Teks tersebut merupakan prasasti yang menceritakan silsilah keturunan raja dan peringatan atas kenduri besar serta dermawan raja Mulawarman yang memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana. Prasasti ini dibuat oleh para brahmana untuk memperingati jasa baik sang raja.
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
AGAMA HINDU
1. MUNCULNYA AGAMA HINDU di
INDIA
• Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan
kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih, badan tinggi, hidung
mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa (Peradaban Lembah
Sungai Indus) pada 2000-1500 SM dan mendesak
bangsa Dravida (berhidung pesek, kulit gelap) dan bangsa
Munda sebagai suku bangsa asli yang telah mendiami daerah
tersebut.
• Bangsa Dravida disebut juga Anasah yang berarti berhidung pesek
dan Dasa yang berarti raksasa.
2. • Bangsa Aria sendiri termasuk dalam ras Indo Jerman.
Awalnya bangsa Aria bermatapencaharian sebagai peternak
kemudian setelah menetap mereka hidup bercocok tanam.
• Bangsa Aria merasa ras mereka yang tertinggi sehingga tidak
mau bercampur dengan bangsa Dravida. Sehingga bangsa
Dravida menyingkir ke selatan Pegunungan Vindhya.
4. • Agama Hindu merupakan sinkretisme (percampuran) antara kebudayaan
dan kepercayaan bangsa Aria dan bangsa Dravida.
• Aria mempunyai kepercayaan untuk memuja banyak Dewa (Polytheisme).
Dravida masih memuja roh nenak moyang.
• Terjadi perpaduan antara budaya Arya dan Dravida yang
disebut Kebudayaan Hindu (Hinduisme).
• Istilah Hindu diperoleh dari nama daerah asal penyebaran agama Hindu
yaitu di Lembah Sungai Indus
5. Dalam ajaran agama Hindu dikenal 3 dewa utama
(TRIMURTI), yaitu:
1. Brahma sebagai dewa pencipta segala sesuatu.
2. Wisnu sebagai dewa pemelihara alam
3. Siwa sebagai dewa perusak
Ketiga dewa tersebut dikenal dengan sebutan Tri Murti
9. • Kitab suci agama Hindu disebut Weda (Veda) artinya
pengetahuan tentang agama. Terdapat 4 pembagian dalam
kitab Weda: Regh Weda, Samma Weda, Yajur Weda, Atharwa
Weda.
• Pemujaan terhadap para dewa-dewa dipimpin oleh golongan
pendeta/Brahmana.
• Om merupakan simbol agama Hindu jika diucapkan secara
sangat sakral sama saja dengan berdoa itu sendiri.
Contoh: Om Swastiastu = Semoga dalam keadaan selamat atas
karunia dari Hyang Widhi
10. Sistem Kemasyarakatan
• Hidup di desa, mata pencaharian beternak dan bertani.
Mengenal pertenunan, pembuatan barang keramik dan
pertukangan.
• Raja adalah kepala pemerintahan tertinggi yang berkuasa turun
temurun.
• Raja dibantu dewan tertua dan kaum Brahmana.
• Mengenal pembagian masyarakat atas kasta-kasta.
11. Pembagian kasta didasarkan pada tugas/ pekerjaan
mereka.
1.Brahmana bertugas mengurus soal kehidupan keagamaan, terdiri dari para
pendeta.
kasta ini ada pada posisi paling penting dan punya pranan yang
sangat besar bagi jalannya pemerintahan. Mereka adalah orang yang
paling mengerti menegnai seluk beluk agama Hindu, serta menjadi
penasehat raja.
2.Ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan termasuk pertahanan
Negara. Yang termasuk dalam kasta ini adalah para bangsawan, raja dan
keluarganya, para pejabat pemerintah. Kasta ini memiliki kedudukan yang
penting dalam pemerintahan, punya banyak hak tetapi tidak memiliki
kewajiban untuk membayar pajak, memberikan persembahan, dsb.
12.
13. 3. Waisya bertugas berdagang, bertani, dan berternak.
Mereka yang tergolong dalam kasta ini adalah para
pedagang besar (saudagar),para pengusaha.
4. Sudra bertugas sebagai petani/ peternak, para pekerja/
buruh/budak. Mereka adalah para pekerja kasar.
Mereka mempunyai banyak kewajiban terutama wajib
kerja tetapi keberadaannya kurang diperhatikan.
5. Di luar kasta tersebut terdapat kasta Paria terdiri dari
pengemis dan gelandangan.
14. • Pembagian kasta muncul sebagai upaya pemurnian
terhadap keturunan bangsa Aria sehingga dilakukan
pelapisan yang bersumber pada ajaran agama.Pelapisan
tersebut dikenal dengan Caturwangsa/Caturwarna, yang
berarti empat keturunan/ empat kasta.
• Pembagian kasta tersebut didasarkan pada keturunan.
• Perkawinan antar kasta dilarang dan jika terjadi
dikeluarkan dari kasta dan masuk dalam golongan
kaum Paria seperti bangsa Dravida.
• Paria disebut juga Hariyan dan merupakan mayoritas
penduduk India.
15. KEMUNDURAN AGAMA HINDU
Pada abad ke 6 SM agama Hindu
mengalami kemunduran (kemunduran
bukan berarti hilang sama sekali)
disebabkan oleh faktor-faktor, yaitu:
16. 1. Kaum Brahmana terlalu memonopoli upacara keagamaan.
• Masyarakat umum tidak tahu mengenai seluk beluk (detail)
agama Hindu hanya pendetalah yang tahu karena mereka yang
menguasai bahasa Sansekerta (bahasa yang digunakan dalam
kitab suci Weda).
• Hal ini menyebabkan muncul rasa anti agama sebab seakan-
akan agama Hindu hanya untuk kaum brahmana atau paling
tidak kasta Ksatria tapi tidak untuk rakyat biasa.
17. 2. Adanya sistem kasta dalam agama Hindu
• Sistem kasta dalam agama Hindu membedakan derajat dan
martabat manusia berdasarkan kelahirannya.
• Golongan Brahmana berada pada kasta tertinggi sementara
Masyarakat biasa terutama Sudra berada pada kasta terendah
yang dibebankan kewajiban yang berat.
• Karena kedudukannya tertinggi maka tak jarang kaum pendeta
bertindak sewenang-wenang.
18. 3. Timbul golongan yang berusaha mencari jalan sendiri untuk
mencapai hidup abadi yang sejati. Golongan tersebut disebut
golongan Buddha yang dihimpun oleh Sidharta
20. • Agama Budha tumbuh
di India tepatnya bagian Timur Laut.
• Muncul sekitar 525 SM. Agama Budha
muncul dan dikenalkan oleh Sidharta
(semua harapan dikabulkan).
21. Agama Budha muncul
disebabkan karena :
• Adanya dominasi golongan Brahmana
atas ajaran dan ritual keagamaan dalam
masyarakat India.
• Adanya sistem kasta dalam agama
Hindu.
22. • Bagi Sidharta kehidupan adalah suatu
“PENDERITAAN”.
• Oleh karena itu manusia harus dapat
menghindarkan diri dari penderitaan (samsara), dan
demi mencari cara atau jalan untuk membebaskan
diri dari penderitaan guna mencapai kesempurnaan
maka beliau meninggalkan istana dengan segala
kemewahannya melakukan meditasi tepatnya di
bawah pohon Bodhi di daerah Bodh Gaya.
• Dalam meditasinya tersebut akhirnya Sidharta
memperoleh penerangan agung dan saat itulah
terlahir/ tercipta agama Budha.
23. • Agama Budha lahir sebagai upaya pengolahan
pemikiran dan pengolahan diri Sidharta sehingga
menemukan cara yang terbaik bagi manusia agar
dapat terbebas dari penderitaan di dunia sehingga
dapat mencapai kesempurnaan (nirwana) dan
berharap tidak akan terlahir kembali di dunia untuk
merasakan penderitaan yang sama.
24. KITAB SUCI
Ajaran agama Budha dibukukan dalam
kitab Tripitaka (dari bahasa
Sansekerta Tri artinya tiga
dan pitaka artinya keranjang).
25. kitab suci Tipitaka memiliki tiga bagian
besar yang terdiri atas:
1. Vinaya Piṭaka (Kumpulan
ajaran yang diperuntukkan bagi upasaka-
upasika atau umat vihara),
2. Sutta Piṭaka (Kumpulan ceramah/dialog), dan
3. Abhidhamma Piṭaka (Kumpulan
Doktrin Yang Lebih Tinggi).
26. 4 tempat yang dianggap suci oleh umat Budha
• Taman Lumbini di Kapilawastu sebagai tempat
kelahiran Sidharta (563 SM). Sementara itu
masa kecil Sidharta di lewatkan di daerah
Kapilawastu tersebut
• Bodh Gaya sebagai tempat Sidharta menerima
penerangan agung.
• Benares (Taman Rusa) sebagai tempat Sidharta
pertama kali mengajarkan ajarannya.
• Kusinegara merupakan tempat wafat Sidharta
(482 SM )
27. Peristiwa kelahiran, menerima
penerangan agung dan kematian Sidharta
terjadi pada tanggal yang bersamaan yaitu
waktu bulan purnama pada bulan Mei.
Sehingga ketiga peristiwa tersebut
dirayakan umat Budha sebagai Triwaisak.
28. Perkembangan Agama Budha
mencapai puncaknya kejayaannya pada
masa pemerintahan raja Ashoka dari
Dinasti Maurya. Ia mampu menjadikan
¾ wilayah India menganut agama
Budha dan Ia menetapkan agama
Budha sebagai agama resmi negara
30. • Penyebaran agama Budha dilakukan
dengan mengunakan bahasa rakyat
sehari-hari seperti bahasa Prakrit, dan
bukan bahasa Sansekerta yang hanya
dikuasai dan dimengerti oleh kaum
Brahmana.
31. • Ajaran agama Budha dapat diterima/
dianut dan disebarkan pada siapapun
tidak hanya pada golongan tertentu
sehingga dapat disebut ajaran Sidharta
ini bersifat non-eksklusif.
32. • Dalam agama Budha tidak dikenal
adanya sistem kasta sebab sistem ini
dipandang akan membedakan
masyarakat atas harkat dan
martabatnya. Sehingga dalam Budha
laki-laki ataupun perempuan, miskin
atupun kaya sama saja semuanya
punya hak yang sama dalam kehidupan
ini .
33. Setelah 100 tahun wafatnya Sang
Budha timbul bermacam-macam
penafsiran terhadap hakikat ajaran
Budha. Perpecahan dalam agama
Budha terjadi karena masing-masing
mempunyai pandangan/ aliran sendiri .
34. • Hinayana artinya kendaraan kecil. Menurut
aliran ini tiap orang wajib berusaha sendiri
untuk mencapai nirwana. Untuk mencapai
Nirwana sangat tergantung pada usaha diri
melakukan meditasi.
• Hinayana, lebih tertutup hanya mengejar
pembebasan bagi diri sendiri. Yang berhak
menjadi Sanggha adalah para biksu dan
biksuni yang berada di Wihara.
• Ajarannya lebih mendekati Budha
semula. Pengikutnya sebagian besar berada
di daerah Srilanka, Myanmar (Birma), dan
Muangtai.
35. • Mahayana artinya kendaraan besar. Mahayana,
sifatnya terbuka. Penganut aliran ini mengajarkan
pembebasan bagi diri sendiri serta bermisi
pembebasan bagi orang lain.
• Setiap orang berhak menjadi Sanggha sejauh
sanggup menjalankan ajaran dan petunjuk sang
Budha. Jadi aliran Mahayana mengajarkan untuk
mencapai Nirwana setiap orang harus
mengembangkan kebijaksanaan dan sifat welas asih
(belas kasih).
36. • Setiap manusia berusaha hidup
bersama/ membantu setiap orang lain
dalam mencapai Nirwana.
• Ajarannya sudah berbeda dengan
ajaran Budha semula.
• Para pengikutnya sebagian besar ada
di daerah Indonesia, Jepang, Cina, dan
Tibet.
37. Budha mengajarkan 4 kenyataan dalam
hidup, yaitu bahwa:
• Hidup merupakan samsara
• Samsara disebabkan oleh nafsu yang
menguasai manusia
• Samsara dapat dihilangkan dengan
menghilangkan nafsu
• Untuk menghilangkan nafsu, ditempuh
delapan jalur kebenaran.
38. Kemunduran agama Buddha di India
disebabkan karena :
• Setelah Asoka wafat (232 SM) tidak ada raja
yang mau melindungi dan mengembangkan
agama Budha di India.
• Agama Hindu berusaha memperbaiki
kelemahan-kelemahannya sehingga
pengikutnya bertambah banyak.
39.
40. Sang Maharaja Kundunga, yang amat mulia, mempunyai
putra yang mashur, Sang Aswawarman namanya, yang
seperti Sang Ansuman (dewa Matahari) menumbuhkan
keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman
mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci) tiga. Yang
terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarman,
raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang
Mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan
yang dinamakan) emas amat banyak. Buat peringatan
kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh
para brahmana.
41. Sang Mulawarman, raja yang mulia dan
terkemuka, telah memberi sedekah 20.000
ekor sapi kepada para brahmana yang
seperti api, (bertempat) di dalam tanah
yang suci (bernama) Waprakeswara. Buat
(peringatan) akan kebaikan budi sang raja
itu, tugu ini telah dibuat oleh para
Brahmana yang datang ke tempat ini