SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
UDAYA K3 DI TEMPATKERJAManajemen Risiko
dan
Tanggap Darurat
- TM 3 -
1
UU NO.24 TAHUN 2007 TENTANG
PENANGGULANGAN BENCANA
Implementasi dari pembukaan UU Dasar Negara Republik
Indonesia Alinea IV
2
POTENSI PENYEBAB
BENCANA
Dibagi menjadi 3 diantaranya :
1. Bencana alam
Gempa bumi karena alam, letusan gunung berapi,
angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran
hutan/ lahan karena faktor alam, hama penyakit
tanaman, epidemi,
2. Bencana non alam
Kebakaran hutan/lahan yang disebabkan oleh
manusia, kecelakan transportasi, kegagalan
konstruksi/teknologi, dampak industri, ledakan nuklir,
pencemaran lingkungan.
3. Bencana sosial
Kerusuhan sosial dan konflik sosial dalam masyarakat
yang sering terjadi. 3
Penanggulangan Bencana merupakan salah satu
bagian dari pembangunan nasional yaitu serangkaian
kegiatan penanggulangan bencana sebelum, pada
saat maupun sesudah terjadinya bencana.
Kelemahan pelaksanaan penanggulangan bencana
maupun yang terkait dengan landasan hukumnya,
karena belum ada undang-undang yang secara
khusus.
Landasan hukum yang kuat bagi penyelenggaraan
penanggulangan bencana yaitu UU no.24 tahun 2007
tentang penanggulangan bencana
4
Tujuan Penanggulangan Bencana :
1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari
ancaman bencana;
2. Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang
sudah ada;
3. Menjamin terselenggaranya penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi,
dan menyeluruh;
4. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5
UU NO.24 TAHUN 2007
TENTANG PENANGGULANGAN
BENCANA
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
DALAM PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA:
Pengurangan risiko bencana dan pemaduan
pengurangan risiko bencana dengan program
pembangunan;
Pelindungan masyarakat dari dampak bencana;
Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan
pengungsi yang terkena bencana secara adil dan sesuai
dengan standar pelayanan minimum;
Pemulihan kondisi dari dampak bencana;
6
UU NOMOR 24 TAHUN 2007
TENTANG PENANGGULANGAN
BENCANA
Lembaga usaha mendapatkan kesempatan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana, baik
secara tersendiri maupun secara bersama dengan
pihak lain (Pasal 28)
Penyelenggaraan penanggulangan bencana
dilaksanakan berdasarkan 4 (empat) aspek meliputi:
a. sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat;
b. kelestarian lingkungan hidup;
c. kemanfaatan dan efektivitas;
d. lingkup luas wilayah
7
BUDAYA K3 Manajemen Risiko
dan
Tanggap Darurat
- TM 3 -
8
9
APA ITU BUDAYA K3 ??
Pertahun diseluruh dunia 270 juta kecelakaan
kerja, 160 juta pekerja menderita penyakit
akibat kerja, kematian 2.2 juta dan kerugian
finansial sebesar 1.25 triliun USD
Tahun 2002-2005 di Indonesia  300 ribu
kecelakaan kerja, 5000 kematian, 500 cacat
tetap dan kompensasi lebih dari Rp. 550 milyar
(Jamsostek)
Diperkirakan kerugian tidak langsung dari
seluruh sektor formal lebih dari Rp. 2 triliun,
dimana sebagian besar merupakan kerugian
dunia usaha (DK3N,2007)
10
STATISTIK KECELAKAAN
STATISTIK KECELAKAAN
-
11
2017
‱Pada tahun 2017 angka kecelakaan kerja
yang dilaporkan sebanyak 123.041 kasus,
2018
‱Sepanjang tahun 2018 mencapai 173.105
kasus dengan nominal santunan yang
dibayarkan mencapai Rp1,2Trilyun.
 Memprihatinkan??  tetapi hendaklah dapat
menjadi pemicu bagi dunia usaha dan kita semua
untuk bersama-sama mencegah dan
mengendalikannya.
Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja
yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
tempat kerja (K3).
12
STATISTIK KECELAKAAN
MEMBANGUN BUDAYA K3
‱ Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan
bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak
untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan
yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-
nilai agama.
‱ Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi
segala lingkungan kerja, baik di darat, di dalam tanah,
permukaan air, di dalam air maupun udara, yang
berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
13
‱Perlu K3 setelah terjadi kecelakaan. Pada tahap ini zero accident
tidak mungkin dicapai.
Reactive atau
Natural Instincts
‱Melaksanakan K3 karena disuruh atau diawasi. Pada tahap ini
zero accident sulit dicapai.
Dependent
‱Melaksanakan K3 hanya untuk kepentingan diri kita sendiri. Pada
tahap ini ada kesempatan zero accident dicapai.
Independent
‱Melaksanakan K3 bukan hanya utk diri sendiri, tetapi saling
mengingatkan/ memperhatikan apabila ada sesama pekerja ada
yang lupa/lalai dalam menerapkan budaya K3. Pada tahap ini
terbuka lebar zero accident dapat dicapai
Interdependent
14
TAHAPAN MEMBANGUN BUDAYA K3
APA YANG AKAN KITA LAKUKAN
Mencari tahu ada pada tahapan berapa kita
saat ini, kemudian mengevaluasi kinerja K3
kita,
Meningkatkan kesadaran diri sendiri akan
pentingnya K3,
Selalu mengutamakan K3 dalam kegiatan
se-hari 2 untuk mewujudkan zero accident
dan lingkungan kerja yang aman.
15
OPTIMALISASI BUDAYA K3 BAGI MASYARAKAT
INDUSTRI
Filosofi dasar K3:
Melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja
khususnya dan masyarakat industri secara menyeluruh
 pekerjaan-nya melalui upaya pengendalian pada
seluruh bentuk-2 potensi bahaya di tempat kerja.
Apabila seluruh potensi bahaya terkendali dan
memenuhi standar aman,  kondisi lingkungan kerja
yang aman, sehat, dan proses produksi lancar.
Pada akhirnya  menekan risiko kerugian, sehingga
produktivitas meningkat.
16
KEPEDULIAN TERHADAP K3 (SAFETY
AWARENESS)
Kepedulian terhadap K3 (Safety Awareness) juga
tergantung pada informasi tentang aspek K3, yang
akan sangat membantu kita untuk menentukan
apakah sesuatu telah selamat / aman atau belum.
Pengetahuan / pengertian tentang aspek K3
sangat membantu kita untuk secara sistematik
menaksir / mengkaji risiko dan memandang aspek
K3 dari perspektif pikiran sehat.
17
ASPEK SIKAP MENTAL / PERILAKU (SAFETY
BEHAVIOUR)
Kepedulian Terhadap K3 (SAFETY AWARENESS): Punya
Pengetahuan atau selalu sadar terhadap aspek K3LL.
Sadar Respek  Perilaku Selamat  Budaya K3LL
(Safety Awareness  Respect upon Safety Safety
Behaviour  Safety Culture)
Aspek perilaku akan mempengaruhi persepsi kita
terhadap risiko dan menentukan bagaimana kita
mengkaji bahwa sesuatu itu:
“Selamat atau Tidak Selamat”
18
DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK
Perkembangan Iptek di berbagai sektor berdampak
munculnya multipotensi bahaya.
Untuk mengantisipasinya diperlukan peningkatan
upaya K3 secara kontinyu melalui berbagai
pendekatan:
- secara teknis,
- teknologis,
- sistemik
Mempertimbangkan fenomena globalisasi dunia
usaha, industri maupun perdagangan.
19
PENGARUH GLOBALISASI
Saat memasuki era globalisasi dunia usaha, industri &
perdagangan, ekspor/impor yang semula dihambat
dengan bea masuk/pajak, secara bertahap mulai
dihilangkan dan menuju pasar bebas.
Globalisasi memerlukan beberapa prasyarat pada
perdagangan lintas negara, yaitu pemenuhan
kepuasan pelanggan dengan menerapkan Sistem
Manajeman Mutu - ISO 9001 series, Sistem
Manajemen Lingkungan dengan - ISO 14000 series,
dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) - OHSAS 18001/18002 : 2008.
20
TANTANGAN / PELUANG DALAM ERA
GLOBALISASI
Untuk keberhasilan menghadapi tantangan/peluang
dlm perdagangan global, perlindungan tenaga kerja,
konsumen dan hak azasi manusia, dijadikan tolok
ukur.
Pelaksanaan K3, sangat penting dalam mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja, termasuk peledakan,
kebakaran dan penyakit akibat kerja (PAK).
K3 merupakan aspek perlindungan ketenagakerjaan
dan merupakan hak dasar dari setiap tenaga kerja dan
masyarakat secara nasional.
K3 wajib dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundangan, baik standard nasional maupun
internasional.
21
UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970
Sejak diberlakukan Undang-undang No 1 tahun 1970
ttg Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Menakertrans RI
sebagai pemegang policy nasional di bidang K3, telah
dilaksanakan berbagai upaya utk mendorong
pelaksanaan K3 dalam bentuk:
‱ Kampanye, Seminar, Lokakarya, Konvensi,
‱ Pembinaan dan peningkatan kompetensi personil
K3,
‱ Pembentukan dan pemberdayaan lembaga K3 trmsk
P2K3 di tingkat nasional sampai ke tingkat
perusahaan,
‱ Pemberian penghargaan K3, 22
K3 SEBAGAI BAGIAN BUDAYA KERJA DI SETIAP
KEGIATAN
Pelaksanaan K3 menjadi tanggung jawab semua pihak,
khususnya masyarakat industri,
Semua pihak yang terkait berkewajiban berperan aktif
sesuai fungsi dan kewenangannya untuk melakukan
berbagai upaya di bidang K3 secara terus menerus,
berkesinambungan dan menjadikan 
K3 sebagai bagian budaya kerja di setiap kegiatan 
dapat mencegah kasus kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
Diperlukan sumber daya manusia yg kompeten, handal
23
GERAKAN EFEKTIF MASYARAKAT MEMBUDAYAKAN
K3 (GEMA DAYA K3).
 K3 yg dilaksanankan secara konsisten dapat
menjamin:
- keselamatan tenaga kerja dan orang lain di tempat
kerja,
- pengoperasian peralatan produksi yang aman,
- memperlancar proses produksi,
Untuk mendukung hal tersebut di atas, pemerintah dengan
SK Menaker Nomor: Kep.13/MEN/1984, ttg Pola
Kampanye Nasional K3, yg setiap tahun dilaksanakan pada
tanggal 12 Januari s/d. 12 Pebruari dikenal sebagai Bulan K3
Nasional.
Pada tahun 2009 Gerakan Nasional Membudayakan K3
24
KECELAKAAN NIHIL / ZERO ACCIDENT
Adalah Penghargaan K3 yang diberikan Pemerintah
kepada perusahaan yang telah berhasil dalam
melaksanakan program K3 dalam kurun waktu
tertentu sehingga mencapai kecelakaan nihil sesuai
Permenakertrans RI Nomor: Per-01/MEN/I/2007, ttg
Pedoman Pemberian Penghargaan K3 yang
dikelompokkan dalam skala perusahaan :
 Besar : jumlah karyawan > 100 orang
 Sedang : jumlah karyawan 50 - 100 orang
 Kecil : jumlah karyawan < 50 orang
25
Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan pra kegiatan
dalam rangka menindak lanjuti Keputusan
Menakertrans RI Nomor: Kep.372/ MEN/XI/2009,
tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 Nasional
Tahun 2010–2014 telah melakukan kegiatan sbb:
 Penyuluhan dan pembinaan ke perusahaan dlm
rangka pembentukan P2K3 (2010)
 Penyebarluasan Informasi K3 guna peningkatan
pelaksanaan K3 di perusahaan (2011)
 Monitoring efektivitas pelaksanaan kegiatan P2K3
(2010)
 Bimtek penerapan SMK3 di perusahaan (2010)
26
Bimtek penanggulangan kebakaran (2010)
Penyuluhan & pembinaan thdp perusahaan di
Kab/Kota utk penilaian K3 dlm rangka pengajuan
usulan penghargaan K3, dilaksanakan
bersama pegawai pengawas Kab/Kota (2010).
Pembinaan & penilaian K3 bagi perusahaan peserta
Zero Accident oleh Tim Evaluasi dari Disnakertransduk
Prov. Jatim (Des.2010 s/d. Jan. 2011)
Pada tanggal 11 Januari 2011 dilaksanakan kegiatan
dialog interaktif di JTV Surabaya, dimulai pukul 05.30
s/d. 06.30 WIB (Kadisnakertransduk Prov. Jatim
didampingi dari PT HM Sampoerna Surabaya)
27
Pemasangan spanduk pada semua unit kerja dan UPT
di daerah di jajaran Disnakertransduk Prov. Jatim.
Pada tanggal 12 Januari 2011 dilaksanakan upacara
bendera yang diikuti oleh seluruh pegawai di jajaran
Disnakertransduk dan diikuti banyak perusahaan di
Jawa Timur
Pada bulan Maret 2011 oleh Gubernur Provinsi Jawa
Timur dan bulan Mei 2011 oleh Menakertrans RI bagi
perusahaan yang memenuhi criteria sesuai pedoman
pelaksanaan pemberian penghargaan K3 mengacu
pada Peraturan Menakertrans RI Nomor : Per-
01/MEN/I/2007, tanggal 11 Januari 2007.
28
1. Melindungi dan menjamin
keselamatan setiap tenaga
kerja dan orang lain di tempat
kerja.
2. Menjamin setiap sumber
produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan
dan produktivitas Nasional.
TUJUAN K3
Berdasarkan Undang-Undang No 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
PIRAMIDA KECELAKAAN KERJA
Setiap Terjadi
1
10
30
600
Kecelakaan Fatal/Kematian
Di dalamnya terdapat Kecelakaan Ringan Sebelumnya
Yang di dalamnya
terdapat
Insiden yang menimbulkan
kerusakan alat/bahan
sebelumnya
Nearmiss (hampir celaka)
Sebelumnya
Yang di dalamnya
terdapat
Penyebab
Dasar
1.Kurangnya
Prosedur/At
uran.
2.Kurangnya
Sarana.
3.Kurangnya
Kesadaran.
4.Kurangnya
Kepatuhan.
Penyebab
Tidak
Langsung
1.Faktor
Pekerjaan.
2.Faktor
Pribadi.
Penyebab
Langsung
1.Tindakan
Tidak Aman.
2.Kondisi
Tidak Aman.
Kecelakaan
Kerja
1.Kontak
Dengan
Bahaya.
2.Kegagalan
Fungsi.
Kerugian
1.Manusia (Cedera,
Keracunan, Cacat,
Kematian, PAK).
2.Mesin/Alat
(Kerusakan
Mesin/Alat).
3.Material/Bahan
(Tercemar, Rusak,
Produk Gagal).
4.Lingkungan
(Tercemar, Rusak,
Bencana Alam).
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
Teori Efek Domino – H.W.
Heinrich
Rp. 1 Juta
Biaya Langsung
1. Biaya Pengobatan & Perawatan.
2. Biaya Kompensasi (Asuransi).
Rp. 5 – 50 Juta
(Biaya Kerusakan Aset
Yang Tidak Diasuransikan)
Rp. 5 – 3Juta
(Biaya Lain-lain
Yang Tidak Diasuransikan)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
7. Waktu untuk Investigasi.
8. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang .
9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan.
10. Biaya Lembur.
11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang
Kembali karena Cedera.
14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik.
{
{
KERUGIAN KECELAKAAN KERJA
Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja
Biaya Tidak Langsung
1. Kerusakan Bangunan.
2. Kerusakan Alat dan Mesin.
3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
5. Biaya Administrasi.
6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat.
UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
Identifikasi dan Pengendalian Bahaya
Di Tempat Kerja
1.Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
2.Pemantauan Tindakan Tidak Aman.
Pembinaan dan Pengawasan
1.Pelatihan dan Pendidikan.
2.Konseling & Konsultasi.
3.Pengembangan Sumber Daya.
Sistem Manajemen
1.Prosedur dan Aturan.
2.Penyediaan Sarana dan Prasarana.
3.Penghargaan dan Sanksi.
SAFETY, SAFETY,
SAFETY !!
Pengertian
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang
berpotensi menimbulkan cedera dan atau penyakit
akibat kerja (PAK).
Sumber
1.Manusia.
2.Mesin.
3.Material.
4.Metode.
5.Lingkungan.
Jenis
1.Tindakan.
2.Kondisi.
BAHAYA K3
Faktor
1.Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman,
Binatang).
2.Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu
Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah
Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
3.Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi,
Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang
Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya,
Listrik, Getaran, Radiasi).
4.Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi
Kerja, Pengangkutan Manual, Desain Tempat
Keja/Alat/Mesin).
5.Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan,
Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi
Negatif).
Pengertian
Potensi kerugian yang
bisa
diakibatkan apabila
terdapat kontak dengan
suatu bahaya (contoh :
luka bakar, patah tulang,
kram, asbetosis, dsb).
Penilaian dan Kategori
Perkalian antara nilai
frekuensi dengan nilai
keparahan suatu
resiko.
RESIKO K3
Keparahan
Sangat
Ringan
Ringan
Sedang
Berat
Sangat
Berat
Frekuensi
Sangat
Sering
Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim
Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim
Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi
Sangat
Jarang
Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu
Sedang Perlu Tindakan Langsung
Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian
Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas
PENGENDALIAN RESIKO K3
KEHANDALAN
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya
Eliminasi Eliminasi Bahaya
Tempat kerja /
Pekerjaan Aman
(Mengurangi
Bahaya)
Substitusi
Penggantian
Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja
yang Lebih Aman
Perancangan
Modifikasi Alat/Mesin/Tempat
Kerja yang Lebih Aman
Administrasi
Prosedur, Aturan, Pelatihan,
Durasi Kerja, Tanda Bahaya,
Rambu, Poster, Label
Tenaga Kerja
Aman
(Mengurangi
Paparan)
Alat Pelindung Diri
Menyediakan APD kepada
Tenaga Kerja
PERLINDUNGAN
Pengertian
5R adalah cara/metode untuk mengatur/mengelola/mengorganisir tempat
kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik secara berkelanjutan.
Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja.
Manfaat
1.Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang lebih
efisien.
2.Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan luas.
3.Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja yang
bagus/baik.
4.Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan-
pemborosan di tempat kerja.
BUDAYA 5R
1. Menulis dan memasang semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di
tempat kerja yang dipimpinnya.
2. Memasang semua gambar keselamatan kerja
yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan
lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat
dan terbaca menurut petunjuk pegawai
pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang
dipimpinnya.
3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
diwajibkan pada tenaga kerja yang dipimpin
maupun orang lain yang memasuki tempat kerja
disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut pegawai pengawas atau Ahli K3 di
tempat kerja yang dipimpinnya.
KEWAJIBAN PENGUSAHA (PENGURUS)
Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan
Kerja pasal 14
1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta
pegawai pengawas/keselamatan kerja.
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
diwajibkan.
3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3
yang diwajibkan.
4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan
semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3
dan APD yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal khusus ditentukan lain oleh
pegawai pengawas dalam batas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
KEWAJIBAN TENAGA KERJA
Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan
Kerja pasal 12
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K.
6. Memberi APD pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi,
kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja
(PAK) dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
SYARAT DASAR K3
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pasal 3
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara &
proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia,
binatang, tanaman & barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan &
penyimpanan barang.
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan
yang resikonya bertambah tinggi.
SYARAT DASAR K3
Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan
Kerja pasal 3
UT
AMAKAN
K ESELAMAT
AN & K ESEHAT
AN K ERJA

More Related Content

Similar to Budaya_K3_pertemuan_3.ppt

BAB 1 Pendahuluan.pdf
BAB 1 Pendahuluan.pdfBAB 1 Pendahuluan.pdf
BAB 1 Pendahuluan.pdf
Imamkc
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Hana P Fadhilah
 
Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)
Yogi Asmamet
 

Similar to Budaya_K3_pertemuan_3.ppt (20)

HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
HRM K3.pdf
HRM K3.pdfHRM K3.pdf
HRM K3.pdf
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
Dasar dasar k3
Dasar   dasar k3Dasar   dasar k3
Dasar dasar k3
 
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerjasejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
 
Bab xiv-keskerja
Bab xiv-keskerjaBab xiv-keskerja
Bab xiv-keskerja
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam PerusahaanPengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
 
Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1
 
Bekerja dengan aman alat berat
Bekerja dengan aman alat beratBekerja dengan aman alat berat
Bekerja dengan aman alat berat
 
1. MANAJEMEN RISIKO.pptx
1. MANAJEMEN RISIKO.pptx1. MANAJEMEN RISIKO.pptx
1. MANAJEMEN RISIKO.pptx
 
BAB 1 Pendahuluan.pdf
BAB 1 Pendahuluan.pdfBAB 1 Pendahuluan.pdf
BAB 1 Pendahuluan.pdf
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
 
DEVINISI K3
DEVINISI K3DEVINISI K3
DEVINISI K3
 
Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-(K3)-2-dan-3.pdf
Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-(K3)-2-dan-3.pdfKeselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-(K3)-2-dan-3.pdf
Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-(K3)-2-dan-3.pdf
 
dokumen.tips_2-pengetahuan-dasar-k3.ppt
dokumen.tips_2-pengetahuan-dasar-k3.pptdokumen.tips_2-pengetahuan-dasar-k3.ppt
dokumen.tips_2-pengetahuan-dasar-k3.ppt
 
SLIDE PPT APD.pptx
SLIDE PPT APD.pptxSLIDE PPT APD.pptx
SLIDE PPT APD.pptx
 
Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)
 
K3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdfK3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdf
 
Tugas makalah k3
Tugas makalah k3Tugas makalah k3
Tugas makalah k3
 

Recently uploaded

Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptxStrategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
RettoDjong
 
Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??â‚”*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??â‚”*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??â‚”*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??â‚”*^Sell original abortion medic...
b54037163
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemenPengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
SafrizaAhmad2
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
syafiraw266
 
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
talalhafid173
 
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Recently uploaded (20)

Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptxStrategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
 
Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
Coca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap saji
Coca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap sajiCoca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap saji
Coca Cola Indonesia merupakan perusahaan minuman siap saji
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??â‚”*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??â‚”*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??â‚”*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??â‚”*^Sell original abortion medic...
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemenPengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
Pengambilan Keputusan mata kuliah sistem informasi manajemen
 
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
Presentasi ikuti pelatihan gratis awal Kerja dan Magang Internasional video V...
 
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menangPRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
 
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxSTRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
 
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGIPRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
mankiw-chapter-3-national-income(2).pptx
mankiw-chapter-3-national-income(2).pptxmankiw-chapter-3-national-income(2).pptx
mankiw-chapter-3-national-income(2).pptx
 

Budaya_K3_pertemuan_3.ppt

  • 1. UDAYA K3 DI TEMPATKERJAManajemen Risiko dan Tanggap Darurat - TM 3 - 1
  • 2. UU NO.24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA Implementasi dari pembukaan UU Dasar Negara Republik Indonesia Alinea IV 2
  • 3. POTENSI PENYEBAB BENCANA Dibagi menjadi 3 diantaranya : 1. Bencana alam Gempa bumi karena alam, letusan gunung berapi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/ lahan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemi, 2. Bencana non alam Kebakaran hutan/lahan yang disebabkan oleh manusia, kecelakan transportasi, kegagalan konstruksi/teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan. 3. Bencana sosial Kerusuhan sosial dan konflik sosial dalam masyarakat yang sering terjadi. 3
  • 4. Penanggulangan Bencana merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yaitu serangkaian kegiatan penanggulangan bencana sebelum, pada saat maupun sesudah terjadinya bencana. Kelemahan pelaksanaan penanggulangan bencana maupun yang terkait dengan landasan hukumnya, karena belum ada undang-undang yang secara khusus. Landasan hukum yang kuat bagi penyelenggaraan penanggulangan bencana yaitu UU no.24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana 4
  • 5. Tujuan Penanggulangan Bencana : 1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana; 2. Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada; 3. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh; 4. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 5 UU NO.24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA
  • 6. TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA: Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan; Pelindungan masyarakat dari dampak bencana; Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara adil dan sesuai dengan standar pelayanan minimum; Pemulihan kondisi dari dampak bencana; 6
  • 7. UU NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA Lembaga usaha mendapatkan kesempatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, baik secara tersendiri maupun secara bersama dengan pihak lain (Pasal 28) Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilaksanakan berdasarkan 4 (empat) aspek meliputi: a. sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat; b. kelestarian lingkungan hidup; c. kemanfaatan dan efektivitas; d. lingkup luas wilayah 7
  • 8. BUDAYA K3 Manajemen Risiko dan Tanggap Darurat - TM 3 - 8
  • 10. Pertahun diseluruh dunia 270 juta kecelakaan kerja, 160 juta pekerja menderita penyakit akibat kerja, kematian 2.2 juta dan kerugian finansial sebesar 1.25 triliun USD Tahun 2002-2005 di Indonesia  300 ribu kecelakaan kerja, 5000 kematian, 500 cacat tetap dan kompensasi lebih dari Rp. 550 milyar (Jamsostek) Diperkirakan kerugian tidak langsung dari seluruh sektor formal lebih dari Rp. 2 triliun, dimana sebagian besar merupakan kerugian dunia usaha (DK3N,2007) 10 STATISTIK KECELAKAAN
  • 11. STATISTIK KECELAKAAN - 11 2017 ‱Pada tahun 2017 angka kecelakaan kerja yang dilaporkan sebanyak 123.041 kasus, 2018 ‱Sepanjang tahun 2018 mencapai 173.105 kasus dengan nominal santunan yang dibayarkan mencapai Rp1,2Trilyun.
  • 12.  Memprihatinkan??  tetapi hendaklah dapat menjadi pemicu bagi dunia usaha dan kita semua untuk bersama-sama mencegah dan mengendalikannya. Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja (K3). 12 STATISTIK KECELAKAAN
  • 13. MEMBANGUN BUDAYA K3 ‱ Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai- nilai agama. ‱ Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik di darat, di dalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik 13
  • 14. ‱Perlu K3 setelah terjadi kecelakaan. Pada tahap ini zero accident tidak mungkin dicapai. Reactive atau Natural Instincts ‱Melaksanakan K3 karena disuruh atau diawasi. Pada tahap ini zero accident sulit dicapai. Dependent ‱Melaksanakan K3 hanya untuk kepentingan diri kita sendiri. Pada tahap ini ada kesempatan zero accident dicapai. Independent ‱Melaksanakan K3 bukan hanya utk diri sendiri, tetapi saling mengingatkan/ memperhatikan apabila ada sesama pekerja ada yang lupa/lalai dalam menerapkan budaya K3. Pada tahap ini terbuka lebar zero accident dapat dicapai Interdependent 14 TAHAPAN MEMBANGUN BUDAYA K3
  • 15. APA YANG AKAN KITA LAKUKAN Mencari tahu ada pada tahapan berapa kita saat ini, kemudian mengevaluasi kinerja K3 kita, Meningkatkan kesadaran diri sendiri akan pentingnya K3, Selalu mengutamakan K3 dalam kegiatan se-hari 2 untuk mewujudkan zero accident dan lingkungan kerja yang aman. 15
  • 16. OPTIMALISASI BUDAYA K3 BAGI MASYARAKAT INDUSTRI Filosofi dasar K3: Melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja khususnya dan masyarakat industri secara menyeluruh  pekerjaan-nya melalui upaya pengendalian pada seluruh bentuk-2 potensi bahaya di tempat kerja. Apabila seluruh potensi bahaya terkendali dan memenuhi standar aman,  kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat, dan proses produksi lancar. Pada akhirnya  menekan risiko kerugian, sehingga produktivitas meningkat. 16
  • 17. KEPEDULIAN TERHADAP K3 (SAFETY AWARENESS) Kepedulian terhadap K3 (Safety Awareness) juga tergantung pada informasi tentang aspek K3, yang akan sangat membantu kita untuk menentukan apakah sesuatu telah selamat / aman atau belum. Pengetahuan / pengertian tentang aspek K3 sangat membantu kita untuk secara sistematik menaksir / mengkaji risiko dan memandang aspek K3 dari perspektif pikiran sehat. 17
  • 18. ASPEK SIKAP MENTAL / PERILAKU (SAFETY BEHAVIOUR) Kepedulian Terhadap K3 (SAFETY AWARENESS): Punya Pengetahuan atau selalu sadar terhadap aspek K3LL. Sadar Respek  Perilaku Selamat  Budaya K3LL (Safety Awareness  Respect upon Safety Safety Behaviour  Safety Culture) Aspek perilaku akan mempengaruhi persepsi kita terhadap risiko dan menentukan bagaimana kita mengkaji bahwa sesuatu itu: “Selamat atau Tidak Selamat” 18
  • 19. DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK Perkembangan Iptek di berbagai sektor berdampak munculnya multipotensi bahaya. Untuk mengantisipasinya diperlukan peningkatan upaya K3 secara kontinyu melalui berbagai pendekatan: - secara teknis, - teknologis, - sistemik Mempertimbangkan fenomena globalisasi dunia usaha, industri maupun perdagangan. 19
  • 20. PENGARUH GLOBALISASI Saat memasuki era globalisasi dunia usaha, industri & perdagangan, ekspor/impor yang semula dihambat dengan bea masuk/pajak, secara bertahap mulai dihilangkan dan menuju pasar bebas. Globalisasi memerlukan beberapa prasyarat pada perdagangan lintas negara, yaitu pemenuhan kepuasan pelanggan dengan menerapkan Sistem Manajeman Mutu - ISO 9001 series, Sistem Manajemen Lingkungan dengan - ISO 14000 series, dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) - OHSAS 18001/18002 : 2008. 20
  • 21. TANTANGAN / PELUANG DALAM ERA GLOBALISASI Untuk keberhasilan menghadapi tantangan/peluang dlm perdagangan global, perlindungan tenaga kerja, konsumen dan hak azasi manusia, dijadikan tolok ukur. Pelaksanaan K3, sangat penting dalam mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja, termasuk peledakan, kebakaran dan penyakit akibat kerja (PAK). K3 merupakan aspek perlindungan ketenagakerjaan dan merupakan hak dasar dari setiap tenaga kerja dan masyarakat secara nasional. K3 wajib dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan, baik standard nasional maupun internasional. 21
  • 22. UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970 Sejak diberlakukan Undang-undang No 1 tahun 1970 ttg Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Menakertrans RI sebagai pemegang policy nasional di bidang K3, telah dilaksanakan berbagai upaya utk mendorong pelaksanaan K3 dalam bentuk: ‱ Kampanye, Seminar, Lokakarya, Konvensi, ‱ Pembinaan dan peningkatan kompetensi personil K3, ‱ Pembentukan dan pemberdayaan lembaga K3 trmsk P2K3 di tingkat nasional sampai ke tingkat perusahaan, ‱ Pemberian penghargaan K3, 22
  • 23. K3 SEBAGAI BAGIAN BUDAYA KERJA DI SETIAP KEGIATAN Pelaksanaan K3 menjadi tanggung jawab semua pihak, khususnya masyarakat industri, Semua pihak yang terkait berkewajiban berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk melakukan berbagai upaya di bidang K3 secara terus menerus, berkesinambungan dan menjadikan  K3 sebagai bagian budaya kerja di setiap kegiatan  dapat mencegah kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Diperlukan sumber daya manusia yg kompeten, handal 23
  • 24. GERAKAN EFEKTIF MASYARAKAT MEMBUDAYAKAN K3 (GEMA DAYA K3).  K3 yg dilaksanankan secara konsisten dapat menjamin: - keselamatan tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja, - pengoperasian peralatan produksi yang aman, - memperlancar proses produksi, Untuk mendukung hal tersebut di atas, pemerintah dengan SK Menaker Nomor: Kep.13/MEN/1984, ttg Pola Kampanye Nasional K3, yg setiap tahun dilaksanakan pada tanggal 12 Januari s/d. 12 Pebruari dikenal sebagai Bulan K3 Nasional. Pada tahun 2009 Gerakan Nasional Membudayakan K3 24
  • 25. KECELAKAAN NIHIL / ZERO ACCIDENT Adalah Penghargaan K3 yang diberikan Pemerintah kepada perusahaan yang telah berhasil dalam melaksanakan program K3 dalam kurun waktu tertentu sehingga mencapai kecelakaan nihil sesuai Permenakertrans RI Nomor: Per-01/MEN/I/2007, ttg Pedoman Pemberian Penghargaan K3 yang dikelompokkan dalam skala perusahaan :  Besar : jumlah karyawan > 100 orang  Sedang : jumlah karyawan 50 - 100 orang  Kecil : jumlah karyawan < 50 orang 25
  • 26. Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan pra kegiatan dalam rangka menindak lanjuti Keputusan Menakertrans RI Nomor: Kep.372/ MEN/XI/2009, tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 Nasional Tahun 2010–2014 telah melakukan kegiatan sbb:  Penyuluhan dan pembinaan ke perusahaan dlm rangka pembentukan P2K3 (2010)  Penyebarluasan Informasi K3 guna peningkatan pelaksanaan K3 di perusahaan (2011)  Monitoring efektivitas pelaksanaan kegiatan P2K3 (2010)  Bimtek penerapan SMK3 di perusahaan (2010) 26
  • 27. Bimtek penanggulangan kebakaran (2010) Penyuluhan & pembinaan thdp perusahaan di Kab/Kota utk penilaian K3 dlm rangka pengajuan usulan penghargaan K3, dilaksanakan bersama pegawai pengawas Kab/Kota (2010). Pembinaan & penilaian K3 bagi perusahaan peserta Zero Accident oleh Tim Evaluasi dari Disnakertransduk Prov. Jatim (Des.2010 s/d. Jan. 2011) Pada tanggal 11 Januari 2011 dilaksanakan kegiatan dialog interaktif di JTV Surabaya, dimulai pukul 05.30 s/d. 06.30 WIB (Kadisnakertransduk Prov. Jatim didampingi dari PT HM Sampoerna Surabaya) 27
  • 28. Pemasangan spanduk pada semua unit kerja dan UPT di daerah di jajaran Disnakertransduk Prov. Jatim. Pada tanggal 12 Januari 2011 dilaksanakan upacara bendera yang diikuti oleh seluruh pegawai di jajaran Disnakertransduk dan diikuti banyak perusahaan di Jawa Timur Pada bulan Maret 2011 oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur dan bulan Mei 2011 oleh Menakertrans RI bagi perusahaan yang memenuhi criteria sesuai pedoman pelaksanaan pemberian penghargaan K3 mengacu pada Peraturan Menakertrans RI Nomor : Per- 01/MEN/I/2007, tanggal 11 Januari 2007. 28
  • 29. 1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja. 2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. 3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional. TUJUAN K3 Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
  • 30. PIRAMIDA KECELAKAAN KERJA Setiap Terjadi 1 10 30 600 Kecelakaan Fatal/Kematian Di dalamnya terdapat Kecelakaan Ringan Sebelumnya Yang di dalamnya terdapat Insiden yang menimbulkan kerusakan alat/bahan sebelumnya Nearmiss (hampir celaka) Sebelumnya Yang di dalamnya terdapat
  • 31. Penyebab Dasar 1.Kurangnya Prosedur/At uran. 2.Kurangnya Sarana. 3.Kurangnya Kesadaran. 4.Kurangnya Kepatuhan. Penyebab Tidak Langsung 1.Faktor Pekerjaan. 2.Faktor Pribadi. Penyebab Langsung 1.Tindakan Tidak Aman. 2.Kondisi Tidak Aman. Kecelakaan Kerja 1.Kontak Dengan Bahaya. 2.Kegagalan Fungsi. Kerugian 1.Manusia (Cedera, Keracunan, Cacat, Kematian, PAK). 2.Mesin/Alat (Kerusakan Mesin/Alat). 3.Material/Bahan (Tercemar, Rusak, Produk Gagal). 4.Lingkungan (Tercemar, Rusak, Bencana Alam). PENYEBAB KECELAKAAN KERJA Teori Efek Domino – H.W. Heinrich
  • 32. Rp. 1 Juta Biaya Langsung 1. Biaya Pengobatan & Perawatan. 2. Biaya Kompensasi (Asuransi). Rp. 5 – 50 Juta (Biaya Kerusakan Aset Yang Tidak Diasuransikan) Rp. 5 – 3Juta (Biaya Lain-lain Yang Tidak Diasuransikan) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 7. Waktu untuk Investigasi. 8. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang . 9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan. 10. Biaya Lembur. 11. Biaya Ekstra Pengawas. 12. Waktu untuk Administrasi. 13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang Kembali karena Cedera. 14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik. { { KERUGIAN KECELAKAAN KERJA Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja Biaya Tidak Langsung 1. Kerusakan Bangunan. 2. Kerusakan Alat dan Mesin. 3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material. 4. Gangguan/Terhentinya Produksi. 5. Biaya Administrasi. 6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat.
  • 33. UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA Identifikasi dan Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja 1.Pemantauan Kondisi Tidak Aman. 2.Pemantauan Tindakan Tidak Aman. Pembinaan dan Pengawasan 1.Pelatihan dan Pendidikan. 2.Konseling & Konsultasi. 3.Pengembangan Sumber Daya. Sistem Manajemen 1.Prosedur dan Aturan. 2.Penyediaan Sarana dan Prasarana. 3.Penghargaan dan Sanksi. SAFETY, SAFETY, SAFETY !!
  • 34. Pengertian Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera dan atau penyakit akibat kerja (PAK). Sumber 1.Manusia. 2.Mesin. 3.Material. 4.Metode. 5.Lingkungan. Jenis 1.Tindakan. 2.Kondisi. BAHAYA K3 Faktor 1.Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang). 2.Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif). 3.Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi, Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi). 4.Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual, Desain Tempat Keja/Alat/Mesin). 5.Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi Negatif).
  • 35. Pengertian Potensi kerugian yang bisa diakibatkan apabila terdapat kontak dengan suatu bahaya (contoh : luka bakar, patah tulang, kram, asbetosis, dsb). Penilaian dan Kategori Perkalian antara nilai frekuensi dengan nilai keparahan suatu resiko. RESIKO K3 Keparahan Sangat Ringan Ringan Sedang Berat Sangat Berat Frekuensi Sangat Sering Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sangat Jarang Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu Sedang Perlu Tindakan Langsung Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas
  • 36. PENGENDALIAN RESIKO K3 KEHANDALAN Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya Eliminasi Eliminasi Bahaya Tempat kerja / Pekerjaan Aman (Mengurangi Bahaya) Substitusi Penggantian Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja yang Lebih Aman Perancangan Modifikasi Alat/Mesin/Tempat Kerja yang Lebih Aman Administrasi Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi Kerja, Tanda Bahaya, Rambu, Poster, Label Tenaga Kerja Aman (Mengurangi Paparan) Alat Pelindung Diri Menyediakan APD kepada Tenaga Kerja PERLINDUNGAN
  • 37. Pengertian 5R adalah cara/metode untuk mengatur/mengelola/mengorganisir tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik secara berkelanjutan. Tujuan Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja. Manfaat 1.Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang lebih efisien. 2.Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan luas. 3.Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja yang bagus/baik. 4.Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan- pemborosan di tempat kerja. BUDAYA 5R
  • 38. 1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada tempat- tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya. 2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya. 3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada tenaga kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya. KEWAJIBAN PENGUSAHA (PENGURUS) Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 14
  • 39. 1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai pengawas/keselamatan kerja. 2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan. 3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan. 4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan. 5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat dipertanggungjawabkan. KEWAJIBAN TENAGA KERJA Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 12
  • 40. 1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja. 2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran. 3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan. 4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat. 5. Memberi P3K. 6. Memberi APD pada tenaga kerja. 7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran. 8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan. 9. Penerangan yang cukup dan sesuai. SYARAT DASAR K3 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3
  • 41. 10. Suhu dan kelembaban udara yang baik. 11. Menyediakan ventilasi yang cukup. 12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban. 13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja. 14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman & barang. 15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan. 16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan barang. 17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya. 18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya bertambah tinggi. SYARAT DASAR K3 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3
  • 42. UT AMAKAN K ESELAMAT AN & K ESEHAT AN K ERJA