SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
A. Perkembangan dan Penyebaran Agama serta Kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia
Agama dan kebudayaan Hindu dan Budha masuk ke Indonesia dari India
masing-masing sekitar abad ke-4 dan ke-5 M. Pengaruh agama Hindu di Indonesia
berlangsung hampir selama sebelas abad, yaitu dari abad ke-4 (bukti prasasti Kutai)
sampai berakhirnya kekuasaan Majapahit di Jawa Timur sekitar abad ke-15. Sedangkan
agama Budha masuk ke Indonesia seabad kemudian, sekitar abad ke-5 yang didukung
temuan patung Budha di Sampaga (Sulawesi Selatan), Jembe, dan Sumatra Selatan.
Sebelum kedatangan Hindu-Budha, penduduk Nusantara menganut animisme
dan dinamisme. Kedatangan Hindu-Budha ikut memengaruhi tatanan sosial-budaya,
politik, dan ekonomi Nusantara. Meskipun demikian, sebagian unsur dari kebudayaan
lama (asli), sejauh tidak bertentangan dengan doktrin dasar agama Hindu-Budha tetap
dipertahankan.
1. Agama Hindu
Agama Hindu diperkirakan muncul di India antara tahun 3102 SM sampai 1300
SM dan merupakan agama tertua di dunia. Agama ini tumbuh bersamaan dengan
dengan masuknya bangsa Arya, yaitu bangsa nomaden yang masuk India dari Asia
Tengah melalui Selat Kaiber. Kedatangan bangsa Arya ini mendesak penduduk asli
India (Dravida) ke selatan sampai dataran tinggi Dekan. Dalam perkembangan
selanjutnya terjadi percampuran antara kebudayaan orang Arya dan Dravida yang
menghasilkan kebudayaan Hindu.
Perkembangan agama Hindu di India, pada hakikatnya dapat dibagi menjadi
empat fase, yakni zaman Weda, zaman Brahmana, zaman Upanisad, dan zaman
Budha.
a. Zaman Weda (1500 SM)
Bangsa Arya telah memiliki peradaban yang tinggi. Mereka menyembah dewa-
dewa seperti Agni, Indra, Varuna, Siwa, dan sebagainya. Dewa tertinggi yang
mereka anggap sebagai penguasa alam semesta mereka sebut Trimurti, yang
terdiri dari Brahma (pencipta alam), Wisnu (pemelihara alam), dan Siwa (perusak
alam dan dewa kematian). Walaupun banyak, semua merupakan manifestasi dan
perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, agama Hindu bukan agama politeistis,
akan tetapi monoteistis.
Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Pada zaman ini masyarakat dibagi atas
empat kasta, yaitu Brahmana (ulama dan pendeta), Ksatria (raja, bangsawan,
panglima, dan tentara), Waisya (pedagang, petani, dan nelayan), dan Sudra
(pelayan atau golongan paling rendah).
b. Zaman Brahmana (1000 SM – 750 SM)
Pada zaman ini kekuasaan kaum Brahmana sangat besar dalam kehidupan
keagamaan. Merekalah yang mengantarkan persembahan orang kepada
para dewa. Pada zaman ini pula meulai disusun tata cara upacara beragama
yang teratur dalam apa yang disebut Kitab Brahmana.
c. Zaman Upanisad (750 SM – 500 SM)
Pada zaman ini yang dipentingkan tidak hanya upacara dan saji saja, lebih
dari itu pengetahuan yang lebih tinggi. Zaman ini adalah zaman
pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu zaman orang
berfilsafat atas dasar weda.
d. Zaman Budha (500 SM – 300 SM)
Zaman ini dimulai ketika putra Raja Sudhodana yang benama Sidharta
menafsirkan Weda dari sudut logika dan mengembangkan sistem yoga dan
semadhi, sebagai jalan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.
2. Agama Budha
Agama Budha merupakan lebih lanjut dari agama Hindu. Budha
sebenarnya merupakan sebutan bagi seseorang yang telah memperoleh
pencerahan. Awalnya agama Budha bukanlah agama, melainkan ajaran dari
seseorang yang telah memperoleh pencerahan bernama Sidharta Gautama.
Sepeninggal Budha, para penganutnya menyebarkan ajarannya dan
lahirlah agama Budha, dengan kitab suci Tripitaka. Pada tahun 78 M, terjadi
perpecahan di antara penganut Budha. Perpecahan melahirkan dua aliran, yaitu
Budha Mahayana dan Budha Hinayana. Ajaran dalam Budha Mahayana lebih
kompleks karena banyak dipengaruhi oleh agama dan kepercayaan lain, seperti
agama Hindu atau Taoisme sehingga mengenal banyak dewa-dewi. Sedangkan
Budha Hinayana mendekati ajaran Budha yang sesungguhnya. Di Indonesia,
termasuk juga Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, dan Laos, aliran
Hinayanalah yang berkembang, sedangkan aliran Mahayana lebih berkembang di
Cina, Korea, Taiwan, dan Jepang.
3. Teori Masuknya Agama
Ada beberapa teori tekait proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan
Budha ke Indonesia.
B. Teoeri Waisya. Pendukung teori ini adalah N.J. Krom yang menyatakan bahwa
motivasi terbesar datangnya bangsa India ke Indonesia adalah untuk
berdagang. Golongan terbesar yang datang ke Indonesia adalah pedagang
India (kasta Waisya).
C. Teori Ksatria. Menurut F.D.K. Bosch, prajurit yang kalah perang atau jenuh
menghadapi perang lantas meninggalkan India, kemudian keluar dari
wilayahnya dan menyebarkan agama dan budaya Hindu termasuk ke
Indonesia.
D. Teori Brahmana. Pendukung teori ini adalah van Leur, menurutnya Brahmana
datang dari India ke Indonesia atas undangan pemimpin suku dalam rangka
melegitimasi kekuasaan mereka sehingga setaraf dengan raja-raja India.
E. Teori Arus Balik. Menurut teori yang dikemukakan oleh G. Coedes ini,
berkembangnya pengaruh dan kebudayaan India dilakukan oleh bangsa
Indonesia sendiri. Bangsa Indonesia datang ke India untuk belajar agama,
selanjutnya disebarkan di nusantara.
F. Kerajaan-Kerajaan Bercorak Hindu-Budha di Indonesia
a. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai terletak di Muarakaman, Kutai, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai
merupakan kerajaan Hindu pertama di Nusantara. Sumber sejarah mengenai kerajaan
ini adalah ditemukannya tujuh tiang batu yang disebut Yupa berhuruf Pallawa dan
berbahasa Sansekerta.
Raja pertama Kerajaan Kutai pertama adalah Kudungga, kemudian dilanjutkan
putranya bernama Aswawarman. Raja Aswawarman adalah seorang raja yang cakap
dan kuat. Tahta kerajaan kemudian dilanjutkan putra Aswawarman, yaitu
Mulawarman. Mulawarman adalah raja terbesar Kerajaan Kutai. Kebesaran kekuasaan
Raja Mulawarman terlihat dalam upacara-upacara persembahan kepada para dewa.
b. Kerajaan Tarumanegara
Letak Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, tepi Sungai Cisadane. Kata taruma berarti
nila atau biru. Tarumenegara didirikan oleh Jayasingawarman yang kemudian
digantikan oleh putranya Dharmayawarman. Wilayah kekuasaan Tarumanegara
meliputi Banten, Jakarta, sampai perbatasan Cirebon.
Sumber sejarah mengenai Tarumanegara, yaitu:
i. Prasasti Tugu
Prasasti ini berisi tentang penggalian saluran air Gomati sepanjang 6.112 tombak atau
kira-kira 11 Km. Penggalian saluran air tersebut atas perintah Raja Purnawarman,
diiringi selamatan dengan memberikan 1.000 ekor sapi kepada Brahmana.
ii. Prasasti Kebon Kopi
Pada prasasti ini ditemukan tapak kaki gajah kerajaan.
iii. Prasasti Ciaruteun
Ditemukan sepasang kaki sang raja yang menunjukkan bahwa raja menguasai daerah
di sekitarnya.
iv. Prasasti Lebak
Menyebutkan keagungan dan keberanian raja Purnawarman.
v. Prasasti Jambu
Ditemukan di Bogor sebelah barat.
vi. Prasasti Pasir Awi dan Muara Cianten
Ditemukan di Bogor, enskripsi pada kedua prasasti belum dapat dibaca.
vii. Arca-arca
Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Purnawarman,
raja yang terkenal besar dan kuat. Bukti kebesaran pemerintahannya tertulis pada
prasasti Tugu.
2. Kerajaan Kalingga atau Holing
Letak Kerajaan Kalingga berada di Jawa Tengah berada di sekitar Blora dan Cepu
pada abad ke-7 M. Kerajaan bercorak Budha, yang ditunjukkan banyak pendeta
Budha yang menerjemahkan kitab suci sehingga Kalingga memiliki peran penting
bagi pengembangan agama Budha. Sumber sejarah mengenai keberadaan kerajaan
Kalingga terdapat pada Prasasti Tuk Mas di kaki Gunung Merbabu. Dalam berita Cina
disebutkan bahwa Kalingga diperintah oleh seorang ratu yang tegas, adil, dan
bijaksana bernama Ratu Sima. Ia tidak pandang bulu terhadap siapapun yang
melanggar aturan, sehingga rakyat hidup tenteram dan damai.
3. Kerajaan Sriwijaya
Letak kerajaan Sriwijaya diperkirakan di wilayah Sumatra bagian selatan, dengan pusat
pemerintahan di tepi sungan Musi. Luasnya wilayah laut yang dikuasai kerajaan
Sriwijaya menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang besar. Kata Sriwijaya
berasal dari bahasa sansekerta sri artinya bercahaya atau gemilang dan wijaya artinya
kemenangan atau kejayaan, sehingga maknanya adalah kemenangan yang gilang
gemilang.
Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya sebagai berikut.
1) Prasasti Telaga Batu
2) Prasasti Kedukan Bukit
3) Prasasti Karang Berahi
4) Prasasti Ligor
5) Prasasti Kota Kapur
6) Prasasti Talang Tuo
7) Prasasti Nalanda
Raja-raja yang pernah berkuasa adalah Dapunta Hyang, Balaputradewa, dan
Sanggrama Wijayatunggawarman. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan
pada masa Balaputradewa dari dinasti Syailendra.
Namun pada akhir abad ke-12 M kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran karena
beberapa hal sebagai berikut.
a) Adanya serangan berkali-kali dari Kerajaan Colamandala dari India
b) Daerah taklukan banyak yang melepaskan diri
c) Terdesak oleh perkembangan kerajaan di Thailand yang meluaskan kekuasaan hingga
semenanjung Malaya
d) Terdesak oleh kerajaan Singasari
e) Mundurnya perekonomian Sriwijaya karena bandar-bandar banyak yang melepaskan
diri
e. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno terletak dipedalaman Jawa Tengah dengan daerah intinya
Bhumi Mataram. Daerah tersbut dikelilingi oleh banyak pegunungan antara lain
Pegunungan Serayu, Gunung Prau, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung
Ungaran, Gunung Merbabu Gunung Merapi, Gunung Lawu Gunung Sewu Dan
Gunung Kidul. Wilayah kerajaan yang tertutup secara geografis dan subur sesuai
untuk bidang pertanian. Hal ini menyebabkan kerajaan bersifat agraris.
Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh dua dinasti atau wangsa, yaitu:
1) Dinasti Sanjaya
Sumber sejarah berdirinya dinasti ini terdapat pada Prasasti Canggal dan Prasasti
Balitung. Mataram mengalami kemajuan ketika diperintah oleh Rakai Mataram
Sang Ratu Sanjaya, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, Diah
Balitung, Daksa, dan Wawa.
2) Dinasti Syailendra
Dinasti Syailendra mendirikan kerajaan di Jawa Tengah bagian selatan (Bagelen
dan Yogyakarta) pada abad ke-8 M. Sumber sejarahnya antara lain, Prasasti
Kalasan, Prasasti Kelurak, Prasasti Ratu Boko, Prasasti Nalanda.
Dinasti Sanjaya pada akhir abad ke-8 M terdesak oleh dinasti Syailendra. Pada
masa pemerintahan Samaratungga, dibangun Candi Borobudur, namun sebelum
candi selesai dibuat Samaratungga meninggal dunia. Setelah Samaratungga
berkuasa terjadi perang saudara akibat perebutan tahta kerajaan. Pewaris
kerajaan seharusnya jatuh kepada Pramodhawardani (anak dari permaisuri) tetapi
tidak ingin menjadi raja karena tidak sanggup memerintah. Akhirnya kekuasaan
diberikan kepada Balaputradewa (anak dari selir). Akan tetapi, Pramodhawardani
dipengaruhi suaminya, Rakai Pikatan untuk merebut tahta kembali. Pada akhirnya
Balaputradewa kalah di Bukit Ratu Boko dan melarikan diri ke Sriwijaya.
f. Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sendok setelah memindahkan pusat
pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Letak kerajaan ini berada di muara
sungai Brantas. Raja-raja yang pernah memerintah antara lain, Mpu Sendok,
Dharmawangsa Teguh, dan Airlangga. Pada masa pemerintahan Airlangga inilah
kerajaan Medang Kamulan mencapai puncak kejayaan. Setelah Airlangga memasuki
masa kependetaan. Kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Jenggala beribukota
di Kahuripan dan Kerajaan Kediri (Panjalu) dengan ibukotanya di Daha untuk
menghindari perang saudara.
g. Kerajaan Kediri
Pada tahun 1135 M tampil raja yang sangat terkenal, yakni Jayabaya. Di kalangan
masyarakat Jawa, nama Jayabaya sangat terkenal karena ramalannya yang
disebut Jangka Jayabaya.
Raja terakhir dari Kerajaan Kediri adalah Kertajaya atau Dandang Gendis.
Kertajaya memiliki sifat sombong dan melanggar adat sehingga mendapat
tentangan dari para pendeta atau brahmana. Sehingga para pendeta mencari
perlindungan kepada Ken Arok (penguasa Tumapel). Pada tahun 1222 M, Ken
Arok menyerang Kediri dan berakhirlah kekuasaan Kertajaya.
h. Kerajaan Singasari
Kerajaan Kediri didirikan oleh Ken Arok. Ken Arok naik tahta menjadi seorang raja
setelah berhasil menjadi penguasa Tumapel. Ia sengaja membunuh Tunggul
Ametung, seorang akuwu Tumapel dengan Keris Mpu Gandring untuk mendapat
kekuasaan.
Setelah Ken Arok meninggal, tahta jatuh ke tangan Anusapati (putra Tunggul
Ametung), kemudian digantikan Panji Tohjoyo. Setelah Tohjoyo, singgasana
kerajaan jatuh kepada Ranggawuni, selanjutnya ia mengangkat putranya
bernama Kertanegara. Pada masa pemerintahan Kertanegara inilah Singasari
mengalami puncak kejayaan karena memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas
karena ambisinya untuk menyatukan seluruh Nusantara yang dikenal dengan
Ekspedisi Pamalayu.
i. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit berdiri abad ke-14 hingga ke-15 M, berpusat di Jawa
Timur, oleh Kertarajasa Jayawardhana (Raden Wijaya). Ia mempunyai tugas untuk
melanjutkan kemegahan Singhasari, dibantu oleh Arya Wiraraja seorang penguasa
Madura, dalam kitab Pararaton wilayahnya disebut sebagai hutannya orang Tarik.
Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa “pahit”
dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Raden Wijaya bersekutu dengan
pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil
menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang pasukan Mongol
sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya. Kerajaan
Majapahit penuh dengan intrik politik dari dalam kerajaan itu sendiri. Kondisi yang
sama juga terjadi menjelang keruntuhan Majapahit.
Menurut Kakawin Nagarakertagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan
Majapahit meliputi Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan
Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan
Filipina. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma
bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.
Sumpah Palapa
Pada saat diangkat sebagai Mahapatih Gajah Mada bersumpah bahwa ia
tidak akan beristirahat (amukti palapa) jika belum dapat menyatukan seluruh
Nusantara. Sumpah itu kemudian dikenal dengan Sumpah Palapa sebagai berikut.
“Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, amun kalah ring Gurun, ring
seran, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo,ring Bali, Sunda, Palembang,
Tumasik, samanisun amukti palapa”. Artinya:
“Setelah tunduk Nusantara, saya akan beristirahat; Sesudah kalah Gurun seran,
Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, barulah saya
akan beristirahat” Dompo,ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman isun amukti
palapa”.
Politik dan Pemerintahan
Majapahit telah mengembangkan sistem pemerintahanyang teratur. Raja
memegang kekuasaan tertinggi. Dalam melaksanakan pemerintahan, raja dibantu
oleh berbagai badan atau pejabat berikut.
1. Rakryan Mahamantri Katrini, dijabat oleh para putra raja,terdiri atas Rakryan i Hino,
Rakryan i Sirikan, dan Rakryan IHalu.
2. Dewan Pelaksana terdiri atas Rakryan Mapatih atau PatihMangkabumi, Rakryan
Tumenggung, Rakryan Demung,Rakryan Rangga dan Rakryan Kanuruhan. Kelima
pejabat
ini dikenal sebagai Sang Panca ring Wilwatika.
Di antara kelima pejabat itu Rakryan Mapatih atau Patih Mangkubumi
merupakan pejabat yang paling penting .Ia menduduki tempat sebagai perdana
menteri. Bersama sama raja, ia menjalankan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu
terdapat pula dewan pertimbangan yang disebut dengan Batara Sapta Prabu.
Struktur tersebut ada di pemerintah pusat. Di setiap daerah yang berada di bawah
raja-raja, dibuatkan pula struktur yang mirip. Untuk menciptakan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa, dibentuklah badan peradilan yang disebut dengan
Saptopapati. Selain itu disusun pula kitab hukum oleh Gajah Mada yang disebut
Kitab Kutaramanawa. Gajah Mada memang seorang negarawan yang mumpuni. Ia
memahami pemerintahan strategi perang dan hukum. Untuk mengatur kehidupan
beragama dibentuk badan atau pejabat yang disebut Dharmadyaksa.
Dharmadyaksa adalah pejabat tinggi kerajaan yang khusus menangani persoalan
keagamaan.
Di Majapahit dikenal ada dua Dharmadyaksa sebagai berikut.
1. Dharmadyaksa ring Kasaiwan, mengurusi agama Syiwa(Hindu),
2. Dharmadyaksa ring Kasogatan, mengurusi agama Buddha.
Dalam menjalankan tugas, masing-masingDharmadyaksa dibantu oleh
pejabat keagamaan yang diberisebutan Sang Pamegat.Kehidupan beragama di
Majapahit berkembang semarak. Pemeluk yang beragama Hindu maupun Buddha
saling bersatu. Pada masa itupun sudah dikenal semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
artinya, sekalipun berbeda-beda baik Hindu maupun Buddha pada hakikatnya
adalah satu jua. Kemudian secara umum kita artikan berbeda-beda akhirnya satu
jua
Berkat kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kehidupan politik, dan
stabilitas nasional Majapahit terjamin. Hal ini disebabkan pula karena kekuatan
tentara Majapahit dan angkatan lautnya sehingga semua perairan nasional dapat
diawasi. Majapahit juga menjalin hubungan dengan negara-negara/kerajaan lain.
Hubungan dengan Negara Siam, Birma, Kamboja, Anam, India, dan Cina
berlangsung dengan baik. Dalam membina hubungan dengan luar negeri,
Majapahit mengenal motto Mitreka Satata, artinya negara sahabat.
Perkembangan Sastra dan Budaya
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, bidang sastra mengalami
kemajuan. Karya sastra yang paling terkenal pada zaman Majapahit adalah Kitab
Negarakertagama. Kitab ini ditulis oleh Empu Prapanca pada tahun 1365 M. Di
samping menunjukkan kemajuan di bidang sastra, Negarakertagama juga
merupakan sumber sejarah Majapahit. Kitab lain yang penting adalah Sutasoma.
Kitab ini disusun oleh Empu Tantular. Kitab Sutasoma memuat kata-kata yang
sekarang menjadi semboyan negara Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. Di
samping itu, Empu Tantular juga menulis kitab Arjunawiwaha.

More Related Content

What's hot

Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di AsiaProses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di AsiaSuci Mairoza Sya
 
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddhaProses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddhaIndah Wijayanti
 
Masuknya agama hindu di indonesia
Masuknya agama hindu di indonesiaMasuknya agama hindu di indonesia
Masuknya agama hindu di indonesiaRofex Madridista
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budhaxxxxyys
 
Teori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesiaTeori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesiafakhriza99
 
TEORI-TEORI TENTANG MASUKNYA HINDU BUDHA
TEORI-TEORI TENTANG  MASUKNYA HINDU BUDHATEORI-TEORI TENTANG  MASUKNYA HINDU BUDHA
TEORI-TEORI TENTANG MASUKNYA HINDU BUDHAMbah Roshadi
 
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesiaProses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesiaYuni Ratnasari
 
Tugas sejarah X | Sem. 1
Tugas sejarah X | Sem. 1Tugas sejarah X | Sem. 1
Tugas sejarah X | Sem. 1Arelya Febriane
 
Persebaran hindu-buddha Kelas XII
Persebaran hindu-buddha Kelas XIIPersebaran hindu-buddha Kelas XII
Persebaran hindu-buddha Kelas XIIjajarM
 
Teori penyebaran hindu budha
Teori penyebaran hindu budhaTeori penyebaran hindu budha
Teori penyebaran hindu budhaDeuis Rosdiana
 
Kerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesiaKerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesiaecstasya
 
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesiaPerkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesiahannafatiha
 
Materi SI X Kelas X - Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu Budha di Indonesia
Materi SI X Kelas X - Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu Budha di IndonesiaMateri SI X Kelas X - Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu Budha di Indonesia
Materi SI X Kelas X - Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu Budha di IndonesiaClararia D'nn
 
KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIAKERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIADian Agatha
 
Pengaruh agama hindu dan budha di indonesia sejarah
Pengaruh agama hindu dan budha di indonesia   sejarahPengaruh agama hindu dan budha di indonesia   sejarah
Pengaruh agama hindu dan budha di indonesia sejarahDevin Budi
 
Perkembangan Agama Hindu-Budha
Perkembangan Agama Hindu-BudhaPerkembangan Agama Hindu-Budha
Perkembangan Agama Hindu-Budhaamirapp
 

What's hot (20)

Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di AsiaProses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
Proses dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di Asia
 
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddhaProses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
 
Masuknya agama hindu di indonesia
Masuknya agama hindu di indonesiaMasuknya agama hindu di indonesia
Masuknya agama hindu di indonesia
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budha
 
Teori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesiaTeori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesia
 
TEORI-TEORI TENTANG MASUKNYA HINDU BUDHA
TEORI-TEORI TENTANG  MASUKNYA HINDU BUDHATEORI-TEORI TENTANG  MASUKNYA HINDU BUDHA
TEORI-TEORI TENTANG MASUKNYA HINDU BUDHA
 
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesiaProses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
 
Tugas sejarah X | Sem. 1
Tugas sejarah X | Sem. 1Tugas sejarah X | Sem. 1
Tugas sejarah X | Sem. 1
 
Persebaran hindu-buddha Kelas XII
Persebaran hindu-buddha Kelas XIIPersebaran hindu-buddha Kelas XII
Persebaran hindu-buddha Kelas XII
 
Teori penyebaran hindu budha
Teori penyebaran hindu budhaTeori penyebaran hindu budha
Teori penyebaran hindu budha
 
Perkembangan hindu budha
Perkembangan hindu budhaPerkembangan hindu budha
Perkembangan hindu budha
 
Kerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesiaKerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesia
 
TEORI MASUKNYA AGAMA HINDU
TEORI MASUKNYA AGAMA HINDUTEORI MASUKNYA AGAMA HINDU
TEORI MASUKNYA AGAMA HINDU
 
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesiaPerkembangan hindu budha di asia dan indonesia
Perkembangan hindu budha di asia dan indonesia
 
Materi SI X Kelas X - Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu Budha di Indonesia
Materi SI X Kelas X - Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu Budha di IndonesiaMateri SI X Kelas X - Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu Budha di Indonesia
Materi SI X Kelas X - Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu Budha di Indonesia
 
KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIAKERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
 
Makalah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah kerajaan hindu budha di indonesia
 
Pengaruh agama hindu dan budha di indonesia sejarah
Pengaruh agama hindu dan budha di indonesia   sejarahPengaruh agama hindu dan budha di indonesia   sejarah
Pengaruh agama hindu dan budha di indonesia sejarah
 
131018055 hindu-budha
131018055 hindu-budha131018055 hindu-budha
131018055 hindu-budha
 
Perkembangan Agama Hindu-Budha
Perkembangan Agama Hindu-BudhaPerkembangan Agama Hindu-Budha
Perkembangan Agama Hindu-Budha
 

Viewers also liked

Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di india
Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di indiaProses perkembangan budaya dan agama hindu budha di india
Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di indiaaswansetiawan
 
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaPerkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaahmad arif
 
Zaman neozoikum atau kenozoikum
Zaman neozoikum atau kenozoikumZaman neozoikum atau kenozoikum
Zaman neozoikum atau kenozoikumdinayudistira
 
Agama Hindu
Agama HinduAgama Hindu
Agama Hinduwk_aiman
 
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesiaPertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesiaSMA Negeri 9 KERINCI
 
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Nu War
 
Materi Sejarah Zaman Pra Aksara kelas X sem1
Materi Sejarah Zaman Pra Aksara kelas X sem1Materi Sejarah Zaman Pra Aksara kelas X sem1
Materi Sejarah Zaman Pra Aksara kelas X sem1prabu ananta
 
Manusia purba di dunia
Manusia purba di duniaManusia purba di dunia
Manusia purba di duniaRay Widy
 
Perkembangan Hindu-Budha di Indonesia
Perkembangan Hindu-Budha di IndonesiaPerkembangan Hindu-Budha di Indonesia
Perkembangan Hindu-Budha di Indonesiaocca3816
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaecstasya
 
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Muhamad Tsani Farhan
 
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiKerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiRiana Indah
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islamRifa Ramadhani
 
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Sindi Fantika
 
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-Cirinya
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-CirinyaPembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-Cirinya
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-CirinyaDesy Pentalibertin
 
Manusia Purba (Sejarah Indonesia SMA Kelas X by Annisa Firdha I, Haris Abdull...
Manusia Purba (Sejarah Indonesia SMA Kelas X by Annisa Firdha I, Haris Abdull...Manusia Purba (Sejarah Indonesia SMA Kelas X by Annisa Firdha I, Haris Abdull...
Manusia Purba (Sejarah Indonesia SMA Kelas X by Annisa Firdha I, Haris Abdull...Annisa Imani
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAHSejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAHhamdan che hassan
 

Viewers also liked (19)

Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di india
Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di indiaProses perkembangan budaya dan agama hindu budha di india
Proses perkembangan budaya dan agama hindu budha di india
 
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaPerkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
 
Makalah pdf
Makalah pdfMakalah pdf
Makalah pdf
 
Zaman neozoikum atau kenozoikum
Zaman neozoikum atau kenozoikumZaman neozoikum atau kenozoikum
Zaman neozoikum atau kenozoikum
 
Agama Hindu
Agama HinduAgama Hindu
Agama Hindu
 
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesiaPertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan agama serta kebudayaan hindu budha di indonesia
 
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
 
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
 
Materi Sejarah Zaman Pra Aksara kelas X sem1
Materi Sejarah Zaman Pra Aksara kelas X sem1Materi Sejarah Zaman Pra Aksara kelas X sem1
Materi Sejarah Zaman Pra Aksara kelas X sem1
 
Manusia purba di dunia
Manusia purba di duniaManusia purba di dunia
Manusia purba di dunia
 
Perkembangan Hindu-Budha di Indonesia
Perkembangan Hindu-Budha di IndonesiaPerkembangan Hindu-Budha di Indonesia
Perkembangan Hindu-Budha di Indonesia
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesia
 
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
 
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiKerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
 
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
 
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-Cirinya
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-CirinyaPembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-Cirinya
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-Cirinya
 
Manusia Purba (Sejarah Indonesia SMA Kelas X by Annisa Firdha I, Haris Abdull...
Manusia Purba (Sejarah Indonesia SMA Kelas X by Annisa Firdha I, Haris Abdull...Manusia Purba (Sejarah Indonesia SMA Kelas X by Annisa Firdha I, Haris Abdull...
Manusia Purba (Sejarah Indonesia SMA Kelas X by Annisa Firdha I, Haris Abdull...
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAHSejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
 

Similar to Hindu budha

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxPengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxRendyAnata
 
kerajaan-hindu-budha di Negara Indonesia pada masa lampau.pptx
kerajaan-hindu-budha di Negara Indonesia pada masa lampau.pptxkerajaan-hindu-budha di Negara Indonesia pada masa lampau.pptx
kerajaan-hindu-budha di Negara Indonesia pada masa lampau.pptxSMABantarbolang
 
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIASEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIAttanitaaprilia
 
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduPeran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduWayan Permadi
 
Perkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesiaPerkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesiaarifin
 
Perkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesiaPerkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesiaarifin
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1paimun
 
Kerajaan Maritim Hindu Buddha
Kerajaan Maritim Hindu Buddha Kerajaan Maritim Hindu Buddha
Kerajaan Maritim Hindu Buddha LinggaPermana5
 
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppsejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppjunmen960
 
Bab 3 Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara
Bab 3 Kerajaan Hindu-Buddha di NusantaraBab 3 Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara
Bab 3 Kerajaan Hindu-Buddha di NusantaraReyAsadelFariztan
 
BAB 1 KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA.pptx
BAB 1 KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA.pptxBAB 1 KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA.pptx
BAB 1 KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA.pptxYeniPuspitaSari18
 
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraSejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraWira Prabowo
 

Similar to Hindu budha (20)

Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajibPpt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
 
1
11
1
 
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxPengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
 
kerajaan-hindu-budha di Negara Indonesia pada masa lampau.pptx
kerajaan-hindu-budha di Negara Indonesia pada masa lampau.pptxkerajaan-hindu-budha di Negara Indonesia pada masa lampau.pptx
kerajaan-hindu-budha di Negara Indonesia pada masa lampau.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIASEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
 
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduPeran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
 
Power point kd 4 kls 7
Power point kd 4 kls 7Power point kd 4 kls 7
Power point kd 4 kls 7
 
Perkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesiaPerkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesia
 
Perkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesiaPerkembangan hindu buddha di indonesia
Perkembangan hindu buddha di indonesia
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
 
Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1
 
BAB 2.ppt
BAB 2.pptBAB 2.ppt
BAB 2.ppt
 
Kerajaan Maritim Hindu Buddha
Kerajaan Maritim Hindu Buddha Kerajaan Maritim Hindu Buddha
Kerajaan Maritim Hindu Buddha
 
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppsejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
 
Bab 3 Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara
Bab 3 Kerajaan Hindu-Buddha di NusantaraBab 3 Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara
Bab 3 Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara
 
BAB 1 KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA.pptx
BAB 1 KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA.pptxBAB 1 KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA.pptx
BAB 1 KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA.pptx
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraSejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Hindu budha

  • 1. A. Perkembangan dan Penyebaran Agama serta Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia Agama dan kebudayaan Hindu dan Budha masuk ke Indonesia dari India masing-masing sekitar abad ke-4 dan ke-5 M. Pengaruh agama Hindu di Indonesia berlangsung hampir selama sebelas abad, yaitu dari abad ke-4 (bukti prasasti Kutai) sampai berakhirnya kekuasaan Majapahit di Jawa Timur sekitar abad ke-15. Sedangkan agama Budha masuk ke Indonesia seabad kemudian, sekitar abad ke-5 yang didukung temuan patung Budha di Sampaga (Sulawesi Selatan), Jembe, dan Sumatra Selatan. Sebelum kedatangan Hindu-Budha, penduduk Nusantara menganut animisme dan dinamisme. Kedatangan Hindu-Budha ikut memengaruhi tatanan sosial-budaya, politik, dan ekonomi Nusantara. Meskipun demikian, sebagian unsur dari kebudayaan lama (asli), sejauh tidak bertentangan dengan doktrin dasar agama Hindu-Budha tetap dipertahankan. 1. Agama Hindu Agama Hindu diperkirakan muncul di India antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia. Agama ini tumbuh bersamaan dengan dengan masuknya bangsa Arya, yaitu bangsa nomaden yang masuk India dari Asia Tengah melalui Selat Kaiber. Kedatangan bangsa Arya ini mendesak penduduk asli India (Dravida) ke selatan sampai dataran tinggi Dekan. Dalam perkembangan selanjutnya terjadi percampuran antara kebudayaan orang Arya dan Dravida yang menghasilkan kebudayaan Hindu. Perkembangan agama Hindu di India, pada hakikatnya dapat dibagi menjadi empat fase, yakni zaman Weda, zaman Brahmana, zaman Upanisad, dan zaman Budha. a. Zaman Weda (1500 SM) Bangsa Arya telah memiliki peradaban yang tinggi. Mereka menyembah dewa- dewa seperti Agni, Indra, Varuna, Siwa, dan sebagainya. Dewa tertinggi yang mereka anggap sebagai penguasa alam semesta mereka sebut Trimurti, yang terdiri dari Brahma (pencipta alam), Wisnu (pemelihara alam), dan Siwa (perusak alam dan dewa kematian). Walaupun banyak, semua merupakan manifestasi dan perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, agama Hindu bukan agama politeistis, akan tetapi monoteistis. Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Pada zaman ini masyarakat dibagi atas empat kasta, yaitu Brahmana (ulama dan pendeta), Ksatria (raja, bangsawan, panglima, dan tentara), Waisya (pedagang, petani, dan nelayan), dan Sudra (pelayan atau golongan paling rendah).
  • 2. b. Zaman Brahmana (1000 SM – 750 SM) Pada zaman ini kekuasaan kaum Brahmana sangat besar dalam kehidupan keagamaan. Merekalah yang mengantarkan persembahan orang kepada para dewa. Pada zaman ini pula meulai disusun tata cara upacara beragama yang teratur dalam apa yang disebut Kitab Brahmana. c. Zaman Upanisad (750 SM – 500 SM) Pada zaman ini yang dipentingkan tidak hanya upacara dan saji saja, lebih dari itu pengetahuan yang lebih tinggi. Zaman ini adalah zaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu zaman orang berfilsafat atas dasar weda. d. Zaman Budha (500 SM – 300 SM) Zaman ini dimulai ketika putra Raja Sudhodana yang benama Sidharta menafsirkan Weda dari sudut logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. 2. Agama Budha Agama Budha merupakan lebih lanjut dari agama Hindu. Budha sebenarnya merupakan sebutan bagi seseorang yang telah memperoleh pencerahan. Awalnya agama Budha bukanlah agama, melainkan ajaran dari seseorang yang telah memperoleh pencerahan bernama Sidharta Gautama. Sepeninggal Budha, para penganutnya menyebarkan ajarannya dan lahirlah agama Budha, dengan kitab suci Tripitaka. Pada tahun 78 M, terjadi perpecahan di antara penganut Budha. Perpecahan melahirkan dua aliran, yaitu Budha Mahayana dan Budha Hinayana. Ajaran dalam Budha Mahayana lebih kompleks karena banyak dipengaruhi oleh agama dan kepercayaan lain, seperti agama Hindu atau Taoisme sehingga mengenal banyak dewa-dewi. Sedangkan Budha Hinayana mendekati ajaran Budha yang sesungguhnya. Di Indonesia, termasuk juga Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, dan Laos, aliran Hinayanalah yang berkembang, sedangkan aliran Mahayana lebih berkembang di Cina, Korea, Taiwan, dan Jepang. 3. Teori Masuknya Agama Ada beberapa teori tekait proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Budha ke Indonesia. B. Teoeri Waisya. Pendukung teori ini adalah N.J. Krom yang menyatakan bahwa motivasi terbesar datangnya bangsa India ke Indonesia adalah untuk berdagang. Golongan terbesar yang datang ke Indonesia adalah pedagang India (kasta Waisya). C. Teori Ksatria. Menurut F.D.K. Bosch, prajurit yang kalah perang atau jenuh menghadapi perang lantas meninggalkan India, kemudian keluar dari
  • 3. wilayahnya dan menyebarkan agama dan budaya Hindu termasuk ke Indonesia. D. Teori Brahmana. Pendukung teori ini adalah van Leur, menurutnya Brahmana datang dari India ke Indonesia atas undangan pemimpin suku dalam rangka melegitimasi kekuasaan mereka sehingga setaraf dengan raja-raja India. E. Teori Arus Balik. Menurut teori yang dikemukakan oleh G. Coedes ini, berkembangnya pengaruh dan kebudayaan India dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri. Bangsa Indonesia datang ke India untuk belajar agama, selanjutnya disebarkan di nusantara. F. Kerajaan-Kerajaan Bercorak Hindu-Budha di Indonesia a. Kerajaan Kutai Kerajaan Kutai terletak di Muarakaman, Kutai, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu pertama di Nusantara. Sumber sejarah mengenai kerajaan ini adalah ditemukannya tujuh tiang batu yang disebut Yupa berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Raja pertama Kerajaan Kutai pertama adalah Kudungga, kemudian dilanjutkan putranya bernama Aswawarman. Raja Aswawarman adalah seorang raja yang cakap dan kuat. Tahta kerajaan kemudian dilanjutkan putra Aswawarman, yaitu Mulawarman. Mulawarman adalah raja terbesar Kerajaan Kutai. Kebesaran kekuasaan Raja Mulawarman terlihat dalam upacara-upacara persembahan kepada para dewa. b. Kerajaan Tarumanegara Letak Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, tepi Sungai Cisadane. Kata taruma berarti nila atau biru. Tarumenegara didirikan oleh Jayasingawarman yang kemudian digantikan oleh putranya Dharmayawarman. Wilayah kekuasaan Tarumanegara meliputi Banten, Jakarta, sampai perbatasan Cirebon. Sumber sejarah mengenai Tarumanegara, yaitu: i. Prasasti Tugu Prasasti ini berisi tentang penggalian saluran air Gomati sepanjang 6.112 tombak atau kira-kira 11 Km. Penggalian saluran air tersebut atas perintah Raja Purnawarman, diiringi selamatan dengan memberikan 1.000 ekor sapi kepada Brahmana. ii. Prasasti Kebon Kopi Pada prasasti ini ditemukan tapak kaki gajah kerajaan. iii. Prasasti Ciaruteun
  • 4. Ditemukan sepasang kaki sang raja yang menunjukkan bahwa raja menguasai daerah di sekitarnya. iv. Prasasti Lebak Menyebutkan keagungan dan keberanian raja Purnawarman. v. Prasasti Jambu Ditemukan di Bogor sebelah barat. vi. Prasasti Pasir Awi dan Muara Cianten Ditemukan di Bogor, enskripsi pada kedua prasasti belum dapat dibaca. vii. Arca-arca Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Purnawarman, raja yang terkenal besar dan kuat. Bukti kebesaran pemerintahannya tertulis pada prasasti Tugu. 2. Kerajaan Kalingga atau Holing Letak Kerajaan Kalingga berada di Jawa Tengah berada di sekitar Blora dan Cepu pada abad ke-7 M. Kerajaan bercorak Budha, yang ditunjukkan banyak pendeta Budha yang menerjemahkan kitab suci sehingga Kalingga memiliki peran penting bagi pengembangan agama Budha. Sumber sejarah mengenai keberadaan kerajaan Kalingga terdapat pada Prasasti Tuk Mas di kaki Gunung Merbabu. Dalam berita Cina disebutkan bahwa Kalingga diperintah oleh seorang ratu yang tegas, adil, dan bijaksana bernama Ratu Sima. Ia tidak pandang bulu terhadap siapapun yang melanggar aturan, sehingga rakyat hidup tenteram dan damai. 3. Kerajaan Sriwijaya Letak kerajaan Sriwijaya diperkirakan di wilayah Sumatra bagian selatan, dengan pusat pemerintahan di tepi sungan Musi. Luasnya wilayah laut yang dikuasai kerajaan Sriwijaya menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang besar. Kata Sriwijaya berasal dari bahasa sansekerta sri artinya bercahaya atau gemilang dan wijaya artinya kemenangan atau kejayaan, sehingga maknanya adalah kemenangan yang gilang gemilang. Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya sebagai berikut. 1) Prasasti Telaga Batu 2) Prasasti Kedukan Bukit 3) Prasasti Karang Berahi 4) Prasasti Ligor 5) Prasasti Kota Kapur 6) Prasasti Talang Tuo 7) Prasasti Nalanda
  • 5. Raja-raja yang pernah berkuasa adalah Dapunta Hyang, Balaputradewa, dan Sanggrama Wijayatunggawarman. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa Balaputradewa dari dinasti Syailendra. Namun pada akhir abad ke-12 M kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran karena beberapa hal sebagai berikut. a) Adanya serangan berkali-kali dari Kerajaan Colamandala dari India b) Daerah taklukan banyak yang melepaskan diri c) Terdesak oleh perkembangan kerajaan di Thailand yang meluaskan kekuasaan hingga semenanjung Malaya d) Terdesak oleh kerajaan Singasari e) Mundurnya perekonomian Sriwijaya karena bandar-bandar banyak yang melepaskan diri e. Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Mataram Kuno terletak dipedalaman Jawa Tengah dengan daerah intinya Bhumi Mataram. Daerah tersbut dikelilingi oleh banyak pegunungan antara lain Pegunungan Serayu, Gunung Prau, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Ungaran, Gunung Merbabu Gunung Merapi, Gunung Lawu Gunung Sewu Dan Gunung Kidul. Wilayah kerajaan yang tertutup secara geografis dan subur sesuai untuk bidang pertanian. Hal ini menyebabkan kerajaan bersifat agraris. Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh dua dinasti atau wangsa, yaitu: 1) Dinasti Sanjaya Sumber sejarah berdirinya dinasti ini terdapat pada Prasasti Canggal dan Prasasti Balitung. Mataram mengalami kemajuan ketika diperintah oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, Diah Balitung, Daksa, dan Wawa. 2) Dinasti Syailendra Dinasti Syailendra mendirikan kerajaan di Jawa Tengah bagian selatan (Bagelen dan Yogyakarta) pada abad ke-8 M. Sumber sejarahnya antara lain, Prasasti Kalasan, Prasasti Kelurak, Prasasti Ratu Boko, Prasasti Nalanda. Dinasti Sanjaya pada akhir abad ke-8 M terdesak oleh dinasti Syailendra. Pada masa pemerintahan Samaratungga, dibangun Candi Borobudur, namun sebelum candi selesai dibuat Samaratungga meninggal dunia. Setelah Samaratungga berkuasa terjadi perang saudara akibat perebutan tahta kerajaan. Pewaris kerajaan seharusnya jatuh kepada Pramodhawardani (anak dari permaisuri) tetapi tidak ingin menjadi raja karena tidak sanggup memerintah. Akhirnya kekuasaan diberikan kepada Balaputradewa (anak dari selir). Akan tetapi, Pramodhawardani
  • 6. dipengaruhi suaminya, Rakai Pikatan untuk merebut tahta kembali. Pada akhirnya Balaputradewa kalah di Bukit Ratu Boko dan melarikan diri ke Sriwijaya. f. Kerajaan Medang Kamulan Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sendok setelah memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Letak kerajaan ini berada di muara sungai Brantas. Raja-raja yang pernah memerintah antara lain, Mpu Sendok, Dharmawangsa Teguh, dan Airlangga. Pada masa pemerintahan Airlangga inilah kerajaan Medang Kamulan mencapai puncak kejayaan. Setelah Airlangga memasuki masa kependetaan. Kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Jenggala beribukota di Kahuripan dan Kerajaan Kediri (Panjalu) dengan ibukotanya di Daha untuk menghindari perang saudara. g. Kerajaan Kediri Pada tahun 1135 M tampil raja yang sangat terkenal, yakni Jayabaya. Di kalangan masyarakat Jawa, nama Jayabaya sangat terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja terakhir dari Kerajaan Kediri adalah Kertajaya atau Dandang Gendis. Kertajaya memiliki sifat sombong dan melanggar adat sehingga mendapat tentangan dari para pendeta atau brahmana. Sehingga para pendeta mencari perlindungan kepada Ken Arok (penguasa Tumapel). Pada tahun 1222 M, Ken Arok menyerang Kediri dan berakhirlah kekuasaan Kertajaya. h. Kerajaan Singasari Kerajaan Kediri didirikan oleh Ken Arok. Ken Arok naik tahta menjadi seorang raja setelah berhasil menjadi penguasa Tumapel. Ia sengaja membunuh Tunggul Ametung, seorang akuwu Tumapel dengan Keris Mpu Gandring untuk mendapat kekuasaan. Setelah Ken Arok meninggal, tahta jatuh ke tangan Anusapati (putra Tunggul Ametung), kemudian digantikan Panji Tohjoyo. Setelah Tohjoyo, singgasana kerajaan jatuh kepada Ranggawuni, selanjutnya ia mengangkat putranya bernama Kertanegara. Pada masa pemerintahan Kertanegara inilah Singasari mengalami puncak kejayaan karena memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas karena ambisinya untuk menyatukan seluruh Nusantara yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. i. Kerajaan Majapahit Kerajaan Majapahit berdiri abad ke-14 hingga ke-15 M, berpusat di Jawa Timur, oleh Kertarajasa Jayawardhana (Raden Wijaya). Ia mempunyai tugas untuk melanjutkan kemegahan Singhasari, dibantu oleh Arya Wiraraja seorang penguasa Madura, dalam kitab Pararaton wilayahnya disebut sebagai hutannya orang Tarik. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa “pahit”
  • 7. dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang pasukan Mongol sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya. Kerajaan Majapahit penuh dengan intrik politik dari dalam kerajaan itu sendiri. Kondisi yang sama juga terjadi menjelang keruntuhan Majapahit. Menurut Kakawin Nagarakertagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok. Sumpah Palapa Pada saat diangkat sebagai Mahapatih Gajah Mada bersumpah bahwa ia tidak akan beristirahat (amukti palapa) jika belum dapat menyatukan seluruh Nusantara. Sumpah itu kemudian dikenal dengan Sumpah Palapa sebagai berikut. “Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, amun kalah ring Gurun, ring seran, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo,ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samanisun amukti palapa”. Artinya: “Setelah tunduk Nusantara, saya akan beristirahat; Sesudah kalah Gurun seran, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, barulah saya akan beristirahat” Dompo,ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman isun amukti palapa”. Politik dan Pemerintahan Majapahit telah mengembangkan sistem pemerintahanyang teratur. Raja memegang kekuasaan tertinggi. Dalam melaksanakan pemerintahan, raja dibantu oleh berbagai badan atau pejabat berikut. 1. Rakryan Mahamantri Katrini, dijabat oleh para putra raja,terdiri atas Rakryan i Hino, Rakryan i Sirikan, dan Rakryan IHalu. 2. Dewan Pelaksana terdiri atas Rakryan Mapatih atau PatihMangkabumi, Rakryan Tumenggung, Rakryan Demung,Rakryan Rangga dan Rakryan Kanuruhan. Kelima pejabat ini dikenal sebagai Sang Panca ring Wilwatika. Di antara kelima pejabat itu Rakryan Mapatih atau Patih Mangkubumi merupakan pejabat yang paling penting .Ia menduduki tempat sebagai perdana menteri. Bersama sama raja, ia menjalankan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu terdapat pula dewan pertimbangan yang disebut dengan Batara Sapta Prabu. Struktur tersebut ada di pemerintah pusat. Di setiap daerah yang berada di bawah raja-raja, dibuatkan pula struktur yang mirip. Untuk menciptakan pemerintahan yang
  • 8. bersih dan berwibawa, dibentuklah badan peradilan yang disebut dengan Saptopapati. Selain itu disusun pula kitab hukum oleh Gajah Mada yang disebut Kitab Kutaramanawa. Gajah Mada memang seorang negarawan yang mumpuni. Ia memahami pemerintahan strategi perang dan hukum. Untuk mengatur kehidupan beragama dibentuk badan atau pejabat yang disebut Dharmadyaksa. Dharmadyaksa adalah pejabat tinggi kerajaan yang khusus menangani persoalan keagamaan. Di Majapahit dikenal ada dua Dharmadyaksa sebagai berikut. 1. Dharmadyaksa ring Kasaiwan, mengurusi agama Syiwa(Hindu), 2. Dharmadyaksa ring Kasogatan, mengurusi agama Buddha. Dalam menjalankan tugas, masing-masingDharmadyaksa dibantu oleh pejabat keagamaan yang diberisebutan Sang Pamegat.Kehidupan beragama di Majapahit berkembang semarak. Pemeluk yang beragama Hindu maupun Buddha saling bersatu. Pada masa itupun sudah dikenal semboyan Bhinneka Tunggal Ika, artinya, sekalipun berbeda-beda baik Hindu maupun Buddha pada hakikatnya adalah satu jua. Kemudian secara umum kita artikan berbeda-beda akhirnya satu jua Berkat kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kehidupan politik, dan stabilitas nasional Majapahit terjamin. Hal ini disebabkan pula karena kekuatan tentara Majapahit dan angkatan lautnya sehingga semua perairan nasional dapat diawasi. Majapahit juga menjalin hubungan dengan negara-negara/kerajaan lain. Hubungan dengan Negara Siam, Birma, Kamboja, Anam, India, dan Cina berlangsung dengan baik. Dalam membina hubungan dengan luar negeri, Majapahit mengenal motto Mitreka Satata, artinya negara sahabat. Perkembangan Sastra dan Budaya Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, bidang sastra mengalami kemajuan. Karya sastra yang paling terkenal pada zaman Majapahit adalah Kitab Negarakertagama. Kitab ini ditulis oleh Empu Prapanca pada tahun 1365 M. Di samping menunjukkan kemajuan di bidang sastra, Negarakertagama juga merupakan sumber sejarah Majapahit. Kitab lain yang penting adalah Sutasoma. Kitab ini disusun oleh Empu Tantular. Kitab Sutasoma memuat kata-kata yang sekarang menjadi semboyan negara Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. Di samping itu, Empu Tantular juga menulis kitab Arjunawiwaha.