Pelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre Yogyakarta
Konservasi Hutan Adat WWF di Rhepang Muaif
1. Efektivitas World Wild Fund (WWF)
Indonesia Terhadap Konservasi Hutan di
Wilayah Adat Rhepang Muaif, Kabupaten
Jayapura, Papua
Disusun oleh:
FILANDO BERTI HAAI
20180311054172
3. Latar Belakang Masalah
• Hutan Papua
• Ancaman terhadap hutan Papua
• Hutan di wilayah adat kampung Rhepang Muaif – Kabupaten
Jayapura
• Kerjasama WWF dengan pengelolah hutan adat Rhepang
Muaif
4. Rumusan Masalah
1. Faktor – Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi WWF
Melakukan konservasi Hutan Adat di Papua Khususnya Pada
Kampung Rephang Muaif Nimbokrang, Kabupaten Jayapura?
2. Bagaimana Upaya World Wild Fund (WWF) Indonesia
Terhadap Konservasi Hutan Adat di Kampung Rephang Muaif
Nimbokrang, Kabupaten Jayapura?
5. Tujuan
• Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi World Wild
Fund (WWF) Indonesia melakukan konservasi terhadap hutan adat di
kampung Rephang Muiaf Nimbokrang, Kabupaten Jayapura
• Mengatahui bagaimana upaya World Wild Fund (WWF)
Indonesia dalam melakukan Konservasi Hutan Adat di
Kampung Rephang Muaif Nimbokrang, Kabupaten Jayapura
Manfaat
• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dunia pendidikan berupa
sumbangan pemikiran dalam memperluas wawasan khususnya mengenai dunia
internasional. Sehingga dapat menunjang kemampuan individu mahasiswa dalam
menjaga kelestarian, melindungi hewan yang hampur punah dan keamanan
lingkungan yang menyebabkan perubahan iklim serta keamanan pangan yaitu hutan
dari ancaman manusia
7. Green Theory/Teori Hijau
Dalam Kajian ilmu HI, Green Theory merupakan salah
satu teori yang lebih menekankan pada pandangan
ekosentrisme daripada antroposentrisme. Teori ini juga
beranggapan bahwa sistem negara kontemporer,
struktur utama ekonomi global dan institusi-institusi
globak merupakan penyebab dari krisis lingkungan yang
terjadi, dan masalah-masalah ini hanya dapat diatasi
dengan menjaga kembali keseimbangan alam.
8. Land Ethic Theory/Teori Etika Bumi
Teori ini merupakan paham biosentrisme yang memiliki
prinsip bahwa “sesuatu dikatakan benar jika cenderung
menjaga keutuhan, stabilitas, dan keindahan komunitas
biotik”.
Teori menjelaskan bahwa keseimbangan alam sangat
penting bagi manusia yang tinggal di bumi karena
keduanya memliki hubungan timbal balik
9. Konsep Organisasi Internasional
Organisasi internasional dibagi menjadi dua, yang
pertama ada IGO (Internasional Government
Organizations) atau organisasi internasional pemerintah
dan NGO (Non-Government Organizations) atau
organisasi internasional non-pemerintah, yang dibentuk
atas kesepakatan anggota-anggotanya atau negara-
negara untuk mengejar kepentingan bersama unruk
memberikan manfaat timbal balik
10. Hipotesis
Faktor-faktor yang mempengaruhi konservasi hutan adat di
kampung Rephang Muaif kabupaten Jayapura antara lain,
penebangan hutan, pembakaran hutan, dan eksploitasi untuk
kepentingan elite yang masuk, sehingga mengakibatkan dampak
buruk bagi masyarakat adat di sekitar hutan.
Upaya yang dilakukan WWF dalam memprotreksi konservasi
pada hutan adat didukung dengan kebijakan serta program kerja
seperti sekolah alam, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas pada ekosistem hutan
11. BAB II: Gambaran Umum
2.1 Hutan Adat & Masyarakat Adat
Hutan Adat merupakan hutan yang berada dalam
wilayah adat yang status kawasan hutan berada dalam wilayah
masyarakat hukum adat
Masyarakat Adat merupakan orang-orang yang pertama
kali tinggal atau menetap di suatu daerah wilayah adat yang
mempunyai hak-hak sejak jaman dahulu hingga turun-temurun
dan memiliki kebiasaan atau budaya adat-istiadat
12. 2.2 Peran WWF Indonesia di Papua
WWF Indonesia di Papua dimulai pada akhir tahun
1970-an dengan dilaksanakannya survei di Pegunungan Arfak
kemudian Pada tahun 1983 aktifitas pemetaan di Papua. WWF
Indonesia Program Papua di bagi menjadi tiga daerah utama
yaitu Papua bagian Utara, Papua bagian Selatan dan Papua
Barat.
WWF melakukan pendampingan kepada masyarakat
dalam melakukan konservasi dan mengembangkan sumber
daya alam pada masing-masing daerah di Papua
13. 2.3 Kawasan Ekowisata
Rhepang Muaif
Isyo Hills merupakan salah satu kawasan
di tengah-tengah kampung Rhepang
Muaif sebagai rumah bagi ratusan
burung termasuk Cenderawasih
Deforestasi dan perburuan
liar menjadi ancaman besar
bagi kawasan ini
14. BAB III: PEMBAHASAN
3.1 Faktor-faktor yang menjadi perhatian WWF
Indonesia dalam melakukan Konservasi Hutan di
Wilayah Adat Rephang Muaif, Kabupaten Jayapura
15. Faktor Sosial
WWF melihat ada potensi yang dimiliki masyarakat asli atau
masyrakat adat dimana dengan adanya pendampingan
mampu mengembangkan hutan sehingga masyarakat
mendaptakan manfaat dan berperan aktif dengan baik
dalam mendukung upaya kemajuan pelestarian
keanekaragam hayati di kawasan Rhepang Muaif dan ada
keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pengelolahan seperti membuat usaha wisata alam yang
bisa memperoleh keuntungan terhadap masyarakat di
Rhepang Muaif itu sendiri.
16. Faktor Ekologi
WWF melihat potensi hutan Rephang Muaif yang sangat
berguna buat masyarakat jika bisa di jaga dengan baik karena
terdapat manfaat tumbuhan-tumbuhan di dalam hutan.
Air bersih dan pohon-pohon untuk menjadi tempat bermain
berbagai jenis burung, maka hutan harus di jaga dan di rawat
dengan baik tanpa ada ancaman dari manusia itu sendiri
sehingga ada timbal balik antara hutan dengan manusia yang
saling membutuhkan untuk keberlangsungan sebagai makhluk
hidup.
17. Faktor Ekonomi
WWF juga melihat beberapa jenis-jenis pohon yang bisa
mendapatkan manfaat ekomonis ketika diolah menjadi
kerajinan tangan lalu dijual , masyarakat juga bisa mempunyai
pendapatan ekonomi yang berasal dari usaha wisata alam yang
diciptakan, dikembangkan sehingga menyediakan fasilitas
penginapan dan mendapatkan sajian makan yang langsung
berasal dari hasil tani disana kemudian di kelola langsung oleh
masyarakat sendiri
18. BAB III: PEMBAHASAN
3.2 Strategi dan Upaya WWF Indonesia terhadap
Konservasi Hutan di Wilayah Adat Rhepang Muaif
Kabupaten Jayapura
19. Berintegrasi Bersama
Masyarakat
konservasi WWF Indonesia terintegrasi
dengan kearifan lokal dan budaya
masyarakat adat
Mendorong
pembangunan
WWF melalui strategi konservasinya
mendorong pembangunan berkelanjutan
yang bersifat ekosentrisme
Sosialisasi dan
PADIATAPA
Sebagai awal mula Kerjasama
Bersama masyarakat
Menyelaraskan pandangan
& membangun masyarakat
Melalui pendidikan, pemeliharaan
dan pendampingan pembangunan
01
03
02
04
Strategi Konservasi WWF
Indonesia di Rhepang
Muaif
20. Strategi dan Upaya WWF Indonesia program
Papua dalam melakukan konservasi hutan di Wil.
Adat Rhepang Muaif
a. Membangun persetujuan
b. Mengintegrasi strategi
c. Menyelaraskan pandangan
d. Mendorong pembangunan
Faktor-Faktor yang menjadi
perhatian WWF Indonesia
a. Faktor Sosial
b. Faktor Ekologi
c. Faktor Ekonomi
01
02
BAB IV: KESIMPULAN