SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
1
UNIVERSITY RESIDENCE - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
KARASIBAZHU
(Kajian Rabu Siang Ba’da Zhuhur)
Mengambil ‘Ibrah (Pelajaran)
Dari Kisah Kesabaran Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm
Prolog
Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm menggambarkan sosok manusia yang paling
sabar, bahkan bisa dikatakan bahwa beliau berada di puncak kesabaran. Sering
orang menisbatkan kesabaran kepada Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Misalnya,
dikatakan: seperti sabarnya Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Jadi, Nabi Ayyub ‘Alahis
Salâm menjadi simbol kesabaran dan cermin kesabaran atau teladan kesabaran pada
setiap bahasa, pada setiap agama, dan pada setiap budaya. Allah SWT telah
menyatakan dan memujinya dalam kitab-Nya:
“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, "sesungguhnya aku
diganggu setan dengan penderitaan dan bencana. (Allah berfirman), "Hentakkanlah kakimu;
inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. Dan Kami anugerahi dia (dengan
mengumpulkan kembali) keluarganya dan Kami lipat-gandakan jumlah mereka sebagai
rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat. Dan ambillah
seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau
melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah
sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).” (QS Shâd/38: 41-44)
Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm Mendapatkan Ujian ‘Sakit’
Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm menderita penyakit kulit beberapa waktu
lamanya dan Dia memohon pertolongan kepada Allah SWT Allah kemudian
memperkenankan doanya dan memerintahkan agar Dia menghentakkan kakinya ke
bumi. Ayyub ‘Alahis Salâm menaati perintah itu, maka keluarlah air dari bekas
kakinya atas petunjuk Allah, Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm pun mandi dan minum dari
2
air itu, sehingga sembuhlah Dia dari penyakitnya dan Dia dapat berkumpul kembali
dengan keluarganya. Maka mereka kemudia berkembang biak sampai jumlah
mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. pada suatu ketika Nabi Ayyub
‘Alahis Salâm teringat akan sumpahnya, bahwa Dia akan memukul isterinya
bilamana sakitnya sembuh disebabkan isterinya pernah lalai mengurusinya sewaktu
Dia masih sakit. akan tetapi timbul dalam hatinya rasa hiba dan sayang kepada
isterinya sehingga Dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. oleh sebab itu turunlah
perintah Allah seperti yang tercantum dalam ayat QS Shâd/38: 44 di atas, agar Dia
dapat memenuhi sumpahnya dengan tidak menyakiti isterinya Yaitu memukulnya
dengan dengan seikat rumput.
Yang dimaksud al-Aubah ialah: kembali kepada Allah SWT. Nabi Ayyub
‘Alahis Salâm adalah seseorang yang selalu kembali kepada Allah SWT dengan
zikir, syukur, dan sabar. Kesabarannya menyebabkan beliau memperoleh
keselamatan dan rahasia pujian Allah SWT padanya.
Al-Qur'an al-Karim tidak menyebutkan bentuk dari penyakitnya, dan
banyak cerita-cerita dongeng yang mengemukakan tentang penyakitnya. Dikatakan
bahwa beliau terkena penyakit kulit yang dahsyat sehingga manusia-manusia
enggan untuk mendekatinya. Dalam cuplikan kitab Taurat disebutkan berkenaan
dengan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm: "Maka keluarlah setan dari haribaan Tuhan dan
kemudian Ayyub ‘Alahis Salâm terkena suatu luka yang sangat mengerikan dari
ujung kakinya sampai kepalanya." Tentu kita menolak semua ini sebagai suatu
hakikat yang nyata. Kami pun tidak mentolerir jika itu dianggap sebagai perbuatan
seni semata. Perhatikanlah ungkapan dalam Taurat: "Kemudian setan keluar dari
haribaan Tuhan kita," sebagai orang-orang Muslim, kita mengetahui bahwa setan
telah keluar dari haribaan Tuhan sejak Allah SWT menciptakan Adam ‘Alahis
Salâm. Maka, kapan setan kembali keharibaan Tuhan? Kita berada di hadapan
ungkapan seni, tetapi kita tidak berada di hadapan suatu hakikat.
Sikap Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm Ketika Mendapatkan Musibah
Lalu, bagaimana hakikat sakitnya Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dan
bagaimana kisahnya? Yang populer tentang cobaan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dan
kesabarannya adalah riwayat berikut: para malaikat di bumi berbicara sesama
mereka tentang manusia dan sejauh mana ibadah mereka. Salah seorang di antara
mereka berkata: "Tidak ada di muka bumi ini seorang yang lebih baik daripada
Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Beliau adalah orang mukmin yang paling sukses, orang
mukmin yang paling agung keimanannya, yang paling banyak beribadah kepada
Allah SWT dan bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya dan selalu berdakwah di jalan-
Nya." Setan mendengarkan apa yang dikatakan lalu ia merasa terganggu dengan hal
itu. Kemudian ia pergi menuju ke Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dalam rangka berusaha
menggodanya tetapi Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm adalah seorang Nabi di mana
3
hatinya dipenuhi dengan ketulusan dan cinta kepada Allah SWT sehingga setan
tidak mungkin mendapatkan jalan untuk mengganggunya.
Ketika setan berputus asa dari mengganggu Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm, ia
berkata kepada Allah SWT: "Ya Rabbi, hamba-Mu Ayyub ‘Alahis Salâm sedang
menyembah-Mu dan menyucikan-Mu namun, ia menyembah-Mu bukan karena
cinta, tapi ia menyembah-Mu karena kepentingan-kepentingan tertentu. Ia
menyembah-Mu sebagai balasan kepada-Mu karena Engkau telah memberinya
harta dan anak dan Engkau telah memberinya kekayaan dan kemuliaan.
Sebenarnya ia ingin menjaga hartanya, kekayaannya, dan anak-anaknya. Seakan-
akan berbagai nikmat yang Engkau karuniakan padanya adalah rahasia dalam
ibadahnya. Ia takut kalau-kalau apa yang dimilikinya akan binasa dan hancur. Oleh
karena itu, ibadahnya dipenuhi dengan hasrat dan rasa takut. Jadi, di dalamnya
bercampur antara rasa takut dan tamak, dan bukan ibadah yang murni karena
cinta."
Riwayat tersebut mengatakan bahwa Allah SWT berkata kepada iblis:
"Sesungguhnya Ayyub adalah hamba yang mukmin dan sejati imannya. Ayyub
menjadi teladan dalam keimanan dan kesabaran. Aku membolehkanmu untuk
mengujinya dalam hartanya. Lakukan apa saja yang engkau inginkan, kemudian
lihatlah hasil dari apa yang engkau lakukan."
Akhirnya, setan pergi dan mendatangi tanah Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dan
berbagai tanaman dan kenikmatan yang dimilikinya. Kemudian setan itu
menghancurkan semuanya. Keadaan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm pun berubah dari
puncak kekayaan ke puncak kefakiran. Kemudian setan menunggu apa tindakan
Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berkata: "Oh musibah dari
Allah SWT. Aku harus mengembalikan kepada-Nya amanat yang ada di sisi kami
di mana Dia saat ini mengambilnya. Allah SWT telah memberi kami nikmat
selama beberapa masa. Maka segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat yang
diberikannya, dan Dia mengambil dari kami pada hari ini nikmat-nikmat itu. Bagi-
Nya pujian sebagai Pemberi dan Pengambil. Aku dalam keadaan ridha dengan
keputusan Allah SWT. Dia-lah yang mendatangkan manfaat dan mudharat. Dia-
lah yang ridha dan Dialah yang murka. Dia adalah Penguasa. Dia memberikan
kerajaan kepada siapa yang di kehendaki-Nya, dan mencabut kerajaan dari siapa
yang dikehendaki-Nya; Dia memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya dan
menghinakan siapa yang dikehendaki-Nya." Kemudian Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm
bersujud dan Iblis tampak tercengang melihat pemandangan tersebut.
Lalu setan kembali kepada Allah SWT dan berkata: "Ya Allah, jika Ayyub
tidak menerima nikmat kecuali dengan mengatakan pujian, dan tidak mendapatkan
musibah kecuali mendapatkan kesabaran maka hal itu sebagai bentuk usahanya
karena ia mendapatkan anak. Ia mengharapkan dengan melalui mereka
kekayaannya meningkat dan melalui mereka ia dapat menjalani kehidupan yang
4
lebih mudah." Riwayat mengatakan bahwa Allah SWT membolehkan bagi setan
untuk berbuat apa saja kepada anak-anak Ayyub. Kemudian setan
menggoncangkan rumah yang di situ anak-anaknya tinggal sehingga mereka semua
terbunuh. Dalam keadaan demikian, Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berdialog kepada
Tuhannya dan menyeru: "Allah memberi dan Allah mengambil. Maka bagi-Nya
pujian saat Dia memberi dan mengambil, saat Dia murka dan ridha, saat Dia
mendatangkan manfaat dan mudharat. Kemudian Ayyub pun sujud dan iblis lagi-
lagi tampak tercengang dan merasa malu."
Iblis kembali menemui Allah SWT dan mengatakan bahwa Ayyub dapat
bersabar karena badannya sehat. Seandainya Engkau memberi kekuasaan
kepadaku, ya Rabbi, untuk mengganggu badannya niscaya dia akan berhenti dari
kesabarannya. Ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa Allah SWT
mengizinkan setan untuk mengganggu tubuh Ayyub ‘Alahis Salâm. Dikatakan
bahwa setan memukul tubuh Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dari kepalanya sampai
kakinya sehingga Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm sakit kulit, di mana tubuhnya
membusuk dan mengeluarkan nanah, bahkan keluarganya dan sahabat-sahabatnya
meninggalkannya kecuali isterinya. Namun lagi-lagi Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm tetap
bersabar dan bersyukur kepada Allah SWT. Beliau memuji-Nya pada hari-hari
kesehatannya dan ia tetap memuji Allah SWT saat mendapatkan ujian sakit. Dalam
dua keadaan itu, Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm tetap bersabar dan bersyukur kepada
Allah SWT.
Setan Tak Pernah Berputus-asa Untuk Menggoda Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm
Melihat pemandangan itu, amarah setan semakin meningkat namun ia
tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya. Di sini setan mengumpulkan para
penasihatnya dari pakar-pakar dan ia menceritakan tentang kisah Ayyub ‘Alahis
Salâm dan meminta mereka mengeluarkan pendapat, setelah ia menyampaikan rasa
putus asanya saat menggodanya atau mencoba menghilangkan sifat sabarnya dan
syukurnya.
Salah seorang setan berkata: "Sungguh engkau telah mengeluarkan Adam
bapak manusia dari surga, lalu darimana engkau mendatanginya? Oh, yang engkau
maksud adalah Hawa?" Terbukalah di hadapan Iblis suatu ide yang baru. Lalu ia
pergi ke isteri Ayyub dan memenuhi hatinya dengan rasa putus asa sehingga ia
pergi ke Ayyub dan berkata padanya: "Sampai kapan Allah SWT menyiksamu? Di
mana harta, keluarga, teman dan kaum kerabat? Di mana masa jayamu dan
kemuliaanmu dahulu?"
Mendengar perkataan isterinya itu, Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm menjawab:
"Sungguh engkau telah dikuasai oleh setan. Mengapa engkau menangisi kemuliaan
yang telah berlalu dan anak yang telah mati?" Perempuan itu berkata: "Mengapa
engkau tidak berdoa kepada Allah agar Dia menghilangkan cobaan darimu dan
5
menyembuhkanmu serta menghilangkan kesedihannmu?" Nabi Ayyub ‘Alahis
Salâm berkata: "Berapa lama kita merasakan kebahagiaan?" Isterinya menjawab:
"Delapan tahun." Ayyub berkata: "Berapa lama kita mendapat penderitaan?"
Isterinya menjawab: "Tujuh tahun." Ayyub berkata: "Aku malu jika aku meminta
agar Allah SWT melepaskan penderitaanku ketika aku melihat masa
kebahagiaanku. Sungguh imanmu tampak melemah dan keputusan Allah SWT
membuat hatimu menjadi sempit. Seandainya aku sembuh dan kembali kepada
kekuatanku, niscaya aku akan memukulmu dengan seratus kali pukulan dari
tongkat. Sejak hari ini, aku tidak memakan dari makananmu dan dari minumanmu
atau memerintahkanmu untuk melakukan suatu urusan. Maka pergilah kau
dariku."
Akhirnya, isteri Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm pergi sehingga Nabi Ayyub
‘Alahis Salâm tinggal sendirian dalam keadaan sabar menanggung penderitaanya.
Penderitaan yang seandainya ditimpakan kepada gunung niscaya gunung tidak
akan mampu menahannya. Kemudian Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berdoa kepada
Allah SWT dalam keadaan penuh kasih sayang dan meminta belas kasih kepada-
Nya. Beliau berdoa agar Allah SWT menyembuhkannya. Dan akhirnya, doanya
dikabulkan oleh Allah SWT. Demikianlah riwayat yang populer berkenaan dengan
penderitaan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dan kesabarannya.
Sebagian ulama berpendapat bahwa riwayat di atas adalah riwayat yang
‘lemah’, karena ia sesuai dengan ‘teks Taurat’ yang menjelaskan sakitnya Nabi
Ayyub ‘Alahis Salâm. Begitu juga mereka (sebagian ulama) tidak menerima jika
dikatakan bahwa penyakitnya sangat buruk sekali yang menyebabkan masyarakat
lari darinya sebagaimana dikatakan oleh ‘dongeng-dongeng kuno’. Bagi mereka,
riwayat semacam itu bertentangan dengan kedudukan kenabian. Yang perlu kita
perhatikan dan perlu kita pastikan adalah apa-apa yang telah disampaikan oleh al-
Qur'an berkenaan dengan cerita Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Al-Qur'an adalah kitab
satu-satunya yang pasti benar yang tiada kebatilan di depan dan di belakangnya.
Allah SWT berfirman:
٣٨
٣٨
"Dan (ingatlah kisah) Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya: ('Ya Tuhanku), sesungguhnya
aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara
semua penyayang.' Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan
6
penyahit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat
gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi
peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. al-Anbiyâ'/21: 83-84)
Kita telah memahami bahwa Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm adalah hamba
yang saleh dari hamba-hamba Allah SWT. Allah SWT menginginkan untuk
mengujinya dalam hartanya, keluarganya, dan badannya. Hartanya hilang sehingga
ia menjadi orang fakir setelah sebelumnya ia termasuk orang yang paling kaya.
Kemudian ia ditinggalkan oleh isterinya dan keluarganya sehingga ia merasakan
arti kesunyian dan kesendirian lalu ia ditimpa penyakit dalam tubuhnya dan ia
merasa menderita karenanya, tetapi beliau tetap sabar menghadapi semua itu dan
tetap bersyukur kepada Allah SWT.
Sakit yang dideritanya cukup lama sehingga beliau menghabiskan waktu-
waktu dan hari-harinya dalam keadaan sendirian bersama penyakitnya, rasa
sedihnya, dan kesendiriannya. Demikianlah Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm merasakan
segi tiga penderitaan. Segi tiga penderitaan dalam hidupnya, yaitu: sakit, kesedihan,
dan kesendirian. Di saat beliau mendapat cobaan seperti itu, pada suatu hari datang
pada beliau salah satu ‘pemikiran setan’. Pikiran itu berputar-putar di relung
hatinya; pikiran itu mengatakan padanya, wahai Ayyub penyakit ini dan
penderitaan yang engkau rasakan oleh karena godaaan dariku. Seandainya engkau
berhenti untuk bersabar dalam satu hari saja niscaya penyakitmu akan hilang
darimu. Kemudian manusia-manusia berbisik-bisik dan berkata: Seandainya Allah
SWT mencintainya niscaya ia tidak akan merasakan penderitaan yang begitu hebat.
Demikianlah pemikiran yang jahat itu. Setan tidak mampu untuk mengganggu
seseorang kecuali dengan izin Allah SWT, sebagaimana Allah SWT tidak
menjadikan cinta-Nya kepada manusia identik dengan kesehatan mereka.
Sesungguhnya Allah SWT menguji mereka sebagaimana yang dikehendaki-Nya.
Pikiran setan itu berputar di sekitar hati Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm seperti
berputarnya lalat di musim panas di sekitar kepala manusia, namun beliau mampu
menghilangkan pikiran ini dan sambil tersenyum kepada dirinya sendiri, beliau
berkata: "Keluarlah hai setan! Sungguh aku tidak akan berhenti bersabar, bersyukur
dan beribadah." Akhirnya, pikiran jahat itu dengan rasa putus asa keluar dari akal
Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm duduk dalam keadaaan marah
karena setan berani untuk mengganggunya. Beliau membayangkan bahwa boleh
jadi setan berani menggodanya dengan memanfaatkan kesendiriannya,
penderitaannya dan penyakitnya.
Isteri Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm datang dalam keadaan terlambat dan
mendapati Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dalam keadaan marah. Isterinya itu menutupi
kepalanya dengan suatu kain tertutup. Isteri Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm
menghadirkan atau menghidangkan makanan yang baik untuknya. Nabi Ayyub
‘Alahis Salâm bertanya padanya: "Dari mana engkau mendapati uang?" Nabi Ayyub
7
‘Alahis Salâm telah bersumpah akan memukulnya seratus kali pukulan dengan
tongkat ketika beliau sembuh, tetapi kesabarannya sungguh sangat luas seperti
sungai yang besar. Dan di waktu sore, setelah mengetahui kehalalan makanan yang
dihidangkan, beliau pun memakannya. Kemudian Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm keluar
menuju ke gunung dan berdoa kepada Tuhannya.
Allah SWT berfirman:
٨٤
٨٤
٨٨
٨٨
"Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya: 'Sesungguhnya aku
diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan.' (Allah berfirman): 'Hantamkanlah kakimu;
inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. Dan Kami anugerahi dia (dengan
mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak
mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
pikiran. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan
janganlah kamu melanggar sumpah. Sesugguhnya Kami mendapati dia (Ayyub) seorang
yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia sangat taat (hepada Tuhannya)."
(QS. Shâd/38: 41-44)
Bagaimana kita memahami perkataan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm
"Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan? Nabi Ayyub ‘Alahis
Salâm ingin mengadukan kepada Tuhannya perihal keberanian setan padanya, di
mana setan membayangkan bahwa ia dapat mengganggunya. Nabi Ayyub ‘Alahis
Salâm tidak percaya bahwa sakit yang dideritanya adalah datang karena pengaruh
setan.
Demikianlah pemahaman yang sesuai dengan kema’shuman
(keterpeliharaan dari dosa) para nabi dan kesempumaan mereka. Allah SWT
memerintahkan beliau untuk mandi di salah satu mata air di gunung. Allah SWT
memerintahkannya agar beliau minum dari mata air ini. Kemudian Nabi Ayyub
‘Alahis Salâm melaksanakan perintah ini dan mandi serta minum. Belum lama
beliau minum pada tegukan yang terakhir sehingga beliau merasakan sehat dan
8
sembuh total dari penyakitnya. Kemudian suhu panas dalam tubuhnya pun kembali
normal seperti biasanya. Allah SWT memberikan kepada Ayyub dan keluarganya
dan orang-orang yang seperti mereka suatu rahmat dari sisi-Nya sehingga Nabi
Ayyub ‘Alahis Salâm tidak kembali sendirian. Allah SWT memberinya berlipat-lipat
kekayaan dan kemuliaan dari sisi-Nya sehingga Ayyub tidak menjadi fakir.
Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm kembali mendapatkan kesehatannya setelah
lama merasakan penderitaan dan sakit; Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm bersyukur kepada
Allah SWT. Beliau telah bersumpah untuk memukul isterinya sebanyak seratus
pukulan dengan tongkat ketika beliau sembuh. Sekarang beliau sembuh maka Allah
SWT mengetahui bahwa beliau tidak bermaksud untuk memukul isterinya. Namun
agar beliau tidak sampai melanggar janjinya dan sumpahnya, Allah SWT
memerintahkannya agar segera mengumpulkan seikat ranting dari bunga Raihan
yang berjumlah seratus dan hendaklah beliau memukulkan itu kepada isterinya
dengan sekali pukulan. Dengan demikian, beliau telah memenuhi sumpahnya dan
tidak berbohong. Allah SWT membalas kesabaran Ayyub dan memujinya dalam al-
Qur'an sebagaimana firman-Nya dalam QS Shâd/38: 44 di atas.
‘Ibrah (Pelajaran) Dari Kisah Ini
Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm adalah salah seorang Nabi yang sangat penting
dan patut dikenang sebagai teladan. Kisah Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berbeda dari
pada kisah nabi-nabi lain. Melalui kisahnya, kita dapat melihat perjuangan umat
manusia pada tingkat yang lebih pribadi. Allah tidak memberitahu kita tentang
metode Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berkhutbah atau bagaimana orang bereaksi
terhadap peringatannya. Allah tidak memberitahu kita tentang nasib orang-orang
pada masa Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm Sebaliknya, Dia memberitahu kita tentang
kesabaran Nabi Ayyub ‘alahis salâm. Contoh dari perjalanan hidupnya
menunjukkan bahwa barangsiapa yang tetap (bersikap) ‘sabar’ di bawah tekanan
dalam keadaan apa pun juga, tidak akan luput dari imbalan yang tinggi di
kemudian hari.
Allah mengatakan kepada kita bahwa kisah Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm
adalah pengingat untuk semua orang yang menyembah Allah. Ketika seseorang
benar-benar menyembah Allah dengan berserah diri sepenuhnya, maka ia perlu
memiliki kesabaran. Sangat mudah untuk menyembah selama beberapa hari atau
bahkan berminggu-minggu, tetapi kita harus selalu ‘konsisten’ (bersikap istiqamah).
Berdoa dan shalat di malam hari membutuhkan kesabaran, puasa memerlukan
kesabaran, hidup dengan kesengsaraan dan cobaan membutuhkan kesabaran.
Kehidupan dunia ini adalah ujian dan dalam rangka untuk lulus dan diganjari
dengan surga, kita perlu untuk mendapatkan kesabaran seperti yang dimiliki Nabi
Ayyub ‘alahis salâm.
Simaklah firman Allah berikut:
9
ۗ
ۖ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-
orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
“Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (QS al-Baqarah/2: 155-157)
Marilah kita belajar kepada Nabi Ayyub ‘alahis salâm, bersikap ‘sabar’
dalam keadaan apa pun, dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai media kita dengan
harapan Allah akan selalu menyertai diri kita. Sebagaimana firmanNya:
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
shalat (Maksudnya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu”). Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS al-Baqarah/2: 153)
Ibda’ bi nafsik!

More Related Content

What's hot

Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.Tazkirah PTAR
 
Sirah Nabawiyah 10: Bersama Halimah As-Sa'diyah dan Bani Sa'd bin Bakr
Sirah Nabawiyah 10: Bersama Halimah As-Sa'diyah dan Bani Sa'd bin BakrSirah Nabawiyah 10: Bersama Halimah As-Sa'diyah dan Bani Sa'd bin Bakr
Sirah Nabawiyah 10: Bersama Halimah As-Sa'diyah dan Bani Sa'd bin BakrAbuNailah
 
Seorang mukmin yang sakit, ia tidak
Seorang mukmin yang sakit, ia tidakSeorang mukmin yang sakit, ia tidak
Seorang mukmin yang sakit, ia tidakHelmon Chan
 
beliatan iblis dalam amalan tariqat
beliatan iblis dalam amalan tariqatbeliatan iblis dalam amalan tariqat
beliatan iblis dalam amalan tariqatR&R Darulkautsar
 
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad SawSirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad SawAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 05: Antara Jahiliyah dan Sisa Hanifiyah
Sirah Nabawiyah 05: Antara Jahiliyah dan Sisa HanifiyahSirah Nabawiyah 05: Antara Jahiliyah dan Sisa Hanifiyah
Sirah Nabawiyah 05: Antara Jahiliyah dan Sisa HanifiyahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 12: Perjalanan ke Syam 01_Surat Quraisy
Sirah Nabawiyah 12: Perjalanan ke Syam 01_Surat QuraisySirah Nabawiyah 12: Perjalanan ke Syam 01_Surat Quraisy
Sirah Nabawiyah 12: Perjalanan ke Syam 01_Surat QuraisyAbuNailah
 

What's hot (13)

IFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAHIFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAH
 
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
 
Sirah Nabawiyah 10: Bersama Halimah As-Sa'diyah dan Bani Sa'd bin Bakr
Sirah Nabawiyah 10: Bersama Halimah As-Sa'diyah dan Bani Sa'd bin BakrSirah Nabawiyah 10: Bersama Halimah As-Sa'diyah dan Bani Sa'd bin Bakr
Sirah Nabawiyah 10: Bersama Halimah As-Sa'diyah dan Bani Sa'd bin Bakr
 
Iman kepada rasul
Iman kepada rasulIman kepada rasul
Iman kepada rasul
 
Seorang mukmin yang sakit, ia tidak
Seorang mukmin yang sakit, ia tidakSeorang mukmin yang sakit, ia tidak
Seorang mukmin yang sakit, ia tidak
 
Sifat mahmudah
Sifat mahmudahSifat mahmudah
Sifat mahmudah
 
beliatan iblis dalam amalan tariqat
beliatan iblis dalam amalan tariqatbeliatan iblis dalam amalan tariqat
beliatan iblis dalam amalan tariqat
 
MAKALAH HADITS TARBAWI SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
MAKALAH HADITS TARBAWI  SASARAN DAN METODE PENDIDIKANMAKALAH HADITS TARBAWI  SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
MAKALAH HADITS TARBAWI SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
 
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad SawSirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 07: Tahun Kelahiran Nabi Muhammad Saw
 
Sirah Nabawiyah 05: Antara Jahiliyah dan Sisa Hanifiyah
Sirah Nabawiyah 05: Antara Jahiliyah dan Sisa HanifiyahSirah Nabawiyah 05: Antara Jahiliyah dan Sisa Hanifiyah
Sirah Nabawiyah 05: Antara Jahiliyah dan Sisa Hanifiyah
 
Slide Qurban
Slide QurbanSlide Qurban
Slide Qurban
 
Ilmu & Amal
Ilmu & AmalIlmu & Amal
Ilmu & Amal
 
Sirah Nabawiyah 12: Perjalanan ke Syam 01_Surat Quraisy
Sirah Nabawiyah 12: Perjalanan ke Syam 01_Surat QuraisySirah Nabawiyah 12: Perjalanan ke Syam 01_Surat Quraisy
Sirah Nabawiyah 12: Perjalanan ke Syam 01_Surat Quraisy
 

Viewers also liked

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah BandungKunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah BandungRidlo Abelian
 
Kisah nabi ayyub musa dan isa a.s. p5 unit 3
Kisah nabi ayyub musa dan isa a.s.  p5 unit 3Kisah nabi ayyub musa dan isa a.s.  p5 unit 3
Kisah nabi ayyub musa dan isa a.s. p5 unit 3Gunawan Anwar
 
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar NasirRidlo Abelian
 
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)Muhammad Jamhuri
 

Viewers also liked (10)

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Kunci tadabbur al qur'an
Kunci tadabbur al qur'anKunci tadabbur al qur'an
Kunci tadabbur al qur'an
 
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah BandungKunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
 
Kisah nabi ayyub musa dan isa a.s. p5 unit 3
Kisah nabi ayyub musa dan isa a.s.  p5 unit 3Kisah nabi ayyub musa dan isa a.s.  p5 unit 3
Kisah nabi ayyub musa dan isa a.s. p5 unit 3
 
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
 
Nabi Ayub As
Nabi Ayub AsNabi Ayub As
Nabi Ayub As
 
Tadabbur Surat al-Baqarah
Tadabbur Surat al-BaqarahTadabbur Surat al-Baqarah
Tadabbur Surat al-Baqarah
 
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
 
Tadabbur QS Al-fatihah
Tadabbur QS Al-fatihahTadabbur QS Al-fatihah
Tadabbur QS Al-fatihah
 

Similar to 1Kisah Kesabaran Nabi Ayyub 'Alahis Salâm

Belajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub aBelajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub aMuhsin Hariyanto
 
Belajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub aBelajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub aMuhsin Hariyanto
 
Belajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub aBelajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub aMuhsin Hariyanto
 
Kisah nabi ayyub_as
Kisah nabi ayyub_asKisah nabi ayyub_as
Kisah nabi ayyub_asHelmon Chan
 
Kisah ketabahan nabi ayub
Kisah ketabahan nabi ayubKisah ketabahan nabi ayub
Kisah ketabahan nabi ayubAizah Maad
 
Meneladani kisah nabi ayyub
Meneladani kisah nabi ayyubMeneladani kisah nabi ayyub
Meneladani kisah nabi ayyubIlliyin Studio
 
Terjemah kitab uquudulujain
Terjemah kitab uquudulujainTerjemah kitab uquudulujain
Terjemah kitab uquudulujainJoko Susilo
 
P 3.-kesabaran-nabi-ayub
P 3.-kesabaran-nabi-ayubP 3.-kesabaran-nabi-ayub
P 3.-kesabaran-nabi-ayubnorasiah15
 
Sehat ala rasulullah
Sehat ala rasulullahSehat ala rasulullah
Sehat ala rasulullahobedada
 
Tak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwahTak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwahMuhsin Hariyanto
 
Tak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwahTak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwahMuhsin Hariyanto
 
Bagaimana mengobati orang kesurupan
Bagaimana mengobati orang kesurupanBagaimana mengobati orang kesurupan
Bagaimana mengobati orang kesurupanmr_haryono
 
Sabar adalah gerbang segala kebaikan
Sabar adalah gerbang segala kebaikanSabar adalah gerbang segala kebaikan
Sabar adalah gerbang segala kebaikanMuhammad Irawan
 
Kefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaanKefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaanAsih Widyanti
 
Konsep sehat dan sakit menurut islam
Konsep sehat dan sakit menurut islamKonsep sehat dan sakit menurut islam
Konsep sehat dan sakit menurut islamSchool of Griya Syifa
 
Hasad dengki dan iri hati
Hasad dengki dan iri hatiHasad dengki dan iri hati
Hasad dengki dan iri hatiAhmad Basri
 
155. Khutbah Jumat Bahasa Indonesia - Jangan Sombongkan Amal Ibadahmu.pdf
155. Khutbah Jumat Bahasa Indonesia - Jangan Sombongkan Amal Ibadahmu.pdf155. Khutbah Jumat Bahasa Indonesia - Jangan Sombongkan Amal Ibadahmu.pdf
155. Khutbah Jumat Bahasa Indonesia - Jangan Sombongkan Amal Ibadahmu.pdfKopontrenGubugklakah
 

Similar to 1Kisah Kesabaran Nabi Ayyub 'Alahis Salâm (20)

Belajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub aBelajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub a
 
Belajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub aBelajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub a
 
Belajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub aBelajar sabar dari nabi ayyub a
Belajar sabar dari nabi ayyub a
 
Kisah nabi ayyub_as
Kisah nabi ayyub_asKisah nabi ayyub_as
Kisah nabi ayyub_as
 
Kisah ketabahan nabi ayub
Kisah ketabahan nabi ayubKisah ketabahan nabi ayub
Kisah ketabahan nabi ayub
 
Nabi
NabiNabi
Nabi
 
Meneladani kisah nabi ayyub
Meneladani kisah nabi ayyubMeneladani kisah nabi ayyub
Meneladani kisah nabi ayyub
 
Terjemah kitab uquudulujain
Terjemah kitab uquudulujainTerjemah kitab uquudulujain
Terjemah kitab uquudulujain
 
P 3.-kesabaran-nabi-ayub
P 3.-kesabaran-nabi-ayubP 3.-kesabaran-nabi-ayub
P 3.-kesabaran-nabi-ayub
 
Sehat ala rasulullah
Sehat ala rasulullahSehat ala rasulullah
Sehat ala rasulullah
 
Doa nabi ayyub
Doa nabi ayyubDoa nabi ayyub
Doa nabi ayyub
 
Kultum.docx
Kultum.docxKultum.docx
Kultum.docx
 
Tak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwahTak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwah
 
Tak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwahTak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwah
 
Bagaimana mengobati orang kesurupan
Bagaimana mengobati orang kesurupanBagaimana mengobati orang kesurupan
Bagaimana mengobati orang kesurupan
 
Sabar adalah gerbang segala kebaikan
Sabar adalah gerbang segala kebaikanSabar adalah gerbang segala kebaikan
Sabar adalah gerbang segala kebaikan
 
Kefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaanKefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaan
 
Konsep sehat dan sakit menurut islam
Konsep sehat dan sakit menurut islamKonsep sehat dan sakit menurut islam
Konsep sehat dan sakit menurut islam
 
Hasad dengki dan iri hati
Hasad dengki dan iri hatiHasad dengki dan iri hati
Hasad dengki dan iri hati
 
155. Khutbah Jumat Bahasa Indonesia - Jangan Sombongkan Amal Ibadahmu.pdf
155. Khutbah Jumat Bahasa Indonesia - Jangan Sombongkan Amal Ibadahmu.pdf155. Khutbah Jumat Bahasa Indonesia - Jangan Sombongkan Amal Ibadahmu.pdf
155. Khutbah Jumat Bahasa Indonesia - Jangan Sombongkan Amal Ibadahmu.pdf
 

More from Muhsin Hariyanto

Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaMuhsin Hariyanto
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkaca
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 

1Kisah Kesabaran Nabi Ayyub 'Alahis Salâm

  • 1. 1 UNIVERSITY RESIDENCE - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA KARASIBAZHU (Kajian Rabu Siang Ba’da Zhuhur) Mengambil ‘Ibrah (Pelajaran) Dari Kisah Kesabaran Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm Prolog Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm menggambarkan sosok manusia yang paling sabar, bahkan bisa dikatakan bahwa beliau berada di puncak kesabaran. Sering orang menisbatkan kesabaran kepada Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Misalnya, dikatakan: seperti sabarnya Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Jadi, Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm menjadi simbol kesabaran dan cermin kesabaran atau teladan kesabaran pada setiap bahasa, pada setiap agama, dan pada setiap budaya. Allah SWT telah menyatakan dan memujinya dalam kitab-Nya: “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, "sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana. (Allah berfirman), "Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan Kami lipat-gandakan jumlah mereka sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat. Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).” (QS Shâd/38: 41-44) Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm Mendapatkan Ujian ‘Sakit’ Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm menderita penyakit kulit beberapa waktu lamanya dan Dia memohon pertolongan kepada Allah SWT Allah kemudian memperkenankan doanya dan memerintahkan agar Dia menghentakkan kakinya ke bumi. Ayyub ‘Alahis Salâm menaati perintah itu, maka keluarlah air dari bekas kakinya atas petunjuk Allah, Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm pun mandi dan minum dari
  • 2. 2 air itu, sehingga sembuhlah Dia dari penyakitnya dan Dia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Maka mereka kemudia berkembang biak sampai jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. pada suatu ketika Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm teringat akan sumpahnya, bahwa Dia akan memukul isterinya bilamana sakitnya sembuh disebabkan isterinya pernah lalai mengurusinya sewaktu Dia masih sakit. akan tetapi timbul dalam hatinya rasa hiba dan sayang kepada isterinya sehingga Dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. oleh sebab itu turunlah perintah Allah seperti yang tercantum dalam ayat QS Shâd/38: 44 di atas, agar Dia dapat memenuhi sumpahnya dengan tidak menyakiti isterinya Yaitu memukulnya dengan dengan seikat rumput. Yang dimaksud al-Aubah ialah: kembali kepada Allah SWT. Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm adalah seseorang yang selalu kembali kepada Allah SWT dengan zikir, syukur, dan sabar. Kesabarannya menyebabkan beliau memperoleh keselamatan dan rahasia pujian Allah SWT padanya. Al-Qur'an al-Karim tidak menyebutkan bentuk dari penyakitnya, dan banyak cerita-cerita dongeng yang mengemukakan tentang penyakitnya. Dikatakan bahwa beliau terkena penyakit kulit yang dahsyat sehingga manusia-manusia enggan untuk mendekatinya. Dalam cuplikan kitab Taurat disebutkan berkenaan dengan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm: "Maka keluarlah setan dari haribaan Tuhan dan kemudian Ayyub ‘Alahis Salâm terkena suatu luka yang sangat mengerikan dari ujung kakinya sampai kepalanya." Tentu kita menolak semua ini sebagai suatu hakikat yang nyata. Kami pun tidak mentolerir jika itu dianggap sebagai perbuatan seni semata. Perhatikanlah ungkapan dalam Taurat: "Kemudian setan keluar dari haribaan Tuhan kita," sebagai orang-orang Muslim, kita mengetahui bahwa setan telah keluar dari haribaan Tuhan sejak Allah SWT menciptakan Adam ‘Alahis Salâm. Maka, kapan setan kembali keharibaan Tuhan? Kita berada di hadapan ungkapan seni, tetapi kita tidak berada di hadapan suatu hakikat. Sikap Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm Ketika Mendapatkan Musibah Lalu, bagaimana hakikat sakitnya Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dan bagaimana kisahnya? Yang populer tentang cobaan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dan kesabarannya adalah riwayat berikut: para malaikat di bumi berbicara sesama mereka tentang manusia dan sejauh mana ibadah mereka. Salah seorang di antara mereka berkata: "Tidak ada di muka bumi ini seorang yang lebih baik daripada Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Beliau adalah orang mukmin yang paling sukses, orang mukmin yang paling agung keimanannya, yang paling banyak beribadah kepada Allah SWT dan bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya dan selalu berdakwah di jalan- Nya." Setan mendengarkan apa yang dikatakan lalu ia merasa terganggu dengan hal itu. Kemudian ia pergi menuju ke Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dalam rangka berusaha menggodanya tetapi Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm adalah seorang Nabi di mana
  • 3. 3 hatinya dipenuhi dengan ketulusan dan cinta kepada Allah SWT sehingga setan tidak mungkin mendapatkan jalan untuk mengganggunya. Ketika setan berputus asa dari mengganggu Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm, ia berkata kepada Allah SWT: "Ya Rabbi, hamba-Mu Ayyub ‘Alahis Salâm sedang menyembah-Mu dan menyucikan-Mu namun, ia menyembah-Mu bukan karena cinta, tapi ia menyembah-Mu karena kepentingan-kepentingan tertentu. Ia menyembah-Mu sebagai balasan kepada-Mu karena Engkau telah memberinya harta dan anak dan Engkau telah memberinya kekayaan dan kemuliaan. Sebenarnya ia ingin menjaga hartanya, kekayaannya, dan anak-anaknya. Seakan- akan berbagai nikmat yang Engkau karuniakan padanya adalah rahasia dalam ibadahnya. Ia takut kalau-kalau apa yang dimilikinya akan binasa dan hancur. Oleh karena itu, ibadahnya dipenuhi dengan hasrat dan rasa takut. Jadi, di dalamnya bercampur antara rasa takut dan tamak, dan bukan ibadah yang murni karena cinta." Riwayat tersebut mengatakan bahwa Allah SWT berkata kepada iblis: "Sesungguhnya Ayyub adalah hamba yang mukmin dan sejati imannya. Ayyub menjadi teladan dalam keimanan dan kesabaran. Aku membolehkanmu untuk mengujinya dalam hartanya. Lakukan apa saja yang engkau inginkan, kemudian lihatlah hasil dari apa yang engkau lakukan." Akhirnya, setan pergi dan mendatangi tanah Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dan berbagai tanaman dan kenikmatan yang dimilikinya. Kemudian setan itu menghancurkan semuanya. Keadaan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm pun berubah dari puncak kekayaan ke puncak kefakiran. Kemudian setan menunggu apa tindakan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berkata: "Oh musibah dari Allah SWT. Aku harus mengembalikan kepada-Nya amanat yang ada di sisi kami di mana Dia saat ini mengambilnya. Allah SWT telah memberi kami nikmat selama beberapa masa. Maka segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat yang diberikannya, dan Dia mengambil dari kami pada hari ini nikmat-nikmat itu. Bagi- Nya pujian sebagai Pemberi dan Pengambil. Aku dalam keadaan ridha dengan keputusan Allah SWT. Dia-lah yang mendatangkan manfaat dan mudharat. Dia- lah yang ridha dan Dialah yang murka. Dia adalah Penguasa. Dia memberikan kerajaan kepada siapa yang di kehendaki-Nya, dan mencabut kerajaan dari siapa yang dikehendaki-Nya; Dia memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya dan menghinakan siapa yang dikehendaki-Nya." Kemudian Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm bersujud dan Iblis tampak tercengang melihat pemandangan tersebut. Lalu setan kembali kepada Allah SWT dan berkata: "Ya Allah, jika Ayyub tidak menerima nikmat kecuali dengan mengatakan pujian, dan tidak mendapatkan musibah kecuali mendapatkan kesabaran maka hal itu sebagai bentuk usahanya karena ia mendapatkan anak. Ia mengharapkan dengan melalui mereka kekayaannya meningkat dan melalui mereka ia dapat menjalani kehidupan yang
  • 4. 4 lebih mudah." Riwayat mengatakan bahwa Allah SWT membolehkan bagi setan untuk berbuat apa saja kepada anak-anak Ayyub. Kemudian setan menggoncangkan rumah yang di situ anak-anaknya tinggal sehingga mereka semua terbunuh. Dalam keadaan demikian, Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berdialog kepada Tuhannya dan menyeru: "Allah memberi dan Allah mengambil. Maka bagi-Nya pujian saat Dia memberi dan mengambil, saat Dia murka dan ridha, saat Dia mendatangkan manfaat dan mudharat. Kemudian Ayyub pun sujud dan iblis lagi- lagi tampak tercengang dan merasa malu." Iblis kembali menemui Allah SWT dan mengatakan bahwa Ayyub dapat bersabar karena badannya sehat. Seandainya Engkau memberi kekuasaan kepadaku, ya Rabbi, untuk mengganggu badannya niscaya dia akan berhenti dari kesabarannya. Ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa Allah SWT mengizinkan setan untuk mengganggu tubuh Ayyub ‘Alahis Salâm. Dikatakan bahwa setan memukul tubuh Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dari kepalanya sampai kakinya sehingga Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm sakit kulit, di mana tubuhnya membusuk dan mengeluarkan nanah, bahkan keluarganya dan sahabat-sahabatnya meninggalkannya kecuali isterinya. Namun lagi-lagi Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm tetap bersabar dan bersyukur kepada Allah SWT. Beliau memuji-Nya pada hari-hari kesehatannya dan ia tetap memuji Allah SWT saat mendapatkan ujian sakit. Dalam dua keadaan itu, Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm tetap bersabar dan bersyukur kepada Allah SWT. Setan Tak Pernah Berputus-asa Untuk Menggoda Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm Melihat pemandangan itu, amarah setan semakin meningkat namun ia tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya. Di sini setan mengumpulkan para penasihatnya dari pakar-pakar dan ia menceritakan tentang kisah Ayyub ‘Alahis Salâm dan meminta mereka mengeluarkan pendapat, setelah ia menyampaikan rasa putus asanya saat menggodanya atau mencoba menghilangkan sifat sabarnya dan syukurnya. Salah seorang setan berkata: "Sungguh engkau telah mengeluarkan Adam bapak manusia dari surga, lalu darimana engkau mendatanginya? Oh, yang engkau maksud adalah Hawa?" Terbukalah di hadapan Iblis suatu ide yang baru. Lalu ia pergi ke isteri Ayyub dan memenuhi hatinya dengan rasa putus asa sehingga ia pergi ke Ayyub dan berkata padanya: "Sampai kapan Allah SWT menyiksamu? Di mana harta, keluarga, teman dan kaum kerabat? Di mana masa jayamu dan kemuliaanmu dahulu?" Mendengar perkataan isterinya itu, Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm menjawab: "Sungguh engkau telah dikuasai oleh setan. Mengapa engkau menangisi kemuliaan yang telah berlalu dan anak yang telah mati?" Perempuan itu berkata: "Mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah agar Dia menghilangkan cobaan darimu dan
  • 5. 5 menyembuhkanmu serta menghilangkan kesedihannmu?" Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berkata: "Berapa lama kita merasakan kebahagiaan?" Isterinya menjawab: "Delapan tahun." Ayyub berkata: "Berapa lama kita mendapat penderitaan?" Isterinya menjawab: "Tujuh tahun." Ayyub berkata: "Aku malu jika aku meminta agar Allah SWT melepaskan penderitaanku ketika aku melihat masa kebahagiaanku. Sungguh imanmu tampak melemah dan keputusan Allah SWT membuat hatimu menjadi sempit. Seandainya aku sembuh dan kembali kepada kekuatanku, niscaya aku akan memukulmu dengan seratus kali pukulan dari tongkat. Sejak hari ini, aku tidak memakan dari makananmu dan dari minumanmu atau memerintahkanmu untuk melakukan suatu urusan. Maka pergilah kau dariku." Akhirnya, isteri Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm pergi sehingga Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm tinggal sendirian dalam keadaan sabar menanggung penderitaanya. Penderitaan yang seandainya ditimpakan kepada gunung niscaya gunung tidak akan mampu menahannya. Kemudian Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berdoa kepada Allah SWT dalam keadaan penuh kasih sayang dan meminta belas kasih kepada- Nya. Beliau berdoa agar Allah SWT menyembuhkannya. Dan akhirnya, doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Demikianlah riwayat yang populer berkenaan dengan penderitaan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dan kesabarannya. Sebagian ulama berpendapat bahwa riwayat di atas adalah riwayat yang ‘lemah’, karena ia sesuai dengan ‘teks Taurat’ yang menjelaskan sakitnya Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Begitu juga mereka (sebagian ulama) tidak menerima jika dikatakan bahwa penyakitnya sangat buruk sekali yang menyebabkan masyarakat lari darinya sebagaimana dikatakan oleh ‘dongeng-dongeng kuno’. Bagi mereka, riwayat semacam itu bertentangan dengan kedudukan kenabian. Yang perlu kita perhatikan dan perlu kita pastikan adalah apa-apa yang telah disampaikan oleh al- Qur'an berkenaan dengan cerita Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Al-Qur'an adalah kitab satu-satunya yang pasti benar yang tiada kebatilan di depan dan di belakangnya. Allah SWT berfirman: ٣٨ ٣٨ "Dan (ingatlah kisah) Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya: ('Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.' Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan
  • 6. 6 penyahit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. al-Anbiyâ'/21: 83-84) Kita telah memahami bahwa Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm adalah hamba yang saleh dari hamba-hamba Allah SWT. Allah SWT menginginkan untuk mengujinya dalam hartanya, keluarganya, dan badannya. Hartanya hilang sehingga ia menjadi orang fakir setelah sebelumnya ia termasuk orang yang paling kaya. Kemudian ia ditinggalkan oleh isterinya dan keluarganya sehingga ia merasakan arti kesunyian dan kesendirian lalu ia ditimpa penyakit dalam tubuhnya dan ia merasa menderita karenanya, tetapi beliau tetap sabar menghadapi semua itu dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Sakit yang dideritanya cukup lama sehingga beliau menghabiskan waktu- waktu dan hari-harinya dalam keadaan sendirian bersama penyakitnya, rasa sedihnya, dan kesendiriannya. Demikianlah Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm merasakan segi tiga penderitaan. Segi tiga penderitaan dalam hidupnya, yaitu: sakit, kesedihan, dan kesendirian. Di saat beliau mendapat cobaan seperti itu, pada suatu hari datang pada beliau salah satu ‘pemikiran setan’. Pikiran itu berputar-putar di relung hatinya; pikiran itu mengatakan padanya, wahai Ayyub penyakit ini dan penderitaan yang engkau rasakan oleh karena godaaan dariku. Seandainya engkau berhenti untuk bersabar dalam satu hari saja niscaya penyakitmu akan hilang darimu. Kemudian manusia-manusia berbisik-bisik dan berkata: Seandainya Allah SWT mencintainya niscaya ia tidak akan merasakan penderitaan yang begitu hebat. Demikianlah pemikiran yang jahat itu. Setan tidak mampu untuk mengganggu seseorang kecuali dengan izin Allah SWT, sebagaimana Allah SWT tidak menjadikan cinta-Nya kepada manusia identik dengan kesehatan mereka. Sesungguhnya Allah SWT menguji mereka sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Pikiran setan itu berputar di sekitar hati Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm seperti berputarnya lalat di musim panas di sekitar kepala manusia, namun beliau mampu menghilangkan pikiran ini dan sambil tersenyum kepada dirinya sendiri, beliau berkata: "Keluarlah hai setan! Sungguh aku tidak akan berhenti bersabar, bersyukur dan beribadah." Akhirnya, pikiran jahat itu dengan rasa putus asa keluar dari akal Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm. Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm duduk dalam keadaaan marah karena setan berani untuk mengganggunya. Beliau membayangkan bahwa boleh jadi setan berani menggodanya dengan memanfaatkan kesendiriannya, penderitaannya dan penyakitnya. Isteri Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm datang dalam keadaan terlambat dan mendapati Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm dalam keadaan marah. Isterinya itu menutupi kepalanya dengan suatu kain tertutup. Isteri Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm menghadirkan atau menghidangkan makanan yang baik untuknya. Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm bertanya padanya: "Dari mana engkau mendapati uang?" Nabi Ayyub
  • 7. 7 ‘Alahis Salâm telah bersumpah akan memukulnya seratus kali pukulan dengan tongkat ketika beliau sembuh, tetapi kesabarannya sungguh sangat luas seperti sungai yang besar. Dan di waktu sore, setelah mengetahui kehalalan makanan yang dihidangkan, beliau pun memakannya. Kemudian Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm keluar menuju ke gunung dan berdoa kepada Tuhannya. Allah SWT berfirman: ٨٤ ٨٤ ٨٨ ٨٨ "Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya: 'Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan.' (Allah berfirman): 'Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesugguhnya Kami mendapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia sangat taat (hepada Tuhannya)." (QS. Shâd/38: 41-44) Bagaimana kita memahami perkataan Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm "Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan? Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm ingin mengadukan kepada Tuhannya perihal keberanian setan padanya, di mana setan membayangkan bahwa ia dapat mengganggunya. Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm tidak percaya bahwa sakit yang dideritanya adalah datang karena pengaruh setan. Demikianlah pemahaman yang sesuai dengan kema’shuman (keterpeliharaan dari dosa) para nabi dan kesempumaan mereka. Allah SWT memerintahkan beliau untuk mandi di salah satu mata air di gunung. Allah SWT memerintahkannya agar beliau minum dari mata air ini. Kemudian Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm melaksanakan perintah ini dan mandi serta minum. Belum lama beliau minum pada tegukan yang terakhir sehingga beliau merasakan sehat dan
  • 8. 8 sembuh total dari penyakitnya. Kemudian suhu panas dalam tubuhnya pun kembali normal seperti biasanya. Allah SWT memberikan kepada Ayyub dan keluarganya dan orang-orang yang seperti mereka suatu rahmat dari sisi-Nya sehingga Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm tidak kembali sendirian. Allah SWT memberinya berlipat-lipat kekayaan dan kemuliaan dari sisi-Nya sehingga Ayyub tidak menjadi fakir. Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm kembali mendapatkan kesehatannya setelah lama merasakan penderitaan dan sakit; Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm bersyukur kepada Allah SWT. Beliau telah bersumpah untuk memukul isterinya sebanyak seratus pukulan dengan tongkat ketika beliau sembuh. Sekarang beliau sembuh maka Allah SWT mengetahui bahwa beliau tidak bermaksud untuk memukul isterinya. Namun agar beliau tidak sampai melanggar janjinya dan sumpahnya, Allah SWT memerintahkannya agar segera mengumpulkan seikat ranting dari bunga Raihan yang berjumlah seratus dan hendaklah beliau memukulkan itu kepada isterinya dengan sekali pukulan. Dengan demikian, beliau telah memenuhi sumpahnya dan tidak berbohong. Allah SWT membalas kesabaran Ayyub dan memujinya dalam al- Qur'an sebagaimana firman-Nya dalam QS Shâd/38: 44 di atas. ‘Ibrah (Pelajaran) Dari Kisah Ini Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm adalah salah seorang Nabi yang sangat penting dan patut dikenang sebagai teladan. Kisah Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berbeda dari pada kisah nabi-nabi lain. Melalui kisahnya, kita dapat melihat perjuangan umat manusia pada tingkat yang lebih pribadi. Allah tidak memberitahu kita tentang metode Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm berkhutbah atau bagaimana orang bereaksi terhadap peringatannya. Allah tidak memberitahu kita tentang nasib orang-orang pada masa Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm Sebaliknya, Dia memberitahu kita tentang kesabaran Nabi Ayyub ‘alahis salâm. Contoh dari perjalanan hidupnya menunjukkan bahwa barangsiapa yang tetap (bersikap) ‘sabar’ di bawah tekanan dalam keadaan apa pun juga, tidak akan luput dari imbalan yang tinggi di kemudian hari. Allah mengatakan kepada kita bahwa kisah Nabi Ayyub ‘Alahis Salâm adalah pengingat untuk semua orang yang menyembah Allah. Ketika seseorang benar-benar menyembah Allah dengan berserah diri sepenuhnya, maka ia perlu memiliki kesabaran. Sangat mudah untuk menyembah selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu, tetapi kita harus selalu ‘konsisten’ (bersikap istiqamah). Berdoa dan shalat di malam hari membutuhkan kesabaran, puasa memerlukan kesabaran, hidup dengan kesengsaraan dan cobaan membutuhkan kesabaran. Kehidupan dunia ini adalah ujian dan dalam rangka untuk lulus dan diganjari dengan surga, kita perlu untuk mendapatkan kesabaran seperti yang dimiliki Nabi Ayyub ‘alahis salâm. Simaklah firman Allah berikut:
  • 9. 9 ۗ ۖ “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang- orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS al-Baqarah/2: 155-157) Marilah kita belajar kepada Nabi Ayyub ‘alahis salâm, bersikap ‘sabar’ dalam keadaan apa pun, dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai media kita dengan harapan Allah akan selalu menyertai diri kita. Sebagaimana firmanNya: “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat (Maksudnya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu”). Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS al-Baqarah/2: 153) Ibda’ bi nafsik!