4. LATAR BELAKANG
BAB I : PENDAHULUAN
Tujuan irigasi pada suatu daerah yaitu untuk menyediakan dan mengatur air dalam
menunjang proses produksi pertanian dari sumber air ke daerah yang memerlukan dan
mendistribusikannya secara teknis dan sistematis
Kurang optimalnya fungsi bangunan dan saluran pada jaringan irigasi D.I Surabaya
mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan air irigasi yang berdampak langsung pada
hasil panen di daerah irigasi tersebut.
5. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kinerja
saluran irigasi pada
Daerah Irigasi
Surabaya?
Berapa besar
kebutuhan air untuk
Daerah Irigasi
Surabaya?
01 03
Bagaimana upaya yang
dilakukan dalam
meningkatkan kinerja
jaringan Irigasi pada
Daerah Irigasi
Surabaya?
Berapa nilai faktor
keseimbangan air
(Faktor K) dari jaringan
irigasi tersebut?
02 04
BAB I : PENDAHULUAN
6. Penelitian dilakukan di Daerah
Irigasi Surabaya Kabupaten Lombok
Tengah
BATASAN MASALAH
Perhitungan hujan rancangan digunakan data
dari stasiun hujan Kabul, stasiun hujan Loang
Make dan stasiun hujan Pengadang. Data
klimatologi yang digunakan adalah dari
stasiun hujan Kopang.
Perhitungan kebutuhan air
irigasi digunakan data
skunder dan primer.
Penilaian kinerja berpedoman pada
Permen PUPR No.12/PRT/M/2015
tentang eksploitasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi
01 02 03 05
04
Tidak menganalisa
perhitungan sosial
ekonomi.
BAB I : PENDAHULUAN
7. 1. Dapat memberikan informasi kepada
masyarakat dan pemerintah terkait, dalam
hal ini Dinas Pekerjaan Umum wilayah
Kabupaten Lombok Tengah.
2. Sebagai dasar untuk mengambil keputusan
setelah dilakukan studi evaluasi kinerja
jaringan irigasi Surabaya, hasil yang
didapat menjadi dasar wewenang
pemerintah dalam penyusunan program
tidak lanjut seperti rehabilitasi, operasional,
permeliharaan serta perbaikan.
3. Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
di bidang teknik sipil khususnya mengenai
permasalahan irigasi dan bangunan air.
MANFAAT PENELITIAN
1. Untuk mengetahui kebutuhan air
irigasi pada daerah layanan
jaringan irigasi pada Daerah
Irigasi Surabaya secara garis
besar
2. Untuk mengetahui faktor
keseimbangan air (Faktor K)
jaringan irigasi Surabaya
3. Untuk mengetahui kinerja pada
Daerah Irigasi Surabaya
4. Untuk mengetahui upaya yang
dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja jaringan
irigasi pada Daerah Irigasi
Surabaya
TUJUAN PENELITIAN
BAB I : PENDAHULUAN
9. TINJAUAN PUSTAKA
Siti Masita Fachrie*,
Mahmud Achmad,
Samsuar (2019)
“Kinerja Sistem Irigasi
Utama Daerah Irigasi
Batimurung Kabupaten
Maros”
Gilang (2016)
“Studi Kinerja Daerah Irigasi
Berembun Kecamatan
Masbagik Kabupaten
Lombok Timur”
01 03
Wahyu Tsalatsi Itsnaini, Heri
Sulistiyono, Sasmito Soekarno
(2021)
“Evaluasi Sistem Penilaian dan
Pembobotan Kinerja Jaringan
Irigasi (Studi Kasus : Saluran
Irigasi Primer Bisok Bokah)”
Akbar (2018)
“Evaluasi Kinerja Jaringan
Irigasi Sakra Kecamatan
Sakra Kabupaten Lombok
Timur”
02 04
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
10. Menurut Permen PUPR
No.12/PRT/M/2015 Jaringan irigasi adalah
saluran, bangunan dan bangunan
pelengkap yang merupakan satu kesatuan
yang diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan, dan
pembuangan air irgasi
IRIGASI DAN JARINGAN IRIGASI
JARINGAN IRIGASI
Berdasarkan keputusan menteri no. 32
tahun 2007, irigasi adalah usaha
penyediaan, pengaturan, dan
pembuangan air irigasi untuk menunjang
pertanian yang meliputi permukaan, rawa,
air bawah tanah, pompa dan tambak
IRIGASI
BAB II : DASAR TEORI
11. JENIS JARINGAN IRIGASI
Bangunan utama, saluran
induk, saluran
pembuangannya, bangunan
bagi, bagi sadap, sadap dan
bangunan pelengkap.
JARINGAN IRIGASI
PRIMER
Saluran sekunder, saluran
pembuangnya, bangunan
bagi, bagi sadap dan
pelengkapnya
JARINGAN
IRIGASI
SEKUNDER
Saluran tersier, saluran
kuarter, dan saluran
pembuang, boks tersier,
boks kuarter dan bangunan
pelengkapnya.
JARINGAN
IRIGASI TERSIER
13. Pengujian konsistensi dengan metode RAPS
(Rescaled Adjusted Partial Sums), dengan
persamaan berikut:
UJI KONSISTENSI DATA CURAH HUJAN
BAB II : DASAR TEORI
14. Evapotranspirasi dihitung dengan
menggunakan metode Penman modifikasi
FAO. Persamaan Penman modifikasi FAO
dirumuskan sebagai berikut:
ANALISA
KEBUTUHAN AIR
TANAMAN
BAB II : DASAR TEORI
Kebutuhan air tanaman adalah
jumlah air yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman yaitu
untuk mengganti air yang hilang
akibat penguapan
15. Model pendekatan inflow secara
teoritis FJ. Mock dapat digunakan
untuk mengetahui besarnya limpasan
permukaan (surface run off) akibat
curah hujan. Dari Analisa model ini
diperoleh informasi besarnya aliran
rata-rata bulanan pada setiap
sumber air.
ANALISA
KETERSEDIA
AN AIR
BAB II : DASAR TEORI
16. Debit andalan yang digunakan dalam
perhitungan ini adalah debit andalan
dengan probabilitas 80% (Q80),
Q80 =
m
𝑛+1
x 100%
dengan :
Q = Debit andalan dengan probabilitas
80%
m = nomor urut angka pengamatan dalam
susunan (dari besar ke kecil)
n = banyaknya pengamatan ( jumlah data)
DEBIT ANDALAN FAKTOR
KESEIMBANGAN AIR
Nilai faktor K berkisar antara 0-1 dimana
jika persediaan air cukup maka Faktor K=1
sedangkan pada persediaan air kurang
maka faktor K<1.
K=
Qt
𝑄𝑏
dengan :
Qt = debit yang tersedia (m³/dt)
Qb = debit yang dibutuhkan (m³/dt)
17. Kriteria kondisi fungsi saluran dan bangunan dapat dilihat
pada tabel berikut:
KINERA JARINGAN IRIGASI
BAB II : DASAR TEORI
18. PENILAIAN KINERA JARINGAN IRIGASI
BERDASARKAN PERMEN PU NO.12/PRT/M/2015
KODISI PRASARANA
FISIK
Bangunan utama, saluran, jalan
inspeksi dan kantor dinas
SARANA PENUNJANG
Kondisi peralatan OP, alat
transportasi, alat kantor dan
alat komunikasi.
DOKUMENTASI
Adanya buku data daerah irigasi,
peta dan gambar jaringan OP
PRODUKTIVITAS
TANAMAN
Kebutuhan air irigasi, realisasi
luas tanam dan produktivitas
tanam padi
ORGANISASI
PERSONALIA
Tanggung jawab personil
pelaksana OP dan susunan
organisasinya
KONDISI P3A
Kondisi kelembagaan, frekuensi
rapat, partisipasi dalam OP
BAB II : DASAR TEORI
19. Ditetapkan bobot maksimal penilaian setiap Aspek Kinerja dan Indikatornya pada tabel
berikut:
PEMBOBOTAN KINERA JARINGAN IRIGASI
BAB II : DASAR TEORI
23. a. Data klimatologi terdiri dari data hujan,
angin, temperature dari BWS Nusa
Tenggara 1
b. Data hidrologi, terdiri dari data debit
observasi pada Daerah Irigasi Surabaya.
c. Data peta, yang terdiri dari peta dasar, peta
tata guna lahan, peta topografi dengan
skala 1:5000 sampai dengan 1:50000
d. Data produktivitas tanam berupa data pola
tanam pada Daerah Irigasi Surabaya
DATA SEKUNDER
a. Inventarisasi saluran dan
bangunan, untuk mengetahui
kondisi kerusakan jaringan irigasi
dengan survey langsung
menggunakan peralatan GPS, rol
meter, alat tulis dan alat
dokumentasi.
b. Kuesioner P3A, untuk mengetahui
kondisi kelembagaan petani
dengan mewawancarai pihak-
pihak terkait.
DATA PRIMER
BAB I : PENDAHULUAN
PENGUMPULAN DATA
24. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Analisa Hidrologi
2. Analisa klimatologi
3. Penilaian kinerja jaringan irigasi
berdasarkan PERMEN PU
NO.12/PRT/M/2015
4. Sistem penilaian kinerja
berdasarkan Permen PUPR
No.12/PRT/M/2015
5. Pembobotan Item/Bagian Indeks
Penilaian Kinerja Prasarana Fisik
Menggunakan Metode AHP
(Analitycal Hierarchy Process)
Analisa Data
BAB III : METODE PENELITIAN