Tesis ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi e-government di Lembaga Administrasi Negara (LAN) dengan menggunakan lima variabel independen yaitu infrastruktur TI, skill SDM, keamanan infrastruktur, internal organisasi, dan budaya organisasi. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari 200 responden yang kemudian akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian diharapkan dapat mengident
1.
34
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Obyek Penelitian
Menurut Sekaran (2003), populasi adalah sekelompok orang,
peristiwa, atau minat yang akan diteliti oleh peneliti. Penelitian ini mengambil
populasi pegawai negeri sipil di LAN.
Menurut informasi yang diperoleh Kepala Sub Bagian Humas, Evi
Trisulo, Jumlah Pegawai yang bekerja di LAN sebanyak 400 orang
Obyek penelitian tesis ini adalah satuan kerja pada LAN yang berada
di provinsi DKI Jakarta. Penelitian akan dititikberatkan pada semua deputi
dan departemen khususnya staff dan pimpinan unit.
3.1.2 Teknik Sampling
Menurut Sekaran (2003), sampling adalah proses pemilihan sejumlah
elemen yang representatif dari populasi, agar penelitian dan pengertian
karakteristik dari contoh memungkinkan untuk menyamaratakan karakteristik
tersebut dengan elemen – elemen dari populasi. Penelitian ini akan
menggunakan teknik sampling Simple Random Sampling. Dimana dengan
metode ini pertama kali akan dilakukan random sampling terhadap lembaga
2. 35
pemerintahan yang digunakan sebagai objek penelitian. Rumus untuk
penentuan sampel adalah dengan menggunakan rumus dari Slovin:
Slovin Formula: n = N__
1+NE²
Dimana:
n = Ukuran Sampel
N = Jumlah Populasi
E = Margin of error
Jadi dengan populasi yang akan diteliti, sebesar 400 dan margin of error
5%
n = 400____=200
1+ (400) (0.05)²
Maka sample yang akan diambil adalah sebesar 200.
Penulis mengambil sample sebanyak 200 yang merupakan setengah dari
populasi, selain dikarenakan hasil menggunakan rumus slovin, keterbatasan
SDM juga menjadi alas an penulis mengambil sampel sebanyak 200 orang
3. 36
3.1.3 Variabel Penelitian
3.1. Tabel Indikator Variabel
Variabel dan dimensi Indikator
Implementasi E – Government
(Y)
- mendukung kinerja kerja pegawai
- tercapainya penghematan biaya
- tercapainya peningkatan layanan kepada
masyarakat dan partner organisasi
- tingkat penggunaan sistem aplikasi E -
government yang tinggi
IT Infrastruktur (X1) - Kepuasaan pegawai pada website
organisasi
- fasilitas komputer yang terkoneksi
dengan internet
- Akses Analisa sistem informasi
- Email Organisasi
- divisi Teknologi informasi yang aktif
dalam pengembangan teknologi
informasi
- Jaringan komputer yang aktif
- persentase bertransaksi bisnis/kerja yang
diakses secara online cukup tinggi
4. 37
Skill dan SDM Organisasi (X2) - kesadaran teknologi informasi dan
komunikasi
- Kegunaan teknologi dalam transaksi
bisnis atau kinerjanya secara
kesseluruhan
- definisi E – Government
- jumlah karyawan muda (20-40 tahun)
yang cukup tinggi
- Teknologi Informasi dan sistem
digunakan di hampir seluruhdepartemen
Keamanan Infrastruktur (X3) - hak akses control
- sistem keamanan terhadap pengganggu,
teror, ancaman, dan hacker
- SOP (standar operation procedure)
dalammengakses data
- sistem keamanan menggunakan
password
- sistem keamanan menggunakan
identifikasi sidik jari
Internal Organisasi (X4) - aturan keamanan, kebijakan, peraturan
dan hukum privasi
- Privasi data staff
5. 38
Sosial dan budaya organisasi (X5) - derajat inovasi organisasi
- derajat penerimaan resiko organisasi
- persepsi positif terhadap E –
Government lintas organisasi
- Meningkatkan Fleksibelitas karena
implementasi E – Government
- Meningkatkan penyebaran akses
informasi via E - Government
3.1.4 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan kuesioner. Menurut Sekaran (2003), Kuesioner
adalah serangkaian pertanyaan dimana responden mengisi jawaban – jawaban,
biasanya dengan alternatif-alternatif yang mendekati jawaban mereka. Dalam
pengumpulan data, penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu:
3.2. Tabel Skala Linkert
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak Setuju
3 Netral
4 Setuju
5 Sangat setuju
6. 39
Kuesioner akan diberikan kepada responden sebagai sample yang termasuk
dalam populasi penelitian.
3.1.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Setelah data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, maka data
akan dianalisa dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and
Service Solutions) untuk mengetahui validitas dan reliabilitas data. Uji
validitas dilakukan dilakukan untuk memastikan alat ukur tersebut valid.
Menurut Sugiyono (2001) instrumen yang valid adalah alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur. Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk menguji validitas suatu alat ukur menurut adalah dengan menggunakan
Metode Korelasi yaitu menghitung korelasi antara skor dari setiap item
didalam alat ukur dengan skor total dari keseluruhan item.
Selain diperlukan validitas, suatu penelitian juga memerlukan alat ukur
yang reliabel. Alat ukur yang reliabel menurut Sugiyono (2001) adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, pada waktu yang sama akan menghasilkan hasil yang sama.
3.1.5.1 Uji Validitas
Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output
SPSS pada tabel dengan judul item total statistik. Menilai
kevalidan masing masing butir pertanyaan didapat dari nilai
corrected item total correlation masing masing butir pertanyaan.
7. 40
Suatu butir pertanyaan dikatakan valid apabil jika nilai r – hitung
yang merupakan nilai dari corrected item total correlation > r-
tabel.
3.1.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama sama terhadap
suatu butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun
sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing masing variabel
pada lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk
variabel mana yang tidak reliable. Reliabilitas suatu konstruk
variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s alpha > 0.6
(nugroho,2005,p72)
3.1.5.3 Uji T dan uji F
• Uji T
Untuk menguji hipotesis ada atau tidaknya pengaruh
variabel independen dan dependen digunakan uji T, yakni
dengan membandingkan signifikansi t-hitung dan
signifikansi t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95%
(alpha=5%)
o Jika p < 0.05 berarti variabel independen tersebut
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
o Jika p > 0.05 maka variabel independen tersebut tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
8. 41
• Uji F
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
regresi yang diperoleh berdasarkan penelitian ini
memiliki arti bila digunakan dalam penarikan
kesimpulan mengenai hubungan sejumlah variabel
yang dipelajari. Untuk menguji multivariat regresi
dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung
dengan F tabel.
o Hipotesis:
H0:B1=B2=B3=B4=B5=0
Ada pengaruh antara minimal variabel variabel
independen dengan variabel dependen
H1:B1=B2=B3=B4=B5 tidak sama dengan 0
Tidak ada pengaruh antara variabel independen
dengan variabel dependen.
9. 42
3.2 Metode Analisis
3.2.1 Kerangka Pikir
3.2.2
Gambar 3.1. Kerangka Berpikir
Menurut Yudho Giri Sucahyo, Ph.D, , hanya 15 persen dari inisiatif e-
government di negara berkembang dan negara transisi yang sukses. Sementara
sisanya gagal sebagian (50 persen) atau gagal total (35 persen) (Academy of ICT
Essentials for Government Leaders, modul 2.).
Implementasi
E Government (Y)
Keamanan IT
Infrastruktur
(X3)
Hambatan Legal
(manajemen internal)
(X4)
Skill dan SDM
Organisasi (X2)
Hambatan IT
Infrastruktur (X1)
Sosial dan
budaya
organisasi (X5)
10. 43
Berikut adalah faktor faktor penting penyebab kegagalan proyek e-government :
1. Kurangnya penggerak internal: Tekanan hanya datang dari vendor TI,
tanpa epemilikan internal (atau pemahaman akan e-government).
2. Kurangnya visi dan strategi: Kurangnya pandangan jauh ke depan,
kurangnya pedoman, dan kurangnya hubungan antara cara dan tujuan;
mungkin disebabkan oleh pergeseran staf senior dan/atau perubahan
kebijakan dan lingkungan politik.
3. Manajemen proyek yang buruk: Ketidakjelasan tanggung jawab karena
banyaknya kepemilikan proyek; tidak adanya atau lemahnya pengawasan;
pengadaan yang tidak efektif.
4. Manajemen perubahan yang buruk: Kurangnya dukungan dari pekerja
senior (mengakibatkan kurangnya alokasi sumber daya dan pesan negatif ke
kelompok lain); kurangnya partisipasi stakeholder (mengakibatkan
kurangnya kepemilikan).
5. Dominasi politik dan kepentingan pribadi: Fokus dari pemain utama
terhadap kebutuhan dan tujuan personal, sering berkenaan dengan
“permainan politik”, dengan gejala seperti perkelahian di dalam, resistensi
karena takut kehilangan kekuasaan, “saya juga” yaitu meniru solusi e-
government untuk kepentingan image, obsesi terhadap dampak pemilihan
dan pujian jangka pendek, dan korupsi.
6. Rancangan yang tidak realistis/buruk: Terutama disebabkan kurangnya
masukan dari stakeholder lokal, mengarah pada rancangan yang terlalu
11. 44
teknis, terlalu ambisius, atau ketidakcocokan dengan lingkungan (budaya,
nilai) dan kebutuhan lokal; terutama terjadi dimana donor, perusahaan dan
konsultan asing terlibat. Masalah rancangan lainnya: kurangnya piloting,
kurangnya struktur organisasi yang cocok.
7. Kurangnya kompetensi yang diperlukan: Kurangnya pengetahuan dan
keahlian IT para pengembang, pekerja dan pengguna/operator; kurangnya
pengetahuan lokal pada pengembang.
8. Infrastruktur teknologi yang tidak cukup: Komputer atau jaringan tidak
mencukupi.
9. Ketidakcocokan teknologi: Ketidakmampuan sistem komputer untuk
bertukar data.
Dengan adanya faktor faktor penghambat yang membuat E government
kebanyakan gagal, maka dalam penelitian ini akan dicari solusi untuk mengatasi
masalah tersebut. Hal Hal yang dilakukan yaitu mencari dan mengidentifikasi
faktor faktor hambatan dan faktor utama yang berpengaruh terhadap hambatan
Penerapan E Government di LAN.
Identifikasi tersebut dilakukan melalui studi literaur dari jurnal – jurnal yang
berkaitan dengan masalah tersebut untuk memperoleh solusi sementara bersupa
hipotesis dan framework model lalu dituangkan dalam bentuk model
penelitian.Model penelitian tersebut dibuktikan secara empiris dalam bentuk uji
hipotesis dimana data yang digunakan untuk uji hipotesis diperoleh dengan
menggunakan kuesioner
12. 45
Variabel penelitian:
1. Dependent Variable (Y):
Implementasi E Government
Mengukur faktor faktor sebagai penghambat dalam implementasi E
Government. Hal yang diukur adalah tingkat penggunaan E
Government, Penggunaan teknologi informasi, Tujuan dari
implementasi E Government tercapai atau tidak, penghematan biaya
dan peningkatan layanan.
2. Independent Variable (X):
Keamanan IT Infrastruktur (X1)
• Skill dan SDM organisasi (X2)
Keamanan IT Infrastruktur (X3)
Internal Organisasi (X4)
Sosial dan budaya organisasi (X5)
3.2.2. Hipotesis
Menurut Sugiyono (1999), Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Kata sementara di sini
mengandung pengertian bahwa jawaban bersifat dugaan, belum
dibuktikan dengan menggunakan fakta empiris yang diperoleh dengan
pengumpulan data. Aczel (2002) mengatakan bahwa ada dua macam
hipotesis yaitu:
13. 46
Hipotesis Nol: dinyatakan dengan H0. Adalah suatu pernyataan tentang
satu atau lebih parameter populasi dan sering mewakili keadaan yang
dipercaya saat itu. Pertanyaan ini dianggap benar sampai memiliki bukti
melalui uji statistik untuk menyimpulkan sebaliknya.
Hipotesis Alternatif: dinyatakan dengan H1. Adalah pernyataan tentang
semua situasi yang tidak tercangkup dalam hipotesis nol.
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, hipotesis yang akan
diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. H0: IT infrastruktur tidak mempengaruhi keberhasilan implementasi E –
Government di LAN
H1: IT infrastruktur mempengaruhi keberhasilan implementasi E –
Government di LAN
2. H0: Skill dan SDM organisasi tidak mempengaruhi keberhasilan
implementasi E – Government di LAN
H1: Skill dan SDM organisasi mempengaruhi keberhasilan implementasi
E – Government di LAN
3. H0: Keamanan infrastruktur tidak mempengaruhi keberhasilan
implementasi E – Government di LAN
H1 : Keamanan infrastruktur mempengaruhi keberhasilan implementasi E
– Government di LAN
4. H0: Internal Organisasi tidak mempengaruhi keberhasilan implementasi E
– Government di LAN
14. 47
H1 : Internal Organisasi mempengaruhi keberhasilan implementasi E –
Government di LAN
5. H0: Sosial dan budaya organisasi tidak mempengaruhi keberhasilan
implementasi E – Government di LAN
H1 : Sosial dan budaya organisasi mempengaruhi keberhasilan
implementasi E – Government di LAN
3.2.3 Regresi Linear
Analisis regresi adalah suatu metodologi statistika untuk memprediksi nilai
dari satu atau lebih variabel respon (variabel dependen) ke koleksi nilai variabel
prediktor (variabel independen). Analisis ini juga dapat digunakan untuk
memprediksi atau mengetahui pengaruh dari variabel prediktor (variabel independen)
pada respon. Dalam analisis regresi juga dipelajari bagaimana variabel tersebut
berhubungan dan dinyatakan dalam sebuah persamaan matematik.
Kegunaan utama regresi adalah prediksi variabel dependen, tetapi karena
kemampuan prediksi yang mempunyai resiko kesalahan tertentu maka pembuatan
model regresi akan melewati berbagai tahap sebelum dapat digunakan untuk prediksi.
Pada analisis regresi linier terbagi menjadi dua, yaitu analisis regresi linier sederhana
dan analisis regresi linier berganda. Yang membedakan keduanya adalah hanya
terletak pada variabel bebas atau variabel prediktor. Dengan melihat jumlah variabel
independen yang ada, regresi dapat dibagi menjadi :
• Regresi sederhanya
15. 48
Dalam analisis regresi sederhana akan dikembangkan sebuah estimating equation
(persamaan regresi), yaitu suatu formula yang mencari nilai variable dependen
dari nilai variabel independen yang diketahui, dimana kedua variabel tersebut
masing masing hanya satu. Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan
perkiraan.
Persamaan : Y = a+b.X
• Regresi Berganda
Seperti yang diuraikan diatas, jika pada regresi sederhana hanya ada 1
variabel Y dan X, maka pada kasus regresi berganda, terdapat satu variable
dependen dan lebih dari satu variable independen.
Persamaan :
• Multivariat regresi hampir sama dengan regresi berganda, hanya merupakan
perluasan dari regresi berganda. Menggunakan persamaan yaitu :
Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah
tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian. Maka penulis dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis multivariat regresi dengan
menggunakan program SPSS versi 19.00