SlideShare a Scribd company logo
1 of 87
ANALISIS TEKNIK
DAN BIAYA
Ir. Tjahjo Purtomo, MM
 Tujuan
Untuk memahami pertimbangan-pertimbangan
ekonomis dalam evaluasi suatu proposal teknik
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
 Materi
Konsiderasi ekonomi dalam evaluasi suatu proposal teknik,
meliputi pengertian aliran uang, perubahan nilai uang karena
waktu (TimeValue of Money), konsep ekivalensi, indikator-
indikator perbandingan alternatif dan kriteria pengambilan
keputusan. Pengertian MARR dan metode penetapannya.
Pengaruh Pajak pada aliran uang, serta analisis ekonomi bagi
proyek-proyek umum (Benefit Cost Rasio Analysis). Pengertian
depresiasi dan analisaTitik Pulang Pokok (Break Event Point
Analysis)
 Definisi Analisis Teknik dan Biaya
AnallisisTeknik dan Biaya adalah kumpulan metoda
yang digunakan untuk menganalisis alternatif-
alternatif mana yang harus dipilih secara sistematis
sesuai dengan kondisi tertentu. Analisis Ekonomi
Teknik disebut juga AnalisisTeknik dan Biaya.
 Pengertian-pengertian dasar yang banyak
digunakan adalah :
 Aliran kas (cash flow)
 Pengaruh waktu terhadap nilai uang (time value of money)
 Ekivalensi (equivalence)
 Suku bunga majemuk
 Suku bunga nominal dan efektif
Tata Tertib :
 Keterlambatan kedatangan maksimal 5 menit, >
5 menit tidak diijinkan ikut PBM saat itu
 Tidak membawa buku dan alat tulis, tidak
diijinkan ikut PBM saat itu
 Minimal total kehadiran 80 %, diperbolehkan
ikut ETS dan atau EAS
 Kehadiran 15 %,Tugas 15 %, ETS 30 %, EAS 40%
Sistem Evaluasi
 EvaluasiTengah Semester  30%
 EvaluasiAkhir Semester  40%
 Kehadiran  15%
 Quis  15%
 SAP
Sekilas pengertian tentang Analisa Teknik
& Biaya
 Faktor ekonomi menjadi pertimbangan
yang strategis di dalam aktivitas
keteknikan, praktek keteknikan
menjadi begitu responsive dan
kreatif. Konsep yang ekonomi, jika
secara hati-hati dihubungkan dengan
fakta, mungkin bermanfaat di dalam
mengusulkan solusi ke permasalahan
dalam Analisis teknik
 Tujuan
Untuk memahami pertimbangan-pertimbangan
ekonomis dalam evaluasi suatu proposal teknik sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan.
 Materi
Konsiderasi Analisa Teknik & Biaya (ATB) dalam
evaluasi suatu proposal teknik, meliputi pengertian
aliran uang, perubahan nilai uang karena waktu (Time
Value of Money), konsep ekivalensi, indikator-indikator
perbandingan alternatif dan kriteria pengambilan
keputusan. Pengertian MARR dan metode
penetapannya. Pengaruh Pajak pada aliran uang, serta
analisis ekonomi bagi proyek-proyek umum (Benefit
Cost Rasio Analysis). Pengertian depresiasi dan analisa
Titik Pulang Pokok (Break Event Point Analysis)
Pokok Bahasan :
1. Analisis Pengambilan Keputusan
2. Proses Pengambilan Keputusan
3. Kombinasi Alternatif
4. Pemecahan Masalah
BAB 1
1. Analisis Pengambilan Keputusan :
• Pengambilan keputusan merupakan bagian utama dari
keberadaan manusia dalam memecahkan masalah yang
dihadapi setiap hari.
- Masalah dibagi dlm 3 kategori :
1. Simple Problems, merupakan masalah yg solusinya
tidak perlu terlalu banyak pertimbangan karena bukan
sesuatu yang penting.
2. Intermediate Problems, merupakan masalah yang
solusinya perlu pertimbangan & analisis pada satu
bidang ilmu tertentu.
3. Complex Problems, merupakan masalah rumit yang
solusinya perlu pertimbangan & analisis pada berbagai
bidang ilmu.
Analisis pengambilan keputusan dilakukan
dgn 2 cara :
- Analisis Kualitatif :
dilakukan untuk menghadapi masalah sederhana
& pengambil keputusan memiliki pengalaman akan
masalah sejenis.
- Analisis Kuantitatif :
dilakukan untuk menghadapi masalah yang cukup
rumit / penting dan pengambil keputusan belum
memiliki pengalaman.
2. Proses Pengambilan Keputusan
Langkah – langkah :
1) Tujuan
2) Mengumpulkan data-data yg relevan
3) Mengidentifikasi alternatif-alternatif yang dapat dipilih
4) Memilih kriteria untuk Mengenali masalah
5) Mendefinisikan menentukan alternatif terbaik
6) Membangun hubungan antara tujuan, alternatif, data,
kriteria yang dipilih untuk dijadikan suatu model
7) Memperkirakan akibat-akibat yg ditimbulkan dari setiap
alternatif.
8) Pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
3. Kombinasi Alternatif
Alternatif yang dianalisis dapat dikelompokkan ke dalam 3
kategori :
1. Mutually exclusive (bersifat eksklusif satu sama lain).
Pada kategori ini hanya dipilih satu alternatif dari
sejumlah alternatif yang ada.
2. Independent (bersifat tidak tergantung satu sama lain).
Pemilihan terhadap suatu alternatif tidak tergantung
pada pemilihan alternatif lain. Dimungkinkan tidak
memilih satu alternatif pun, memilih satu alternatif,
memilih beberapa alternatif atau bahkan semua
alternatif.
3. Contingent (bersifat tergantung satu sama lain).
Pemilihan suatu alternatif didasarkan terpilih atau
tidaknya alternatif lain
 Contoh Mutually Exclusive :
Terdapat tiga alternatif proyek : A, B dan C. Jika alternatif
yang ada bersifat mutually exclusive satu sama lain, akan
terdapat empat kemungkinan kombinasi alternatif yang
bersifat eksklusif satu sama lain seperti tabel berikut :
Mutually
Exclusive
Proyek
Keterangan
A B C
Kombinasi 1 0 0 0 Tidak satupun dipilih
Kombinasi 2 1 0 0 Pilih proyek A
Kombinasi 3 0 1 0 Pilih proyek B
Kombinasi 4 0 0 1 Pilih proyek C
 Contoh Independent :
Jika alternatif yg ada bersifat independent, maka akan
terdapat 2ⁿ = 23 = 8 kemungkinan kombinasi alternatif yg
bersifat eksklusif satu sama lain seperti tabel berikut ( n =
jumlah alternatif) :
Independent
Proyek
Keterangan
A B C
Kombinasi 1 0 0 0 Tidak satupun dipilih
Kombinasi 2 1 0 0 Pilih proyek A
Kombinasi 3 0 1 0 Pilih proyek B
Kombinasi 4 0 0 1 Pilih proyek C
Kombinasi 5 1 1 0 Pilih proyek A dan B
Kombinasi 6 1 0 1 Pilih proyek A dan C
Kombinasi 7 0 1 1 Pilih proyek B dan C
Kombinasi 8 1 1 1 Pilih semua proyek
 Contoh Contingent :
Jika ada alternatif yg Contingent (bersifat tergantung satu
sama lain), misalnya alternatif C baru dapat dipilih kalau
alternatif A terpilih, maka akan terdapat kemungkinan
kombinasi alternatif yang bersifat eksklusif satu sama lain
seperti tabel berikut :
Contingent
Proyek
Keterangan
A B C
Kombinasi 1 0 0 0 Tidak satupun dipilih
Kombinasi 2 1 0 0 Pilih proyek A
Kombinasi 3 0 1 0 Pilih proyek B
Kombinasi 4 1 0 1 Pilih proyek A dan C
Kombinasi 5 1 1 0 Pilih proyek A dan B
Kombinasi 6 1 1 1 Pilih semua proyek
Ket : (nilai 0 = alternatif ditolak dan nilai 1 = alternatif
diterima). Setiap baris bilangan biner
menggambarkan kemungkinan kombinasi
alternatif yang bersifat eksklusif satu sama lain.
4. Pemecahan Masalah
- Pelaksanaan langkah-langkah pengambilan
keputusan hingga memilih alternatif terbaik
belum mampu memecahkan masalah yang
dihadapi. Untuk melakukan pemecahan
masalah, alternatif terbaik yang dipilih
haruslah diterapkan dan dilaksanakan.
- Penerapan dan pelaksanaan alternatif
terbaik yang diperoleh dapat saja memberikan
hasil yang tidak sesuai dengan harapan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi
untuk melihat hasil pengambilan
keputusan, apakah sesuai dengan tujuan yang
diinginkan atau tidak.
Pokok Bahasan :
1. Nilai Waktu Dari Uang ( Time Value of Money )
2. Bunga Sederhana ( Simple Interest )
3. Bunga Majemuk ( Compound Interest )
4. Hukum 72
5. Konsep Ekuivalensi
6. Penerapan Ekuivalensi Dalam Analisis ATB
BAB 2
1. Nilai Waktu dari Uang
- Nilai waktu dari Uang dpt diistilahkan sebagai berikut :
Rp 1000,- saat ini akan lebih berharga bila dibandingkan Rp 1000,-
pada tahun depan. Hal ini disebabkan adanya bunga.
- Bunga didefinisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk penggunaan
uang yang dipinjam, bisa juga diartikan sebagai pengembalian yang
bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif.
- Tingkat suku bunga adalah rasio antara total bunga yang dibebankan
atau dibayarkan di akhir periode tertentu,dengan uang yang dipinjam
pada awal periode tersebut.
Contoh : Jika bunga sebesar Rp 100,- dibayarkan di akhir tahun
pertama untuk pinjaman di awal tahun tsb sebesar Rp 1000,- maka
tingkat suku bunganya adalah 10% per tahun.
2.Bunga Sederhana
- Definisi : jika total bunga yg diperoleh berbanding linear
dgn besarnya pinjaman awal/pokok pinjaman,
tingkat suku bunga dan lama periode pinjaman yang
disepakati.
- Bunga sederhana jarang digunakan dlm praktik
komersial modern.
3. Bunga Majemuk
- Definisi : Bunga yg diperoleh dlm setiap periode yg
didasarkan pd pinjaman pokok ditambah dgn setiap
beban bunga yg terakumulasi sampai dengan awal
periode tsb.
- Bunga majemuk sering digunakan dlm praktik komersial
modern.
Penyelesaian :
Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah pinjaman
di awal tahun berikutnya. Perhitungan total pembayaran yg harus
dilakukan pada akhir tahun ketiga dapat dilihat pada tabel berikut
:
Sehingga total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun
ketiga adalah sebesar Rp 1.331,-
(1)
Tahun
(2)
Jumlah Pinjaman
pada awal tahun
(3) = (2) x 10%
Bunga Pinjaman
Tahun berjalan
(3)=(2)+(3)
Jumlah Pinjaman
pada akhir tahun
1 1000,00 100,00 1.100,00
2 1.100,00 110,00 1.210,00
3 1.210,00 121,00 1.331,00
Konsep Ekuivalensi
Definisi : semua cara pembayaran yg
memiliki daya tarik yg sama bagi
peminjam untuk membayar kembali
pokok pinjaman dan bunga.
- Ekuivalensi tergantung pada :
a. Tingkat suku bunga
b. Jumlah uang yg terlibat
c. Waktu penerimaan /pengeluaran
barang
PerhatikanTabel Berbagai Cara Pembayaran Pinjaman berikut :
Cara 1 :
Thn
Jumlah
Pinjaman
Pada Awal
Tahun
Bunga
Pinjaman
untukTahun
tsb
Total
pinjaman
pada akhir
tahun
Pinjaman
Pokok yg
dibayarkan
Total
Pembayaran
pada Akhir
Tahun
1 2 3 4 5 6
Cara 1 : Pada setiap akhir tahun dibayar satu per empat pinjaman pokok di
tambah bunga yang jatuh tempo
1 1.000,00 100,00 1.100,00 250,00 350,00
2 750,00 75,00 825,00 250,00 325,00
3 500,00 50,00 550,00 250,00 300,00
4 250,00 25,00 275,00 250,00 275,00
250,00 1.000,00 1.250,00
Thn
Jumlah
Pinjaman
Pada Awal
Tahun
Bunga
Pinjaman
untuk Tahun
tsb
Total
pinjaman
pada akhir
tahun
Pinjaman
Pokok yg
dibayarkan
Total
Pembayaran
pada Akhir
Tahun
1 2 3 4 5 6
Cara 2 : Pada setiap akhir tahun dibayar bunga yg jatuh tempo, pinjaman pokok
dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-4.
1 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 100,00
2 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 100,00
3 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 100,00
4 1.000,00 100,00 1.100,00 1000,00 1.100,00
400,00 1.000,00 1.400,00
Thn
Jumlah
Pinjaman
Pada Awal
Tahun
Bunga
Pinjaman
untukTahun
tsb
Total
pinjaman
pada akhir
tahun
Pinjaman
Pokok yg
dibayarkan
Total
Pembayaran
pada Akhir
Tahun
1 2 3 4 5 6
Cara 3 : Pada setiap akhir tahun dilakukan pembayaran yg sama besar, yang
terdiri dari sejumlah pinjaman pokok dan bunga yg jatuh tempo
1 1.000,00 100,00 1.100,00 215,47 315,47
2 784,53 78,45 862,98 237,02 315,47
3 547,51 54,75 602,26 260,72 315,47
4 286,79 28,68 315,47 286,79 315,47
2.618,84 261,88 1.000,00 1.261,88
Thn
Jumlah
Pinjaman
Pada Awal
Tahun
Bunga
Pinjaman
untuk Tahun
tsb
Total
pinjaman
pada akhir
tahun
Pinjaman
Pokok yg
dibayarkan
Total
Pembayaran
pada Akhir
Tahun
1 2 3 4 5 6
Cara 4 : Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan dalam satu kali pembayaran di
akhir tahun ke-4
1 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 0,00
2 1.100,00 110,00 1.210,00 0,00 0,00
3 1.210,00 121,00 1.331,00 0,00 0,00
4 1.331,00 133,10 1.464,00 1000,00 1.464,10
464,10 1.000,00 1.464,10
- Cara lain untuk melihat mengapa semua cara
pembayaran itu dikatakan ekuivalen pada tingkat suku
bunga 10% adalah membandingkan total bunga pinjaman yg
dibayarkan dgn total pinjaman selama 4 tahun.
- Perhatikan tabel Perbandingan Total Bunga thd Total
pinjaman berikut :
Total Bunga
pinjaman yg
Dibayarkan
Total Pinjaman
selama 4Tahun
PerbandinganTotal
Bunga thdTotal
Pinjaman
Cara I 250,00 2.500,00 0,10
Cara II 400,00 4.000,00 0,10
Cara III 261,88 2.618,84 0,10
Cara IV 464,10 4.641,00 0,10
Pembelian sepeda motor secara
kredit
Harga tunai Rp 11.045.000,00
Kredit 36 bln = 36 x Rp 444.000 = Rp 15.984000,00
Kredit 42 bln = 42 x Rp 410.000 = Rp 17.220.000,00
Kredit 48 bln = 48 x Rp 383.000 = Rp 18.384.000,00
Hukum 72
Kegunaan :
untuk mengetahui perkiraan waktu yg diperlukan agar nilai investasi
tunggal berjumlah dua kali lipat pada suatu tingkat suku bunga
majemuk tertentu.
- Cara perhitungannya adalah membagi angka 72 dgn
tingkat suku bunga yg digunakan :
nperkiraan = 72 : i
Contoh Soal :
Berapa perkiraan waktu yg diperlukan untuk menggandakan uang
sebesar Rp 1.000.000,- menjadi Rp 2.000.000,- pada tingkat suku
bunga 15% per tahun ?
Penyelesaian :
nperkiraan = 72/15 = 4,8
Diperlukan waktu sekitar 4,8 tahun untuk menggandakan uang pada
tingkat suku bunga 15% per tahun.
Kesimpulan :
- Dengan suatu tingkat suku bunga yg
sama, dapat dikatakan bahwa setiap cara
pembayaran di masa yg akan datang
yang akan melunasi sejumlah uang yg
dipinjam saat ini adalah ekuivalen satu
sama lain.
- Ekuivalensi terjadi bila total bunga
pinjaman yg dibayarkan di bagi total
pinjaman menghasilkan jumlah yg sama
pada cara pembayaran mana saja.
6.Penerapan Ekuivalensi Dalam Analisis ATB
 Agar dpt menentukan pilihan terbaik, harus
dibandingkan nilai (dalam hal ini uang) dari masing-
masing alternatif. Nilai uang baru bisa dibandingkan bila
berada pada waktu yang sama. Jika nilai uang berada pada
waktu yang berbeda, harus dibawa terlebih dulu ke
waktu yang sama.
 Penerapan Ekuivalensi dalam analisis ATB adalah
menjadikan nilai uang dari masing-masing alternatif
yang akan dibandingkan menjadi nilai- nilai yang dapat
dibandingkan, dengan mengonversi nilai-nilai dari waktu
yang berbeda- beda ke suatu waktu yang sama.
Bunga: Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil dari
menanam modal, yang dapat dilakukan sebagai
uang yang dipinjamkan atau disebut juga sebagai
keuntungan (profit).
Tingkat Bunga: Perbandingan antara keuntungan yang
diperoleh dari penanaman modal dengan modal
yang ditanam tersebut dalam periode waktu tertentu
atau dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara
jumlah uang yang harus dibayarkan untuk
penggunaan suatu modal dengan modal yang
digunakan.
BUNGA DAN TINGKAT BUNGA
Nilai Uang dari Waktu
Dalam melakukan ekivalensi nilai uang perlu
mengetahui 3 hal, yaitu :
1. Jumlah yang dipinjam atau yang diinvestasikan
2. Periode / Waktu peminjaman atau investasi
3. Tingkat bunga yang dikenakan
Perhitungan Bunga
bunga yang dinyatakan per unit waktu
Tingkat bunga = -------------------------------------------------------------- X 100%
pinjaman pokok
Jenis Bunga untuk melakukan perhitungan nilai uang:
1. Bunga Sederhana
I = P x i x n
I = Bunga yang terjadi (Rupiah)
P = Induk yang dipinjam atau diinvestasikan
i = Tingkat bunga per periode
n = Jumlah periode yang dilibatkan
2. Bunga Majemuk
I = P x i  hasilnya ditambah dengan besarnya bunga yang telah
terakumulasi
(I + P = Pn)  I = Pn x i , dimana n (tahun pembayaran) =
1,2,3,... dst
Contoh Soal Bunga Sederhana :
 Seseorang meminjam uang sebesar Rp.1000,- selama 3 tahun dgn
tingkat suku bunga 10% per tahun. Berapa total pembayaran yg harus
dilakukan pada akhir tahun ketiga jika bunga yg digunakan adalah
bunga sederhana ?
 Penyelesaian :
 Total bunga selama 3 tahun : I = 1000 x 0,10 x 3 = 300
 Total pembayaran yg harus dilakukan pd akhir tahun ketiga adalah :
 F = 1000 + 300 = 1300
 Sehingga total pembayaran pada akhir tahun ketiga sebesar Rp 1300,-
Contoh soal Bunga Majemuk
- Contoh Soal :
Seseorang pinjam uang sebesar Rp 1000,- selama 3 thn dgn suku bunga 10% per thn. Berapa total
pembayaran yg harus dilakukan pd akhir tahun ketiga jika bunga yg digunakan adalah bunga
majemuk?
Penyelesaian :
Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah pinjaman di awal tahun berikutnya.
Perhitungan total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga dapat dilihat pada tabel
berikut :
Sehingga total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga adalah sebesar Rp 1.331,-
(1)
Tahun
(2)
Jumlah Pinjaman pada
awal tahun
(3) = (2) x 10% Bunga
PinjamanTahun
berjalan
(3)=(2)+(3)
Jumlah Pinjaman pada
akhir tahun
1 1000,00 100,00 1.100,00
2 1.100,00 110,00 1.210,00
3 1.210,00 121,00 1.331,00
Diagram Alir Kas
Aliran Kas Netto = Penerimaan - Pengeluaran
Diagram Alir Kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi ekonomi
yang dilukiskan pada garis skala waktu.
Ada 2 segmen dalam suatu Diagram Aliran Kas :
1. Garis Horisontal yang menunjukkan skala waktu (periode).
2. Garis – garis Vertikal yang menunjukkan aliran kas.
Titik 0 ( nol ) menunjukkan saat ini atau akhir periode nol atau
awal periode 1 (satu)
0 1 2 3 4 5 n
1 periode
pengeluaran
penerimaan
Bunga dan Rumus-rumus Bunga
Konsep Nilai UangTerhadap Waktu (Time value of money)
 Transaksi cash flow untuk beberapa tahun tidak boleh dijumlahkan karena
harga uang pada tahun sekarang berbeda dengan harga uang pada tahun
yang akan datang
 Rp. 5.000,- tahun sekarang, lebih tinggi nilainya dengan Rp. 5.000,- pada
tahun-tahun yang akan datang, karena adanya konsep suku bunga (interest
rate).
Misal:
Pinjam Rp.100.000
Bunga 1,5% per bulan
Maka tingkat suku bunga = 1,5 x 12 = 18%/per tahun , dan suku bunga 18%
disebut bunga nominal (sederhana).
Tetapi dalam prakteknya yang dipergunakan adalah suku bunga majemuk
(effective interest rate) .
 Perhitungan suku Bunga Majemuk adalah sebagai berikut:
Pinjam Rp.100.000
Bunga 1,5% per bulan. Berapa yang harus dibayarkan setelah 1 tahun kemudian?
Bulan Total dana yang dipinjamkan
0 100.000
1 100.000 + 0,015(100.000) = 100.000(1+0,015)
2 100.000(1+0,015) + [0,015x100.000(1+0,015)] = 100.000(1+0,015)2
3 100.000(1+0,015)2+ [0,015x100.000(1+0,015)2] =100.000(1+0,015)3
4 100.000(1+0,015)3+ [0,015x100.000(1+0,015)3] =100.000(1+0,015)4
……..
12 …………………………=100.000(1+0,015)12 = 119.560
119.560 – 100.000
Suku bunga majemuk : = ---------------------- x 100%=0,195619,56%
100.000
Jadi bunga majemuk lebih besar daripada bunga nominal
Rumus suku bunga majemuk: i effective = ( 1+ i )n –1
Dimana : ieffective = interest;
n = jangka waktu modal didepositokan/dipergunakan
Contoh : Pinjaman Rp. 1.000.000
i = 1,5% tiap bulan
Berapa besar bunga (i) untuk n = 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 1 tahun?
Solusi :
 i = 1,5% = 0,015 per bulan
 3 bulan = i = ( 1+ 0,015)3-1 = 0.045678 atau Rp 45.678
 6 bulan = i = ( 1+ 0,015)6-1 = 0.093443 atau Rp 93.443
 9 bulan = i = ( 1+ 0,015)9-1 = 0.14339 atau Rp 143.390
 1 tahun = i = ( 1+ 0,015)12-1 = 0.195618 atau Rp 195.618
Rumus-Rumus Bunga Majemuk
Simbol pada Bunga Majemuk:
P = Present worth (jumlah uang saat ini)
F = future worth (jumlah uang masa datang)
n = number /time  jangka waktu/umur teknis (minggu, hari,
bulan, tahun)
i = interest rate  suku bunga/periode
A = annual  pembayaran seragam atau secara merata
/ periode
G = gradient  peningkatan pembayaran yang konstan
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 45
Single-Payment Compound-Amount Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Year
Amount at
Beginning
of Year
Interest
Earned During
Year
Compound Amount
at End of Year
1 P(1+i)0 P(1+i)0 i P(1+i)0 + P(1+i)0 i = P(1+i)1
2 P(1+i)1 P(1+i)1 i P(1+i)1 + P(1+i)1 i = P(1+i)2
3 P(1+i)2 P(1+i)2 i P(1+i)2 + P(1+i)2 i = P(1+i)3
n P(1+i)n-1 P(1+i)n-1 i P(1+i)3 + P(1+i)3 i = P(1+i)4
F = P (1 + i)n atau F = P ( F/P,i,n )
Single-Payment Compound-Amount Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
0
1 2 3 n-1 n
Single-Payment
Present-Worth Factor
F = P (1 + i)n atau F = P ( )
F/P,i,n
P diketahui
F=?
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 47
atau P = F ( )
P/F, i,n
  






 n
i
F
P
1
1
0
1 2 3 n-1 n
P
F
Single-Payment
Present-Worth Factor
Single-Payment
Compound-Amount Factor
Single-Payment Present-Worth Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Mencari F, jika diketahui P
Contoh :
Bunga 10% per tahun, uang Rp 1.000.000 akan ekivalen dengan berapa dalam waktu
3 tahun?
 P = 1000.000 , i = 0,10
F = 1000.000 (1+0,10)3
= 1000.000 (F/P,10%,3)
F = 1000.000 (1,3310) = 1.331.000
F = P (1 + i)n atau F = P (
)
F/P,i,n
0
1 2 3 n-1 n
P=1000.000
F=?
i=10%
Mencari P, jika diketahui F
Contoh :
Berapa modal yang harus di investasikan pada 1 Januari 2011 agar pada 1 Januari
2021 modal tersebut menjadi Rp.1.791.000, dengan bunga 6% per tahun
F = 1.791.000
Pembahasan:
n = 10 tahun; F = Rp.1.791.000
P = F(P/F,i,n) = 1.791.000 (1+0,06)-10
= 1.791.000 (0,5584) = Rp. 1.000.000
0
1 2 3 n-1 n
P=?
F=1.791.00
i=6%
Contoh soal 1
 Seseorang meminjam Rp 1.200 diawal tahun pertama dengan rencana
mengembalikan pada akhir tahun ke-5.Tetapi di awal tahun ke -3, orang
tersebut menambah pinjaman sebesar Rp 800 yang akan dikembalikan
bersamaan dengan pengembalian pinjaman pertama. Berapa besar
uang yang harus dikembalikan di akhir tahun ke-5, jika tingkat suku
bunga 12% per tahun?
1.200
800
1 2 3 4 5
F= ?
Pembahasan
Contoh soal 2
Seseorang meminjamkan uang di awal tahun pertama dengan rencana akan dikembalikan di
akhir tahun ke-2 sebesar Rp 800 dan Rp 1.200 di akhir tahun ke-5. Berapa besar uang yang
dipinjamkan, jika tingkat suku bunga 15%?
P = P1 + P2
P = 800 (P/F,15%,2) +1.200 (P/F,15%,5)
P = 800(0,75614) + 1.200(0,49718)
P = 1.201,53.
Contoh soal 3
 Seseorang menginvestasikan sejumlah uang di awal tahun pertama. Di awal
tahun ke-3, dia menambah investasinya sebesar 1,5 kali dari investasi pertama.
Jika tingkat bunga 10% per tahun, dan diinginkan agar nilai investasinya
menjadi Rp 2.000 di akhir tahun ke-5. Berapa besar investasi yang ditanamkan
diawal tahun pertama dan dan awal tahun ke-3?
F= 2000
X
1.5 X
I = 10%
0 1 2 3 4
5
2000 = F1 + F2
2000 = X(F/P, 10%, 5 + 1.5X(F/P,10%,3)
2000 = X(1.6105) + 1.5X(1.331)
X = 554.48
Investasi di awal tahun pertama sebesar Rp 554.48 dan diawal tahun
ke-3 sebesar Rp 831.72
Contoh soal 4
 Jika investasi sebesar Rp 1000 diawal tahun pertama dan Rp 1500 di awal tahun
ke-4 memberikan hasil Rp 4200 pada akhir tahun ke-5. Berapa besar tingkat
bunga yang berlaku?
1500
I = ?%
5
1000
F= 4200
0 1 2 3 4
F = F1 + F2
4200 = 1000(F/P, i%, 5 + 1500(F/P,i%,2)
Jika i = 15%  1000(2.01136) + 1500(1.3225) = 3.995
Jika i = 18%  1000(2.28776) + 1500(1.3924) = 4.376
Dengan interpolasi linear, diperoleh tingkat suku bunga
  %
61
.
16
%
15
%
18
3995
4376
3995
4200
15
i 











Contoh soal 5
 Seseorang mengharapkan untuk menerima Rp
10 juta pada akhir 2010 dan pada akhir 2011.
Berapa besar nilai uang (Present value) yang
harus disimpan untuk penerimaan tersebut
diatas pada awal tahun 2005, tingkat bunga
10%?
05 06 07 08 09
10 11
P=?
10 jt 10 jt
i = 10%
P = P1 + P2
=10 jt (P/F,10%,5) + 10 jt(P/F,10%,6)
= 10 jt (0.6209) + 10 jt (0.5645)
= 11.854 jt
3.3 UNIFORM SERIES FORMULAS
 Seringkali arus kas yang dihadapi berupa sederetan arus kas masuk atau
arus kas keluar yang besarnya sama,A,yang terjadi setiap akhir periode
selama n periode dengan tingkat suku bunga ,i, per tahun. Deret
seragam seperti itu disebut anuitas.
 Rumus dan tabel yang disajikan dihitung berdasarkan kondisi :
1. P berada satu periode sebelum A pertama.
2. F berada bersamaan denganA terakhir
3. A dimulai di akhir periode pertama sampai akhir periode ke n
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 58
atau F = A ( )
F/A, i, n
 





 


i
i
A
F
n
1
1
0 1 2 3 n-1 n
A
F
Equal-Payment-Series
Compound-Amount Factor
A A A A
3.3.1 Mencari F, jika diketahui A
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Contoh :
Jika seseorang menabung Rp.100.000 tiap bulan selama 25 bulan dengan
bunga 1 % per bulan, berapakah yang ia miliki pada bulan ke25 tersebut ?
Solusi :
 Diagram aliran kas dari contoh ditunjukkan pada gambar dibawah ini
F = A(F/A, i%,N)
= Rp 100.000 (F/A,1%,25)
= Rp 100.000 (28.243)
= Rp 2.824.300
Jadi, pada bulan ke 25 jumlah uang yang dimiliki adalah
Rp. 2.824.300.
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 60
atau A = F ( )
A/F, i, n
  








1
1
n
i
i
F
A
0 1 2 3 n-1 n
A
F
Equal-Payment-Series
Sinking-Fund Factor
A A A A
3.3.2 Mencari A, jika diketahui F
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Contoh soal
 Berapa besar pembayaran yang harus disetorkan 4 kali berturut-turut di
setiap akhir tahun agar terakumulasi menjadi Rp 1,464.10 pada akhir
tahun ke-4, bila tingkat bunga 10%?
A A A A
A=? i=10%
F=1,464.10
1 2 3 4 Rumus : A= F(A/F,i, n)
= 1,464.10 (A/F, 10%,4)
= 1,464.10 (0.21547)
= 315.47
Nilai Rp 1,464.10 pada akhir tahun ke-4 ekivalen dengan pembayaran a kali
berturut-turut setiap akhir tahun sebesar Rp 315.47 per tahun pada tingkat suku
bunga 10% per tahun.
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 62
atau A = P ( )
A/P, i, n
 
  









1
1
1
n
n
i
i
i
P
A
0
1 2 3 n-1 n
A
P
Equal-Payment-Series
Capital Recovery Factor
A A A A
3.3.4 Mencari A, jika diketahui P
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Contoh soal
 Berapa besar pembayaran dengan jumlah yang sama di setiap akhir tahun
selama 4 tahun berturut-turut yang ekivalen dengan Rp 1000 di awal tahun
pertama dengan tingkat bunga 10% per tahun?
A=?
i=10%
1 2 3 4
P= 1000
A A A A
Rumus : A= P(A/P,i, n)
= 1,000 (A/P, 10%,4)
= 1,000 (0.31547)
= 315.47
Nilai Rp 1,000 kini ekivalen dengan pembayaran di setiap akhir tahun selama 4
tahun berturut-turut sebesar Rp 315,47 pada tingkat bunga 10% per tahun
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 64
atau P = A ( )
P/A, i, n
 
  








 n
n
i
i
i
A
P
1
1
1
0
1 2 3 n-1 n
A
P
Equal-Payment-Series
PresentWorth Factor
A A A A
3.3.4 Mencari P, jika diketahui A
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Contoh soal
 Berapa nilai ekivalen dari 4 kali penarikan setiap akhir tahun dengan jumlah
masing-masing sebesar Rp 315,47 denngan tingkat bunga 10% per tahun?
P=?
i=10%
1 2 3 4
A A A A
A=315,47
Rumus : P= A(P/A,i, n)
= 315,47 (P/A, 10%,4)
= 315,47 (3.16987)
= 1,000
Nilai 4 kali penarikan setiap akhir tahun secara berturut-turut yang masing-
masing sebesar Rp 315,47 ekivalen dengan Rp 1.000 pada saat ini, dengan tingkat
bungan 10%
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 66
atau A = G ( )
A/G, i, n
  









1
1
1
n
i
n
i
G
A
Uniform-Gradient-
Series Factor
0 1 2 3 n-1 n
(n-2)G
(n-1)G
2G
G
0 1 2 3 n-1 n
A A A A A
Uniform-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Deret Gradient (Jumlah kenaikan yang sama)
0 1 2 3 4 n-2 n-1 n
G
2 G
3 G
(n-3) G
(n-2) G
(n-1) G
Biaya perawatan kendaraan bermotor
tahun pertama Rp 150 ribu, tahun kedua
Rp 175 ribu, dan tahun ketiga Rp 200 ribu
dan seterusnya, berarti kenaikan biaya
Perawatan Rp 25 ribu per tahun dinamakan
Gradien per tahun Rp 25 ribu
Selanjutnya :
P = G (P/G,i%, n)  rumus 7
A = G (A/G,i%, n)  rumus 8
F = G (F/G, i%, n)  rumus 9
Contoh :
Perkiraan ongkos operasi dan perawatan mesin-mesin yang digunakan oleh pabrik
adalah Rp 6 juta pada tahun pertama, Rp 6,5 juta pada tahun kedua, dan seterusnya
selalu meningkat Rp 0,5 juta per tahun sampai tahun ke 5. Bila tingkat bunga 15% per
tahun, maka hitunglah:
a. Nilai sekarang dari semua ongkos tersebut (P)
b. Nilai semua ongkos tersebut pada akhir tahun ke 5 (F)
c. Nilai deret seragam dari semua ongkos tersebut selama 5 tahun (A)
Solusi:
a. P = P1 + P2
= 6 juta (P/A,15%,5) + 0,5 juta (P/G,15%,5)
= 6 juta (3,352) + 0,5 juta (5,775) = Rp 22.999.500
b. Nilai pada akhir tahun ke 5 dapat dihitung
F = P (F/P,15%,5)
= 22.999.500 (2,011) = Rp 46.252.000
atau
F = F1 + F2
= 6 juta (F/P,15%,5) + 0,5 juta (F/G,15%,5)
= 6 juta (6,742) + 0,5 juta (11,62) = Rp 46.252.000
c. Nilai deret seragam :
A = P (A/P,15%,5)
= 22.999.500 (0,29832) = Rp 6.861.000
atau
A = A1+ A2
= 6 juta + 0,5 juta (A/G,15%,5)
= 6 juta + 0,5 juta (1,723) = Rp 6.861.000
0 1 2 3 4 5
A = 6 jt
G = 0,5 jt
Contoh untuk Gradien menurun
1000
800
600 400
200
0 1 2 3 4 5 6 7
i = 10%
Berapakah nilai A agar keseluruhan nilai-nilai pada diagram aliran kas sama?
Solusi :
Harga F7 = 1000 (F/A,10%,5) – 200 (F/G,10%,5)
= 1000 (6,1051) – 200 (11,0508) =
= 6.105,1 – 2.210,16 = 3.894,94 = F7
A2 = 3.894,94(A/F,10%,7)
= 637,90 ribu/ tahun selama 7 tahun dengan bunga 10%
A1 = dianggap 1000
G = dianggap - 200
A2 = ?
Rumus-Rumus Bunga Majemuk
Soal latihan
1. Hitung suku bunga majemuk dalam per tahun bila suku bunga adalah :
 12% per enam bulan
 12% per kuartal
 12% per bulan
Pembahasan :
a. i dalam setahun jika i per enam bulan =12%
i dalam setahun = (1 + 0,12)12/6 –1 = 0,2544 = 25,44%
b. i dalam setahun jika i per kuartal =12%
i dalam setahun = (1 + 0,12)12/4 –1 = 0,4049 = 40,49%
c. i dalam setahun jika i per bulan =12%
i dalam setahun = (1 + 0,12)12/1 –1 = 2,8959 = 289,59%
2. Suku bunga suatu bank 0,5% per minggu. Hitung suku bunga nominal dan
majemuk dalam per tahun !
Pembahasan
Diketahui i per minggu = 0,5% = 0,005
Asumsi i tahun = 52 minggu
i nominal = 0,5% x 52 = 26% per tahun
i eff = (1+ 0,005)52 –1 = 0,296 = 29,6% per tahun
3. Hitung suku bunga majemuk dan nominal jika suku bunga 15% per hari
Pembahasan
Diketahui suku bunga (i ) per hari = 15% = 0,15
Asumsi 1 tahun = 366 hari
i nominal = 15% x 366 = 54,9% per tahun
i eff = (1+ 0,15)366 – 1 = 0,6421 = 64,21% per tahun
5. Seorang mahasiswa yang akan merencanakan pesta wisuda 3 tahun yang
akan datang. Perkiraan biaya pesta adalah Rp 10 juta. Berapa besar biaya
yang disiapkan saat ini, jika suku bunga per tahun 12%
Diketahui :
F = 10 juta
i = 12% per tahun
n = 3 tahun
P = ?
Pembahasan :
P = 10 juta ( P/F, 12%,3)
P = 10 juta (0,7118) = 7,118 juta
atau
1
P = F ----------- = 10 juta (0,7118) = 7,118 juta
(1+0.12)3
P = ?
0 3
i = 12%
F = 10 jt
Rumus-Rumus Bunga Majemuk
6. Seorang pengusaha merencanakan untuk meminjam uang sebesar Rp 50
juta pada sebuah bank. Uang tersebut dikembalikan 5 tahun yang akan
datang. Jika bunga 1,5% per bulan. Berapa uang yang harus di
kembalikan?
Pembahasan :
P = Rp 50 juta
n = 5 tahun
Bunga effektif per tahun = (1 + 0,015)12 –1 = 0,1956 = 19,56%
F = P (1+ i )n = 50 juta (1 + 0,0015 )5
= 50 juta (2,443) = Rp 122,15 jt
P = 50 jt
F = ?
0
5
i = 19,56%
Contoh
Sebuah industri yang sedang didirikan membutuhkan sebuah mesin CNC yang
harganya saat ini adalah Rp. 200 juta. Pimpinan perusahaan memutuskan untuk
membeli mesin tersebut dengan, pembayaran angsuran selama 5 tahun dan
dibayar tiap bulan dengan jumlah angsuran yang sama. Jumlah maksimum yang
bisa diangsur adalah 75% dari harganya. Bila bunga yang berlaku adalah 1% per
bulan, berapakah besarnya angsuran yang harus dibayar tiap bulan ?
Solusi :
Jumlah yang akan diangsur adalah 75% x Rp. 200 juta = Rp.150 juta.
Besarnya angsuran tiap bulan adalah selama 5 atau 60 bulan
A = P(P/A.i%,n)
= Rp. 150 juta (A/P,1 %, 60)
= Rp. 150 juta (0,2224) = Rp. 3,336 juta
Contoh :
Seorang investor menawarkan rumah dengan pembayaran kredit, sebuah
rumah ditawarkan dengan membayar uang muka Rp. 10 juta dengan
angsuran yang sama selama 100 bulan sebesar Rp. 200 ribu per bulan. Bila
bunga yang berlaku adalah 1 % per bulan, berapakah harga rumah tersebut
bila harus dibayar kontan saat ini ?
Solusi :
Harga rumah tersebut saat ini adalah harga uang muka ditambah harga saat
ini dari angsuran yang harus dibayar.
Harga saat ini dari angsuran selama 100 bulan adalah :
P = A (P/A, i%, N)
= Rp. 200.000 (P/A, 1%,100)
= Rp. 200.000 (63,029)
= Rp.12.603.800
jadi harga rumah tersebut saat ini adalah
= Rp. 12.603.800 + Rp. 10.000.000
= Rp 22.603.800
Contoh
Seorang guru yang berusia 30 tahun merencanakan tabungan hari tua sampai
berusia 55 tahun berharap agar tabungan itu bisa dinikmati selama 20 tahun mulai
umur 56 sampai umur 75 tahun. juga merencanakan akan mengambil uang yang
jumlahnya sama tiap tahun selama 20 tahun tersebut. Ia merencanakan akan
menabung mulai akhir tahun depan. Bila ia akan menabung dengan jumlah Rp
300,000 per tahun dan bunga yang diperoleh adalah 15% per tahun, berapakah yang
bisa dia ambil tiap tahun pada saat usianya antara 56 - 75 tahun ?
Solusi :
30 31 55
A1 = 300.000
56 75
A2= ?
i = 15%
Perhitungan tahap I, total dana
pada usia 55 tahun (F55) :
F55 = A1(F/A, 15%, 25)
= 300.000 (212,793)
= Rp 63.837.900
kemudian
F55 ini menjadi nilai P55, yang
Selanjutnya dipergunakan sebagai
Dasar perhitungan A2:
A2 = P(A/P, 15%, 20)
= 63.837.900 (0,15976)
= Rp 10.198.742
dana yang diterima tiap tahun
Mulai usia 56 sampai dengan 75
Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur
Contoh:
Perhatikan diagram aliran kas pada gambar 2.16. dengan menggunakan tingkat
bunga 12% tentukanlah nilai P, F, danA dari keseluruhan aliran kas tersebut :
0 1 2 3 4 5
6.000
10.000
3.000
0
12.000
8.000
Lanjutan Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur
 Untuk memperoleh nilai P dari keseluruhan diagram tersebut maka
dilakukan konversi setiap ada aliran kas ke nilai awal (ditahun ke 0)
P0 = Rp. 6.000
P1 = Rp.10.000 (P/F,12%,1)
= Rp.10.000 (0,8929)
= Rp. 8.929
P2 = Rp. 3000 (P/F,12%, 2)
= Rp. 3.000 (0,7972)
= Rp. 2.391,6 P3
P3 = 0
P4 = Rp.12.000 (P/F,12%, 4) = Rp.12.000 (0,6355) = Rp. 7.626
P5 = Rp. 8000 (P/F,12%, 5 )
= Rp. 8.000 (0,5674) =.Rp. 4,539,2
Sehingga nilai P keseluruhan aliran kas tersebut adalah,
P = P0 + P1 + P2 + P3 + P4 + P5
= 6.000 + 8.929 + 2.391,6 + 0 + 7.626 + 4.539,2
= Rp. 29.485,8
Lanjutan Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur
Dengan mengetahui nilai P maka nilai F (pada tahun ke-5) dan A (selama 5
tahun) dapat dihitung dengan mudah sebagai berikut :
F =P(F/P,MN)
= Rp. 29.485,8 (F/P,12%, 5)
= Rp. 2.9485,8 (1,762)
= Rp. 51.953,98
A = P (A/P, i%, N)
= Rp. 29.485,8 (A/P,12%, 5)
= Rp. 29.485,8 (0,27741)
= Rp. 8.179,66
Ringkasan Faktor-faktor Pemajemukan Diskret
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
1. Bila Rp 1.000.000,-
ditabung pada 1-1-1994
dengan suku bunga 15 %
per tahun, berapa nilai
tabungan itu pada 1-1-
2004.
2
1 6
P = 10.000.000
A = ?
0
2
1 3
5
P = ?
F = 10.000.000
0
2
1 3
10
P = 1.000.000
F = ?
0
F = P (F/P ; 15 % ; 10)
= 1.000.000 x 4,0456
= Rp 4.045.600,-
2. Berapa harus ditabung
pada 1-1-1995, dengan
suku bunga 20 % per
tahun agar nilai tabungan
itu menjadi Rp
10.000.000,- pada 1-1-
2000.
3. Bila Rp 10.000.000,- ditabung
pada 1-1-1999 dengan suku
bunga 25 % per tahun, berapa
bisa diambil tiap tahun
sejumlah yang sama besar dari
1-1-2000 sampai dengan 1-1-
2005 sehingga sisa tabungan
itu persis habis.
P = F (P/F ; 20 % ; 5)
= 10.000.000 x 0,4019
= Rp 4.019.000,-
A = P (A/P ; 25 % ; 6)
= 10.000.000 x 0,33882
= Rp 3.388.200,-
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
4. Bila Rp 1.000.000,-
ditabung tiap tahun dari
1-1-1999 sampai 1-1-2005
dengan suku bunga 12
%/tahun, berapa nilai
tabungan itu pada 2005
F = A (F/A ; 12 % ; 7)
= 1.000.000 x 10,089
= Rp 10.089.600,-
5. Berapa harus ditabung
sejumlah yang sama besar
tiap tahun dari 1-1-1992
sampai 1-1-2000 dengan suku
bunga 15 %/tahun, agar nilai
tabungan itu menjadi Rp
10.000.000,- pada tahun 2000
6. Berapa harus ditabung pada
1-1-1997 dengan suku bunga
20 %/tahun, agar bisa
diambil Rp 1.000.000,- tiap
tahun dari 1-1-1998 sampai
dengan 1-1-2005
A = F (A/F ; 15 % ; 9)
= 10.000.000 x 0,059957
= Rp 599.570,-
P = A (P/A ; 20 % ; 8)
= 1.000.000 x 3,837
= Rp 3.837.000,-
2
1 8
A = 1.000.000
0
2
1
9
F = 10.000.000
0
2
1
7
A = 1.000.000
F = ?
0
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
7. Berapa harus ditabung pada 1-1-1996 dengan suku bunga 15 % per tahun agar bisa
diambil setiap tahun berturut-turut sbb :
Tanggal Pengambilan
1-1-1997 Rp 500.000
1-1-1998 Rp 1.000.000
1-1-1999 Rp 1.500.000
1-1-2000 Rp 2.000.000 2
1 3 5
P = ?
G = 500.000
0
P = G (P/G ; 15 % ; 5)
= 500.000 x 5,7751
= Rp 2.887.550,-
8. Berapa harus ditabung sejumlah yang sama besar tiap tahun dari 1-1-1996 sampai dengan
1-1-2001 dengan suku bunga 20 % per tahun, agar bisa diambil tiap tahun berturut-turut
sbb :
Sehingga sisa tabungan itu persis habis
Tanggal Pengambilan
1-1-1997 Rp 1.000.000
1-1-1998 Rp 2.000.000
1-1-1999 Rp 3.000.000
1-1-2000 Rp 4.000.000
1-1-2001 Rp 5.000.000
2
1 3
6
A = ?
G = 1.000.000
0
Sehingga sisa tabungan itu persis habis
A = G (A/G ; 20 % ; 6)
= 1.000.000 x 1,98
= Rp 1.980.550,-
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
9. Berapa modal yang harus diinvestasikan sekarang dengan suku bunga 5 % per tahun, agar
dapat disediakan Rp 12.000.000,- pada tahun ke 5; Rp 12.000.000,- pada tahun ke 10; Rp.
12.000.000,- pada tahun ke 15, dan Rp 12.000.000,- pada tahun ke 20
Jawab :
n1 = 5 ; n2 = 10; n3 = 15 ; n4 = 20
F1 = 12 juta F2 = 12 juta F3 = 12 juta F4 = 12 juta
P1 = F1 (P/F ; 5 %; 5) = 12.000.000 (0,7835) = 9.402.000,-
P2 = F2 (P/F ; 5 %; 10) = 12.000.000 (0,6139) = 6.367.000,-
P3 = F3 (P/F ; 5 %; 15) = 12.000.000 (0,4810) = 5.720.000,-
P4 = F4 (P/F ; 5 %; 20) = 12.000.000 (0,3769) = 4.523.000,-
Jadi modal yang harus diinvestasikan :
P1 + P2 + P3 + P4 = Rp 27.064.000
Atau F1 = F2 = F3 = F4
P = F (A/F ; 5 %; 5) (P/A ; 5 %; 20)
= 12.000.000 (0,18097) (12,462)
= Rp 27.063.000
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
10. Seseorang mendepositokan uang sekarang Rp 20.000.000,-; 2 tahun kemudian RP
15.000.000,-; 4 tahun kemudian RP 10.000.000,-. Suku bunga 8 % per tahun. Berapa
jumlah total pada tahun ke 10 ?
Jawab :
n1 = 10 ; n2 = 8; n3 = 6 ;
F = F1 + F2 + F3
= P1 (F/P; 8 %; 10) + P2 (F/P; 8 %; 8) + P3 (F/P; 8 %; 6)
= 20 juta (2,1589) + 15 juta (1,8509) + 10 juta (1,5869)
= Rp 86.810.000,-
11. Seorang bapak memberi hadiah ultah sebesar RP 1.000.000,- per tahun dalam bentuk
tabungan, yaitu dari ultah ke 1 - 18; suku bunga 20 % per tahun. Sejak ultah ke 19 – 25 si
anak mengambil sejumlah Rp 3.000.000,- per tahun. Berapa kelebihan/kekurangan
tabungan tersebut ?
Jawab :
F1 = A1 (F/A ; 20 % ; 18)
= 1.000.000 (128,117)
= Rp 128.117.000,-
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
F2’ = P2’ (F/P ; 20 % ; 7)
= 128.117.000 (3,5832)
= Rp 459.068.830,-
Seandainya tidak diambil sampai dengan ultah ke 25 menjadi :
F2 = A2 (F/A ; 20 % ; 7)
= 3.000.000 (129,16)
= Rp 387.480.000,-
} F = F2’ - F2
= 459.068.830 – 387.480.000
= Rp 71.588.830,-
12. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan suatu mesin pada akhir tahun pertama
Rp 155.000.000,-, dan naik tiap tahun Rp 35.000.000,- selama 7 tahun. Berapa uang
yang harus disediakan sekarang untuk pengoperasian dan pemeliharaan selama 8 tahun
dengan suku bunga 6 % per tahun
Jawab :
P = 155 juta (P/A; 6 %; 8) + 35 juta (P/G; 6 %; 8)
= 155 juta (6,210) + 35 juta (19,842)
= Rp 1.657.200.000,-
ATB ANALISIS

More Related Content

Similar to ATB ANALISIS

Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknikdtree
 
Tugas pertama Ekonomi Teknik
Tugas pertama Ekonomi TeknikTugas pertama Ekonomi Teknik
Tugas pertama Ekonomi TeknikVj Dwi ShiNoda
 
Tugas Pertama Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Ekonomi TeknikTugas Pertama Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Ekonomi Teknikwybawa
 
Investasi sektor publik
Investasi sektor publik Investasi sektor publik
Investasi sektor publik M Satrio
 
Tugas ekonomi teknik # 1
Tugas ekonomi teknik # 1Tugas ekonomi teknik # 1
Tugas ekonomi teknik # 1Ibnu Siroj
 
Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1Nur Asifah sifah
 
Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1Nur Asifah sifah
 
Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1Nur Asifah sifah
 
W1 _Ruang Lingkup dan Metode Ilmu Ekonomi.ppt
W1 _Ruang Lingkup dan Metode Ilmu Ekonomi.pptW1 _Ruang Lingkup dan Metode Ilmu Ekonomi.ppt
W1 _Ruang Lingkup dan Metode Ilmu Ekonomi.pptRiri85072
 
Materi ekonomi teknik 1
Materi ekonomi teknik 1Materi ekonomi teknik 1
Materi ekonomi teknik 1Pangeran Rasa
 
Ekonomi Teknik End
Ekonomi Teknik EndEkonomi Teknik End
Ekonomi Teknik Endjuergenzhi
 
Rizky anggakusuma 3ib01_16412594
Rizky anggakusuma 3ib01_16412594Rizky anggakusuma 3ib01_16412594
Rizky anggakusuma 3ib01_16412594Rizky Angga Kusuma
 
Ekonomi teknik Tentang Elektro
Ekonomi teknik Tentang ElektroEkonomi teknik Tentang Elektro
Ekonomi teknik Tentang ElektroAhmad Musdikar
 
Makalah ekonomi teknik asbal
Makalah ekonomi teknik asbalMakalah ekonomi teknik asbal
Makalah ekonomi teknik asbalasbalkhairi
 
Makalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknikMakalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknikenooy
 

Similar to ATB ANALISIS (20)

Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Tugas pertama Ekonomi Teknik
Tugas pertama Ekonomi TeknikTugas pertama Ekonomi Teknik
Tugas pertama Ekonomi Teknik
 
Tugas Pertama Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Ekonomi TeknikTugas Pertama Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Ekonomi Teknik
 
Investasi sektor publik
Investasi sektor publik Investasi sektor publik
Investasi sektor publik
 
Buku Ekonomi Teknik (2).pdf
Buku Ekonomi Teknik (2).pdfBuku Ekonomi Teknik (2).pdf
Buku Ekonomi Teknik (2).pdf
 
Tugas ekonomi teknik # 1
Tugas ekonomi teknik # 1Tugas ekonomi teknik # 1
Tugas ekonomi teknik # 1
 
Ekonomi teknik 2
Ekonomi teknik 2Ekonomi teknik 2
Ekonomi teknik 2
 
Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1
 
Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1
 
Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1Nur asifah ekonomitekniktugas1
Nur asifah ekonomitekniktugas1
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Analisis-Manfaat-Biaya.ppt
Analisis-Manfaat-Biaya.pptAnalisis-Manfaat-Biaya.ppt
Analisis-Manfaat-Biaya.ppt
 
W1 _Ruang Lingkup dan Metode Ilmu Ekonomi.ppt
W1 _Ruang Lingkup dan Metode Ilmu Ekonomi.pptW1 _Ruang Lingkup dan Metode Ilmu Ekonomi.ppt
W1 _Ruang Lingkup dan Metode Ilmu Ekonomi.ppt
 
Materi ekonomi teknik 1
Materi ekonomi teknik 1Materi ekonomi teknik 1
Materi ekonomi teknik 1
 
Ekonomi Teknik End
Ekonomi Teknik EndEkonomi Teknik End
Ekonomi Teknik End
 
EkoTek
EkoTekEkoTek
EkoTek
 
Rizky anggakusuma 3ib01_16412594
Rizky anggakusuma 3ib01_16412594Rizky anggakusuma 3ib01_16412594
Rizky anggakusuma 3ib01_16412594
 
Ekonomi teknik Tentang Elektro
Ekonomi teknik Tentang ElektroEkonomi teknik Tentang Elektro
Ekonomi teknik Tentang Elektro
 
Makalah ekonomi teknik asbal
Makalah ekonomi teknik asbalMakalah ekonomi teknik asbal
Makalah ekonomi teknik asbal
 
Makalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknikMakalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknik
 

Recently uploaded

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (8)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

ATB ANALISIS

  • 1. ANALISIS TEKNIK DAN BIAYA Ir. Tjahjo Purtomo, MM
  • 2.  Tujuan Untuk memahami pertimbangan-pertimbangan ekonomis dalam evaluasi suatu proposal teknik sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.  Materi Konsiderasi ekonomi dalam evaluasi suatu proposal teknik, meliputi pengertian aliran uang, perubahan nilai uang karena waktu (TimeValue of Money), konsep ekivalensi, indikator- indikator perbandingan alternatif dan kriteria pengambilan keputusan. Pengertian MARR dan metode penetapannya. Pengaruh Pajak pada aliran uang, serta analisis ekonomi bagi proyek-proyek umum (Benefit Cost Rasio Analysis). Pengertian depresiasi dan analisaTitik Pulang Pokok (Break Event Point Analysis)
  • 3.  Definisi Analisis Teknik dan Biaya AnallisisTeknik dan Biaya adalah kumpulan metoda yang digunakan untuk menganalisis alternatif- alternatif mana yang harus dipilih secara sistematis sesuai dengan kondisi tertentu. Analisis Ekonomi Teknik disebut juga AnalisisTeknik dan Biaya.  Pengertian-pengertian dasar yang banyak digunakan adalah :  Aliran kas (cash flow)  Pengaruh waktu terhadap nilai uang (time value of money)  Ekivalensi (equivalence)  Suku bunga majemuk  Suku bunga nominal dan efektif
  • 4. Tata Tertib :  Keterlambatan kedatangan maksimal 5 menit, > 5 menit tidak diijinkan ikut PBM saat itu  Tidak membawa buku dan alat tulis, tidak diijinkan ikut PBM saat itu  Minimal total kehadiran 80 %, diperbolehkan ikut ETS dan atau EAS  Kehadiran 15 %,Tugas 15 %, ETS 30 %, EAS 40%
  • 5. Sistem Evaluasi  EvaluasiTengah Semester  30%  EvaluasiAkhir Semester  40%  Kehadiran  15%  Quis  15%  SAP
  • 6.
  • 7. Sekilas pengertian tentang Analisa Teknik & Biaya  Faktor ekonomi menjadi pertimbangan yang strategis di dalam aktivitas keteknikan, praktek keteknikan menjadi begitu responsive dan kreatif. Konsep yang ekonomi, jika secara hati-hati dihubungkan dengan fakta, mungkin bermanfaat di dalam mengusulkan solusi ke permasalahan dalam Analisis teknik
  • 8.  Tujuan Untuk memahami pertimbangan-pertimbangan ekonomis dalam evaluasi suatu proposal teknik sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.  Materi Konsiderasi Analisa Teknik & Biaya (ATB) dalam evaluasi suatu proposal teknik, meliputi pengertian aliran uang, perubahan nilai uang karena waktu (Time Value of Money), konsep ekivalensi, indikator-indikator perbandingan alternatif dan kriteria pengambilan keputusan. Pengertian MARR dan metode penetapannya. Pengaruh Pajak pada aliran uang, serta analisis ekonomi bagi proyek-proyek umum (Benefit Cost Rasio Analysis). Pengertian depresiasi dan analisa Titik Pulang Pokok (Break Event Point Analysis)
  • 9. Pokok Bahasan : 1. Analisis Pengambilan Keputusan 2. Proses Pengambilan Keputusan 3. Kombinasi Alternatif 4. Pemecahan Masalah BAB 1
  • 10. 1. Analisis Pengambilan Keputusan : • Pengambilan keputusan merupakan bagian utama dari keberadaan manusia dalam memecahkan masalah yang dihadapi setiap hari. - Masalah dibagi dlm 3 kategori : 1. Simple Problems, merupakan masalah yg solusinya tidak perlu terlalu banyak pertimbangan karena bukan sesuatu yang penting. 2. Intermediate Problems, merupakan masalah yang solusinya perlu pertimbangan & analisis pada satu bidang ilmu tertentu. 3. Complex Problems, merupakan masalah rumit yang solusinya perlu pertimbangan & analisis pada berbagai bidang ilmu.
  • 11. Analisis pengambilan keputusan dilakukan dgn 2 cara : - Analisis Kualitatif : dilakukan untuk menghadapi masalah sederhana & pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah sejenis. - Analisis Kuantitatif : dilakukan untuk menghadapi masalah yang cukup rumit / penting dan pengambil keputusan belum memiliki pengalaman.
  • 12. 2. Proses Pengambilan Keputusan Langkah – langkah : 1) Tujuan 2) Mengumpulkan data-data yg relevan 3) Mengidentifikasi alternatif-alternatif yang dapat dipilih 4) Memilih kriteria untuk Mengenali masalah 5) Mendefinisikan menentukan alternatif terbaik 6) Membangun hubungan antara tujuan, alternatif, data, kriteria yang dipilih untuk dijadikan suatu model 7) Memperkirakan akibat-akibat yg ditimbulkan dari setiap alternatif. 8) Pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
  • 13. 3. Kombinasi Alternatif Alternatif yang dianalisis dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori : 1. Mutually exclusive (bersifat eksklusif satu sama lain). Pada kategori ini hanya dipilih satu alternatif dari sejumlah alternatif yang ada. 2. Independent (bersifat tidak tergantung satu sama lain). Pemilihan terhadap suatu alternatif tidak tergantung pada pemilihan alternatif lain. Dimungkinkan tidak memilih satu alternatif pun, memilih satu alternatif, memilih beberapa alternatif atau bahkan semua alternatif. 3. Contingent (bersifat tergantung satu sama lain). Pemilihan suatu alternatif didasarkan terpilih atau tidaknya alternatif lain
  • 14.  Contoh Mutually Exclusive : Terdapat tiga alternatif proyek : A, B dan C. Jika alternatif yang ada bersifat mutually exclusive satu sama lain, akan terdapat empat kemungkinan kombinasi alternatif yang bersifat eksklusif satu sama lain seperti tabel berikut : Mutually Exclusive Proyek Keterangan A B C Kombinasi 1 0 0 0 Tidak satupun dipilih Kombinasi 2 1 0 0 Pilih proyek A Kombinasi 3 0 1 0 Pilih proyek B Kombinasi 4 0 0 1 Pilih proyek C
  • 15.  Contoh Independent : Jika alternatif yg ada bersifat independent, maka akan terdapat 2ⁿ = 23 = 8 kemungkinan kombinasi alternatif yg bersifat eksklusif satu sama lain seperti tabel berikut ( n = jumlah alternatif) : Independent Proyek Keterangan A B C Kombinasi 1 0 0 0 Tidak satupun dipilih Kombinasi 2 1 0 0 Pilih proyek A Kombinasi 3 0 1 0 Pilih proyek B Kombinasi 4 0 0 1 Pilih proyek C Kombinasi 5 1 1 0 Pilih proyek A dan B Kombinasi 6 1 0 1 Pilih proyek A dan C Kombinasi 7 0 1 1 Pilih proyek B dan C Kombinasi 8 1 1 1 Pilih semua proyek
  • 16.  Contoh Contingent : Jika ada alternatif yg Contingent (bersifat tergantung satu sama lain), misalnya alternatif C baru dapat dipilih kalau alternatif A terpilih, maka akan terdapat kemungkinan kombinasi alternatif yang bersifat eksklusif satu sama lain seperti tabel berikut : Contingent Proyek Keterangan A B C Kombinasi 1 0 0 0 Tidak satupun dipilih Kombinasi 2 1 0 0 Pilih proyek A Kombinasi 3 0 1 0 Pilih proyek B Kombinasi 4 1 0 1 Pilih proyek A dan C Kombinasi 5 1 1 0 Pilih proyek A dan B Kombinasi 6 1 1 1 Pilih semua proyek Ket : (nilai 0 = alternatif ditolak dan nilai 1 = alternatif diterima). Setiap baris bilangan biner menggambarkan kemungkinan kombinasi alternatif yang bersifat eksklusif satu sama lain.
  • 17. 4. Pemecahan Masalah - Pelaksanaan langkah-langkah pengambilan keputusan hingga memilih alternatif terbaik belum mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Untuk melakukan pemecahan masalah, alternatif terbaik yang dipilih haruslah diterapkan dan dilaksanakan. - Penerapan dan pelaksanaan alternatif terbaik yang diperoleh dapat saja memberikan hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi untuk melihat hasil pengambilan keputusan, apakah sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tidak.
  • 18.
  • 19. Pokok Bahasan : 1. Nilai Waktu Dari Uang ( Time Value of Money ) 2. Bunga Sederhana ( Simple Interest ) 3. Bunga Majemuk ( Compound Interest ) 4. Hukum 72 5. Konsep Ekuivalensi 6. Penerapan Ekuivalensi Dalam Analisis ATB BAB 2
  • 20. 1. Nilai Waktu dari Uang - Nilai waktu dari Uang dpt diistilahkan sebagai berikut : Rp 1000,- saat ini akan lebih berharga bila dibandingkan Rp 1000,- pada tahun depan. Hal ini disebabkan adanya bunga. - Bunga didefinisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang yang dipinjam, bisa juga diartikan sebagai pengembalian yang bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif. - Tingkat suku bunga adalah rasio antara total bunga yang dibebankan atau dibayarkan di akhir periode tertentu,dengan uang yang dipinjam pada awal periode tersebut. Contoh : Jika bunga sebesar Rp 100,- dibayarkan di akhir tahun pertama untuk pinjaman di awal tahun tsb sebesar Rp 1000,- maka tingkat suku bunganya adalah 10% per tahun.
  • 21. 2.Bunga Sederhana - Definisi : jika total bunga yg diperoleh berbanding linear dgn besarnya pinjaman awal/pokok pinjaman, tingkat suku bunga dan lama periode pinjaman yang disepakati. - Bunga sederhana jarang digunakan dlm praktik komersial modern. 3. Bunga Majemuk - Definisi : Bunga yg diperoleh dlm setiap periode yg didasarkan pd pinjaman pokok ditambah dgn setiap beban bunga yg terakumulasi sampai dengan awal periode tsb. - Bunga majemuk sering digunakan dlm praktik komersial modern.
  • 22. Penyelesaian : Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah pinjaman di awal tahun berikutnya. Perhitungan total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga dapat dilihat pada tabel berikut : Sehingga total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga adalah sebesar Rp 1.331,- (1) Tahun (2) Jumlah Pinjaman pada awal tahun (3) = (2) x 10% Bunga Pinjaman Tahun berjalan (3)=(2)+(3) Jumlah Pinjaman pada akhir tahun 1 1000,00 100,00 1.100,00 2 1.100,00 110,00 1.210,00 3 1.210,00 121,00 1.331,00
  • 23. Konsep Ekuivalensi Definisi : semua cara pembayaran yg memiliki daya tarik yg sama bagi peminjam untuk membayar kembali pokok pinjaman dan bunga. - Ekuivalensi tergantung pada : a. Tingkat suku bunga b. Jumlah uang yg terlibat c. Waktu penerimaan /pengeluaran barang
  • 24. PerhatikanTabel Berbagai Cara Pembayaran Pinjaman berikut : Cara 1 : Thn Jumlah Pinjaman Pada Awal Tahun Bunga Pinjaman untukTahun tsb Total pinjaman pada akhir tahun Pinjaman Pokok yg dibayarkan Total Pembayaran pada Akhir Tahun 1 2 3 4 5 6 Cara 1 : Pada setiap akhir tahun dibayar satu per empat pinjaman pokok di tambah bunga yang jatuh tempo 1 1.000,00 100,00 1.100,00 250,00 350,00 2 750,00 75,00 825,00 250,00 325,00 3 500,00 50,00 550,00 250,00 300,00 4 250,00 25,00 275,00 250,00 275,00 250,00 1.000,00 1.250,00
  • 25. Thn Jumlah Pinjaman Pada Awal Tahun Bunga Pinjaman untuk Tahun tsb Total pinjaman pada akhir tahun Pinjaman Pokok yg dibayarkan Total Pembayaran pada Akhir Tahun 1 2 3 4 5 6 Cara 2 : Pada setiap akhir tahun dibayar bunga yg jatuh tempo, pinjaman pokok dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-4. 1 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 100,00 2 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 100,00 3 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 100,00 4 1.000,00 100,00 1.100,00 1000,00 1.100,00 400,00 1.000,00 1.400,00
  • 26. Thn Jumlah Pinjaman Pada Awal Tahun Bunga Pinjaman untukTahun tsb Total pinjaman pada akhir tahun Pinjaman Pokok yg dibayarkan Total Pembayaran pada Akhir Tahun 1 2 3 4 5 6 Cara 3 : Pada setiap akhir tahun dilakukan pembayaran yg sama besar, yang terdiri dari sejumlah pinjaman pokok dan bunga yg jatuh tempo 1 1.000,00 100,00 1.100,00 215,47 315,47 2 784,53 78,45 862,98 237,02 315,47 3 547,51 54,75 602,26 260,72 315,47 4 286,79 28,68 315,47 286,79 315,47 2.618,84 261,88 1.000,00 1.261,88
  • 27. Thn Jumlah Pinjaman Pada Awal Tahun Bunga Pinjaman untuk Tahun tsb Total pinjaman pada akhir tahun Pinjaman Pokok yg dibayarkan Total Pembayaran pada Akhir Tahun 1 2 3 4 5 6 Cara 4 : Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan dalam satu kali pembayaran di akhir tahun ke-4 1 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 0,00 2 1.100,00 110,00 1.210,00 0,00 0,00 3 1.210,00 121,00 1.331,00 0,00 0,00 4 1.331,00 133,10 1.464,00 1000,00 1.464,10 464,10 1.000,00 1.464,10
  • 28. - Cara lain untuk melihat mengapa semua cara pembayaran itu dikatakan ekuivalen pada tingkat suku bunga 10% adalah membandingkan total bunga pinjaman yg dibayarkan dgn total pinjaman selama 4 tahun. - Perhatikan tabel Perbandingan Total Bunga thd Total pinjaman berikut : Total Bunga pinjaman yg Dibayarkan Total Pinjaman selama 4Tahun PerbandinganTotal Bunga thdTotal Pinjaman Cara I 250,00 2.500,00 0,10 Cara II 400,00 4.000,00 0,10 Cara III 261,88 2.618,84 0,10 Cara IV 464,10 4.641,00 0,10
  • 29. Pembelian sepeda motor secara kredit Harga tunai Rp 11.045.000,00 Kredit 36 bln = 36 x Rp 444.000 = Rp 15.984000,00 Kredit 42 bln = 42 x Rp 410.000 = Rp 17.220.000,00 Kredit 48 bln = 48 x Rp 383.000 = Rp 18.384.000,00
  • 30. Hukum 72 Kegunaan : untuk mengetahui perkiraan waktu yg diperlukan agar nilai investasi tunggal berjumlah dua kali lipat pada suatu tingkat suku bunga majemuk tertentu. - Cara perhitungannya adalah membagi angka 72 dgn tingkat suku bunga yg digunakan : nperkiraan = 72 : i Contoh Soal : Berapa perkiraan waktu yg diperlukan untuk menggandakan uang sebesar Rp 1.000.000,- menjadi Rp 2.000.000,- pada tingkat suku bunga 15% per tahun ? Penyelesaian : nperkiraan = 72/15 = 4,8 Diperlukan waktu sekitar 4,8 tahun untuk menggandakan uang pada tingkat suku bunga 15% per tahun.
  • 31. Kesimpulan : - Dengan suatu tingkat suku bunga yg sama, dapat dikatakan bahwa setiap cara pembayaran di masa yg akan datang yang akan melunasi sejumlah uang yg dipinjam saat ini adalah ekuivalen satu sama lain. - Ekuivalensi terjadi bila total bunga pinjaman yg dibayarkan di bagi total pinjaman menghasilkan jumlah yg sama pada cara pembayaran mana saja.
  • 32. 6.Penerapan Ekuivalensi Dalam Analisis ATB  Agar dpt menentukan pilihan terbaik, harus dibandingkan nilai (dalam hal ini uang) dari masing- masing alternatif. Nilai uang baru bisa dibandingkan bila berada pada waktu yang sama. Jika nilai uang berada pada waktu yang berbeda, harus dibawa terlebih dulu ke waktu yang sama.  Penerapan Ekuivalensi dalam analisis ATB adalah menjadikan nilai uang dari masing-masing alternatif yang akan dibandingkan menjadi nilai- nilai yang dapat dibandingkan, dengan mengonversi nilai-nilai dari waktu yang berbeda- beda ke suatu waktu yang sama.
  • 33.
  • 34.
  • 35. Bunga: Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil dari menanam modal, yang dapat dilakukan sebagai uang yang dipinjamkan atau disebut juga sebagai keuntungan (profit). Tingkat Bunga: Perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dari penanaman modal dengan modal yang ditanam tersebut dalam periode waktu tertentu atau dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara jumlah uang yang harus dibayarkan untuk penggunaan suatu modal dengan modal yang digunakan. BUNGA DAN TINGKAT BUNGA
  • 36. Nilai Uang dari Waktu Dalam melakukan ekivalensi nilai uang perlu mengetahui 3 hal, yaitu : 1. Jumlah yang dipinjam atau yang diinvestasikan 2. Periode / Waktu peminjaman atau investasi 3. Tingkat bunga yang dikenakan Perhitungan Bunga bunga yang dinyatakan per unit waktu Tingkat bunga = -------------------------------------------------------------- X 100% pinjaman pokok
  • 37. Jenis Bunga untuk melakukan perhitungan nilai uang: 1. Bunga Sederhana I = P x i x n I = Bunga yang terjadi (Rupiah) P = Induk yang dipinjam atau diinvestasikan i = Tingkat bunga per periode n = Jumlah periode yang dilibatkan 2. Bunga Majemuk I = P x i  hasilnya ditambah dengan besarnya bunga yang telah terakumulasi (I + P = Pn)  I = Pn x i , dimana n (tahun pembayaran) = 1,2,3,... dst
  • 38. Contoh Soal Bunga Sederhana :  Seseorang meminjam uang sebesar Rp.1000,- selama 3 tahun dgn tingkat suku bunga 10% per tahun. Berapa total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga jika bunga yg digunakan adalah bunga sederhana ?  Penyelesaian :  Total bunga selama 3 tahun : I = 1000 x 0,10 x 3 = 300  Total pembayaran yg harus dilakukan pd akhir tahun ketiga adalah :  F = 1000 + 300 = 1300  Sehingga total pembayaran pada akhir tahun ketiga sebesar Rp 1300,-
  • 39. Contoh soal Bunga Majemuk - Contoh Soal : Seseorang pinjam uang sebesar Rp 1000,- selama 3 thn dgn suku bunga 10% per thn. Berapa total pembayaran yg harus dilakukan pd akhir tahun ketiga jika bunga yg digunakan adalah bunga majemuk? Penyelesaian : Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah pinjaman di awal tahun berikutnya. Perhitungan total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga dapat dilihat pada tabel berikut : Sehingga total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga adalah sebesar Rp 1.331,- (1) Tahun (2) Jumlah Pinjaman pada awal tahun (3) = (2) x 10% Bunga PinjamanTahun berjalan (3)=(2)+(3) Jumlah Pinjaman pada akhir tahun 1 1000,00 100,00 1.100,00 2 1.100,00 110,00 1.210,00 3 1.210,00 121,00 1.331,00
  • 40. Diagram Alir Kas Aliran Kas Netto = Penerimaan - Pengeluaran Diagram Alir Kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi ekonomi yang dilukiskan pada garis skala waktu. Ada 2 segmen dalam suatu Diagram Aliran Kas : 1. Garis Horisontal yang menunjukkan skala waktu (periode). 2. Garis – garis Vertikal yang menunjukkan aliran kas. Titik 0 ( nol ) menunjukkan saat ini atau akhir periode nol atau awal periode 1 (satu) 0 1 2 3 4 5 n 1 periode pengeluaran penerimaan
  • 41. Bunga dan Rumus-rumus Bunga Konsep Nilai UangTerhadap Waktu (Time value of money)  Transaksi cash flow untuk beberapa tahun tidak boleh dijumlahkan karena harga uang pada tahun sekarang berbeda dengan harga uang pada tahun yang akan datang  Rp. 5.000,- tahun sekarang, lebih tinggi nilainya dengan Rp. 5.000,- pada tahun-tahun yang akan datang, karena adanya konsep suku bunga (interest rate). Misal: Pinjam Rp.100.000 Bunga 1,5% per bulan Maka tingkat suku bunga = 1,5 x 12 = 18%/per tahun , dan suku bunga 18% disebut bunga nominal (sederhana). Tetapi dalam prakteknya yang dipergunakan adalah suku bunga majemuk (effective interest rate) .
  • 42.  Perhitungan suku Bunga Majemuk adalah sebagai berikut: Pinjam Rp.100.000 Bunga 1,5% per bulan. Berapa yang harus dibayarkan setelah 1 tahun kemudian? Bulan Total dana yang dipinjamkan 0 100.000 1 100.000 + 0,015(100.000) = 100.000(1+0,015) 2 100.000(1+0,015) + [0,015x100.000(1+0,015)] = 100.000(1+0,015)2 3 100.000(1+0,015)2+ [0,015x100.000(1+0,015)2] =100.000(1+0,015)3 4 100.000(1+0,015)3+ [0,015x100.000(1+0,015)3] =100.000(1+0,015)4 …….. 12 …………………………=100.000(1+0,015)12 = 119.560
  • 43. 119.560 – 100.000 Suku bunga majemuk : = ---------------------- x 100%=0,195619,56% 100.000 Jadi bunga majemuk lebih besar daripada bunga nominal Rumus suku bunga majemuk: i effective = ( 1+ i )n –1 Dimana : ieffective = interest; n = jangka waktu modal didepositokan/dipergunakan Contoh : Pinjaman Rp. 1.000.000 i = 1,5% tiap bulan Berapa besar bunga (i) untuk n = 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 1 tahun? Solusi :  i = 1,5% = 0,015 per bulan  3 bulan = i = ( 1+ 0,015)3-1 = 0.045678 atau Rp 45.678  6 bulan = i = ( 1+ 0,015)6-1 = 0.093443 atau Rp 93.443  9 bulan = i = ( 1+ 0,015)9-1 = 0.14339 atau Rp 143.390  1 tahun = i = ( 1+ 0,015)12-1 = 0.195618 atau Rp 195.618
  • 44. Rumus-Rumus Bunga Majemuk Simbol pada Bunga Majemuk: P = Present worth (jumlah uang saat ini) F = future worth (jumlah uang masa datang) n = number /time  jangka waktu/umur teknis (minggu, hari, bulan, tahun) i = interest rate  suku bunga/periode A = annual  pembayaran seragam atau secara merata / periode G = gradient  peningkatan pembayaran yang konstan
  • 45. RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 45 Single-Payment Compound-Amount Factor (Discrete Compounding, Discrete Payments) Year Amount at Beginning of Year Interest Earned During Year Compound Amount at End of Year 1 P(1+i)0 P(1+i)0 i P(1+i)0 + P(1+i)0 i = P(1+i)1 2 P(1+i)1 P(1+i)1 i P(1+i)1 + P(1+i)1 i = P(1+i)2 3 P(1+i)2 P(1+i)2 i P(1+i)2 + P(1+i)2 i = P(1+i)3 n P(1+i)n-1 P(1+i)n-1 i P(1+i)3 + P(1+i)3 i = P(1+i)4 F = P (1 + i)n atau F = P ( F/P,i,n )
  • 46. Single-Payment Compound-Amount Factor (Discrete Compounding, Discrete Payments) 0 1 2 3 n-1 n Single-Payment Present-Worth Factor F = P (1 + i)n atau F = P ( ) F/P,i,n P diketahui F=?
  • 47. RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 47 atau P = F ( ) P/F, i,n           n i F P 1 1 0 1 2 3 n-1 n P F Single-Payment Present-Worth Factor Single-Payment Compound-Amount Factor Single-Payment Present-Worth Factor (Discrete Compounding, Discrete Payments)
  • 48. Mencari F, jika diketahui P Contoh : Bunga 10% per tahun, uang Rp 1.000.000 akan ekivalen dengan berapa dalam waktu 3 tahun?  P = 1000.000 , i = 0,10 F = 1000.000 (1+0,10)3 = 1000.000 (F/P,10%,3) F = 1000.000 (1,3310) = 1.331.000 F = P (1 + i)n atau F = P ( ) F/P,i,n 0 1 2 3 n-1 n P=1000.000 F=? i=10%
  • 49. Mencari P, jika diketahui F Contoh : Berapa modal yang harus di investasikan pada 1 Januari 2011 agar pada 1 Januari 2021 modal tersebut menjadi Rp.1.791.000, dengan bunga 6% per tahun F = 1.791.000 Pembahasan: n = 10 tahun; F = Rp.1.791.000 P = F(P/F,i,n) = 1.791.000 (1+0,06)-10 = 1.791.000 (0,5584) = Rp. 1.000.000 0 1 2 3 n-1 n P=? F=1.791.00 i=6%
  • 50. Contoh soal 1  Seseorang meminjam Rp 1.200 diawal tahun pertama dengan rencana mengembalikan pada akhir tahun ke-5.Tetapi di awal tahun ke -3, orang tersebut menambah pinjaman sebesar Rp 800 yang akan dikembalikan bersamaan dengan pengembalian pinjaman pertama. Berapa besar uang yang harus dikembalikan di akhir tahun ke-5, jika tingkat suku bunga 12% per tahun? 1.200 800 1 2 3 4 5 F= ?
  • 52. Contoh soal 2 Seseorang meminjamkan uang di awal tahun pertama dengan rencana akan dikembalikan di akhir tahun ke-2 sebesar Rp 800 dan Rp 1.200 di akhir tahun ke-5. Berapa besar uang yang dipinjamkan, jika tingkat suku bunga 15%? P = P1 + P2 P = 800 (P/F,15%,2) +1.200 (P/F,15%,5) P = 800(0,75614) + 1.200(0,49718) P = 1.201,53.
  • 53. Contoh soal 3  Seseorang menginvestasikan sejumlah uang di awal tahun pertama. Di awal tahun ke-3, dia menambah investasinya sebesar 1,5 kali dari investasi pertama. Jika tingkat bunga 10% per tahun, dan diinginkan agar nilai investasinya menjadi Rp 2.000 di akhir tahun ke-5. Berapa besar investasi yang ditanamkan diawal tahun pertama dan dan awal tahun ke-3? F= 2000 X 1.5 X I = 10% 0 1 2 3 4 5 2000 = F1 + F2 2000 = X(F/P, 10%, 5 + 1.5X(F/P,10%,3) 2000 = X(1.6105) + 1.5X(1.331) X = 554.48 Investasi di awal tahun pertama sebesar Rp 554.48 dan diawal tahun ke-3 sebesar Rp 831.72
  • 54. Contoh soal 4  Jika investasi sebesar Rp 1000 diawal tahun pertama dan Rp 1500 di awal tahun ke-4 memberikan hasil Rp 4200 pada akhir tahun ke-5. Berapa besar tingkat bunga yang berlaku? 1500 I = ?% 5 1000 F= 4200 0 1 2 3 4 F = F1 + F2 4200 = 1000(F/P, i%, 5 + 1500(F/P,i%,2) Jika i = 15%  1000(2.01136) + 1500(1.3225) = 3.995 Jika i = 18%  1000(2.28776) + 1500(1.3924) = 4.376 Dengan interpolasi linear, diperoleh tingkat suku bunga   % 61 . 16 % 15 % 18 3995 4376 3995 4200 15 i            
  • 55. Contoh soal 5  Seseorang mengharapkan untuk menerima Rp 10 juta pada akhir 2010 dan pada akhir 2011. Berapa besar nilai uang (Present value) yang harus disimpan untuk penerimaan tersebut diatas pada awal tahun 2005, tingkat bunga 10%?
  • 56. 05 06 07 08 09 10 11 P=? 10 jt 10 jt i = 10% P = P1 + P2 =10 jt (P/F,10%,5) + 10 jt(P/F,10%,6) = 10 jt (0.6209) + 10 jt (0.5645) = 11.854 jt
  • 57. 3.3 UNIFORM SERIES FORMULAS  Seringkali arus kas yang dihadapi berupa sederetan arus kas masuk atau arus kas keluar yang besarnya sama,A,yang terjadi setiap akhir periode selama n periode dengan tingkat suku bunga ,i, per tahun. Deret seragam seperti itu disebut anuitas.  Rumus dan tabel yang disajikan dihitung berdasarkan kondisi : 1. P berada satu periode sebelum A pertama. 2. F berada bersamaan denganA terakhir 3. A dimulai di akhir periode pertama sampai akhir periode ke n
  • 58. RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 58 atau F = A ( ) F/A, i, n            i i A F n 1 1 0 1 2 3 n-1 n A F Equal-Payment-Series Compound-Amount Factor A A A A 3.3.1 Mencari F, jika diketahui A (Discrete Compounding, Discrete Payments)
  • 59. Contoh : Jika seseorang menabung Rp.100.000 tiap bulan selama 25 bulan dengan bunga 1 % per bulan, berapakah yang ia miliki pada bulan ke25 tersebut ? Solusi :  Diagram aliran kas dari contoh ditunjukkan pada gambar dibawah ini F = A(F/A, i%,N) = Rp 100.000 (F/A,1%,25) = Rp 100.000 (28.243) = Rp 2.824.300 Jadi, pada bulan ke 25 jumlah uang yang dimiliki adalah Rp. 2.824.300.
  • 60. RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 60 atau A = F ( ) A/F, i, n            1 1 n i i F A 0 1 2 3 n-1 n A F Equal-Payment-Series Sinking-Fund Factor A A A A 3.3.2 Mencari A, jika diketahui F (Discrete Compounding, Discrete Payments)
  • 61. Contoh soal  Berapa besar pembayaran yang harus disetorkan 4 kali berturut-turut di setiap akhir tahun agar terakumulasi menjadi Rp 1,464.10 pada akhir tahun ke-4, bila tingkat bunga 10%? A A A A A=? i=10% F=1,464.10 1 2 3 4 Rumus : A= F(A/F,i, n) = 1,464.10 (A/F, 10%,4) = 1,464.10 (0.21547) = 315.47 Nilai Rp 1,464.10 pada akhir tahun ke-4 ekivalen dengan pembayaran a kali berturut-turut setiap akhir tahun sebesar Rp 315.47 per tahun pada tingkat suku bunga 10% per tahun.
  • 62. RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 62 atau A = P ( ) A/P, i, n               1 1 1 n n i i i P A 0 1 2 3 n-1 n A P Equal-Payment-Series Capital Recovery Factor A A A A 3.3.4 Mencari A, jika diketahui P (Discrete Compounding, Discrete Payments)
  • 63. Contoh soal  Berapa besar pembayaran dengan jumlah yang sama di setiap akhir tahun selama 4 tahun berturut-turut yang ekivalen dengan Rp 1000 di awal tahun pertama dengan tingkat bunga 10% per tahun? A=? i=10% 1 2 3 4 P= 1000 A A A A Rumus : A= P(A/P,i, n) = 1,000 (A/P, 10%,4) = 1,000 (0.31547) = 315.47 Nilai Rp 1,000 kini ekivalen dengan pembayaran di setiap akhir tahun selama 4 tahun berturut-turut sebesar Rp 315,47 pada tingkat bunga 10% per tahun
  • 64. RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 64 atau P = A ( ) P/A, i, n               n n i i i A P 1 1 1 0 1 2 3 n-1 n A P Equal-Payment-Series PresentWorth Factor A A A A 3.3.4 Mencari P, jika diketahui A (Discrete Compounding, Discrete Payments)
  • 65. Contoh soal  Berapa nilai ekivalen dari 4 kali penarikan setiap akhir tahun dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 315,47 denngan tingkat bunga 10% per tahun? P=? i=10% 1 2 3 4 A A A A A=315,47 Rumus : P= A(P/A,i, n) = 315,47 (P/A, 10%,4) = 315,47 (3.16987) = 1,000 Nilai 4 kali penarikan setiap akhir tahun secara berturut-turut yang masing- masing sebesar Rp 315,47 ekivalen dengan Rp 1.000 pada saat ini, dengan tingkat bungan 10%
  • 66. RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 66 atau A = G ( ) A/G, i, n             1 1 1 n i n i G A Uniform-Gradient- Series Factor 0 1 2 3 n-1 n (n-2)G (n-1)G 2G G 0 1 2 3 n-1 n A A A A A Uniform-Gradient-Series Factor (Discrete Compounding, Discrete Payments)
  • 67. Deret Gradient (Jumlah kenaikan yang sama) 0 1 2 3 4 n-2 n-1 n G 2 G 3 G (n-3) G (n-2) G (n-1) G Biaya perawatan kendaraan bermotor tahun pertama Rp 150 ribu, tahun kedua Rp 175 ribu, dan tahun ketiga Rp 200 ribu dan seterusnya, berarti kenaikan biaya Perawatan Rp 25 ribu per tahun dinamakan Gradien per tahun Rp 25 ribu
  • 68. Selanjutnya : P = G (P/G,i%, n)  rumus 7 A = G (A/G,i%, n)  rumus 8 F = G (F/G, i%, n)  rumus 9 Contoh : Perkiraan ongkos operasi dan perawatan mesin-mesin yang digunakan oleh pabrik adalah Rp 6 juta pada tahun pertama, Rp 6,5 juta pada tahun kedua, dan seterusnya selalu meningkat Rp 0,5 juta per tahun sampai tahun ke 5. Bila tingkat bunga 15% per tahun, maka hitunglah: a. Nilai sekarang dari semua ongkos tersebut (P) b. Nilai semua ongkos tersebut pada akhir tahun ke 5 (F) c. Nilai deret seragam dari semua ongkos tersebut selama 5 tahun (A) Solusi: a. P = P1 + P2 = 6 juta (P/A,15%,5) + 0,5 juta (P/G,15%,5) = 6 juta (3,352) + 0,5 juta (5,775) = Rp 22.999.500
  • 69. b. Nilai pada akhir tahun ke 5 dapat dihitung F = P (F/P,15%,5) = 22.999.500 (2,011) = Rp 46.252.000 atau F = F1 + F2 = 6 juta (F/P,15%,5) + 0,5 juta (F/G,15%,5) = 6 juta (6,742) + 0,5 juta (11,62) = Rp 46.252.000 c. Nilai deret seragam : A = P (A/P,15%,5) = 22.999.500 (0,29832) = Rp 6.861.000 atau A = A1+ A2 = 6 juta + 0,5 juta (A/G,15%,5) = 6 juta + 0,5 juta (1,723) = Rp 6.861.000 0 1 2 3 4 5 A = 6 jt G = 0,5 jt
  • 70. Contoh untuk Gradien menurun 1000 800 600 400 200 0 1 2 3 4 5 6 7 i = 10% Berapakah nilai A agar keseluruhan nilai-nilai pada diagram aliran kas sama? Solusi : Harga F7 = 1000 (F/A,10%,5) – 200 (F/G,10%,5) = 1000 (6,1051) – 200 (11,0508) = = 6.105,1 – 2.210,16 = 3.894,94 = F7 A2 = 3.894,94(A/F,10%,7) = 637,90 ribu/ tahun selama 7 tahun dengan bunga 10% A1 = dianggap 1000 G = dianggap - 200 A2 = ?
  • 71. Rumus-Rumus Bunga Majemuk Soal latihan 1. Hitung suku bunga majemuk dalam per tahun bila suku bunga adalah :  12% per enam bulan  12% per kuartal  12% per bulan Pembahasan : a. i dalam setahun jika i per enam bulan =12% i dalam setahun = (1 + 0,12)12/6 –1 = 0,2544 = 25,44% b. i dalam setahun jika i per kuartal =12% i dalam setahun = (1 + 0,12)12/4 –1 = 0,4049 = 40,49% c. i dalam setahun jika i per bulan =12% i dalam setahun = (1 + 0,12)12/1 –1 = 2,8959 = 289,59%
  • 72. 2. Suku bunga suatu bank 0,5% per minggu. Hitung suku bunga nominal dan majemuk dalam per tahun ! Pembahasan Diketahui i per minggu = 0,5% = 0,005 Asumsi i tahun = 52 minggu i nominal = 0,5% x 52 = 26% per tahun i eff = (1+ 0,005)52 –1 = 0,296 = 29,6% per tahun 3. Hitung suku bunga majemuk dan nominal jika suku bunga 15% per hari Pembahasan Diketahui suku bunga (i ) per hari = 15% = 0,15 Asumsi 1 tahun = 366 hari i nominal = 15% x 366 = 54,9% per tahun i eff = (1+ 0,15)366 – 1 = 0,6421 = 64,21% per tahun
  • 73. 5. Seorang mahasiswa yang akan merencanakan pesta wisuda 3 tahun yang akan datang. Perkiraan biaya pesta adalah Rp 10 juta. Berapa besar biaya yang disiapkan saat ini, jika suku bunga per tahun 12% Diketahui : F = 10 juta i = 12% per tahun n = 3 tahun P = ? Pembahasan : P = 10 juta ( P/F, 12%,3) P = 10 juta (0,7118) = 7,118 juta atau 1 P = F ----------- = 10 juta (0,7118) = 7,118 juta (1+0.12)3 P = ? 0 3 i = 12% F = 10 jt
  • 74. Rumus-Rumus Bunga Majemuk 6. Seorang pengusaha merencanakan untuk meminjam uang sebesar Rp 50 juta pada sebuah bank. Uang tersebut dikembalikan 5 tahun yang akan datang. Jika bunga 1,5% per bulan. Berapa uang yang harus di kembalikan? Pembahasan : P = Rp 50 juta n = 5 tahun Bunga effektif per tahun = (1 + 0,015)12 –1 = 0,1956 = 19,56% F = P (1+ i )n = 50 juta (1 + 0,0015 )5 = 50 juta (2,443) = Rp 122,15 jt P = 50 jt F = ? 0 5 i = 19,56%
  • 75. Contoh Sebuah industri yang sedang didirikan membutuhkan sebuah mesin CNC yang harganya saat ini adalah Rp. 200 juta. Pimpinan perusahaan memutuskan untuk membeli mesin tersebut dengan, pembayaran angsuran selama 5 tahun dan dibayar tiap bulan dengan jumlah angsuran yang sama. Jumlah maksimum yang bisa diangsur adalah 75% dari harganya. Bila bunga yang berlaku adalah 1% per bulan, berapakah besarnya angsuran yang harus dibayar tiap bulan ? Solusi : Jumlah yang akan diangsur adalah 75% x Rp. 200 juta = Rp.150 juta. Besarnya angsuran tiap bulan adalah selama 5 atau 60 bulan A = P(P/A.i%,n) = Rp. 150 juta (A/P,1 %, 60) = Rp. 150 juta (0,2224) = Rp. 3,336 juta
  • 76. Contoh : Seorang investor menawarkan rumah dengan pembayaran kredit, sebuah rumah ditawarkan dengan membayar uang muka Rp. 10 juta dengan angsuran yang sama selama 100 bulan sebesar Rp. 200 ribu per bulan. Bila bunga yang berlaku adalah 1 % per bulan, berapakah harga rumah tersebut bila harus dibayar kontan saat ini ? Solusi : Harga rumah tersebut saat ini adalah harga uang muka ditambah harga saat ini dari angsuran yang harus dibayar. Harga saat ini dari angsuran selama 100 bulan adalah : P = A (P/A, i%, N) = Rp. 200.000 (P/A, 1%,100) = Rp. 200.000 (63,029) = Rp.12.603.800 jadi harga rumah tersebut saat ini adalah = Rp. 12.603.800 + Rp. 10.000.000 = Rp 22.603.800
  • 77. Contoh Seorang guru yang berusia 30 tahun merencanakan tabungan hari tua sampai berusia 55 tahun berharap agar tabungan itu bisa dinikmati selama 20 tahun mulai umur 56 sampai umur 75 tahun. juga merencanakan akan mengambil uang yang jumlahnya sama tiap tahun selama 20 tahun tersebut. Ia merencanakan akan menabung mulai akhir tahun depan. Bila ia akan menabung dengan jumlah Rp 300,000 per tahun dan bunga yang diperoleh adalah 15% per tahun, berapakah yang bisa dia ambil tiap tahun pada saat usianya antara 56 - 75 tahun ? Solusi : 30 31 55 A1 = 300.000 56 75 A2= ? i = 15% Perhitungan tahap I, total dana pada usia 55 tahun (F55) : F55 = A1(F/A, 15%, 25) = 300.000 (212,793) = Rp 63.837.900 kemudian F55 ini menjadi nilai P55, yang Selanjutnya dipergunakan sebagai Dasar perhitungan A2: A2 = P(A/P, 15%, 20) = 63.837.900 (0,15976) = Rp 10.198.742 dana yang diterima tiap tahun Mulai usia 56 sampai dengan 75
  • 78. Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur Contoh: Perhatikan diagram aliran kas pada gambar 2.16. dengan menggunakan tingkat bunga 12% tentukanlah nilai P, F, danA dari keseluruhan aliran kas tersebut : 0 1 2 3 4 5 6.000 10.000 3.000 0 12.000 8.000
  • 79. Lanjutan Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur  Untuk memperoleh nilai P dari keseluruhan diagram tersebut maka dilakukan konversi setiap ada aliran kas ke nilai awal (ditahun ke 0) P0 = Rp. 6.000 P1 = Rp.10.000 (P/F,12%,1) = Rp.10.000 (0,8929) = Rp. 8.929 P2 = Rp. 3000 (P/F,12%, 2) = Rp. 3.000 (0,7972) = Rp. 2.391,6 P3 P3 = 0 P4 = Rp.12.000 (P/F,12%, 4) = Rp.12.000 (0,6355) = Rp. 7.626 P5 = Rp. 8000 (P/F,12%, 5 ) = Rp. 8.000 (0,5674) =.Rp. 4,539,2 Sehingga nilai P keseluruhan aliran kas tersebut adalah, P = P0 + P1 + P2 + P3 + P4 + P5 = 6.000 + 8.929 + 2.391,6 + 0 + 7.626 + 4.539,2 = Rp. 29.485,8
  • 80. Lanjutan Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur Dengan mengetahui nilai P maka nilai F (pada tahun ke-5) dan A (selama 5 tahun) dapat dihitung dengan mudah sebagai berikut : F =P(F/P,MN) = Rp. 29.485,8 (F/P,12%, 5) = Rp. 2.9485,8 (1,762) = Rp. 51.953,98 A = P (A/P, i%, N) = Rp. 29.485,8 (A/P,12%, 5) = Rp. 29.485,8 (0,27741) = Rp. 8.179,66 Ringkasan Faktor-faktor Pemajemukan Diskret
  • 81. Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga 1. Bila Rp 1.000.000,- ditabung pada 1-1-1994 dengan suku bunga 15 % per tahun, berapa nilai tabungan itu pada 1-1- 2004. 2 1 6 P = 10.000.000 A = ? 0 2 1 3 5 P = ? F = 10.000.000 0 2 1 3 10 P = 1.000.000 F = ? 0 F = P (F/P ; 15 % ; 10) = 1.000.000 x 4,0456 = Rp 4.045.600,- 2. Berapa harus ditabung pada 1-1-1995, dengan suku bunga 20 % per tahun agar nilai tabungan itu menjadi Rp 10.000.000,- pada 1-1- 2000. 3. Bila Rp 10.000.000,- ditabung pada 1-1-1999 dengan suku bunga 25 % per tahun, berapa bisa diambil tiap tahun sejumlah yang sama besar dari 1-1-2000 sampai dengan 1-1- 2005 sehingga sisa tabungan itu persis habis. P = F (P/F ; 20 % ; 5) = 10.000.000 x 0,4019 = Rp 4.019.000,- A = P (A/P ; 25 % ; 6) = 10.000.000 x 0,33882 = Rp 3.388.200,-
  • 82. Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga 4. Bila Rp 1.000.000,- ditabung tiap tahun dari 1-1-1999 sampai 1-1-2005 dengan suku bunga 12 %/tahun, berapa nilai tabungan itu pada 2005 F = A (F/A ; 12 % ; 7) = 1.000.000 x 10,089 = Rp 10.089.600,- 5. Berapa harus ditabung sejumlah yang sama besar tiap tahun dari 1-1-1992 sampai 1-1-2000 dengan suku bunga 15 %/tahun, agar nilai tabungan itu menjadi Rp 10.000.000,- pada tahun 2000 6. Berapa harus ditabung pada 1-1-1997 dengan suku bunga 20 %/tahun, agar bisa diambil Rp 1.000.000,- tiap tahun dari 1-1-1998 sampai dengan 1-1-2005 A = F (A/F ; 15 % ; 9) = 10.000.000 x 0,059957 = Rp 599.570,- P = A (P/A ; 20 % ; 8) = 1.000.000 x 3,837 = Rp 3.837.000,- 2 1 8 A = 1.000.000 0 2 1 9 F = 10.000.000 0 2 1 7 A = 1.000.000 F = ? 0
  • 83. Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga 7. Berapa harus ditabung pada 1-1-1996 dengan suku bunga 15 % per tahun agar bisa diambil setiap tahun berturut-turut sbb : Tanggal Pengambilan 1-1-1997 Rp 500.000 1-1-1998 Rp 1.000.000 1-1-1999 Rp 1.500.000 1-1-2000 Rp 2.000.000 2 1 3 5 P = ? G = 500.000 0 P = G (P/G ; 15 % ; 5) = 500.000 x 5,7751 = Rp 2.887.550,- 8. Berapa harus ditabung sejumlah yang sama besar tiap tahun dari 1-1-1996 sampai dengan 1-1-2001 dengan suku bunga 20 % per tahun, agar bisa diambil tiap tahun berturut-turut sbb : Sehingga sisa tabungan itu persis habis Tanggal Pengambilan 1-1-1997 Rp 1.000.000 1-1-1998 Rp 2.000.000 1-1-1999 Rp 3.000.000 1-1-2000 Rp 4.000.000 1-1-2001 Rp 5.000.000 2 1 3 6 A = ? G = 1.000.000 0 Sehingga sisa tabungan itu persis habis A = G (A/G ; 20 % ; 6) = 1.000.000 x 1,98 = Rp 1.980.550,-
  • 84. Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga 9. Berapa modal yang harus diinvestasikan sekarang dengan suku bunga 5 % per tahun, agar dapat disediakan Rp 12.000.000,- pada tahun ke 5; Rp 12.000.000,- pada tahun ke 10; Rp. 12.000.000,- pada tahun ke 15, dan Rp 12.000.000,- pada tahun ke 20 Jawab : n1 = 5 ; n2 = 10; n3 = 15 ; n4 = 20 F1 = 12 juta F2 = 12 juta F3 = 12 juta F4 = 12 juta P1 = F1 (P/F ; 5 %; 5) = 12.000.000 (0,7835) = 9.402.000,- P2 = F2 (P/F ; 5 %; 10) = 12.000.000 (0,6139) = 6.367.000,- P3 = F3 (P/F ; 5 %; 15) = 12.000.000 (0,4810) = 5.720.000,- P4 = F4 (P/F ; 5 %; 20) = 12.000.000 (0,3769) = 4.523.000,- Jadi modal yang harus diinvestasikan : P1 + P2 + P3 + P4 = Rp 27.064.000 Atau F1 = F2 = F3 = F4 P = F (A/F ; 5 %; 5) (P/A ; 5 %; 20) = 12.000.000 (0,18097) (12,462) = Rp 27.063.000
  • 85. Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga 10. Seseorang mendepositokan uang sekarang Rp 20.000.000,-; 2 tahun kemudian RP 15.000.000,-; 4 tahun kemudian RP 10.000.000,-. Suku bunga 8 % per tahun. Berapa jumlah total pada tahun ke 10 ? Jawab : n1 = 10 ; n2 = 8; n3 = 6 ; F = F1 + F2 + F3 = P1 (F/P; 8 %; 10) + P2 (F/P; 8 %; 8) + P3 (F/P; 8 %; 6) = 20 juta (2,1589) + 15 juta (1,8509) + 10 juta (1,5869) = Rp 86.810.000,- 11. Seorang bapak memberi hadiah ultah sebesar RP 1.000.000,- per tahun dalam bentuk tabungan, yaitu dari ultah ke 1 - 18; suku bunga 20 % per tahun. Sejak ultah ke 19 – 25 si anak mengambil sejumlah Rp 3.000.000,- per tahun. Berapa kelebihan/kekurangan tabungan tersebut ? Jawab : F1 = A1 (F/A ; 20 % ; 18) = 1.000.000 (128,117) = Rp 128.117.000,-
  • 86. Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga F2’ = P2’ (F/P ; 20 % ; 7) = 128.117.000 (3,5832) = Rp 459.068.830,- Seandainya tidak diambil sampai dengan ultah ke 25 menjadi : F2 = A2 (F/A ; 20 % ; 7) = 3.000.000 (129,16) = Rp 387.480.000,- } F = F2’ - F2 = 459.068.830 – 387.480.000 = Rp 71.588.830,- 12. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan suatu mesin pada akhir tahun pertama Rp 155.000.000,-, dan naik tiap tahun Rp 35.000.000,- selama 7 tahun. Berapa uang yang harus disediakan sekarang untuk pengoperasian dan pemeliharaan selama 8 tahun dengan suku bunga 6 % per tahun Jawab : P = 155 juta (P/A; 6 %; 8) + 35 juta (P/G; 6 %; 8) = 155 juta (6,210) + 35 juta (19,842) = Rp 1.657.200.000,-