Dokumen tersebut membahas potensi energi laut Indonesia, khususnya energi gelombang laut dan arus laut, untuk pembangkit listrik. Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi terbarukan ini dikarenakan luas wilayah lautnya mencapai 52 juta km2 dan terdapat lebih dari 17.000 pulau, namun perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mencapai target ketersediaan listrik nasional 100% pada 2031
2. Geografi Indonesia :
1. 2/3 wilayah adalah
lautan dengan luas
laut sekitar 52 juta
km².
2. Negara kepulauan
dengan jumlah
17.480 pulau.
Indonesia memiliki potensi yang besar dalam
memanfaatkan energi laut
3. •
Bagaimana cara memanfaatkannya ?
Salah satunya dengan memanfaatkan energi
gelombang laut dan energi arus laut (energi tidal) untuk
dijadikan sebagai pembangkit listrik.
•
Atas dasar potensi inilah laut indonesia ibarat emas biru
yang berharga dengan simpanan energi yang begitu
besar untuk dimanfaatkan
6. PLTAL
(Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut)
Terbentuknya Arus Laut
Pengaruh pasang surut air
laut yang diakibatkan
oleh gaya gravitasi bulan,
matahari dan bumi
Proses Konversi
8. • Menurut ESDM tentang RUKN 2012-2031 ditargetkan ketersediaan
listrik seluruh wilayah Indonesia dari 75,83% di tahun 2012 dapat
mencapai 100% di tahun 2031.
• Untuk mencapai target tersebut, maka harus dilakukan penambahan
daya listrik sebesar 237 GW sampai tahun 2031 atau sekitar 11,7
GW/tahun.
Bagaimana potensi PLTGL dan PLTAL di Indonesia?
Mendukungkah potensi yang dimiliki untuk memenuhi target tersebut?
9. Menurut ASELI di Indonesia potensi PLTAL dapat mencapai 160 GW dan
PLTGL mencapai 510 GW.
10. Tinjauan Dari Segi Ekonomi
Menurut IEA investasi yang diperlukan untuk pembangunan PLTGL dan PLTAL
ialah
PLTGL
PLTAL
PLTU
Biaya Pembagunan
(per kW)
US$ 200 - 300
US$ 150 - 200
US$ 850
Biaya produksi jangka
pendek
(per kWh)
US$ 10-30 sen
US$ 8-12 sen
US$ 4,93 sen
Biaya produksi jangka
panjang
(per kWh)
US$ 5-6 sen
US$ 4-6 sen
Meningkat
terus
Sebaiknya pemerintah mempertimbangkan RUKN 2012-2031 yang menjadikan
PLTU sebagai pembangkit yang mendominasi 65,8%
11. REGULASI
1.
UU NO. 30 Th 2009 tentang Ketenagalistrikan
(memprioritaskan SUMBER ENERGI BARU)
2.
UU NO. 17 Th 2007 tentang RPJPN
(Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional)
12. KELEBIHAN & KEKURANGAN
A) KEKURANGAN
1.
Menganggu ekosistem dalam proses pembangunannya
2.
Dapat mengganggu aktivitas nelayan sekitar
B) KELEBIHAN
1.
Ramah Lingkungan karena tidak membutuhkan bahan bakar
dalam proses konversi energinya