Slides ini membahas tentang karakteristik, klasifikasi, dan perbandingan antara amfibi dan reptil. Amfibi memiliki ciri seperti kulit lembab tanpa sisik, paru-paru atau insang, dan mengalami metamorfosis. Reptil memiliki ciri seperti kulit bersisik, telur bermembran, dan tidak mengalami metamorfosis. Keduanya dibedakan antara lain berdasarkan ciri kulit, telur, rahang, dan sistem sirk
5. KARAKTERISTIK AMFIBI
• Skeleton bertulang, dengan sejumlah vertebrae, ada yang memiliki tulang rusuk, ada
yang tidak, ada yang menyatu dengan vertebrae.
• Bentuk tubuh bervariasi, mulai dengan kepala, leher, ekor, sampai yang sudah
terkompaksi lagi tanpa leher, dari kepala langsung batang tubuh.
• Memiliki 4 tungkai/ anggota badan. Beberapa ada yang tidak memiliki tungkai,
tungkai depan lebih kecil daripada tungkai belakang, semua tungkai kecil, kaki
berselaput, tanpa kuku atau cakar sejati, 4-5 atau sedikit digit jari.
• Kulit halus dan lembab dengan banyak glandula, biasanya beracun, memiliki sel-sel
pigmen (kromatofor), tidak memiliki sisik.
• Mulut dilengkapi gigi kecil, 2 lubang hidung terbuka di anterior dari mulut.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
6. • Respirasi dengan paru-paru, atau kulit, atau insang di beberapa fase hidup.
• Sirkulasi ganda dengan 3 ruang jantung (2 atrium dan 1 ventrikel)
• Ektotermal, poikiloterm.
• Sistem sekresi dengan satu pasang ginjal, sisa buangan berupa urea.
• Memiliki 10 pasang saraf kranial.
• Jenis kelamin terpisah. Fertilisasi internal pada salamander dan caecilian,
fertilisasi eksternal pada katak dan kodok. Mengalami metamorfosis.
KARAKTERISTIK AMFIBI (lanjutan)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
9. KARAKTERISTIK
MASING-MASING ORDO
1. Ordo: Gymnophiona (Apoda)
Tubuh memanjang mirip cacing, tidak memiliki tungkai, ekor pendek atau bahkan
tidak ada, hidup dibawah tanah, menggali
Contoh: Caecilian
2. Ordo: Caudata
Tubuh terdiri dari kepala, batang tubuh, dan ekor, tidak ada sisik, 2 pasang tungkai
untuk berjalan, 10-60 vertebrae
Contoh: Salamander
3. Ordo: Anura
Kepala dan batang tubuh menyatu, tidak ada ekor, 2 pasang tungkai untuk memanjat
atau melompat, memiliki paru-paru, fertilisasi eksternal, kosmopolit
Contoh: Kodok, katak
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
15. KARAKTERISTIK REPTIL
• Bentuk tubuh bervariasi, beberapa tersusun kompak padat, beberapa memanjang,
diselubungi oleh eksoskeleton berupa sisik tanduk epidermal dengan tambahan plat-
plat dermal bertulang, integumen memiliki lebih sedikit glandula.
• Tungkai 4, dapat berfungsi untuk memanjat, berlari, atau mengayuh, namun tidak
ditemukan pada ular dan beberapa kadal.
• Skeleton terosifikasi dengan baik, rusuk menyatu dengan sternum
• Respirasi dengan paru-paru, tidak ada insang, kloaka digunakan untuk pernapasan
beberapa jenis
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
16. • Jantung beruang 3, pada crocodilian jantung sudah 4 ruang.
• Merupakan organisme eksotermik
• Memiliki sepasang ginjal metanefrik, sisa pembuangan berupa asam urea.
• Memiliki 12 pasang saraf kranial
• Jenis kelamin sudah terpisah, fertillisasi internal.
• Telur dilapisi oleh cangkang penuh kalsium, memiliki membran ekstraembrionik
(amnion, chorion, dan allantois)
• Tidak ada tahap larva
KARAKTERISTIK REPTIL (lanjutan)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
18. 3 Subkelas tersebut, dikelompokkan berdasarkan ciri tengkorak:
1. Anapsida: tidak adanya bagian temporal yang terbuka, bagian belakang
ditutupi oleh kulit yang tersusun atas tulang. Contoh: Kura-kura.
2. Diapsida: terdapat 2 bagian temporal yang terbuka. Contoh: Kadal
3. Synapsida: terdapat 1 bagian temporal yang terbuka. (reptile mirip
mamalia, sudah punah, berevolusi menjadi mamalia)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
19. SUBCLASS: ANAPSIDA
1. ORDO: TESTUDINE
• Memiliki cangkang luar, terdiri dari karapas di bagian dorsal, plastron di
bagian ventral.
• Rahang dengan paruh bertanduk (bukan gigi)
• Vertebra dengan rusuk berfusi
• Lidah tidak dapat dijulurkan
• Lehernya dapat dilekukan
Contoh: Kura-kura, penyu, labi-labi
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
20. • Kulit epidermal bersisik
• Tulang “quadrate” dapat digerakkan
• Tulang belakang biasanya cembung dibagian depan
• Memiliki organ kopulasi yang berpasangan
Contoh: Kadal, amphibaenian, dan ular
SUBCLASS: DIAPSIDA
2. ORDO: SQUAMATA
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
21. ORDO: SQUAMATA
SUBORDO: LACERTILIA/ SAURIA
• Tubuh ramping dengan 4 tungkai
• Mandibula bersatu dengan bagian anterior
• Kelopak mata dapat digerakkan
• Ada telinga eksternal
• Bentuk lidah ada yang bercabang
• Kulit keras
Contoh: Kadal, bunglon, iguana
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
23. SUBORDO:
AMPHISBAENIA
• Tidak berkaki
• Tubuh memanjang dan bagian ekor
hampir menyerupai kepala
• Memiliki kenampakan seperti cacing
karena warna semu merah muda dan
sisik yang tersusun seperti cincin
• Tengkorak terbuat dari tulang keras
• Tidak memiliki telinga luar dan mata
tersembunyi oleh sisik dan kulit
Contoh: Kadal cacing
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
24. SUBORDO: SERPENTE
• Tidak memiliki kaki
• Tubuh memanjang
• Lubang telinga, tulang dada (sternum) tidak ada
• Mandibula dihubungkan di bagian anterior oleh sebuah ligamentum
• Bola mata tidak dapat digerakkan
• Tidak mempunyai kelopak mata
• Lidah panjang, bercabang dua dan dapat dijulurkan keluar
Contoh: Ular
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
27. • Salah satu yang primitif
• Reptilia yang mirip dengan kadal. Namun, bukan termasuk kadal.
• Memiliki tengkorak diapsid
• Tulang belakang bikonkav
• Tulang “quadrate” tidak dapat digerakkan
• Ada mata median parietal
• Nokturnal
Contoh: Genus Sphenodon yang
ditemukan endemik New Zealand
“Tuatara”
SUBCLASS: DIAPSIDA
3. ORDO: SPHENODONTA
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
28. SUBCLASS: DIAPSIDA
4. ORDO: CROCODILIA
• Tengkorak memanjang dan berukuran besar
• Rahang kuat dengan bukaan lebar
• Lubang hidung terminal
• Secondary palate
• Kulit tebal dan kasar
• Jantung beruang 4
• Tulang belakang cekung dibagian depan
• Tungkai depan memiliki 5 jari, tungkai belakang 4 jari
• Tulang “quadrate” tidak dapat digerakkan
• Ovipar
Contoh: Aligator, buaya
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
32. YANG MEMBEDAKAN
AMFIBI DENGAN REPTIL
• Reptil memiliki kulit yang bersisik yang keras dan kering, menyediakan perlindungan
dari kekeringan dan luka fisik. Amfibi lebih halus, tanpa sisik.
• Telur reptil telah berkembang menjadi telur amniotik yang terdiri dari sumber
makanan dan membran pelindung untuk mendukung perkembangan embrio di
daratan.
• Rahang reptil lebih efisien digunakan untuk mencengkeram dan menghancurkan
mangsa.
• Reptil memiliki organ kopulasi, yang memungkinkan fertilisasi internal.
• Reptil memiliki sistem sirkulasi yang lebih efisien dan tekanan darah yang lebih
tinggi dibanding dengan amfibi.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
33. YANG MEMBEDAKAN
AMFIBI DENGAN REPTIL
(lanjutan)
• Paru-paru reptil lebih berkembang. Tidak seperti amfibi, yang mendorong udara
masuk ke paru-paru dengan otot mulut, reptil menghirup udara masuk ke paru-paru
dengan memperbesar rongga toraks.
• Reptil telah mengembangkan strategi evolusi untuk konservasi air (secondary
palate, kelenjar garam, urin semikoloid)
• Semua reptil kecuali yang tidak bertungkai, memiliki penyokong tubuh yang lebih
baik dibanding amfibi dan lebih efisien untuk berjalan.
• Sistem saraf reptil lebih kompleks dari amfibi.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
proteids never lose their gills during maturation from larvae
a large aquatic salamander mud
Aquatic
Terrestrial mole salamanders
lack lungs, conducting respiration through their skin, and the tissues lining their mouths. lungless
snapping turtle (Chelydra serpentina)
American Mud and Musk Turtles
hard-shelled turtles
Softshell Turtles (Family Trionychidae) LABI-LABI
Anapsid, Diapsid, Synapsid berdasarkan ciri2 tengkorak