Dokumen ini membahas identifikasi rembesan pada tubuh bendungan menggunakan metode geolistrik resistivitas di beberapa lokasi di Aceh. Metode ini digunakan untuk mengetahui respon geolistrik dan keadaan bawah permukaan serta menganalisis rembesan pada tubuh bendungan. Hasil pengukuran menunjukkan adanya zona dengan nilai resistivitas rendah yang diduga sebagai rembesan air pada empat lokasi di sekitar bendungan. Rembesan terse
4. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
LATAR BELAKANG
Air merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat pedesaan, khususnya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, di
beberapa tempat hal tersebut belum bisa terpenuhi, karena terjadi kekeringan imbas dari rendahnya curah hujan pada
wilayah tersebut. Pada musim kemarau, kebutuhan air untuk irigasi sawah terhambat, sehingga dapat berimplikasi pada
kekurangan bahan pangan. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pembangunan infrastruktur berupa bendungan.
Bendungan merupakan suatu bangunan yang berfungsi untuk menampung air dalam skala yang besar, yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan kebutuhan air masyarakat setempat. Air yang ditampung dapat dimanfaatkan baik
sebagai air baku maupun air irigasi. Keberadaan bendungan tentu memiliki resiko, baik pada saat proses pembangunan
maupun setelahnya. Rembesan bendungan merupakan salah satu resiko yang perlu ditanggulangi. Rembesan pada
bagian tubuh bendungan lebih mudah dideteksi dibandingkan pada pondasi bendungan. Rembesan pada bagian pondasi
bendungan dapat berdampak pada kegagalan fungsi serta kerusakan pondasi bendungan.
5. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
Rumusan
Masalah
Tujuan Penelitian
1. Bagaimana respon geolistrik dan keadaan bawah
permukaan daerah penelitian?
2. Bagaimana metode geolistrik dapat menganalisa
rembesan pada tubuh bendungan?
3. Mengapa metode geolistrik dapat secara efektif
dan efisien dalam memetakan dan menganalisa
rembesan air pada tubuh dan pondasi
bendungan?
1. Mengetahui respon geolistrik dan keadaan bawah
permukaan daerah penelitan.
2. Memahami analisa rembesan pada tubuh
bendungan menggunakan metode geolistrik
3. Mengidentifikasi rembesan pada tubuh
bendungan menggunakan metode geolistrik
sebagai kajian kemanan pada bendungan.
6. LOKASI EMBUNG LEUBOK
Kondisi
Geologi
PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
Kawasan Embung Leubok merupakan daerah
hasil pengendapan batuan Gunung api Lam
Teuba yang terdiri dari batuan gunung api
andesit hingga dasit, breksi batu apung, tufa,
aglomerat aliran abu dan terdapat lapisan lahar
(Bennet, J.D., dkk, 1981).
7. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
LOKASI EMBUNG LEUBOK
Peta Kawasan Rawan
Bencana
• Termasuk kawasan rawan bencana gempa bumi
tinggi
• Berpotensi terjadi retakan tanah, likuifaksi,
longsoran pada topografi terjal, dan pergeseran
tanah
Sumber: PVMBG, ESDM
8. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
LOKASI EMBUNG LEUBOK
Denah Embung Leubok
9. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
LOKASI EMBUNG LEUBOK
Desain Embung Leubok
11. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
METODOLOGI
Desain Survey
• Konfigurasi yang digunakan saat akuisisi
adalah konfigurasi Wenner-
Schlumberger
• Line 1 berada pada dasar bendungan
bagian luar dengan panjang lintasan
sebesar 310 meter
• Line 2 berada pada lereng bendungan
bagian luar dengan panjang lintasan
sebesar 310 meter
• Line 3 berada pada puncak bendungan
bendungan dengan panjang lintasan
sebesar 310 meter
• Line 4 berada pada lereng bendungan
bagian dalam dengan panjang lintasan
sebesar 340 meter
• Line 5 berada pada dekat saluran intake
bendungan dengan panjang lintasan 115
meter
• Line 6 berada pada dekat v notch
bendungan dengan panjang lintasan 115
meter
12. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
METODOLOGI
Desain Survey
13. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
HASIL DAN PEMBAHASAN
14. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Nilai
Resistivitas
Tabel Resistivitas batuan (Suyono, 2003)
Pada umumnya lapisan yang
Jenuh Air memiliki nilai
resistivitas yang lebih rendah
dibandingkan dengan lapisan di
sekitarnnya
15. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Line 4 (Lereng bendungan bagian
dalam)
A
B
C
D
16. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Line 2 (Lereng bendungan bagian luar)
A
B
C
D
17. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Line 1 (Dasar bendungan bagian luar)
AKUMULASI DARI REMBESAN BENDUNGAN
18. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Line 5 (Barat laut saluran intake)
19. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Line 6 (Bagian dekat V-Notch)
20. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Simulasi Rembesan
21. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Simulasi Rembesan
22. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
KESIMPULAN DAN SARAN
23. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
KESIMPULAN
• Secara umum, nilai resistivitas pada tiap lintasan dibagi menjadi tiga yakni untuk nilai resistivitas
rendah dengan nilai ditunjukkan dengan warna biru tua hingga biru muda pada penampang dua
dimensi, nilai resistivitas sedang ditunjukkan dengan warna hijau muda hingga coklat tua, dan nilai
resistivitas tinggi ditunjukkan pada penampang dua dimensi dengan warna merah hingga ungu.
• Nilai resistivitas sedang pada penampang yang berada pada lapisan di sekitar permukaan hingga ke
bawah yang berada pada lokasi tubuh bendungan diinterpretasikan sebagai lapisan tanah urugan,
dan nilai resisitivitas rendah pada penampang diduga sebagai zona jenuh air atau rembesan pada
bendungan.
• Lokasi zona rembesan diduga berada pada empat lokasi antara lain yang pertama berada di sekitar
ujung bendungan bagian barat laut, yang kedua di sekitar saluran intake, yang ketiga berada pada
sekitar bagian tengah, lalu yang keempat berada pada ujung bendungan bagian timur laut.
Rembesan tersebut diduga mengalir melalui bagian bawah tubuh bendungan.
24. PRAKTIK KERJA LAPANGAN | UNIVERSITAS BRAWIJAYA | PT. SUWANDA KARYA MANDIRI
SARAN
Akan lebih baik jika penelitian ditambahkan dengan metode geofisika lain untuk memperkuat dugaan di
lokasi penelitian.