Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
PPT PENYEDERHANAAN RPP.pptx
1. Surat Edaran Mendikbud 14 Tahun 2019
Tim Pengembang Kurikulum Disdikpora Kab. Jepara
PENYEDERHANAAN RPP
2. Langkah-langkah pembelajaran
Tim Pengembang Kurikulum Disdikpora Kab. Jepara
PENJELASAN RPP BARU, PROSEDUR,
UNSUR DAN CONTOHNYA, (70MENIT)
DIPANDU GURU INTI,
PESERTA DIBAGI UNTUK
MENGERJAKAN LK
PERUMUSAN TUJUAN
PEMBELAJARAN (10
menit)
PESERTA MERUMUSKAN
TUJUAN DAN IPK (LK) 90
MENIT
PRESENTASI DAN
PERBAIKAN
RUMUSAN TUJUAN
(60 menit)
PENGANTAR/
TAYANGAN VIDEO(10
MENIT)
IK/Guru inti membagi
penyusunan RPP , jumlah untuk
tiap semester (dikerjakan 1
pekan (20 menit)
Penguatan dari
Narasumber
8. �
Arahan kebijakan baru
1. Guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan dan
mengembangkan format RPP
2. Tiga (3) komponen inti (komponen lainnya bersifat
pelengkap dan dapat dipilih secara mandiri):
a. Tujuan pembelajaran
b. Kegiatan pembelajaran
c. Asesmen
1 halaman cukup
Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga
guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan
mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri
•
•
•
J
-.. Kementerian Pendidikan dan Kebud
9. Identitas Sekolah
Mata Pelajaran, Kelas/semester
Materi / sub materi
Tahun Pelajaran
Alokasi Waktu
Kompetensi Inti
Pelengkap RPP:
Identitas Sekolah
Mata Pelajaran, Kelas/semester
Materi / sub materi
Tahun Pelajaran
Alokasi Waktu
3 Komponen Inti :
Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Assesment
(Komponen lain sebagai pelengkap
dan bebas mandiri
Kompetensi Dasar & Indikator
Pencapaian kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Model Pembelajaran
Media Pembelajaran
Sumber Belajar
Langkah-langkah
Pembelajaran
Penilaian
Versi Full page (lama)
13 Komponen
Versi One Page (Baru)
3 Komponen
10. Terintegrasi (lintas KD mapel lain)
4C ( L14)
Literasi Baru, Numerik dan Karakter
Hots, Homs²
Heutagogy (Self determineLearning)
Mengenali Potensi Kecerdasan
Majemuk siswa
11. A. Tujuan Pembelajaran
a. Rumuskan 1 (satu) atau lebih tujuan pembelajaran untuk setiap
indikator pencapaian kompetensi.
b. Dalam hal indikator pencapaian kompetensi sangat specific dan tidak
dapat diuraikan lagi, rumusan tujuan pembelajaran sama dengan
indikator pencapaian kompetensi tersebut.
c. Apabila sebuah indikator pencapaian kompetensi masih dapat dirinci
lagi, indikator pencapaian kompetensi tersebut dijabarkan ke dalam
lebih dari 1 (satu) tujuanpembelajaran.
d. Tujuan pembelajaran mengandung unsur: audience (A), behavior (B),
condition (C), dan degree (D). A : peserta didik, B : indikator
pencapaian kompetensi atau jabaran yang akan dicapai, C : kegiatan,
D : nilai karakter atau ukuran lain.
e. Tujuan pembelajaran dapat dirumuskan untuk masing-masing
pertemuan.
f. Tujuan pembelajaran mencakup sikap (karakter), pengetahuan, dan
keterampilan.
12. Contoh Perumusan Tujuan PAI dan BP
KD
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa Allah Swt. akan meninggikan derajat
orang yang beriman dan berilmu
2.1 menunjukkan perilaku semangat menuntut ilmu sebagai implementasi Q.S. al-
Mujadilah/58:11, Q.S. ar-Rahman /55: 33 dan Hadis terkait
3.1 Memahami makna Q.S. al-Mujadalah /58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 33 serta hadis terkait
tentang menuntut ilmu.
4.1 Membaca Q.S. al-Mujadalah /58: 11, Q.S. ar-Rahman /55: 33 dengan tartil.
13. Rumusan IPK
1.1.1 Membiasakan diri dalam membaca al- Qur’an dengan baik dan benar.
1.1.2 Membiasakan diri membaca al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1 Memiliki semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu sebagai
implementasi Q.S. al-Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55: 3 dan hadis terkait.
2.1.2 Bersungguh-sungguh dalam belajar.
2.1.3 Mau mengajarkan ilmu pengetahuan
3.1.1 Mampu menerjemahkan Q.S. al- Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman/55:
33 dengan benar.
3.1.2 Mampu menerjemahkan hadis tentang menuntut ilmu dengan benar
3.1.3 Menjelaskan kesimpulan makna Q.S. al- Mujadilah/58: 11 dan Q.S. ar-
Rahman/55: 33 serta hadis tentang menuntut ilmu dengan benar.
14. IPK keterampilan
- Menujukkan bacaan Q.S. al- Mujādilah/58: 11, Q.S.
ar-Rahmān /55: 33 dengan tartil baik secara mandiri
maupun bersama-sama.
– Mendemonstrasikan bacaan Q.S. al- Mujadilah/58: 11
dan Q.S. ar-Rahman/55: 33 dengan tartil.
15. Tujuan pembelajaran
• menerjemahkan Q.S. al- Mujadilah/58: 11, dengan benar
• Menerjemahkan Q.S. ar-Rahman/55: 33 dengan benar.
• menerjemahkan hadis tentang menuntut ilmu dengan benar
• menyimpulkan makna Q.S. al- Mujadilah/58: 11 dan
• Menyimpulkan makna Q.S. ar-Rahman/55: 33
• Menyimpulkan makna hadis tentang menuntut ilmu dengan benar.
• Menujukkan bacaan Q.S. al-Mujādilah/58: 11, dengan benar
• Menunjukkan bacaan Q.S. ar-Rahmān /55: 33 dengan tartil
• Mendemonstrasikan bacaan Q.S. al-Mujadilah/58: 11 dengan tartil
• Mendemontrasikan bacaan Q.S. ar-Rahman/55: 33 dengan tartil.
• Membiasakan diri membaca al-Qur’an dengan baik dan benar
• Mencintai al-Qur’an dengan membiasakan diri membacanya dalam kehidupan
sehari- hari.
• Menampilkan sikap religius dan kerja keras.
• Bersungguh-sungguh dalam belajar.
• Mau mengajarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain.
16. KD IPA
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu
tubuh pada manusia dan hewan
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor
terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan kalor
17. IPK IPA
3.4.1Menjelaskan arti, unsur dan pengaruhnya suhu
3.4.2 menjelaskan arti dan sebab pemuaian
3.4.3 Menjelaskan arti, unsur dan manfaat calor
3.4.4 Menjelaskan berbagai jenis termometer.
4.4.1 Melakukan percobaan tentang peraba dan termometer sebagai alat ukur
suhu.
4.4.2 Melakukan percobaan menentukan skala thermometer dengan membuat
thermometer buatan
4.4.3 Menyajikan hasil pengamatan dan mengkomunikasikan penyelidikan
tentang“Termometerku”
18. Tujuan Pembelajaran
• mendefinisikan pengertian suhu
• menyebutkan unsur suhu
• menjelaskan pengaruh suhu,
• menjelaskan arti pemuaian
• Menjelaskan sebab pemuaian
• Menjelaskan arti calor
• Menjelaskan unsur calor
• menjelaskan manfaat calor
• Menjelaskan berbagai jenis termometer.
• menentukan skala suhu dengan melakukan pengukuran suhu dengan
menggunakan thermometer
• menganalisis cara kerja termometer
• membuat skala dengan thermometer buatan
• menyajian hasil pengamatan dan mengkomunikasikan penyelidikan
tentang pembuatan “Termometerku”
19. B. Langkah Pembelajaran
1. Tulis kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan yang mencakup
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2. Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN PENDAHULUAN dan KEGIATAN
PENUTUP ditulis dalam rumusan kegiatan yang dilakukan oleh guru yang
DAPAT dilengkapi dengan rumusan kegiatan peserta didik secara
terintegrasi – tidak dalam kalimat terpisah.
3. Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN INTI ditulis dalam rumusan
kegiatan peserta didik YANG DAPAT dilengkapi dilengkapi dengan
rumusan kegiatan guru – dalam kalimat terpisah.
4. Langkah-langkah dan aktivitas pembelajaran pada KEGIATAN INTI
menyesuaikan sintaks dan prinsip-prinsip belajar dari metode yang
diterapkan.
5. Tulis jumlah JP untuk setiap pertemuan dan alokasi waktu untuk kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup.
20. PENDEKATAN DAN MODEL
• Pendekatan sering diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang (perspektif) terhadap proses
pembelajaran (Sanjaya, 2007: 127) atau seperangkat
asumsi atau prinsip pembelajaran (bahasa) (Brown,
2001: 14)
• Dalam Permendikbud No. 103 tahun 2014 disebutkan
bahwa: “Model pembelajaran merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,
pengaturan, dan budaya”, misalnya discovery learning,
problem-based learning, project-based learning, inquiry
learning
21. Pembelajaran pada Kurikulum 2013
Menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan
berbasis proses keilmuan dan model-model pembelajaran
antara lain:
•project-based learning
•problem-based learning
•inquiry learning
•discovery learning
22. PENDEKATAN dalam PEMBELAJARAN
Istilah pendekatan sering diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang (perspektif) terhadap proses
pembelajaran (Sanjaya, 2007: 127) atau seperangkat
asumsi atau prinsip pembelajaran (bahasa) (Brown,
2001: 14)
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran merujuk pada
langkah-langkah metode ilmiah (saintific method) atau
proses keilmuan
23. Langkah-langkah dalam Metode Saintifik
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Mengumpulkan data
4. Menganalisis data
5. Menarik simpulan
Menurut L.R. Gay, Geoffrey E. Mills; dan Peter Airasian
(2012: 6)*:
* Gay, L.R., Mills G., & Airasian P., (2012), Educational Research:
Competencies for Analysis and Applications, 10th ed., Boston,
Pearson
24. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
• Mengamati
• Menanya
• Mengumpulkan informasi/mencoba
• Menalar/mengasosiasi
• Mengomunikasikan
Menurut buku Panduan Penguatan Pembelajaran yang
diterbitkan Dir. PSMP, 5 kegiatan tersebut dapat dilanjutkan
dengan Mencipta.
*) (Kegiatan pembelajaran pada setiap langkah)
dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata
pelajaran.
Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014, langkah-
langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah sebagai berikut:
25. Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
1. Mengamati:
SISWA mengamati fenomena dengan indera
(mendengarkan, melihat, membau, meraba, mengecap)
dengan atau tanpa alat (untuk menemukan masalah).
Fenomena: kejadian/keadaan alam (IPA), peristiwa/
situasi sosial (IPS), interaksi/komunikasi verbal
(Bahasa), yang sesuai dengan kekhasan mata
pelajaran dan kompetensi yang dipelajari.
26. Contoh Fenomena:
IPA: lampu menyala, orbit bulan, benda jatuh, gerak
pendulum
IPS: keramaian lalu lintas, transmigrasi, tawuran pelajar,
pasar, jalur pelayaran
BAHASA INGGRIS: (teks) memberi dan merespon salam
secara lisan
BAHASA INDONESIA: (teks) laporan hasil pandangan
mata
PRAKARYA: minuman olahan
PJOK: …?
SENI BUDAYA: …?
MATEMATIKA: …?
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
27. Fenomena di atas dapat merupakan benda, peristiwa, atau
keadaan yang sebenarnya, dapat juga yang dikemas
dalam bentuk gambar, foto, teks (berita, iklan, puisi,
cerpen), film, video klip, audio cd, dan sebagainya (maka,
siswa tidak mengamati video klip, melainkan mengamati
fenomena melalui video klip)
Hasil mengamati Masalah atau serangkaian
pengetahuan dan/atau ketrampilan yang belum diketahui
oleh peserta didik (gap of knowledge).
Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
28. CONTOH:
Bahasa Inggris: makna kosakata, tatabahasa, struktur teks,
fungsi sosial teks
Matematika: cara menghitung luas segitiga
IPA: mengapa larutan X menghantarkan listrik ;
mengapa lampu X lebih hemat dibandingkan Y
IPS: apa penyebab banyaknya begal…
Pengetahuan yang belum dimiliki dapat mencakup
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif.
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
29. Bantuan Guru dalam tahap mengamati
• Guru juga merancang, mempersiapkan,
menunjukkan, atau menyediakan sumber-sumber
belajar yang relevan dengan KD atau materi
pembelajaran yang nantinya akan diamati oleh
peserta didik.
• Guru memberikan pengantar yang dapat menarik
minat peserta didik untuk mengamati
sumber belajar yang disediakan guru.
• Membantu peserta didik menemukan/mendaftar/
menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu
diketahui sehingga dapat melakukan/mencipta-kan
sesuatu.
30. 2. Menanya:
SISWA merumuskan pertanyaan berangkat dari masalah
yang diperoleh dari pengamatan.
CONTOH:
Bahasa Inggris: Apa makna kata-kata yang dicetak tebal
pada bacaan?
IPS/PPKn: Mengapa saat ini banyak pencurian motor?
IPA: Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik?
PPKn: Bagaimana mengamandemen UUD?
…
Pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan jawabannya akan
berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan/atau metakognitif – yang merupakan indikator
pencapaian kompetensi.
Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
31. Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
Contoh Pertanyaan faktual
Pertanyaan faktual adalah semua pertanyaan yang
mengandung kata tanya “siapa”, “di mana” dan “kapan”,
“berapa”.dan “apa”. Dilihat dari segi KKO, pertanyaan-
pertanyaan tersebut dapat dikategorikan dalam pertanyaan
“mengingat”. Tetapi untuk pertanyaan “berapa” dan “apa”
dapat juga menjadi pertanyaan konseptual ketika menyatakan
penerapan rumus atau menanyakan definisi.
32. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Contoh pertanyaan konseptual (yang paralel dengan
memahami):
Pertanyaan atau perintah yang menuntut jawaban yang
berisi informasi tentang klasifikasi, kategori, prinsip-prinsip,
rumus, struktur, model, atau teori.
Misalnya:
Mengapa benda ini bergerak semakin cepat?
Apa beda teks ini dengan teks yang kita pelajari kemarin?
Apa perbedaan Mahkamah Agung dan Mahkamah
Konstitusi?
33. Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
Contoh pertanyaan prosedural (yang paralel dengan
menerapkan):
Pertanyaan atau perintah yang menuntut jawaban
/tanggapan yang berisi informasi tentang cara melakukan
sesuatu. Dalam mapel matematika misalnya algoritma.
Misalnya :
Bagaimana langkah-langkah untuk memperoleh SIM?
Bagaiamana cara menggunakan mikroskop; bagaimana
cara melakukan serve yang benar?
34. Bantuan Guru dalam tahap menanya
• Guru memberikan bantuan berupa pertanyaan
pancingan terkait dengan apa yang sudah diamati.
• Guru meminta siswa merumuskan pertanyaan dengan
bantuan kata “bagaimana” atau “mengapa”.
• Guru melatih agar peserta didik dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dengan cara memberikan
serangkaian daftar pertanyaan berdasarkan konteks
yang diamati kemudian siswa diminta memilih (dengan
cara mencontreng, misalnya) pertanyaan apa atau
mana yang perlu dibahas. Namun guru perlu
mengarahkan pertanyaan siswa agar mengacu pada
indikator.
35. 3. Mengumpulkan informasi/mencoba:
SISWA mengumpulkan informasi/data dengan
(berbagai) teknik yang sesuai, misalnya
eksperimen, pengamatan, wawancara, survey, dan
membaca dokumen-dokumen.
CONTOH
IPS/PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber
IPA : eksperimen, pengamatan (observasi)
PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber
PJOK: observasi, mencoba
Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau
informasi yang relevan dengan serangkaian KD.
36. Bantuan Guru dalam tahap mengumpulkan
informasi/mencoba
Guru merancang, mempersiapkan, menentukan,
dan menyediakan sumber-sumber belajar lanjutan.
Sumber belajar ini harus merupakan pendalaman
atau pelengkap dari sumber belajar yang diamati
pada langkah pertama. Sumber belajar ini harus
merupakan pendalaman atau pelengkap dari
sumber belajar yang diamati pada langkah
pertama.
37. Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
4. Mengasosiasi/Menalar:SISWA mengolah informasi/data
yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan dan
menarik kesimpulan.
5. Mengomunikasikan: SISWA menyampaikan jawaban atas
pertanyaan (kesimpulan) berdasarkan hasil
penalaran/asosiasi informasi/data secara lisan dan/atau
tertulis.
CATATAN: Sampai langkah 5 (mengomunikasikan) peserta
didik memperoleh pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan/atau metakognitif.
38. Bantuan Guru dalam tahap menalar/mengasosiasi
• Guru mengarahkan agar peserta didik agar dapat
mengidentifikasi, mengklasifikasi, atau menghubung-
hubungkan data/informasi yang diperoleh. Dalam hal
ini menghubungkan, guru memberikan penjelasan
mengenai bentuk-bentuk hubungan logis yang
mungkin terjadi.
• Guru memancing dan mengarahkan agar bentuk-
bentuk hubungan yang dibangun peserta didik
menghasilkan simpulan yang mengarah pada
pencapaian tujuan pembelajaran
39. Bantuan Guru dalam tahap menalar/mengasosiasi
• Guru sebagai manager, pemberi umpan balik, pemberi
penguatan, pemberi penjelasan/ informasi lebih luas.
• Guru diharapkan ikut membantu peserta didik untuk
menentukan butir-butir penting dan simpulan yang
akan dipresentasikan, baik dengan atau tanpa
memanfaatkan teknologi informasi.
40. 6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta:
SISWA mencipta dan/atau menginovasi produk, model,
gagasan dengan pengetahuan yang telah diperoleh.
CIPTAAN/KREASI:
• merupakan aplikasi dari pengetahuan yang diperoleh
• merupakan sesuatu yang tangible maupun non-tangible
CONTOH:
Bahasa: teks lisan dan tulis
IPA: …
IPS: …
Seni Budaya: …
Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
41. Kelima atau keenam langkah pembelajaran di atas TIDAK
HARUS tercakup dalam setiap atau satu pertemuan.
CONTOH:
Pertemuan 1: mengamati, menanya, mengumpulkan
data/informasi/mencoba
Pertemuan 2: menalar/mengasosiasi data/informasi dan
mengomunikasikan
Pertemuan 3: mencipta
Proses Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
42. 1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.
2. Menyusun kembali butir-butir pertanyaan siswa sesuai
dengan urutan indikator yang akan dieksekusi dalam
pembelajaran
3. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.
4. Memberi umpan balik.
5. Memberikan penjelasan.
6. Memberikan penguatan/afirmasi/konfirmasi
Guru TIDAK membiarkan peserta didik memperoleh/
mengkonstruksi pengetahuan sendiri..
Guru selalu memberi bantuan kepada setiap anak didik
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
43. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Dalam Permendikbud No. 103 tahun 2014 disebutkan
bahwa:
“Model pembelajaran merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan,
dan budaya”, misalnya discovery learning, problem-based
learning, project-based learning, inquiry learning
44. Pembelajaran berbasis Masalah (PBM)
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah
pembelajaran yang menggunakan masalah nyata
sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended)
untuk diselesaikan oleh peserta didik dalam rangka
mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan
menyelesaikan masalah, keterampilan sosial,
keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun
atau memperoleh pengetahuan baru. Pemilihan masalah
nyata tersebut dilakukan atas pertimbangan
kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar.
45. Langkah-langkah PBM
1. Orientasi terhadap masalah:
Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik .
Dalam tahap ini guru dapat langsung menyodorkan
sebuah masalah, tetapi dapat juga menyajikan “situasi
masalah”. Caranya dengan mengajak siswa
mengamati suatu fenomena baik langsung maupun
tidak langsung (lewat video, gambar, teks). Dari
kegiatan ini siswa diminta untuk menetapkan masalah
atau pengetahuan yang belum dan ingin diketahui (gap
of knowledge)
46. Langkah-langkah PBM
2. Organisasi belajar:
Tahap ini guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami masalah nyata yang telah disajikan,
yaitu dengan mengidentifikasi apa yang perlu
mereka ketahui dan apa yang perlu dilakukan
untuk menyelesaikan masalah yang sudah
diidentifikasi. Peserta didik berbagi peran/tugas
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
47. Langkah-langkah PBM
3. Penyelidikan individual maupun kelompok :
Guru membimbing peserta didik melakukan
pengumpulan data/informasi (dapat berupa
pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai
macam cara , misalnya dengan observasi
mendalam, membaca, survey, wawancara, dan
sebagainya untuk menemukan berbagai alternatif
penyelesaian masalah. Langkah ini dapat
dilakukan secara individual maupun kelompok
48. 4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian
masalah:
Pada tahap ini guru membimbing peserta didik untuk
menentukan penyelesaian masalah yang dipandang
paling tepat dari berbagai alternatif pemecahan
masalah yang peserta didik temukan. Peserta didik
menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, secara
tertulis maupun dalam bentuk power point slides untuk
dipresentasikan.
Langkah-langkah PBM
49. Langkah-langkah PBM
5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian
masalah:
Lewat presentasi laporan penyelesaian
masasah, guru membimbing peserta didik untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
proses penyelesaian masalah yang dilakukan.
50. Pembelajaran berbasis Proyek (PBP)
Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah pembelajaran
yang menekankan aktivitas-aktivias menghasilkan
produk dengan menerapkan keterampilan meneliti,
menganalisis, membuat, sampai dengan
mempresentasikan produk nyata. Produk yang dimaksud
dapat berupa desain, skema, karya tulis, karya seni, karya
teknologi/prakarya, dan lain-lain. Proyek dapat dilakukan
secara mandiri maupun kelompok. Biasanya PBP
dirancang untuk diterapkan pada permasalahan komplek.
51. Contoh-contoh Proyek
1. Membuat model pemanas tenaga surya(IPA)
2. Mendesain brosur untuk biro perjalanan/ pariwisata atau
brosur untuk museum (IPS dan Bhs. Indonesia)
3. Sikap masyarakat terhadap program kantong plastik
berbayar (IPS)
4. Menyusun laporan kunjungan ke rapat warga tingkat
desa (PPKn)
5. Wall magazine mengenai profil tokoh-tokoh novel/film
“The Maze Runner” (Bahasa Inggris)
6. Mengukur tingkat kederasan aliran sungai/parit
(Matematika)
7. Membuat resep kudapan berbahan baku potensi lokal
(Prakarya)
52. Langkah-langkah PBP
1. Penentuan projek:
Guru bersama dengan peserta didik menentukan
tema/topik projek. Hal ini dapat diawali dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) yang mengarahkan peserta didik
menentukan sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan serangkaian kompetensi dasar
(KD) dalam satu mapel atau lintas mapel.
53. Langkah-langkah PBP
2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian
projek:Guru memfasilitasi Peserta didik untuk
merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian
projek beserta pengelolaannya
54. Langkah-langkah PBP
3. Penyusunan jadwal pelaksanaan projek:
Guru memberikan pendampingan kepada peserta
didik melakukan penjadwalan semua kegiatan yang
telah dirancang.
55. Langkah-langkah PBP
4. Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring
guru: Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik
dalam melaksanakan rancangan projek yang telah
dibuat
56. Langkah-langkah PBP
5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil
projek:
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
mempresentasikan dan mempublikasikan hasil
karyanya
57. Langkah-langkah PBP
6. Evaluasi proses dan hasil projek:
Guru dan peserta didik pada akhir proses
pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas
dan hasil tugas projek
58. Pembelajaran Inkuiri
Pengetahuaan bukanlah tumpukan sejumlah fakta hasil
dari mengingat, melainkan hasil dari proses menemukan
atau mengkonstruksi.
Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan
pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir
sistematis.
Maka tugas pokok guru adalah memfasilitasi kegiatan
penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya
sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).
59. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri
1. Merumuskan masalah: Guru membimbing dan
memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan dan
memahami masalah nyata yang telah disajikan.
2. Merumuskan hipotesis:
Guru membimbing peserta didik merumuskan
hipotesis dengan cara mengajukan berbagai
pertanyaan untuk memancing jawaban sementara
peserta didik atau dapat merumuskan berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu
permasalahan yang dikaji.
60. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri
3. Mengumpulkan data:
Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan
fakta atau data yang dibutuhkan untuk menjawab
pertanyaan sementara (hipotesis) yang sudah
dirumuskan sebelumnya. Caranya dapat dengan
wawancara mendalam, membaca, atau survey
61. 4. Menguji hipotesis:
Guru mengarahkan peserta didik untuk
mencocokkan jawaban sementara dengan jawaban
yang dibangun dari data yang telah dikumpulkan
lewat berbagai cara. Hasil akhir yang diharapkan
adalah menerima jawaban yang berdasarkan data.
Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri
62. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri
5. Merumuskan simpulan
Guru membimbing peserta didik mendeskripsikan
temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat
sebiknya guru mempu menunjukkan pada peserta didik
data mana yang relevan.
63. DISCOVERY LEARNING
Pembelajaran menemukan (Discovery Learning),
adalah Pembelajaran untuk menemukan konsep,
makna, dan hubungan kausal melalui
pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik.
64. Langkah-Langkah Discovery Learning
1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Guru memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa, meminta siswa membaca
buku, mengamati fenomena lewat video klip atau
gambar, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah
pada suatu masalah . Dengan kata lain siswa
dihadapkan pada suatu masalah atau pertanyaan (gap
of knowledge) agar timbul keinginan untuk menyelidiki.
Contoh: Berita atau tayangan video/tv tentang
banyaknya kelompok masyarakat yang menentang
pendirian atau pembukaan minimarket
65. 2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi
masalah)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang
relevan dengan kompetensi dasar/indikator, kemudian
dipilih satu atau beberapa dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah).
Contoh:
IPS/PPKn:
Keberadaan mini market di dekat pasar tradisional
akanmendesak atau mengalahkan pedagang atau toko
tradisional.
Langkah-Langkah Discovery Learning
66. 3. Data collection (Pengumpulan Data)
Guru meminta para siswa mengumpulkan informasi atau
data yang relevan sebanyak-banyaknya untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis (Syah, 2004:244). Misalnya dengan cara
membaca mewawancarai nara sumber (IPS/PPKn.,
Agama, bahasa Indonesia) , melakukan eksperimen
(IPA), observasi (PJOK), dan sebagainya.
Langkah-Langkah Discovery Learning
67. 4. Data Processing (Pengolahan Data)
Semua informasi yang berasal hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya, diolah, dipilih,
dipilah, diklasifikasikan, ditabulasikan, bila perlu dihitung
dengan cara tertentu, serta ditafsirkan atau dimaknai.
Langkah-Langkah Discovery Learning
68. 5. Verification (Pembuktian)
Hasil pengolahan data di atas dihubungkan dengan
pertanyaan yang sudah dirumuskan sebelumnya atau
melakukan pemeriksaan secara cermat terhadap hasil
olah data untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan sebelumnya (Syah,
2004:244).
Langkah-Langkah Discovery Learning
69. Penilaian
1. Sikap spiritual dan Sosial : observasi,
penilaian diri dan antar teman
2. Pengetahuan dengan lisan, tulis dan
penugasan
3. Keterampilan dengan unjuk kerja,
produk, proyek dan portofolio
70. Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Materi Pelajaran : Jujur, amanah dan istiqamah
Kelas/Semester : VII/1
AlokasiWaktu : 1 X Pertemuan (3 Jam Pelajaran)
Tahun Pelajaran :
71. Melalui Metode Pembelajaran ilmiah dan Think Pair Share Peserta didik dapat :
1. Meyakini bahwa Allah mencintai orang yang bersikap jujur, amanah, dan istiqamah
2. Meyakini bahwa orang berperilaku jujur, amanah dan istiqumah akan mendapatkan
kebahagiaan dunia akhirat
3. Selalu menampilkan perilaku jujur, amanah, dan istiqamah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menghargai orang yang berperilaku jujur, amanah, dan istiqamah dalam kehidupan sehari-
hari
5. Menyebutkan pengertian jujur, sesuai dengan Q.S. al-Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait.
6. Menjelaskan makna jujur sesuai dengan Q.S. al-Baqarah/2:42 dan hadis yang terkait.
7. Menyebutkan pengertian amanah sebagai implementasi dari Q.S. al-Anfal/8:27 dan hadis
yang terkait.
8. Menjelaskan makna amanah sebagai implementasi dari Q.S. al-Anfal/8:27 dan hadis yang
terkait.
9. Menyebutkan pengertian istiqomah sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-
Ahqaf/46:13 dan hadis yang terkait.
10. Menjelaskan makna istiqomah sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-
Ahqaf/46:13 dan hadis yang terkait
A. Tujuan Pembelajaran
72. B. Langkah Pembelajaran
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa,
pembacaan Alquran surah/ayat pilihan yang dipimpin oleh salah
seorang peserta didik, memperhatikan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi, dan tempat
duduk peserta didik, memberikan motivasi dan mengajukan
pertanyaan secara komunikatif, menyampaikan cakupan materi,
tujuan, dan kegiatan yang akan dilakukan. menyampaikan
lingkup dan teknik penilaian.
2. Guru meminta peserta didik untuk mengkaji perenungan yang
ada dalam kolom "Renungkanlah".
3. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil
pencermatannya terhadap perilaku jujur, amanah, istiqomah, dan
ungkapan “siapa giat pasti dapat”.
4. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan
terhadap hasil pencermatannya terhadap perilaku jujur, amanah,
73. 5. Peserta didik dikelompokkan dan diberikan tugas untuk
berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
6. Secara bergantian, setiap kelompok tampil menyampaikan hasil
diskusi yang telah dilakukan, sedangkan kelompok lain
memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
7. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang materi tersebut.
8. Guru memfasilitasi peserta didik membuat simpulan mengenahi
pengertian dan makna sikaf jujur, amanah dan istiqomah,
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan, memberikan reward kepada “kelompok peserta
didik terbaik”., menginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan menutup pelajaran dengan berdoa
74. C. Penilaian
Pengetahuan : tertulis pilihan ganda
Sikap : observasi saat pembelajaran berlangsung
Jepara, Februari 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mapel
NIP NIP
75. PERHATIAN
• Lk perumusan tujuan dan RPP semester 1 dan 2, semua
tingkatan dengan rician subrayon 01 mengerjakan kelas 7,
subrayon 02 mengerjakan kelas 8 dan subrayon 03
mengerjakan kelas 9,
• Setelah direvisi LK dan RPP pada In 2, dikumpulkan kepada
guru inti/IK, dan guru inti mengabungkan hasil kompilasi
semua kelas (3 subrayon)
• Guru inti sesama mapel berkoordinasi tentang pengumpulan
tugas semua kelas dan membagikan file kepada guru
perwakilan sekolah masing-masing, agar dicetak lengkap
untuk RPP semester 2, ditandatangani guru dan Kepala
Sekolah sebagai bahan kunjungan pengwas (on 2) pada
tanggal 24-29 Februari 2020.
• Untuk RPP semester 1 berupa file untuk disimpan sekolah.