merupakan tolak ukur perubahan tersebut
ada, dan tidak ada pihak yang diuntungkan dan tidak ada pula pihak yang
dirugikan. Menurut Yulhendei, (2017:187) mengatakan bahwa tingkat
kesejahteraan dikembangkan 6 acuan yaitu sebagai berikut: 1) cinta kasih
sayang, 2) hormat dan saling menghormati, 3) kenyamanan dan saling
membantu, 4) komunikasi dan saling berbagi, 5) kepemilikan barang, 6)
uang dan penggunannya oleh individu.
14. 13
Sedangkan itu menurut Sukirno (2006:70) tingkatan kesejahteraan
dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Pertama merupakan usaha perbandingan tingkat kesejahteraan
masyarakat di dua atau beberapa negara dengan memperbaiki cara-cara
perhitungan pendapat nasional yang biasa.
2. Kedua membuat penyesuaian dalam pendapat masyarakat yang
dibandingkan dengan mempertimbangkan unsur perbedaan tingkat
harga di tiap-tiap negara.
3. Ketiga mebuat perbandingan tingkat kesejahteraan dibanding negara
dengan menciptakan indeks tingkat kesejahteraan dari tiap-tiap negara
berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter seperti jumlah
kendaraan bermotor, konsumsi minyak, jumlah penduduk yang
bersekolah dan sebagainya.
Menurut Purbahaya (2016:77) mengatakan bahwa tingkat
ksejahteraan ada tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut: “1. Peningkatan
kesejahteraan seseorang atau kelompok pasti akan mengurangi
kesejahteraan orang atau kelompok lainnya. 2. Kesejahteraan seseorang
tidakakan mengurangi ksejahteraan orang lain, 3) peningkatan
kesejahteraan seseorang tidak akan mengurangi kesejahteraan tertinggi
orang lain”.
Berdasarkan dari paparan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
tingkat kesejahteraan dapat dilihat dari suatu perbandingan dari setiap
pendapatan dari masyarakat yang menghormati sesama, saling membantu
satu sama lain, maka akan terciptalah kasih dan sayang diantara seseorang
tersebut.
5. Faktor- faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Faktor-faktor adala hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan
(mempengaruhi) terjadinya sesuatu. Faktor yang mempengaruhi
15. 14
kesejahteraan masyarakat disuatu daerah, tidak lepas dari pertumbuhan
ekonomi, inflasi dan kemiskinan di daerah tersebut.
Menurut Fadjar Maulana (2016) faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat
kesejahteraan masyarakat adalah: 1. Pengangguran 2.Kemiskinan. 3.
Inflasi. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) kesejahteraan
dapat dikaji menurut delapan bidang, yaitu, a)kependudukan, b) kesehatan
dan gizi, c) pendidikan, d)pengangguran, e) taraf dan pola konsumsi, f)
perumahan dan lingkungan, g) kemiskinan, h) kualitas hidup, serta status
sosial yang menjadi acuan dalam upaya peningkatan kualitas hidup.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
kesejahteraan masyarakat antara lain :.
a. Inflasi
Menurut Bramantoyo (dlm Khumairoh dkk 2016) “inflasi
merupakan kecenderungan kenaikan harga harga secara umum dimana
kecendurungan dimaksudkan adalah kenaikan harga yang bukan terjadi
sesaaat misalnya pada saat menjelang lebaran dimana harga barang
cenderung naik, namun harga akan kembali normal setelah lebaran usai,
maka kenaikan harga tersbut tidak bisa dimasukkan kedalam kategori
inflasi.
Menurut Budiono (2008: 155) inflasi adalah proses kenaikan harga-
harga umum, mendefiniskan inflasi sebagai proses kenaikan harga-harga
yang berlaku dalam satu perekonomian. Berdasarkan defenisi tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa inflasi merupakan kecendurungan naiknya harga
barang secara uum dan terjadi secara terus menerus.
16. 15
b. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan
juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan
ekonomi. Menurut Murni (2013), pertumbuhan ekonomi adalah suatu
kondisi terjadinya perkembangan GNP (gross national product) potensial
yang mencerminkan adanya pertumbuhan output perkapita dan
meningkatnya standar hidup masyarakat. Menurut Sukirno (2011),
pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fisikal produksi barang dan
jasa yang berlaku di suatu Negara.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan kemajuan perekonomian suatu negara
yang diliat dari pertumbuhan ekonomi dan perkembangan
perekonomiannya dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan.
6. Konsep kesejahteran
Konsep kesejahteraan masyarakat adalah orang yang mau berbagi
dan membagi kebahagiaan serta ketenangan tidak hanya untuk satu orang,
tetapi seluruh masyarakat.
Menurut Sodiq (2015:384) konsep kesejahteraan masyarakat
adalah:
7. Meningkatkan taraf kesejahteraan kualitas, dan kelangsungan hidup
8. Memulihkan fungsi sosial dalam mencapai kemandirian
17. 16
9. Meningkatkan tahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan
menangani masalah kesejahteraan masyarakat
10. Meningkatkan kemampuan kepedulian dan tanggung jawab sosial
dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara
melembaga dan berkelanjutan.
11. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan
berkelanjutan
12. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan
sosial.
Sedangkan menurut Purbaya (2016:77) mengatakan bahwa konsep
kesejahteraan terperinci ada 7 yaitu sebagai berikut:
8) Kesejahteraan ekonomi adalah tujuan ekonomi yang penting.
Kesejahteraan itu mencakup kesejahteraan individu, masyarakat dan
negara.
9) Tercukupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi makan,
minum,pakaian, tempat tinggal,kesehatan, pendidikan, keamanan
serta sistem negara yang menjamin terlaksananya kecukupan
kebutuhan dasar secara adil dibidang ekonomi.
10) Penggunannya berdaya secra optimal, efisien,efektif, hemat,dan
tidak mubazir.
11) Distribusi harta, kekayaan, pendpatan, dan hasil pembangunan,
secara adil dan merata.
12) Menjamin kebebasan individu.
13) Kesamaan hak dan peluang.
14) Kerjasama dan keadilan.
Tsabit, (2014,10) mengatakan bahwa konsep kesejahteraan tersebut
mencakup dua hal yaitu:
3. Kesejaheraan holistik dan seimbang. Artinya kesejahteraan ini
mencakup dimensi material maupun spritual secara mencakup
individu maupun sosial
4. Kesejahtern di dunia maupundiakhirat, sebab manusia hanya hidup
di dunia saja tetapi di dalam akhirat, istilah umum yang banyak
digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan hidup yang
sejahtera
18. 17
Berdasarkan pendapat para ahli diatas ditarik kesimpulan bahwa
konsep kesejahteraan ekonomi masyarakat adalah mencakup peningkatan
suatu kualitas, kemandirian, kemampuan dalam mensejahterakan
pendapatan masyarakat yang terpenuhi dalam memenui kebutuhan hidup
manusia.
2. Pertumbuhan Ekonomi.
a. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan
juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan
ekonomi.
Menurut Murni (2013), pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi
terjadinya perkembangan GNP (gross national product) potensial yang
mencerminkan adanya pertumbuhan output perkapita dan meningkatnya
standar hidup masyarakat. Menurut Sukirno (2011), pertumbuhan ekonomi
berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu
Negara. Menurut Sukirno (dalam Schumpeter 2011) teori Schumpeter
menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha didalam mewujudkan
pertumbuhan ekonomi. Schumpeter menyatakan, makin tinggi tingkat
kemajuan suatu ekonomi inovasi, maka pertumbuhan ekonomi akan
19. 18
menjadi bertambah lambat jalannya. Pada akhirnya akan mencapai tingkat
“keadaan tidak berkembang” atau “stationary state”.
Sirait (2012) mengatakan “ Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil
kerja pemerintah dalam meningkatkan mensejahterakan masyarakat dan
juga sebagai faktor paling penting dalam pebangunan suatu daerah, yang
mana pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan terjadi setiap tahunnya
karena dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi tersebut maka dapat
memberi pengaruh positif terhadap perekonomian daerah.
Sedangkan menurut Sukirno (dlm Yasa 2015) bahwa pertumbuhan
ekonomi didefinisikan sebagai kenaikan pendapatan perkapita dan produk
nasional. Untuk meningkatkan produk nasional jumlah investasi harus lebih
besar dari jumlah yang diperlukan untuk menggantikan penyusutan modal.
Sedangkan Asfia (dlm Sirait 2012) berpendapat bahwa pertumbuhan
ekonomi tersebut mempunyai pengaruh yang sangat penting, karena dapat
mensejahterakan masyarakat melalui meningkatnya pendapatan nasional
perkapita.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
ekonomi merupakan kemajuan perekonomian suatu negara yang diliat dari
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan perekonomiannya dari jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan.
b. Sumber- Sumber Pertumbuhan Ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh ketersediaan faktor-
faktor produksi di suatu negara. Konsep-konsep dasar ekonomi mikro dalam
20. 19
teori produksi dapat dijadikan landasan untuk melihat faktor faktor penentu
dalam pertumbuhan ekonomi.
Menurut Murni (2013) menyatakan bahwa “Berdasarkan konsep
mikro dalam teori produksi, jumlah output sangat ditentukan oleh input-
input yang terlibat dalam proses produksi. Secara umum faktor produksi
tersebut dapat berupa sumber daya alam (tanah atau lahan,sinar matahari
dan lain lain), berupa modal (berupa barang, mesin atau uang), tenaga kerja,
dan keahlian (manegerial skill atau techrical skill).
Mengingat manusia adalah salah satu faktor yang terpenting dalam
proses produksi, maksud dari faktor-faktor yang menunjang pertumbuhan
ekonomi disuatu negara.
Murni (2013) memaparkan tentang sumber sumber pertumbuhan
ekonomi:
1) Sumber daya manusia.
Banyak ekonomi meyakini bahwa kualitas input tenaga kerja yaitu
keterampilan, pengetahuan, dan disiplin adalah unsur penting dari
pertumbuhan ekonomi. Perkembangan teknologi dalam kegiatan
perekonomian sangat menuntut ketersediaan tenaga kerja yang terlatih dan
terampil. Misalnya perkembangan teknologi informasi harus didukung oleh
tenaga kerja yang terlatih dan terampil dibidang komputer.
2) Sumber daya alam.
Kekayaan alam di suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah,
keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan, hasil laut, serta
jumlah dan hasil kekayaan tambang. Kekayaan alam akan dapat
mempermudah usaha untuk mengembangkan perekonomian suatu negara.
3) Sumber daya modal.
Sumber daya modal ada yang disebut barang modal atau modal
uang. Barang-barang modal penting peranannya dalam meningkatkan
pertumbuhan dibidang ekonomi. Negara-negara yang tumbuh pesat
cenderung melakukan investasi, yang bertujuan untuk meningkatkan social
21. 20
overhead capital seperti membangun jalan, irigasi, sarana dan prasarana
lainya. Sedangkan uang juga merupakan modal yang sangat menetukan dan
berkontribusi secara langsung dalam pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu,
makin banyak uang yang digunakan dalam proses produksi, makin besar
output yang dihasilkan, asalkan penggunaannya dikelola secara efisien.
4) Teknologi dan inovasi.
Kemajuan ekonomi yang berlaku diberbagai negara secara umum
ditimbulkan oleh kemajan teknologi. Kemajuan teknologi menimbulkan
beberapa efek positif dalam pertumbuhan ekonomi, efek yang utama nya
adalah: a) dapat mempertinggi efisiensi dalam kegiatan produksi, (b)
menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum pernah diproduksi
sebelumnya, (c) meninggikan mutu barang yang diproduksi tanpa
meningkatkan harga.
Pembangunan ekonomi disebuah negara dapat dilihat dari beberapa
indikator perekonomian. Adapun faktor yang menunjang pertumbuhan
ekonomi tersebut antaara lain, sumber kekayaan alam ,sumber daya alam ,
sumber daya modal, teknologi dan invasi, keahlian berupa manajeman,
seperti manajemen dan kewirausahaan , dan informasi. Semua faktor ini
sangat mempengaruhi petumbuhan GNP di suatu negara.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kunci untuk
menciptakan terjadinya pertumbuhan ekonomi adalah kebijakan-kebijakan
yang dapat meningkatkan output nasional yang ditawarkan kepada
masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang dimana gunanya untuk mensejahterakan masyarakat itu
sendiri.
c. Hubungan kesejahteraan masyarakat dengan pertumbuhan
ekonomi.
Pada tingkat makro, distribusi peningkatan pendapatan dari
pertumbuhan ekonomi mempunyai dampak yang kuat pada pembangunan
22. 21
hidup manusia dan pertumbuhan ekonomi yang manfaatnya diarahkan lebih
kemasyarakat kurang mampu yang akan memiliki dampak yang besar
padapembangunan hidup manusia (Ranis, 2004).
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan
pendapatan masyarakat, dengan peningkatan pendapatan yang terjadi, maka
kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya menjadi lebih
baik, hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan dalam bentuk pendapatan
masyarakat mulai meningkat. UNDP juga menyatakan bahwa sampai akhir
tahun 1990 an, pembangunan manusia di Indonesia ditentukan oleh
pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB). Pertumbuhan
PDB akan mendorong masyarakat untuk mendapatkan fasilitas pendidikan
dan kesehatan yang baik ( Lilis&Yohana, 2012).
3. inflasi
a. Pengertian Inflasi
Inflasi merupakan keadaan ekonomi yang terjadi di semua negara,
dan semua negara berusaha untuk menekan laju inflasi serendah mungkin
karena efek inflasi yang bisa menurunkan daya beli masyarakat. Menurut
Bramantoyo (dlm Khumairoh dkk 2016) “inflasi merupakan kecenderungan
kenaikan harga harga secara umum dimana kecendurungan dimaksudkan
adalah kenaikan harga yang bukan terjadi sesaaat misalnya pada saat
menjelang lebaran dimana harga barang cenderung naik, namun harga akan
kembali normal setelah lebaran usai, maka kenaikan harga tersbut tidak bisa
dimasukkan kedalam kategori inflasi.
23. 22
Menurut Budiono (2008: 155) inflasi adalah proses kenaikan harga-
harga umum, mendefiniskan inflasi sebagai proses kenaikan harga-harga
yang berlaku dalam satu perekonomian. Berdasarkan defenisi tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa inflasi merupakan kecendurungan naiknya harga
barang secara uum dan terjadi secara terus menerus.
Jadi dapat disimpulkan bahwa inflasi adalah suatu peristiwa dalam
perekonomian dimana terjadi harga dari semua barang naik secara terus
menerus atau berulang-ulang.
b. Jenis-Jenis Inflasi
Inflasi adalah suatu peristiwa dalam perekonomian dimana terjadi
harga dari semua barang naik secara terus menerus atau berulang-ulang.
Menurut Bramantyo ( dlm Khumairoh dkk 2016) beberapa jenis inflasi,
yaitu:
a) Inflasi ringan/creeping inflation ( kurang dari 10% setahun).
Inflasi rendah yaitu inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan
belum begitu megganggu perekonomian suatu negara. Terjadi
kenaikan hargabarang/jasa secara umum, biasanya dibawah 10%
pertahundan dapat dikendalikan.
b) Inflasi sedang (10%-30% setahun).
Jenis inflasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi
ringan. Laju inflasi sedang berkisar anata 10%-30% pertahun. Jenis
inflasi ini ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam
waktu yang singkat.
c) Inflasi berat (30%-100%).
Jenis inflasi ini tergolong sanagt berat. Laju inflasi ini dari 30%-
100% setahun. Pada tingkat ini harga kebutuhan masyarakat naik
secara signifikan dan sulit untuk dikendalikan.
d) Hiper inflasi (lebih dari 100% setahun).
Jenis inflasi ini yang sering dirasakan dikota kota besar dan
mencapai 100 persen setahun. Indonesia pernah mengalami
hiperflasi ini bahkan pernah mencapai 600% pada tahun 1998.
Penyebabnya, karena terjadinya percetakan uang secara besar
besaran demi menutup defisit anggaran pada waktu itu.
24. 23
c. Penyebab Terjadinya Inflasi.
Inflasi tidak terjadi begitu saja, tapi disebabkan oleh berbagai
faktor, secara umum penyebab inflasi adalahkarena terjadinya kenaikan
permintaan dan biaya produksi. Menurut Fadilla (2018) menjelaskan
penyebab inflasi mengungkapkan bahwa sejatinya inflasi tidak terjadi
karena faktor alam saja melainkan kesalahan manusia.
Natural inflation, inflasi ini disebabkan berbagai faktor alamiah
yang tidak bisa dihindari umat manusia. Menurut Maqrizi ketika suatu
bencana alam terjadi, berbagai bahan makanan dan hasil bumi lainnya
mengalami penurunan yang sangat drastis dan terjadi kelangkaan Secara
umum inflasi disebabkan oleh beberapa faktor:
a. Demand pull inflation, disebabkan jumlah permintaan melebihi
jumlah barang/ jasa yang ditawarkan dipasar
b. Cosh push inflation (desakan atau biaya produksi)
c. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat
d. Berkurangnya jumlah uang dipasaran.
e. Inflasi dari luar negeri (imported inflation)
f. Inflasi dari dalam negeri ( domestic inflation)
Menurut (Djohanputro 2008) sumber inflasi ada dua:
1. Inflasi karena tarikan permintaan (demand full inflation) yaitu
inflasi yang terjadi karena terjadi kenaikan harga barang jumlah
permintaan yang lebih tinggi melebihi ketersediaan barang.
2. Inflasi dorongan biaya (cosh push inflation) yaitu inflasi yang
terjadi karena kenaikan harga-harga faktor produksi seperti upah
25. 24
buru, sehingga produsen harus menaikkan jual supaya bisa
menutup kenaikan biaya tersebut.
d. Dampak Inflasi.
Inflasi umumnya memberikan dampak yang negatif dalam
perekonomian. Dampak inflasi bagi perekonomian secara keseluruhan,
prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan semakin memburuk.
Inflasi menggangu stabilitas perekonomian, jika tidak ditangani dengan
cepat, maka susah untuk dikendalikan.
Dampak inflasi terhadap masyarakat:
a. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat
Inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menjadi berkurang atau
malah semakin rendah, apalagi bagi orang-orang yang
berpendapatan tetap, kenaikan upah tidak secepat kenaikan harga-
harga barang, maka unflasi akan menurunkan upah ril setiap
individu yang berpendapatan tetap.
b. Memburuknya distribusi pendapatan. Bagi masyarakat yang
berpendapatan tetap akan menghadapi kemerosotan nilai ril dari
pedapatannya dan pemilik kekayaan dalam bentuk uang.
e. Hubungan Inflasi Dengan Kesejahteraan Masyarakat.
Inflasi merupakan faktor penting yang dapat mengurangi
kesejahteraan masyarakat di daerah. Inflasi adalah kecenderungan kenaikan
harga-harga secara umum, dimana kecenderungan dimaksudkan adalah
harga yang bukan terjadi sesaat. Dengan adanya inflasi dimana akan
menurunkan minat kesejahteraan masyarakat terutama bagi mereka yang
memiliki penghasilan tetap, dengan adanya inflasi, harga barang-barang
dipasar akan naik sedangkan penghasilan masyarakat tidak mengalami
26. 25
perubahan, hal ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat karena daya
beli masyarakat menjadi rendah.
Secara umum setiap daerah selalu berusaha menciptakan inflasi
terkendali dan stabil. Salah satu dampak yang terjadi jika tingkat inflasi
tidak stabil adalah menurunnya daya beli masyarakat, ketidakstabilan
ekonomi, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat
Hasoloan (dlm fadjar maulana 2020).
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
1. Pada penelitian yang dilakukan oleh Koman Oka Artana Yasa(2015)
dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Disparitas
Pendapatan Antar Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di
Provinsi Bali”. Ia menyatakan pertumbuhan ekonomi berpengaruh
tidak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Provinsi Bali
melalui disparitas pendapatan antar daerah merupakan variabel
mediasi dalam pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap
kesejahteraan masyarakat Provinsi Bali.
2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Maulana Fadjar (2020) dengan
judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan
Masyarakat Di Sumatera Utara”. Ia menyatakan semua variabel
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks
pembangunan manusia (IPM) di Sumatera Utara. Oleh karena itu
diharapkan kepada pemerintah lebih meningkatkan indeks
pembangunan manusia agar tergolong kedalam kategori indeks
pembangunan manusia yang tinggi. Semakin tinggi indeks
27. 26
pembangunan manusia maka akan menaikkan kesejahteraan
masyarakat di kota Medan.
3. Pada penelitian yang dilakukan Nur Siti Khumoirah (2017) dengan
judul ‘pengaruh pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap
kemiskinan di indonesia 2016-2017”. Ia menyatakan tidak ada
pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi dan inflasi secara
bersama-sama terhadap kemiskinan.
C. Kerangka Berpikir.
Kesejahteraan dan kemakmuran merupakan keinginan
masyarakat, dengan tingkat kesejahteraan yang meningkat, tentu taraf
hidup masyarakat akan lebih baik. Banyak yang mempengaruhi
kesejahteraan di daerah, salah satu nya adalah tingkat pertumbuhan
ekonomi dan inflasi. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah
tentu akan meningkatnya kesejahteraan di masyarakat, dan dana yang
dimiliki oleh pemerintah derah dapat dipergunakan untuk
mensejahterakan masyarakat itu sendiri.
Sedangkan apabila inflasi yang meningkat itumerupakan
masalah yang sangat mengusik kesejahteraan masyarakat di daerah,
dimana inflasi perlu diperhatikan untuk menjaga kestabilan
kesejahteraan masyarakat. Peran pemerintah sangat diperlukan dalam
mengontrol lajunya inflasi. Pada umumnya masyarakat menginginkan
biaya kebutuhan hidupnya yang stabil dari waktu ke waktu, dan
pertumbuhan ekonomi yang meningkat sehingga dapat menjaga
kestabilan ekonomi.
28. 27
Berdasarkan uraian yang diatas, yang diharapkan pada deskripsi
teoritis diatas maka “Diduga ada pengaruh pertumbuhan ekonomi dan
inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga”
Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi
(variabel X1)
Inflasi
(variabel X2)
Gambar 1 : Kerangka Berpikir Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
Dan Inflasi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kota Sibolga.
D. Hipotesis
Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo dan
kata thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Kemudian kedua
kata itu digunakan secara bersama menjadi hypothesis dan penyebutan dalam
dialek Indonesia menjadi hipotesa kemudian berubah menjadi hipotesis yang
maksudnya adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang
belum sempurna. Pengertian ini kemudian diperluas dengan maksud sebagai
kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga disempurnakan dengan
Kesejahteraan masyarakat di
Kota Sibolga (variabel Y)
29. 28
membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Pembuktian itu hanya
dapat dilakukan dengan menguji hipotesis dengan data yang ada di lapangan.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang
diajukan. Hipotesis merupakan pernyataan sementara berupa dugaan mengenai
apa saja yang sedang kita amati dalam usaha memahaminya. Oleh karena itu,
hipotesis berfungsi sebagai cara untuk menguji kebenaran.
Selain fungsinya sebagai guide proses penelitiann, sesungguhnya
eksistensi penelitian kuantitatif itu sendiri yang terpenting adalah untuk
menguji hipotesis. Sebagai guide proses penelitian, hipotesis juga didesain
berdasarkan kepentingan suatu penelitian. Karena itu dalam penelitian
kuantitatif, sejak awal peneliti harus sudah mengetahui untuk apa hipotesis itu
dirancang, peneliti juga harus tahu apakah suatu penelitian harus menggunakan
hipotesis atau tidak.
Pada dasarnya hipotesis penelitian kalau tidak hanya untuk kebutuhan
penelitian atau sebaliknya. Oleh karenanya, rancangan hipotesis dibangun
diatas kesadaran keilmuannya, sehingga hipotesis harus dipertimbangkan
validitasnya. Dalam hal ini mungkin perlu dipertimbangkan saran William
F.Ogburn, bahwa untuk sampai pada validitas hipotesis yang berkemampuan
mencapai keilmuan, harus melalui langkah-langkah,mencapai ide,merumuskan
kedalam suatu bentuk hingga dapat didemontrasi dan verifikasi.
Penjelasan dari Ogburn tersebut adalah inti dari pembahasan tentang
hal-hal yang perlu dijelaskan dalam rancangan hipotesis dan menjadi substansi
hipotesis pada umumnya sebagaimana dijelaskan oleh Wirawan, yaitu:
30. 29
a. Hipotesis harus muncul dan ada hubungannya dengan teori serta masalah
yang diteliti
b. Setiap hipotesis adalah kemungkinan jawaban terhadap persoalan yang
diteliti
c. Hipotesis harus diuji (teruji) atau diukur (terukur) serta khusus untuk
menetapkan apakah hipotesis paling besar kemungkinannya didukung
oleh data empiris.
Berdasarkan landasan teori dan pendapat para ahli diatas, dalam
merumuskan hipotesis hendaknya merumuskan tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih , hipotesis yang digunakan juga hendaknya disertai
dengan alasan dan penelitian terdahulu dan harus dapat diuji kebenarannya.
Maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis alternatif yaitu:
1. Terdapat pengaruh yang positif antara pertumbuhan ekonomi terhadap
kesejahteraan masyarakat di derah Kota Sibolga.
2. Terdapat pengaruh yang positif antara inflasi terhadap kesejahteraan
masyarakat di daerah Kota Sibolga.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan ekonomi dan
inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga.
4. Tidak terdapat gambaran pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap
kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga .
31. 30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Jl.Tuanku Dorong Hutagalung No.2,
Kota Beringin, Kota Sibolga, Sumatera Utara. Penentuan dan penempatan
lokasi penelitian yang akan peneliti lakukan sudah dipertimbangkan
sebelumnya. Penulis melakukan penelitian ini didasarkan karena ada alasan.
Karena penulis ingin menganalisis masalah antara pertumbuhan ekonomi dan
inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat yang sangat berpengaruh di Kota
Sibolga. Kemudian alasan lain ialah karena sepengetahuan penulis belum ada
yang melakukan penelitian yang sama dengan judul peneliti, dimana bisa
dikatakan masih jarang penulis melihat dokumentasi atau penelitian tersebut.
Kemudian alasan lainnya karena penulis merupakan masyarakat di
daerah Kota Sibolga, yang berdomisi di Jalan Cornel Simanjuntak, Kelurahan
Huta Tonga-tonga, Kota Sibolga. Dengan alasan tersebut penulis ingin
melakukan penelitian tersebut.
Penelitian ini dilakukan kurang lebih dari 4 bulan yaitu januari sampai
april 2022. Waktu yang digunakan untuk pengumpulan data, pengolahan data
sampai penyusunan laporan hasil penelitian.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang akan menentukan langkah-
langkah yang akan ditempuh saat pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Menurut
Sukmadinata, (2010:52) ”Metode Penelitian merupakan rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,
32. 31
pandangan-pandangan filosofis atau ideologis pertanyaan dan isu-isu yang
dihadapi”.
Menurut Sugiyono, (2014:3) “Metode penelitian adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal
tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah,
data, tujuan, dan kegunaan. Sedangkan menurut Rangkuti, (2016:13) “ Metode
penelitan adalah merupakan salah satu contoh ilmiah untuk mendapatkan data
yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, atau dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu.
Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa “Metode
penelitian adalah suatu hal yang paling penting dalam melakukan penelitian,
karena disetiap penelitian harus menggunakan metode penelitian”. Dengan
demikian metode penelitian adalah serangkain langkah-langkah atau cara yang
digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan fakta dari masalah-masalah
yang diteliti. Berdasarkan dengan pengertian yang diatas Suryana (2010)
macam-macam metode penelitian mengacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat
masalah dan pendekatannya, ada empat macam metode penelitian menurut
Suryana (2010) : 1)Metode eksperimen (mengujicobakan), 2)Metode Verifikasi
(Pengujian), 3)Metode deskriptif (mendeskripsikan), 4)Metode historis
(merekonstruksi).
Agar penelitian sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, peneliti harus
menggamabarkan metode yang sesuai dengan penelitian, maka dalam penelitian
ini metode yang akan diambil adalah metode penelitian deskriptif. Metode
33. 32
deskrptif digunakan untuk melihat gambaran umum variabel- variabel tersebut.
Sedangkan menurut Suryana (2010) Metode deskriptif
(mendeskripsikan),yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur,
ciri-ciri, sifat-sifat atau suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan
mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterprestasikannya. Metode
deskriptif dalam pelaksannannya dilakukan melalui: teknik survey, studi kasus,
studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak, analisis tingah laku, dan
analisis dokumenter.
Dengan demikian metode deksriptif pada penelitian ini dimaksudkan
untuk menggambarkan dan menganalisis ketiga variabel yang diteliti yaitu
variabel (X1), (X2), dan variabel (Y), yakni pengaruh pertumbuhan ekonomi dan
inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga. Metode penelitian
deskriptif ini merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menggambarkan
atau memaparkan suatu peristiwa atau kondisi.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
dokumenter. Data dokumenter adalah jenis data penelitian antara lain:
faktur, jurnal, surat-menyurat, atau dalam bentuk laporan program. Data
dokumenter ini merupakan data yang telah dipublikasikan oleh instansi-
instansi tertentu dibidangnya.
2. Sumber Data
Sumber data adalah informasi yang berkaitan dengan cara
memperoleh data yang akan diproses dalam tahapan penelitian. Menurut
34. 33
Arikunto (2013) “Sumber data adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh”. Penentuan metode pengumpulan data disamping jenis data yang
telah dibuat. Data penelitian ini dapat diperoleh dari berbagai sumber
sebagai berikut:
a. Data primer
Menurut suryani dan hendrayani (2015) data primer adalah data
yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan
dari objeknya. Pengumpulan data tersebut dilakukan secara khusus untuk
mengatasi masalah riset yang sedang diteliti. Jadi dapat disimpulkan data
primer adalah data yang masih murni atau data yang belum diolah.
b. Data sekunder
Menurut suryani dan hendrayani (2015) data sekunder adalah data
yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan
diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Data ini
semacam data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain dengan mempunyai
tujuan tertentu yang bukan demi keperluan riset yang sedang dilakukan
peneliti saat ini secara spesifik.
Sedangkan sumber data yang dipakai peneliti adalah data sekunder
yang merupakan data yang sudah diolah dan diperoleh secara langsung
tetapi melalui media perantara atau diperoleh dan dicacatkan oleh pihak
yang terkait. Sumber data dalam penelitian ini adalah statistik Kota Sibolga
yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sibolga. Data
variabel yang akan diteliti ini dimulai dari tahun 2016 sampai dengan tahun
2020 dengan jumlah 5 periode.
35. 34
D. Teknik Pengumpulan Data.
Pengumpulann data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian, karena pada umumnya data yang telah dikumpulkan digunakan
untuk mengkaji yang telah dirumuskan. Tanpa mendapatkan teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang telah
memenuhi standar yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2016:308)
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Menurut Sugiyono (2016:308) ada empat macam teknik
pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi,
triangulasi/gabungan. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti
menggunakan observasi,wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi adalah salah satu cara pengumpulan data melalui
pengamatan secara langsung dilapangan. Dalam menggunakan metode
inicara yang paling efektif adalah melengkapi segala format dan
pengamatan sebagai instrumennya.
Nasution (dalam Sugiyono 2016:309) menyatakan bahwa,
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta menganai dunia kenyataan
yang diperoleh melalui observasi. Sedangkan menurut Bungin (2007)
“Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu
dengan panca indra lainnya.
36. 35
Menurut Sudaryono (2017:216) “Berpendapat bahwa observasi
yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untu
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan paparan dari
para ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa observasi adalah
suatu kegiatan yang harus dilakukan secara langsung untuk mengamati
kejadian atau masalah yang terjadi dilapangan. Adapun tujuan yang
dilakukan peneliti dalam melakukan observasi untuk mengetahui data
tentang pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kota Sibolga.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang pihak yang
bersangkutan dalam hal menanyakan sesuatu yangpenting dalam proses
penelitian. Menurut Esterbag (dalam Sugiyono 2016: 316) “Wawancara
adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna suatu
topik tertentu.
Menurut (Sugiyono 2016:316) wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti, tetapi juga
apabila peneliti ingin melakukan hal-hal responden yang lebih
mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkandiri pada laporan
tentang diri sendiri atau setidaknya pada pengetahuan dan keyakinan
pribadi.
37. 36
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dengan memberikan beberapa pertanyaan sehingga
mendapatkan data yang jelas. Tujuan penelitian melakukan wawancara
adalah untukmendapatkan informasi yang jelas dan terpercay, yang
dimana dalam melakukan wawancara menyampaikan beberapa
pertanyaan.
3. Dokumen
Dokumen adalah metode yang dipaka dalam mencari hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda,
dan lain-lain. Menurut (Sugiyono 2016:326) dokumen adalah catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Sedangkan menurut
Bungin (2007:124) dokumen adalah salah satu metode pengumpulan
data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial.
Dengan demikian, pada penelitian ini sangat berperan penting
membuat penelitian. Oleh karena itu sejumlah fakta dan data sosial
tersimpn dalam berbentuk dokumen. Sifat dari data ini tak terbatas pada
ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.
Berdasarkan uraian para ahli diatas, bahwa dokumen digunakan
dalam mengumpulkan informasi yang sesuai dengan fakta-fakta yang
terjadi melaui catatan, foto-foto, sumber tertulis, dan lain-lain.
38. 37
D. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, Analisis data dilaksanakan
sebelum penelitian terjun kelapangan, sebelum peneliti mengadakan
penelitian dilapangan sampai dengan hasil penelitian. Analisis data
dimulai sejak peneliti menentukan fokus penelitian sampai dengan
pembuatan laporan penelitian selesai. Menurut Nasution (2015:128)
mengatakan bahwa “Analisis data merupakan bagian sangat penting
dalam metode ilmiah, karena dengan analisis data tersebut dapat diberi
arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian”.
Menurut Sugiyono (2014:147) “Teknik analisis data adalah
proses mencari penyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan laporan dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam unit – unit, melakukan sentesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulaan sehingga muda dipahami oleh
diri
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan
bahwa teknis analisis data merupakan proses pencarian serta
pengumpulan data dengan menggunakan teknik tersebut. Dalam
pengolahan data penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa model
analisis, yaitu:
1) Analisis deskriptif.
39. 38
Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan masing- masing
variabel kedalam tabel distribusi kemudian dilakukan analisis
presentase serta memberikan interprestasi terhadap analisis tersebut.
Serta menghitung komponen statistik deskriptif dari masing- masing
variabel. Atau dengan kata lain bahwa analisis deskriptif bertujuan
untuk menjelaskan keadaan pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan
kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga.
2) Analisis Data Statistik
Model data statistik adalah kombinasi antara deret waktu (
Time-series Data) dan kerk lintang (cross-secttiondata)
Penelitian ini menggunakan analisis panel data (pooled data).
Analisis dengan menggunakan data panel adalah kombinasi anatara
deret waktu (timeseries data ) dan kerat lintang (cross-secttiondata).
Dalam model data panel persamaan dapat ditulis sebagai berikut:
Yit= + Xi + ᶙit
I = 1,2,....,N; t =1,2..T
Dimana :
N = banyak observasi
T = banyak waktu
N x T = banyak data panel
a. Analisis Regresi
Regresi linier berganda dimaksudkan untuk menguji pengaruh
dua variabel atau lebih variabel indenpenden, terhadap satu variabel
dependen. Pada dasarnya analisis regresi berganda adalah perluasan
40. 39
dari regresi sederhana yaitu dengan menambah variabel penjelanya
menjadi dua atau lebih.
Secara matematis ditulis sebagai berikut.
Y=β0+β1X1=....+βnXn+e
Meskipun penulis hanya menyelidiki pengaruh X1 terhadap Y,
akan tetapi meregresi Y dengan X1 dan X2 akan memberi dua
manfaat,pertama mengurangi kesalahan stokastik (stochastic error = e).
Dengan memasukkan X2 maka nilai e cenderung mengecil
dibandingkan bila hanya dipakai X1 saja variance dari nilai e.(Se2)
menjadi lebih kecil, sehingga dapat menaikkan ketangguhan uji
statistik. Kedua menghilangkan kemungkinan bias yang terjadi
seandainya hanya dipakai satu variabel penjelas ( mengabaikan variabel
kedua atau yang lain yang juga berpengaruh terhadap variabel Y)
Karseno (2007:3.2)
Analisis regresi merupakan pengembangan dari analisis regresi
sederhana. Kegunaanya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat
(Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Analisis regresi
ganda merupakan suatu alat analisis peramalana nilai pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan
ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kasual antara dua
variabel atau lebih (X1), (X2),(X3)....(Xn) dengan satu variabel terikat.
Asumsi dan arti persamaan regresi berganda berlaku pada regresi
berganda, tetapi bedanya terletak pada rumusnya, sedangkan analisis
41. 40
berganda dapat dihitung dengan program Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) Riduwan dan Sunarto (2009:108). Analisis
regresi berganda digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh
variabel pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap tingkat
kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga.
Persamaan regresi
Y= a+b1X1+b2X2+....+e
Keterangan :
Y : Kesejahteraan masyarakat
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi
b2 : Koefisien regresi
X1 : Pertumbuhan ekonomi
X2 : Inflasi
e :Error term, yaitu tingkat kesalahan penduga
b. Uji Hipotesis (uji F)
Pada pengujian simultan akan diuji pengaruh variabl
indenpendensecara bersama-sama terhadap variabel denpenden. Uji
statistik yang digunakan pada pengujian simultan adalah uji F atau yang
biasa disebut dengan Analysis of varian (ANOVA). pengujian uji F
menurut Sugiyono (2017:192) dapat menggunakan rumus signifikan
korelasi ganda sebagai berikut:
42. 41
Fh=
𝑅2
/𝑘
(1−𝑅2)/ (𝑛−𝑘−1)
Keterangan :
R : Koefisien korelasi ganda
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah anggota sampel
Uji F menggunakan beberapa dasar analisis untuk menentukan
pengaruh
dan hubungan variabel dalam penelitian.
Olahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan software SPSS versi 22.
43. 42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Kota Sibolga
Kota Sibolga merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara
yang berada di Pantai barat Pulau Sumatera pada kawasan Teluk Tapian
Nauli. Wilayah Kota Sibolga berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli
Tengah di sebelah utara, timur, dan selatan serta Teluk Tapian Nauli di
Sebelah barat. Ketinggian Kota Sibolga berkisar antara 0-200 mdpl. Kota
Sibolga memiliki wilayah seluas 10,77 km2 yang terdiri dari 8,89 km2
daratan di Pulau Sumatera dan 1,87 km2 daratan berupa kepulauan.
Terdapat 4 kecamatan di Kota Sibolga , yaitu Kecamatan Sibolga Sambas,
Kecamatan Sibolga Selatan, Kecamatan Sibolga Utara,Dan Kecamatan
Sibolga Kota. Dalam sistem perkotaan nasional, Kota Sibolga tekah
ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKQ).
Kota Sibolga yang semenjak dulu dikenal sebagai Kota jasa dan
perdagangan didiami oleh beberapa suku bangsa, etnis, dan agama. Dalam
keberagaman ini, penduduk kota Sibolga dapat hidup rukun dan damai
sehingga dijuluki dengan sebutan “Negeri Berbilang Kaum”. Adapun suku
bangsa yang tinggal di Kota Sibolga terdiri dari etnis Pesisir, Batak Toba,
Minangkabau, Mandailing, Tionghoa, Melayu, Jawa, Angkola Sipirok,
Padang Lawas, Pakpak Lawas, Pakpak Dairi , Karo, Aceh, Nias,
Simangulungun. Sementara agama yang dianut masyarakatnya, yaitu Islam,
44. 43
Kristen, Khatolik, dan Budha sebagian kecil Konghuccu dan aliran
kepercayaan lainnya.
Bila dibandingkan dengan luas wilayah, kepadatan penduduk di
Kota ini sudah sangat tinggi. Dari 3.536 ha luas wilayah, yang dapat
dipergunakan sebagai urban area hanya 664,53 ha, yang lainnya adalah laut,
pulau-pulau kecil serta perbukitan yang terjal dan curam yang tidak dapat
dihuni. Dengan demikian kepadatan penduduk mecapai 8.824 jiwa per km2.
2. Analisis Deskriptif
a. Tingkat Kesejahteraan Di Kota Sibolga.
Kesejahteraan merupakan keadaan baik dimana seseorang atau
sekelompok orang berada didalam kondisi makmur, termasuk dalam
keadaan sehat dan damai. Jika dilihat dengan keadaan ekonomi ,sejahtera
akan mengarah pada tercukupnya pendapatan yang diperoleh untuk
memenuhi kebutuhan dasar sampai kebutuhan sekunder seseorang.
Dalam mengukur tingkat kesejahteraan pada masyarakat dibutuhkan
IPM (indeks pembangunan manusia) yang merupakan ukuran pecapaian
pembangunan berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup.
Pembangunan manusia dihitung berdasarkan data yang dapat
menggambarkan keempat komponen yaitu angka harapan hidup yang
mengukur keberhasilan dalam bidang pendidikan, dan kemampuan daya
beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-
rata besarnya pengeluaran perkapita.
45. 44
Berikut tabel IPM (indeks pembangunan manusia) di Kota Sibolga
Tahun 2016-2020.
Tabel 4
Data IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Di Kota Sibolga
Tahun 2016-2020
Tahun Tingkat IPM (Indeks
Pembangunan Manusia)
2016 72,00 %
2017 72,28%
2018 72,65%
2019 73,41%
2020 73,63%
Mean 72,7940
Median 72,65%
Maximum 73.63%
Minimum 72.00%
Sumber: BPS Kota Sibolga ( data diolah )
Tabel 4 memperlihatkan perkembangan IPM selama 5 tahun periode
2016-2020. Secara keselurahan rata-rata (mean) IPM Kota Sibolga selama
periode penelitian sebesar 72,79%. Dapat dilihat berdasarkan data yang ada
bahwa periode penelitian cenderung berfluktuasi.
Berdasarkan data tabel 4 IPM yang tertinggi selama periode
penelitian terjadi pada tahun 2020 yaitu sebesar 73,63%. Hal ini disebabkan
karena IPM (indeks pembangunan manusia) mulai stabil dan meningkat
disetiap tahunnya. Sedangkan IPM (indeks pembangunan manusia)
terendah terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 72%.
Berdasarkan tabel 4 maka dapat juga dijelaskan IPM (indeks
pembangunan ekonomi) dari tahun 2016-2020 melalui grafik dibawah ini:
46. 45
Gambar 4: Grafik Indeks Pembangunan Manusia 2016-2020
Dalam mengukur tingkat kesejahteraan terutama dimasyarakat
pertumbuhan ekonomi adalah sesuatu yang penting. Pertumbuhan ekonomi
adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu daerah atau wilayah
menuju keadaan yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu peRekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan. Setiap masyarakat atau
daerah pasti menginginkan perekonomian yang baik dan maju sebagai
wujud dari perekonomian yang idel. Daerah bisa dikatakan sejahtera jika
pertumbuhan ekonominya maju dan masyarakat sejahtera. Berikut tabel
pertumbuhan ekonomi di Kota Sibolga Tahun 2016-2020.
71.00%
71.50%
72.00%
72.50%
73.00%
73.50%
74.00%
2016 2017 2018 2019 2020
GRAFIK INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
TAHUN 2016-2020
47. 46
Tabel 5
Data Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Sibolga
Tahun 2016-2020
Tahun Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
2016 5,15%
2017 5,27%
2018 5,25%
2019 5,20%
2020 -1,36%
Mean 3.9020
Median 5.20%
Maximum 5.27%
Minimum -1.36%
Sumber: BPS Kota Sibolga (data diolah)
Tabel 5 memperlihatkan perkembangan pertumbuhan ekonomi
selam 5 periode 2016-2020. Secara keseluruhan rata-rata (mean)
pertumbuhan ekonomi Kota Sibolga selama periode penelitian adalah
sebesar 3,90%. Dapat dilihat berdasarkan data yang ada dan diolah.
Berdasarkan data tabel 4 pertumbuhan ekonomi yang tertinggi
selama periode penelitian terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 5,27%. Hal
ini disebabkan karena kegiatan perekonomian mulai stabil dan tumbuh.
Perekonomian tersebut berdasarkan tabel yang dapat dilihat naik sebesar
12% dari tahun sebelumnya. Sektor yang paling tinggi menyumbang
pertumbuhan ekonomi bersumber dari sektor keuangan persewaan dan
sektor keuangan pesewaan dan jasa keuangan serta sektir keuangan. Tidak
menutup kemungkinan perekonomian di Kota Sibolga akan jauh lebih baik
dan maju, apabila pemerintah dapat meningkatkan potensi-potensi
tersebut, baik dari sektor pariwisata, perdagangan, jasa-jasa keuangan,
serta sektor pertanian. Sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah terjadi
48. 47
terjadi pada tahun 2020, sebesar -1,36%. Pertumbuhan ekonomi bisa
menurun karena kontraksi ekonomi ini dipicu oleh pandemi Covid-19
yang mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan tabel 5 maka dapat dijelaskan pertumbuhan ekonomi
dari tahun 2016-2020 melalui grafik dibawah ini:
C. Perkembangan Tingkat Inflasi Di Kota Sibolga
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh
kenaikan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa. Inflasi adalah
salah satu masalah di sektor perekonomian yang paling serius sehingga
diperlukan peran pemerintah untuk dapat mencegah dan mengatasi
permasalahan inflasi tersebut. Inflasi cenderung menurunkan kesejahteraan
masyarakat yang berdampak menurunnya minat masyarakat dalam membeli
kebutuhan mereka sehari-hari.
-2.00%
-1.00%
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
2016 2017 2018 2019 2020
GRAFIK PERTUMBUHAN EKONOMI
DIKOTA SIBOLGATAHUN 2016-2020
49. 48
Tabel 6
Data Inflasi Di Kota Sibolga
Tahun 2016-2020
Tahun Tingkat inflasi
2016 7,39%
2017 3,08%
2018 2,86%
2019 2,58%
2020 2,42%
Mean 3.66%
Median 2.86%
Maximum 7.39%
Minimum 2.42%
Sumber: BPS Kota Sibolga (data diolah)
Tabel 6 memperlihatkan bahwa tingkat inflasi mengalami penurunan
disetiap tahunnya. Secara keseluruhan rata-rata (mean) inflasi di Kota
Sibolga selama 5 tahun terakhir adalah sebesar 3.66%. dan tingkat inflasi
tertinggi terjadi pada tahun 2016 sebesar 7,39%. Hal ini menunjukkan
bahwa pemerintah dapat menekan laju inflasi , yang dimana ber efek pada
kesejahteraan masyarakat itu sendiri, sehingga masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Jika hal ini terus terjadi maka pemerintah dapat
dikatakan berhasil dalam mensejahterakan masyarakatnya.
Berdasarkan tabel 6 maka dapat dijelaskan inflasi di Kota sibolga
dari tahun 2016-2020 melalui grafik dibawah ini:
50. 49
Gambar 6: Grafik Inflasi Di Kota Sibolga 2016-2020
3. analisis statistik.
Analisis regresi berganda antara Pertumbuhan Ekonomi (X1) dan
Inflasi (X2) terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Y) di atas, maka dapat
diinterpretasikan bahwa, nilai a (konstanta) dan b (koefisien regresi) untuk
menentukan persamaan regresi. Nilai a dan b diperoleh dari tabel 9 tentang
hasil analisis regresi berganda antara Pertumbuhan Ekonomi (X1) dan
Inflasi (X2) terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Y) nilai a yang diperoleh
sebesar 72.362 , sedangkan nilai b1 -005 dan b2 -188, sehingga dapat
ditemukan dari persamaan regresi berganda antara pertumbuhan ekonomi
(X1) dan inflasi (X2) terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sebagai
berikut:
Y=72.362-005 X1 – 188 X2
Nilai konstanta sebesar 72.362 menyatakan bahwa jika pertumbuhan
ekonomi (X1)-005 artinya setiap 1 unit nilai X1 akan berkurang nilainya
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
7.00%
8.00%
2016 2017 2018 2019 2020
GRAFIK INFLASI DIKOTASIBOLGATAHUN
2016-2020
51. 50
terhadap Y sebesar -005. Koefisien X2 sebesar -188 artinya setiap 1 unit
nilai X2 akan mengurangi nilai terhadap Y sebesar -188. Dan konstanta
sebesar 72.362 artinya jika X1 dan X2 =0,000 maka Y= 72.362.
a. Uji Koefisien Determinasi
Koefsien determinasi digunakan untuk mengetahui
seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang
lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar
perubahan atau variasi pada variabel yang lain. Berikut adakah hasil uji
koefisien determinasi.
Tabel 7
Hasil uji koefisien determinasi
Model summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .847a .717 .434 .53120
a. Predictors: (Constant), inflasi, pertumbuhan ekonomi
Sumber: Olahan data SPSS versi 22
Berdasarkan hasil analisis regresi tabel, didapatkan nilai koefisien
determinasi sebesar 0,717. Hal ini berarti 71,7% kesejahteraan masyarakat
(indeks pembangunan manusia) Kota Sibolga periode 2016-2020 dapat
dijelaskan oleh variabel pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Sedangkan 28,3%
variabel kesejahteraan masyarakat (indeks pembangunan manusia). Kota
Sibolga di jelaskan oleh variabel lain yang tiddak diteliti dalam penelitian ini.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji f dikenal dengan uji serentak atau uji model/uji Anova, yaitu uji
untuk melihat pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama
52. 51
terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi
yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan.
Tabel 8
Hasil Uji Statistik F
Anovaa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.429 2 .715 2.533 .283b
Residual .564 2 .282
Total 1.994 4
a. Dependent Variable: kesejahteraan manusia (Indeks pembangunan manusia)
b. Predictors: (Constant), inflasi, pertumbuhan ekonomi
Sumber: Olahan data SPSS versi 22.
Hasil pengujian Anova atau F pada tabel menunjukkan nilai F hitung lebih kecil
2,53 dan F tabel sebesar 9,55 dengan tingkat signigikan 283 yang nilainya lebih
besar dari niai probalitas 0,05. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi secara simultan
(bersama-sama) tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di
Kota Sibolga.
c. Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji Statistik t)
53. 52
Uji t bertujuan mengetahui variabel indenpenden yaitu dengan secara parsial. Uji t
digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat.
Tabel 9
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 73.362 .585 125.327 .000
pertumbuhan
ekonomi
-.005 .004 -.827 -3.081 037
Inflasi -.188 .134 -.560 -1.404 .296
a. Dependent Variable: kesejahteraan manusia
Sumber : Olahan data SPSS versi 22
Tabel t diatas merupakan hasil dari pengujian variabel indenpenden
pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota
Sibolga secara parsial. Penelitian ini menggunakan α = 5% atau α =0,05, nilai t
tabel yang digunakan pada tingkat signifikan 5% dan df = 2,776 (merujuk pada
tabel distribusi t). hasil uji regresi, menunjukkan bahwa secara individual variabel
pertumbuhan ekonomi memberikan koefisiensi sebesar 3.081 (t hitung 3,081> t
tabel 2,776) . nilai t menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi
mempunyai hubungan yang searah dengan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan
hasil tersebut dapat diakatakan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi
berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga.
Variabel inflasi memberikan koefisien 1,404 lebih kecil dari 2,776 dengan
probalitas signifikan 0,296 dan lebih besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai
(t hitung < t tabel) dan nilai probalitas signifikan lebih besar tdari nilai probalitas
0.05 sehingga dapat dikatakan variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga.
B. Pembahasan penelitian.
54. 53
1. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesejahteraan
masyarakat di kota sibolga
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolak ukur dalam mencapai
kesajahteraan masyarakat di suatu daerah. Semakin besar pertumbuhan
ekonomi maka masyarakatnya akan lebih sejahtera. Secara teori
pertumbuhan ekonomi didapatkan dari, modal, tenaga kerja, dan
perkembangan teknologi. Menurut penulis, semakin besar modal,
tenaga kerja, dan perkembangan teknologi daerah ,maka semakin besar
pula pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak pada kesejahteraan
masyarakat di daerah tersebut.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kesejahteraan pada masyarakat di
Kota Sibolga. Dari hasil uji t yang dilakukan, nilai yang dihasilkan untuk
variabel pertumbuhan ekonomi sebesar 3,081. Nilai tersebut diperkuat
dengan nilai probalitas yang dihasilkan sebesar 0,037 lebih kecil dari
nilai probalitas α=0,005. Sehingga, pertumban ekonomi berpengaruh
terhadap kesejahteraan pada masyarakat di Kota Sibolga.
Sedangkan penelitian diatas sejalan yang dilakukan oleh Koman
Oka Artana Yasa 2015 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Disparitas
Pendapatan Antar Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di
Provinsi Bali. Ia menyatakan pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak
langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Provinsi Bali melalui
disparitas pendapatan antar daerah merupakan variabel mediasi dalam
55. 54
pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat
Provinsi Bali.
2. Pengaruh Inflasi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kota
Sibolga
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat inflasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota
Sibolga. Dari hasil uji t yang dilakukan, nilai yang dihasilkan untuk
variabel inflasi sebesar 1.404 ( merujuk pada tabel t). nilai t lebih kecil
dari nilai t tabel sebesar 2,776 dengan nilai t hitung < t tabel, maka inflasi
dikatakan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
Sibolga.
Inflasi tidak mempunyai pengaruh Pada penelitian yang
dilakukan Nur Siti Khumoirah (2017) dengan judul pengaruh
pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap kemiskinan di indonesia
2016-2017. Ia menyatakan tidak ada pengaruh variabel pertumbuhan
ekonomi dan inflasi secara bersama-sama terhadap kemiskinan.
3. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Inflasi Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Di Kota Sibolga.
Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh, secara
simultan tarhadap variabel terikatnya, maka digunakan uji F dengan
melihat probalitas dan F- statistik. Dari hasil regresi yang diperoleh
2,533 dengan probalitas F-statistik sebesar 0,28 yang berarti lebih besar
dari α = 5% (0.05). Adapun hipotesisnya sebagai berikut.
56. 55
H0
3 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan
ekonomi dan inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota
Sibolga
Ha
3: diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kota Sibolga
Melihat nilai probalitas dari F statistik pada gambar tabel 8 yang
lebih besar dari α = 5% maka H0
3 ditolak dan dapat Ha
3 diterima dan dapat
disimpulkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi (X1), dan inflasi (X2)
tidak berpengaruh signifikan sebesar 2,533% terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kota Sibolga (Y) secara simultan. Merujuk pada tabel
koefisien determinasi sebesar 0,434. Hal ini berarti 43,4% kesejahteraan
masyarakat di Kota Sibolga dapat dijelaskan oleh variabel pertumbuhan
ekonomi dan inflasi. Sedangkan 56,6 variabel kesejahteraan masyarakat di
Kota Sibolga dijelaskan oleh beberapa faktor yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Variabel lain yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat
yang tidak terdapat didalam penelitian ini adalah jumlah penduduk,
pendapatan, jumlah barang modal, luas tanah, sumber daya alam, jumlah
tenaga kerja, teknologi dan lain-lain.
57. 56
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya, penulis memperoleh kesimpulan yang dapat diambil dari
pengaruh pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kota Sibolga adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga.
2. Inflasi tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan pada masyarakat di
Kota Sibolga
3. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi secara bersama-sama (simultan)
tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di
Kota Sibolga.
B. Implikasi
Berdasarkan data yang diperoleh bahwasanya secara simultan
(bersama-sama) bahwa pertumbuhan ekonomi dan inflasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga, artinya
masih banyak variabel-variabel lain yang mempengaruhi kesejahteraan
masyarakat diluar variabel yang dilakukan peneliti.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwasanya variabel
pengaruh pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kota Sibolga tidak berpengaeuh signifikan di Kota Sibolga.
Maka peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti
58. 57
dengan variabel yang lain mungkin berpengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kota Sibolga. Adapun variabel yang peneliti sarankan yaitu
menggunakan variabel non ekonomi untuk mengetahui apakah variabel non
ekonomi seperti tingkat pendidikan, status, sosial, budaya, dapat
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat di Kota Sibolga.
C. Saran.
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas maka penulis
menyarankan beberapa hal antara lain:
1. Pemerintah Kota Sibolga tetap mendukung dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Baik dengan meningkatkan jumlah
faktor produksi, jasa, dan pelayanan yang dibutuhkan. Tingkat inflasi
harus dinamis, pemerintah harus menargetkan, mengawasi, dan
mengontrol tingkat harga. Lebih aktif lagi dalam mengenai pajak dan
retribusi pendapatan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Kota Sibolga.
2. Pemerintah kota Sibolga juga harus menyediakan barang barang, baik
sarana maupun prasarana transportasi yang baik, agar segala kegiatan
perekonomian dapat berjalan dengan lancar ,agar masyarakat di Kota
Sibolga merasakan kenyamanan dan lebih sejahtera.
3. Penelitian ini menjadi acuan buat guru guru pendidikan ekonomi untuk
memperkaya keilmuan peserta didik dalam mensejahterakan
masyarakat dalam bentu pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Kota
Sibolga.
59. 58
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. 2010 Ekonomi Bilingual Bandung: Cv. Yrama Widya.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi.
Jakarta: Pt. Rineka Cipta
Arikunto. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Pt Rineka Cipta
Badan Pusat Statistik (Bps) Kota Sibolga.
Budiono. 2008. Ekonomi Moneter. Yokyakarta:BPFC.
Bungin Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi,
Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Bungin Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta. Kencana.
Bungin Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:Pt Raja Grafindo
Persada
Djohanputro Bramantyo. 2008. Manajemen Resiko Korporat. Jakarta:Ppm
Fadila. 2008. Penyebab Inflasi. Jurnal Pendidikan Volume 2 Tahun 2018.
Fadjar Maulana. 2020. Analisis Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Kesejahteraan
masyarakat. Jurnal Pendidikan. Vol 2. 2020
Heidjrachman ranupandoyo. 2007. Manajemen Persoalia. Yogyakarta: Bpfe.
Hendrayani dan Suryani. 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Pada
Penelitian Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana.
Hendrayani dan Suryani. 2015. Metode Riset Kuantitatif, Teori Pada Penelitian
Bidang Manajemen Dan Ekonomi. Jakarta:Kencana
Idai. 2010. Buku Ajar Hematologi Onkologi Anak. Jakarta: Egc
Jhingan. 2008. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaa Jakarta : Pt
Rajagrafindopersada.
Khumairoh,N dan Nasir,A. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Inflasi
Terhadap Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen Dan
Akuntansi, Vol 1, Tahun 2016
60. 59
Khumairoh,N dan Nasir,A. Pengaruh PertumbuhanEkonomiDan Inflasi Terhadap
Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi volume
6 no 1 tahun 2016.
Murni. 2009 Ekonomika Makro (Edisi Revisi). Bandung: Pt Refika Aditama
Murni. 2013. Ekonomi Makro. Jakarta: Pt Reflika Aditama.
Nurhadi dan Sudremi. 2013. “Lensa Kegiatan Ekonomi” Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nurhalis. 2007. Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai
Badan Diklat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Ichsan
Gorontalo. Vol.2, No.1 Februari
Purbaya dan Ghofer. 2016. Strategi Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi
Masyarakat: Kasus Pemguasa Kerupuk Dan Cemilan Hasil Laut Di
Pantai Kenjeran Lama Surabaya. Jurnal.Voe 1. No. 1 Tahun 2016.
Rahardja Dan Manurung. 2006. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi.
Rahardja, Pratama Dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi dan Makroekonomi). Jakarta:FE-UI
Samuelson. 2012. Ilmu makro ekonomi. Jakarta: Pt.Madina Global Edukasi.
Sartika. 2016. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Masyarakat Desa Lohia
Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Jurnal Ekonomi Uho.Vol 1 No
2.2016
Siagian dan Sondang. 2007. Fungsi-Fungsi Manajerial Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sodiq Amirus. 2015. Konsep Kesejahteraan Ekonomi Dalam Islam. Jurnal Vol 3,
No 2, Desember 2015
Sudjono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Pt Rajagrafindo
Persada
Sudono Sukirno. 2006. Ekonomi Pembangunan Proses. Masala, Dan Dasar
Kebijakan. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Suharto Edi. 2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat.
Bandung: Pt Refika Aditama.
61. 60
Sukirno dan Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah Dan Dasar
Kebijakan. Jakarta: Kencana Prenadamedia.
Sukirno. 2011. Makro Ekonomi Teori. Jakarta: Pers Rawali.
Surhayadi. 2009. Statiska Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Todaro Michael. 2013. Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara.
Winardi. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Pt.Raja Grafindo Persada.
Yasa Komang Oka Artana. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Disparitas
Pendapatan Antar Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Provinsi
Bali. Jurnal Ilmu Pendidikan Ekonomi, Vol 1 Tahun 2015.
Yulhendri. 2017. Analisis Konfimatory Faktor Penggunaan Indikator
Kesejahteraan Rumah Tangga. Jurnal Ilmiah Econosains. Vol. 15 No.2
Agustus 2017