1. TUGAS II
METODOLOGI PENELITIAN
Nama Mahasiswa : Richy Maryadi
No. Registrasi : 5215083397
Program Studi : Pend. Teknik Elektronika (Reguler)
Nama Blog : http://095mprs1elkaunjkelompokc.blogspot.com
Tugas ke-II ini dibuat berdasarkan jurnal yang saya susun untuk menjawab pertanyaan
tentang :
1. Metode mengajar apa yang digunakan? Jelaskan kekurangan dan analisis
perbaikannya!
2. Cari kajian teori dari internet tentang masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas yang
akan diteliti dari jurnal yang saya buat.
Jurnal yang saya buat merupakan dari skripsi yang berjudul :
“Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pada Mata Pelajaran Teori
Dasar Elektronika Di SMKN 39 Jakarta”
Karya Alumni : Putri Debby Pratiwi
Tahun Lulus : 2010
Program Keahlian : Pend. Teknik Elektronika (Universitas Negeri Jakarta)
Jawaban dari pertanyaan di atas :
1. Metode mengajar yang digunakan adalah Metode Demonstrasi Dan Eksperimen.
Antara metode demonstrasi dan eksperimen sebenarnya berbeda, akan tetapi dalam
praktek sering dipergunakan silih berganti atau saling melengkapi.
Metode demonstrasi merupakan suatu metode mengajar di mana seorang guru, orang
luar yang sengaja diminta atau siswa menunjukkan kepada kelas suatu benda aslinya,
tiruan atau suatu proses, misalnya bagaimana cara menggunakan alat ukur yang benar.
Sedangkan metode eksperimen ialah suatu metode mengajar di mana guru bersama
siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari hasil percobaan itu.
Misalnya, karena ingin memperoleh jawaban tentang kebenaran sesuatu, mencari
cara-cara yang lebih baik, mengetahui elemen/unsur-unsur apakah yang ada pada
suatu benda, ingin mengetahui apakah yang akan terjadi, dan sebagainya.
Dari kedua batasan tersebut dapat diketahui bahwa sebuah eksperimen dapat juga
dijadikan demonstrasi. Misalnya guru dengan beberapa orang siswa mengadakan
eksperimen mengenai pengaruh tekanan udara terhadap sebuab kaleng minyak tanah
2. yang kosong, yang sudah dipanasi lebih dulu, kemudian ditutup rapat-rapat dan segera
disiram air dingin. Para siswa melihat peristiwa itu sebagai demonstrasi. Dalarn hal
ini eksperimen dapat dirangkaikan dengan demonstrasi. Metode ini sering juga
disebut metode ilmiah, sebab metode inilah yang dipakai untuk menguji hipotesis.
Kelemahan metode demonstrasi:
Demontrasi menjadi tidak efektif bila tidak semua siswa dapat ikut serta,
misalnya alat terlalu kecil sedangkan jumlah siswa besar.
Bila tidak dilanjutkan dengan eksperimen ada kernungkinan siswa. menjadi
lupa, dan pelajaran tidak akan berarti karena tidak menjadikan pengalaman
bagi siswa.
Kelemahan metode eksperimen :
Akan kurang berhasil apabila alat-alat yang tersedia tidak mencukupi
kebutuhan siswa.
Kemungkinan tidak membawa hasil yang diharapkan bila siswa belum cukup
pengalarnan.
Kadang-kadang ada eksperimen yang memerlukan waktu panjang sehingga
tidak praktis dilaksanakan di sekolah, lebih merugikan lagi bila untuk dapat
melanjutkan pelajaran menunggu basil eksperimen tersebut.
Analisa perbaikan :
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya
dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir
yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu
yang sedang dipelajarinya.
Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah
alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.
Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang
meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat
dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.
Dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses
percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka
menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi
petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan,
pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu
diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu.
Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai
kejiwaan, beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia.
3. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu
tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
2. Kajian Teori dari Internet
Kemampuan Penguasaan Teori
Kompetensi Keterampilan proses belajar mengajar adalah penguasaan terhadap
kemampuan yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Kompetensi dimaksud
meliputi kemampuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran,
kemampuan dalam menganalisis, menyusun program perbaikan dan pengayaan,
serta menyusun program bimbingan dan konseling sedangkan Kompetensi
Penguasaan Pengetahuan adalah penguasaan terhadap kemampuan yang berkaitan
dengan keluasan dan kedalaman pengetahuan. Kompetensi dimaksud meliputi
pemahaman terhadap wawasan pendidikan, pengembangan diri dan profesi,
pengembangan potensi peserta didik, dan penguasaan akademik (Rusmini, 2003).
Keterampilan Praktik
Keterampilan praktek merupakan suatu proses untuk meningkatkan
keterampilan peserta dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan
keterampilan yang diberikan dan peralatan yang digunakan. Selain itu, pembelajaran
praktek merupakan suatu proses pendidikan yang berfungsi membimbing peserta
didik secara sistematis dan terarah untuk dapat melakukan suatu ketrampilan.
Pentingnya pengalaman langsung terhadap proses belajar telah dikaji oleh Kolb
(1984) dan Wallace (1994, dalam Millrood, 2001). Kolb mengatakan bahwa
pembelajaran orang dewasa akan lebih efektif jika pembelajar lebih banyak terlibat
langsung daripada hanya pasif menerima dari pengajar. Kolb (1984) dengan teori
experiential learning-nya menjabarkan ide-ide dari pengalaman dan refleksi. Kolb
mendifinisikan empat modus belajar yaitu: Concrete experience (pengalaman nyata),
reflective observation (merefleksikan observasi), abstract conceptualization (konsep
yang abstrak), dan active experimentation (eksperimen aktif).
Wallace (1994) mengatakan bahwa ada dua sumber pengetahuan yaitu
pengetahuan yang diterima/diperoleh melalui belajar baik secara formal maupun
informal (received knowledge) dan pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman
(experiential knowledge). Kedua sumber pengetahuan tersebut merupakan unsur
kunci bagi pengembangan profesionalisme. Kemampuan melakukan refleksi dari
praktek yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan menentukan pencapaian
kompetensi profesional.
Hakikat Mata Pelajaran Menguasai Teori
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor
yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif
dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses
penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam
bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara
kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu
4. keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses
kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan
dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, (1)
motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali;
(6) generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik.
Sumber Referensi :
http://psb-psma.org/content/blog/strategi-metode-mengajar
http://asnaldi.multiply.com/journal/item/5?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fi
tem
http://fajaralayyubi.wordpress.com/2011/08/23/pembelajaran-praktek-guna-
meningkatkan-keterampilan-peserta-diklat/