4. Analisis Akuntansi
4
• Analisis akuntansi perlu dilakukan sebelum melakukan
analisis rasio karena :
• Terdapat distorsi sehingga penyesuaian dilakukan
agar laporan keuangan mencerminkan keadaan
ekonomi yang sebenarnya.
• Disesuaikan dengan tujuan khusus analisis laporan
keuangan.
• Laporan keuangan disusun untuk tujuan umum,
sehingga jika ada tujuan khusus dalam
melakukan analisis maka perlu dilakukan
penyesuaian
5. Sumber Distorsi
5
• Accounting Standards
• Proses penyusunan standar dipengaruhi oleh unsur polik
(tarik menarik kepentingan)
• Asumsi dalam prinsip akuntansi
• Konservatism
• Konservatism
• Estimation Errors – estimasi harus dilakukan dalam akuntansi
berbasir akrual, padahal estimasi sangat subyektif
• Reliability vs Relevance – penekanan pada satu aspek dapat
mengorbankan aspek yang lain.
• Earnings Management – window dressing laporan keuangan
untuk tujuan khusus perusahaan atau manajemen.
6. Estimasi
• Analis harus memastikan bahwa estimasi yang telah
dilakukan sesuai dengan kondisi perusahaan.
• Contoh :
• Apakah masa manfaat aktiva tetap sesuai dengan
kondisi aktiva tersebut (pertimbangan keusangan,
6
kondisi aktiva tersebut (pertimbangan keusangan,
teknologi, kemampuan aktiva)
• Apakah nilai sisa aktiva tetap ditetapkan dengan
tepat
• Apakah estimasi yang piutang telah mencerminkan
potensi kerugian yang
• Jika estimasi yang dilakukan kurang tepat harus
dilakukan penyesuaian.
7. Accounting Standar
• Accounting standar mengunakan dasar pencatatan historical
cost – transaksi dicatat sebesar nilai pada saat transaksi
tersebut terjadi.
• Pencatatan dengan menggunakan historical cost untuk
beberapa asset menyebabkan nilai asset tidak
mencerminkan kondisi pada tanggal laporan keuangan :
7
mencerminkan kondisi pada tanggal laporan keuangan :
• Tanah
• Bangunan
• Peralatan
• Proses recasting dilakukan dengan menilai ulang aktiva yang
nilainya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
• Analis dapat menggunakan informasi dari penilai atau
melakukan penyesuaian sendiri dengan melihat proyeksi arus
kas dan kondisi asset
8. 8
Earnings Management – Pengertian
• Earning management adalah tindakan yang dilakukan
oleh manajemen untuk mengatur laba perusahaan.
• Menurut Scott (2000): Earnings management is the
choice by a manager of accounting policies so as to
achieve some specific objectives.
achieve some specific objectives.
• Menurut C Mulford and E Commiskey (2002) : Earnings
management is the active manipulation of accounting
results for the purpose of creating an altered impression
of business performance
• Earning management dapat dilakukan dengan tindakan
yang masih sesuai dengan standar akuntansi ataupun
tindakan yang melanggar standar akuntansi.
9. 9
Earnings Management – Motivasi
• Kontrak – manajer menyesuaikan angka dalam laporan
keuangan untuk memenuhi kontrak dengan pihak lain
(kontrak manajemen - bonus, kreditor)
• Harga Saham – menunjukkan kinerja perusahaan bagus
sehingga harga saham meningkat (merger, stock option,
sehingga harga saham meningkat (merger, stock option,
stock offering)
• Pemerintah – tujuan politik dan kepentingan pemerintah
(pajak, mempertahankan subsidi, UU persaingan usahan)
• Tujuan lain – perubahan manajemen, pasar tenaga kerja,
dampak sosial
10. 10
Strategi Earning Management
Beberapa strategi yang dilakukan:
• Increasing Income – manajer menyesuaikan
akrual untuk meningkatkan laba
• Big Bath – manajer mencatat
• Big Bath – manajer mencatat
penghapusan yang besar
dalam satu periode untuk
menghilangkan beban di
periode lain.
• Income Smoothing – manajer meratakan laba
dengan menaikkan /
menurunkan laba.
11. 11
Mekanisme Earning Management
• Incoming Shifting – Mempercepat atau memperlambat
pengakuan pendapatan atau beban
atau menggeser pendapatan dari
satu periode ke periode lainnya
• Klasifikasi – Melakukan klasifikasi pendapatan
atau beban dalam laporan laba
rugi sehingga mempengaruhi
persepsi analis tentang sifat
pendapatan dan beban tersebut
12. Proses Analisis Akuntansi
12
Analisis akuntansi meliputi rangkaian proses yang dapat
dikelompokkan menjadi dua:
Evaluasi Kualitas Laba –
Identifikasi dan peroleh kebijakan akuntansi yang penting
Evaluasi fleksibilitas akuntansi yang dapat dilakukan
Evaluasi fleksibilitas akuntansi yang dapat dilakukan
Tentukan strategi pelaporan keuangan perusahaan
Identifikasikan dan peroleh ‘red flags’
Menyesuaikan laporan keuangan -
Mengidentifikasi,mengukur dan membuat penyesuaian
atas laporan keuangan sehingga analiss dapat
memperoleh data untuk tujuan
13. Recasting
• Recasting adalah proses untuk menyesuaikan atau
menyusun ulang laporan keuangan.
• Kegiatan ini dilakukan oleh analis laporan keuangan
sebelum melakukan analisis laporan keuangan.
• Jenis penyebab Recasting :
13
• Jenis penyebab Recasting :
• analisis akuntansi / accounting analysis laporan
keuangan tidak sesuai dengan kondisi ekonomi
yang ada
• Mengevaluasi persitensi kinerja perusahaan
data yang ada tidak dapat diandalkan untuk
melakukan proyeksi
14. Sumber Data Recasting
• Laporan keuangan perusahaan
• Data beberapa tahun terakhir
• Catatan atas laporan keuangan perusahaan
• Opini audit (terutama yang bukan wajar tanpa
14
• Opini audit (terutama yang bukan wajar tanpa
pengecualian)
• Informasi lain :
• Diskusi manajemen dalam laporan tahunan
• Website perusahaan
• Pengumuman perusahaan
15. 15
Earnings Persistence
• Persistensi laba merupakan kunci dalam melakukan analisis
dan valuation
• Analisis tidak dapat dilakukan jika nilai kinerja perusahaan
tidak persisten
• Earnings persistence meliputi :
• Earnings persistence meliputi :
Stabilitas
Kemampuan untuk dilakukan prediksi
Analisis Variabilitas
Analisis Trend
Analisis potensi Earning management
16. 16
Earnings Persistence
Tujuan recasting dalam persistensi laba :
1. Recasting laba dan komponen laba sehingga mencerminkan
laba yang bersifat :
• Stabil
• Laba yang dihasilkan dalam kondisi Normal
2. Recasting laba sehingga hanya memuat laba dari kegiatan
2. Recasting laba sehingga hanya memuat laba dari kegiatan
utama perusahan yang berulang.
• Jika terdapat pendapatan yang harusnya dialokasikan ke
beberapa periode harus dilakukan penyesuaian
• Order khusus atau kejadian luar biasa dikeluarkan dalam
komponen laba perusahaan
3. Dengan recasting maka analis dapat menentukan Earning
power sehingga data dapat digunakan untuk melakukan
proyeksi perusahaan di masa mendatang.
17. 17
Income statement dan laporan keuangan dalam beberapa
tahun terakhir (minimal 3 tahun, lebih lama lebih baik)
Recasting laba untuk menghasilkan klasifikasi dan format yang
lebih tepat sehingga laba menceriminkan persistensi yang
tinggi
Prosedur Recasting
tinggi
Recasting neraca agar nilai didalamnya mencerminkan
keadaan ekonomi perusahaan
Komponen laporan keuangan dapat disusun ulang dan harus
diperhatikan pengaruh pajaknya
Nilai total hasil recasting harus direkonsiliasikan dengan laba
yang telah dilaporkan dan saldo ekuitas
18. Recasting
• Recasting dari hasil Accounting Analysis :
• Penilaian kembali item dalam neraca, laba rugi dan
laporan arus kas
• Dampak penilaian kembali akan mempengaruhi laporan
keuangan.
18
keuangan.
• Laporan keuangan mencerminkan kondisi ekonomi
• Recasting dari hasil penilaian atas Earning persisten
• Menghilangkan komponen laporan keuangan yang bersifat
fluktuatif dan kondisional
• Mengetahui kondisi perusahaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
• Meningkatkan kemampuan prediksi laporan keuangan
19. Dampak Recasting
• Laba rugi
• untuk item pendapatan dan beban mempengaruhi laba
• Neraca
• Berubah karena penilaian kembali
• Untuk penilaian Neraca:
19
• Untuk penilaian Neraca:
• Untuk yang terkait dengan kinerja periode tersebut
laba
• Untuk yang terkait dengan kinerja periode sebelumya
laba ditahan
• Untuk yang tidak terkait dengan kinerja ekuitas
• Ekuitas sebagai dampak dari perubahan item dalam
neraca dan laba rugi (laba ditahan berubah)
20. Kas
• Item yang tidak sesuai dengan definisi kas :
• Kas titipan dari pihak lain hapuskan dan
kurangkan kewajiban yang terkait dengan
20
kurangkan kewajiban yang terkait dengan
kas tersebut.
• Kas yang dibatasi penggunaannya
reklasifikasi menjadi aktiva lain-lain
21. Piutang
• Jumlah piutang sebesar nilai yang dapat direalisasi:
• Hapuskan piutang yang bermasalah mengurangi laba
ditahan jika terkait dengan piutang periode sebelumnya.
• Penilaian terhadap kecukupan penyisihan piutang
21
• Penilaian terhadap kecukupan penyisihan piutang
meningkatkan beban penyisihan laba berkurang
• Piutang hubungan istimewa hak klaim perusahaan jelas
dan terjadi dalam transaksi normal bukan rekayasa.
piutang dan penjualan disesuaikan
22. Persediaan
• Persediaan mencerminkan nilai terendah antara harga pasar
dan nilai perolehan.
• Persediaan rusak karena usang, rusak dan ketinggalan
teknologi persediaan dan laba ditahan berkurang
22
teknologi persediaan dan laba ditahan berkurang
• Persediaan harganya naik tinggi sekali karena kondisi
khusus persediaan dan ekuitas bertambah.
• Informasi tentang kondisi persediaan, peninjauan fisik dan hasil
penilaian appraisal sebagai dasar penilaian
23. Beban dibayar dimuka
• Pastikan nilainya representatif
• Pajak dibayar dimuka
• Lebih bayar ada potensi tidak dapat diperoleh karena
harus melalui proses pemeriksaan. Data tahun lalu tentang
23
harus melalui proses pemeriksaan. Data tahun lalu tentang
prosentase lebih bayar dan nilai yang dapat diperoleh
dapat menjadi acuan untuk penyesuaian.
• Kredit pajak normal, namun pastikan dapat digunakan
• Beban dibayar tidak dapat direalisasikan menjadi kas tetapi
dimanfaatkan untuk operasi, sehingga tidak dapat digunakan
untuk membayar kewajiban perusahaan
24. Aktiva tetap
• Aktiva tetap dinilai kembali untuk mendapatkan nilai yang mencerminkan
nilai ekonomisnya.
• Revaluasi kenaikan nilai aktiva tetap.
• Praktek nyata akan dikenakan pajak final 10% setelah kompensasi
kerugian (aturan Perpajakan)
24
kerugian (aturan Perpajakan)
• Model revaluasi adalah salah satu pilihan metode akuntansi
• Perubahan nilai ekuitas setelah pajak
• Dalam rangka analisis, boleh tidak diperhitungkan dampak pajaknya
• Impairment penurunan nilai
• Harus dilakukan sesuai dengan PSAK
• Dampak impairment akan mempengarahui laba tahun berjalan
25. Aktiva lain-lain
• Goodwil dikurangi atau dihapuskan
• Nilai lebih antara harga perolehan dan nilai wajar aktiva
pada tanggal penggabungan atau akuisisi perusahaan
• Goodwill terkadang tidak memiliki nilai ekonomis jika
dampak akuisisi/penggabungan tidak menimbulkan sinergi.
25
dampak akuisisi/penggabungan tidak menimbulkan sinergi.
• IFRS dan US GAAP, goodwill diimpairment jika tidak terbukti
memberikan manfaat ekonomis di masa mendatang.
• Dampak penilaian aktiva lain-lain akan mempengaruhi ekuitas
perusahaan.
26. Utang
• Utang yang tidak disajikan (off balance sheet)
• Transaksi operating leasing memunculkan potensi
off B/S
• Nilai kontrak leasing dihitung present valuenya
26
• Nilai kontrak leasing dihitung present valuenya
sehingga nilai aktiva dan utang dapat dihitung.
• Analisis, apakah ada potensi utang rekanan yang
tidak dicatat nilai cogs dan beban, dengan
pengeluaran cash flow from operation
• Utang bertambah laba ditahan atau utang
bertambah asset bertambah
27. Pendapatan
• Review pengakuan pendapatan sudah peroleh dan
telah direalisasikan.
• Tidak ada pergeseran pendapatan.
• Untuk kepentingan proyeksi :
27
• Untuk kepentingan proyeksi :
• Pendapatan khusus yang hanya diterima periode
tersebut dikeluarkan.
• Reklasifikasi pendapatan lain-lain dari nilai
penjualan/pendapatan
28. Beban
• Metode amortisasi pendapatan
• Kapitalisasi beban
• Semua pengorbanan terkait dengan memperoleh
pendapatan telah diakui
28
pendapatan telah diakui
• Klasifikasi beban sebagai harga pokok penjualan,
beban operasi dan beban lain-lain.
• Perubahan estimasi dan metode akuntansi
30. KARAKTERISTIK
Karakteristik utama dari industri konstruksi ini adalah
pekerjaan yang dilakukan dalam industri konstruksi
didasarkan atas kontrak dengan pemberi kerja.
Kegiatan yang dilakukan perusahaan pada industri
ini biasanya melebihi dari satu siklus normal operasi
ini biasanya melebihi dari satu siklus normal operasi
perusahaan.
Selain itu setiap kontrak biasanya menghasilkan
produk yang spesifik dan bukan merupakan produk
yang sama.
31. Kontrak konstruksi
Kontrak yang dibuat dapat berbentuk :
Kontrak pembangunan sebuah aset tunggal.
Kontrak untuk pembangunan sejumlah aset yang berhubungan
erat atau saling tergantung satu sama lain dalam hal
rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan dan penggunaan
rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan dan penggunaan
pokok.
Kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan restorasi
lingkungan setelah penghancuran aset.
Kontrak untuk pemberian jasa dalam bidang perencanaan
konstruksi
Kontrak untuk pemberian jasa dalam bidang pengawasan
pekerjaan konstruksi sejak awal pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan diserahterimakannya kepada pemberi kerja.
32. RESIKO USAHA
Terlambatnya penyelesaian pekerjaan atas kontrak konstruksi sebagai
akibat faktor-faktor eksternal:
perubahan faktor politik
makro ekonomi yang dapat berupa kenaikan tingkat suku bunga yang tinggi
dan penurunan daya beli.
Terlambatnya pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh pemberi
kerja karena pemberi kerja mengalami kesulitan secara ekonomis untuk
kerja karena pemberi kerja mengalami kesulitan secara ekonomis untuk
melakukan pembayaran secara tepat waktu.
Kemungkinan terjadinya perubahan di dalam kontrak dengan pihak
pemberi kerja sehingga dapat menimbulkan perubahan estimasi dalam
penetapan pendapatan dan biaya atas pekerjaan konstruksi.
Kenaikan harga bahan baku yang tidak tercantum dalam perjanjian
dengan pemberi kerja dapat menimbulkan perubahan estimasi di dalam
penetapan biaya atas pekerjaan konstruksi dan apabila kenaikan harga
bahan baku tersebut lebih tinggi dari estimasi pendapatan yang diperoleh
maka dapat menurunkan kualitas dari hasil pekerjaan konstruksi tersebut.
33. AKUN SPESIFIK
Pengakuan Pendapatan
Prosentase penyelesaian dengan berdasar prosentase
biaya atau progress fisik
Proyek selesai
Beberapa akun khusus :
Piutang Retensi
Tagihan bruto kepada pemberi kerja atas pekerjaan
konstruksi dalam pelaksanaan / Piutang Prestasi
34. PIUTANG RETENSI
Akun ini merupakan piutang perusahaan kepada
pemberi kerja namun piutang tersebut belum dapat
dibayar oleh pemberi kerja sampai dengan
pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak
untuk pembayaran jumlah tersebut atau hingga
untuk pembayaran jumlah tersebut atau hingga
telah diperbaiki.
35. TAGIHAN BRUTO KEPADA PEMBERI KERJA
Pos ini adalah piutang perusahaan yang berasal dari
pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan kepada pihak
pemberi kerja namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam
pelaksanaan.
Nilai dari tagihan bruto ini dapat diperoleh dari selisih antara
biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi
Nilai dari tagihan bruto ini dapat diperoleh dari selisih antara
biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi
dengan jumlah kerugian yang diakui dan termin. Akun ini
dapat timbul untuk semua kontrak dalam proses dimana biaya
yang terjadi ditambah laba yang diakui (dikurangi kerugian
yang diakui) melebihi termin.
Pos ini disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi
ditambah laba yang diakui; dikurangi dengan jumlah kerugian
yang diakui dan termin.
36. Pendapatan dapat diakui sebelum penyerahan
dalam keadaan tertentu seperti untuk kontrak
konstruksi jangka panjang.
Dua metode yang tersedia adalah:
Pengakuan Pendapatan sebelum Penyerahan
Pengakuan Pendapatan sebelum Penyerahan
Dua metode yang tersedia adalah:
Metode Presentase penyelesaian
Metode Presentase penyelesaian
Metode Kontrak Penyelesaian
Metode Kontrak Penyelesaian
37. Metode Akuntansi
Konstruksi Jangka Panjang
Metode Presentase
Pengakuan Pendapatan sebelum Penyerahan
1) Terms of contract jelas
dan dapat dipaksakan.
2) Kejelasan kinerja bagi
kedua pihak
3) Perkiraan penyelesaian
dapat ditentukan
1) Jika syarat menggunakan
metode percentage of
completion tidak dapat
dipenuhi
2) Untuk kontrak jangka pendek
Metode Presentase
Penyelesaian
Metode Penyelesaian
38. Biaya yang Terjadi hingga tanggal ini = Persentase
Estimasi paling akhir total biaya selesai Penyelesaian
1
1
Estimasi total pendapatan x persentase penyelesaian
= Pendapatan yang akan diakui hingga tanggal ini
2
2
Presentase Penyelesaian: Tahapan - Tahapan
= Pendapatan yang akan diakui hingga tanggal ini
Pendapatan yang akan diakui hingga tanggal ini
- pendapatan yang diakui pada periode sebelumnya
= Pendapatan perode berjalan
3
3
Current Period Revenue less current costs = Gross profit
4
4
39. Data: Harga kontrak: $4,500,000 Estimasi Biaya: $4,000,000
Tgl mulai: July, 2007 Selesai: October, 2009
Tanggal neraca : Dec. 31
Data: 2007 2008 2009
Presentase Penyelesaian: Contoh Soal
Data: 2007 2008 2009
Biaya hingga tanggal ini $1,000,000 $2,916,000 $4,050,000
Estimasi biaya hingga selesai $3,000,000 $1,134,000 $ -0-
Termin selama thn berjalan $900,000 $2,400,000 $1,200,000
Kas tertagih selama tahun
Berjalan $750,000 $1,750,000 $2,000,000
Berapa presentase selesai, pendapatan dan laba
kotor yang diakui setiap tahun?
42. Kerugian periode
berjalan atas Kontrak
yang menguntungkan
Metode Penyelesaian :
Tidak perlu penyesuaian.
Metode Presentase :
Langsung mengakui rugi.
Pengakuan Kerugian Kontrak Jangka Panjang
Tidak perlu penyesuaian.
Kerugian atas
kontrak yang tidak
menguntungkan
Metode Presentase :
Mengakui kerugian saat itu.
Metode Penyelesaian :
Langsung mengakui rugi.
43. Pengungkapan tambahan yang perlu dibuat oleh
perusahaan konstruksi antara lain:
Metode Pengakuan Pendapatan
Dasar untuk klasifikasi aktiva dan kewajiban
Pengungkapan dalam Laporan Keuangan
Dasar untuk klasifikasi aktiva dan kewajiban
lancar
Dasar mencatat persediaan
Pengaruh setiap revisi estimasi
Jumlah pekerjaan dalam kontrak yang belum
selesai
Dan lain - lain
44. RECASTING
Akun yang perlu mendapat perhatian utama
perusahaan :
Tagihan bruto pemberi kerja
Piutang Usaha
Piutang Usaha
Uang muka proyek
Uang muka pada subkontraktor
Pajak dibayar dimuka
Aktiva tetap
Penjualan
Harga pokok produksi
45. Recasting - lanj
Tagihan bruto pemberi kerja
Pastikan bahwa saldo tagihan bruto pemberi kerja nilainya
telah sesuai.
Potensi kecurangan: perusahaan melakukan pengakuan
pendapatan lebih cepat dari yang sebelumnya untuk
pendapatan lebih cepat dari yang sebelumnya untuk
meningkatkan laba.
Tagihan bruto berasal dari proyek yang bermasalah : hak
klaim perusahaan terhadap owner kecil kegiatan
prefinance.
Tagihan bruto dengan umur sangat panjang potensi
proyek bermasalah.
Tagihan bruto yang muncul karena kenaikan harga yang
tidak mungkin ditagihkan kepada owner karena kesalahan
dalam membuat kontrak awal
46. Recasting - lanj
Piutang
Apakah saldo piutang mencerminkan nilai piutang yang
dapat ditagih oleh perusahaan.
Pastikan bahwa nilai penyisihan yang dibuat cukup untuk
mengkover resiko tidak tertagih yang muncul.
mengkover resiko tidak tertagih yang muncul.
Analisa umur piutang untuk piutang dengan nilai material
dan jumlah cukup besar perlu dianalisis lebih lanjut
penyebabnya.
Piutang retensi jangka waktu piutang yang lama
menimbulkan resiko bahwa hak untuk menagih tidak ada
karena komplain dari owner.
Piutang eskalasi pastikan bahwa owner telah menyetujui
jumlah eskalasi yang ditagihkan, bukan sekedar pengakuan
perusahaan.
47. Recasting - lanj
Uang muka
Uang muka proyek muncul sebagai kredit artinya uang muka
yang telah diakui perusahaan tetapi pekerjaannya belum
dipastikan.
Dianalisis apakah perusahaan sudah mulai mengerjakan proyek
Dianalisis apakah perusahaan sudah mulai mengerjakan proyek
tersebut.
Apakah perusahaan memiliki sumber daya untuk menyelesaikan
proyek tersebut
Uang muka subkontraktor muncul karena jumlah uang muka
yang diberikan kepada subkontraktor lebih besar
dibandingkan dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Dianalisis apakah kebijakan memberikan uang muka tepat
Dianalisis apakah subkontraktor bermasalah
48. Recasting - lanj
Pajak dibayar dimuka
Jumlah PPh 23 yang telah dibayarkan oleh perusahaan
lebih besar dibandingkan dengan perhitungan pajak
perusahaan.
Pastikan PPh 23 dapat ditagih dengan melihat SKP atas PPh
Pastikan PPh 23 dapat ditagih dengan melihat SKP atas PPh
23.
Contoh jika PPh lebih bayar 2004 sebesar 50 milyar,
kemudian telah dikeluarkan SKP untuk pajak tahun tersebut
sebesar 30 milyar maka selisihnya adalah kerugian yang
harus ditanggung oleh perusahaan.
Jika setiap tahun nilai PPh 23 dengan SKP selalu terjadi
selisih maka analis dapat mengurangi nilai tercatat pajak
dibayar dimuka tersebut.
49. Recasting - lanj
Pendapatan dan beban
Pengakuan pendapatan sejalan dengan prosentasi
penyelesaian proyek, sehingga perlu ditinjau ulang
pengakuan pendapatannya benar.
Untuk memastikan adalah dengan melihat proyek secara
Untuk memastikan adalah dengan melihat proyek secara
langsung dan melihat catatan kemajuan proyek dan
pengakuan pendapatan yang telah dilakukan.
Pastikan bahwa beban telah dicatat dengan tepat. Ada
kalanya terjadi mismatch, artinya pengakuan
pendapatannya telah dilakukan tetapi beban yang terkait
dengan beban tersebut belum dicatat.
Perlu dipanstikan metode pengakuan beban terutama untuk
proyek subkontraktor.
50. RASIO KEUANGAN
Likuiditas merupakan hal penting yang perlu
diperhatikan terutama jika utang terkait dengan
penyelesaian pekerjaan. Jika perusahaan kesulitan
likuiditas maka supplier tidak akan mau
likuiditas maka supplier tidak akan mau
menyelesaikan pekerjaan
Net profit margin relatif kecil dalam menghitung
kontrak menggunakan tingkat bunga, namun jika
proyek tidak sesuai dengan waktu maka marjin bisa
turun
51. RASIO KEUANGAN
Tingkat solvabilitas relatif tinggi, karena perusahaan konstruksi sebagian
besar pendanaannya dengan utang.
Jika solvabilitas tinggi didukung oleh efisiensi pelaksanaan proyek sehingga
target marjin tetap terjaga hal ini bukan merupakan masalah penting.
Namun demikian tetap harus dilihat kemampuan membayar bunga dari
laba operasi demikian tinggi sehingga kreditur memiliki margin of safety.
laba operasi demikian tinggi sehingga kreditur memiliki margin of safety.
Informasi-informasi mengenai %ketepatan penyelesaian proyek, proyek-
proyek yang telah dimenangkan merupakan hal penting yang harus
dipelajari.
Sebaiknya kredit dikaitkan dengan spesifik proyek untuk meminimalkan
resiko khususnya untuk perusahaan dengan tingkat solvabilitas tinggi. Harus
dibuat proteksi bahwa kredit digunakan untuk mendanai proyek yang akan
menghasilkan revenue dan kas.