SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
HARTA WAJIB ZAKAT
Definisi Zakat
 Menurut Bahasa : tumbuh, bersih,
berkembang dan berkah
 Menurut Istilah Fikih: Menyerahkan
sejumlah harta tertentu yang diwajibkan
Allah kepada orang-orang yang berhak
menerimanya
Landasan Kewajiban Zakat
 Zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta sampai
pada nishabnya.
 Landasan hukum diwajibkannya zakat adalah :
 Al Quran
Landasan Kewajiban Zakat
 As Sunnah, Rasulullah SAW bersabda “Islam
dibangun atas lima rukun; syahadat tiada tuhan
selain Allah dan Muhammad saw utusan Allah,
menegakkan shalat, membayar zakat,
menunaikan haji dan shaum ramadhan”.
 Ijma, Para ulama salaf (terdahulu, klasik)
ataupun kholaf (kontemporer) telah sepakat akan
wajibnya zakat.
Hukum Mengingkari & Menolak
Zakat
 Seorang muslim yang tahu akan kewajiban zakat,
kemudian mengingkarinya maka dia telah jatuh
pada kekafiran, dan hukumnya hukum orang
yang murtad.
 Adapun muslim yang menolak tidak mau
membayar zakat:
 Di akhirat dia akan mendapat balasannya
 Di dunia, Imam berhak untuk memeranginya
sehingga dia mau membayar zakat, atau Imam
berwenang untuk menyita sebagian hartanya sebagai
hukuman
Perbedaan Antara:
Zakat, Infaq & Shadaqah
 Zakat adalah kewajiban harta yang spesifik,
memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan
waktu tertentu
 Infaq ialah mengeluarkan harta yang mencakup
zakat dan non zakat, disamping ada yang wajib
dan sunnah.
 Shadaqah memiliki ma’na yang lebih luas dapat
berarti infaq, zakat atau kebaikan non materi.
Syarat Harta yang Wajib Dikeluarkan
Zakatnya
 Milik Penuh
 Produktif (An Nama)
 Sampai nishab
 Surplus dari kebutuhan primer
 Bebas dari hutang
 Berlalu satu tahun
Fiqh Zakat Kontemporer
 Dengan semakin berkembangnya pola
kegiatan ekonomi maka pemahaman tentang
kewajiban zakatpun perlu diperdalam
sehingga ruh syariat yang terkandung
didalamnya dapat dirasakan tidak
bertentangan dengan kemajuan tersebut.
Maka pemahaman fiqh zakat kontemporer
dengan mengemukakan ijtihad-ijtihad para
ulama kontemporer mengenai zakat tersebut
perlu difahami oleh para pengelola zakat dan
orang-orang yang memiliki kepedulian
terhadap masalah zakat ini
Fiqh Zakat Kontemporer
 Ketika kita berbicara mengenai fiqh zakat
kontemporer bukan berarti kita
meninggalkan peninggalan ulama-ulama kita
terdahulu (Salaf). Justru buah ijtihad mereka
harus menjadi inspirasi bagi pemecahan
masalah kontemporer yang kita hadapi,
pada dasarnya fiqh kontemporer adalah
merupakan untaian mata rantai yang tidak
dapat dipisahkan dari kesaatuan buah ijtihad
para ulama baik salaf maupun yang datang
setelahnya.
Fiqh Zakat Kontemporer
 Dr Yusuf Qordhowi dengan karya
monumentalnya mengenai fiqh zakat
menyatakan untuk mensikapi perkembangan
perekonomian yang sangat pesatnya
diharapkan adanya beberapa syarat yang
harus dipenuhi oleh para pengelola zakat
khususnya lembaga-lembaganya, yaitu
berpedoman pada kaidah perluasan cakupan
terhadap harta yang wajib dizakati, ‫توسيع‬
‫وعاء‬
‫الزكاة‬ sekalipun tidak ada nash Qoti’ dari
syariah. Akan tetapi berpedoman pada dalil
yang umum. (Qordhowi, 1994, 15)
Fiqh Zakat Kontemporer
 Pada umumnya ulama-ulama klasik sesuai
dengan nash yang ada, mengkatagorikan
bahwa harta yang kena zakat adalah :
binatang ternak, emas dan perak, barang
dagangan, harta galian dan yang terakhir
adalah hasil pertanian. Tetapi dalam ijtihad
kontenporer yang saat ini salah satunya
diwakili oleh bukunya Dr Yusuf Qordhowi,
beliau merinci banyak sekali model-model
harta kekayaan yang kena zakat, sebanyak
model dan bentuk kekayaan yang lahir dari
semakin kompleknya kegiatan perekonomian
Fiqh Zakat Kontemporer
 Dr Qordhowi yang mewakili ijtihad
kontemporer –misalnya- membagi katagori
zakat kedalam sembilan katagori; zakat
binatang ternak, zakat emas dan perak yang
juga meliputi uang, zakat kekayaan dagang,
zakat hasil pertanian meliputi tanah
pertaanian, zakat madu dan produksi hewani,
zakat barang tambang dan hasil laut, zakat
investasi pabrik, gedung dan lain-lain, zakat
pencarian, jasa dan profesi dan zakat saham
serta obligasi.
Harta/Kekayaan
Yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya
 Zakat emas & perak, Zakat Perhiasan
 Zakat uang
 Zakat pertanian dan zakat hasil bumi
 Zakat binatang ternak
 Zakat harta galian (Rikaz & Maadin)
 Zakat Hasil Manfaat (Al Maal Al Mustafad)
 Zakat perdagangan dan perusahaan
 Zakat profesi
Zakat Emas & Perak
 Hadits yang diriwayatkan dari Ali r a, Dia berkata,
telah Bersabda Rasulullah saw: “Jika kamu
mempunyai 200 dirham dan sudah cukup setahun
maka zakatnya adalah 5 dirham, dan emas hanya
dikenakan zakat bila sudah mencapai 20 dinar dan
sudah cukup setahun, maka zakatnya adalah ½
dinar setiap bertambah maka dengan hitungan
tersebut. Tidak wajib zakat kecuali sampai cukup
masa setahun” (H.R Abu Daud)
Landasan Hukumnya
Zakat Emas & Perak
 Nishab emas 20 dinar, 1 dinar = 4,25 gram,
maka nishab emas adalah :
20 X 4,25 gram = 85 gram
 Nishab Perak adalah 200 dirham,
1 dirham = 2,975 gram, maka nishab perak
adalah 200 X 2,975 gram = 595 gram.
Nilai Nishab Emas & Perak
Zakat Emas & Perak
 Syarat
 Sampai nishob
 Berlalu satu tahun
 Bebas dari hutang yang menyebabkan kurang
dari nishob
 Surplus dari kebutuhannya
Zakat Emas & Perak Perhiasan
 Jika perhiasan tersebut sebagai simpanan
investasi, wajib dikeluarkan zakatnya 2.5%
dengan syarat nishob dan haul
 Perhiasan yang haram digunakan dan terbuat dari
emas & perak, wajib dikeluarkan zakatnya
 Jika perhiasan tersebut untuk dipakai dan dalam
batas yang wajar, tidak dikenakan zakat, jika
berlebihan termasuk kategori pertama
 Penentuan nishabnya adalah senilai dengan
nishab emas 85 gram
Zakat Uang
 Karena uang adalah merupakan barang berharga,
dan menjadi alat mengukur nilai segala sesuatu,
juga merupakan alat tukar yang kekuatannya
seperti emas & perak, maka uang dikenai zakat
sebagaimana emas & perak dikenai zakat.
 Syaratnya:
 Sampai nishab 85 gram emas
 Berlalu satu tahun
 Bebas dari hutang
 Surplus dari kebutuhannya
Zakat Pertanian
 Firman Allah : “Dan Dialah yang menjadikan kebun-
kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,
pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan
warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari
buahnya (yang bermacam-macam itu) bila berbuah.
Dan tunaikanlah haknya (zakatnya) di hari
memetiknya”. (QS. 6 : 141)
 As Sunnah, Dari Jabir, Nabi SAW bersabda: “Yang
diairi oleh sungai dan hujan 10% sedangkan yang
diairi dengan pengairan 5 %”
 Hasil ijmak ulama
Landasan Hukumnya
Zakat Pertanian
 Dari Jabir, dari Rasulullah saw “… Tidak wajib bayar zakat pada
kurma yang kurang dari 5 ausuq” (HR Muslim)
Dari hadist ini dijelaskan bahwa nishab zakat pertanian adalah 5
ausuq
 Ausuq jamak dari wasaq, 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’
= 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg
 Hitungan tersebut adalah untuk makanan pokok atau gabah,
maka jika diberaskan nishab tersebut menjadi 520 kg
 Sedangkan kadar zakat yang harus dikeluarkan berdasarkan
hadits dari Jabir (yang pertama) jika diairi oleh hujan atau sungai
10 %, dan apabila diairi oleh pengairan 5 %
Nishab Dan Tarifnya
Hasil Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya
 Pendapat Malikiyah dan Syafiiyyah; adalah
pada hasil bumi yang dapat ditakar dan
disimpan, berlaku pada makanan pokok,
dikeluarkan pada waktu panen dan dalam
keadaan kering.
 Pendapat Madzhab Imam Ahmad juga Abu
Yusuf dan Muhammad Hasan (dari Madzhab
Hanafi) adalah pada hasil bumi yang dapat
ditakar dan disimpan, sekalipun bukan
makanan pokok, dikeluarkan zakatnya ketika
sudah kering.
Hasli Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya
 Pendapat Imam Abu Hanifah; semua yang keluar dari
bumi, jika maksudnya untuk dikembangkan wajib
dikeluarkan zakatnya. Hal tersebut berlandaskan pada
keumuman ayat “Hai orang-orang yang beriman!
Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
Kami keluarkan dari bumi untukmu”
 Salah satu pendapat Imam Ahmad; Zakat hanya
diwajibkan pada empat jenis, dua jenis gandum (hinthah
dan syair) dua jenis buah-buahan (kurma dan anggur)
Hasil Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya
 Pendapat yang paling kuat (sebagai mana
yang disimpulkan oleh Dr Yusuf
Qordhowi) adalah pendapat Imam Abu
Hanifah
 Alasannya adalah; didukung oleh
keumuman cakupan pengertian nash-nash
Al quran dan Hadits, dan sesuai dengan
hikmah suatu syariat diturunkan.
Nishab Hasil Bumi Yang
Tidak Diliter
 Nishab 5 ausuq adalah bagi hasil bumi
yang dapat diukur dengan takaran tersebut,
adapun bagi hasil bumi yang tidak dapat
diliter maka nishabnya yaitu sama dengan
nilai 653 kg hasil bumi yang berharga,
seperti padi untuk negeri kita atau gandum,
demikan pendapat Dr Yusuf Qordhowi.
Zakat Binatang Ternak
 Syarat Umum
 Sampai Nishab
 Berlalu satu tahun
 Tenaganya tidak dipergunakan untuk
produksi
 Digembalakan
Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Unta
 1 – 4 tidak ada zakat
 5 – 9 seekor kambing
 10 – 14 dua ekor kambing
 15 – 19 tiga ekor kambing
 20 – 24 empat ekor kambing
 25 – 35 unta betina 1 tahun
 36 – 45 unta betina 2 tahun
 46 – 60 unta betina 3 tahun
 61 – 75 unta betina 4 tahun
 76 – 90 2 unta betina 2 tahun
 91 – 120 2 unta betina 3 tahun
Setiap tambahan 50 unta,
seekor unta 3 tahun dan
40 unta seekor unta 2
tahun
Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Sapi
 1 - 29 Tidak ada zakat
 30 – 39 anak sapi
 40 – 59 sapi satu tahun
 60 – 69 sapi usia 2 tahun
 70 – 79 2 ekor anak sapi
 80 – 89 anak sapi & sapi 2 thn
 90 – 99 2 sapi 2 tahun
 100 – 109 3 anak sapi
 110 – 119 2 anak sapi & sapi usia 2 tahun
 Kemudian setiap pertambahan 30 ekor seekor
anak sapi dan 40 ekor seekor sapi usia 2 tahun
Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Kambing
 1 - 39 Tidak ada zakat
 40 – 120 seekor kambing
 121 – 200 2 ekor kambing
 201 – 299 3 ekor kambing
 300 – 399 4 ekor kambing
 Selanjutnya setiap pertambahan 100 ekor seekor kambing
 Kuda tunggangan, dan yang dipergunakan tidak
dikenakan zakat
 Kuda yang diperjual belikan, dianggap sebagai asset
perdagangan, maka termasuk pada zakat perdagangan
2.5%
 Kuda yang diternak dengan maksud investasi;
Kebanyakan ulama mengatakan tidak dikenai zakat.
Imam Abu Hanifah berpendapat dikenai zakat
sebesar 1 dinar (4.25 gram emas) dengan nishob 5
ekor jika kuda Arab, selain kuda Arab 2.5 % dari
nilai kuda tersebut, Dr Yusuf Qordhowi berpendapat
2.5 % dari nilai kuda-kuda tersebut dengan nishab 5
ekor tanpa membedakan kuda Arab dan lainnya
Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Kuda
Zakat Binatang Ternak Lainnya
 Binatang ternak lainnya (selain yang telah disebutkan
dan ada nashnya) menurut sebahagian ulama
dikenakan zakat dengan alasan dalil yang umum
 Mengenai nishab dan kadarnya ulama berbeda
pendapat
 Pertama nishabnya adalah senilai dengan emas 85
gram dan besarnya zakat 2.5 % dikiaskan pada
harta kekayaan
 Dr Qordhowi berpendapat, nishabnya adalah di-
analogikan pada nilai 5 ekor unta atau 40 ekor
kambing. Kadarnya 2.5 %
Zakat Harta Galian & Barang
Tambang
 Landasan Hukum Dan Kadarnya
 Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW
pernah bersabda: “ Pada “rikaz” harta galian,
zakatnya seperlima (20%)”
(Bukhori Muslim)
Pengertian Rikaz
 Jumhur ulama berpendapat bahwa rikaz
adalah harta yang terpendam dalam perut
bumi dari kekayaan masyarakat jahiliyyah
 Jumhur ulama membedakan antara barang
tambang dengan rikaz.
 Abu Hanifah mendefinisikan bahwa rikaz
mencakup semua kekayaan dalam perut
bumi termasuk barang tambang.
Syarat-Syarat Zakat Rikaz
 Madzhab Syafii’ mensyaratkan bahwa rikaz
adalah kekayaan pada tanah yang tidak bertuan,
sementara jumhur mensyaratkan peninggalan
jahiliyyah
 Madzhab Syafii’ mengkhususkan rikaz pada emas
dan perak saja, sementara madzhab yang lain
tidak mensyaratkan demikian
 Madzhab Syafii’ mensyaratkan nishab, sementara
madzhab lainnya tidak.
Barang Tambang
 Madzhab Abu Hanifah tidak membedakan antara rikaz
dengan barang tambang, maka besarnya zakat adalah 20
%
 Sedangkan jumhur tidak membedakan antara keduanya,
secara umum zakat barang tambang sebesar 2,5 % karena
ekplorasinya membutuhkan biaya yang besar
 Madzhab Maliki dan Syafii’ menyatakan jika penggalian
barang tambang tersebut tidak mengeluarkan cost, maka
besar zakatnya adalah 20 %
Kesimpulan Pendapat
Pada Rikaz & Barang Tambang
 Zakat Rikaz berbeda dengan Zakat Barang
Tambang
 Zakat Barang Tambang mencakup semua jenis,
baik padat maupun cair
 Zakat Rikaz dan Barang Tambang tidak
mensyaratkan nishab dan haul
 Tarif Zakat Rikaz 20% dan Zakat Barang
Tambang 2,5 % kecuali ada kemiripan
 Mustahik Zakat Rikaz dan Barang Tambang sama
dengan mustahikkin zakat lainnya.
Zakat Hasil Laut dan Galian
 Harta galian adalah yang didapatkan dari
perut bumi baik cair seperti minyak, atau
padat, atau berupa gas, atau berupa besi
sulgur, dan sebagainya. Sedangkan ikan,
mutiara, marjan dan sebangsanya adalah
merupakan harta yang didapat dari lautan
dan dasar zakat bagi harta tersebut adalah
termasuk kategori harta yang tidak
bergerak. Maka tarifnya adalah 20%
Zakat Hasil Laut dan Galian
 Kaidah yang harus diperhatikan
 Harta tersebut termasuk dalam katagori harta yang
tidak disyaratkan haul, juga tidak disyaratkan nishab
 Jika harta tersebut didapat tidak melalui jerih payah
maka tarifnya adalah 20%, akan tetapi jika
dicapainya melalu jerih payah maka tarifnya adalah
10% (Dr. Yusuf Qordhowi, Fiqh Zakat)
 Sedangkan Perusahaan tambang yang mendapat izin
ekplorasi hasil tambang tarif zakatnya adalah 2,5 %
seperti zakat perdagangan yang dikenakan dari modal
dan hasil. (Pendapat Jumhur Ulama)
Zakat Hasil Manfaat
 Sesuatu yang kita pergunakan tidak wajib dikenai
zakat sesuai dengan apa yang pernah
diungkapkan Rasulullah SAW. Adapun harta
yang tidak kita gunakan, tetapi harta tersebut
mendatangkan pemasukan seperti rumah yang
disewakan, atau tanah, atau barang lainnya, maka
hal tersebut dapat dikenai zakat, dan disebut
sebagai harta yang diambil manfaatnya.
Keputusan tersebut telah diambil oleh para ulama
dalam pertemuan pambahasan zakat di Kuwait
tahun
Zakat Hasil Manfaat
 Maka yang termasuk dalam katagori ini adalah:
 Pemasukan dari hasil kontrak rumah, atau bangunan
 Pemasukan dari hasil menyewakan sarana
transportasi
 Pemasukan dari hasil ternak ayam telur dan yang
semisalnya
 Pemasukan dari hasil ternak yang dipekerjakan atau
diambil hasilnya
 Pemasukan dari hasil produk peternakan seperti wool
dan susu
 Pemasukan dari ternak lebah
 Pemasukan dari proyek tender bangunan dst
Zakat Hasil Manfaat
 Untuk menghitungnya hendaknya memperhitungkan
hal-hal berikut ini:
 Tarif zakat bagi harta yang diambil manfaatnya
adalah 2,5 %
 Nishab yang ditentukannya adalah dianalogikan pada
nilai emas 85 gram
 Mengikuti haul dengan mengakumulasikan hasil yang
didapat selama setahun, jika sampai nishab, maka
wajib dikeluarkan zakatnya sesuai tarif diatas
 Biaya produksi langsung dan tidak langsung
dikurangkan atas hasil tersebut dengan selalu
berpedoman pada prinsip tidak berlebih-lebihan
dalam cost
 Jika ada hutang yang berkaitan dengan produksi maka
hal tersebut dikurangkan atas hasil yang didapat.
Zakat Perdagangan
 Landasan Hukum
 Firman Allah : “Wahai orang-orang yang beriman,
keluarkanlah sebagian dari harta halal yang kamu
peroleh dari usahamu dan dari harta yang kami
keluarkan untukmu dari perut bumi” (Q S 2 : 267)
 Dari Samurah bin Jundub mengatakan : “Rasulullah
saw memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat
dari semua yang kami persiapkan untuk
diperdagangkan”
Ketentuan Zakat Perdagangan
 Dikenakan atas modal yang diputar, keuntungan dan
piutang lancar dikurangi hutang dan kerugian. Asset
tetap yang tidak untuk diperdagangkan tidak
termasuk harta perdagangan.
 Berlalu satu tahun
 Mencapai nishab yaitu senilai dengan 85 gram emas
 Tarip zakatnya 2,5%
 Dapat dibayar dengan uang atau barang
 Dikenakan pada perdagangan sendiri maupun
perseroan
 Aktiva berjalan – Kewajiban Lancar
Zakat Investasi
 Zakat Investasi dalam istilah fiqh biasa disebut
Zakat “Almustaghillat” atau Al maal almustafaad
 Zakat tersebut dikenakan terhadap harta yang
diperoleh dari hasil investasi
 Diantara bentuk usaha yang termasuk investasi
adalah; bangunan atau kantor yang disewakan,
saham, rental mobil, rumah kontrakan, dll
Analogi Zakat Investasi
 Sebagian ulama Hanbali menganalogikan kedalam
zakat perdagangan, dengan tarif 2,5 % dan nishab
85 gram serta sampai haul
 Sebagian ulama Maliki dan salaf seperti Ibnu
Masu’d, Ibnu Abbas dll menganalogikannya
kedalam zakat uang tapi diambil dari hasilnya saja,
tanpa mensyaratkan haul dikeluarkan ketika
menerimanya
 Abu Zahrah, Abdul Wahab Kholaf & Yusuf
Qordhowi menganalogikannya kedalam zakat
pertanian yaitu dikeluarkan saat menghasilkan dari
hasilnya, tanpa memasukkan unsur modal dengan
tarif 5 % untuk penghasilan kotor dan 10 % untuk
penghasilan bersih
Zakat Investasi
 Kebanyakan ulama kontemporer
mengambil pendapat yang kedua yaitu
dizakati dari hasil bersih, dengan nishab
senilai 85 gram emas dan tarif 2,5%
mengikuti kaidah haul
Zakat Perusahaan
 Dalam fiqh Islam perusahaan dikenal dengan syirkah.
Pada era modern sekarang ini, perusahaan adalah
merupakan lambang kekuatan perekonomian, oleh
sebab itu tidak pantas membiarkan perusahaan terlepas
dari kewajiban zakat.
 Pada dasarnya zakat adalah merupakan kewajiban
individu, sedangkan perusahaan adalah merupakan
badan hukum yuridicial personality (Syakhsiyyah
I’tibariyyah), tapi beberapa nash mendukung adanya
zakat perusahaan ini
Landasan Hukumnya
 Hadist riwayat Buchori dalam pembahasan
zakat binatang ternak : “… janganlah
menggabungkan yang terpisah dan jangan
memisahkan sesuatu yang sudah
bergabung (berserikat) dan sesuatu yang
bercampur dari dua pihak maka keduanya
memeriksa (jumlah hartanya) untuk
dibayarkaan dengan ketentuan yang sama
(sesuai besarnya harta)”
Ketentuan Zakat Perusahaan
 Dianalogkan pada zakat perniagaan, sesuai
dengan pendapat Muktamar Zakat
Internasional, dan berdasarkan pada
pendapat ulama. Diantaranya adalah Abu
Ishaq Asy Syatibi, “Hukumnya adalah seperti
hukum zakat perdagangan, karena dia
memproduksi dan kemudian menjualnya, atau
menjadikan apa yang diproduksinya sebagai
komoditas perdagangannya, maka dia harus
mengeluarkan zakatnya tiap tahun dari apa yang
dia miliki baik berupa stok barang yang ada
ditambah nilai dari hasil penjualan yang ada,
apabila telah mencapai nishabnya.”
Cara penghitungannya
 Sama dengan pola penghitungan zakat
perdagangan
 Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar
 Nishab senilai 85 gram emas
 Tarif 2,5%
Zakat Profesi
 Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang
diperoleh dari pengembangan potensi diri yang dimiliki
seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti: upah
kerja rutin, profesi dokter, pengacara, arsitek, dll.
 Dari berbagai pendapat dinyatakan bahwa landasan zakat
profesi dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu
dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya, demikian juga
dengan nishobnya yaitu sebesar 652,8 kg makanan pokok
(gabah) atau senilai 520 kg beras, dan dibayarkan dari
pendapatan kotor. Sedangkan tarifnya adalah
dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar
2,5 %, atas dasar kaidah “Qias Asysyabah”.
Cara Penghitungannya
 Zakat penghasilan ialah yang dikeluarkan dari
penghasilan kita atau pendapatan yang didapatkan dari
hasil kerja kita, hal tersebut dapat dilakukan:
 Dengan cara mengakumulasikan pendapatan tiap bulan yang
mencapai nishab, kemudian ditunaikan zakatnya pada akhir
tahun
 Atau ditunaikan pada tiap bulan ketika kita mendapatkannya
 Tarifnya adalah 2,5%, Sedangkan nishabnya adalah 520 kg
beras dengan asumsi pendapataan kotor.
 Utang jangka panjang yang dicicil tiap bulan dapat menjadi
pengurang penghasilan.
Landasan Zakat Profesi
 Ada beberapa pendapat yang muncul mengenai
nishab dan kadar zakat profesi, yaitu:
 1. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori
di atas dengan hasil pertanian, baik nishab maupun
kadar zakatnya. Dengan demikian, nishab-nya
adalah senilai dengan hasil pertanian yaitu 653 kg
gabah, tarifnya 5%, dan dikeluarkan setiap
menerima hasil tersebut.
 2. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori
di atas dengan zakat perdagangan atau emas.
Nishab-nya 85 gram emas. Kadar zakatnya 2,5%
dan dikeluarkan setiap menerima. Kemudian,
penghitungannya diakumulasikan atau dibayar di
akhir tahun.
Landasannya
1. Menganalogikan nishab zakat upah kerja/gaji
dengan nishab zakat hasil pertanian. Nishab-
nya senilai 653 kg gabah dan dikonversi ke
dalam makanan pokok, yaitu beras dengan
penyusutan 20% dari gabah. Dari
penyusutan ini diperkirakan hasilnya menjadi
520 kg beras. Sedangkan, kadar zakatnya
dianalogikan dengan emas yakni 2,5%. Hal
tersebut berdasarkan qiyas atas kemiripan
(syabbah) terhadap karakteristik harta zakat
yang telah ada, yakni :
Model memperoleh harta penghasilan
(profesi) mirip dengan panen (hasil
pertanian). Dalam hal ini, maka harta ini
dapat di-qiyas-kan ke dalam zakat
pertanian berdasarkan nishab (653 kg
gabah kering giling atau setara dengan
520 kg beras) dan waktu pengeluaran
zakatnya (setiap kali panen).
Model bentuk harta yang diterima sebagai penghasilan berupa
uang. Oleh sebab itu, bentuk harta ini dapat di-qiyas-kan
dalam zakat harta (simpanan/kekayaan) berdasarkan kadar
zakat yang harus dibayarkan (2,5 %). Dengan demikian, hasil
profesi seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib
zakat, maka wajib baginya untuk menunaikan zakat. Model
penganalogian tersebut tidak asing di kalangan ulama salaf,
seperti saat para ulama menganalogikan hamba sahaya. Di
satu sisi, hamba sahaya dianalogikan dengan hewan untuk
menetapkan boleh/tidaknya mereka diperjualbelikan. Namun
di sisi lain, hamba sahaya dianalogikan dengan manusia
mukallaf ketika mereka harus malaksanakan beberapa taklif,
seperti shalat dan puasa. (Al Amidi 423)

More Related Content

Similar to HARTA WAJIB ZAKAT.ppt

Apa yang dimaksud dengan zakat secara umum
Apa yang dimaksud dengan zakat secara umumApa yang dimaksud dengan zakat secara umum
Apa yang dimaksud dengan zakat secara umumZhuelye Asztuty
 
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...Rendra Fahrurrozie
 
Hukum islam tentang zakat, haji dan wakaf
Hukum islam tentang zakat, haji dan wakafHukum islam tentang zakat, haji dan wakaf
Hukum islam tentang zakat, haji dan wakafScifi
 
Ketentuan Islam Tentang Zakat
Ketentuan Islam Tentang Zakat Ketentuan Islam Tentang Zakat
Ketentuan Islam Tentang Zakat Fatchiyah Faradisa
 
Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat
Metode Praktis Penetapan Nisab ZakatMetode Praktis Penetapan Nisab Zakat
Metode Praktis Penetapan Nisab ZakatHary HarysMatta
 
Pengertian zakat fiqih
Pengertian zakat fiqihPengertian zakat fiqih
Pengertian zakat fiqihYadhi Muqsith
 
Zakat emas dan perak, perniagaan
Zakat emas dan perak, perniagaanZakat emas dan perak, perniagaan
Zakat emas dan perak, perniagaanSTEI Tazkia
 
Sijil Tinggi Muammalat 3 - Zakat sebagai sumber harta umat islam (jpm)
Sijil Tinggi Muammalat 3 - Zakat sebagai sumber harta umat islam (jpm)Sijil Tinggi Muammalat 3 - Zakat sebagai sumber harta umat islam (jpm)
Sijil Tinggi Muammalat 3 - Zakat sebagai sumber harta umat islam (jpm)Izzuddin Norrahman
 
Zakat dan macam macamnya
Zakat dan macam macamnyaZakat dan macam macamnya
Zakat dan macam macamnyaidaaja1995
 
presentasifiqhzakat-091031123617-phpapp02.pdf
presentasifiqhzakat-091031123617-phpapp02.pdfpresentasifiqhzakat-091031123617-phpapp02.pdf
presentasifiqhzakat-091031123617-phpapp02.pdfPranatasiregar
 
Situs pendidikan islam no#1
Situs pendidikan islam no#1Situs pendidikan islam no#1
Situs pendidikan islam no#1Syahira Aman
 
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaPpt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaYuli Budi
 
08 zakat - uiu 1022
08 zakat - uiu 102208 zakat - uiu 1022
08 zakat - uiu 1022wk_aiman
 
makalah zakat (1)
makalah zakat (1)makalah zakat (1)
makalah zakat (1)MeyLiontin
 

Similar to HARTA WAJIB ZAKAT.ppt (20)

Presentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh ZakatPresentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh Zakat
 
Apa yang dimaksud dengan zakat secara umum
Apa yang dimaksud dengan zakat secara umumApa yang dimaksud dengan zakat secara umum
Apa yang dimaksud dengan zakat secara umum
 
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...
 
Definisi Zakat dan Hikmahnya
Definisi Zakat dan HikmahnyaDefinisi Zakat dan Hikmahnya
Definisi Zakat dan Hikmahnya
 
Definisi Zakat dan Hikmahnya
Definisi Zakat dan HikmahnyaDefinisi Zakat dan Hikmahnya
Definisi Zakat dan Hikmahnya
 
Hukum islam tentang zakat, haji dan wakaf
Hukum islam tentang zakat, haji dan wakafHukum islam tentang zakat, haji dan wakaf
Hukum islam tentang zakat, haji dan wakaf
 
Ketentuan Islam Tentang Zakat
Ketentuan Islam Tentang Zakat Ketentuan Islam Tentang Zakat
Ketentuan Islam Tentang Zakat
 
Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat
Metode Praktis Penetapan Nisab ZakatMetode Praktis Penetapan Nisab Zakat
Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat
 
Pengertian zakat fiqih
Pengertian zakat fiqihPengertian zakat fiqih
Pengertian zakat fiqih
 
Zakat emas dan perak, perniagaan
Zakat emas dan perak, perniagaanZakat emas dan perak, perniagaan
Zakat emas dan perak, perniagaan
 
Sijil Tinggi Muammalat 3 - Zakat sebagai sumber harta umat islam (jpm)
Sijil Tinggi Muammalat 3 - Zakat sebagai sumber harta umat islam (jpm)Sijil Tinggi Muammalat 3 - Zakat sebagai sumber harta umat islam (jpm)
Sijil Tinggi Muammalat 3 - Zakat sebagai sumber harta umat islam (jpm)
 
Usahamandirikeluarga
UsahamandirikeluargaUsahamandirikeluarga
Usahamandirikeluarga
 
Zakat dan macam macamnya
Zakat dan macam macamnyaZakat dan macam macamnya
Zakat dan macam macamnya
 
presentasifiqhzakat-091031123617-phpapp02.pdf
presentasifiqhzakat-091031123617-phpapp02.pdfpresentasifiqhzakat-091031123617-phpapp02.pdf
presentasifiqhzakat-091031123617-phpapp02.pdf
 
Situs pendidikan islam no#1
Situs pendidikan islam no#1Situs pendidikan islam no#1
Situs pendidikan islam no#1
 
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaPpt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
 
08 zakat - uiu 1022
08 zakat - uiu 102208 zakat - uiu 1022
08 zakat - uiu 1022
 
ZAKAT
ZAKATZAKAT
ZAKAT
 
makalah zakat (1)
makalah zakat (1)makalah zakat (1)
makalah zakat (1)
 
Zakat
ZakatZakat
Zakat
 

More from MohZaini6

PDM KOTA MALANG JANUARI 2021.pptx
PDM KOTA MALANG JANUARI 2021.pptxPDM KOTA MALANG JANUARI 2021.pptx
PDM KOTA MALANG JANUARI 2021.pptxMohZaini6
 
Penelitian Kepustakaan.ppt
Penelitian Kepustakaan.pptPenelitian Kepustakaan.ppt
Penelitian Kepustakaan.pptMohZaini6
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxMohZaini6
 
7. Manusia & Keindahan.pdf
7. Manusia & Keindahan.pdf7. Manusia & Keindahan.pdf
7. Manusia & Keindahan.pdfMohZaini6
 
2. IBADAH MALIYAH_PPT.pdf
2. IBADAH MALIYAH_PPT.pdf2. IBADAH MALIYAH_PPT.pdf
2. IBADAH MALIYAH_PPT.pdfMohZaini6
 
Adil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docxAdil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docxMohZaini6
 
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdf
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdfLEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdf
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdfMohZaini6
 
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.pptPsikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.pptMohZaini6
 
5. Mohammad Ibn Zakariya al-Razi.ppt
5. Mohammad Ibn Zakariya al-Razi.ppt5. Mohammad Ibn Zakariya al-Razi.ppt
5. Mohammad Ibn Zakariya al-Razi.pptMohZaini6
 
Tugas MK Agama.ppt
Tugas MK Agama.pptTugas MK Agama.ppt
Tugas MK Agama.pptMohZaini6
 
6. Manusia dan Estetika.ppt
6. Manusia dan Estetika.ppt6. Manusia dan Estetika.ppt
6. Manusia dan Estetika.pptMohZaini6
 
1. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pptx
1. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pptx1. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pptx
1. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pptxMohZaini6
 
BIMTEK PENDAFTARAN DOSEN MBKM.pptx
BIMTEK PENDAFTARAN DOSEN MBKM.pptxBIMTEK PENDAFTARAN DOSEN MBKM.pptx
BIMTEK PENDAFTARAN DOSEN MBKM.pptxMohZaini6
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxMohZaini6
 
Ppt Kel. 1.pptx
Ppt Kel. 1.pptxPpt Kel. 1.pptx
Ppt Kel. 1.pptxMohZaini6
 
3. Manusi dan Budaya.ppt
3. Manusi dan Budaya.ppt3. Manusi dan Budaya.ppt
3. Manusi dan Budaya.pptMohZaini6
 
3. Manusi & Budaya.ppt
3. Manusi & Budaya.ppt3. Manusi & Budaya.ppt
3. Manusi & Budaya.pptMohZaini6
 
Ppt klmpk8 a.humaniora
Ppt klmpk8 a.humanioraPpt klmpk8 a.humaniora
Ppt klmpk8 a.humanioraMohZaini6
 
New susunan acara
New susunan acaraNew susunan acara
New susunan acaraMohZaini6
 

More from MohZaini6 (20)

PDM KOTA MALANG JANUARI 2021.pptx
PDM KOTA MALANG JANUARI 2021.pptxPDM KOTA MALANG JANUARI 2021.pptx
PDM KOTA MALANG JANUARI 2021.pptx
 
Penelitian Kepustakaan.ppt
Penelitian Kepustakaan.pptPenelitian Kepustakaan.ppt
Penelitian Kepustakaan.ppt
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
PW.pptx
PW.pptxPW.pptx
PW.pptx
 
7. Manusia & Keindahan.pdf
7. Manusia & Keindahan.pdf7. Manusia & Keindahan.pdf
7. Manusia & Keindahan.pdf
 
2. IBADAH MALIYAH_PPT.pdf
2. IBADAH MALIYAH_PPT.pdf2. IBADAH MALIYAH_PPT.pdf
2. IBADAH MALIYAH_PPT.pdf
 
Adil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docxAdil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docx
 
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdf
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdfLEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdf
LEAFLET SEMILOKA KELAPA SAWIT.pdf
 
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.pptPsikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
 
5. Mohammad Ibn Zakariya al-Razi.ppt
5. Mohammad Ibn Zakariya al-Razi.ppt5. Mohammad Ibn Zakariya al-Razi.ppt
5. Mohammad Ibn Zakariya al-Razi.ppt
 
Tugas MK Agama.ppt
Tugas MK Agama.pptTugas MK Agama.ppt
Tugas MK Agama.ppt
 
6. Manusia dan Estetika.ppt
6. Manusia dan Estetika.ppt6. Manusia dan Estetika.ppt
6. Manusia dan Estetika.ppt
 
1. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pptx
1. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pptx1. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pptx
1. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pptx
 
BIMTEK PENDAFTARAN DOSEN MBKM.pptx
BIMTEK PENDAFTARAN DOSEN MBKM.pptxBIMTEK PENDAFTARAN DOSEN MBKM.pptx
BIMTEK PENDAFTARAN DOSEN MBKM.pptx
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
 
Ppt Kel. 1.pptx
Ppt Kel. 1.pptxPpt Kel. 1.pptx
Ppt Kel. 1.pptx
 
3. Manusi dan Budaya.ppt
3. Manusi dan Budaya.ppt3. Manusi dan Budaya.ppt
3. Manusi dan Budaya.ppt
 
3. Manusi & Budaya.ppt
3. Manusi & Budaya.ppt3. Manusi & Budaya.ppt
3. Manusi & Budaya.ppt
 
Ppt klmpk8 a.humaniora
Ppt klmpk8 a.humanioraPpt klmpk8 a.humaniora
Ppt klmpk8 a.humaniora
 
New susunan acara
New susunan acaraNew susunan acara
New susunan acara
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 

HARTA WAJIB ZAKAT.ppt

  • 2. Definisi Zakat  Menurut Bahasa : tumbuh, bersih, berkembang dan berkah  Menurut Istilah Fikih: Menyerahkan sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak menerimanya
  • 3. Landasan Kewajiban Zakat  Zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta sampai pada nishabnya.  Landasan hukum diwajibkannya zakat adalah :  Al Quran
  • 4. Landasan Kewajiban Zakat  As Sunnah, Rasulullah SAW bersabda “Islam dibangun atas lima rukun; syahadat tiada tuhan selain Allah dan Muhammad saw utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, menunaikan haji dan shaum ramadhan”.  Ijma, Para ulama salaf (terdahulu, klasik) ataupun kholaf (kontemporer) telah sepakat akan wajibnya zakat.
  • 5. Hukum Mengingkari & Menolak Zakat  Seorang muslim yang tahu akan kewajiban zakat, kemudian mengingkarinya maka dia telah jatuh pada kekafiran, dan hukumnya hukum orang yang murtad.  Adapun muslim yang menolak tidak mau membayar zakat:  Di akhirat dia akan mendapat balasannya  Di dunia, Imam berhak untuk memeranginya sehingga dia mau membayar zakat, atau Imam berwenang untuk menyita sebagian hartanya sebagai hukuman
  • 6. Perbedaan Antara: Zakat, Infaq & Shadaqah  Zakat adalah kewajiban harta yang spesifik, memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan waktu tertentu  Infaq ialah mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan non zakat, disamping ada yang wajib dan sunnah.  Shadaqah memiliki ma’na yang lebih luas dapat berarti infaq, zakat atau kebaikan non materi.
  • 7. Syarat Harta yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya  Milik Penuh  Produktif (An Nama)  Sampai nishab  Surplus dari kebutuhan primer  Bebas dari hutang  Berlalu satu tahun
  • 8. Fiqh Zakat Kontemporer  Dengan semakin berkembangnya pola kegiatan ekonomi maka pemahaman tentang kewajiban zakatpun perlu diperdalam sehingga ruh syariat yang terkandung didalamnya dapat dirasakan tidak bertentangan dengan kemajuan tersebut. Maka pemahaman fiqh zakat kontemporer dengan mengemukakan ijtihad-ijtihad para ulama kontemporer mengenai zakat tersebut perlu difahami oleh para pengelola zakat dan orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap masalah zakat ini
  • 9. Fiqh Zakat Kontemporer  Ketika kita berbicara mengenai fiqh zakat kontemporer bukan berarti kita meninggalkan peninggalan ulama-ulama kita terdahulu (Salaf). Justru buah ijtihad mereka harus menjadi inspirasi bagi pemecahan masalah kontemporer yang kita hadapi, pada dasarnya fiqh kontemporer adalah merupakan untaian mata rantai yang tidak dapat dipisahkan dari kesaatuan buah ijtihad para ulama baik salaf maupun yang datang setelahnya.
  • 10. Fiqh Zakat Kontemporer  Dr Yusuf Qordhowi dengan karya monumentalnya mengenai fiqh zakat menyatakan untuk mensikapi perkembangan perekonomian yang sangat pesatnya diharapkan adanya beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para pengelola zakat khususnya lembaga-lembaganya, yaitu berpedoman pada kaidah perluasan cakupan terhadap harta yang wajib dizakati, ‫توسيع‬ ‫وعاء‬ ‫الزكاة‬ sekalipun tidak ada nash Qoti’ dari syariah. Akan tetapi berpedoman pada dalil yang umum. (Qordhowi, 1994, 15)
  • 11. Fiqh Zakat Kontemporer  Pada umumnya ulama-ulama klasik sesuai dengan nash yang ada, mengkatagorikan bahwa harta yang kena zakat adalah : binatang ternak, emas dan perak, barang dagangan, harta galian dan yang terakhir adalah hasil pertanian. Tetapi dalam ijtihad kontenporer yang saat ini salah satunya diwakili oleh bukunya Dr Yusuf Qordhowi, beliau merinci banyak sekali model-model harta kekayaan yang kena zakat, sebanyak model dan bentuk kekayaan yang lahir dari semakin kompleknya kegiatan perekonomian
  • 12. Fiqh Zakat Kontemporer  Dr Qordhowi yang mewakili ijtihad kontemporer –misalnya- membagi katagori zakat kedalam sembilan katagori; zakat binatang ternak, zakat emas dan perak yang juga meliputi uang, zakat kekayaan dagang, zakat hasil pertanian meliputi tanah pertaanian, zakat madu dan produksi hewani, zakat barang tambang dan hasil laut, zakat investasi pabrik, gedung dan lain-lain, zakat pencarian, jasa dan profesi dan zakat saham serta obligasi.
  • 13. Harta/Kekayaan Yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya  Zakat emas & perak, Zakat Perhiasan  Zakat uang  Zakat pertanian dan zakat hasil bumi  Zakat binatang ternak  Zakat harta galian (Rikaz & Maadin)  Zakat Hasil Manfaat (Al Maal Al Mustafad)  Zakat perdagangan dan perusahaan  Zakat profesi
  • 14. Zakat Emas & Perak  Hadits yang diriwayatkan dari Ali r a, Dia berkata, telah Bersabda Rasulullah saw: “Jika kamu mempunyai 200 dirham dan sudah cukup setahun maka zakatnya adalah 5 dirham, dan emas hanya dikenakan zakat bila sudah mencapai 20 dinar dan sudah cukup setahun, maka zakatnya adalah ½ dinar setiap bertambah maka dengan hitungan tersebut. Tidak wajib zakat kecuali sampai cukup masa setahun” (H.R Abu Daud) Landasan Hukumnya
  • 15. Zakat Emas & Perak  Nishab emas 20 dinar, 1 dinar = 4,25 gram, maka nishab emas adalah : 20 X 4,25 gram = 85 gram  Nishab Perak adalah 200 dirham, 1 dirham = 2,975 gram, maka nishab perak adalah 200 X 2,975 gram = 595 gram. Nilai Nishab Emas & Perak
  • 16. Zakat Emas & Perak  Syarat  Sampai nishob  Berlalu satu tahun  Bebas dari hutang yang menyebabkan kurang dari nishob  Surplus dari kebutuhannya
  • 17. Zakat Emas & Perak Perhiasan  Jika perhiasan tersebut sebagai simpanan investasi, wajib dikeluarkan zakatnya 2.5% dengan syarat nishob dan haul  Perhiasan yang haram digunakan dan terbuat dari emas & perak, wajib dikeluarkan zakatnya  Jika perhiasan tersebut untuk dipakai dan dalam batas yang wajar, tidak dikenakan zakat, jika berlebihan termasuk kategori pertama  Penentuan nishabnya adalah senilai dengan nishab emas 85 gram
  • 18. Zakat Uang  Karena uang adalah merupakan barang berharga, dan menjadi alat mengukur nilai segala sesuatu, juga merupakan alat tukar yang kekuatannya seperti emas & perak, maka uang dikenai zakat sebagaimana emas & perak dikenai zakat.  Syaratnya:  Sampai nishab 85 gram emas  Berlalu satu tahun  Bebas dari hutang  Surplus dari kebutuhannya
  • 19. Zakat Pertanian  Firman Allah : “Dan Dialah yang menjadikan kebun- kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila berbuah. Dan tunaikanlah haknya (zakatnya) di hari memetiknya”. (QS. 6 : 141)  As Sunnah, Dari Jabir, Nabi SAW bersabda: “Yang diairi oleh sungai dan hujan 10% sedangkan yang diairi dengan pengairan 5 %”  Hasil ijmak ulama Landasan Hukumnya
  • 20. Zakat Pertanian  Dari Jabir, dari Rasulullah saw “… Tidak wajib bayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 ausuq” (HR Muslim) Dari hadist ini dijelaskan bahwa nishab zakat pertanian adalah 5 ausuq  Ausuq jamak dari wasaq, 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’ = 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg  Hitungan tersebut adalah untuk makanan pokok atau gabah, maka jika diberaskan nishab tersebut menjadi 520 kg  Sedangkan kadar zakat yang harus dikeluarkan berdasarkan hadits dari Jabir (yang pertama) jika diairi oleh hujan atau sungai 10 %, dan apabila diairi oleh pengairan 5 % Nishab Dan Tarifnya
  • 21. Hasil Bumi Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya  Pendapat Malikiyah dan Syafiiyyah; adalah pada hasil bumi yang dapat ditakar dan disimpan, berlaku pada makanan pokok, dikeluarkan pada waktu panen dan dalam keadaan kering.  Pendapat Madzhab Imam Ahmad juga Abu Yusuf dan Muhammad Hasan (dari Madzhab Hanafi) adalah pada hasil bumi yang dapat ditakar dan disimpan, sekalipun bukan makanan pokok, dikeluarkan zakatnya ketika sudah kering.
  • 22. Hasli Bumi Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya  Pendapat Imam Abu Hanifah; semua yang keluar dari bumi, jika maksudnya untuk dikembangkan wajib dikeluarkan zakatnya. Hal tersebut berlandaskan pada keumuman ayat “Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu”  Salah satu pendapat Imam Ahmad; Zakat hanya diwajibkan pada empat jenis, dua jenis gandum (hinthah dan syair) dua jenis buah-buahan (kurma dan anggur)
  • 23. Hasil Bumi Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya  Pendapat yang paling kuat (sebagai mana yang disimpulkan oleh Dr Yusuf Qordhowi) adalah pendapat Imam Abu Hanifah  Alasannya adalah; didukung oleh keumuman cakupan pengertian nash-nash Al quran dan Hadits, dan sesuai dengan hikmah suatu syariat diturunkan.
  • 24. Nishab Hasil Bumi Yang Tidak Diliter  Nishab 5 ausuq adalah bagi hasil bumi yang dapat diukur dengan takaran tersebut, adapun bagi hasil bumi yang tidak dapat diliter maka nishabnya yaitu sama dengan nilai 653 kg hasil bumi yang berharga, seperti padi untuk negeri kita atau gandum, demikan pendapat Dr Yusuf Qordhowi.
  • 25. Zakat Binatang Ternak  Syarat Umum  Sampai Nishab  Berlalu satu tahun  Tenaganya tidak dipergunakan untuk produksi  Digembalakan
  • 26. Nishab & Kadar Zakat Binatang Ternak Unta  1 – 4 tidak ada zakat  5 – 9 seekor kambing  10 – 14 dua ekor kambing  15 – 19 tiga ekor kambing  20 – 24 empat ekor kambing  25 – 35 unta betina 1 tahun  36 – 45 unta betina 2 tahun  46 – 60 unta betina 3 tahun  61 – 75 unta betina 4 tahun  76 – 90 2 unta betina 2 tahun  91 – 120 2 unta betina 3 tahun Setiap tambahan 50 unta, seekor unta 3 tahun dan 40 unta seekor unta 2 tahun
  • 27. Nishab & Kadar Zakat Binatang Ternak Sapi  1 - 29 Tidak ada zakat  30 – 39 anak sapi  40 – 59 sapi satu tahun  60 – 69 sapi usia 2 tahun  70 – 79 2 ekor anak sapi  80 – 89 anak sapi & sapi 2 thn  90 – 99 2 sapi 2 tahun  100 – 109 3 anak sapi  110 – 119 2 anak sapi & sapi usia 2 tahun  Kemudian setiap pertambahan 30 ekor seekor anak sapi dan 40 ekor seekor sapi usia 2 tahun
  • 28. Nishab & Kadar Zakat Binatang Ternak Kambing  1 - 39 Tidak ada zakat  40 – 120 seekor kambing  121 – 200 2 ekor kambing  201 – 299 3 ekor kambing  300 – 399 4 ekor kambing  Selanjutnya setiap pertambahan 100 ekor seekor kambing
  • 29.  Kuda tunggangan, dan yang dipergunakan tidak dikenakan zakat  Kuda yang diperjual belikan, dianggap sebagai asset perdagangan, maka termasuk pada zakat perdagangan 2.5%  Kuda yang diternak dengan maksud investasi; Kebanyakan ulama mengatakan tidak dikenai zakat. Imam Abu Hanifah berpendapat dikenai zakat sebesar 1 dinar (4.25 gram emas) dengan nishob 5 ekor jika kuda Arab, selain kuda Arab 2.5 % dari nilai kuda tersebut, Dr Yusuf Qordhowi berpendapat 2.5 % dari nilai kuda-kuda tersebut dengan nishab 5 ekor tanpa membedakan kuda Arab dan lainnya Nishab & Kadar Zakat Binatang Ternak Kuda
  • 30. Zakat Binatang Ternak Lainnya  Binatang ternak lainnya (selain yang telah disebutkan dan ada nashnya) menurut sebahagian ulama dikenakan zakat dengan alasan dalil yang umum  Mengenai nishab dan kadarnya ulama berbeda pendapat  Pertama nishabnya adalah senilai dengan emas 85 gram dan besarnya zakat 2.5 % dikiaskan pada harta kekayaan  Dr Qordhowi berpendapat, nishabnya adalah di- analogikan pada nilai 5 ekor unta atau 40 ekor kambing. Kadarnya 2.5 %
  • 31. Zakat Harta Galian & Barang Tambang  Landasan Hukum Dan Kadarnya  Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Pada “rikaz” harta galian, zakatnya seperlima (20%)” (Bukhori Muslim)
  • 32. Pengertian Rikaz  Jumhur ulama berpendapat bahwa rikaz adalah harta yang terpendam dalam perut bumi dari kekayaan masyarakat jahiliyyah  Jumhur ulama membedakan antara barang tambang dengan rikaz.  Abu Hanifah mendefinisikan bahwa rikaz mencakup semua kekayaan dalam perut bumi termasuk barang tambang.
  • 33. Syarat-Syarat Zakat Rikaz  Madzhab Syafii’ mensyaratkan bahwa rikaz adalah kekayaan pada tanah yang tidak bertuan, sementara jumhur mensyaratkan peninggalan jahiliyyah  Madzhab Syafii’ mengkhususkan rikaz pada emas dan perak saja, sementara madzhab yang lain tidak mensyaratkan demikian  Madzhab Syafii’ mensyaratkan nishab, sementara madzhab lainnya tidak.
  • 34. Barang Tambang  Madzhab Abu Hanifah tidak membedakan antara rikaz dengan barang tambang, maka besarnya zakat adalah 20 %  Sedangkan jumhur tidak membedakan antara keduanya, secara umum zakat barang tambang sebesar 2,5 % karena ekplorasinya membutuhkan biaya yang besar  Madzhab Maliki dan Syafii’ menyatakan jika penggalian barang tambang tersebut tidak mengeluarkan cost, maka besar zakatnya adalah 20 %
  • 35. Kesimpulan Pendapat Pada Rikaz & Barang Tambang  Zakat Rikaz berbeda dengan Zakat Barang Tambang  Zakat Barang Tambang mencakup semua jenis, baik padat maupun cair  Zakat Rikaz dan Barang Tambang tidak mensyaratkan nishab dan haul  Tarif Zakat Rikaz 20% dan Zakat Barang Tambang 2,5 % kecuali ada kemiripan  Mustahik Zakat Rikaz dan Barang Tambang sama dengan mustahikkin zakat lainnya.
  • 36. Zakat Hasil Laut dan Galian  Harta galian adalah yang didapatkan dari perut bumi baik cair seperti minyak, atau padat, atau berupa gas, atau berupa besi sulgur, dan sebagainya. Sedangkan ikan, mutiara, marjan dan sebangsanya adalah merupakan harta yang didapat dari lautan dan dasar zakat bagi harta tersebut adalah termasuk kategori harta yang tidak bergerak. Maka tarifnya adalah 20%
  • 37. Zakat Hasil Laut dan Galian  Kaidah yang harus diperhatikan  Harta tersebut termasuk dalam katagori harta yang tidak disyaratkan haul, juga tidak disyaratkan nishab  Jika harta tersebut didapat tidak melalui jerih payah maka tarifnya adalah 20%, akan tetapi jika dicapainya melalu jerih payah maka tarifnya adalah 10% (Dr. Yusuf Qordhowi, Fiqh Zakat)  Sedangkan Perusahaan tambang yang mendapat izin ekplorasi hasil tambang tarif zakatnya adalah 2,5 % seperti zakat perdagangan yang dikenakan dari modal dan hasil. (Pendapat Jumhur Ulama)
  • 38. Zakat Hasil Manfaat  Sesuatu yang kita pergunakan tidak wajib dikenai zakat sesuai dengan apa yang pernah diungkapkan Rasulullah SAW. Adapun harta yang tidak kita gunakan, tetapi harta tersebut mendatangkan pemasukan seperti rumah yang disewakan, atau tanah, atau barang lainnya, maka hal tersebut dapat dikenai zakat, dan disebut sebagai harta yang diambil manfaatnya. Keputusan tersebut telah diambil oleh para ulama dalam pertemuan pambahasan zakat di Kuwait tahun
  • 39. Zakat Hasil Manfaat  Maka yang termasuk dalam katagori ini adalah:  Pemasukan dari hasil kontrak rumah, atau bangunan  Pemasukan dari hasil menyewakan sarana transportasi  Pemasukan dari hasil ternak ayam telur dan yang semisalnya  Pemasukan dari hasil ternak yang dipekerjakan atau diambil hasilnya  Pemasukan dari hasil produk peternakan seperti wool dan susu  Pemasukan dari ternak lebah  Pemasukan dari proyek tender bangunan dst
  • 40. Zakat Hasil Manfaat  Untuk menghitungnya hendaknya memperhitungkan hal-hal berikut ini:  Tarif zakat bagi harta yang diambil manfaatnya adalah 2,5 %  Nishab yang ditentukannya adalah dianalogikan pada nilai emas 85 gram  Mengikuti haul dengan mengakumulasikan hasil yang didapat selama setahun, jika sampai nishab, maka wajib dikeluarkan zakatnya sesuai tarif diatas  Biaya produksi langsung dan tidak langsung dikurangkan atas hasil tersebut dengan selalu berpedoman pada prinsip tidak berlebih-lebihan dalam cost  Jika ada hutang yang berkaitan dengan produksi maka hal tersebut dikurangkan atas hasil yang didapat.
  • 41. Zakat Perdagangan  Landasan Hukum  Firman Allah : “Wahai orang-orang yang beriman, keluarkanlah sebagian dari harta halal yang kamu peroleh dari usahamu dan dari harta yang kami keluarkan untukmu dari perut bumi” (Q S 2 : 267)  Dari Samurah bin Jundub mengatakan : “Rasulullah saw memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk diperdagangkan”
  • 42. Ketentuan Zakat Perdagangan  Dikenakan atas modal yang diputar, keuntungan dan piutang lancar dikurangi hutang dan kerugian. Asset tetap yang tidak untuk diperdagangkan tidak termasuk harta perdagangan.  Berlalu satu tahun  Mencapai nishab yaitu senilai dengan 85 gram emas  Tarip zakatnya 2,5%  Dapat dibayar dengan uang atau barang  Dikenakan pada perdagangan sendiri maupun perseroan  Aktiva berjalan – Kewajiban Lancar
  • 43. Zakat Investasi  Zakat Investasi dalam istilah fiqh biasa disebut Zakat “Almustaghillat” atau Al maal almustafaad  Zakat tersebut dikenakan terhadap harta yang diperoleh dari hasil investasi  Diantara bentuk usaha yang termasuk investasi adalah; bangunan atau kantor yang disewakan, saham, rental mobil, rumah kontrakan, dll
  • 44. Analogi Zakat Investasi  Sebagian ulama Hanbali menganalogikan kedalam zakat perdagangan, dengan tarif 2,5 % dan nishab 85 gram serta sampai haul  Sebagian ulama Maliki dan salaf seperti Ibnu Masu’d, Ibnu Abbas dll menganalogikannya kedalam zakat uang tapi diambil dari hasilnya saja, tanpa mensyaratkan haul dikeluarkan ketika menerimanya  Abu Zahrah, Abdul Wahab Kholaf & Yusuf Qordhowi menganalogikannya kedalam zakat pertanian yaitu dikeluarkan saat menghasilkan dari hasilnya, tanpa memasukkan unsur modal dengan tarif 5 % untuk penghasilan kotor dan 10 % untuk penghasilan bersih
  • 45. Zakat Investasi  Kebanyakan ulama kontemporer mengambil pendapat yang kedua yaitu dizakati dari hasil bersih, dengan nishab senilai 85 gram emas dan tarif 2,5% mengikuti kaidah haul
  • 46. Zakat Perusahaan  Dalam fiqh Islam perusahaan dikenal dengan syirkah. Pada era modern sekarang ini, perusahaan adalah merupakan lambang kekuatan perekonomian, oleh sebab itu tidak pantas membiarkan perusahaan terlepas dari kewajiban zakat.  Pada dasarnya zakat adalah merupakan kewajiban individu, sedangkan perusahaan adalah merupakan badan hukum yuridicial personality (Syakhsiyyah I’tibariyyah), tapi beberapa nash mendukung adanya zakat perusahaan ini
  • 47. Landasan Hukumnya  Hadist riwayat Buchori dalam pembahasan zakat binatang ternak : “… janganlah menggabungkan yang terpisah dan jangan memisahkan sesuatu yang sudah bergabung (berserikat) dan sesuatu yang bercampur dari dua pihak maka keduanya memeriksa (jumlah hartanya) untuk dibayarkaan dengan ketentuan yang sama (sesuai besarnya harta)”
  • 48. Ketentuan Zakat Perusahaan  Dianalogkan pada zakat perniagaan, sesuai dengan pendapat Muktamar Zakat Internasional, dan berdasarkan pada pendapat ulama. Diantaranya adalah Abu Ishaq Asy Syatibi, “Hukumnya adalah seperti hukum zakat perdagangan, karena dia memproduksi dan kemudian menjualnya, atau menjadikan apa yang diproduksinya sebagai komoditas perdagangannya, maka dia harus mengeluarkan zakatnya tiap tahun dari apa yang dia miliki baik berupa stok barang yang ada ditambah nilai dari hasil penjualan yang ada, apabila telah mencapai nishabnya.”
  • 49. Cara penghitungannya  Sama dengan pola penghitungan zakat perdagangan  Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar  Nishab senilai 85 gram emas  Tarif 2,5%
  • 50. Zakat Profesi  Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang diperoleh dari pengembangan potensi diri yang dimiliki seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti: upah kerja rutin, profesi dokter, pengacara, arsitek, dll.  Dari berbagai pendapat dinyatakan bahwa landasan zakat profesi dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya, demikian juga dengan nishobnya yaitu sebesar 652,8 kg makanan pokok (gabah) atau senilai 520 kg beras, dan dibayarkan dari pendapatan kotor. Sedangkan tarifnya adalah dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5 %, atas dasar kaidah “Qias Asysyabah”.
  • 51. Cara Penghitungannya  Zakat penghasilan ialah yang dikeluarkan dari penghasilan kita atau pendapatan yang didapatkan dari hasil kerja kita, hal tersebut dapat dilakukan:  Dengan cara mengakumulasikan pendapatan tiap bulan yang mencapai nishab, kemudian ditunaikan zakatnya pada akhir tahun  Atau ditunaikan pada tiap bulan ketika kita mendapatkannya  Tarifnya adalah 2,5%, Sedangkan nishabnya adalah 520 kg beras dengan asumsi pendapataan kotor.  Utang jangka panjang yang dicicil tiap bulan dapat menjadi pengurang penghasilan.
  • 52. Landasan Zakat Profesi  Ada beberapa pendapat yang muncul mengenai nishab dan kadar zakat profesi, yaitu:  1. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di atas dengan hasil pertanian, baik nishab maupun kadar zakatnya. Dengan demikian, nishab-nya adalah senilai dengan hasil pertanian yaitu 653 kg gabah, tarifnya 5%, dan dikeluarkan setiap menerima hasil tersebut.  2. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di atas dengan zakat perdagangan atau emas. Nishab-nya 85 gram emas. Kadar zakatnya 2,5% dan dikeluarkan setiap menerima. Kemudian, penghitungannya diakumulasikan atau dibayar di akhir tahun.
  • 53. Landasannya 1. Menganalogikan nishab zakat upah kerja/gaji dengan nishab zakat hasil pertanian. Nishab- nya senilai 653 kg gabah dan dikonversi ke dalam makanan pokok, yaitu beras dengan penyusutan 20% dari gabah. Dari penyusutan ini diperkirakan hasilnya menjadi 520 kg beras. Sedangkan, kadar zakatnya dianalogikan dengan emas yakni 2,5%. Hal tersebut berdasarkan qiyas atas kemiripan (syabbah) terhadap karakteristik harta zakat yang telah ada, yakni :
  • 54. Model memperoleh harta penghasilan (profesi) mirip dengan panen (hasil pertanian). Dalam hal ini, maka harta ini dapat di-qiyas-kan ke dalam zakat pertanian berdasarkan nishab (653 kg gabah kering giling atau setara dengan 520 kg beras) dan waktu pengeluaran zakatnya (setiap kali panen).
  • 55. Model bentuk harta yang diterima sebagai penghasilan berupa uang. Oleh sebab itu, bentuk harta ini dapat di-qiyas-kan dalam zakat harta (simpanan/kekayaan) berdasarkan kadar zakat yang harus dibayarkan (2,5 %). Dengan demikian, hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat, maka wajib baginya untuk menunaikan zakat. Model penganalogian tersebut tidak asing di kalangan ulama salaf, seperti saat para ulama menganalogikan hamba sahaya. Di satu sisi, hamba sahaya dianalogikan dengan hewan untuk menetapkan boleh/tidaknya mereka diperjualbelikan. Namun di sisi lain, hamba sahaya dianalogikan dengan manusia mukallaf ketika mereka harus malaksanakan beberapa taklif, seperti shalat dan puasa. (Al Amidi 423)