SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Hak Ibu
Muwashafat
• 1. NLG 1 Komitmen dengan adab Islam
di rumah
Al-Muhtawa: HAK IBU
HAK IBU
Hubungan dengan orang tua yang musyrik
‫عن‬
ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ ، ٍ
‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫بنت‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬
:
َ‫ت‬َ‫أ‬
‫ة‬َ‫ب‬ِ‫غ‬‫ا‬َ‫ر‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ت‬
ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬
ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ ، ٍ
‫ْش‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ق‬
:
ِ
‫ص‬َ‫أ‬ ِ ‫ه‬
‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا؟‬َ‫ه‬ُ‫ل‬
:
ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬
.
ُ‫ع‬ ُ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
‫َه‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ي‬
:
َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ف‬
‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫هللا‬
:

َ‫ل‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ
‫َل‬
‫ي‬ِ‫الد‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬
ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫ن‬
‫ر‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ
‫ار‬َ‫ي‬ِ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫و‬ُ‫ج‬ ِ
‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ي‬
‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ط‬ِ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬
‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ َ ‫ه‬
‫اَّلل‬
َ‫ين‬ِ‫ط‬ِ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫م‬ْ‫ال‬

.
Dari Asma’ bintu Abu Bakar ra berkata: Ibuku datang kepadaku yang belum
suka Islam pada masa Rasulullah saw. Lalu aku bertanya kepada Nabi
Muhammad saw apakah aku boleh berhubungan dengannya? Jawabnya: Ya
boleh. Ibnu Uyainah berkata: maka turunlah ayat Allah dalam hal ini: ” Allah
tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir
kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil”. (Al Mumtahanah: 8) (Al Bukhari, Muslim dan Abu Daud)
Dari Asma’ bint Abu Bakr Ash Shiddiq ra, dialah yang dijuluki ِّ‫ْن‬‫ي‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫ط‬ِّ‫الن‬ ُ‫ات‬َ‫ذ‬ pemilik dua ikat pinggang.
Mendapatkan gelar ini karena perannya dalam hijrah Rasulullah saw yang merobek ikat
pinggangnya untuk menjadi pengikat bekal Rasulullah saw dan Abu Bakar dalam perjalanan hijrah
itu. Inilah peran besar yang dilakukan Asma’; membantu perjalanan hijrah pada situasi yang
sangat sulit itu. Dalam kamus ‫ـ‬ ِّ‫اح‬َ‫ح‬َّ‫ص‬‫ال‬ ُ‫َار‬‫ت‬ْ‫خ‬ُ‫م‬
: kata ُ‫اق‬َ‫ط‬ِّ‫الن‬bermakna ً‫ة‬َ‫ق‬ِّ‫ش‬: sobekan dari pakaian
wanita.
Asma berkata: ”Ibuku” bernama Quatailah bint Abdul Uzza bin Asad. Menurut Az Zubair bin
Bakkar, namanya adalah Qiylah ( dengan ya’ bertitik dua di bawah setelah qaf). Ibu Asma yang
disebutkan itu adalah juga ibunya Abdullah bin Abu Bakar –saudara sekandung Asma’. Abu Bakar
telah menceraikannya di masa jahiliyah. Kedatangannya menemui anaknya –Asma’- dengan
membawa hadiah (zabib, keju, kulit yang telah disamak) lalu Asma’ tidak mau menerima hadiah
ini, atau tidak mau memasukkannya ke dalam rumahnya, dan mengutus orang ke rumah Aisyah:
Tanyakan kepada Rasulullah saw ? lalu Rasulullah menyuruhnya untuk menerima dan
memasukkan hadiah itu ke dalam rumah Asma’. Peristiwa ini terjadi pada masa damai antara
Rasulullah dan Kafir Quraisy, setelah peristiwa Hudaibiyah sampai peristiwa fathu Makkah.
"
ٌ‫ة‬َ‫ب‬ِّ‫غ‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫ِّي‬‫ه‬ َ‫و‬
" Dia senang dengan kebaikanku dan hubunganku dengannya –padahal ia masih
musyrik- atau maknanya: ia tidak suka Islam. Menurut riwayat Abu Daud berbunyi: ٌ‫ة‬َ‫م‬ِّ‫غ‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫ِّي‬‫ه‬ َ‫و‬
dengan mim yang berarti: Tidak suka Islam. Lalu aku bertanya kepada Rasulullah saw : "
‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ل‬ ِّ
‫آص‬
"hamzah dibaca panjang, berbentuk kalimat Tanya: Bolehkah aku berhubungan. Dalam riwayat
lain: "
ْ‫ي‬ِّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ل‬ ِّ
‫ص‬َ‫أ‬َ‫ف‬َ‫أ‬
" bolehkah aku bersilaturrahim dengan ibuku?
Rasulullah saw menjawab: "
ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬
" dalam riwayat lain: "
َ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬ ِّ
‫ص‬ ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬
" ya, bersilaturrahimlah dengan
ibumu. Rasulullah saw memperbolehkan Asma’ untuk berhubungan dengan ibunya dan tidak
mensyaratkan untuk bermusyawarah dulu dengan suaminya; padahal saat itu Asma’ menjadi isteri
Az Zubair bin Al Awwam.
Penjelasan:
• Asma berkata: ”Ibuku” bernama Quatailah bint Abdul Uzza bin Asad. Menurut Az
Zubair bin Bakkar, namanya adalah Qiylah ( dengan ya’ bertitik dua di bawah
setelah qaf). Ibu Asma yang disebutkan itu adalah juga ibunya Abdullah bin Abu
Bakar –saudara sekandung Asma’. Abu Bakar telah menceraikannya di masa
jahiliyah. Kedatangannya menemui anaknya –Asma’- dengan membawa hadiah
(zabib, keju, kulit yang telah disamak) lalu Asma’ tidak mau menerima hadiah ini,
atau tidak mau memasukkannya ke dalam rumahnya, dan mengutus orang ke
rumah Aisyah: Tanyakan kepada Rasulullah saw ? lalu Rasulullah menyuruhnya
untuk menerima dan memasukkan hadiah itu ke dalam rumah Asma’. Peristiwa
ini terjadi pada masa damai antara Rasulullah dan Kafir Quraisy, setelah
peristiwa Hudaibiyah sampai peristiwa fathu Makkah.
• "
ٌ‫ة‬َ‫ب‬ِّ‫غ‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫ي‬ِّ‫ه‬ َ‫و‬
" Dia senang dengan kebaikanku dan hubunganku dengannya –
padahal ia masih musyrik- atau maknanya: ia tidak suka Islam. Menurut riwayat
Abu Daud berbunyi: ٌ‫ة‬َ‫م‬ِّ‫غ‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫ي‬ِّ‫ه‬ َ‫و‬ dengan mim yang berarti: Tidak suka Islam. Lalu
aku bertanya kepada Rasulullah saw : "
‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ل‬ ِّ
‫آص‬
" hamzah dibaca panjang, berbentuk
kalimat Tanya: Bolehkah aku berhubungan. Dalam riwayat lain: "
ْ‫ي‬ِّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ل‬ ِّ
‫ص‬َ‫أ‬َ‫ف‬َ‫أ‬
"
bolehkah aku bersilaturrahim dengan ibuku?
• Rasulullah saw menjawab: "
ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬
" dalam riwayat lain: "
َ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬ ِّ
‫ص‬ ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬
" ya,
bersilaturrahimlah dengan ibumu. Rasulullah saw memperbolehkan Asma’ untuk
berhubungan dengan ibunya dan tidak mensyaratkan untuk bermusyawarah dulu
dengan suaminya; padahal saat itu Asma’ menjadi isteri Az Zubair bin Al Awwam.
Sufyan bin Uyainah mengatakan: Maka Allah turunkan ayat dalam kaitan
ini:
ُ‫ي‬ ْ‫م‬‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ ِ‫ان‬‫ع‬ ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ي‬ ‫ا‬
‫َل‬
‫ا‬‫و‬ ِ‫ين‬ِ‫الد‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ُو‬‫ج‬ ِ
‫ر‬ْ‫ُخ‬‫ي‬ ْ‫م‬‫ا‬‫ل‬
ُ‫ط‬ِ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫ت‬‫ا‬‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ُّ‫ر‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫ت‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ
‫ار‬‫ا‬‫ي‬ِ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
ُِِ‫ي‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْْ‫ا‬‫ل‬ِِ ‫وا‬
‫ا‬‫ْن‬ِ‫ط‬ِ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُّ‫ب‬
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Al
Mumtahanah:8)
Inilah kemudahan dari Allah swt dalam berhubungan dengan orang-orang yang
tidak memusuhi kaum mukminin dan tidak memeranginya.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa ayat ini turun berkaitan dengan sekelompok
kaum musyrikin yang sikapnya lunak dan akhlaqnya baik.
Al Hafiz Ibnu Hajar berkata: Tidak ada yang bertentangan antara kedua penjelasan
di atas. Karena sababunnuzul bisa khusus, dan kalimat Al Qur’annya umum; sehingga
dapat mencakup semua orang yang memiliki kesamaan sikap dengan ibunya Asma’;
yaitu semua orang musyrik laki-laki atau wanita yang tidak memerangi kaum muslimin.
1. Bahwa ibu yang masih kafir, tetap dijalin hubungan
silaturahim sebagaimana dengan ibu yang sudah
muslimah, baik dengan harta dan sejenisnya.
Demikian juga ayah yang masih kafir dan orang-
orang yang sejenisnya seperti saudara yang masih
musyrik.
2. Seorang muslim berhati-hati dalam masalah
agamanya, sebagaimana kehati-hatian Asma’
dalam masalah agamanya. Ia tidak menjalin
hubungan dengan ibunya yang masih musyrik
kecuali setelah mendapatkan izin dari Rasulullah
saw.
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran:
ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬ َ‫ي‬ ِ
‫ض‬َ‫ر‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ٍ
‫ار‬َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫عن‬
‫ه‬‫ل‬ُ‫ح‬ ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ‫ى‬َ‫أ‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ً‫ة‬
ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ت‬ ٍ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬
َ‫ت‬ َ‫ة‬‫ه‬‫ل‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ ْ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬
ِ‫ة‬َ‫ع‬ُ‫م‬ُ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬
ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ُ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫د‬ْ‫ف‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬
َ‫ي‬ِ‫ت‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ
‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ق‬ َ
‫َل‬َ‫خ‬ َ
‫َل‬
ِ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬
ْ‫ر‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ٍ‫ل‬َ‫ل‬ُ‫ح‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ٍ‫ة‬‫ه‬‫ل‬ُ‫ح‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬َ‫س‬
َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬ ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬
َ‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫أ‬
َ‫ه‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ك‬ُ‫س‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ْ‫م‬
َ‫ل‬َ‫س‬ْ‫ر‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬
ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ َ‫هة‬‫ك‬َ‫م‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ٍ‫خ‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬
َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬
.
Dari Abdullah bin Dinar ra berkata: Aku mendengar Ibnu Umar ra berkata: Umar melihat hullah
saira’ (jaket bergaris-garis terbuat dari sutera) yang dijual. Lalu berkata: Ya Rasulullah, belilah jaket
ini dan pakailah di hari jum’at, dan jika ada tamu”. Rasulullah saw menjawab: Sesungguhnya yang
memakainya adalah orang yang tidak mendapatkan bagian di akhirat. Lalu dibawakanlah untuk
Rasulullah saw beberapa jaket, termasuk jaket hullah saira’ tadi. Maka Rasulullah berikan kepada
Umar. Umar bertanya: Bagaimana saya memakainya? Sedangkan Engkau telah mengatakan
seperti yang pernah Engkau katakan? Jawab Rasulullah: Sesungguhnya aku memberikannya tidak
untuk kamu kenakan, akan tetapi untuk kamu jual, atau kamu berikan kepada orang lain. Maka
Umar kirimkan jaket itu kepada saudaranya yang ada di Makkah yang masih belum masuk Islam.
(Al-Bukhari).
Hubungan dengan Saudara yang masih musyrik
Penjelasan hadits
"
ٍ
‫َار‬‫ن‬ْ‫ي‬ِّ‫د‬ ِّ‫ْن‬‫ب‬ ِّ‫هللا‬ ِّ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
" Abdullan bin Dinar, Al Madani adalah mantan budak Abdullah bin Umar.
Umar bin Al Khaththab melihat kata hullah digabungkan dengan kata saira, ada yang
meriwayatkannya dengan membaca tanwin kata hullah. Saira’ adalah sejenis mantel dingin
bergaris-garis terbuat dari sutera.
"
ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ق‬َ‫ال‬َ‫خ‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
" Orang yang tidak memiliki agama, atau tidak memiliki bagian di akhirat. Hal
ini jika ia menganggapnya halal. Atau kalimat ini untuk memberatkan hukumnya.
‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ َ‫ى‬َ‫ت‬‫أ‬َ‫ف‬ Hamzah dibaca dhammah, tak bertitik dua di atas di baca kasrah.
Lalu Rasulullah saw mengirimkan jaket itu kepada Umar. Umar bertanya: Bagaimana
memakainya, sedangkan Rasulullah telah mengatakan bahwa pemakainya tidak memiliki bagian
agama, atau bagian di akhirat.
"
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
"
ُ‫م‬َ‫َل‬‫ه‬‫س‬‫ال‬َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫َل‬‫ه‬‫ص‬‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
"
ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ، ‫ا‬َ‫ه‬َ‫س‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ك‬ِ‫ْط‬‫ع‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬
"
‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ث‬ِ‫ب‬ ُ‫ع‬ِ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ف‬
"
‫ا‬َ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫أ‬
"
، َ‫ك‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫ت‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬
َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ل‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ، ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫س‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ي‬َ‫ف‬
.
، ِ‫اء‬َ‫س‬ِ‫لن‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬َ‫َل‬َ‫ح‬ ُ‫ْر‬‫ي‬ ِ
‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya aku memberikannya tidak untuk kami pakai, akan
tetapi agar kamu jual sehingga mendapatkan uangnya, atau kamu berikan kepada orang lain,
yang boleh mengenakannya. Karena sutera itu halal bagi wanita.
Kemudian Umar mengirimkannya kepada saudaranya –seibu yang bernama Utsman bin
Hakim,- ibunya adalah Asma’ bin Wahb, agar ia jual atau dikenakan bagi isterinya, atau Utsman
yang disebutkan itu masih berada di Mekkah dan belum masuk Islam.
Hadits ini dapat diambil pelajaran tentang diperbolehkannya
berhubungan dengan suadara yang masih musyrik.
‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ع‬ ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫ا‬‫ي‬ ِ
‫ض‬‫ا‬‫ر‬ ‫ا‬‫ة‬‫ا‬‫ر‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬‫أ‬ ْ‫ان‬‫ع‬
ِ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ِ‫ل‬‫ُو‬‫س‬‫ا‬‫ر‬ ‫ى‬‫ا‬‫ل‬ِِ ٌ‫ل‬ُ‫ج‬‫ا‬‫ر‬ ‫ا‬‫ء‬‫ا‬‫ا‬‫ج‬
ُ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬‫ص‬
‫ا‬‫م‬ ِ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫ا‬‫ل‬‫ُو‬‫س‬‫ا‬‫ر‬ ‫ا‬‫ا‬‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬‫ا‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬‫س‬‫ا‬‫و‬ ِ‫ه‬ْْ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ع‬
‫ا‬ِ‫ا‬‫ص‬ ِ‫ْن‬‫س‬ُِِ‫ب‬ ِ
‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ُّ‫ق‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫أ‬ ْ‫ن‬
‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬
ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ‫ا‬‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫م‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ‫ا‬‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬
ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ‫ا‬‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫م‬ ‫ه‬‫م‬
‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫م‬ ‫ه‬‫م‬
‫ا‬‫ُوك‬‫ب‬‫ا‬‫أ‬
Dari Abu Hurairah ra berkata: Ada seseorang yang
datang menghadap Rasulullah dan bertanya: Ya
Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak dengan
kebaikanku? Jawab Rasulullah: Ibumu. Ia bertanya lagi:
Lalu siapa? Jawabnya: Ibumu. Ia bertanya lagi: Lalu
siapa? Jawabnya: Ibumu. Ia bertanya lagi: Lalu siapa?
Jawabnya: Ayahmu. (Al Bukhari, Muslim, dan Ibnu
Majah).
Orang yang lebih berhak mendapatkan kebaikan
Ada seseorang yang datang, disebutkan namanya Muawiyah bin
Haydah ra, bertanya:
ِ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ِ‫ب‬ ِ
‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ‫ق‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ، ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬
ْ‫ي‬ِ‫ت‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ص‬
:
Ya Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak dengan
kebaikanku? Kata ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ح‬‫الص‬ َ‫و‬ ، ُ‫ة‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬‫ه‬‫ص‬‫ال‬ adalah dua kata masdar
yang memiliki satu makna yaitu: ُ‫ة‬َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ persahabatan.
Jawab Rasulullah saw: ‫كا‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ibumu.
Dengan diulang tiga kali pertanyaan dan jawaban ini
menunjukkan bahwa ibu lebih berhak atas anaknya
dengan bagian yang lebih lengkap, seperti al bir
/kebajikan, ihsan/pelayanan.
Penjelasan:
Ibnu Al Baththal mengatakan:
ِ‫ب‬‫ا‬‫أل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ ٍ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ث‬ْ‫م‬‫ا‬‫أ‬ ‫ا‬‫ة‬‫ا‬‫ث‬‫ا‬‫ال‬‫ا‬‫ث‬ ‫ا‬‫ا‬‫ه‬‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬‫ا‬‫ي‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬
:
‫ا‬‫ن‬ِ‫م‬
‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫األ‬ ‫ا‬‫ار‬‫ك‬‫ا‬‫ذ‬ ْ‫د‬‫ا‬‫ق‬‫ا‬‫ف‬ ِ
‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ال‬
ً‫ة‬‫ه‬‫ر‬‫ا‬‫م‬ ِ‫ث‬ْ‫ي‬ِ‫د‬‫ا‬ِْ‫ال‬
، ِ‫ل‬ْ‫ام‬ِْ‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬‫ب‬ ْ‫ُو‬‫ع‬ُ‫ص‬ِ‫ل‬ ‫كا‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ذ‬ ‫ه‬‫ن‬‫ا‬‫اأ‬‫ك‬‫ا‬‫و‬ ، ً‫ة‬‫ا‬‫د‬ ِ‫اح‬‫ا‬‫و‬
، ُ‫ع‬‫ا‬‫ا‬‫ض‬‫ه‬‫الر‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ، ُ‫ع‬ْ‫ض‬‫ا‬‫و‬ْ‫ال‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬
ِ‫ه‬ِ‫ذ‬‫ا‬‫ه‬‫ا‬‫ف‬
ْ‫ش‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫و‬ ، ُّ‫م‬ُ‫األ‬ ‫ا‬‫ا‬‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬ ِ
‫ر‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ت‬ ُ‫ة‬‫ا‬‫ث‬‫ا‬‫ال‬‫ه‬‫الث‬ ُ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫األ‬
ِ‫ف‬ ُ‫ب‬‫ا‬‫األ‬ ‫كا‬‫ا‬‫اار‬‫ش‬‫ا‬‫ت‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ، ‫ا‬‫ا‬‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ى‬‫ا‬‫ق‬
ِ‫ة‬‫ا‬ِْ‫ب‬ْ‫ر‬‫ه‬‫ت‬‫ال‬ ‫ي‬
.
Bahwa ibu memiliki tiga kali hak lebih banyak daripada ayahnya.
Karena kata ”ayah” dalam hadits disebutkan sekali sedangkan
kata ”ibu” diulang sampai tiga kali. Hal ini bisa difahami dari
kerepotan ketika hamil, melahirkan, menyusui. Tiga hal ini hanya
bisa dikerjakan oleh ibu, dengan berbagai penderitaannya,
kemudian ayah menyertainya dalam tarbiyah, pembinaan dan
pengasuhan. Hal ini diisyaratkan pula dalam firman Allah:
ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ا‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ِ‫ب‬ ‫ا‬‫ان‬‫ا‬‫س‬ْ‫ن‬ِْ
‫اْل‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬ْْ‫ه‬‫ص‬‫ا‬‫و‬‫ا‬‫و‬
‫ا‬‫ع‬ ‫ا‬ً‫ن‬ْ‫ه‬‫ا‬‫و‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ح‬
ٍ‫ن‬ْ‫ه‬‫ا‬‫و‬ ‫ى‬‫ا‬‫ل‬
ْ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬‫ا‬ ِ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ ِ‫ن‬ْْ‫ا‬‫م‬‫اا‬‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ص‬ِ‫ف‬‫ا‬‫و‬
‫ه‬‫ي‬‫ا‬‫ل‬ِِ ‫ْكا‬‫ي‬‫ا‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ِ‫ل‬‫ا‬‫و‬ ‫ي‬ِ‫ل‬
ُ‫ْر‬ ِ
‫ص‬‫ا‬‫م‬ْ‫ال‬
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada
dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu”. (Luqman:14)
Allah swt menyamakan keduanya dalam berwasiat, namun
mengkhususkan ibu dengan tiga hal yang telah disebutkan
diatas.
Imam Ahmad dan Al Bukhari meriwayatkan dalam Al Adabul Mufrad,
demikian juga Ibnu Majah, Al Hakim, dan menshahihkannya dari Al Miqdam
bin Ma’di Kariba, bahwa Rasulullah saw bersabda:
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬‫ه‬‫م‬ُ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ ِ
‫ُوص‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ
‫ه‬‫م‬ُ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ ِ
‫ُوص‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ ،
‫ه‬‫ن‬ِِ ،ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬
‫ا‬ ‫ه‬
‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ ،ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ا‬‫ا‬‫ب‬‫آ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ ِ
‫ُوص‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫اَّلل‬
‫ا‬‫األ‬‫ا‬‫ف‬ ِ‫ب‬‫ا‬‫ر‬ْ‫ق‬‫ا‬‫األ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ ِ
‫ُوص‬‫ي‬
ِ‫ب‬‫ا‬‫ر‬ْ‫ق‬
.
Sesungguhnya Allah swt telah berwasiat kepada kalian tentang ibu
kalian, kemudian berwasiat tentang ibu kalian, kemudian berwasiat tentang
ibu kalian, kemudian berwasiat tentang ayah kalian, kemudian berwasiat
tentang kerabat dari yang terdekat.
Hal ini memberikan kesan untuk memprioritaskan kerabat yang
didekatkan dari sisi kedua orang tua daripada yang didekatkan
dengan satu sisi saja. Memprioritaskan kerabat yang ada hubungan
mahram daripada yang tidak ada hubungan mahram, kemudian
hubungan pernikahan. Ibnu Baththal menunjukkan bahwa urutan itu
tidak memungkinkan memberikan kebaikan sekaligus kepada
keseluruhan kerabat.
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran tentang ibu yang lebih diprioritaskan dalam
berbuat kebaikan dari pada ayah. Hal ini dikuatkan oleh hadits Imam Ahmad, An
Nasa’iy, Al Hakim yang menshahihkannya, dari Aisyah ra berkata:
‫ـ‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ‫ـ‬ ‫ه‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬
ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ً‫ا‬‫ق‬َ‫ح‬ ُ‫م‬َ‫ظ‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ِ
‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬َ‫أ‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫؟‬ ِ‫ة‬َ‫أ‬
:
‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬
.
ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬
:
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫؟‬ ِ‫ل‬ُ‫ج‬‫ه‬‫الر‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬
:
ُ‫ه‬‫م‬ُ‫أ‬
"
Aku bertanya kepada Nabi Muhammad saw. Siapakah manusia yang paling berhak
atas seorang wanita? Jawabnya: Suaminya. Kalau atas laki-laki? Jawabnya: Ibunya.
Demikian juga yang diriwayatkan Al Hakim dan Abu Daud dari Amr bin Syuaib dari
ayahnya dari kakeknya, bahwa ada seorang wanita yang bertanya:
ِ‫هللا‬ ‫ا‬‫ل‬ ْ‫ُو‬‫س‬‫ا‬‫ر‬ ‫ا‬‫ا‬‫ي‬
:
‫ا‬‫ث‬‫ا‬‫و‬ ، ٌ‫ء‬‫اا‬‫ع‬ِ‫و‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ط‬‫ا‬‫ب‬ ‫ا‬‫اان‬‫ك‬ ، ‫ا‬‫ا‬‫ذ‬‫ا‬‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ
ٌ‫ء‬‫ا‬‫ا‬‫و‬‫ا‬‫ح‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ل‬ ‫ي‬ ِ
‫ر‬‫ا‬‫ج‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫و‬ ، ٌ‫ء‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬‫ا‬‫س‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ل‬ ‫ِي‬‫د‬
‫ه‬‫ن‬ِِ‫ا‬‫و‬ ،
ُ‫ه‬‫ا‬‫ع‬ ِ
‫ز‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ي‬ ٍ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ ‫ا‬‫د‬‫ا‬‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫أ‬‫ا‬‫و‬ ، ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬‫ق‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬‫ط‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫أ‬
‫ي‬‫ا‬‫ن‬ِ‫م‬
:
‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬‫ا‬‫ف‬
:
‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫أ‬ ‫تا‬ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬
ْ‫ي‬ ِِ‫ا‬‫ك‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ت‬ ْ‫م‬‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ٌّ ‫ق‬
"
Ya Rasulullah, sesungguhnya anak laki-lakiku ini, perutku pernah menjadi
tempatnya, air susuku pernah menjadi minumannya, pangkuanku pernah menjadi
pelipurnya. Dan sesungguhnya ayahnya menceraikanku, dan hendak mencabutnya
dariku. Rasulullah saw bersabda: Kamu lebih berhak daripada ayahnya, selama kamu
belum menikah.
Maksudnya menikah dengan lelaki lain, bukan ayahnya, maka wanita itu yang
meneruskan pengasuhannya, karena ialah yang lebih spesifik dengan anaknya, lebih
berhak baginya karena kekhususannya ketika hamil, melahirkan dan menyusui.

More Related Content

Similar to 1-2 Hak Ibu.pptx

Aisyah binti abu bakar
Aisyah binti abu bakarAisyah binti abu bakar
Aisyah binti abu bakarRidas Zabbarae
 
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)Putri Riyanti Octaviani (1901085022)
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)UtiPuput
 
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h) Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h) Muhammad Idris
 
SEJARAH T4 KBSM Bab 4 - Kemunculan Tamadun Islam dan Perkembangannya di Makkah
SEJARAH T4 KBSM Bab 4 - Kemunculan Tamadun Islam dan Perkembangannya di MakkahSEJARAH T4 KBSM Bab 4 - Kemunculan Tamadun Islam dan Perkembangannya di Makkah
SEJARAH T4 KBSM Bab 4 - Kemunculan Tamadun Islam dan Perkembangannya di MakkahFasyah Tutor
 
bilakah sayyidina hasan dilahirkan
bilakah sayyidina hasan dilahirkanbilakah sayyidina hasan dilahirkan
bilakah sayyidina hasan dilahirkanR&R Darulkautsar
 
Pelajaran 1 dakwah nabi muhammad saw
Pelajaran 1 dakwah nabi muhammad sawPelajaran 1 dakwah nabi muhammad saw
Pelajaran 1 dakwah nabi muhammad sawfitriani2909
 
Wanita yang mengajari_suaminya
Wanita yang mengajari_suaminyaWanita yang mengajari_suaminya
Wanita yang mengajari_suaminyaNadidah Safitri
 
Pra hijrah (nuraisyah, najlaa)
Pra hijrah (nuraisyah, najlaa)Pra hijrah (nuraisyah, najlaa)
Pra hijrah (nuraisyah, najlaa)hudhud321
 
Pondok pesantren-putri
Pondok pesantren-putriPondok pesantren-putri
Pondok pesantren-putriRa Hardianto
 
BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Orang Tua)
BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Orang Tua)BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Orang Tua)
BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Orang Tua)NadaHanpo
 
sejarah dakwah nabi muhammad saw
sejarah dakwah nabi muhammad sawsejarah dakwah nabi muhammad saw
sejarah dakwah nabi muhammad sawagus susanto
 
KISAH NABI MUHAMMAD SAW
KISAH NABI MUHAMMAD SAWKISAH NABI MUHAMMAD SAW
KISAH NABI MUHAMMAD SAWRinaldi Julian
 

Similar to 1-2 Hak Ibu.pptx (20)

72 Hadis Mengenai Nafkah
72 Hadis Mengenai Nafkah72 Hadis Mengenai Nafkah
72 Hadis Mengenai Nafkah
 
Aisyah binti abu bakar
Aisyah binti abu bakarAisyah binti abu bakar
Aisyah binti abu bakar
 
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)Putri Riyanti Octaviani (1901085022)
Putri Riyanti Octaviani (1901085022)
 
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h) Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
Biografi ummu salamah radhiyallahu 'anha (wafat 59 h)
 
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamahKitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
Kitab fitnah-dan-tanda-tanda-dekatnya-hari-kiyamah
 
SEJARAH T4 KBSM Bab 4 - Kemunculan Tamadun Islam dan Perkembangannya di Makkah
SEJARAH T4 KBSM Bab 4 - Kemunculan Tamadun Islam dan Perkembangannya di MakkahSEJARAH T4 KBSM Bab 4 - Kemunculan Tamadun Islam dan Perkembangannya di Makkah
SEJARAH T4 KBSM Bab 4 - Kemunculan Tamadun Islam dan Perkembangannya di Makkah
 
Fadilah sedekah
Fadilah sedekahFadilah sedekah
Fadilah sedekah
 
Tanya jawab nikah
Tanya jawab  nikahTanya jawab  nikah
Tanya jawab nikah
 
Tanya jawab nikah
Tanya jawab  nikahTanya jawab  nikah
Tanya jawab nikah
 
bilakah sayyidina hasan dilahirkan
bilakah sayyidina hasan dilahirkanbilakah sayyidina hasan dilahirkan
bilakah sayyidina hasan dilahirkan
 
Pelajaran 1 dakwah nabi muhammad saw
Pelajaran 1 dakwah nabi muhammad sawPelajaran 1 dakwah nabi muhammad saw
Pelajaran 1 dakwah nabi muhammad saw
 
Wanita yang mengajari suaminya
Wanita yang mengajari suaminyaWanita yang mengajari suaminya
Wanita yang mengajari suaminya
 
Wanita yang mengajari_suaminya
Wanita yang mengajari_suaminyaWanita yang mengajari_suaminya
Wanita yang mengajari_suaminya
 
Pra hijrah (nuraisyah, najlaa)
Pra hijrah (nuraisyah, najlaa)Pra hijrah (nuraisyah, najlaa)
Pra hijrah (nuraisyah, najlaa)
 
Pondok pesantren-putri
Pondok pesantren-putriPondok pesantren-putri
Pondok pesantren-putri
 
BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Orang Tua)
BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Orang Tua)BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Orang Tua)
BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Orang Tua)
 
sejarah dakwah nabi muhammad saw
sejarah dakwah nabi muhammad sawsejarah dakwah nabi muhammad saw
sejarah dakwah nabi muhammad saw
 
Kepalsuan kisah isra
Kepalsuan kisah israKepalsuan kisah isra
Kepalsuan kisah isra
 
Kisah Nabi Muhammad Saw
Kisah Nabi Muhammad SawKisah Nabi Muhammad Saw
Kisah Nabi Muhammad Saw
 
KISAH NABI MUHAMMAD SAW
KISAH NABI MUHAMMAD SAWKISAH NABI MUHAMMAD SAW
KISAH NABI MUHAMMAD SAW
 

More from MuhammadUbaid49

keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdfkeutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdfMuhammadUbaid49
 
BACAAN-MUROQQI-IDUL-FITRI-1443-H-1.pdf
BACAAN-MUROQQI-IDUL-FITRI-1443-H-1.pdfBACAAN-MUROQQI-IDUL-FITRI-1443-H-1.pdf
BACAAN-MUROQQI-IDUL-FITRI-1443-H-1.pdfMuhammadUbaid49
 
INNOVATION MANAGEMENT.pdf
INNOVATION MANAGEMENT.pdfINNOVATION MANAGEMENT.pdf
INNOVATION MANAGEMENT.pdfMuhammadUbaid49
 
Muda.Beriman pada Rasul.pptx
Muda.Beriman pada Rasul.pptxMuda.Beriman pada Rasul.pptx
Muda.Beriman pada Rasul.pptxMuhammadUbaid49
 
09 - Penyakit-penyakit Umat dalam Da'wah.ppt
09 - Penyakit-penyakit Umat dalam Da'wah.ppt09 - Penyakit-penyakit Umat dalam Da'wah.ppt
09 - Penyakit-penyakit Umat dalam Da'wah.pptMuhammadUbaid49
 
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdfUBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdfMuhammadUbaid49
 
pertanyaan-mudah-yang-selalu-dijawab-salah.pptx.pdf
pertanyaan-mudah-yang-selalu-dijawab-salah.pptx.pdfpertanyaan-mudah-yang-selalu-dijawab-salah.pptx.pdf
pertanyaan-mudah-yang-selalu-dijawab-salah.pptx.pdfMuhammadUbaid49
 

More from MuhammadUbaid49 (10)

keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdfkeutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
 
BACAAN-MUROQQI-IDUL-FITRI-1443-H-1.pdf
BACAAN-MUROQQI-IDUL-FITRI-1443-H-1.pdfBACAAN-MUROQQI-IDUL-FITRI-1443-H-1.pdf
BACAAN-MUROQQI-IDUL-FITRI-1443-H-1.pdf
 
INNOVATION MANAGEMENT.pdf
INNOVATION MANAGEMENT.pdfINNOVATION MANAGEMENT.pdf
INNOVATION MANAGEMENT.pdf
 
Game warna (1).pptx
Game warna (1).pptxGame warna (1).pptx
Game warna (1).pptx
 
Muda.Beriman pada Rasul.pptx
Muda.Beriman pada Rasul.pptxMuda.Beriman pada Rasul.pptx
Muda.Beriman pada Rasul.pptx
 
URGENSI MEMBINA.pptx
URGENSI MEMBINA.pptxURGENSI MEMBINA.pptx
URGENSI MEMBINA.pptx
 
09 - Penyakit-penyakit Umat dalam Da'wah.ppt
09 - Penyakit-penyakit Umat dalam Da'wah.ppt09 - Penyakit-penyakit Umat dalam Da'wah.ppt
09 - Penyakit-penyakit Umat dalam Da'wah.ppt
 
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdfUBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
 
pertanyaan-mudah-yang-selalu-dijawab-salah.pptx.pdf
pertanyaan-mudah-yang-selalu-dijawab-salah.pptx.pdfpertanyaan-mudah-yang-selalu-dijawab-salah.pptx.pdf
pertanyaan-mudah-yang-selalu-dijawab-salah.pptx.pdf
 
game_warna.pptx.pdf
game_warna.pptx.pdfgame_warna.pptx.pdf
game_warna.pptx.pdf
 

Recently uploaded

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

1-2 Hak Ibu.pptx

  • 2. Muwashafat • 1. NLG 1 Komitmen dengan adab Islam di rumah
  • 5. Hubungan dengan orang tua yang musyrik ‫عن‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ ، ٍ ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫بنت‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ : َ‫ت‬َ‫أ‬ ‫ة‬َ‫ب‬ِ‫غ‬‫ا‬َ‫ر‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ت‬ ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ ، ٍ ‫ْش‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ق‬ : ِ ‫ص‬َ‫أ‬ ِ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا؟‬َ‫ه‬ُ‫ل‬ : ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬ . ُ‫ع‬ ُ‫ْن‬‫ب‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫َه‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ي‬ : َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫هللا‬ :  َ‫ل‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ ‫ي‬ِ‫الد‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫ن‬ ‫ر‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ ‫ار‬َ‫ي‬ِ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫و‬ُ‫ج‬ ِ ‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ي‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ط‬ِ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ َ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ َ‫ين‬ِ‫ط‬ِ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫م‬ْ‫ال‬  . Dari Asma’ bintu Abu Bakar ra berkata: Ibuku datang kepadaku yang belum suka Islam pada masa Rasulullah saw. Lalu aku bertanya kepada Nabi Muhammad saw apakah aku boleh berhubungan dengannya? Jawabnya: Ya boleh. Ibnu Uyainah berkata: maka turunlah ayat Allah dalam hal ini: ” Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang- orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”. (Al Mumtahanah: 8) (Al Bukhari, Muslim dan Abu Daud)
  • 6. Dari Asma’ bint Abu Bakr Ash Shiddiq ra, dialah yang dijuluki ِّ‫ْن‬‫ي‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫ط‬ِّ‫الن‬ ُ‫ات‬َ‫ذ‬ pemilik dua ikat pinggang. Mendapatkan gelar ini karena perannya dalam hijrah Rasulullah saw yang merobek ikat pinggangnya untuk menjadi pengikat bekal Rasulullah saw dan Abu Bakar dalam perjalanan hijrah itu. Inilah peran besar yang dilakukan Asma’; membantu perjalanan hijrah pada situasi yang sangat sulit itu. Dalam kamus ‫ـ‬ ِّ‫اح‬َ‫ح‬َّ‫ص‬‫ال‬ ُ‫َار‬‫ت‬ْ‫خ‬ُ‫م‬ : kata ُ‫اق‬َ‫ط‬ِّ‫الن‬bermakna ً‫ة‬َ‫ق‬ِّ‫ش‬: sobekan dari pakaian wanita. Asma berkata: ”Ibuku” bernama Quatailah bint Abdul Uzza bin Asad. Menurut Az Zubair bin Bakkar, namanya adalah Qiylah ( dengan ya’ bertitik dua di bawah setelah qaf). Ibu Asma yang disebutkan itu adalah juga ibunya Abdullah bin Abu Bakar –saudara sekandung Asma’. Abu Bakar telah menceraikannya di masa jahiliyah. Kedatangannya menemui anaknya –Asma’- dengan membawa hadiah (zabib, keju, kulit yang telah disamak) lalu Asma’ tidak mau menerima hadiah ini, atau tidak mau memasukkannya ke dalam rumahnya, dan mengutus orang ke rumah Aisyah: Tanyakan kepada Rasulullah saw ? lalu Rasulullah menyuruhnya untuk menerima dan memasukkan hadiah itu ke dalam rumah Asma’. Peristiwa ini terjadi pada masa damai antara Rasulullah dan Kafir Quraisy, setelah peristiwa Hudaibiyah sampai peristiwa fathu Makkah. " ٌ‫ة‬َ‫ب‬ِّ‫غ‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫ِّي‬‫ه‬ َ‫و‬ " Dia senang dengan kebaikanku dan hubunganku dengannya –padahal ia masih musyrik- atau maknanya: ia tidak suka Islam. Menurut riwayat Abu Daud berbunyi: ٌ‫ة‬َ‫م‬ِّ‫غ‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫ِّي‬‫ه‬ َ‫و‬ dengan mim yang berarti: Tidak suka Islam. Lalu aku bertanya kepada Rasulullah saw : " ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ل‬ ِّ ‫آص‬ "hamzah dibaca panjang, berbentuk kalimat Tanya: Bolehkah aku berhubungan. Dalam riwayat lain: " ْ‫ي‬ِّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ل‬ ِّ ‫ص‬َ‫أ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ " bolehkah aku bersilaturrahim dengan ibuku? Rasulullah saw menjawab: " ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬ " dalam riwayat lain: " َ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬ ِّ ‫ص‬ ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬ " ya, bersilaturrahimlah dengan ibumu. Rasulullah saw memperbolehkan Asma’ untuk berhubungan dengan ibunya dan tidak mensyaratkan untuk bermusyawarah dulu dengan suaminya; padahal saat itu Asma’ menjadi isteri Az Zubair bin Al Awwam. Penjelasan:
  • 7. • Asma berkata: ”Ibuku” bernama Quatailah bint Abdul Uzza bin Asad. Menurut Az Zubair bin Bakkar, namanya adalah Qiylah ( dengan ya’ bertitik dua di bawah setelah qaf). Ibu Asma yang disebutkan itu adalah juga ibunya Abdullah bin Abu Bakar –saudara sekandung Asma’. Abu Bakar telah menceraikannya di masa jahiliyah. Kedatangannya menemui anaknya –Asma’- dengan membawa hadiah (zabib, keju, kulit yang telah disamak) lalu Asma’ tidak mau menerima hadiah ini, atau tidak mau memasukkannya ke dalam rumahnya, dan mengutus orang ke rumah Aisyah: Tanyakan kepada Rasulullah saw ? lalu Rasulullah menyuruhnya untuk menerima dan memasukkan hadiah itu ke dalam rumah Asma’. Peristiwa ini terjadi pada masa damai antara Rasulullah dan Kafir Quraisy, setelah peristiwa Hudaibiyah sampai peristiwa fathu Makkah. • " ٌ‫ة‬َ‫ب‬ِّ‫غ‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫ي‬ِّ‫ه‬ َ‫و‬ " Dia senang dengan kebaikanku dan hubunganku dengannya – padahal ia masih musyrik- atau maknanya: ia tidak suka Islam. Menurut riwayat Abu Daud berbunyi: ٌ‫ة‬َ‫م‬ِّ‫غ‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫ي‬ِّ‫ه‬ َ‫و‬ dengan mim yang berarti: Tidak suka Islam. Lalu aku bertanya kepada Rasulullah saw : " ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ل‬ ِّ ‫آص‬ " hamzah dibaca panjang, berbentuk kalimat Tanya: Bolehkah aku berhubungan. Dalam riwayat lain: " ْ‫ي‬ِّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ل‬ ِّ ‫ص‬َ‫أ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ " bolehkah aku bersilaturrahim dengan ibuku? • Rasulullah saw menjawab: " ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬ " dalam riwayat lain: " َ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬ ِّ ‫ص‬ ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬ " ya, bersilaturrahimlah dengan ibumu. Rasulullah saw memperbolehkan Asma’ untuk berhubungan dengan ibunya dan tidak mensyaratkan untuk bermusyawarah dulu dengan suaminya; padahal saat itu Asma’ menjadi isteri Az Zubair bin Al Awwam.
  • 8. Sufyan bin Uyainah mengatakan: Maka Allah turunkan ayat dalam kaitan ini: ُ‫ي‬ ْ‫م‬‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ ِ‫ان‬‫ع‬ ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫َل‬ ‫ا‬‫و‬ ِ‫ين‬ِ‫الد‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ُو‬‫ج‬ ِ ‫ر‬ْ‫ُخ‬‫ي‬ ْ‫م‬‫ا‬‫ل‬ ُ‫ط‬ِ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫ت‬‫ا‬‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ُّ‫ر‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫ت‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ ‫ار‬‫ا‬‫ي‬ِ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُِِ‫ي‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْْ‫ا‬‫ل‬ِِ ‫وا‬ ‫ا‬‫ْن‬ِ‫ط‬ِ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُّ‫ب‬ “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang- orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Al Mumtahanah:8) Inilah kemudahan dari Allah swt dalam berhubungan dengan orang-orang yang tidak memusuhi kaum mukminin dan tidak memeranginya. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa ayat ini turun berkaitan dengan sekelompok kaum musyrikin yang sikapnya lunak dan akhlaqnya baik. Al Hafiz Ibnu Hajar berkata: Tidak ada yang bertentangan antara kedua penjelasan di atas. Karena sababunnuzul bisa khusus, dan kalimat Al Qur’annya umum; sehingga dapat mencakup semua orang yang memiliki kesamaan sikap dengan ibunya Asma’; yaitu semua orang musyrik laki-laki atau wanita yang tidak memerangi kaum muslimin.
  • 9. 1. Bahwa ibu yang masih kafir, tetap dijalin hubungan silaturahim sebagaimana dengan ibu yang sudah muslimah, baik dengan harta dan sejenisnya. Demikian juga ayah yang masih kafir dan orang- orang yang sejenisnya seperti saudara yang masih musyrik. 2. Seorang muslim berhati-hati dalam masalah agamanya, sebagaimana kehati-hatian Asma’ dalam masalah agamanya. Ia tidak menjalin hubungan dengan ibunya yang masih musyrik kecuali setelah mendapatkan izin dari Rasulullah saw. Dari hadits ini dapat diambil pelajaran:
  • 10. ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ َ‫ي‬ ِ ‫ض‬َ‫ر‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ٍ ‫ار‬َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫عن‬ ‫ه‬‫ل‬ُ‫ح‬ ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ‫ى‬َ‫أ‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ً‫ة‬ ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ت‬ ٍ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ َ‫ت‬ َ‫ة‬‫ه‬‫ل‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ ْ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ ِ‫ة‬َ‫ع‬ُ‫م‬ُ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ُ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫د‬ْ‫ف‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ َ‫ي‬ِ‫ت‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ق‬ َ ‫َل‬َ‫خ‬ َ ‫َل‬ ِ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ٍ‫ل‬َ‫ل‬ُ‫ح‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ٍ‫ة‬‫ه‬‫ل‬ُ‫ح‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬َ‫س‬ َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬ ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ َ‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ َ‫ه‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ك‬ُ‫س‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ َ‫ل‬َ‫س‬ْ‫ر‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ َ‫هة‬‫ك‬َ‫م‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ٍ‫خ‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ . Dari Abdullah bin Dinar ra berkata: Aku mendengar Ibnu Umar ra berkata: Umar melihat hullah saira’ (jaket bergaris-garis terbuat dari sutera) yang dijual. Lalu berkata: Ya Rasulullah, belilah jaket ini dan pakailah di hari jum’at, dan jika ada tamu”. Rasulullah saw menjawab: Sesungguhnya yang memakainya adalah orang yang tidak mendapatkan bagian di akhirat. Lalu dibawakanlah untuk Rasulullah saw beberapa jaket, termasuk jaket hullah saira’ tadi. Maka Rasulullah berikan kepada Umar. Umar bertanya: Bagaimana saya memakainya? Sedangkan Engkau telah mengatakan seperti yang pernah Engkau katakan? Jawab Rasulullah: Sesungguhnya aku memberikannya tidak untuk kamu kenakan, akan tetapi untuk kamu jual, atau kamu berikan kepada orang lain. Maka Umar kirimkan jaket itu kepada saudaranya yang ada di Makkah yang masih belum masuk Islam. (Al-Bukhari). Hubungan dengan Saudara yang masih musyrik
  • 11. Penjelasan hadits " ٍ ‫َار‬‫ن‬ْ‫ي‬ِّ‫د‬ ِّ‫ْن‬‫ب‬ ِّ‫هللا‬ ِّ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ " Abdullan bin Dinar, Al Madani adalah mantan budak Abdullah bin Umar. Umar bin Al Khaththab melihat kata hullah digabungkan dengan kata saira, ada yang meriwayatkannya dengan membaca tanwin kata hullah. Saira’ adalah sejenis mantel dingin bergaris-garis terbuat dari sutera. " ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ق‬َ‫ال‬َ‫خ‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ " Orang yang tidak memiliki agama, atau tidak memiliki bagian di akhirat. Hal ini jika ia menganggapnya halal. Atau kalimat ini untuk memberatkan hukumnya. ‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ َ‫ى‬َ‫ت‬‫أ‬َ‫ف‬ Hamzah dibaca dhammah, tak bertitik dua di atas di baca kasrah. Lalu Rasulullah saw mengirimkan jaket itu kepada Umar. Umar bertanya: Bagaimana memakainya, sedangkan Rasulullah telah mengatakan bahwa pemakainya tidak memiliki bagian agama, atau bagian di akhirat. " َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ " ُ‫م‬َ‫َل‬‫ه‬‫س‬‫ال‬َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫َل‬‫ه‬‫ص‬‫ال‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ " ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ، ‫ا‬َ‫ه‬َ‫س‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ك‬ِ‫ْط‬‫ع‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ " ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ث‬ِ‫ب‬ ُ‫ع‬ِ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ف‬ " ‫ا‬َ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ " ، َ‫ك‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫ت‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ل‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ، ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫س‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ي‬َ‫ف‬ . ، ِ‫اء‬َ‫س‬ِ‫لن‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬َ‫َل‬َ‫ح‬ ُ‫ْر‬‫ي‬ ِ ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya aku memberikannya tidak untuk kami pakai, akan tetapi agar kamu jual sehingga mendapatkan uangnya, atau kamu berikan kepada orang lain, yang boleh mengenakannya. Karena sutera itu halal bagi wanita. Kemudian Umar mengirimkannya kepada saudaranya –seibu yang bernama Utsman bin Hakim,- ibunya adalah Asma’ bin Wahb, agar ia jual atau dikenakan bagi isterinya, atau Utsman yang disebutkan itu masih berada di Mekkah dan belum masuk Islam. Hadits ini dapat diambil pelajaran tentang diperbolehkannya berhubungan dengan suadara yang masih musyrik.
  • 12. ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ع‬ ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ا‬‫ي‬ ِ ‫ض‬‫ا‬‫ر‬ ‫ا‬‫ة‬‫ا‬‫ر‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬‫أ‬ ْ‫ان‬‫ع‬ ِ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ِ‫ل‬‫ُو‬‫س‬‫ا‬‫ر‬ ‫ى‬‫ا‬‫ل‬ِِ ٌ‫ل‬ُ‫ج‬‫ا‬‫ر‬ ‫ا‬‫ء‬‫ا‬‫ا‬‫ج‬ ُ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬‫ص‬ ‫ا‬‫م‬ ِ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ا‬‫ل‬‫ُو‬‫س‬‫ا‬‫ر‬ ‫ا‬‫ا‬‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬‫ا‬‫ف‬ ‫ا‬‫م‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬‫س‬‫ا‬‫و‬ ِ‫ه‬ْْ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ع‬ ‫ا‬ِ‫ا‬‫ص‬ ِ‫ْن‬‫س‬ُِِ‫ب‬ ِ ‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ُّ‫ق‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫أ‬ ْ‫ن‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬ ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ‫ا‬‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫م‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ‫ا‬‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ‫ا‬‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫م‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫م‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ا‬‫ُوك‬‫ب‬‫ا‬‫أ‬ Dari Abu Hurairah ra berkata: Ada seseorang yang datang menghadap Rasulullah dan bertanya: Ya Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku? Jawab Rasulullah: Ibumu. Ia bertanya lagi: Lalu siapa? Jawabnya: Ibumu. Ia bertanya lagi: Lalu siapa? Jawabnya: Ibumu. Ia bertanya lagi: Lalu siapa? Jawabnya: Ayahmu. (Al Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah). Orang yang lebih berhak mendapatkan kebaikan
  • 13. Ada seseorang yang datang, disebutkan namanya Muawiyah bin Haydah ra, bertanya: ِ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ِ‫ب‬ ِ ‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ‫ق‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ، ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ي‬ِ‫ت‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ص‬ : Ya Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku? Kata ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ح‬‫الص‬ َ‫و‬ ، ُ‫ة‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬‫ه‬‫ص‬‫ال‬ adalah dua kata masdar yang memiliki satu makna yaitu: ُ‫ة‬َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ persahabatan. Jawab Rasulullah saw: ‫كا‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ibumu. Dengan diulang tiga kali pertanyaan dan jawaban ini menunjukkan bahwa ibu lebih berhak atas anaknya dengan bagian yang lebih lengkap, seperti al bir /kebajikan, ihsan/pelayanan. Penjelasan:
  • 14. Ibnu Al Baththal mengatakan: ِ‫ب‬‫ا‬‫أل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ ٍ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ث‬ْ‫م‬‫ا‬‫أ‬ ‫ا‬‫ة‬‫ا‬‫ث‬‫ا‬‫ال‬‫ا‬‫ث‬ ‫ا‬‫ا‬‫ه‬‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬‫ا‬‫ي‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ : ‫ا‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫األ‬ ‫ا‬‫ار‬‫ك‬‫ا‬‫ذ‬ ْ‫د‬‫ا‬‫ق‬‫ا‬‫ف‬ ِ ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ال‬ ً‫ة‬‫ه‬‫ر‬‫ا‬‫م‬ ِ‫ث‬ْ‫ي‬ِ‫د‬‫ا‬ِْ‫ال‬ ، ِ‫ل‬ْ‫ام‬ِْ‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬‫ب‬ ْ‫ُو‬‫ع‬ُ‫ص‬ِ‫ل‬ ‫كا‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ذ‬ ‫ه‬‫ن‬‫ا‬‫اأ‬‫ك‬‫ا‬‫و‬ ، ً‫ة‬‫ا‬‫د‬ ِ‫اح‬‫ا‬‫و‬ ، ُ‫ع‬‫ا‬‫ا‬‫ض‬‫ه‬‫الر‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ، ُ‫ع‬ْ‫ض‬‫ا‬‫و‬ْ‫ال‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬‫ا‬‫ه‬‫ا‬‫ف‬ ْ‫ش‬‫ا‬‫ت‬‫ا‬‫و‬ ، ُّ‫م‬ُ‫األ‬ ‫ا‬‫ا‬‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬ ِ ‫ر‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ت‬ ُ‫ة‬‫ا‬‫ث‬‫ا‬‫ال‬‫ه‬‫الث‬ ُ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫األ‬ ِ‫ف‬ ُ‫ب‬‫ا‬‫األ‬ ‫كا‬‫ا‬‫اار‬‫ش‬‫ا‬‫ت‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ، ‫ا‬‫ا‬‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ى‬‫ا‬‫ق‬ ِ‫ة‬‫ا‬ِْ‫ب‬ْ‫ر‬‫ه‬‫ت‬‫ال‬ ‫ي‬ . Bahwa ibu memiliki tiga kali hak lebih banyak daripada ayahnya. Karena kata ”ayah” dalam hadits disebutkan sekali sedangkan kata ”ibu” diulang sampai tiga kali. Hal ini bisa difahami dari kerepotan ketika hamil, melahirkan, menyusui. Tiga hal ini hanya bisa dikerjakan oleh ibu, dengan berbagai penderitaannya, kemudian ayah menyertainya dalam tarbiyah, pembinaan dan pengasuhan. Hal ini diisyaratkan pula dalam firman Allah: ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ا‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ِ‫ب‬ ‫ا‬‫ان‬‫ا‬‫س‬ْ‫ن‬ِْ ‫اْل‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬ْْ‫ه‬‫ص‬‫ا‬‫و‬‫ا‬‫و‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ا‬ً‫ن‬ْ‫ه‬‫ا‬‫و‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫م‬‫ا‬‫ح‬ ٍ‫ن‬ْ‫ه‬‫ا‬‫و‬ ‫ى‬‫ا‬‫ل‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬‫ا‬ ِ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ ِ‫ن‬ْْ‫ا‬‫م‬‫اا‬‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ص‬ِ‫ف‬‫ا‬‫و‬ ‫ه‬‫ي‬‫ا‬‫ل‬ِِ ‫ْكا‬‫ي‬‫ا‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ِ‫ل‬‫ا‬‫و‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ ُ‫ْر‬ ِ ‫ص‬‫ا‬‫م‬ْ‫ال‬ “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu”. (Luqman:14) Allah swt menyamakan keduanya dalam berwasiat, namun mengkhususkan ibu dengan tiga hal yang telah disebutkan diatas.
  • 15. Imam Ahmad dan Al Bukhari meriwayatkan dalam Al Adabul Mufrad, demikian juga Ibnu Majah, Al Hakim, dan menshahihkannya dari Al Miqdam bin Ma’di Kariba, bahwa Rasulullah saw bersabda: ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬‫ه‬‫م‬ُ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ ِ ‫ُوص‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ ‫ه‬‫م‬ُ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ ِ ‫ُوص‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ ، ‫ه‬‫ن‬ِِ ،ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫ه‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ ،ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ا‬‫ا‬‫ب‬‫آ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ ِ ‫ُوص‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ا‬‫األ‬‫ا‬‫ف‬ ِ‫ب‬‫ا‬‫ر‬ْ‫ق‬‫ا‬‫األ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ ِ ‫ُوص‬‫ي‬ ِ‫ب‬‫ا‬‫ر‬ْ‫ق‬ . Sesungguhnya Allah swt telah berwasiat kepada kalian tentang ibu kalian, kemudian berwasiat tentang ibu kalian, kemudian berwasiat tentang ibu kalian, kemudian berwasiat tentang ayah kalian, kemudian berwasiat tentang kerabat dari yang terdekat. Hal ini memberikan kesan untuk memprioritaskan kerabat yang didekatkan dari sisi kedua orang tua daripada yang didekatkan dengan satu sisi saja. Memprioritaskan kerabat yang ada hubungan mahram daripada yang tidak ada hubungan mahram, kemudian hubungan pernikahan. Ibnu Baththal menunjukkan bahwa urutan itu tidak memungkinkan memberikan kebaikan sekaligus kepada keseluruhan kerabat.
  • 16. Dari hadits ini dapat diambil pelajaran tentang ibu yang lebih diprioritaskan dalam berbuat kebaikan dari pada ayah. Hal ini dikuatkan oleh hadits Imam Ahmad, An Nasa’iy, Al Hakim yang menshahihkannya, dari Aisyah ra berkata: ‫ـ‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ‫ـ‬ ‫ه‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ً‫ا‬‫ق‬َ‫ح‬ ُ‫م‬َ‫ظ‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ِ ‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫؟‬ ِ‫ة‬َ‫أ‬ : ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬ . ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫؟‬ ِ‫ل‬ُ‫ج‬‫ه‬‫الر‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ : ُ‫ه‬‫م‬ُ‫أ‬ " Aku bertanya kepada Nabi Muhammad saw. Siapakah manusia yang paling berhak atas seorang wanita? Jawabnya: Suaminya. Kalau atas laki-laki? Jawabnya: Ibunya. Demikian juga yang diriwayatkan Al Hakim dan Abu Daud dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya, bahwa ada seorang wanita yang bertanya: ِ‫هللا‬ ‫ا‬‫ل‬ ْ‫ُو‬‫س‬‫ا‬‫ر‬ ‫ا‬‫ا‬‫ي‬ : ‫ا‬‫ث‬‫ا‬‫و‬ ، ٌ‫ء‬‫اا‬‫ع‬ِ‫و‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ط‬‫ا‬‫ب‬ ‫ا‬‫اان‬‫ك‬ ، ‫ا‬‫ا‬‫ذ‬‫ا‬‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ ٌ‫ء‬‫ا‬‫ا‬‫و‬‫ا‬‫ح‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ل‬ ‫ي‬ ِ ‫ر‬‫ا‬‫ج‬‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫و‬ ، ٌ‫ء‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬‫ا‬‫س‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ل‬ ‫ِي‬‫د‬ ‫ه‬‫ن‬ِِ‫ا‬‫و‬ ، ُ‫ه‬‫ا‬‫ع‬ ِ ‫ز‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ي‬ ٍ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ ‫ا‬‫د‬‫ا‬‫ا‬‫ر‬‫ا‬‫أ‬‫ا‬‫و‬ ، ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬‫ق‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬‫ط‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫أ‬ ‫ي‬‫ا‬‫ن‬ِ‫م‬ : ‫ا‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ق‬‫ا‬‫ف‬ : ‫ا‬‫ح‬‫ا‬‫أ‬ ‫تا‬ْ‫ن‬‫ا‬‫أ‬ ْ‫ي‬ ِِ‫ا‬‫ك‬ْ‫ن‬‫ا‬‫ت‬ ْ‫م‬‫ا‬‫ل‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ٌّ ‫ق‬ " Ya Rasulullah, sesungguhnya anak laki-lakiku ini, perutku pernah menjadi tempatnya, air susuku pernah menjadi minumannya, pangkuanku pernah menjadi pelipurnya. Dan sesungguhnya ayahnya menceraikanku, dan hendak mencabutnya dariku. Rasulullah saw bersabda: Kamu lebih berhak daripada ayahnya, selama kamu belum menikah. Maksudnya menikah dengan lelaki lain, bukan ayahnya, maka wanita itu yang meneruskan pengasuhannya, karena ialah yang lebih spesifik dengan anaknya, lebih berhak baginya karena kekhususannya ketika hamil, melahirkan dan menyusui.