SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
BUPATI SIDOARJO
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 7 TAHUN 2014
TENTANG
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SIDOARJO,
Menimbang : a. bahwa Perangkat Desa merupakan unsur penyelenggara Pemerintahan
Desa yang bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya, sehingga perlu diatur mekanisme pengangkatan dan
pemberhentian Perangkat Desa yang berlandaskan pada prinsip
partisipasi, demokrasi dan pemberdayaan masyarakat desa;
b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 10 Tahun 2006
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa sudah tidak
sesuai dengan perkembangan hukum sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 ayat (2), Pasal
53 ayat (4) dan Pasal 119 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, serta Pasal 65 ayat (1) huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2730);
2
3. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5587);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerinta Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
dan
BUPATI SIDOARJO
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGANGKATAN DAN
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Daerah adalah Kabupaten Sidoarjo.
2. Bupati adalah Bupati Sidoarjo.
3. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo.
4. Camat adalah Camat di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
3
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan
nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsure penyelenggara
Pemerintahan Desa.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD atau
yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk
Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis.
9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama
Badan Permusyawaratan Desa.
10. Panitia Pengangkatan Perangkat Desa selanjutnya disebut Panitia
Pengangkatan adalah panitia yang bertugas melaksanakan proses
pengangkatan Perangkat Desa.
11. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan
kerja pelaksanaan pemerintahan desa.
12. Kepala Dusun adalah unsur pembantu kepala desa di wilayah bagian
desa.
13. Tokoh masyarakat adalah pemuka agama, wanita, pemuda dan
pemuka-pemuka masyarakat lainnya yang bertempat tinggal di desa
yang bersangkutan dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan.
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Perangkat Desa terdiri atas :
a. sekretariat Desa;
b. pelaksana kewilayahan; dan
c. pelaksana teknis.
(2) Perangkat Desa berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa.
4
Pasal 3
(1) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf
a dipimpin oleh Sekretaris Desa dibantu oleh unsur staf sekretariat
yang bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi
pemerintahan.
(2) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak
terdiri atas 3 (tiga) bidang urusan.
Pasal 4
(1) Pelaksana Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf b dipimpin oleh Kepala Dusun yang bertugas membantu Kepala
Desa sebagai satuan tugas kewilayahan.
(2) Pelaksana Wilayah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan
secara proporsional antara pelaksana kewilayahan yang dibutuhkan
dan kemampuan keuangan desa.
Pasal 5
(1) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf c merupakan unsur pembantu kepala desa sebagai pelaksana
tugas operasional.
(2) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak
terdiri atas 3 (tiga) seksi.
BAB III
MEKANISME PENGANGKATAN
Bagian Kesatu
Panitia Pengangkatan Perangkat Desa
Pasal 6
(1) Pengangkatan Perangkat Desa dilakukan melalui mekanisme
penjaringan dan ujian penyaringan.
(2) Pengangkatan Perangkat Desa melalui mekanisme sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Panitia Pengangkatan.
Pasal 7
(1) Kepala Desa membentuk panitia pengangkatan, selambat- lambatnya 4
(empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Perangkat Desa.
5
(2) Panitia pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
unsur anggota BPD, Perangkat Desa, dan tokoh masyarakat yang
susunannya terdiri atas:
a. ketua, merangkap anggota;
b. wakil ketua, merangkap anggota;
c. sekretaris, merangkap anggota;
d. bendahara, merangkap anggota;
e. beberapa seksi yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
(3) Penentuan susunan dan kedudukan dalam panitia Pengangkatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa.
Pasal 8
Panitia pengangkatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7,
mempunyai tugas :
a. menyusun teknis pengangkatan Perangkat Desa;
b. melakukan penjaringan bakal calon Perangkat Desa;
c. melakukan penyaringan untuk mendapatkan calon Perangkat Desa;
d. menetapkan calon Perangkat Desa yang berhak mengikuti ujian
penyaringan;
e. menetapkan besarnya biaya proses pengangkatan perangkat Desa;
f. melaksanakan ujian penyaringan;
g. membuat Berita Acara dan melaporkan hasil proses pengangkatan
Perangkat Desa Kepada Kepala Desa;
Pasal 9
(1) Dalam hal terdapat anggota Panitia Pengangkatan yang mendaftar
sebagai bakal calon Perangkat Desa, keanggotaannya digantikan dari
unsur yang sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2).
(2) Penggantian anggota Panitia Pengangkatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
Bagian Kedua
Persyaratan
Pasal 10
Syarat untuk menjadi Perangkat Desa ialah warga desa setempat yang
memenuhi persyaratan:
a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
6
b. setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Pemerintah;
c. berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau yang
sederajat;
d. berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh dua)
tahun;
e. terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat tinggal di Desa paling
kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran; dan
f. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter;
g. berkelakuan baik, jujur dan adil; dan
h. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana korupsi atau
narkotika dan psikotropika
i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan
dengan ancaman hukuman paling singkat 5 (lima) tahun.
Pasal 11
Khusus untuk calon Kepala Dusun, hanya diperkenankan bagi penduduk
desa dari warga dusun yang bersangkutan.
Pasal 12
(1) Pegawai Negeri Sipil Daerah yang akan mencalonkan diri sebagai
Perangkat Desa harus mendapatkan izin tertulis dari pejabat pembina
kepegawaian.
(2) Dalam hal Pegawai Negeri Sipil Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terpilih dan diangkat sebagai Perangkat Desa, yang
bersangkutan dibebaskan sementara dari jabatannya selama menjadi
Perangkat Desa tanpa kehilangan hak sebagai Pegawai Negeri Sipil
Daerah.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pegawai Negeri Sipil Daerah yang
akan mencalonkan diri sebagai perangkat desa diatur dalam Peraturan
Bupati
Pasal 13
Permohonan bakal calon Perangkat Desa diajukan secara tertulis kepada
Kepala Desa melalui Panitia pengangkatan dengan dilengkapi persyaratan
yang ditetapkan oleh Panitia
Pengangkatan.
7
Bagian Ketiga
Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon
Pasal 14
(1) Panitia Pengangkatan melakukan penjaringan bakal calon Perangkat
Desa.
(2) Berdasarkan hasil penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan penyaringan calon Perangkat Desa.
(3) Ketentuan mengenai cara pelaksanaan penjaringan dan penyaringan
calon perangkat desa diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.
Bagian Keempat
Penetapan Calon Perangkat Desa
Pasal 15
(1) Berdasarkan hasil penyaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (2), bakal calon Perangkat Desa yang memenuhi persyaratan
ditetapkan sebagai calon Perangkat Desa.
(2) Apabila terdapat calon tunggal, maka terlebih dahulu dilakukan
pengumuman pendaftaran 3 (tiga) kali berturutturut dalam kurun waktu
maksimal 1 (satu) bulan.
(3) Setelah dilakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
masih tetap calon tunggal, maka proses pengangkatan dapat
dilaksanakan.
Bagian Kelima
Pembiayaan
Pasal 16
Biaya proses pengangkatan Perangkat Desa dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
BAB IV
PENGESAHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 17
(1) Panitia Pengangkatan membuat Berita acara penetapan calon
Perangkat Desa untuk disampaikan kepada Kepala Desa selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum berakhirnya masa jabatan
Perangkat Desa yang lama.
8
(2) Kepala Desa melakukan konsultasi dengan Camat mengenai
pengangkatan Perangkat Desa.
(3) Konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan
menyampaikan nama calon Perangkat Desa kepada Camat.
(4) Camat menyampaikan rekomendasi tertulis yang memuat mengenai
calon Perangkat Desa yang telah disampaikan oleh Kepala Desa.
(5) Rekomendasi tertulis Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dijadikan dasar oleh Kepala Desa dalam pengangkatan Perangkat
Desa dengan Keputusan Kepala Desa.
(6) Setelah diterbitkannya Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan
Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Perangkat
Desa dilantik oleh Kepala Desa.
(7) Pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilakukan di Balai
Desa.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme konsultasi Kepala Desa
dengan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam
Peraturan Bupati.
Pasal 18
Pelantikan Perangkat Desa dilaksanakan pada saat akhir masa jabatan
Perangkat Desa yang lama dan ditetapkan sebagai tanggal pelantikan.
Pasal 19
Masa jabatan Perangkat Desa berakhir sampai dengan usia 60 (enam
puluh) tahun.
Pasal 20
(1) Perangkat Desa diberhentikan sementara karena:
a. dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan
yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap; atau
b. berstatus sebagai tersangka melakukan tindak pidana korupsi, tindak
pidana terorisme, makar dan atau tindak pidana terhadap keamanan
Negara.
(2) Pemberhentian sementara ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
Pasal 21
(1) Berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
pada ayat (1) akan:
9
a. diberhentikan apabila terbukti bersalah; atau
b. diaktifkan kembali sampai dengan akhir masa jabatan apabila tidak
terbukti bersalah, paling lama 20 (dua puluh) hari sejak ditetapkan
putusan pengadilan.
(2) Apabila Perangkat Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) dinyatakan tidak bersalah tetapi telah
berakhir masa jabatannya, Kepala Desa memberhentikan dengan
hormat dan merehabilitasi Perangkat Desa yang bersangkutan.
(3) Pemberhentian atau pengaktifan kembali perangkat Desa dilakukan
dengan keputusan Kepala Desa setelah dikonsultasikan secara tertulis
dengan Camat.
(4) Camat menyampaikan rekomendasi tertulis yang memuat mengenai
pemberhentian Perangkat Desa yang telah dikonsultasikan dengan
Kepala Desa.
(5) Rekomendasi tertulis Camat sebagaimana dimaksud ayat (4) dijadikan
dasar oleh Kepala Desa dalam pemberhentian Perangkat Desa dengan
Keputusan Kepala Desa.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme konsultasi Kepala Desa
dengan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam
Peraturan Bupati.
Pasal 22
(1) Apabila Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat
(1) diberhentikan atau terjadi kekosongan jabatan Perangkat Desa ,
Kepala Desa menunjuk Perangkat Desa lain untuk melaksanakan tugas
dan kewajiban perangkat Desa yang diberhentikan sampai dengan
diangkat perangkat desa defenitif.
(2) Penunjukan pelaksana tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dengan Keputusan Kepala desa.
Pasal 23
Dalam hal dilakukan tindakan penyidikan terhadap Perangkat Desa,
Perangkat Desa wajib memberikan laporan secara tertulis kepada Kepala
Desa paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya surat penetapan terdakwa.
Pasal 24
(1) Perangkat Desa berhenti karena :
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; atau
c. diberhentikan.
(2) Perangkat Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c karena :
10
a. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai perangkat Desa sebagaimana
dimaksud pada Pasal 10; dan/atau
d. tidak melaksanakan kewajiban Perangkat Desa.
Pasal 25
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengesahan, pelantikan dan
pemberhentian Perangkat Desa diatur dengan Peraturan Bupati.
Pasal 26
(1) Bagi Perangkat Desa yang tidak dapat menjalankan tugas, wewenang
dan kewajibannya karena sakit atau mengalami kecelakaan dalam
menjalankan tugasnya sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut,
Kepala Desa menunjuk Perangkat Desa lainnya untuk menjalankan
tugas dan kewajibannya.
(2) Apabila dalam kurun waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
berdasarkan keterangan Dokter Pemerintah bahwa Perangkat Desa
tersebut belum dapat menjalankan tugas, wewenang dan
kewajibannya, Kepala Desa dapat memberhentikan sementara.
BAB V
HAK, KEWAJIABAN DAN LARANGAN PERANGKAT DESA
Bagian Kesatu
Hak
Pasal 27
(1) Dalam hal Perangkat Desa akan mencalonkan diri dalam pemilihan
Kepala Desa, Perangkat Desa tersebut harus mengajukan cuti
kepada Kepala Desa dengan tembusan kepada Camat.
(2) Kepala Desa wajib memberikan izin cuti kepada Perangkat Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lama 3 (tiga) hari sejak
diterimanya permohonan cuti.
(3) Dalam hal Kepala Desa tidak memberikan izin cuti sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), maka Kepala Desa dianggap telah
memberikan izin cuti.
(4) Masa cuti terhitung sejak Perangkat Desa yang bersangkutan
terdaftar sebagai bakal calon Kepala Desa sampai dengan selesainya
pelaksanaan penetapan calon Kepala Desa terpilih
11
Bagian Kesatu
Kewajiban
Pasal 28
Perangkat Desa berkewajiban:
a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;
b. Membantu Kepala Desa dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa;
c. Membantu Kepala desa dalam memelihara ketenteraman dan
ketertiban masyarakat Desa;
d. Menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan prinsip tata kelola Pemerintahan Desa yang akuntabel,
transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari
kolusi, korupsi, dan nepotisme;
f. Membantu Kepala Desa dalam menyelenggarakan administrasi
Pemerintahan Desa.
g. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Desa;
h. Membantu Kepala Desa dalam menyelesaikan perselisihan
masyarakat di Desa;
i. Membantu Kepala Desa dalam mengembangkan perekonomian
masyarakat Desa;
j. Membantu Kepala Desa dalam melestarikan nilai sosial budaya
masyarakat Desa;
k. Membantu Kepala Desa dalam memberdayakan masyarakat dan
lembaga kemasyarakatan di Desa;
l. Membantu Kepala Desa dalam mengembangkan potensi sumber daya
alam dan melestarikan lingkungan hidup; dan
m. Berkewajiban masuk kerja yang dibuktikan dengan daftar hadir berupa
buku presensi atau alat presensi secara elektronik.
n. Mentaati ketentuan masuk kerja 5 (lima ) hari kerja dalam seminggu;
o. Mentaati jam kerja serta dan menggunakan pakai dinas beserta
atributnya.
Pasal 29
Ketentuan lebih lanjut mengenai Jam kerja, Pakaian Dinas dan atribut
Pakaian Dinas Perangkat Desa akan diatur dalam Peraturan Bupati.
12
Bagian Ketiga
Larangan
Pasal 30
Perangkat Desa dilarang :
a. merugikan kepentingan umum;
b. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota
keluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu;
c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya;
d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golongan
masyarakat tertentu;
e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa;
f. Melakukan tindakan asusila ;
g. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang,
dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau
tindakan yang akan dilakukannya;
h. menjadi pengurus partai politik;
i. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang;
j. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota Badan
Permusyawaratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam
peraturan perundangan- undangan;
k. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau
pemilihan kepala daerah;
l. melanggar sumpah/janji jabatan;
m. meninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari kerja berturut-turut
tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan; dan
n. merangkap jabatan ketua atau anggota lembaga kemasyarakatan desa;
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 31
(1) Masa jabatan Perangkat desa yang ada pada saat ini tetap berlaku
sampai habis masa jabatannya.
(2) Masa jabatan Perangkat Desa yang didasarkan pada system periodisasi
tetap melaksanakan tugas sampai dengan usia 60 (enam puluh) tahun.
(3) Perangkat Desa yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil
melaksankan tugasnya sampai ditetapkan penempatannya berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
13
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Peraturan Bupati sebagai peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini
harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak peraturan
daerah ini diundangkan.
Pasal 33
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah
Kabupaten Sidoarjo Nomor 10 tahun 2006 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo
Tahun 2006 Nomor 7 Seri E), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 34
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Daerah Kabupaten Sidoarjo.
Ditetapkan di Sidoarjo
pada tanggal 4 Agustus 2014
BUPATI SIDOARJO,
ttd
H. SAIFUL ILAH
Diundangkan di Sidoarjo
pada tanggal 4 Desember 2014
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SIDOARJO,
ttd
VINO RUDY MUNTIAWAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2014 NOMOR 13 SERI E
14
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 7 TAHUN 2014
TENTANG
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
PERANGKAT DESA
I. UMUM.
Bahwa Perangkat Desa merupakan unsur penyelenggara Pemerintahan Desa
yang bertugas membantu Kepala desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
maka Peraturan Daerah ini diterbitkan dalam rangka penyempurnaan terhadap
Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pengangkatan
dan Pemberhentian Perangkat Desa. Hal ini dikarenakan Peraturan Daerah Kabupaten
Sidoarjo Nomor 10 Tahun 2006 tidak sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2014 tentang Desa. Sehingga perlu menetapkan kembali Peraturan Daerah Kabupaten
Sidoarjo yang mengatur Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, diharapkan dapat memperlancar
penyelenggaraan pemerintahan desa secara berdaya guna dan berhasil guna dalam
memberdayakan masyarakat desa saat ini.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Perangkat desa yang masih aktif
Ayat (3)
Cukup jelas
15
Pasal 8
Huruf a
Yang dimaksud ”teknis pengangkatan” adalah yang memuat tata tertib dalam
melaksanakan penjaringan dan penyaringan calon perangkat desa.
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Berita Acara sekurang-kurangnya memuat hasil ujian penyaringan dan
penetapan Calon Perangkat Desa yang berhak diangkat
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Huruf a
Yang dimaksud “ bertakwa “ dalam ketentuan ini dalam arti taat menjalankan
kewajiban agamanya.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “setia” adalah tidak pernah terlibat gerakan separatis, tidak
pernah melakukan gerakan secara inkonstitusional atau dengan kekerasan untuk
mengubah dasar Negara serta tidak pernah melanggar Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Yang dimaksud dengan “setia kepada pemerintah” adalah yang mengakui
pemerintahan yang sah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Huruf c
Ijazah/STTB SLTA atau sederajat dan atau surat keterangan lulus yang sah setara
dengan ijazah/STTB setingkat SLTA dari instansi/pejabat yang berwenang.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.
16
Huruf i
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Yang dimaksud melakukan penjaringan meliputi : melakukan pengumuman,
menetapkan persyaratan administrasi bakal calon perangkat desa dan menerima
pendaftaran bakal calon perangkat desa,
Ayat (2)
Yang dimaksud dilakukan penyaringan meliputi : Melakukan ujian tertulis dan
praktek. Minimal materi yang diujikan yaitu Pengetahuan umum, Pemerintahan,
Bahasa Indonesia dan teori dan / atau praktek komputer.
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 15
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Pengumuman Pendaftaran selama 3 (tiga) kali berturut - turut dalam kurun
waktu maksimal 1 (satu) bulan adalah setelah diadakan pengumuman ke I
selama 1 (satu) bulan ternyata hanya ada calon tunggal, maka dibuka kembali
pengumuman 3 ( tiga ) kali berturut - turut yaitu :
- Pengumuman ke II selama 14 (empat belas) hari ;
- Pengumuman ke III selama 7 (tujuh) hari ;
- Pengumuman ke IV selama 7 (tujuh) hari.
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
17
Ayat (7)
Pelantikan Perangkat Desa dilaksanakan pada waktu jam dinas.
Ayat (8)
Cukup jelas.
Pasal 18
Apabila akhir masa jabatan perangkat desa yang lama jatuh pada hari libur, maka
diajukan satu hari atau mundur satu hari.
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
adalah secara komulatif.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
18
Pasal 31
Ayat (1)
Perangkat Desa yang diangkat berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979
tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979
Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3153), dan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 11 Tahun 1981 tentang
Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Sekretaris Desa, Kepala
Urusan serta Kepala Dusun Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo (Lembaran
Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 1981 Nomor 10 Seri C), batas akhir masa
jabatannya sampai dengan usia 64 (enam puluh empat) tahun.
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 54

More Related Content

What's hot

Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Pembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaPembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaArdi Susanto
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Desa
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan DesaPerdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Desa
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan DesaFormasi Org
 
PPT Kel 8 Perjanjian Internasional
PPT Kel 8 Perjanjian InternasionalPPT Kel 8 Perjanjian Internasional
PPT Kel 8 Perjanjian Internasionaldayurikaperdana19
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 384044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3Adi Nugraha
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasElection Commision
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisAgus Widiyanto
 
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptxLEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptxBudi953659
 
Makalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasionalMakalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasionalAdelia Cahyati
 
Berita acara-musyawarah-desa-rkp des
Berita acara-musyawarah-desa-rkp desBerita acara-musyawarah-desa-rkp des
Berita acara-musyawarah-desa-rkp desJeck Apit
 
Contoh Peraturan Desa tentang BPD
Contoh Peraturan Desa tentang BPDContoh Peraturan Desa tentang BPD
Contoh Peraturan Desa tentang BPDYudhi Aldriand
 

What's hot (20)

Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Pembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaPembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan Desa
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Arbitrase
ArbitraseArbitrase
Arbitrase
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Desa
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan DesaPerdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Desa
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Desa
 
PPT Kel 8 Perjanjian Internasional
PPT Kel 8 Perjanjian InternasionalPPT Kel 8 Perjanjian Internasional
PPT Kel 8 Perjanjian Internasional
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
 
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 384044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
84044823 contoh-kasus-hukum-perdata-internasional 3
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
 
PROPOSAL SKRIPSI
PROPOSAL SKRIPSIPROPOSAL SKRIPSI
PROPOSAL SKRIPSI
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptxLEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA.pptx
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Makalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasionalMakalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasional
 
Berita acara-musyawarah-desa-rkp des
Berita acara-musyawarah-desa-rkp desBerita acara-musyawarah-desa-rkp des
Berita acara-musyawarah-desa-rkp des
 
Contoh Peraturan Desa tentang BPD
Contoh Peraturan Desa tentang BPDContoh Peraturan Desa tentang BPD
Contoh Peraturan Desa tentang BPD
 

Viewers also liked

Soal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat DesaSoal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat DesaStrobillus Found
 
Soal tes perangkat desa
Soal tes perangkat desa Soal tes perangkat desa
Soal tes perangkat desa Ary Fatmawan
 
Soal ujian kaur pemerintahan
Soal ujian kaur pemerintahanSoal ujian kaur pemerintahan
Soal ujian kaur pemerintahanchamdan ahmad
 
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaZulfikri Armada
 
Sistema de gestión de contenido
Sistema de gestión de contenidoSistema de gestión de contenido
Sistema de gestión de contenidoKriss Rachel
 
### Final kebijakan sekretaris desa pns revisi 13 12 2016
### Final kebijakan sekretaris desa pns revisi 13 12 2016### Final kebijakan sekretaris desa pns revisi 13 12 2016
### Final kebijakan sekretaris desa pns revisi 13 12 2016Adelfios Andyka Fatra
 
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerahPerda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerahKantor Desa Junwangi
 
Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016Yudhi Aldriand
 
Permen no.84 th_2015 Organisasi Desa
Permen no.84 th_2015 Organisasi DesaPermen no.84 th_2015 Organisasi Desa
Permen no.84 th_2015 Organisasi DesaKantor Desa Junwangi
 
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Aji Sahdi Sutisna
 
Kunci jawaban soal olimpiade mipa (ipa) tahun 2016 2017 soal & kunci ja...
Kunci jawaban soal olimpiade mipa (ipa) tahun 2016 2017   soal & kunci ja...Kunci jawaban soal olimpiade mipa (ipa) tahun 2016 2017   soal & kunci ja...
Kunci jawaban soal olimpiade mipa (ipa) tahun 2016 2017 soal & kunci ja...Sdn Pojok
 
Latihan soal psikotes dan tes tertulis pendamping desa 2016
Latihan soal psikotes dan tes tertulis pendamping desa 2016Latihan soal psikotes dan tes tertulis pendamping desa 2016
Latihan soal psikotes dan tes tertulis pendamping desa 2016Aini Cieep
 
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )Suwondo Chan
 
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desa
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desaTugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desa
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desaSukardi Juniardi
 

Viewers also liked (19)

Soal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat DesaSoal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat Desa
 
Soal tes perangkat desa
Soal tes perangkat desa Soal tes perangkat desa
Soal tes perangkat desa
 
Soal ujian kaur pemerintahan
Soal ujian kaur pemerintahanSoal ujian kaur pemerintahan
Soal ujian kaur pemerintahan
 
Sekretaris desa pns
Sekretaris desa pnsSekretaris desa pns
Sekretaris desa pns
 
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
 
Sistema de gestión de contenido
Sistema de gestión de contenidoSistema de gestión de contenido
Sistema de gestión de contenido
 
Paginas web
Paginas webPaginas web
Paginas web
 
Permendagri 47 2016
Permendagri 47 2016Permendagri 47 2016
Permendagri 47 2016
 
Perbup 23 th_2015
Perbup 23 th_2015Perbup 23 th_2015
Perbup 23 th_2015
 
### Final kebijakan sekretaris desa pns revisi 13 12 2016
### Final kebijakan sekretaris desa pns revisi 13 12 2016### Final kebijakan sekretaris desa pns revisi 13 12 2016
### Final kebijakan sekretaris desa pns revisi 13 12 2016
 
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerahPerda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
 
Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016
 
Permen no.84 th_2015 Organisasi Desa
Permen no.84 th_2015 Organisasi DesaPermen no.84 th_2015 Organisasi Desa
Permen no.84 th_2015 Organisasi Desa
 
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
 
Kunci jawaban soal olimpiade mipa (ipa) tahun 2016 2017 soal & kunci ja...
Kunci jawaban soal olimpiade mipa (ipa) tahun 2016 2017   soal & kunci ja...Kunci jawaban soal olimpiade mipa (ipa) tahun 2016 2017   soal & kunci ja...
Kunci jawaban soal olimpiade mipa (ipa) tahun 2016 2017 soal & kunci ja...
 
Pedoman UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN 2016
Pedoman UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN 2016Pedoman UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN 2016
Pedoman UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN 2016
 
Latihan soal psikotes dan tes tertulis pendamping desa 2016
Latihan soal psikotes dan tes tertulis pendamping desa 2016Latihan soal psikotes dan tes tertulis pendamping desa 2016
Latihan soal psikotes dan tes tertulis pendamping desa 2016
 
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
 
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desa
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desaTugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desa
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desa
 

Similar to Perda 7 th_2014_ttg_perangkat_desa

Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)Khol Fathirius
 
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Arifuddin Ali
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...iniPurwokerto
 
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salim
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salimPerda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salim
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salimedi pribadi
 
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)edi pribadi
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...iniPurwokerto
 
Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desaPermendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desaPajeg Lempung
 
Permendagri no.83 th 2015 tentang pengangkatan pemberhentiaan perangkat desa
Permendagri no.83 th 2015 tentang pengangkatan pemberhentiaan perangkat desaPermendagri no.83 th 2015 tentang pengangkatan pemberhentiaan perangkat desa
Permendagri no.83 th 2015 tentang pengangkatan pemberhentiaan perangkat desaPajeg Lempung
 
9. permendagri no.83-th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
9. permendagri no.83-th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa9. permendagri no.83-th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
9. permendagri no.83-th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desadermolo
 
Permendagri nomor-110-tahun-2016-tentang-badan-permusyawaratan-desa
Permendagri nomor-110-tahun-2016-tentang-badan-permusyawaratan-desaPermendagri nomor-110-tahun-2016-tentang-badan-permusyawaratan-desa
Permendagri nomor-110-tahun-2016-tentang-badan-permusyawaratan-desaWahyu Firmansyah
 
Permen.110 tahun 2016
Permen.110 tahun 2016Permen.110 tahun 2016
Permen.110 tahun 2016Pajeg Lempung
 
09 permendagri no.110 tahun 2016 tentang bpd
09 permendagri no.110 tahun 2016 tentang bpd09 permendagri no.110 tahun 2016 tentang bpd
09 permendagri no.110 tahun 2016 tentang bpdabdimasyarakat
 
Permendagri No.110 Tentang BPD
Permendagri No.110 Tentang BPDPermendagri No.110 Tentang BPD
Permendagri No.110 Tentang BPDSuwondo Chan
 
Permendagri no 110_thn_2016_ttg_bpd(1)
Permendagri no 110_thn_2016_ttg_bpd(1)Permendagri no 110_thn_2016_ttg_bpd(1)
Permendagri no 110_thn_2016_ttg_bpd(1)desa karangkemiri
 

Similar to Perda 7 th_2014_ttg_perangkat_desa (20)

Perbub 55 th 2016 ttg perangkat desa
Perbub 55 th 2016 ttg perangkat desaPerbub 55 th 2016 ttg perangkat desa
Perbub 55 th 2016 ttg perangkat desa
 
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
Perda nomor 11 tahun 2015 tentang perangkat desa (ld 221)
 
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
 
Perda 9 th_2015_ttg_bpd
Perda 9 th_2015_ttg_bpdPerda 9 th_2015_ttg_bpd
Perda 9 th_2015_ttg_bpd
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
 
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
 
Draft perbub bpd oki
Draft perbub bpd okiDraft perbub bpd oki
Draft perbub bpd oki
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
 
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salim
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salimPerda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salim
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salim
 
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembe...
 
6. perda 6 2015
6. perda 6 20156. perda 6 2015
6. perda 6 2015
 
Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desaPermendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
Permendagri no.83 th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
 
Permendagri no.83 th 2015 tentang pengangkatan pemberhentiaan perangkat desa
Permendagri no.83 th 2015 tentang pengangkatan pemberhentiaan perangkat desaPermendagri no.83 th 2015 tentang pengangkatan pemberhentiaan perangkat desa
Permendagri no.83 th 2015 tentang pengangkatan pemberhentiaan perangkat desa
 
9. permendagri no.83-th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
9. permendagri no.83-th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa9. permendagri no.83-th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
9. permendagri no.83-th_2015_tentang_pengangkatan_pemberhentiaan_perangkat_desa
 
Permendagri nomor-110-tahun-2016-tentang-badan-permusyawaratan-desa
Permendagri nomor-110-tahun-2016-tentang-badan-permusyawaratan-desaPermendagri nomor-110-tahun-2016-tentang-badan-permusyawaratan-desa
Permendagri nomor-110-tahun-2016-tentang-badan-permusyawaratan-desa
 
Permen.110 tahun 2016
Permen.110 tahun 2016Permen.110 tahun 2016
Permen.110 tahun 2016
 
09 permendagri no.110 tahun 2016 tentang bpd
09 permendagri no.110 tahun 2016 tentang bpd09 permendagri no.110 tahun 2016 tentang bpd
09 permendagri no.110 tahun 2016 tentang bpd
 
Permendagri No.110 Tentang BPD
Permendagri No.110 Tentang BPDPermendagri No.110 Tentang BPD
Permendagri No.110 Tentang BPD
 
Permendagri no 110_thn_2016_ttg_bpd(1)
Permendagri no 110_thn_2016_ttg_bpd(1)Permendagri no 110_thn_2016_ttg_bpd(1)
Permendagri no 110_thn_2016_ttg_bpd(1)
 

More from Kantor Desa Junwangi

Permendesa 04-th-2015 pendirian-bumdesa
Permendesa 04-th-2015 pendirian-bumdesaPermendesa 04-th-2015 pendirian-bumdesa
Permendesa 04-th-2015 pendirian-bumdesaKantor Desa Junwangi
 
Permendesa 03-th-2015 pendampingan-desa
Permendesa 03-th-2015 pendampingan-desaPermendesa 03-th-2015 pendampingan-desa
Permendesa 03-th-2015 pendampingan-desaKantor Desa Junwangi
 
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desaPermendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desaKantor Desa Junwangi
 
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desaPermendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desaKantor Desa Junwangi
 
Permendagri 113-th-2014 Pengelolaan Keuangan Desa
Permendagri 113-th-2014 Pengelolaan Keuangan DesaPermendagri 113-th-2014 Pengelolaan Keuangan Desa
Permendagri 113-th-2014 Pengelolaan Keuangan DesaKantor Desa Junwangi
 
PMK 241-th-2014 Pertanggjawaban dana desa
PMK 241-th-2014 Pertanggjawaban dana desaPMK 241-th-2014 Pertanggjawaban dana desa
PMK 241-th-2014 Pertanggjawaban dana desaKantor Desa Junwangi
 
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan Desa
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan DesaPermendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan Desa
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan DesaKantor Desa Junwangi
 
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan Keu
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan KeuPMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan Keu
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan KeuKantor Desa Junwangi
 
PP No.60 Tahun 2014 tentang Dana Desa dari APBN
PP No.60 Tahun 2014 tentang Dana Desa dari APBNPP No.60 Tahun 2014 tentang Dana Desa dari APBN
PP No.60 Tahun 2014 tentang Dana Desa dari APBNKantor Desa Junwangi
 
PP No. 43 Tahun 2014 Tentang UU No.6 tahun 2014
PP No. 43 Tahun 2014 Tentang UU No.6 tahun 2014PP No. 43 Tahun 2014 Tentang UU No.6 tahun 2014
PP No. 43 Tahun 2014 Tentang UU No.6 tahun 2014Kantor Desa Junwangi
 

More from Kantor Desa Junwangi (17)

Permendagri 47 2016
Permendagri 47 2016Permendagri 47 2016
Permendagri 47 2016
 
Permendagri 46 2016
Permendagri 46 2016Permendagri 46 2016
Permendagri 46 2016
 
Nama desa
Nama desaNama desa
Nama desa
 
Perda 8 th_2015_ttg_pilkades
Perda 8 th_2015_ttg_pilkadesPerda 8 th_2015_ttg_pilkades
Perda 8 th_2015_ttg_pilkades
 
Permendagri 46 2016
Permendagri 46 2016Permendagri 46 2016
Permendagri 46 2016
 
Permendesa 04-th-2015 pendirian-bumdesa
Permendesa 04-th-2015 pendirian-bumdesaPermendesa 04-th-2015 pendirian-bumdesa
Permendesa 04-th-2015 pendirian-bumdesa
 
Permendesa 03-th-2015 pendampingan-desa
Permendesa 03-th-2015 pendampingan-desaPermendesa 03-th-2015 pendampingan-desa
Permendesa 03-th-2015 pendampingan-desa
 
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desaPermendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
 
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desaPermendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
 
Permendagri 114 2014 format
Permendagri 114 2014 formatPermendagri 114 2014 format
Permendagri 114 2014 format
 
Permendagri 113-th-2014 Pengelolaan Keuangan Desa
Permendagri 113-th-2014 Pengelolaan Keuangan DesaPermendagri 113-th-2014 Pengelolaan Keuangan Desa
Permendagri 113-th-2014 Pengelolaan Keuangan Desa
 
PMK 241-th-2014 Pertanggjawaban dana desa
PMK 241-th-2014 Pertanggjawaban dana desaPMK 241-th-2014 Pertanggjawaban dana desa
PMK 241-th-2014 Pertanggjawaban dana desa
 
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan Desa
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan DesaPermendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan Desa
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan Desa
 
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan Keu
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan KeuPMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan Keu
PMK No. 263 tahun 2014 Sistem Pelaporan Keu
 
PP No.60 Tahun 2014 tentang Dana Desa dari APBN
PP No.60 Tahun 2014 tentang Dana Desa dari APBNPP No.60 Tahun 2014 tentang Dana Desa dari APBN
PP No.60 Tahun 2014 tentang Dana Desa dari APBN
 
PP No. 43 Tahun 2014 Tentang UU No.6 tahun 2014
PP No. 43 Tahun 2014 Tentang UU No.6 tahun 2014PP No. 43 Tahun 2014 Tentang UU No.6 tahun 2014
PP No. 43 Tahun 2014 Tentang UU No.6 tahun 2014
 
UU No.6/2014 tentang Desa
UU No.6/2014 tentang DesaUU No.6/2014 tentang Desa
UU No.6/2014 tentang Desa
 

Recently uploaded

MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 

Recently uploaded (10)

MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 

Perda 7 th_2014_ttg_perangkat_desa

  • 1. BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa Perangkat Desa merupakan unsur penyelenggara Pemerintahan Desa yang bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, sehingga perlu diatur mekanisme pengangkatan dan pemberhentian Perangkat Desa yang berlandaskan pada prinsip partisipasi, demokrasi dan pemberdayaan masyarakat desa; b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 ayat (2), Pasal 53 ayat (4) dan Pasal 119 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, serta Pasal 65 ayat (1) huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
  • 2. 2 3. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5495); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5587); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerinta Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO dan BUPATI SIDOARJO MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Daerah adalah Kabupaten Sidoarjo. 2. Bupati adalah Bupati Sidoarjo. 3. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo. 4. Camat adalah Camat di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
  • 3. 3 5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo. 6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsure penyelenggara Pemerintahan Desa. 8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. 9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa. 10. Panitia Pengangkatan Perangkat Desa selanjutnya disebut Panitia Pengangkatan adalah panitia yang bertugas melaksanakan proses pengangkatan Perangkat Desa. 11. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa. 12. Kepala Dusun adalah unsur pembantu kepala desa di wilayah bagian desa. 13. Tokoh masyarakat adalah pemuka agama, wanita, pemuda dan pemuka-pemuka masyarakat lainnya yang bertempat tinggal di desa yang bersangkutan dengan memperhatikan peraturan perundang- undangan. BAB II KEDUDUKAN Pasal 2 (1) Perangkat Desa terdiri atas : a. sekretariat Desa; b. pelaksana kewilayahan; dan c. pelaksana teknis. (2) Perangkat Desa berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa.
  • 4. 4 Pasal 3 (1) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dipimpin oleh Sekretaris Desa dibantu oleh unsur staf sekretariat yang bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan. (2) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak terdiri atas 3 (tiga) bidang urusan. Pasal 4 (1) Pelaksana Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b dipimpin oleh Kepala Dusun yang bertugas membantu Kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan. (2) Pelaksana Wilayah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan secara proporsional antara pelaksana kewilayahan yang dibutuhkan dan kemampuan keuangan desa. Pasal 5 (1) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c merupakan unsur pembantu kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional. (2) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak terdiri atas 3 (tiga) seksi. BAB III MEKANISME PENGANGKATAN Bagian Kesatu Panitia Pengangkatan Perangkat Desa Pasal 6 (1) Pengangkatan Perangkat Desa dilakukan melalui mekanisme penjaringan dan ujian penyaringan. (2) Pengangkatan Perangkat Desa melalui mekanisme sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Panitia Pengangkatan. Pasal 7 (1) Kepala Desa membentuk panitia pengangkatan, selambat- lambatnya 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Perangkat Desa.
  • 5. 5 (2) Panitia pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur anggota BPD, Perangkat Desa, dan tokoh masyarakat yang susunannya terdiri atas: a. ketua, merangkap anggota; b. wakil ketua, merangkap anggota; c. sekretaris, merangkap anggota; d. bendahara, merangkap anggota; e. beberapa seksi yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. (3) Penentuan susunan dan kedudukan dalam panitia Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Pasal 8 Panitia pengangkatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, mempunyai tugas : a. menyusun teknis pengangkatan Perangkat Desa; b. melakukan penjaringan bakal calon Perangkat Desa; c. melakukan penyaringan untuk mendapatkan calon Perangkat Desa; d. menetapkan calon Perangkat Desa yang berhak mengikuti ujian penyaringan; e. menetapkan besarnya biaya proses pengangkatan perangkat Desa; f. melaksanakan ujian penyaringan; g. membuat Berita Acara dan melaporkan hasil proses pengangkatan Perangkat Desa Kepada Kepala Desa; Pasal 9 (1) Dalam hal terdapat anggota Panitia Pengangkatan yang mendaftar sebagai bakal calon Perangkat Desa, keanggotaannya digantikan dari unsur yang sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2). (2) Penggantian anggota Panitia Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Bagian Kedua Persyaratan Pasal 10 Syarat untuk menjadi Perangkat Desa ialah warga desa setempat yang memenuhi persyaratan: a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  • 6. 6 b. setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah; c. berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau yang sederajat; d. berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh dua) tahun; e. terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat tinggal di Desa paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran; dan f. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; g. berkelakuan baik, jujur dan adil; dan h. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana korupsi atau narkotika dan psikotropika i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan ancaman hukuman paling singkat 5 (lima) tahun. Pasal 11 Khusus untuk calon Kepala Dusun, hanya diperkenankan bagi penduduk desa dari warga dusun yang bersangkutan. Pasal 12 (1) Pegawai Negeri Sipil Daerah yang akan mencalonkan diri sebagai Perangkat Desa harus mendapatkan izin tertulis dari pejabat pembina kepegawaian. (2) Dalam hal Pegawai Negeri Sipil Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terpilih dan diangkat sebagai Perangkat Desa, yang bersangkutan dibebaskan sementara dari jabatannya selama menjadi Perangkat Desa tanpa kehilangan hak sebagai Pegawai Negeri Sipil Daerah. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pegawai Negeri Sipil Daerah yang akan mencalonkan diri sebagai perangkat desa diatur dalam Peraturan Bupati Pasal 13 Permohonan bakal calon Perangkat Desa diajukan secara tertulis kepada Kepala Desa melalui Panitia pengangkatan dengan dilengkapi persyaratan yang ditetapkan oleh Panitia Pengangkatan.
  • 7. 7 Bagian Ketiga Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Pasal 14 (1) Panitia Pengangkatan melakukan penjaringan bakal calon Perangkat Desa. (2) Berdasarkan hasil penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan penyaringan calon Perangkat Desa. (3) Ketentuan mengenai cara pelaksanaan penjaringan dan penyaringan calon perangkat desa diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Bagian Keempat Penetapan Calon Perangkat Desa Pasal 15 (1) Berdasarkan hasil penyaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), bakal calon Perangkat Desa yang memenuhi persyaratan ditetapkan sebagai calon Perangkat Desa. (2) Apabila terdapat calon tunggal, maka terlebih dahulu dilakukan pengumuman pendaftaran 3 (tiga) kali berturutturut dalam kurun waktu maksimal 1 (satu) bulan. (3) Setelah dilakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) masih tetap calon tunggal, maka proses pengangkatan dapat dilaksanakan. Bagian Kelima Pembiayaan Pasal 16 Biaya proses pengangkatan Perangkat Desa dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. BAB IV PENGESAHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 17 (1) Panitia Pengangkatan membuat Berita acara penetapan calon Perangkat Desa untuk disampaikan kepada Kepala Desa selambat- lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum berakhirnya masa jabatan Perangkat Desa yang lama.
  • 8. 8 (2) Kepala Desa melakukan konsultasi dengan Camat mengenai pengangkatan Perangkat Desa. (3) Konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan menyampaikan nama calon Perangkat Desa kepada Camat. (4) Camat menyampaikan rekomendasi tertulis yang memuat mengenai calon Perangkat Desa yang telah disampaikan oleh Kepala Desa. (5) Rekomendasi tertulis Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dijadikan dasar oleh Kepala Desa dalam pengangkatan Perangkat Desa dengan Keputusan Kepala Desa. (6) Setelah diterbitkannya Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Perangkat Desa dilantik oleh Kepala Desa. (7) Pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilakukan di Balai Desa. (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme konsultasi Kepala Desa dengan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Bupati. Pasal 18 Pelantikan Perangkat Desa dilaksanakan pada saat akhir masa jabatan Perangkat Desa yang lama dan ditetapkan sebagai tanggal pelantikan. Pasal 19 Masa jabatan Perangkat Desa berakhir sampai dengan usia 60 (enam puluh) tahun. Pasal 20 (1) Perangkat Desa diberhentikan sementara karena: a. dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap; atau b. berstatus sebagai tersangka melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme, makar dan atau tindak pidana terhadap keamanan Negara. (2) Pemberhentian sementara ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Pasal 21 (1) Berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 pada ayat (1) akan:
  • 9. 9 a. diberhentikan apabila terbukti bersalah; atau b. diaktifkan kembali sampai dengan akhir masa jabatan apabila tidak terbukti bersalah, paling lama 20 (dua puluh) hari sejak ditetapkan putusan pengadilan. (2) Apabila Perangkat Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) dinyatakan tidak bersalah tetapi telah berakhir masa jabatannya, Kepala Desa memberhentikan dengan hormat dan merehabilitasi Perangkat Desa yang bersangkutan. (3) Pemberhentian atau pengaktifan kembali perangkat Desa dilakukan dengan keputusan Kepala Desa setelah dikonsultasikan secara tertulis dengan Camat. (4) Camat menyampaikan rekomendasi tertulis yang memuat mengenai pemberhentian Perangkat Desa yang telah dikonsultasikan dengan Kepala Desa. (5) Rekomendasi tertulis Camat sebagaimana dimaksud ayat (4) dijadikan dasar oleh Kepala Desa dalam pemberhentian Perangkat Desa dengan Keputusan Kepala Desa. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme konsultasi Kepala Desa dengan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Bupati. Pasal 22 (1) Apabila Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) diberhentikan atau terjadi kekosongan jabatan Perangkat Desa , Kepala Desa menunjuk Perangkat Desa lain untuk melaksanakan tugas dan kewajiban perangkat Desa yang diberhentikan sampai dengan diangkat perangkat desa defenitif. (2) Penunjukan pelaksana tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan Keputusan Kepala desa. Pasal 23 Dalam hal dilakukan tindakan penyidikan terhadap Perangkat Desa, Perangkat Desa wajib memberikan laporan secara tertulis kepada Kepala Desa paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya surat penetapan terdakwa. Pasal 24 (1) Perangkat Desa berhenti karena : a. meninggal dunia; b. permintaan sendiri; atau c. diberhentikan. (2) Perangkat Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c karena :
  • 10. 10 a. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru; b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan; c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 10; dan/atau d. tidak melaksanakan kewajiban Perangkat Desa. Pasal 25 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengesahan, pelantikan dan pemberhentian Perangkat Desa diatur dengan Peraturan Bupati. Pasal 26 (1) Bagi Perangkat Desa yang tidak dapat menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya karena sakit atau mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugasnya sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut, Kepala Desa menunjuk Perangkat Desa lainnya untuk menjalankan tugas dan kewajibannya. (2) Apabila dalam kurun waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berdasarkan keterangan Dokter Pemerintah bahwa Perangkat Desa tersebut belum dapat menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya, Kepala Desa dapat memberhentikan sementara. BAB V HAK, KEWAJIABAN DAN LARANGAN PERANGKAT DESA Bagian Kesatu Hak Pasal 27 (1) Dalam hal Perangkat Desa akan mencalonkan diri dalam pemilihan Kepala Desa, Perangkat Desa tersebut harus mengajukan cuti kepada Kepala Desa dengan tembusan kepada Camat. (2) Kepala Desa wajib memberikan izin cuti kepada Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya permohonan cuti. (3) Dalam hal Kepala Desa tidak memberikan izin cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka Kepala Desa dianggap telah memberikan izin cuti. (4) Masa cuti terhitung sejak Perangkat Desa yang bersangkutan terdaftar sebagai bakal calon Kepala Desa sampai dengan selesainya pelaksanaan penetapan calon Kepala Desa terpilih
  • 11. 11 Bagian Kesatu Kewajiban Pasal 28 Perangkat Desa berkewajiban: a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika; b. Membantu Kepala Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa; c. Membantu Kepala desa dalam memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa; d. Menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan prinsip tata kelola Pemerintahan Desa yang akuntabel, transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme; f. Membantu Kepala Desa dalam menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa. g. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Desa; h. Membantu Kepala Desa dalam menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa; i. Membantu Kepala Desa dalam mengembangkan perekonomian masyarakat Desa; j. Membantu Kepala Desa dalam melestarikan nilai sosial budaya masyarakat Desa; k. Membantu Kepala Desa dalam memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di Desa; l. Membantu Kepala Desa dalam mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup; dan m. Berkewajiban masuk kerja yang dibuktikan dengan daftar hadir berupa buku presensi atau alat presensi secara elektronik. n. Mentaati ketentuan masuk kerja 5 (lima ) hari kerja dalam seminggu; o. Mentaati jam kerja serta dan menggunakan pakai dinas beserta atributnya. Pasal 29 Ketentuan lebih lanjut mengenai Jam kerja, Pakaian Dinas dan atribut Pakaian Dinas Perangkat Desa akan diatur dalam Peraturan Bupati.
  • 12. 12 Bagian Ketiga Larangan Pasal 30 Perangkat Desa dilarang : a. merugikan kepentingan umum; b. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu; c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya; d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golongan masyarakat tertentu; e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa; f. Melakukan tindakan asusila ; g. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; h. menjadi pengurus partai politik; i. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang; j. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan- undangan; k. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah; l. melanggar sumpah/janji jabatan; m. meninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan; dan n. merangkap jabatan ketua atau anggota lembaga kemasyarakatan desa; BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 31 (1) Masa jabatan Perangkat desa yang ada pada saat ini tetap berlaku sampai habis masa jabatannya. (2) Masa jabatan Perangkat Desa yang didasarkan pada system periodisasi tetap melaksanakan tugas sampai dengan usia 60 (enam puluh) tahun. (3) Perangkat Desa yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil melaksankan tugasnya sampai ditetapkan penempatannya berdasarkan ketentuan yang berlaku.
  • 13. 13 BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 32 Peraturan Bupati sebagai peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak peraturan daerah ini diundangkan. Pasal 33 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 10 tahun 2006 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2006 Nomor 7 Seri E), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 34 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo. Ditetapkan di Sidoarjo pada tanggal 4 Agustus 2014 BUPATI SIDOARJO, ttd H. SAIFUL ILAH Diundangkan di Sidoarjo pada tanggal 4 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIDOARJO, ttd VINO RUDY MUNTIAWAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2014 NOMOR 13 SERI E
  • 14. 14 PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA I. UMUM. Bahwa Perangkat Desa merupakan unsur penyelenggara Pemerintahan Desa yang bertugas membantu Kepala desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, maka Peraturan Daerah ini diterbitkan dalam rangka penyempurnaan terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa. Hal ini dikarenakan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 10 Tahun 2006 tidak sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Desa. Sehingga perlu menetapkan kembali Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo yang mengatur Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa. Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, diharapkan dapat memperlancar penyelenggaraan pemerintahan desa secara berdaya guna dan berhasil guna dalam memberdayakan masyarakat desa saat ini. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas Pasal 7 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Perangkat desa yang masih aktif Ayat (3) Cukup jelas
  • 15. 15 Pasal 8 Huruf a Yang dimaksud ”teknis pengangkatan” adalah yang memuat tata tertib dalam melaksanakan penjaringan dan penyaringan calon perangkat desa. Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Cukup jelas Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Huruf g Berita Acara sekurang-kurangnya memuat hasil ujian penyaringan dan penetapan Calon Perangkat Desa yang berhak diangkat Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Huruf a Yang dimaksud “ bertakwa “ dalam ketentuan ini dalam arti taat menjalankan kewajiban agamanya. Huruf b Yang dimaksud dengan “setia” adalah tidak pernah terlibat gerakan separatis, tidak pernah melakukan gerakan secara inkonstitusional atau dengan kekerasan untuk mengubah dasar Negara serta tidak pernah melanggar Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Yang dimaksud dengan “setia kepada pemerintah” adalah yang mengakui pemerintahan yang sah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Huruf c Ijazah/STTB SLTA atau sederajat dan atau surat keterangan lulus yang sah setara dengan ijazah/STTB setingkat SLTA dari instansi/pejabat yang berwenang. Huruf d Cukup jelas. Huruf e Cukup jelas. Huruf f Cukup jelas. Huruf g Cukup jelas. Huruf h Cukup jelas.
  • 16. 16 Huruf i Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Ayat (1) Yang dimaksud melakukan penjaringan meliputi : melakukan pengumuman, menetapkan persyaratan administrasi bakal calon perangkat desa dan menerima pendaftaran bakal calon perangkat desa, Ayat (2) Yang dimaksud dilakukan penyaringan meliputi : Melakukan ujian tertulis dan praktek. Minimal materi yang diujikan yaitu Pengetahuan umum, Pemerintahan, Bahasa Indonesia dan teori dan / atau praktek komputer. Ayat (3) Cukup jelas Pasal 15 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Pengumuman Pendaftaran selama 3 (tiga) kali berturut - turut dalam kurun waktu maksimal 1 (satu) bulan adalah setelah diadakan pengumuman ke I selama 1 (satu) bulan ternyata hanya ada calon tunggal, maka dibuka kembali pengumuman 3 ( tiga ) kali berturut - turut yaitu : - Pengumuman ke II selama 14 (empat belas) hari ; - Pengumuman ke III selama 7 (tujuh) hari ; - Pengumuman ke IV selama 7 (tujuh) hari. Ayat (3) Cukup jelas Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas.
  • 17. 17 Ayat (7) Pelantikan Perangkat Desa dilaksanakan pada waktu jam dinas. Ayat (8) Cukup jelas. Pasal 18 Apabila akhir masa jabatan perangkat desa yang lama jatuh pada hari libur, maka diajukan satu hari atau mundur satu hari. Pasal 19 Cukup jelas Pasal 20 Cukup jelas Pasal 21 Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas Pasal 23 Cukup jelas. Pasal 24 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Huruf a Cukup jelas. Huruf b adalah secara komulatif. Huruf c Cukup jelas. Huruf d Cukup jelas. Pasal 25 Cukup jelas. Pasal 26 Cukup jelas. Pasal 27 Cukup jelas. Pasal 28 Cukup jelas. Pasal 29 Cukup jelas. Pasal 30 Cukup jelas.
  • 18. 18 Pasal 31 Ayat (1) Perangkat Desa yang diangkat berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3153), dan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 11 Tahun 1981 tentang Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Sekretaris Desa, Kepala Urusan serta Kepala Dusun Dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo (Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 1981 Nomor 10 Seri C), batas akhir masa jabatannya sampai dengan usia 64 (enam puluh empat) tahun. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 32 Cukup jelas Pasal 33 Cukup jelas Pasal 34 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 54