SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Perbandingan
Fisiologi Pencernaan
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
SUMBER JURNAL
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
PENGANTAR
TITIK AKHIR DARI DIGESTI
Mengubah makanan menjadi molekul
penyusun yang dapat diserap untuk
digunakan sebagai molekul struktural dan
substrat energi dan untuk menyerap
komponen penting lainnya.
MANUSIA SEBAGAI CUCINIVORA
Peneliti menyajikan bukti bahwa manusia
telah menyimpang dari omnivora lain karena
mengonsumsi makanan yang diproses ataupun
dimasak.
Molekul penyusun seperti: asam lemak, monosakarida dan asam amino
Molekul penting lainnya seperti: vitamin dan ion
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
“
Perbedaan dalam fisiologi pencernaan
penting dalam menentukan: makanan yang sesuai dengan spesies
tertentu, seberapa luas jangkauan makanan yang dapat dimakan,
efisiensi konversi, dan toleransi makanan.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
PERBANDINGAN
ANATOMI
SALURAN
PENCERNAAN
!
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Strategi yang berbeda:
Berbagai strategi untuk mengekstrak nutrisi,
termasuk untuk hewan yang bergantung terutama
pada fermentasi foregut, fermentasi hindgut, dan
degradasi enzimatik.
Aspek
Perbandingan
1.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
FOREGUT FERMENTOR
RUMINANSIA
Ruminansia adalah pencerna yang efisien:
◉ Mempertahankan makanan untuk dicerna di foregut, mengembalikan makanan
dari perut ke mulut untuk pengunyahan dan pemaparan enzim, dan melewatkan
bahan yang lebih lengkap ke dalam abomasum dan duodenum.
◉ Memanfaatkan vitamin yang dihasilkan oleh bakteri, terutama vitamin B.
◉ Protein yang dikonsumsi dipecah oleh bakteri menjadi peptida, asam amino,
dan amonia, dengan amonia menjadi sumber utama nitrogen dan menghasilkan
beberapa glukosa dari konversi asam amino tersebut.
◉ Fermentasi foregut berkontribusi terhadap detoksifikasi.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
PENCERNA AUTOENZIM
◉ Mengacu pada spesies yang memiliki ketergantungan yang cukup besar pada
pencernaan foregut dan hindgut, dengan memanfaatkan enzim yang mereka
produksi sendiri.
◉ Proses pencernaan dimulai dengan pengunyahan dengan adanya enzim saliva
(terutama amilase). Keasaman lambung dan protease juga membunuh sebagian
besar bakteri dalam makanan. Pada manusia, kontraksi mendorong isinya ke
sfingter pilorus, didorong ke duodenum. Pencernaan autoenzymatic lebih lanjut
terjadi di usus kecil (enzim yang dilepaskan dari pankreas eksokrin).
* Tak satu pun dari enzim yang ada mampu mencerna dinding tanaman atau
komponen dinding tanaman, seperti pektin dan selulosa *
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
CUCINIVORA
Manusia telah mengkonsumsi makanan yang dimasak. Manusia dapat
diklasifikasikan sebagai cucinivora, bukan omnivora. Manusia memulai
pemecahan makanan melalui penyimpanan dan proses yang berkepanjangan.
◉ Memasak mengubah palatabilitas, kecernaan, dan tekstur makanan dan
menghilangkan toksin.
◉ Saluran pencernaan manusia sangat berbeda dari yang diharapkan pada primata
antropoid. Pada manusia, usus besar hanya mewakili 20% dari total volume
saluran pencernaan, sedangkan pada kera sekitar 50%.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Perbedaan volume
saluran pencernaan
manusia-primata antropoid
Perbedaan ini tercermin pada ketergantungan
yang lebih besar pada makanan olahan bagi
manusia.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Contoh extrem
dari keberagaman
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
KOALA
MAMALIA ARBOREAL
Dengan pakan eksklusif
daun kayu putih
(eucalyptus), memiliki
sejumlah adaptasi hosting
anatomi, fisiologis, dan
mikrobial.
PENCERNAAN UTAMA:
HINDGUT
Sekum koala adalah yang
terbesar diantara mamalia
lain.
BAKTERI PENCERNA
TANIN
Daun Eucalyptus
mengandung tannin tingkat
tinggi. Usus besar koala
dijajah oleh bakteri
pencerna tannin, termasuk
Lonepinella koalarum.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Proses dan susunan yang serupa:
Fungsi pencernaan, struktur, enzim pencernaan,
transporter nutrisi, sistem kontrol saraf, dan hormon
gastrointestinal, serta sistem penginderaan dan
reaksi terhadap kehadiran makanan sangat mirip di
antara hewan.
Aspek
Perbandingan
2.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Tiga serangkai
penginderaan komponen
makanan oleh perut dan usus
Reseptor kontak
dengan lumen
usus
Hormon usus
yang dikeluarkan
sel endokrin
masuk ke dalam
lamina propria
Sel usus spesifik/
sel enteroendokrin
mengekspresikan
reseptor pada
domain apikal
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
1. Titik akhir digesti yaitu mengubah makanan menjadi molekul penyusun yang dapat
lebih mudah diserap.
2. Divergensi paling banyak terjadi pada tingkat organ atau organisme, dan kesamaan
paling besar terjadi pada tingkat sel dan molekuler.
3. Terdapat berbagai strategi untuk mengekstrak nutrisi (fermentasi foregut, fermentasi
hindgut, dan degradasi enzimatik)
4. Perbedaan dalam fisiologi pencernaan penting dalam menentukan, antara lain,
makanan yang sesuai dengan spesies tertentu, seberapa luas jangkauan makanan
yang dapat dimakan hewan, efisiensi konversi, dan toleransi makanan.
5. Walau terdapat perbedaan, proses dan susunan tetap serupa.
REVIEW
FISIOLOGI HEWAN | 2017
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Any questions ?
THANKS!
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti

More Related Content

What's hot

Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...SMPN 4 Kerinci
 
Jaringan Ikat
Jaringan Ikat Jaringan Ikat
Jaringan Ikat Nur Aini
 
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"Biology Education
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point ProtozoaImawaty Yulia
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologirobinsyah putra
 
Reproduksi reptil
Reproduksi reptilReproduksi reptil
Reproduksi reptilmakaneat
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERnurahlina08
 
Jurnal pewarnaan mikroteknik
Jurnal pewarnaan mikroteknikJurnal pewarnaan mikroteknik
Jurnal pewarnaan mikroteknikKuiin Susanti
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMRafiBio87
 
Evolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataaEvolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataanina sofhia
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanCynthia Caroline
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiSartini Hita
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Nor Hidayati
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan FungsinyaKlasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan FungsinyaAbulkhair Abdullah
 
Pindah silang
Pindah silangPindah silang
Pindah silangf' yagami
 

What's hot (20)

Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
 
Jaringan Ikat
Jaringan Ikat Jaringan Ikat
Jaringan Ikat
 
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologi
 
Reproduksi reptil
Reproduksi reptilReproduksi reptil
Reproduksi reptil
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
 
Jurnal pewarnaan mikroteknik
Jurnal pewarnaan mikroteknikJurnal pewarnaan mikroteknik
Jurnal pewarnaan mikroteknik
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
 
Evolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataaEvolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataa
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada Hewan
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Phaeophyta
PhaeophytaPhaeophyta
Phaeophyta
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan FungsinyaKlasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
 
Pindah silang
Pindah silangPindah silang
Pindah silang
 

Similar to Perbandingan Fisiologi Pencernaan Hewan

Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxSistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxVictorSurahman
 
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptxSISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptxFunBiologyLifeBiolog
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSanty H
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanRiniDwi7
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanAdy Erfy D'Nc
 
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAHbuku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAHEdo Gmh
 
Fungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalFungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalikhsan saputra
 
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptxSISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptxclarasilvanaandryani
 
Sistem pencernaan pada hewan vertebrata
Sistem pencernaan pada hewan vertebrataSistem pencernaan pada hewan vertebrata
Sistem pencernaan pada hewan vertebrataAnnisaAlMumtahanah
 
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)Melati Medinah
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananMukhti Ayuni
 
Pencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaPencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaVen Dot
 
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdfBAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdfSunardinDin
 
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdfTUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdfFahriTimura
 
Biologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XIBiologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XISalma Maulida
 
Biologi | Mekanisme Kerja Enzim
Biologi | Mekanisme Kerja EnzimBiologi | Mekanisme Kerja Enzim
Biologi | Mekanisme Kerja EnzimNorma Oktika Rini
 

Similar to Perbandingan Fisiologi Pencernaan Hewan (20)

Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxSistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
 
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptxSISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN VERTEBRATA.pptx
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewan
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewan
 
Fisiologi Hewan
Fisiologi HewanFisiologi Hewan
Fisiologi Hewan
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan Hewan
 
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAHbuku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
 
Fungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalFungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal
 
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptxSISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA VERTEBRATA.pptx
 
Sistem pencernaan pada hewan vertebrata
Sistem pencernaan pada hewan vertebrataSistem pencernaan pada hewan vertebrata
Sistem pencernaan pada hewan vertebrata
 
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
 
Pencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaPencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusia
 
enzim pencernaan
enzim pencernaanenzim pencernaan
enzim pencernaan
 
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdfBAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
 
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdfTUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
TUGAS MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PERAH.pdf
 
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
 
Biologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XIBiologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XI
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Biologi | Mekanisme Kerja Enzim
Biologi | Mekanisme Kerja EnzimBiologi | Mekanisme Kerja Enzim
Biologi | Mekanisme Kerja Enzim
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (10)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

Perbandingan Fisiologi Pencernaan Hewan

  • 1. Perbandingan Fisiologi Pencernaan A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 2. SUMBER JURNAL A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 3. PENGANTAR TITIK AKHIR DARI DIGESTI Mengubah makanan menjadi molekul penyusun yang dapat diserap untuk digunakan sebagai molekul struktural dan substrat energi dan untuk menyerap komponen penting lainnya. MANUSIA SEBAGAI CUCINIVORA Peneliti menyajikan bukti bahwa manusia telah menyimpang dari omnivora lain karena mengonsumsi makanan yang diproses ataupun dimasak. Molekul penyusun seperti: asam lemak, monosakarida dan asam amino Molekul penting lainnya seperti: vitamin dan ion A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 4. “ Perbedaan dalam fisiologi pencernaan penting dalam menentukan: makanan yang sesuai dengan spesies tertentu, seberapa luas jangkauan makanan yang dapat dimakan, efisiensi konversi, dan toleransi makanan. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 6. Strategi yang berbeda: Berbagai strategi untuk mengekstrak nutrisi, termasuk untuk hewan yang bergantung terutama pada fermentasi foregut, fermentasi hindgut, dan degradasi enzimatik. Aspek Perbandingan 1. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 7. FOREGUT FERMENTOR RUMINANSIA Ruminansia adalah pencerna yang efisien: ◉ Mempertahankan makanan untuk dicerna di foregut, mengembalikan makanan dari perut ke mulut untuk pengunyahan dan pemaparan enzim, dan melewatkan bahan yang lebih lengkap ke dalam abomasum dan duodenum. ◉ Memanfaatkan vitamin yang dihasilkan oleh bakteri, terutama vitamin B. ◉ Protein yang dikonsumsi dipecah oleh bakteri menjadi peptida, asam amino, dan amonia, dengan amonia menjadi sumber utama nitrogen dan menghasilkan beberapa glukosa dari konversi asam amino tersebut. ◉ Fermentasi foregut berkontribusi terhadap detoksifikasi. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 8. PENCERNA AUTOENZIM ◉ Mengacu pada spesies yang memiliki ketergantungan yang cukup besar pada pencernaan foregut dan hindgut, dengan memanfaatkan enzim yang mereka produksi sendiri. ◉ Proses pencernaan dimulai dengan pengunyahan dengan adanya enzim saliva (terutama amilase). Keasaman lambung dan protease juga membunuh sebagian besar bakteri dalam makanan. Pada manusia, kontraksi mendorong isinya ke sfingter pilorus, didorong ke duodenum. Pencernaan autoenzymatic lebih lanjut terjadi di usus kecil (enzim yang dilepaskan dari pankreas eksokrin). * Tak satu pun dari enzim yang ada mampu mencerna dinding tanaman atau komponen dinding tanaman, seperti pektin dan selulosa * A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 9. CUCINIVORA Manusia telah mengkonsumsi makanan yang dimasak. Manusia dapat diklasifikasikan sebagai cucinivora, bukan omnivora. Manusia memulai pemecahan makanan melalui penyimpanan dan proses yang berkepanjangan. ◉ Memasak mengubah palatabilitas, kecernaan, dan tekstur makanan dan menghilangkan toksin. ◉ Saluran pencernaan manusia sangat berbeda dari yang diharapkan pada primata antropoid. Pada manusia, usus besar hanya mewakili 20% dari total volume saluran pencernaan, sedangkan pada kera sekitar 50%. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 10. Perbedaan volume saluran pencernaan manusia-primata antropoid Perbedaan ini tercermin pada ketergantungan yang lebih besar pada makanan olahan bagi manusia. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 11. Contoh extrem dari keberagaman A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 12. KOALA MAMALIA ARBOREAL Dengan pakan eksklusif daun kayu putih (eucalyptus), memiliki sejumlah adaptasi hosting anatomi, fisiologis, dan mikrobial. PENCERNAAN UTAMA: HINDGUT Sekum koala adalah yang terbesar diantara mamalia lain. BAKTERI PENCERNA TANIN Daun Eucalyptus mengandung tannin tingkat tinggi. Usus besar koala dijajah oleh bakteri pencerna tannin, termasuk Lonepinella koalarum. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 13. Proses dan susunan yang serupa: Fungsi pencernaan, struktur, enzim pencernaan, transporter nutrisi, sistem kontrol saraf, dan hormon gastrointestinal, serta sistem penginderaan dan reaksi terhadap kehadiran makanan sangat mirip di antara hewan. Aspek Perbandingan 2. A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 14. Tiga serangkai penginderaan komponen makanan oleh perut dan usus Reseptor kontak dengan lumen usus Hormon usus yang dikeluarkan sel endokrin masuk ke dalam lamina propria Sel usus spesifik/ sel enteroendokrin mengekspresikan reseptor pada domain apikal A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 15. 1. Titik akhir digesti yaitu mengubah makanan menjadi molekul penyusun yang dapat lebih mudah diserap. 2. Divergensi paling banyak terjadi pada tingkat organ atau organisme, dan kesamaan paling besar terjadi pada tingkat sel dan molekuler. 3. Terdapat berbagai strategi untuk mengekstrak nutrisi (fermentasi foregut, fermentasi hindgut, dan degradasi enzimatik) 4. Perbedaan dalam fisiologi pencernaan penting dalam menentukan, antara lain, makanan yang sesuai dengan spesies tertentu, seberapa luas jangkauan makanan yang dapat dimakan hewan, efisiensi konversi, dan toleransi makanan. 5. Walau terdapat perbedaan, proses dan susunan tetap serupa. REVIEW FISIOLOGI HEWAN | 2017 A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
  • 16. Any questions ? THANKS! A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti

Editor's Notes

  1. Sistem pencernaan semua spesies telah dibentuk melalui proses evolusi yang panjang, menyebabkan terdapat perbedaan antar satu spesies dengan spesies yg lain, namun memiliki titik akhir yg sama Hewan telah menyesuaikan diri dengan bahan makanan yang berbeda seperti herbivora (termasuk frugivora, folivora, granivora, dll.), karnivora, dan omnivora. molekul penyusun (yaitu asam lemak bebas, monosakarida, asam amino, dll.) (termasuk frugivora=buah, folivora=daun, granivora=biji, dll.),
  2. tidak ada mamalia yang telah berevolusi menjadi pencerna universal. makanan yang sesuai dengan spesies tertentu  herbivore, karnivor, omnivore seberapa luas jangkauan makanan yang dapat dimakan  manusia tidak bisa mencerna tumbuhan dengan baik, atau tidak makan makanan babi, koala tidak mungkin makan daging Selain itu, kucing memiliki tingkat amilase yang sangat rendah (Tabel 1). Dengan demikian, kucing memiliki fisiologi pencernaan karnivora obligat. efisiensi konversi  efisien mengubah nutrisi yang ada menjadi energi dan toleransi makanan  adanya kekhususan seperti toleransi terhadap kadar tannin yang tinggi karena terdapat mikroba pd usus
  3. Dibandingkan dengan babi (omnivora) usus besar manusia jauh berkurang. Usus anjing (karnivora) itu luas tapi relatif pendek. Karnivora memiliki hindguts yang relatif pendek (Gambar 1), yang sering kontinu dengan usus halus dan pada fitur eksternal dan diam. Mirip dengan midgut. Kebanyakan karnivora memiliki sedikit kebutuhan dan kemampuan mengurangi mencerna karbohidrat. Usus besar manusia juga kecil dibandingkan dengan orangutan (kera antropoid) Kangguru, fermenter foregut nonruminant, memiliki perut berkantung yang besar, sedangkan fermenter hindgut, kuda, memiliki usus besar dengan banyak kompartemen yang luas. Koala, yang hanya mengkonsumsi daun yang kaya akan tanin dan minyak atsiri, memiliki usus besar yang luas dan usus halus yang kecil.
  4. Foregut: Bagian anterior dari saluran pencernaan, dari mulut ke usus awal Midgut: Bagian tengah dari saluran pencernaan dari lambung, atau pintu masuk saluran empedu, termasuk sebagian usus besar. Hindgut: Bagian posterior dari saluran pencernaan, sebagian usus besar dan termasuk rektum
  5. Fermenter foregut juga diuntungkan dengan bisa memanfaatkan vitamin yang dihasilkan oleh bakteri, terutama vitamin B. Untuk alasan ini, ruminansia tidak memerlukan vitamin B dalam makanan Kebanyakan glukosa disintesis dari asam propionat yang dihasilkan oleh bakteri  gluconeogenesis = sintesis glukosa dari nonkarbo precursor (as. piruvat, as. laktat, gliserol, asam amino) biasanya pada hati Fermentasi foregut juga berkontribusi terhadap detoksifikasi, yang penghambat hindgut dan terutama penggali enzimatik bergantung terutama pada hati. Manusia memiliki riwayat detoksifikasi yang panjang dengan memasak makanan, seperti yang dibahas di bawah ini. Rumen memegang populasi besar bakteri selulolitik dan xilanolitik, serta bakteri pektinolitik, yang disesuaikan dengan pemecahan sel tumbuhan. Contoh hewan: sapi, kambing, domba
  6. Pemecahan makanan enzimatik nonbakteri dalam foregut juga mendapatkan nutrisi dari fermentasi hindgut memanfaatkan enzim yang mereka produksi sendiri daripada mengandalkan enzim bakteri. Contohnya adalah KARNIVORA, OMNIVORA, DAN MANUSIA manusia, babi, hampir semua karnivora, dan tikus. Enzim pankreatointestinal mencakup berbagai protease (tripsin, chimotrypsins, carboxypeptidases), karbohidrat (amilase, disakarida), dan lipase karena pektinase dan selulases tidak ada
  7. Manusia telah berdivergensi Palatabilitas: kemampuan untuk merasa, mencicipi, mengecap  Saluran pencernaan manusia yang lebih kecil memerlukan rongga perut dan pelvic yang lebih kecil, yang mungkin merupakan keuntungan bagi mamalia yang berdiri tegak.
  8. Usus besar manusia terletak di suatu tempat antara babi, omnivora serupa, dan anjing, karnivora yang mampu mengkonsumsi makanan omnivora yang memiliki sekum yang berkurang dan kolon pendek.
  9. Arboreal: Menghabiskan hidupnya diatas pohon. daun eucalyptus murni, kandungan tannin yang terlalu tinggi, akan menjadi racun bagi mamalia lainnya. Hindgut: Kelinci,
  10. Meskipun ada perbedaan dalam proses dimana makanan dipecah menjadi molekul yang dapat diserap, Semua vertebrata memiliki saluran tubular berotot yang dilapisi dengan satu lapisan sel epitel untuk sebagian besar panjangnya, gunakan enzim dan pengangkut pencernaan yang terkait erat, dan kontrol proses pencernaan melalui hormon serupa dan jalur saraf yang terorganisasi dengan baik. Misalnya, mengenai fungsi pencernaan itu sendiri, enzim pencernaan, seperti amilase, sangat dilestarikan, dari serangga hingga mamalia. Demikian pula, transporter nutrisi, seperti transporter terkait natrium-glukosa (sGlT1) dan Glut1 (transporter glukosa 1), sangat dilestarikan, bahkan antara vertebrata dan invertebrate. Pada semua spesies, pengendalian saraf terpadu yang melibatkan sistem saraf enterik (dua jaringan atau pleksus neuron, yang keduanya tertanam dalam dinding saluran pencernaan dan memperpanjang dari esofagus ke anus), sistem saraf pusat, dan jalur refleks yang melewati ganglia simpatik mengatur aspek fungsi sistem pencernaan
  11. Penginderaan komponen makanan menyebabkan pelepasan hormon usus dan aktivasi saraf, yang pada gilirannya mengubah fungsi pencernaan dan kapasitas serapnya. Ghrelin is a peptide hormone released from the stomach and liver and is often referred to as the "hunger hormone" Sebagai contoh, peptida YY hadir di semua vertebrata (menghambat pengambilan makanan) Peptida seperti glukagon juga telah dijelaskan pada hewan yang sangat berbeda, termasuk ayam, babi, domba, dan ruminansia Bombesin Throughout the gut and pancreas Stimulates release of cholecystokinin (CCK) and gastrin Chromogranin A Neuroendocrine cells Secretory protein Enkephalins Stomach, duodenum Opiate-like actions Enteroglucagon Small intestine, pancreas Inhibits insulin secretion Galanin Enteric nerves Ghrelin Stomach Stimulates appetite, increases gastric emptying Glucagon-like peptide 1 Pancreas, ileum Increases insulin secretion Glucagon-like peptide 2 Ileum, colon Enterocyte-specific growth hormone Leptin Stomach Appetite control Motilin Throughout the gut Increases gastric emptying and small bowel motility Neuropeptide Y Enteric nerves Regulation of intestinal blood flow Neurotensin Ileum Affects gut motility; increases jejunal and ileal fluid secretion Pancreatic polypeptide Pancreas Inhibits pancreatic and bilary secretion Peptide YY Colon Inhibits food intake Somatostatin Stomach, pancreas Inhibits secretion and action of many hormones
  12. 3. (fungsi pencernaan, enzim pencernaan, transporter nutrisi, sistem kontrol saraf, dan hormon gastrointestinal, serta sistem penginderaan )