2. A. PENGANTAR
Kelahiran suatu bangsa didukung oleh beberapa faktor:
FAKTOR OBJEKTIF
GEOGRAFI
S
EKOLOGIS
DEMOGRAFI
S
FAKTOR
SUBJEKTIF
HISTORIS
SOSIA
L
BUDAYA
3. Munculnya identitas Nasional
suatu bangsa sebagai hasil
historis antara 4 faktor :
Faktor Primer
Faktor Pendorong
Faktor Penarik
Faktor Reaktif
4. B. DASAR HUKUM LAMBANG NEGARA
BHINNEKA TUNGGAL IKA
Bhinneka Tunggal Ika
Keempat simbol tersebut merupakan cerminan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dalam pergaulan dengan
negara lain.
Kekuatan yang sanggup menghimpun serpihan sejarah
Nusantara yang beragam yang hidup dalam NKRI.
Pengaturan perihal hal tersebut tertuang dalam UUD 1945
pasal 36 C, merupakan jaminan kepastian hukum,
keselarasan, keserasian, standarisasi dan ketertiban
BENDERA
MERAH
PUTIH
LAMBANG
NEGARA
BAHASA
NASIONA
L
LAGU
NASIONAL
5. Peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang lambamg Negara,
Bendera, serta Lagu kebangsaan antara
lain.
1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) terdapat pada pasal 52 a;pasal
142a; pasal 154a; dan pasal 473.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
1951 tentang Lambang Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
1958 tentang Penggunaan Lambang
6. C. Bhinneka Tunggal Ika sebagai Local
Wisdom Bangsa Indonesia
seloka ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang
melambangkan realitas bangsa dan negara
Indonesia yang tersusun oleh berbagai unsur
rakyat(bangsa), dari berbagai suku, adat-istiadt,
golongan, kebudayaan, dan agama yang terletak
dalam satu wilayah.
seloka bhinneka tunggal ika pada hakikatnya
mempunyai makna struktural seloka itu adalah
‘beda itu, satu itu ‘.
Oleh karena itu jika terjemahkan secara bebas
maka, makna ‘Bhinneka Tunggal Ika’, Tan hana
dharma mangrwa, adalah: meskipun berbeda-
7. D. MAKNA FILOSOFIS BHINNEKA
TUNGGAL IKA
a. Kesatuan Sejarah: bangsa Indonesia tumbuh dan
berkembang dari suatu proses sejarah yang sama
yang bertempat di wilayah yang sama yaitu negara
Republik Indonesia.
b. Kesatuan Nasib: karena memiliki kesamaan nasib
yaitu penderitaan penjajahan selama tiga setengah
abad dan perjuangan untuk meraih kemerdekaan.
c. Kesatuan Kebudayaan: walaupun Indonesia
memiliki keanekaragaman kebudayaan, namun
keseluruhannya adalah budaya Nasional.
d. Kesatuan Wilayah: bangsa ini mencari penghidupan
dalam wilayah Ibu Pertiwi, yaitu satu tumpah darah
Indonesia.
e. Kesatuan Asas Kerokhanian: bangsa ini sebagai