SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Perencanaan Pesisir | 1
Critical Review Jurnal Perencanaan Pesisir
Judul : Identifikasi Isu dan Permasalahan Dalam Pembangunan
Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan
Sistem Sosial Ekologi)
Jurnal : Costal and Ocean Journal
Volume dan Halaman : Volume 4, No.2
Tahun : 2018
Penulis : M. Nur Arkham, Yudi Wahyudin, Achmad Fahrudin, Novit
Rikardi, Galih Rakasiwi, Muhammad Reza Pahlevi and Arif
Trihandoyo
Reviewer : Kiky Dellia Rachmanto (08171035)
REVIEW JURNAL
Dalam jurnal yang berjudul “Identifikasi Isu dan Permasalahan Dalam Pembangunan
Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan Sistem Sosial Ekologi)” membahas
mengenai isu dan permasalahan dalam pembangunan kawasan pesisir di Teluk Lampung.
Diketahui bahwa kawasan pesisir merupakan salah satu potensi dalam pembangunan
perekonomian bangsa, dimana diperlukan adanya perencanaan pengelolaan pesisir dan laut
yang terpadu agar dapat digunakan secara berkelanjutan (sustainable). Salah satu prinsip
dalam perencanaan pesisir yaitu prinsip keterpaduan dan prinsip aspiratif, dimana artinya
terdapat keterkaitan atau keterpaduan pada tiap aspek perencanaan seperti aspek sosial dan
ekologi. Salah satu provinsi yang memiliki potensi kelautan dan pesisir yang tinggi yaitu pada
Provinsi Lampung, dimana kawasan pesisir di Provinsi Lampung berada di kawasan Teluk
Lampung. Akan tetapi, tingkat pemanfaatan potensi pada kawasan pesisir tersebut belum
dilakukan secara optimal, sehingga diperlukan adanya sinergitas dan keterpaduan dalam
mengelola potensi yang ada dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Adapun metode yang digunakan pada penelitian yaitu metode pengumpulan data
melalui survey primer (wawancara dan FGD) dan survey sekunder (data pada lembaga
pemerintah) dan metode analisis deskriptif dengan menilai indeks nilai penting (INP) pada
setiap isu strategis serta melakukan perhitungan geometri dari setiap nilai yang diberikan.
Kemudian, pada hasil dan diskusi diketahui bahwa penelitian dilakukan dengan pendekatan
konsep Sistem Sosial Ekologi (SEE) yang dilakukan pada tiga lokasi penelitian di Teluk
Lampung yaitu pada Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar
Perencanaan Pesisir | 2
Lampung. Dalam mengetahui hubungan keterkaitan antar komponen digunakan konsep SEE,
dimana konsep SEE memiliki kerangka yang terdiri dari empat komponen yaitu (1) komponen
sumber daya; (2) komponen pengguna sumber daya (resources uses); (3) komponen penyedia
infrastruktur sumber daya; dan (4) komponen infrastruktur sumber daya.
Diketahui bahwa potensi pada kawasan pesisir di Teluk Lampung yaitu berupa
pengembangan perikanan tangkap dan pengolahan hasil perikanan berupa ikan teri asin di Kota
Bandar Lampung dan Pulau Pasaran serta potensi peningkatan suplai bahan baku dari ikan teri
dalam pengembangan perikanan tangkap dan penyedia benih/benur udang vaname di
Kabupaten Lampung Selatan. Adapun hasil identifikasi isu dan permasalahan dibagi menjadi
lima kelompok yaitu (1) isu lingkungan dan sumber daya alam; (2) isu sosial dan kelembagaan;
(3) isu strategis ekonomi; (4) isu infrastruktur; dan (5) isu pendidikan.
Adapun isu lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan hasil penelitian yaitu
perubahan kondisi fisik wilayah seperti hilangnya kemunculan lumba-lumba di perairan Teluk
Lampung, reklamasi, dan abrasi pantai. Selain itu, terdapat isu lain yaitu pencemaran perairan
oleh limbah industri dan limbah rumah tangga yang mengakibatkan degradasi lingkungan, serta
peamanfaatan sumber daya pesisir khusunya penggunaan alat tangkap yang tidak ramah
lingkungan. Isu strategis sosial dan kelembagaan meliputi adanya konflik kepemilikan pulau
kecil oleh perorangan, kualitas sumber daya manusia masih kurang, dan ketidakhadiran peran
lembaga ekonomi seperti koperasi, adanya dominasi juragan, dan belum ada sinkronisasi pada
pengembangan ekonomi serta penguatan penegakan hukum. Isu strategis ekonomi, meliputi
isu input, output, pasar dan alternatif perekonomian, minimnya sarana dan prasarana, serta
kurangnya inovasi produk olahan. Isu strategis infrastruktur meliputi aksesibilitas infrastruktur
yang masih terbatas. Kemudian, isu strategis pendidikan meliputi kurangnya sumber daya
manusia terkait kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan pengaruh orang tua akan
pentingnya pendidikan yang masih rendah.
Berdasarkan hasil perhitungan geometri terkait isu dan permasalahan yang ada di
kawasan pesisir Teluk Lampung diketahui bahwa isu dan permasalahan utama pada
pembangunan pesisir yaitu pada isu ekonomi dan sosial kelembagaan. Hal tersebut dikarenakan
adanya konflik kepemilikan pulau-pulau kecil yang dikuasai oleh perorangan, kurangnya
kualitas dari sumber daya manusia, serta ketidakhadiran peran lembaga ekonomi seperti
koperasi. Kemudian, diketahui bahwa isu dan permasalahan ekonomi dan sosial kelembagaan
tersebut terjadi pada tiga lokasi studi yaitu Kabutan Pesawaran, Kota Bandar Lampung, dan
Kabupaten Lampung Selatan.
Perencanaan Pesisir | 3
ARGUMENTASI ISU
Berdasarkan pada jurnal yang berjudul “Identifikasi Isu dan Permasalahan Dalam
Pembangunan Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan Sistem Sosial Ekologi)”
dapat diketahui isu dan permasalahan dalam pembangunan kawasan pesisir di Teluk
Lampung. Pertama, isu strategis lingkungan dan sumber daya alam, dimana terdapat 9 isu dan
permasalahan yang terjadi di bidang lingkungan dan sumber daya alam. Diantara 9 isu dan
permasalahan yang diteliti tersebut, terdapat 5 isu yang memiliki nilai sangat penting, yaitu
adanya reklamasi pantai, abrasi pantai, adanya penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan,
pencemaran perairan Teluk Lampung, dan adanya indikasi kerusakan ekosistem terumbu
karang akibat bahan peledak. Kedua, isu strategis sosial dan kelembagaan, dimana terdapat 7
isu dan permasalahan yang terjadi di bidang sosial dan kelembagaan. Diantara 7 isu dan
permasalahan yang diteliti tersebut, terdapat 4 isu yang memiliki nilai sangat penting yaitu
adanya dominasi dan kuatnya pengaruh juragan/bakul/pengepul, adanya konflik kepemilikan
pulau-pulau kecil, ketaatan dan penegakan hukum yang masih lemah serta kualitas dari sumber
daya manusia masih kurang.
Ketiga, isu strategis ekonomi, dimana terdapat 5 isu dan permasalahan yang terjadi di
bidang ekonomi. Diantara 5 isu dan permasalahan yang diteliti tersebut, terdapat 3 isu yang
memiliki nilai sangat penting yaitu isu aktivitas ekonomi, sarana dan prasarana perikanan yang
minim dan tidak optimal, serta kurangnya pengembangan nilai tambah produk. Keempat, isu
strategis infrastruktur, dimana terdapat 4 isu dan permasalahan yang terjadi di bidang
infrastruktur. Diantara 4 isu dan permasalahan yang diteliti tersebut, terdapat 2 isu yang
memiliki nilai sangat penting yaitu padatnya lalu lintas arus barang dan jasa melalui jalan darat
serta kurang optimalnya pembangunan infrastruktur untuk wilayah pulau-pulau kecil terluar.
Kelima, isu pendidikan, dimana terdapat 3 isu dan permasalahan yang terjadi di bidang
pendidikan. Diantara 3 isu dan permasalahan yang diteliti tersebut, terdapat 1 isu yang memiliki
nilai sangat penting yaitu adanya pengaruh orang tua akan keperluan pendidikan formal.
Berdasarkan skor dari kelima isu strategis pada setiap bidang, dapat diketahui bahwa
isu dan permasalahan yang memiliki skor 3 atau sangat penting didominasi oleh isu yang
disebabkan oleh aktivitas atau ulah manusia. Selain itu, setelah dilakukan perhitungan
geometri diperoleh bahwa diantara kelima isu dan permasalahan yang memiliki nilai paling
tinggi yaitu pada isu ekonomi dan sosial kelembagaan. Apabila dilihat berdasarkan nilai paling
penting pada isu ekonomi diketahui bahwa isu tersebut berasal dari faktor eksternal seperti
aktivitas ekonomi musiman, sarana dan prasarana serta nilai tambah produk. Oleh karena itu,
diperlukan adanya penambahan sektor ekonomi khususnya pada produksi non musiman
Perencanaan Pesisir | 4
sehingga pendapatan masyarakat dapat terus berjalan tanpa khawatir menunggu musim
berganti, adanya penyediaan sarana prasaranan yang menunjang aksesibilitas agar kegiatan
distribusi dapat tetap berjalan lancar dalam menunjang kegiatan perekonomian, serta adanya
peningkatan inovasi produk agar nilai tambah produk dapat meningkat.
Kemudian, pada isu sosial dan kelembagaan, apabila dilihat berdasarkan nilai paling
penting diketahui bahwa isu tersebut berasal dari faktor internal atau sumber daya manusia
seperti dominasi juragan, konflik kepemilikan pulau, ketaatan hukum, dan kualitas SDM. Oleh
karena itu, diperlukan adanya kelembagaan seperti koperasi untuk mengurangi permasalahan
dominasi juragan akibat proses transaksi ekonomi yang tidak sehat, perlu adanya regulasi yang
mengatur terkait kepemilikan pulau-pulau kecil sehingga dapat mengurangi konflik
kepemilikan pulau oleh perorangan, kemudian diperlukan peningkatan pengawasan dari
penegak hukum dan sanksi tegas agar masyarakat lebih taat pada hukum, serta pemberian
pelatihan untuk penigkatan kualitas SDM khusunya masyarakat yang tinggal di kawasan
pesisir.
Adapun kekurangan dari jurnal yaitu terkait sumber informasi yang masih kurang
mendalam dan komprehensif sehingga isu dan permasalahan tidak detail dan lengkap.
Kemudian, penjelasan mengenai tiap isu masih kurang dan pemberian nilai atau skoring belum
meyakinkan atau kurang valid karena hanya didasarkan pada analisis deskriptif. Selain itu,
tidak ada rekomendasi atau pun saran terkait isi dari jurnal atau kesimpulan dari penelitian.
Sedangkan, kelebihan dari jurnal yaitu isi jurnal telah tersusun secara sistematis dan terstruktur.
Kemudian, telah menjawab tujuan dari penelitian dan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui potensi kawasan
pesisir di Teluk Lampung serta isu dan permasalahan yang ada di kawasan pesisir Teluk
Lampung dalam pembangunan kawasan pesisir di Provinsi Lampung.
REKOMENDASI
Berdasarkan pembahasan pada jurnal dengan judul “Identifikasi Isu dan Permasalahan
Dalam Pembangunan Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan Sistem Sosial
Ekologi)” diperoleh rekomendasi sebagai berikut.
1. Adanya penambahan sektor ekonomi khususnya pada produksi non musiman sehingga
pendapatan masyarakat dapat terus berjalan tanpa khawatir menunggu musim berganti.
2. Adanya penyediaan sarana prasaranan yang menunjang aksesibilitas agar kegiatan
distribusi dapat tetap berjalan lancar dalam menunjang kegiatan perekonomian.
3. Adanya peningkatan inovasi produk agar nilai tambah produk dapat meningkat.
Perencanaan Pesisir | 5
4. Adanya pembentukan kelembagaan seperti koperasi untuk mengurangi permasalahan
dominasi juragan akibat proses transaksi ekonomi yang tidak sehat.
5. Perlu adanya regulasi yang mengatur terkait kepemilikan pulau-pulau kecil sehingga
dapat mengurangi konflik kepemilikan pulau oleh perorangan.
6. Peningkatan pengawasan dari penegak hukum dan pemberian sanksi tegas agar
masyarakat lebih taat pada hukum.
7. Pemberian pelatihan untuk penigkatan kualitas sumber daya masyarakat khusunya
masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir.
REFERENSI
Arkham, Muhammad Nur, dkk. 2018. Identifikasi Isu dan Permasalahan Dalam Pembangunan
Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan Sistem Sosial Ekologi).
Coastal and Ocean Journal.

More Related Content

Similar to Critical review jurnal perencanaan pesisir

Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautAcha Cuah
 
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Kegiatan Praktik Kerja LapanganLaporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapanganbarita
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxAswar Amiruddin
 
Expert perception about Water Resources of Toba Lake
Expert perception about Water Resources of Toba LakeExpert perception about Water Resources of Toba Lake
Expert perception about Water Resources of Toba LakeRepository Ipb
 
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIPARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIWasmui
 
595-Article Text-5987-1-10-20170831.pdf
595-Article Text-5987-1-10-20170831.pdf595-Article Text-5987-1-10-20170831.pdf
595-Article Text-5987-1-10-20170831.pdfMikoWahyu1
 
Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanBudy Jafar
 
Soal selidik
Soal selidikSoal selidik
Soal selidikCik BaCo
 
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baruPpt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baruTiaraAprianita2
 
Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Mas...
Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Mas...Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Mas...
Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Mas...SCBFWM
 
Policy Brief Manajemen Kebersihan Menstruasi 2017
Policy Brief Manajemen Kebersihan Menstruasi 2017Policy Brief Manajemen Kebersihan Menstruasi 2017
Policy Brief Manajemen Kebersihan Menstruasi 2017Reza Hendrawan
 
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...Dadang Solihin
 
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...An Nisa Rizki Yulianti
 
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdfNITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdfNitaEkaWahyuni
 
ANALISIS RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (RPBD) KABUPATEN KARANGASEM .docx
ANALISIS RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (RPBD) KABUPATEN KARANGASEM .docxANALISIS RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (RPBD) KABUPATEN KARANGASEM .docx
ANALISIS RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (RPBD) KABUPATEN KARANGASEM .docxYanthiKusuma
 
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptxKelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptxUliCristina
 

Similar to Critical review jurnal perencanaan pesisir (20)

Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan Laut
 
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Kegiatan Praktik Kerja LapanganLaporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
 
Expert perception about Water Resources of Toba Lake
Expert perception about Water Resources of Toba LakeExpert perception about Water Resources of Toba Lake
Expert perception about Water Resources of Toba Lake
 
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIPARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
 
595-Article Text-5987-1-10-20170831.pdf
595-Article Text-5987-1-10-20170831.pdf595-Article Text-5987-1-10-20170831.pdf
595-Article Text-5987-1-10-20170831.pdf
 
Jurnal 3 strategi
Jurnal 3 strategiJurnal 3 strategi
Jurnal 3 strategi
 
Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutan
 
Tugas desibatubara
Tugas desibatubaraTugas desibatubara
Tugas desibatubara
 
Soal selidik
Soal selidikSoal selidik
Soal selidik
 
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baruPpt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
 
Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Mas...
Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Mas...Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Mas...
Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Mas...
 
Policy Brief Manajemen Kebersihan Menstruasi 2017
Policy Brief Manajemen Kebersihan Menstruasi 2017Policy Brief Manajemen Kebersihan Menstruasi 2017
Policy Brief Manajemen Kebersihan Menstruasi 2017
 
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...
Kompetensi dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam Pe...
 
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
 
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdfNITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
 
Mp sdm lh furqaan
Mp sdm lh furqaanMp sdm lh furqaan
Mp sdm lh furqaan
 
ANALISIS RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (RPBD) KABUPATEN KARANGASEM .docx
ANALISIS RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (RPBD) KABUPATEN KARANGASEM .docxANALISIS RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (RPBD) KABUPATEN KARANGASEM .docx
ANALISIS RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (RPBD) KABUPATEN KARANGASEM .docx
 
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptxKelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
Kelompok 2 PPT_Resensi Jurnal.pptx
 

Critical review jurnal perencanaan pesisir

  • 1.
  • 2. Perencanaan Pesisir | 1 Critical Review Jurnal Perencanaan Pesisir Judul : Identifikasi Isu dan Permasalahan Dalam Pembangunan Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan Sistem Sosial Ekologi) Jurnal : Costal and Ocean Journal Volume dan Halaman : Volume 4, No.2 Tahun : 2018 Penulis : M. Nur Arkham, Yudi Wahyudin, Achmad Fahrudin, Novit Rikardi, Galih Rakasiwi, Muhammad Reza Pahlevi and Arif Trihandoyo Reviewer : Kiky Dellia Rachmanto (08171035) REVIEW JURNAL Dalam jurnal yang berjudul “Identifikasi Isu dan Permasalahan Dalam Pembangunan Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan Sistem Sosial Ekologi)” membahas mengenai isu dan permasalahan dalam pembangunan kawasan pesisir di Teluk Lampung. Diketahui bahwa kawasan pesisir merupakan salah satu potensi dalam pembangunan perekonomian bangsa, dimana diperlukan adanya perencanaan pengelolaan pesisir dan laut yang terpadu agar dapat digunakan secara berkelanjutan (sustainable). Salah satu prinsip dalam perencanaan pesisir yaitu prinsip keterpaduan dan prinsip aspiratif, dimana artinya terdapat keterkaitan atau keterpaduan pada tiap aspek perencanaan seperti aspek sosial dan ekologi. Salah satu provinsi yang memiliki potensi kelautan dan pesisir yang tinggi yaitu pada Provinsi Lampung, dimana kawasan pesisir di Provinsi Lampung berada di kawasan Teluk Lampung. Akan tetapi, tingkat pemanfaatan potensi pada kawasan pesisir tersebut belum dilakukan secara optimal, sehingga diperlukan adanya sinergitas dan keterpaduan dalam mengelola potensi yang ada dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Adapun metode yang digunakan pada penelitian yaitu metode pengumpulan data melalui survey primer (wawancara dan FGD) dan survey sekunder (data pada lembaga pemerintah) dan metode analisis deskriptif dengan menilai indeks nilai penting (INP) pada setiap isu strategis serta melakukan perhitungan geometri dari setiap nilai yang diberikan. Kemudian, pada hasil dan diskusi diketahui bahwa penelitian dilakukan dengan pendekatan konsep Sistem Sosial Ekologi (SEE) yang dilakukan pada tiga lokasi penelitian di Teluk Lampung yaitu pada Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar
  • 3. Perencanaan Pesisir | 2 Lampung. Dalam mengetahui hubungan keterkaitan antar komponen digunakan konsep SEE, dimana konsep SEE memiliki kerangka yang terdiri dari empat komponen yaitu (1) komponen sumber daya; (2) komponen pengguna sumber daya (resources uses); (3) komponen penyedia infrastruktur sumber daya; dan (4) komponen infrastruktur sumber daya. Diketahui bahwa potensi pada kawasan pesisir di Teluk Lampung yaitu berupa pengembangan perikanan tangkap dan pengolahan hasil perikanan berupa ikan teri asin di Kota Bandar Lampung dan Pulau Pasaran serta potensi peningkatan suplai bahan baku dari ikan teri dalam pengembangan perikanan tangkap dan penyedia benih/benur udang vaname di Kabupaten Lampung Selatan. Adapun hasil identifikasi isu dan permasalahan dibagi menjadi lima kelompok yaitu (1) isu lingkungan dan sumber daya alam; (2) isu sosial dan kelembagaan; (3) isu strategis ekonomi; (4) isu infrastruktur; dan (5) isu pendidikan. Adapun isu lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan hasil penelitian yaitu perubahan kondisi fisik wilayah seperti hilangnya kemunculan lumba-lumba di perairan Teluk Lampung, reklamasi, dan abrasi pantai. Selain itu, terdapat isu lain yaitu pencemaran perairan oleh limbah industri dan limbah rumah tangga yang mengakibatkan degradasi lingkungan, serta peamanfaatan sumber daya pesisir khusunya penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Isu strategis sosial dan kelembagaan meliputi adanya konflik kepemilikan pulau kecil oleh perorangan, kualitas sumber daya manusia masih kurang, dan ketidakhadiran peran lembaga ekonomi seperti koperasi, adanya dominasi juragan, dan belum ada sinkronisasi pada pengembangan ekonomi serta penguatan penegakan hukum. Isu strategis ekonomi, meliputi isu input, output, pasar dan alternatif perekonomian, minimnya sarana dan prasarana, serta kurangnya inovasi produk olahan. Isu strategis infrastruktur meliputi aksesibilitas infrastruktur yang masih terbatas. Kemudian, isu strategis pendidikan meliputi kurangnya sumber daya manusia terkait kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan pengaruh orang tua akan pentingnya pendidikan yang masih rendah. Berdasarkan hasil perhitungan geometri terkait isu dan permasalahan yang ada di kawasan pesisir Teluk Lampung diketahui bahwa isu dan permasalahan utama pada pembangunan pesisir yaitu pada isu ekonomi dan sosial kelembagaan. Hal tersebut dikarenakan adanya konflik kepemilikan pulau-pulau kecil yang dikuasai oleh perorangan, kurangnya kualitas dari sumber daya manusia, serta ketidakhadiran peran lembaga ekonomi seperti koperasi. Kemudian, diketahui bahwa isu dan permasalahan ekonomi dan sosial kelembagaan tersebut terjadi pada tiga lokasi studi yaitu Kabutan Pesawaran, Kota Bandar Lampung, dan Kabupaten Lampung Selatan.
  • 4. Perencanaan Pesisir | 3 ARGUMENTASI ISU Berdasarkan pada jurnal yang berjudul “Identifikasi Isu dan Permasalahan Dalam Pembangunan Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan Sistem Sosial Ekologi)” dapat diketahui isu dan permasalahan dalam pembangunan kawasan pesisir di Teluk Lampung. Pertama, isu strategis lingkungan dan sumber daya alam, dimana terdapat 9 isu dan permasalahan yang terjadi di bidang lingkungan dan sumber daya alam. Diantara 9 isu dan permasalahan yang diteliti tersebut, terdapat 5 isu yang memiliki nilai sangat penting, yaitu adanya reklamasi pantai, abrasi pantai, adanya penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, pencemaran perairan Teluk Lampung, dan adanya indikasi kerusakan ekosistem terumbu karang akibat bahan peledak. Kedua, isu strategis sosial dan kelembagaan, dimana terdapat 7 isu dan permasalahan yang terjadi di bidang sosial dan kelembagaan. Diantara 7 isu dan permasalahan yang diteliti tersebut, terdapat 4 isu yang memiliki nilai sangat penting yaitu adanya dominasi dan kuatnya pengaruh juragan/bakul/pengepul, adanya konflik kepemilikan pulau-pulau kecil, ketaatan dan penegakan hukum yang masih lemah serta kualitas dari sumber daya manusia masih kurang. Ketiga, isu strategis ekonomi, dimana terdapat 5 isu dan permasalahan yang terjadi di bidang ekonomi. Diantara 5 isu dan permasalahan yang diteliti tersebut, terdapat 3 isu yang memiliki nilai sangat penting yaitu isu aktivitas ekonomi, sarana dan prasarana perikanan yang minim dan tidak optimal, serta kurangnya pengembangan nilai tambah produk. Keempat, isu strategis infrastruktur, dimana terdapat 4 isu dan permasalahan yang terjadi di bidang infrastruktur. Diantara 4 isu dan permasalahan yang diteliti tersebut, terdapat 2 isu yang memiliki nilai sangat penting yaitu padatnya lalu lintas arus barang dan jasa melalui jalan darat serta kurang optimalnya pembangunan infrastruktur untuk wilayah pulau-pulau kecil terluar. Kelima, isu pendidikan, dimana terdapat 3 isu dan permasalahan yang terjadi di bidang pendidikan. Diantara 3 isu dan permasalahan yang diteliti tersebut, terdapat 1 isu yang memiliki nilai sangat penting yaitu adanya pengaruh orang tua akan keperluan pendidikan formal. Berdasarkan skor dari kelima isu strategis pada setiap bidang, dapat diketahui bahwa isu dan permasalahan yang memiliki skor 3 atau sangat penting didominasi oleh isu yang disebabkan oleh aktivitas atau ulah manusia. Selain itu, setelah dilakukan perhitungan geometri diperoleh bahwa diantara kelima isu dan permasalahan yang memiliki nilai paling tinggi yaitu pada isu ekonomi dan sosial kelembagaan. Apabila dilihat berdasarkan nilai paling penting pada isu ekonomi diketahui bahwa isu tersebut berasal dari faktor eksternal seperti aktivitas ekonomi musiman, sarana dan prasarana serta nilai tambah produk. Oleh karena itu, diperlukan adanya penambahan sektor ekonomi khususnya pada produksi non musiman
  • 5. Perencanaan Pesisir | 4 sehingga pendapatan masyarakat dapat terus berjalan tanpa khawatir menunggu musim berganti, adanya penyediaan sarana prasaranan yang menunjang aksesibilitas agar kegiatan distribusi dapat tetap berjalan lancar dalam menunjang kegiatan perekonomian, serta adanya peningkatan inovasi produk agar nilai tambah produk dapat meningkat. Kemudian, pada isu sosial dan kelembagaan, apabila dilihat berdasarkan nilai paling penting diketahui bahwa isu tersebut berasal dari faktor internal atau sumber daya manusia seperti dominasi juragan, konflik kepemilikan pulau, ketaatan hukum, dan kualitas SDM. Oleh karena itu, diperlukan adanya kelembagaan seperti koperasi untuk mengurangi permasalahan dominasi juragan akibat proses transaksi ekonomi yang tidak sehat, perlu adanya regulasi yang mengatur terkait kepemilikan pulau-pulau kecil sehingga dapat mengurangi konflik kepemilikan pulau oleh perorangan, kemudian diperlukan peningkatan pengawasan dari penegak hukum dan sanksi tegas agar masyarakat lebih taat pada hukum, serta pemberian pelatihan untuk penigkatan kualitas SDM khusunya masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir. Adapun kekurangan dari jurnal yaitu terkait sumber informasi yang masih kurang mendalam dan komprehensif sehingga isu dan permasalahan tidak detail dan lengkap. Kemudian, penjelasan mengenai tiap isu masih kurang dan pemberian nilai atau skoring belum meyakinkan atau kurang valid karena hanya didasarkan pada analisis deskriptif. Selain itu, tidak ada rekomendasi atau pun saran terkait isi dari jurnal atau kesimpulan dari penelitian. Sedangkan, kelebihan dari jurnal yaitu isi jurnal telah tersusun secara sistematis dan terstruktur. Kemudian, telah menjawab tujuan dari penelitian dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui potensi kawasan pesisir di Teluk Lampung serta isu dan permasalahan yang ada di kawasan pesisir Teluk Lampung dalam pembangunan kawasan pesisir di Provinsi Lampung. REKOMENDASI Berdasarkan pembahasan pada jurnal dengan judul “Identifikasi Isu dan Permasalahan Dalam Pembangunan Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan Sistem Sosial Ekologi)” diperoleh rekomendasi sebagai berikut. 1. Adanya penambahan sektor ekonomi khususnya pada produksi non musiman sehingga pendapatan masyarakat dapat terus berjalan tanpa khawatir menunggu musim berganti. 2. Adanya penyediaan sarana prasaranan yang menunjang aksesibilitas agar kegiatan distribusi dapat tetap berjalan lancar dalam menunjang kegiatan perekonomian. 3. Adanya peningkatan inovasi produk agar nilai tambah produk dapat meningkat.
  • 6. Perencanaan Pesisir | 5 4. Adanya pembentukan kelembagaan seperti koperasi untuk mengurangi permasalahan dominasi juragan akibat proses transaksi ekonomi yang tidak sehat. 5. Perlu adanya regulasi yang mengatur terkait kepemilikan pulau-pulau kecil sehingga dapat mengurangi konflik kepemilikan pulau oleh perorangan. 6. Peningkatan pengawasan dari penegak hukum dan pemberian sanksi tegas agar masyarakat lebih taat pada hukum. 7. Pemberian pelatihan untuk penigkatan kualitas sumber daya masyarakat khusunya masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir. REFERENSI Arkham, Muhammad Nur, dkk. 2018. Identifikasi Isu dan Permasalahan Dalam Pembangunan Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan Sistem Sosial Ekologi). Coastal and Ocean Journal.