SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI
DALAM BULAN IMUNISASI ANAK
SEKOLAH (BIAS)
Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi
Kementerian Kesehatan
2022
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg
ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat
dihindari melalui imunisasi
Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada
setiap bayi dan anak
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik,
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014
“Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi Anak dan hak - haknya agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan
Hukum Pemberian Imunisasi di Indonesia :
WAJIB
UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014
“Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib
yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar
Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat”
LANDASAN HUKUM
1. Mempertahankan INDONESIA BEBAS POLIO
2. Mempertahankan pencapaian ELIMINASI TETANUS MATERNAL DAN
NEONATAL (MNTE)
3. Mencapai ELIMINASI CAMPAK DAN PENGENDALIAN RUBELA/CRS
TARGET IMUNISASI
GLOBAL
Permenkes No. 12 Tahun 2017
Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Imunisasi Rutin
1. Imunisasi
Dasar
2. Imunisas
i
Lanjutan
Imunisasi Tambahan
Penetapan pemberian
imunisasi tambahan
berdasarkan kajian
epidemiologis oleh Menteri,
Kadinkes provinsi, atau
Kadinkes Kab/Kota)
Imunisasi Khusus
Melindungi seseorang dan
masyarakat terhadap penyakit
tertentu pada situasi tertentu :
meningitis meningokokus,
yellow fever, rabies, dan
poliomyelitis
Imunisasi Lanjutan :
- Baduta
- Anak Usia Sekolah
Dasar
- WUS
Mempertahankan tingkat
kekebalan dan untuk
memperpanjang masa
perlindungan anak yang sudah
mendapatkan Imunisasi dasar
1. Campak
Campak merupakan
menular (infeksius)
yang disebabkan
oleh Morbillivirus.
2. Rubela
Rubela adalah penyakit
penyakit yang sangat yang disebabkan oleh
virus rubela. Menular
melalui percikan ludah
Pada ibu hamil terutama
trimester pertama dapat
menembus sawar
plasenta dan menginfeksi
janin sehingga
menyebabkan abortus,
lahir mati atau cacat berat
kongenital (birth defects)
yang dikenal sebagai
penyakit Congenital
Rubella Syndrome
(CRS).
3. Difteri
Difteri adalah penyakit
yang diakibatkan oleh
bakteri Difteri.
Penyakit ini dapat
menyebabkan
beberapa komplikasi
seperti gagal jantung
dan gangguan ginjal
sehingga memiliki
tingkat kematian yang
tinggi
4. Tetanus Neonatorum
Tetanus merupakan
infeksi akut yang
disebabkan oleh spora
bakteri Clostridium
tetani. Jika mengenai
bayi berusia <28 hari
maka disebut sebagai
tetanus neonatorum.
Gejalanya berupa
spasme otot, kejang,
kesulitan dalam menelan
dan bernafas.
5. Kanker Leher Rahim
Kanker leher rahim
merupakan keganasan
yang terjadi pada leher
rahim disebabkan oleh
infeksi persisten Human
Papilloma Virus (HPV)
type onkogenik .
Menempati urutan kedua
kanker pada perempuan
di Indonesia
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI (PD3I) DALAM PROGRAM BIAS
Jadwal Imunisasi
Vaksinasi primer dan booster diberikan pada usia yang berbeda-beda sesuai rekomendasi ITAGI
6
Jenis Imunisasi
Usia Pemberian
Bayi dan Baduta (bulan) Anak Usia Sekolah WUS
(15-39
th)
1 SD 2 SD 5 SD 6 SD
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 18
Hepatitis B
BCG
DPT-HB-Hib
Polio Tetes (bOPV)
Polio Suntik (IPV)
Campak Rubela
Pneumococcal Conjugate
Vaccine (PCV)
Japannese Encephalitis
Difteri Tetanus (DT)
Tetanus Difteri (Td)
Human Pappiloma Virus (HPV)
Vaccine
Rotavirus
KAPAN SEORANG ANAK DIKATAKAN SUDAH
MENDAPAT IMUNISASI LENGKAP
KLB
PD3I
Bagaimana apabila seorang
anak tidak mendapatkan
imunisasi rutin lengkap??
Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki
kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit
berbahaya sehingga mudah tertular penyakit,
menderita sakit berat, serta menderita cacat bahkan
meninggal dunia. Selain itu, mereka juga dapat
menjadi sumber penularan penyakit bagi orang lain.
Akumulasi anak yang tidak
mendapat imunisasi rutin lengkap
mengakibatkan tidak akan
terbentuk Kekebalan Kelompok
atau Herd Immunity
Dasar Pelaksanaan BIAS
Peraturan Bersama antara Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri No. 6/X/PB/2014, No. 73
tahun 2014, No. 41 tahun 2014 dan No. 81
tahun 2014 tentang Pembinaan Usaha
Kesehatan Sekolah/Madrasah
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang dimaksud
dalam Trias UKS/M adalah ‘Layanan Imunisasi”
Dicanangkan oleh 4
Menteri (Menteri
Kesehatan, Menteri
Pendidikan, Menteri
Dalam Negeri dan
Menteri Agama
pada tahun 1997
 Bulan Imunisasi Anak sekolah adalah kegiatan secara nasional meliputi
pemberian imunisasi pada anak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan yang
sederajat yang dilaksanakan dua kali setahun pada setiap bulan Agustus untuk
imunisasi Campak dan bulan November untuk imunisasi DT dan Td.
Bulan Imunisasi Anak Sekolah
Sasaran
Jenis Vaksin Bulan Pemberian
Sekolah
Tidak
sekolah
Kelas 1
Usia 7
tahun
Campak Rubela
DT
Agustus
November
1 kali
1 kali
Kelas 2
Usia 8
tahun
Td November 1 kali
Kelas 5
Usia 11
tahun
Td
HPV dosis 1
November
Agustus
1 kali
1 kali
Kelas 6
Usia 12
tahun
HPV dosis 2 Agustus 1 kali
Imunisasi HPV dosis 2 diberikan pada
peserta didik perempuan kelas 6
SD/MI/bentuk lain yang sederajat
dan anak perempuan usia 12 tahun
yang tidak sekolah dan telah
mendapatkan dosis 1 HPV pada
tahun sebelumnya.
Pada wilayah perluasan, pelaksanaan
imunisasi HPV pada tahun pertama
hanya diberikan untuk peserta didik
perempuan kelas 5 SD/MI/bentuk
lain yang sederajat dan anak
perempuan usia 11 tahun yang tidak
sekolah.
2016-2021
2022
•DKI Jakarta
•DIY
•Jateng (Sukoharjo,
Karanganyar)
•Jatim (Surabaya, Kediri,
Lamongan)
•Bali (Denpasar, Badung)
•Sulsel (Makassar)
•Sulut (Manado)
Perluasan introduksi bagi
anak perempuan kelas 5 di
112 kako (Prov Jateng, Jatim,
Bali, Sulut, Gorontalo, Sultra)
NASIONAL
2023
Perluasan Imunisasi HPV
Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang
Program Introduksi Imunisasi Human Papilomavirus Vaccine
(HPV) tahun 2022 – 2024.
Kebijakan dan Strategi
Penyelenggaraan BIAS
Setiap anak sasaran BIAS (Bulan imunisasi Anak
Sekolah) berhak mendapatkan pelayanan
imunisasi yang berguna untuk mencegah Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
1
Seluruh kebutuhan vaksin, alat suntik dan safety
box dibebankan pada APBN Pusat, sedangkan
kebutuhan kartu imunisasi anak sekolah, format
laporan, peralatan anafilaktik, dan biaya
operasional dibebankan pada APBD.
Dilaksanakan secara terpadu oleh lintas program
dan lintas sektoral dalam hal tenaga, sarana dan
dana mulai dari tingkat pusat sampai tingkat
pelaksana.
Keterpaduan lintas program dan lintas sektor terkait
diselenggarakan melalui wadah yang sudah ada,
yaitu Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP
UKS).
4
2
3
PELAKSANAAN BIAS
• Sekolah wajib:
• Melaporkan data peserta didik yang
akan menjadi sasaran BIAS
• Melakukan advokasi dan sosialisasi
BIAS bagi orangtua
• Memfasilitasi pelaksanaan BIAS
• Penanggung jawab BIAS: guru UKS
• Semua peserta didik wajib mendapatkan
imunisasi melalui BIAS
• Puskesmas menjadi pelaksana BIAS bagi
semua sekolah di wilayah kerjanya
SEKOLAH
PUSKESMAS
PELAKSANAAN BIAS
DATA SASARAN BIAS
DIFASILITASI OLEH SEKOLAH
PENYIAPAN LOGISTIK
VAKSIN DAN VAKSINATOR
Cakupan Imunisasi BIAS
Tahun 2017- 2021
KAB/KOTA TERDAMPAK DIFTERI TAHUN 2021; 96 KAB/KOTA DI 23 PROVINSI
Source: DIF-3 Monthly Report, PHEOC
Data as received at Central on 30 Jan 2022
Provinsi Aceh
1. Kota Banda Aceh
2. Aceh Timur
3. Bireun
4. Kota Lhokseumawe
5. Nagan Raya
Provinsi Sumatera Utara
1. Langkat
2. Mandailing Natal
3. Kota Medan
Provinsi Sumatera Barat
1. Kota Pariaman
2. Solok
3. Kota Padang
Provinsi Riau
1. Kota Pekanbaru
Provinsi Jambi
1. Kota Jambi
2. Muaro Jambi
Provinsi Sumatera Selatan
1. Kota Palembang
2. Empat Lawang
3. Musi Banyuasin
Provinsi Lampung
1. Lampung Selatan
2. Lampung Utara
3. Lampung Tengah
4. Lampung Timur
5. Tulang Bawang
Provinsi DKI Jakarta
1. Jakarta Utara
2. Jakarta Barat
3. Jakarta Selatan
4. Jakarta Timur
5. Jakarta Pusat
Provinsi Jawa Barat
1. Kota Bandung
2. Kota Bogor
3. Bogor
4. Cianjur
5. Majalengka
6. Bekasi
7. Purwakarta
8. Bandung
9. Kota Bekasi
10. Kota Depok
11. Bandung Barat
12. Indramayu
13. Kota Sukabumi
14. Karawang
15. Sukabumi
Provinsi Jawa Tengah
1. Sragen
2. Wonosobo
3. Temanggung
4. Kota Semarang
5. Kudus
Provinsi Jawa Timur
1. Gresik
2. Sidoarjo
3. Jombang
4. Tuban
5. Ngawi
6. Magetan
7. Blitar
8. Pasuruan
9. Lumajang
10. Situbondo
11. Sumenep
12. Kota Surabaya
13. Kota Madiun
14. Sampang
15. Malang
16. Nganjuk
17. Kota Batu
18. Kota Blitar
19. Kota Mojokerto
20. Bangkalan
21. Bojonegoro
22. Lamongan
23. Tulungagung
Provinsi Kalimantan Barat
1. Kota Pontianak
2. Kota Singkawang
3. Sintang
4. Sambas
5. Mempawah
6. Melawi
7. Bengkayang
8. Kubu Raya
Provinsi Kalimantan Tengah
1. Kapuas
Provinsi Kalimantan Selatan
1. Kota Baru
2. Kota Banjar Baru
Provinsi Kalimantan Timur
1. Kota Balikpapan
2. Penajam Paser Utara
Provinsi Sulawesi Selatan
1. Kota Makassar
2. Luwu
3. Bulukumba
Provinsi Sulawesi Tenggara
1. Kota Kendari
2. Buton
Provinsi Banten
1. Kab Tangerang
Provinsi Papua
1. Kota Jayapura
Provinsi Gorontalo
1. Pohuwato
Provinsi Bangka Belitung
1. Bangka
2. Bangka Tengah
Provinsi Papua Barat
1. Kota Sorong
2. Raja Amat
Provinsi Maluku
1. Maluku Tenggara Barat
: Difteri konfirmasi lab
: Difteri klinis
Suspek difteri secara klinis sudah
termasuk kasus difteri namun sampel
tidak diperiksa karena kasus meninggal,
atau pasien tidak mampu membuka
mulut karena kesakitan, atau sampel
diambil namun sudah tidak adekuat
untuk pemeriksaan laboratorium
KASUS TETANUS NEONATORUM
17
TERDAPAT 11 KASUS TN DENGAN 9 KEMATIAN (CFR 82%) TAHUN 2021
Bayi berisiko tinggi tetanus bila status imunisasi tetanus pada ibu tidak lengkap
Indonesia telah mencapai eliminasi tetanus neonatorum pada tahun 2016, tugas kita adalah
mempertahankannya
:1NTcase
*Dotsare randomlyplacedwithinprovinces
Source:
Surveillance:MonthlyTNReportasof30Jan2022)
2021
11cases
2020
4cases
50
%
Meninggal
2
82
%
Meninggal
9
Petunjuk Teknis BIAS
Bab I.
Bab II.
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Bab III. Persiapan
Bab IV. Pelaksanaan
Bab V. Monitoring dan Evaluasi
Bab VI. Surveilans KIPI
Bab VII. Penutup
Latar Belakang
Penyesuaian Juknis BIAS
1. Menurunnya cakupan BIAS sehingga
diperlukan penguatan peran lintas
sektor terkait
2. Menjangkau sasaran anak usia
sekolah yang tidak sekolah
3. Pemetaan Status / Riwayat
Imunisasi
4. Perluasan imunisasi HPV
Outline
DUKUNGAN PELAKSANAAN BIAS
 Sekolah / Madrasah - Guru :
Menginformasikan kepada peserta
didik, orang tua/wali mengenai
pentingnya imunisasi dan agar seluruh
peserta didik mendapatkan imunisasi
pada saat pelaksanaan BIAS
 Media :
Melakukan penyebarluasan informasi
yang tepat mengenai imunisasi kepada
masyarakat luas, Membantu dalam
melakukan upaya advokasi pada
pemangku kebijakan agar mendukung
pelaksanaan BIAS, Melakukan
penyebarluasan informasi yang tepat
mengenai kegiatan BIAS kepada
masyarakat luas memanfaatkan
seluruh saluran komunikasi yang
tersedia.
 LS terkait :
Memberikan dukungan konkrit untuk pelaksanaan
kegiatan BIAS sesuai dengan tugas dan fungsinya baik
untuk peserta didik maupun anak usia sekolah yang
tidak sekolah
Kemendikbud Ristek / Kemenag
1.Mengintruksikan kepada
seluruh jajaran di pusat dan
daerah untuk memberikan
dukungan pelaksanaan BIAS
2.Menetapkan BIAS sebagai
indikator UKS/M dan
menugaskan Tim Pembina
dan Tim Pelaksana UKS/M
untuk membantu secara aktif
pelaksanaan BIAS
3.Mewajibkan seluruh peserta
didik diberikan imunisasi
sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.
Kemendagri
1.Pengalokasian tenaga
kesehatan Puskesmas khusus
untuk imunisasi rutin (1 tim
imunisasi tiap desa/kelurahan)
2.Optimalisasi Posyandu Prima
3.Penyediaan anggaran
operasional melalui APBD
atau pembiayaan lain yang
sah
4.Memastikan kegiatan BIAS
dapat dilaksanakan dengan
baik.
5.Peningkatan peran PKK dan
kader kesehatan dalam
penggerakan masyarakat.
Optimalisasi Imunisasi
Komitmen
Bersama
DPR (APBN)
Bappenas
Kemenkeu
JKN
Kemendagri
Kemenko PMK
Kemeneg PP & PA
Kemkumham
Kemendikbud
IDAI
POGI/HOGI
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to 4. BIAS Marriot 4 agustus.pptx

Imunisasi - Kemenkes RI.pdf
Imunisasi - Kemenkes RI.pdfImunisasi - Kemenkes RI.pdf
Imunisasi - Kemenkes RI.pdfNaufalLinda
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxEarlyOktaPratama
 
Sosialisasi MR.pptx
Sosialisasi MR.pptxSosialisasi MR.pptx
Sosialisasi MR.pptxRakiFeryudi1
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4eliza293643
 
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara SehatMateri imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara SehatYusneri Ahs
 
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH PADA MASA PANDEMI COVID.docx
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH PADA MASA PANDEMI COVID.docxBULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH PADA MASA PANDEMI COVID.docx
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH PADA MASA PANDEMI COVID.docxEmirAryaputra1
 
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdfPedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdfElytaSuartika
 
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptx
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptxEVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptx
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptxMuhammadHafidzRazi
 
Imunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptxImunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptxrijal58
 
11 KAK IMUNISASI.docx
11 KAK IMUNISASI.docx11 KAK IMUNISASI.docx
11 KAK IMUNISASI.docxholipah2
 
Pedoman ppia email
Pedoman ppia emailPedoman ppia email
Pedoman ppia emailDokter Tekno
 
laporan pengabdian masyarakat contoh.pdf
laporan pengabdian masyarakat contoh.pdflaporan pengabdian masyarakat contoh.pdf
laporan pengabdian masyarakat contoh.pdfherybudi1
 
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptx
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptxPERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptx
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptxAnnisaPamelia
 
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptx
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptxILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptx
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptxerlina79
 
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptxSOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptxEvaEdelweiss
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 

Similar to 4. BIAS Marriot 4 agustus.pptx (20)

Bahan imunisasi
Bahan imunisasiBahan imunisasi
Bahan imunisasi
 
Imunisasi - Kemenkes RI.pdf
Imunisasi - Kemenkes RI.pdfImunisasi - Kemenkes RI.pdf
Imunisasi - Kemenkes RI.pdf
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
 
Sosialisasi MR.pptx
Sosialisasi MR.pptxSosialisasi MR.pptx
Sosialisasi MR.pptx
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara SehatMateri imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
 
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH PADA MASA PANDEMI COVID.docx
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH PADA MASA PANDEMI COVID.docxBULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH PADA MASA PANDEMI COVID.docx
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH PADA MASA PANDEMI COVID.docx
 
Pedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIAPedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIA
 
Pedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIAPedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIA
 
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdfPedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
 
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptx
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptxEVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptx
EVALUASI BIAS_ACEH_01112023_dr.pptx
 
Imunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptxImunisasi PCV.pptx
Imunisasi PCV.pptx
 
11 KAK IMUNISASI.docx
11 KAK IMUNISASI.docx11 KAK IMUNISASI.docx
11 KAK IMUNISASI.docx
 
Pedoman ppia email
Pedoman ppia emailPedoman ppia email
Pedoman ppia email
 
laporan pengabdian masyarakat contoh.pdf
laporan pengabdian masyarakat contoh.pdflaporan pengabdian masyarakat contoh.pdf
laporan pengabdian masyarakat contoh.pdf
 
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptx
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptxPERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptx
PERAN LINSEK BIAN 27062022_Jabar.pptx
 
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptx
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptxILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptx
ILPTatakelola Kemkes_Kebijakan ILP copy.pptx
 
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptxSOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
 
Kb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasiKb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasi
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 

Recently uploaded

081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 

Recently uploaded (14)

081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 

4. BIAS Marriot 4 agustus.pptx

  • 1. KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DALAM BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan 2022
  • 2. UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak UUD 1945 Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi. Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014 “Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak - haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan Hukum Pemberian Imunisasi di Indonesia : WAJIB UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014 “Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat” LANDASAN HUKUM
  • 3. 1. Mempertahankan INDONESIA BEBAS POLIO 2. Mempertahankan pencapaian ELIMINASI TETANUS MATERNAL DAN NEONATAL (MNTE) 3. Mencapai ELIMINASI CAMPAK DAN PENGENDALIAN RUBELA/CRS TARGET IMUNISASI GLOBAL
  • 4. Permenkes No. 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi Imunisasi Rutin 1. Imunisasi Dasar 2. Imunisas i Lanjutan Imunisasi Tambahan Penetapan pemberian imunisasi tambahan berdasarkan kajian epidemiologis oleh Menteri, Kadinkes provinsi, atau Kadinkes Kab/Kota) Imunisasi Khusus Melindungi seseorang dan masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu : meningitis meningokokus, yellow fever, rabies, dan poliomyelitis Imunisasi Lanjutan : - Baduta - Anak Usia Sekolah Dasar - WUS Mempertahankan tingkat kekebalan dan untuk memperpanjang masa perlindungan anak yang sudah mendapatkan Imunisasi dasar
  • 5. 1. Campak Campak merupakan menular (infeksius) yang disebabkan oleh Morbillivirus. 2. Rubela Rubela adalah penyakit penyakit yang sangat yang disebabkan oleh virus rubela. Menular melalui percikan ludah Pada ibu hamil terutama trimester pertama dapat menembus sawar plasenta dan menginfeksi janin sehingga menyebabkan abortus, lahir mati atau cacat berat kongenital (birth defects) yang dikenal sebagai penyakit Congenital Rubella Syndrome (CRS). 3. Difteri Difteri adalah penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Difteri. Penyakit ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti gagal jantung dan gangguan ginjal sehingga memiliki tingkat kematian yang tinggi 4. Tetanus Neonatorum Tetanus merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh spora bakteri Clostridium tetani. Jika mengenai bayi berusia <28 hari maka disebut sebagai tetanus neonatorum. Gejalanya berupa spasme otot, kejang, kesulitan dalam menelan dan bernafas. 5. Kanker Leher Rahim Kanker leher rahim merupakan keganasan yang terjadi pada leher rahim disebabkan oleh infeksi persisten Human Papilloma Virus (HPV) type onkogenik . Menempati urutan kedua kanker pada perempuan di Indonesia PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) DALAM PROGRAM BIAS
  • 6. Jadwal Imunisasi Vaksinasi primer dan booster diberikan pada usia yang berbeda-beda sesuai rekomendasi ITAGI 6 Jenis Imunisasi Usia Pemberian Bayi dan Baduta (bulan) Anak Usia Sekolah WUS (15-39 th) 1 SD 2 SD 5 SD 6 SD 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 18 Hepatitis B BCG DPT-HB-Hib Polio Tetes (bOPV) Polio Suntik (IPV) Campak Rubela Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) Japannese Encephalitis Difteri Tetanus (DT) Tetanus Difteri (Td) Human Pappiloma Virus (HPV) Vaccine Rotavirus
  • 7. KAPAN SEORANG ANAK DIKATAKAN SUDAH MENDAPAT IMUNISASI LENGKAP
  • 8.
  • 9. KLB PD3I Bagaimana apabila seorang anak tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap?? Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit berbahaya sehingga mudah tertular penyakit, menderita sakit berat, serta menderita cacat bahkan meninggal dunia. Selain itu, mereka juga dapat menjadi sumber penularan penyakit bagi orang lain. Akumulasi anak yang tidak mendapat imunisasi rutin lengkap mengakibatkan tidak akan terbentuk Kekebalan Kelompok atau Herd Immunity
  • 10. Dasar Pelaksanaan BIAS Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 6/X/PB/2014, No. 73 tahun 2014, No. 41 tahun 2014 dan No. 81 tahun 2014 tentang Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang dimaksud dalam Trias UKS/M adalah ‘Layanan Imunisasi” Dicanangkan oleh 4 Menteri (Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama pada tahun 1997
  • 11.  Bulan Imunisasi Anak sekolah adalah kegiatan secara nasional meliputi pemberian imunisasi pada anak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan yang sederajat yang dilaksanakan dua kali setahun pada setiap bulan Agustus untuk imunisasi Campak dan bulan November untuk imunisasi DT dan Td. Bulan Imunisasi Anak Sekolah Sasaran Jenis Vaksin Bulan Pemberian Sekolah Tidak sekolah Kelas 1 Usia 7 tahun Campak Rubela DT Agustus November 1 kali 1 kali Kelas 2 Usia 8 tahun Td November 1 kali Kelas 5 Usia 11 tahun Td HPV dosis 1 November Agustus 1 kali 1 kali Kelas 6 Usia 12 tahun HPV dosis 2 Agustus 1 kali Imunisasi HPV dosis 2 diberikan pada peserta didik perempuan kelas 6 SD/MI/bentuk lain yang sederajat dan anak perempuan usia 12 tahun yang tidak sekolah dan telah mendapatkan dosis 1 HPV pada tahun sebelumnya. Pada wilayah perluasan, pelaksanaan imunisasi HPV pada tahun pertama hanya diberikan untuk peserta didik perempuan kelas 5 SD/MI/bentuk lain yang sederajat dan anak perempuan usia 11 tahun yang tidak sekolah.
  • 12. 2016-2021 2022 •DKI Jakarta •DIY •Jateng (Sukoharjo, Karanganyar) •Jatim (Surabaya, Kediri, Lamongan) •Bali (Denpasar, Badung) •Sulsel (Makassar) •Sulut (Manado) Perluasan introduksi bagi anak perempuan kelas 5 di 112 kako (Prov Jateng, Jatim, Bali, Sulut, Gorontalo, Sultra) NASIONAL 2023 Perluasan Imunisasi HPV Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papilomavirus Vaccine (HPV) tahun 2022 – 2024.
  • 13. Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan BIAS Setiap anak sasaran BIAS (Bulan imunisasi Anak Sekolah) berhak mendapatkan pelayanan imunisasi yang berguna untuk mencegah Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). 1 Seluruh kebutuhan vaksin, alat suntik dan safety box dibebankan pada APBN Pusat, sedangkan kebutuhan kartu imunisasi anak sekolah, format laporan, peralatan anafilaktik, dan biaya operasional dibebankan pada APBD. Dilaksanakan secara terpadu oleh lintas program dan lintas sektoral dalam hal tenaga, sarana dan dana mulai dari tingkat pusat sampai tingkat pelaksana. Keterpaduan lintas program dan lintas sektor terkait diselenggarakan melalui wadah yang sudah ada, yaitu Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS). 4 2 3
  • 14. PELAKSANAAN BIAS • Sekolah wajib: • Melaporkan data peserta didik yang akan menjadi sasaran BIAS • Melakukan advokasi dan sosialisasi BIAS bagi orangtua • Memfasilitasi pelaksanaan BIAS • Penanggung jawab BIAS: guru UKS • Semua peserta didik wajib mendapatkan imunisasi melalui BIAS • Puskesmas menjadi pelaksana BIAS bagi semua sekolah di wilayah kerjanya SEKOLAH PUSKESMAS PELAKSANAAN BIAS DATA SASARAN BIAS DIFASILITASI OLEH SEKOLAH PENYIAPAN LOGISTIK VAKSIN DAN VAKSINATOR
  • 16. KAB/KOTA TERDAMPAK DIFTERI TAHUN 2021; 96 KAB/KOTA DI 23 PROVINSI Source: DIF-3 Monthly Report, PHEOC Data as received at Central on 30 Jan 2022 Provinsi Aceh 1. Kota Banda Aceh 2. Aceh Timur 3. Bireun 4. Kota Lhokseumawe 5. Nagan Raya Provinsi Sumatera Utara 1. Langkat 2. Mandailing Natal 3. Kota Medan Provinsi Sumatera Barat 1. Kota Pariaman 2. Solok 3. Kota Padang Provinsi Riau 1. Kota Pekanbaru Provinsi Jambi 1. Kota Jambi 2. Muaro Jambi Provinsi Sumatera Selatan 1. Kota Palembang 2. Empat Lawang 3. Musi Banyuasin Provinsi Lampung 1. Lampung Selatan 2. Lampung Utara 3. Lampung Tengah 4. Lampung Timur 5. Tulang Bawang Provinsi DKI Jakarta 1. Jakarta Utara 2. Jakarta Barat 3. Jakarta Selatan 4. Jakarta Timur 5. Jakarta Pusat Provinsi Jawa Barat 1. Kota Bandung 2. Kota Bogor 3. Bogor 4. Cianjur 5. Majalengka 6. Bekasi 7. Purwakarta 8. Bandung 9. Kota Bekasi 10. Kota Depok 11. Bandung Barat 12. Indramayu 13. Kota Sukabumi 14. Karawang 15. Sukabumi Provinsi Jawa Tengah 1. Sragen 2. Wonosobo 3. Temanggung 4. Kota Semarang 5. Kudus Provinsi Jawa Timur 1. Gresik 2. Sidoarjo 3. Jombang 4. Tuban 5. Ngawi 6. Magetan 7. Blitar 8. Pasuruan 9. Lumajang 10. Situbondo 11. Sumenep 12. Kota Surabaya 13. Kota Madiun 14. Sampang 15. Malang 16. Nganjuk 17. Kota Batu 18. Kota Blitar 19. Kota Mojokerto 20. Bangkalan 21. Bojonegoro 22. Lamongan 23. Tulungagung Provinsi Kalimantan Barat 1. Kota Pontianak 2. Kota Singkawang 3. Sintang 4. Sambas 5. Mempawah 6. Melawi 7. Bengkayang 8. Kubu Raya Provinsi Kalimantan Tengah 1. Kapuas Provinsi Kalimantan Selatan 1. Kota Baru 2. Kota Banjar Baru Provinsi Kalimantan Timur 1. Kota Balikpapan 2. Penajam Paser Utara Provinsi Sulawesi Selatan 1. Kota Makassar 2. Luwu 3. Bulukumba Provinsi Sulawesi Tenggara 1. Kota Kendari 2. Buton Provinsi Banten 1. Kab Tangerang Provinsi Papua 1. Kota Jayapura Provinsi Gorontalo 1. Pohuwato Provinsi Bangka Belitung 1. Bangka 2. Bangka Tengah Provinsi Papua Barat 1. Kota Sorong 2. Raja Amat Provinsi Maluku 1. Maluku Tenggara Barat : Difteri konfirmasi lab : Difteri klinis Suspek difteri secara klinis sudah termasuk kasus difteri namun sampel tidak diperiksa karena kasus meninggal, atau pasien tidak mampu membuka mulut karena kesakitan, atau sampel diambil namun sudah tidak adekuat untuk pemeriksaan laboratorium
  • 17. KASUS TETANUS NEONATORUM 17 TERDAPAT 11 KASUS TN DENGAN 9 KEMATIAN (CFR 82%) TAHUN 2021 Bayi berisiko tinggi tetanus bila status imunisasi tetanus pada ibu tidak lengkap Indonesia telah mencapai eliminasi tetanus neonatorum pada tahun 2016, tugas kita adalah mempertahankannya :1NTcase *Dotsare randomlyplacedwithinprovinces Source: Surveillance:MonthlyTNReportasof30Jan2022) 2021 11cases 2020 4cases 50 % Meninggal 2 82 % Meninggal 9
  • 18. Petunjuk Teknis BIAS Bab I. Bab II. Pendahuluan Tinjauan Pustaka Bab III. Persiapan Bab IV. Pelaksanaan Bab V. Monitoring dan Evaluasi Bab VI. Surveilans KIPI Bab VII. Penutup Latar Belakang Penyesuaian Juknis BIAS 1. Menurunnya cakupan BIAS sehingga diperlukan penguatan peran lintas sektor terkait 2. Menjangkau sasaran anak usia sekolah yang tidak sekolah 3. Pemetaan Status / Riwayat Imunisasi 4. Perluasan imunisasi HPV Outline
  • 19. DUKUNGAN PELAKSANAAN BIAS  Sekolah / Madrasah - Guru : Menginformasikan kepada peserta didik, orang tua/wali mengenai pentingnya imunisasi dan agar seluruh peserta didik mendapatkan imunisasi pada saat pelaksanaan BIAS  Media : Melakukan penyebarluasan informasi yang tepat mengenai imunisasi kepada masyarakat luas, Membantu dalam melakukan upaya advokasi pada pemangku kebijakan agar mendukung pelaksanaan BIAS, Melakukan penyebarluasan informasi yang tepat mengenai kegiatan BIAS kepada masyarakat luas memanfaatkan seluruh saluran komunikasi yang tersedia.  LS terkait : Memberikan dukungan konkrit untuk pelaksanaan kegiatan BIAS sesuai dengan tugas dan fungsinya baik untuk peserta didik maupun anak usia sekolah yang tidak sekolah Kemendikbud Ristek / Kemenag 1.Mengintruksikan kepada seluruh jajaran di pusat dan daerah untuk memberikan dukungan pelaksanaan BIAS 2.Menetapkan BIAS sebagai indikator UKS/M dan menugaskan Tim Pembina dan Tim Pelaksana UKS/M untuk membantu secara aktif pelaksanaan BIAS 3.Mewajibkan seluruh peserta didik diberikan imunisasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Kemendagri 1.Pengalokasian tenaga kesehatan Puskesmas khusus untuk imunisasi rutin (1 tim imunisasi tiap desa/kelurahan) 2.Optimalisasi Posyandu Prima 3.Penyediaan anggaran operasional melalui APBD atau pembiayaan lain yang sah 4.Memastikan kegiatan BIAS dapat dilaksanakan dengan baik. 5.Peningkatan peran PKK dan kader kesehatan dalam penggerakan masyarakat.