Pengaruh sistem ekonomi liberal Indonesia

2. S I S T E M TA N A M PA K S A ,
S I S T E M K U LVA S I , S I S T E M
B U D I D AYA ATA U
C U LT U U R S T E L S E L
M E R U PA K A N S U AT U
P E R AT U R A N YA N G
D I K E L U A R K A N O L E H
G U B E R N U R J E N D E R A L
J O H A N N E S VA N D E N B O S C H
PA D A TA H U N 1 8 3 0 YA N G
M E W A J I B K A N S E T I A P D E S A
M E N Y I S I H K A N S E B A G I A N
TA N A H N YA -
S E K I TA R 2 0 % D A R I T O TA L TA N A H N YA U N T U K D I TA N A M I K O M O D I T I
E K S P O R K H U S U S N YA K O P I , T E B U D A N TA R U M . PA R A P E N D U D U K
W A J I B M E N Y E R A H K A N H A S I L PA N E N N YA K E PA D A P E M E R I N TA H
C O L O N I A L M E L A L U I P E N G U A S A S E T E M PAT.

3. BERAWAL PADA TAHUN 1830,
PEMERINTAH BELANDA SUDAH HAMPIR
BANGKRUT SETELAH TERLIBAT DALAM
PERANG DIPONEGORO. SAAT ITU
JENDERAL JUDO MENDAPATKAN
PERINTAH UNTUK MENJALANKAN
PROGRAM KULTUURSTELSEL UNTUK
MENUTUPI DEFISIT ANGGARAN
PEMERINTAH COLONIAL SERTA MENGISI
KAS PEMERINTAH KOLONIAL YANG KALA
ITU SEDANG KOSONG.
AWAL MULA SISTEM CULTUURSTELSEL
DILAKUKAN, KARENA PEMERINTAH
KOLONIAL BELANDA BERANGGAPAN
BAHWA DESA DI PULAU JAWA MEMILIKI
HUTANG SEWA TANAH PADA
PEMERINTAH KOLONIAL.

4. TANAM PAKSA DILATARBELAKANGI
BEBERAPA HAL, YANG PERTAMA PADA
MASA KEPEMIMPINAN NAPOLEON,
BELANDA TERLIBAT DALAM SEBUAH
PEPERANGAN YANG MENGHABISKAN
BIAYA YANG AMAT BESAR. YANG KEDUA,
PERANG DIPONEGORO YANG
MENGHABISKAN BIAYA KURAN LEBIH
20.000.000 GULDEN, DAN MERUPAKAN
SEBUAH PERLAWANAN RAKYAT
JAJAHAN TERMAHAL BAGI BELANDA.
YANG KETIGA, TERJADI PERANG
KEMERDEKAAN BELGIA YANG DIAKHIRI
DENGAN PEMISAHAN BELGIA DARI
BELANDA PADA TAHUN 1830.

5. KEEMPAT, KAS NEGARA BELANDA
KOSONG DAN UTANG YANG DITANGGUNG
BELANDA SANGAT BESAR. KELIMA,
PENANAMAN KOPI TIDAK MENGASILKAN
BANYAK UANG. KEENAM, TERHENTINYA
SEBUAH PRODUKSI TANAMAN EKSPOR
PADA SISTEM SEWA TANAH
BERLANGSUNG. KETUJUH, KEGAGALAN
USAI MEMPRAKTEKKAN SEBUAH
GAGASAN LIBERAL 1816 – 1830 YANG
MEKESPLOITASI TANAH JAJAHAN
UNTUK MEMBERIKAN KEUNTUNGAN
YANG BESAR BAGI PENJAJAH

6. TANAM PAKSA SENDIRI BERTUJUAN
UNTUK MEMPEROLEH PENDAPATAN
YANG BESAR DAN MEMPUNYAI
KEWAJIBAN UNTUK MENANAM
TANAMAN YANG LAKU SERTA
DIBUTUHKAN DI PASAR EROPA

7. TANAM PAKSA TENTUNYA BERDAMPAK
BAGI MASYARAKAT INDONESIA. DARI
TANAM PAKSA RAKYAT TERBEBANI
KARENA HARUS MENYERAHKAN
SEBAGIAN TANAH DAN HASIL
PANENNYA, MENGIKUTI KERJA RODI
DAN MEMBAYAR PAJAK. LADANG YANG
DIMILIKI OLEH PENDUDUK TIDAK
TERAWATT KARENA HARUS MELAKUKAN
KERJA RODI YANG BERKEPANJANGAN.
LALU MUNCULNYA WABAH PENYAKIT.
DAMPAK BAIKNYA, SEMUA RAKYAT
INDONESIA MENGENAL TANAMAN
DENGAN KUALITAS EKSPOR DAN
MENGETAHUI TEKNIK MENANAM
BERBAGAI JENIS TANAMAN BARU.

8. BAGI KOLONIAL BELANDA TANAM
PAKSA TENTUNYA MENDAPATKAN
BANYAK DAMPAK POSITIF, SEPERTI KAS
YANG AWALNYA KOSONG MENJADI
TERISI KEMBALI, HUTANG – HUTANG
PEMERINTAH KOLONIAL TERLUNASI,
PERDAGANGAN MENJADI BERKEMBANG
PESAT DAN AMSTERDAM SUKSES
MENJADI KOTA PUSAT PERDAGANGAN
DUNIA.

9. SISTEM TANAM PAKSA MEMILIKI BEBERAPA
ATURAN YANG HARUS DITAATI OLEH SEMUA
PIHAK YANG TERKAIT. YANG PERTAMA,
PARA PENDUDUK MENYEDIAKAN SEBAGIAN
DARI TANAHNYA UNTUK PELAKSANAAN
SISTEM TANAM PAKSA. KEDUA, TANAH
PERTANIAN YANG DISEDIAKAN OLEH
PENDUDUK UNTUK PELAKSANAAN SEBUAH
SISTEM TANAM PAKSA TIDAK MELEBIHI
SEPERLIMA DARI TANAH PERTANIAN YANG
DIPUNYAI OLEH PENDUDUK DESA. KETIGA,
WAKTU DAN PEKERJAAN YANG DIBUTUHKAN
UNTUK MENANAM SEBUAH TANAMAN
TANAM PAKSA TIDAK BOLEH MELEBIHI
PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENANAM TANAMAN PADI

10. KEEMPAT, TANAH YANG DISEDIAKAN
OLEH PENDUDUK BEBAS DARI PAJAK.
KELIMA, ADANYA SEBUAH CULTUUR
PROSENTEN (PRESENTASI
KEUNTUNGAN) YANG DIBERIKAN
KEPADA PENGAWAS TANAM PAKSA.
KEENAM, HASIL DARI TANAMAN SISTEM
TANAM PAKSA DISERAHKAN KEPADA
PEMERINTAH HINDIA BELANDA, JIKA
HASILNYA KURANG DARI PAJAK MAKA
HARUS DIBAYAR OLEH RAKYAT, JIKA
HASILNYA LEBIH MAKA KELEBIHANNYA
AKAN DIBERIKAN KEPADA PENDUDUK.
KETUJUH, KEGAGALAN DALAM PANEN
YANG BUKAN KESALAHAN PETANI AKAN
MENJADI TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH

11. KEDELAPAN, PENDUDUK DESA YANG
BEKERJA DALAM PELAKSANAAN TANAM
PAKSA BERADA DIBAWAH
PENGAWASAN LANGSUNG OLEH
PENGUASA PRIBUMI, SEDANGKAN
PEGAWAI – PEGAWAI EROPA YAN
MELAKUKAN PENGAWASAN SECARA
UMUM. KESEMBILAN, BAGI YANG TIDAK
MEMILIKI TANAH AKAN DIPEKERJAKAN
PADA SEBUAH PERKEBUNAN ATAU
PABRIK MILIK PEMERINTAH SELAMA 65
HARI SETIAP TAHUN.