SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari
segi kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada
pengaruhnya terhadap masalah “sehat-sakit” atau kesehatan tersebut.
Menurut (Arif Sumantri, 2013:5), organisasi kesehatan dunia (WHO, World
Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan fisik, mental
dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah.
Meskipun berguna dan tepat, definisi ini dianggap terlalu ideal dan tidak nyata.
Kalau menggunakan definisi WHO 70% - 95% orang di dunia sebagai tidak sehat.
Selanjutnya, WHO telah merekomendasikan ruang lingkup kesehatan
lingkungan mencakup 17 upaya-upaya (WHO Expert Committee, 1970). Ketujuh
belas kegiatan tersebut adalah: 1. Penyehatan/pengadaan air bersih; 2.
Pengendalian pencemaran air (water pollution control); 3. Pengelolahan air
limbah (waste treatment); 4. Pengelolahan sampah/limbah padat (solid waste
management); 5. Pengendalian vektor penyakit (vector control); 6. Pengendalian
hama terpadu; 7. Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah oleh faktor
lingkungan biologis dan kimia, higienis dan sanitasi makanan (food hygien); 8.
Pencegahan dan pengendalian pencemaran udara (control of air pollution); 9.
Pencegahan dan pengendalian pencemaran radiasi (radiation control); 10.
Kesehatan kerja (occupational health); 11. pengendalian kebisingan atau suara
(noise control); 12. Perbaikan perumahan dan system permukiman (housing and
settlement); 13. Perencanaan perkotaan dan pembangunan wilayah (urban and
region planning); 14. Pengembangan aspek kesehatan lingkungan pola ecosystem
udara, laut, dan lalu lintas darat: 15. Pencegahan kecelakaan (eccident
prevention); 16. Pembinaan dan pengawasan lingkungan tempat-tempat rekreasi
dan parawisata, sanitasi yang dikaitkan dengan epidemi, kedaruratan, bencana
alam, migrasi penduduk dan lainny; 17. Pengembangan sistem pengukuran dan
standarisasi yang dibutuhkan untuk memberikan jaminan informasi akan
perlindungan lingkungan yang dapat dinyatakan bebas dari segala risiko bagi
kesehatan (Arif Sumantri, 2013:6).
Berdasarkan UU pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982,
yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan, dan/atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Zat atau bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan disebut polutan.
Suatu bahan memenuhi syarat disebut polutan jika keberadaannya dapat
mengakibatkan kerugian terhadap makhluk hidup.
Yang dimaksud dengan pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energy, dan/atau komponen lain ke dalam air dan/atau
berubahnya tatanan (komposisi) air oleh kegiatan manusia atu proses alam,
sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
feruntukkannya. Dengan kata lain, pencemaran air merupakan penyimpangan
sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar di
alam semsta tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti bahwa
semua air tercemar.
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air
diklasifikasikan menjadi:
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organic.
Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati,
kemudian dikonsumsi oleh manusia atau hewan, manusia atau hewan yang
mengkonsumsinya akan mengalami keracunan.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah cair rumah tangga merupakan sumber pencemaran air. Di dalam
limbah cair rumah tangga dijumpai banyak material organik, misalnya sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, lemak yang terbawa air selokan masuk ke badan
sungai. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan
pembusukan. Akibatnya konsentrasi oksigen di dalam air akan menurun
drastis sehingga biota air akan mati. Disbanding limbah industri, limbah
rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari
keseluruhan limbah yang ada.
3. Limbah Industri
Limbah industri disebabkan adanya industri yang membuang limbah cairnya
ke badan sungai. Jenis polutan yang dihasilkan dari limbah industry
tergantung jenis industrinya, limbah ini dapat mengandung polutan organik
(berbau busuk), polutan anorganik (berbuih, berwarna), polutan yang
mengandung asam belerang, H2S (berbau busuk), atau berupa suhu (air
menjadi panas. Limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang
ke badan sungai agar tidak terjadi pencemaran air.
Air limbah industri bahan anorganik umumnya mengandung asam mineral
daalam jumlah tinggi sehingga keasamannya juga tinggi, atau pH-nya rendah.
Adanya komponen Besi Sulfur (FeS2) dalam jumlah tinggi di dalam air juga akan
meningkatkan keasaman karena FeS2 dengan udara dan air akan membentuk
H2SO4 dan besi (Fe) yang larut. Perubahan keasaman pada air limbah, baik kea
rah alkali (pH naik) maupun kea rah asam (pH turun), akan mengganggu
kehidupan ikan dan hewan air di sekitarnya. Selain itu, air limbah mempunyai pH
rendah sangat korosif terhadap baja, mengakibatkan pipa besi menjadi berkarat.
Table 1.1 Hubungan antara sumber air limbah dan karakteristiknya
KARAKTERISTK SUMBER LIMBAH
Fisika:
 Warna Bahan organik, limbah industri dan limbah domestic
 Bau Penguraian dan pembusukan limbah industry
 Padatan Sumber air, limbah industri dan limbah domestic
 Suhu Limbah industri dan limbah domestic
Kimia Organik:
 Karbohidrat Limbah industri, perdagangan dan domestic
 Minyak dan lemak Limbah industri, perdagangan dan domestic
 Pestisida Limbah hasil pertanian
 Penol Limbah industry
Anorganik:
 Alkali Sumber air, limbh domestik, infiltrasi air tanah, buangan air kesel
 Klorida Sumber air, limbah industri, pelemahan air.
 Logam berat Limbah industry
 Nitrogen Limbah pertanian dan domestic
 pH Limbah industrk
 Posfor Limbah industri, domestik, dan alamiah
 Sulfur Limbah industri, domestic
 Bahan beracun Perdagangan, limbah industry
Biologi:
 Virus Limbah domestic
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah ektrak buah pepaya berpengruh terhadap kualitas mutu susu
kedelai?
2. Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi pengajaran hasil
penelitian ini dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa SMA Negeri
12 Palembang kelas XI IPA semester II tahun ajaran 2012-2013 pada materi
mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya
bagi tubuh.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah pepaya terhadap kualitas susu
kedelai.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa SMA Negeri 12 Palembang kelas XI
IPA semester II tahun ajaran 2012-2013 pada materi mengidentifikasi zat-
zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya bagi tubuh.
D. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Diduga pengaruh ekstrak buah pepaya terhadap kualitas susu kedelai.
2. Diduga dengan menggunakan metode demontrasi dapat meningkatkan
prestasi belajar dan pengajaran di SMA Negeri 12 Palembang kelas XII
IPA semester II tahun ajaran 2013-2014.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1.Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa
ektrak dari buah pepaya dapat menghindarkan kita dari risiko terserang penyakit
kanker kandung kemih, kanker kolon, kanker pankreas dan kanker paru-paru
dengan cara mengkonsumsi secara teratur dan susu kedelai memiliki berbagai
kandungan protein, zat besi, asam lemak tidak jenuh dan niasin yang lebih tinggi
dibanding susu sapi.
2. Bagi Peneliti
Untuk mengetahui ekstrak buah pepaya terhadap kualitas mutu susu kedelai
dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah variasi baru dalam
jajaran jenis pangan fungsional yang dikonsumsi masyarakat serta dapat
memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan konsumen pada umumnya.
3. Bagi siswa
Untuk memberitahukan pada siswa bahwa ektrak dari buah pepaya dapat
menghindarkan kita dari risiko terserang penyakit kanker kandung kemih, kanker
kolon, kanker pankreas dan kanker paru-paru dengan cara mengkonsumsi secara
teratur dan susu kedelai memiliki berbagai kandungan mineral dan asam lemak
tidak jenuh dan niasin yang lebih tinggi dibanding susu sapi lainnya serta
menyampaikan informasi tentang buah pepaya dan susu kedelai berhubungan
dengan materi pembelajaran siswa kelas XI IPA semester II tahun ajaran 2012-
2013 pada materi mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan
dan fungsinya bagi tubuh.
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut.
a. Kedelai diperoleh dari dipasar Tangga Buntung Palembang
b. Pepaya diperoleh dari pasar Tangga Buntung Palembang
c. Penelitian eksperimen dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian UMP
d. Penelitian pengajaran dilakukan di SMA Negeri 12 Palembang.
2. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut.
a. Parameter yang diamati adalah analisis kimia (Kadar air, Protein dan
Karbohidrat) dan uji organoleptik
b. Metode pengajaran menggunakan metode Demonstrasi
c. Kedelai yang di gunakan untuk setiap perlakuan sebanyak 1 Kg
d. Pepaya yang digunakan untuk setiap perlakuan sebanyak 6 buah ialah papaya
dengan kualitas yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
Tropis. Pusat penyebaran tanaman diduga berada didaerah Mexsico bagian
Selatan dan Nirkaragua. Dan tanaman pepaya merupakan salah satu sumber
protein nabati. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari
Amerika tropis. Buah pepaya tergolong buah yang popular dan digemari hampir
seluruh penduduk di bumi ini. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman
yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia. Di Indonesia, tanaman pepaya
dapat tumbuh dari dataran rendah sampai daerah pegunungan 1000 m dpl. Negara
penghasil pepaya antara lain kosta Rika, Republik Dominika, Puerto Rika, dan
lain-lain. Brazil, India, dan Indonesia merupakan penghasil pepaya yang cukup
besar.
Buah pepaya tergolong buah terpopuler dan digemari oleh seluruh penduduk
penghuni bumi ini. Daging buahnya lunak, warna merah atau kuning. Rasanya
manis dan menyegarkan, karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini
cukup tinggi karena bnyak mengandung provitamin A dan vitamin C juga mineral
kalsium. Pemanfaatan tanaman pepaya cukup beragam. Daun pepaya, bunga dan
buah yang masih mentah dapat dibuat sebagai bahan berbagai ragam sayuran.
Batang, daun dan buah pepaya muda menggandung getah berwarna putih.
Getah ini mengandung suatu enzim pemecah protein atu enzim proteolitik yang
disebut “papain”. Lalap daun pepaya muda yang dapat menambah nafsu makan
diduga disebabkan oleh enzim ini.
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan herba menahun dan
tingginya mencapai 8 m. Batang tak berkayu, bulat, berongga, bergetah dan
terdapat bekas pangkal daun. Dapat hidup pada ketinggian tempat 1m-1.000m dari
permukaan laut dan pada suhu udara 22°C 26°C. Pada umumnya semua bagian
dari tanaman baik akar, batang, daun, biji dan buah dapat dimanfaatkan
sistematika tumbuhan pepaya (Carica papaya L.) berdasarkan taksonominya
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Cistales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Nama lokal : Pepaya
B. Morfologi Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
a. Daun (folium)
Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan daun tunggal,
berukuran besar, dan bercangap, juga mempunyai bagian-bagian daun lengkap
(falicum completum) beruapa pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun
(petiolus) dan helaian daun (lamina).
Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun
yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari sususnan tulang
daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palmineruis).
Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.
b. Batang (caulis)
Batang (caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan
mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang
pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang
memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu
jika arahnya lurus keatas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin.
Batangnya berongga, biasanya tidak bercanbang, dan tingginya dapat mencapai 10
m.
c. Akar (Radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi
tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar
serabut (radix advencita), karena akar-akar ini bukan berasal dari calon akar yang
asli atau yang disebut dengan akar liar, dan bentuknya seperti serabut. Sistem akar
serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya
keluar dari pangkal batang.
d. Bunga (flos)
Bunga merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk
mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan, bahan-
bahan yang diserap menjadi bahan-bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk
keperluan hidupnya : paernafasan, pertumbuhan, dll). Pepaya termasuk golongan
tumbuhan poligam (polygamus), karena pada satu tumbuhan terdapat bunga
jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Biasanya poligam dimaksud untuk
menunjukan sifat tumbuhan bertalian dengan sifat bunga tali yang
memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan berumah
dua.
Perbedaan antara Bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yaitu :
 Bunga jantan (masculus) Bunga jantan biasanya terdapat pada pohon
jantan. Pohon jantan mudah dikenal karena memiliki malai, bunga
bercabang banyak yang mengantung dengan bunga-bunga jantan yang
lebat. Jenis pohon ini tidak akan menghasilkan buah karena bunganya
tidak mempunyai bakal buah. Pohon jantan hanya bermanfaat sebagai
penyerbuk pohon betina
 Bunga betina (femineus) Bunga betina biasanya terdapat pada pohon
betina. Pohon betina memiliki inflorensa dengan 3-5 bunga betina yang
bertangkai pendek. Bahkan sering hanya dengan sebuah bunga betina yang
duduk diketiak daun. Ukuran bungannya agar besar. Tanpa adanya pohon
jantan atau pohon sempurna, pohon betina ini tidak dapat menghasilkan
buah. Bunga sempurna menjamin terjadinya penyerbukan secara
sempurna.
 Bunga sempurna (hermaprodit)
Bunga sempurna memiliki inflorensia yang terdiri dari beberapa bunga
sempurna dan 1-4 bunga jantan. Masing-masing bunga tersebut bertangkai
pendek.
e. Bakal buah (ovarium)
Buah yaitu bagian putik yang membesar, dan biasanya terdapat ditengah-
tengah dasar bunga. Pepaya merupakan salah satu bentuk bakal buah berumah
satu (unilocularius). Bakal buah berumah satu dapat tersusun atas satu daun buah
saja, misalnya pada bunga tumbuhan yang berbuah polong, dapat pula tersusun
atas lebih dari pada satu daun buah.
f. Buah (fructus)
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah
sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga denga satu bakal buah saja.
Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak
daun buah dengan satu atau banyak naungan. Dalam buah papaya terjadi dari
beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni
adalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis
agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal,
lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapat bebas dalam bagian
yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa ruang. Pepaya
termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah papaya juga
bentuknya bulat sampai lonjong.
g. Biji (semen)
Yang dimaksud dengan biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan
pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji.
Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan
biji pepaya termasuk putih lembaga dalam (endospermium). Maksud dari putih
lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang
berasal dari onti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh
salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan
ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya
dapat biji tumbuhan tertutup (angiospermae).
C. Kandungan yang Terdapat Pada Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Adapun kandungan yang terdapat pada tanaman papaya (Carica papaya L.)
menurut USDA Nutrient Database (2005), setiap 100 gram buah pepaya matang
mengandung 89% air; energi 55 kalori (atau sekitar 32-39 kcal); 0,61 gram
protein; 0,14 gram lemak; 9,8 gram karbohidrat; 24 mg kalsium; 0,1 mg besi; 5
mg fosfor; 257 mg potassium (kalium); 10 gram magnesium; 3 mg sodium
(natrium); 0,34 niacin; 0,22 mg asam pantotenat; 1094 IU vitamin A; 62 mg
vitamin C; 38 mg folat; 0,73 mg vitamin E; 1,8 gram serat; 888 μm beta-carotene,
2740 μm total carotene.
Selain itu, buah pepaya juga mengandung: thiamine, riboflavin, asam amino,
asam sitrat, asam malic, berbagai komponen yang volatile (mudah menguap)
seperti: linalool, benzylisothiocyanate, cis dan trans 2, 6-dimethyl-3,6 epoxy-7
octen-2-ol, alkaloid, alfa; carpaine, benzyl-beta-D glucoside, 2-phenylethyl-beta-
D-glucoside, 4-hydroxy-phenyl-2 ethyl-beta-D-glucoside dan empat isomeric
malonated benzyl-beta-D-glucosides.
Sedangkan buah pepaya hijau mengandung 0,7 gram protein; 0,2 gram lemak;
0,5 gram mineral; 0,9 gram serat; 5,7 gram karbohidrat; 27 kcal energi.
Jus pepaya mengandung asam n-butyric, asam n-hexanoic, dan asam n-
octanoic, lemak; myristic, palmitic, stearic, linoleic, linolenic, asam oleic dan cis-
vaccenic.
Biji pepaya mengandung asam lemak, protein crude (sederhana), serat,
minyak pepaya, carpaine, benzylisothiocyanate, benzylglucosinolate,
glucotropacolin, benzylthiourea, hentriacontane, beta-sitosterol, caricin, dan
enzim myrosin.
Daun pepaya mengandung:
alkaloid, carpaine, pseudocarpaine dan dehydrocarpaine I dan II, choline,
carposide, vitamin C dan E. Sebagai tambahan, berdasarkan uji fitokimiawi dan
tes-assay obat, daun pepaya mengandung 0,2 % flavonol; 0,6% tannin; 0,6%
asam-asam organik; 0,15 % alkaloid; stetoidal saponin; phenol, unsaturated
sterol; dan asam organik. Inilah sebabnya daun pepaya digunakan sebagai teh.
Alkaloid dan carpaine berhasil diisolasi dan diidentifikasi. M. Greshoff adalah
orang pertama yang berhasil mengisolasi carpaine pada tahun 1890. Lalu Barger,
Robinson, dan Work berhasil merumuskan struktur formulanya pada tahun 1937.
Kulit batang pepaya mengandung beta-sitosterol, glucose, fructose, sucrose,
galactose,dan xylitol. Getah (latex) pepaya mengandung enzim
proteolitik, papain dan chemopapain, glutamine cyclotransferase,
chymopapain A, B, dan C, peptidase A dan B, lysozyme. Akar pepaya
mengandung carposide dan enzim myrosin.
D. Manfaat Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Buah pepaya matang berkhasiat untuk mengobati sakit perut, kembung,
perdarahan wasir (ambeien), luka di saluran kemih, penyakit kulit
(kurap/kadas, psoriasis), diare kronis (menahun), disentri, sedatif dan tonik,
mengurangi kegemukan (obesitas), peluruh dahak, pelancar kencing, pereda nyeri
perut.
Buah pepaya mentah berkhasiat untuk mempermudah dan melancarkan buang
air besar, membantu berkemih, buah kering mengurangi pembesaran limpa dan
hati, menghilangkan racun akibat gigitan ular, punya aktivitas anti-implantation
dan antibakteri, manfaat buah papaya yang lain yakni:
1. Buah pepaya mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral.
Malah kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan
vitamin C-nya lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B
kompleks dan vitamin E.
2. Buah pepaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan
memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna
protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang
dalam pola makan sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam
mencerba protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam
hidroklorat di lambung.
3. Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per
kilogram berat buah. Tapi jumlah yang sedikit ini hampir seluruhnya dapat
dicerna dan diserap tubuh. Ini disebabkan enzim papain dalam buah
pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya
sendiri. Daya cerna terhadap protein ini mengingatkan kita untuk lebih
cermat memilih makanan, Bahwa makanan yang mengandung protein
tinggi belum tentu bisa bermanfaat bagi tubuh. Yang penting adalah
mudah atau tidaknya protein itu diserap tubuh.
4. Papain bisa memecah protein menjadi arginin. Senyawa arginin
merupakan salah satu asam amino esensial yang dalam kondisi normal
tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa diperoleh melalui makanan seperti
telur dan ragi. Namun bila enzim papain terlibat dalam proses pencerbaan
protein, secara alami sebagian protein dapat diubah menjadi arginin.
Proses pembentukan arginin dengan papain ini turut mempengaruhi
produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan
human growth hormone (HSG), sebab arginin merupakan salah satu sarat
wajib dalam pembentukan HGH. Nah, HGH inilah yang membantu
meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di
tubuh. Informasi penting lain, uji laboratorium menunjukkan arginin
berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
5. Papain juga dapat memecah makanan yang mengandung protein hingga
terbentuk berbagai senyawa asam amino yang
bersifat autointoxicating atau otomatis menghilangkan terbentuknya
substansi yang tidak diinginkan akibat pencernaan yang tidak sempurna.
Tekanan darah tinggi, susah buang air besar, radang sendi, epilepsi dan
kencing manis merupakan penyakit-penyakit yang muncul karena proses
pencernaan makanan yang tidak sempurna. Papain tidak selalu dapat
mencegahnya, namun setidaknya dapat meminimalkan efek negatif yang
muncul. Yang jelas papain dapat membantu mewujudkan proses
pencenaan makanan yang lebih baik.
6. Papain berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu
mengeluarkan racun tubuh. Dengan cara ini sistem kekebalan tubuh dapat
ditingkatkan.
Selain itu, kandungan asam amino, phenylalanine, tyrosine, dan glycine pada
buah pepaya yang mentah dilaporkan bermanfaat mengobati penderita anemia sel
sabit. Bagi wanita hamil, berhati-hatilah, sebab buah mentah bisa
bersifat abortifacient (menggugurkan kandungan). Biji pepaya
berkhasiat emmenagogue (memperlancar haid), vermifuge (pembasmi cacing),
mengobati iritasi, antifertilitas, sehingga baik sebagai alat KB alami untuk pria.
Ekstrak buah dan biji pepaya memiliki aktivitas bactericidal (pembasmi
bakteri) melawan bakteri: Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Escherichia
coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Shigella flexneri. Biji dan daging buah pepaya
juga bersifat penghambat pertumbuhan bakteri (bacteriostatic), seperti: Bacillus
subtilis, Enterobacter cloacae, Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus
aureus, Proteus vulgaris, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella
pneumoniae dengan metode agar cup plate.
Bunga pepaya untuk terapi sakit kuning (jaundice) dan melancarkan haid.
Untuk terapi demam berdarah dengue, ambillah daun pepaya jantan (pepaya
gandul). Kulit batang pepaya bermanfaat untuk terapi penyakit menular seksual,
sakit kuning, nyeri gigi, antijamur, dan antiperdarahan. Akar pepaya berkhasiat
untuk peluruh kencing, mencegah perdarahan yang tidak teratur dari rahim,
antijamur.
Getah pepaya dan fluconazole memiliki aksi sinergis dalam menghambat
pertumbuhan jamur Candida albicans. Protein pada getah pepaya bertanggung
jawab terhadap aksi antijamur dan konsentrasi protein minimum untuk
memproduksi penghambatan total dilaporkan sekitar 138 mg/ml.
Telah dilaporkan pula penggunaan enzim proteolytic dari pepaya untuk bedah
plastik hidung. Selain itu, fraksi protein pepaya mengandung RIPs like
protein yang dapat menginduksi proses apoptosis (kematian sel) dengan
meningkatkan kadar p53 dan menurunkan kadar protein Bcl-2, sehingga pepaya
efektif melawan kanker payudara.
E. Syarat Tumbuh Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
1. Angin diperlukan untuk penyerbukan bunga. Angin yang tidak terlalu
kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman.
2. Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan
1000- 2000 mm/tahun.
3. Suhu udara optimum 22-26 oC.
4. Kelembaban udara sekitar 40%.
F. Tinjauan Umum Kacang Kedelai
Kedelai (Glycine max L.) termasuk dalam famili polongpolongan
(Leguminoceae), sub famili Papilionaceae, dan genus Glycine adalah salah satu
tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi,
tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.
Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak
maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal
lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati
dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat
meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah
1910.
Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies:
Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak
putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam). G. max
merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik seperti RRC dan Jepang selatan,
sementara G. soja merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara.
Tanaman ini telah menyebar ke Jepang, Korea, Asia Tenggara dan Indonesia.
Beberapa kultivar kedelai putih budidaya di Indonesia, di antaranya adalah
‘Ringgit’, ‘Orba’, ‘Lokon’, ‘Darros’, dan ‘Wilis’. “Edamame” adalah sejenis
kedelai berbiji besar berwarna hijau yang belum lama dikenal di Indonesia dan
berasal dari Jepang.
Pada umumnya, biji kedelai berbentuk bulat atau lonjong agak memanjang
dengan warna kuning, coklat, coklat kehijauan, atau kehitaman (Liu, 1997).
Bagian utamanya yaitu keping biji atau kotiledon (90%) dan kulit biji atau hull
(8%), sedangkan bagian minornya yaitu hipokotil dan plumul (2%). Senyawa-
senyawa nutrisi seperti lemak, karbohidrat, dan protein kedelai tersimpan pada
bagian kotiledon. Berdasarkan berat basah, kedelai mengandung 40% protein,
35% karbohidrat, 20% lemak, dan 4.9% abu (Liu, 1997). Komposisi nutrisi yang
terkandung dalam kacang kedelai berbeda-beda tergantung dari varietas, letak
geografis, serta kondisi lingkungan seperti temperatur udara dan musim.
Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang).
Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen padi.
Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada lubang-
lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm.
Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman
tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang
belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi “starter” bakteri pengikat
nitrogen Bradyrhizobium japonicum untuk membantu pertumbuhan tanaman.
Penugalan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal),
sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua.
Menjelang berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang
mengabaikan untuk menghemat biaya.
Sebagian besar protein kedelai termasuk dalam golongan globulin, yaitu jenis
protein yang dapat larut dalam larutan garam. Globulin terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu legumin dan vicilin. Kelarutan globulin sangat dipengaruhi oleh
pH. Kelarutan minimumnya yaitu saat kondisi asamnya mencapai daerah
isoelektrik. Daerah ini berada pada kisaran pH 4.2 - 4.6. Pada keadaan ini, protein
globulin akan menggumpal. Kedelai kaya akan asam amino lisin, namun hanya
sedikit terdapat asam amino metionin dan sistin (Shurtleff dan Aoyagi, 1984).
Karbohidrat yang terdapat pada kedelai sebagian besar merupakan jenis
disakarida dan oligosakarida, yaitu 2.5–8.2% sukrosa, 0.1–0.9% raffinosa, dan
1.4–4.1% stakhiosa. Adanya oligosakarida seperti raffinosa dan stakhiosa
menyebabkan terjadinya penimbunan gas-gas pada lambung (flatulensi) pada
manusia apabila mengkonsumsi kacang kedelai atau produk olahannya (Liu,
1997).
Lemak pada kedelai terdapat dalam jumlah sekitar 17-20%. Minyak kedelai
kasar pada umumnya mengandung 96% trigliserida, 2% fosfolipida, 0.5% asam
lemak bebas, 1.6% senyawa tak tersabunkan, dan sejumlah kecil pigmen
karotenoid. Senyawa tak tersabunkan tersebut terdiri dari tokoferol, fitosterol, dan
hidrokarbon (Liu, 1997).
G. Produk Olahan Kedelai
Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun
Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena
kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli
tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Cina.
Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil sepenuhnya mengubah sifat
fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang tidak fotosensitif kurang
mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih cocok
bagi Indonesia.
Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya memiliki bintil
pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar protein tinggi
sehingga tanamannya digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak.
Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan
lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan
lesitin. Olahan biji dapat dibuat menjadi:
tahu (tofu), bermacam-macam saus penyedap (salah satunya kecap, yang
aslinya dibuat dari kedelai hitam), tempe, susu kedelai (baik bagi orang yang
sensitif laktosa), tepung kedelai, minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik,
kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel, taosi, tauco dan kecap.
H. Susu Kedelai
Susu kedelai merupakan minuman hasil olahan kedelai yang telah lama
populer sebagai pengganti susu sapi segar. Susu kedelai tergolong jenis susu
imitasi karena bahan bakunya yang berasal dari bahan nabati. Namun, kandungan
nutrisinya yang tinggi sangat baik bagi tubuh terutama dalam hal asupan protein.
Pada dasarnya, susu kedelai adalah hasil ekstraksi kedelai oleh air, dimana
penampakan dan komposisinya sangat mendekati susu sapi. Pembuatan susu
kedelai dapat menggunakan teknologi dengan peralatan yang sederhana maupun
modern dengan peralatan yang canggih. Secara tradisional, susu kedelai biasanya
dibuat dengan cara menggiling biji kedelai yang telah direndam dalam air
kemudian disaring untuk mendapatkan filtratnya. Pada teknologi yang modern,
susu kedelai disajikan dalam bentuk bubuk melalui metode pengeringan semprot
(spray drying) sehingga dapat meningkatkan masa simpan produk. Menurut
Shurtleff dan Aoyagi (1984), terdapat beberapa metode dasar pembuatan susu
kedelai yang telah umum digunakan, yaitu metode tradisional dan tradisional
termodifikasi, metode defatted soy meal, metode isolat atau konsentrat, ekstruder,
dan metode whole bean. Dalam penelitian ini, ekstraksi susu kedelai dilakukan
dengan metode whole bean dimana seluruh biji kedelai yang telah direndam,
kulitnya dikelupas (dehulling), dan digiling dengan air panas (hot grinding).
Sebagai susu imitasi, susu kedelai memiliki kandungan nutrisi yang sangat
baik karena mendekati kandungan nutrisi pada susu sapi. Kandungan protein yang
terdapat pada susu kedelai umumnya lebih tinggi dibanding kadar protein pada
susu sapi, yaitu sekitar 3.2-3.6 % (Haytowitz dan Matthews, 1989). Jenis
karbohidrat pada kedelai sebagian besar terdiri dari disakarida dan oligosakarida.
Oligosakarida penyebab flatulensi pada susu kedelai dapat dikurangi melalui
proses pengolahan yang sesuai, misalnya dengan perendaman dan pemblansiran
(Shurtleff dan Aoyagi, 1984). Kadar lemak pada susu kedelai lebih rendah
dibanding susu sapi karena susu kedelai berasal dari tanaman, sedangkan susu
sapi berasal dari binatang mamalia yang memiliki kelenjar susu. Lemak pada susu
kedelai merupakan lemak nabati yang biasa disebut fitosterol.
I. Manfaat Kedelai
Dari kandungan gizinya, kedelai merupakan makanan yang sarat akan
manfaat, seperti sumber protein, lemak, vitamin, mineral, juga merupakan serat
yang paling baik. Tak hanya itu, susunan asam amino pada kedelai lebih lengkap
dan seimbang dibanding kacang lainnya.
Kandungan proteinnya setara dengan protein hewani dari daging, susu, dan
telur. Hingga 25 persen kandungan lemak tak jenuhnya yang bisa mencegah
mengerasnya pembuluh nadi. Alhasil, kedelai sangat berkhasiat bagi pertumbuhan
dan menjaga sel-sel tubuh.
Adapun manfaat susu kedelai yang harus kita ketahui antara lain:
1. Minuman untuk Vegetarian
Vegetarian adalah orang yang menganut pola makan berpantang daging,
termasuk produk pangan lainnya yang berasal dari hewan seoerti telur , susu serta
hasil olahannya. Namun pada kenyataannya para vegetarianpun sangat
membutuhkan sumber gizi hewani-yang merupakan sumber gizi tinggi bagi
pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Bagi vegetarian, susu kedelai
dapat disajikan sebagai minuman utama. Selain enak dan menyegarkan, nilai
gizinya tidak kalah dengan susu sapi. Susu kedelai merupakan minuman sumber
vitamin (B1,B2,B6, dan provitamin A), sumber mineral (Kalsium, Magnesium,
Selenium, Fosfor), sumber Karbohidrat, sumber Protein, dan sumber Lemak).
2. Mengurangi Kadar Kolesterol Darah.
Didalam tubuh kolesterol akan bergabung dengan protein, membentuk
senyawa yang disebut Lipoprotein; yang terdiri dari dua jenis yaitu Low Density
Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). LDL dikenal sebagai
Kolesterol Jahat, karena sering memicu penumpukan plak kolesterol didinding
arteri. Sementera HDL dikenal sebagai Kolesterol Baik, karena berfungsi
membersihkan kolesterol di dinding arteri dan membawanya kembali kehati
tempat kolesterol dipecah dan dikeluakan. Susu Kedelai mampu menghalau
kolesterol jahat (LDL), karena susu kedelai mengandung Lesitin; yang bersifat
mengemulsi (melarutkan) kolesterol dalam darah, sehingga tidak ada lagi
penyempitan dan penyumbatan. Khasiat lesitin ini telah diteliti oleh Dr. Edward
dan dipublikasikan dalam Biocontrol News and Information, Discover & Science
News. Selain Lesitin; Zat Gizi lain yang dapat menggempur kolesterol adalah
Isoflavon yang berfungsi sebagai antioksidan dan mampu meningkatkan HDL.
Penelitian olah America Heart Association menunjukkan konsumsi Susu Kedelai
selama tiga bulan mampu meningkatkan HDL rata-rata 4,7 %.
3. Mencegah Arteriosklerosis, Hipertensi, Jantung Koroner, dan Stroke.
Selain Lesitin dan Isoflavon, susu kedelai juga mengandung Vitamin E
(Tokoferol) yang juga dapat membantu mencegah terjadinya Penyakit Jantung
Koroner dan Stroke. Vitamin E ini juga mampu mencegah Teroksidasinya
kolesterol LDL; sehingga tidak menimbulkan Plak yang menyebabkan
tersumbatnya pembuluh darah arteri, dan meremajakan kembali arteri yang sudah
tua, sehingga lebih elastis dan menghindari terjadinya Arteriosklerosis
(pengerasan pembuluh darah). Penelitian pada Harvard University; menunjukkan
mereka yang memperoleh Vitamin E 200 I.U/ hari; risiko mendapat gangguan
kardiovaskular berat menurun sebesar 34 %. Kandungan asam Folat dan Vitamin
B6 dalam susu kedelai juga dapat mencegah penyakit jantung.
Untungnya lagi Susu kedelai mengandung mineral Magnesium yang mampu
mengatur tekanan darah seseorang. Tidak hanya itu, hasil penilitian Jery L. Nadler
dari City of Hope Medical Center – California; menyebutkan Magnesium mampu
menghambat pelepasan Tromboksan – yaitu suatu zat yang membuat Trombosit
(kepingan darah) menjadi lebih lengket dan mudah membentuk gumpalan,
sehingga mampu mencegah naiknya tekanan darah sekaligus mencegah stroke dan
gangguan jantung.
4. Mencegah Diabetes Melitus
Diabetes Melitus muncul karena tubuh kekurangan Insulin; yang
mengakibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, air, dan
elektrolit. Susu kedelai yang mengandung Asam Amino Glisin dan Asam Amino
Arginin mampu menjaga keseimbangan Hormon Insulin. Selain itu, protein dalam
susu kedelai lebih mudah diterima organ ginjal dibandingkan dengan protein
hewani. Karena itu Susu Kedelai baik dikonsumsi oleh penderita Diabetes
Melitus.
5. Mencegah Migraine
Migraine dikenal juga dengan sakit kepala sebelah yang berulang dan bersifat
idiopatik (timbul dengan sendirinya tanpa diketahui penyebabnya); serta bersifat
kambuhan. Penyakit ini lebih banyak menyerang wanita disbanding pria (3 : 1).
Faktor utamanya adalah adanya siklus hormonal pada wanita. Dengan sifatnya
yang idiopatik migraine sangat berkaitan dengan perubahan biokimiawi.
Mengkonsumsi susu kedelai secara teratur dapat mencegah dan meredakan
migraine; terutama yang disebabkan oleh deffisiensi zat gizi. Hal ini disebabkan
karena Susu Kedelai merupakan sumber Vitamin B-Complek (kecuali B12),
Mineral, (terutama Kalium), dan Asam Amino (terutama Lisin) dengan jumlah
cukup tinggi.
6. Minuman Anti Kanker.
Apakah anda pernah mendengar atau melihat iklan susu yang mampu
mencegah kanker? Susu tersebut adalah Soymilk alias Susu Kedelai. Karena Susu
Kedelai merupakan salah satu minuman kesehatan sumber mineral, selenium,
Vitamin E, Isoflavon, dan Asam Amino Triptopan. Untuk mengatasi paparan
radikal bebas pemicu, kanker diperlukan zat atau senyawa yang berfungsi sebagai
anti-oksidan . Selain Selenium, anti-oksidan pada Susu Kedelai adalah Vitamin E
dan Genistein, yang secara sinergis mampu menghalau kanker.
7. Mencegah Penuaan Dini (Anti Aging).
Bagi setiap orang; memjadi tua adalah sebuah kepastian yang sebenarnya
tidak perlu ditakutkan. Salah satu cara yang diyakini paling ampuh menangkal
penuaan dini adalah dengan mengandalkan Anti Oksidan yang bersumber dari
makanan atau minuman. Mengkonsumsi makanan atau minuman sumber anti-
oksidan merupakan pilihan bijak, sekaligus pilihan tepat untuk mengatasi penuaan
dini. Anti oksidan umumnya berasal dari golongan vitamin dan mineral;
diantaranya vitamin B, E, C, Beta-Karoten, Chromium, Selenium, Kalsium,
Tembaga, Magnesium, dan Isoflavon.
Susu Kedelai layak dimasukkan kedalam daftar menu diet Anda, agar Anda
tetap awet muda. Susu Kedelai mengandung berbagai zat senyawa Anti Aging
(menghambat penuaan dini).
J. Pengajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA)
1. Metode Pengajaran
Pada tahap belajar mengajar terdapat bermacam-macam metode pengajaran
yang mana antara satu dengan yang lainnya mempunyai metode mana yang paling
tepat untuk menampaikan materi pelajaran sehubungan dengan hal tersebut
pengajaran hasil penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Palembang dengan
menggunakan metode demontrasi.
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam
mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Ign. S. Ulih Bukit Karo Karo adalah
menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu
menerima, menguasai dan mengembangkannya. Di dalam lembaga pendidikan,
orang lain yang disebut adalah murid/ siswa, dan mahasiswa, yang dalam proses
belajar agar dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan
pelajaran itu, maka cara-cara mengajar serta cara belajar haruslah setepat-tepatnya
dan seefisien serta seefektif mungkin. Dari uraian diatas jelaslah bahwa metode
mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik
akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
2. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demontrasi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan
oleh seorang guru di sekolah. Di dalam metode demontrasi cara penyajian
pengajarannya dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu
proses, situasi atau benda tertentu yang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan,
yang disertai dengan penjelasan lisan. Dengan menggunakan metode demontrasi,
proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara
mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna
(Djamarah 2006:90)
Dengan menggunakan metode demontrasi siswa mendapatkan gambaran yang
lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu,
proses bekerja sesuatu, proses membuat sesuatu, komponen-komponen yang
membentuk sesuatu dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu
(Djamarah, 2006:91).
Penggunaan metode demontrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar
belajar dikelas. Keuntungan yang diperoleh ialah dengan menggunakan metode
demontrasi adalah dapat membuat siswa dirangsang untuk aktif, proses
pengajaran lebih menarik, muda dipahami, dan membuat pelajaran menjadi lebih
jelas (Djamarah, 2006:91).
3. Evaluasi / Penilaian
Evaluasi merupakan bagian mutlak dan pengajaran, dan sebagai unsur integral
di dalam organisasi belajar yang wajar. Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil
dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada
proses belajar itu. Evaluasi juga sebagai suatu alat untuk mendapatkan hasil-hasil
pelajaran yang dicapai oleh siswa dan untuk memberikan laporan untuk siswa itu
sendiri dan orang tuanya (Slameto, 2010: 51).
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dalam proses
belajar, mengajar, menempatkan tingkat keaktifan pengajaran dan kegiatan belajar
mengajar serta memberi hasil kemajuan.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional dalam Wati (2011:20) bentuk-
bentuk evaluasi atau penilaian dikategorikan menjadi dua yaitu tes dan non tes.
Bentuk penilaian tes meliputi pilihan ganda, uraian objektif, jawaban singkat dan
menjodohkan benar-salah. Dalam penelitian ini bentuk pilihan yang digunakan
adalah tes yang berbentuk pilihan ganda.
Penilaian dalam penelitian ini menggunakan soal-soal yang dibuat berupa
pilihan ganda sebanyak 20 soal. Bentuk pilihan ganda dapat dipakai untuk
menguji penguasaan dan pemahaman, sampai pada tingkat berpikir tinggi, seperti
aplikasi, analisis, dan evaluasi. Pelaksanaan penilaian atas evaluasi dilaksanakan
meliputi tes awal dan tes akhir. Tes awal diadakan sebelum pengajaran dimulai,
sedangkan tes akhir diadakan setelah siswa selesai mengikuti pelajaran. Tes awal
berfungsi untuk menilai kemampuan siswa mengenai materi pelajaran sebelum
pengajaran diberikan, sedangkan tes akhir untuk menilai kemampuan siswa
mengenai materi pelajaran sesudah pengajaran diberikan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode eksperimen
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari
6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga membentuk perlakuan pola penempatan
dan pemasukan data berdasarkan perlakuan dan ulangan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Perlakuan dan Ulangan Tentang Pengaruh Ekstrak Buah Pepaya
Terhadap Mutu Susu Kedelai
Perlakuan
Ulangan
1 2 3
P0 P0.1 P0.2 P0.3
P1 P1.1 P1.2 P1.3
P2 P2.1 P2.2 P2.3
P3 P3.1 P3.2 P3.3
P4 P4.1 P4.2 P4.3
P5 P5.1 P5.2 P5.3
P6 P6.1 P6.2 P6.3
P7 P7.1 P7.2 P7.3
P8 P8.1 P8.2 P8.3
P9 P9.1 P9.2 P9.3
Keterangan:
P0: Susu Kedelai 100 %
P1:1% ( 1gram Ekstrak Buah Pepaya )
P2: 2 % ( 2 gram Ekstrak Buah Pepaya )
P3: 3 % ( 3 gram Ekstrak Buah Pepaya )
P4: 4 % ( 4 gram Ekstrak Buah Pepaya )
P5: 5 % ( 5 gram Ekstrak Buah Pepaya )
P6: 6 % ( 6 gram Ekstrak Buah Pepaya )
P7: 7 % ( 7 gram Ekstrak Buah Pepaya )
P8: 8 % ( 8 gram Ekstrak Buah Pepaya )
P9: 9 % ( 9 gram Ekstrak Buah Pepaya )
B. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian yang menjadi sampel sebagai berikut:
1. Buah Pepaya (Carica Papaya L.) dan Kacang Kedelai (Glycine max L.)
yang di beli di pasar Tangga Buntung, di kelurahan 36 ilir, Palembang.
2. Siswa kelas XI SMA Negeri 12 Palembang tahun ajaran 2012/2013
sebanyak 40 orang siswa.
C. Instrumen Penelitian
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera, pisau, baskom
plastik, kain saring atau kain blacu, sendok, panic atau kuali, blender, kompor,
gelas ukur, erlenmeyer, timbangan analitik, destilasi vakum, thermometer, labu
leher dua, botol labu, alat penguji cita rasa dan alat-alat analisis kimia lainnya.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak buah pepaya
(Carica papaya L.), kacang kedelai (Glycine max L.), air hangat dan air dingin.
D. Pengumpulan Data
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret bertempat di Laboratorium
fakultas Pertanian UMP.
2. Pembuatan Ekstrak Buah Pepaya (Carica papaya L.)
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam proses pembuatan ekstrak buah
pepaya (Carica papaya L.) dan susu kedelai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Buah pepaya di Ekstrak menggunakan alat ekstraksi (ekstraktor), berupa statif,
termometer, labu leher tiga atau dua, pemanas air dan pengaduk magnet. Adapun
langkah-langkah dalam pembuatan ekstrak buah papaya, yaitu di awali dengan
mengambil buah papaya yang sudah masak. Kemudian sampel buah pepaya yang
dirajang kecil atau halus tersebut dimasukkan kedalam kertas saring. Kertas saring
tersebut dimasukkan ke dalam soxchlet.
Hasil ekstraksi buah pepaya tersebut kemudian diambil untuk dibuat
kosentrasi yang divariasikan mulai dari 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%
yang kesemuanya berjumlah 9 variabel.
3. Susu Kedelai
Susu kedelai disortasi dan pencucian biji kedelai sortasi dilakukan untuk
membuang benda asing /kotoran, dan biji kedelai yang rusak. Biji kedelai dicuci
dengan air mengalir beberapa kali sampai air bekas cucian bening dan kedelai
nampak bersih. Pencucian sebelum perendaman dapat mengurangi jumlah bakteri
yang ada pada biji kedelai. Bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian cuci
hingga bersih. Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, lalu
rendam dalam air bersih selama kira-kira 12 jam. Cuci sampai kulit arinya
terkelupas. Hancurkan dengan blender. Kemudian campur kedelai yang sudah
halus dengan air panas. Aduk-aduk campuran sampai rata. Setelah itu, saring
campuran dengan kain saring, sehingga diperoleh larutan susu kedelai dan
selanjutnya dilakukan analisa uji organoleptik dan uji kimia.
4. Analisis Kandungan Kimia
a. Kadar Air
Menurut Sudarmadji dalam Wati (2011: 25) kadar air dapat ditetapkan
dengan menggunakan metode pemanasan.
Cara kerjanya :
a) Timbang sampel sebanyak 2 gram dengan menggunakan cawan porselin yang
telah diketahui beratnya.
b) Kemudian keringkan dalam oven pada suhu 105 C selama 3 jam.
c) Kemudian dinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Perlakuan ini diulang
sampai tercapai bobot tetap.
Kadar air dihitung dengan rumus :
Kadar air % = %100
A)-(B
A)-)(CA-(B
x
Keterangan :
A= Berat cawan porselin kosong
B= Berat cawan porselin + sampel sebelum dipanaskan
C= Berat cawan porselin + sampel setelah pemanasan
b. Kadar Karbohidrat
Menurut Farzaiz, dkk dalam Wati (2011: 25)
Cara kerjanya :
a) Timbang contoh sebanyak 2 gram dalam labu ukur takar 100ml + aquades
50ml + ekstrak buah pepaya (Carica papaya L.)
b) Saring sampel dalam labu takar 250ml dan encerkan dengan aquades sampai
tanda batas 250ml.
c) Ambil 50 ml fitrat dan dimasukkan ke dalam Erlemenyer 250ml + aquades
50ml + ekstrak buah pepaya 30% sebanyak 10ml.
d) Panaskan pada pemanas air dengan suhu 60 °C - 70 °C selama 10 menit dan
segera di dinginkan sampai suhu 20 °C.
e) Beri ekstrak buah pepaya dan encerkan sampai batas 250 ml.
f) Ambil 25 ml bahan + 25ml luff school, kemudian panaskan dengan pendingin
balik 2 menit harus mendidih dan pertahankan selama10 menit lalu segera
dinginkan.
g) Tambahkan KI 20% sebanyak 7,5 ml – 15 ml + ekstrak buah pepaya 26,5%
sebanyak 25 ml.
h) Titrasi dengan thiosulfat hingga berubah warna putih susu.
i) Buat blangko (tanpa sampel 25ml + 25ml luff school) kerjakan sama dengan
diatas. Perhitungan dengan menggunakan rumus :
KH% = 100%x
1000Wx
Fpxsampel)titrasiml-blanko(mlgramMl
c. Uji Organoleptik
Uji organoleptik yang dilakukan terhadap warna, rasa, dan bau dengan
menggunakan metode hedonik test atau uji tingkat kesukaan panelis (Soekarno,
1985). Pada pengujian ini panelis yang digunakan sebanyak 20 orang, contoh
yang disajikan diberi kode angka, setiap pengamatan diberi nilai antara 1-6,
dengan skor yang terbaik atau memeilih derajat kesukaan yang tinggi. Sedangkan
untuk kerenyahan, menurut Kartika et al. (1999) tingkat kerenyahan terhadap
contoh yang disajikan. Adapun contoh formulir yang digunakan dalam pengujian
organoleptik terhadap rasa, warna, bau pada susu kedelai.
5. Pengumpulan Data Pengajaran
Pengumpulan data pengajaran dilaksanakan dengan mengadakan evaluasi
yaitu tes awal dan tes akhir, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa sebelum dan sesudah proses belajar mengajar.
Tes awal berlangsung selama 15 menit digunakan untuk memberikan
rangsangan bagi siswa untuk mengenal materi yang akan diajarkan. Tes akhir
berlangsung 15 menit digunakan untuk mengetahui seberapa jauh siswa
memahami materi yang diajarkan. Evaluasi pengajaran dilakukan secara tertulis
yang berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Rentang
angka yang digunakan 0-10.
E. Analisis Data
1. Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisis sidik ragam untuk menentukan apakah ada pengaruh
perlakuan terhadap perubahan yang diamati, maka digunakan Uji F yaitu dengan
membandingkan nilai F hitung dan F tabel. Daftar analisis keragaman Rancangan
Acak Lenkap (RAL) Faktorial dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Analisis Keragaman Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Sumber
keragama
n
Derajat
bebas
Jumlah
kuadrat
Kuadrat
tengah
F hitung
F table
5% 1%
Perlakuan
Galat
t-1= V1
(rt-1)-(t-1)=
V2
JKH
JKG
JKH/V1
JKG/V2
KTH/KTG* F(V1, V2)
Total rt-1 JKT
Sumber: Hanafiah, (2009 : 38)
Keterangan:
DB : Derajat Bebas
JKG : Jumlah Kuadrat Galat
JKT : Jumlah Kuadrat Total
KTG : Kuadrat Tengah Galat
Untuk mengetahui apakah perlakuan berpengaruh terhadap perubahan yang
diamati, maka digunakan Uji F yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F
tabel 5% dan 1% maka:
a. Jika, F hitung  F tabel 0,05, dinyatakan tidak perpengaruh nyata (diberi tanda
ns)
b. Jika, 0,05  Fhitung  F tabel 0,01, dinyatakan perpengaruh nyata (diberi
tanda *)
c. Jika Fhitung  F 0,01, dinyatakan sangat perpengaruh nyata (diberi simbol **)
Untuk melihat ketelitian dari suatu ahasil penelitian dilakukan pengujian
koefesiensi keragaman (KK), dengan rumus:
KK =
√ 𝐾𝑇𝐺
𝑋̅
x 100%
Keterangan:
√ 𝐾𝑇𝐺 = Kuadrat Tengan Galat
X = Nilai Rata-rata hasil Pengamatan
a. Uji Beda Nyata Jujur
Hasil analisis keragaman dapat diketahui apakah ada perbedaan nyata atau
tidak nyata antara perlakuan yang dicoba. Kemudian untuk melihat perbedaan
antar perlakuan, maka pengujian dilakukan dengan Uji BNJ (Beda Nyata Jujur)
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
 : Taraf Nyata
KTG : Kuadrat Tengah Galat
r : Ulangan
b. Analisis Uji Friedman conover
Untuk data hasil organoleptik dianalisis secara statistik non parametrik,
menggunakan uji Friedman Conover. Menurut Conover bahwa setelah semua
angka hasil percobaan diberi “Pangkat” kemudian masing-masing pangkat
tersebut dipangkat dua hasilnya dijumlahkan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
A = Jumlah Pangkat Dua
P = Pangkat
Kemudian dihitung “Jumlah Pangkat dengan Perlakuan” (B) yaitu:
B = (1/n). R2 j
Keterangan;
B = Jumlah Pangkat dari Perlakuan
n = Jumlah Panelis
R2J = Jumlah masing-masing Perlakuan yang di Pangkat duakan
Selanjutnya dihitung titik nilai T kritik:
T = (n-1)
Keterangan:
T = Nilai Kritik
K = Perlakuan
A = Jumlah Pangkat Dua
B = Jumlah Pangkat Dua Perlakuan
n = Jumlah Panelis
2. Analisis Data Pengajaran
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji t sehingga dilihat bagaimana
peranan metode demontrasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan
cara membandingkan nilai pretest dan posttest dengan menggunakan perangkat
lunak program SPSS (Statictical Product and Service Solution) Versi 17.
DAFTAR RUJUKAN
Admin. 2009. 10 Khasiat Susu Kedelai yang Harus Anda Ketahui. (online),
(http://cintaherbal.wordpress.com/2009/09/13/10-khasiat-susu-kedelai-
yang harus-anda-ketahui/, diakses tanggal 29 Nopember 2012).
Anurogo, Dito. 2011. Pesona Pepaya si Penakluk Penyakit, (online),
(http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2011/01/01/pesona-pepaya-si-
penakluk-penyakit, diakses tanggal 01 Desembar 2012).
Baga Kalie, Muehd. 1996. Bertanam Pepaya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rahayu, Astri. 2011. Pengaruh Ekstrak Buah Pepaya (Carica Pepaya L.) Dalam
Menghambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi. Skripsi tidak
dipublikasikan. Palembang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Sari, Nurul Kartika. 2007. Pengembangan Produk Minuman Fermentasi Susu
KEDELAI (Soygurt) dengan Penambahan Ekstrak Teh Hijau (Camellia
sinensis) Di PT. Fajar Taurus Jakarta Timur. (online),
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/33011/F07nks.pdf
?sequence=1, diakses tanggal 29 Nopember 2012).
Sidiq, Basir Annas. 2011. 7 manfaat buah pepaya. (online),
(http://sibukforever.blogspot.com/2011/04/7-manfaat-buah-pepaya.html,
diakses tanggal 01 Desember 2012).
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/KOMPOSISI%20DAN%20NUTRISI
%20PADA%20SUSU%20KEDELAI.pdf
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/10741/Cover_2006ksy.pdf
?sequence=4
http://eprints.undip.ac.id/25179/1/hanny.pdf
http://cintaherbal.wordpress.com/2009/09/13/10-khasiat-susu-kedelai-yang-harus-
anda-ketahui/

More Related Content

What's hot

Bod cod do dila
Bod cod do dilaBod cod do dila
Bod cod do dilarahmadawal
 
Profil limbah dan tanah
Profil limbah dan tanahProfil limbah dan tanah
Profil limbah dan tanahDwi Karyani
 
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hariManfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hariSuprapta Winarka
 
Bioindikator kualitas lingkungan
Bioindikator kualitas lingkunganBioindikator kualitas lingkungan
Bioindikator kualitas lingkunganAgus Candra
 
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hariPeranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hariAnnisa Firdayanti
 
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganLaporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganfriska silalahi
 
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGANFAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGANMawar 99
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahSeptya Kaunang
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahrendynamic
 
Peran Ilmu Kimia | KIMIA
Peran Ilmu Kimia | KIMIAPeran Ilmu Kimia | KIMIA
Peran Ilmu Kimia | KIMIAKevin Meilina
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2Titin Indrawati
 

What's hot (20)

Bod cod do dila
Bod cod do dilaBod cod do dila
Bod cod do dila
 
Air Dalam Industri
Air Dalam IndustriAir Dalam Industri
Air Dalam Industri
 
Profil limbah dan tanah
Profil limbah dan tanahProfil limbah dan tanah
Profil limbah dan tanah
 
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hariManfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
Manfaat ilmu kimia di kehidupan sehari hari
 
Bioindikator kualitas lingkungan
Bioindikator kualitas lingkunganBioindikator kualitas lingkungan
Bioindikator kualitas lingkungan
 
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hariPeranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
Kualitas lingkungan
Kualitas lingkunganKualitas lingkungan
Kualitas lingkungan
 
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganLaporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
 
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGANFAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
 
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air LimbahPLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
POLUSI AIR
POLUSI AIRPOLUSI AIR
POLUSI AIR
 
Kel 2, kes.lingkungan
Kel 2, kes.lingkunganKel 2, kes.lingkungan
Kel 2, kes.lingkungan
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Peran Ilmu Kimia | KIMIA
Peran Ilmu Kimia | KIMIAPeran Ilmu Kimia | KIMIA
Peran Ilmu Kimia | KIMIA
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 

Similar to limbah

materi 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptxmateri 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptxdini890779
 
Pkmp status kualitas air lengkong sebagai sumber air bersih
Pkmp status kualitas air lengkong sebagai sumber air bersihPkmp status kualitas air lengkong sebagai sumber air bersih
Pkmp status kualitas air lengkong sebagai sumber air bersihDidik Setyawarno
 
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).pptPENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).pptTIRASBALYO
 
Biodiversitas bioindikator biologi
Biodiversitas bioindikator biologiBiodiversitas bioindikator biologi
Biodiversitas bioindikator biologisusierlianti
 
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorTor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorswirawan
 
Standar profesi sanitarian
Standar profesi sanitarianStandar profesi sanitarian
Standar profesi sanitariandenia28
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok ManggisKearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggisalitarahayu
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis marlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
MAKALAH BARU 11.docx
MAKALAH BARU 11.docxMAKALAH BARU 11.docx
MAKALAH BARU 11.docxTIRASBALYO
 

Similar to limbah (20)

materi 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptxmateri 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptx
 
Air bersih
Air bersihAir bersih
Air bersih
 
Pkmp status kualitas air lengkong sebagai sumber air bersih
Pkmp status kualitas air lengkong sebagai sumber air bersihPkmp status kualitas air lengkong sebagai sumber air bersih
Pkmp status kualitas air lengkong sebagai sumber air bersih
 
Artkel kkn limbah cair tahu
Artkel kkn limbah cair tahuArtkel kkn limbah cair tahu
Artkel kkn limbah cair tahu
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).pptPENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK  2020 (1).ppt
PENDAHULUAN KULIAH PENC LINGK 2020 (1).ppt
 
Biodiversitas bioindikator biologi
Biodiversitas bioindikator biologiBiodiversitas bioindikator biologi
Biodiversitas bioindikator biologi
 
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorTor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
 
Standar profesi sanitarian
Standar profesi sanitarianStandar profesi sanitarian
Standar profesi sanitarian
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok ManggisKearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal
Kearifan LokalKearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal
Kearifan LokalKearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
MAKALAH BARU 11.docx
MAKALAH BARU 11.docxMAKALAH BARU 11.docx
MAKALAH BARU 11.docx
 
133564471 mikroorganisme-pada-air-bersih-fix
133564471 mikroorganisme-pada-air-bersih-fix133564471 mikroorganisme-pada-air-bersih-fix
133564471 mikroorganisme-pada-air-bersih-fix
 

Recently uploaded

METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 

Recently uploaded (12)

METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 

limbah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “sehat-sakit” atau kesehatan tersebut. Menurut (Arif Sumantri, 2013:5), organisasi kesehatan dunia (WHO, World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah. Meskipun berguna dan tepat, definisi ini dianggap terlalu ideal dan tidak nyata. Kalau menggunakan definisi WHO 70% - 95% orang di dunia sebagai tidak sehat. Selanjutnya, WHO telah merekomendasikan ruang lingkup kesehatan lingkungan mencakup 17 upaya-upaya (WHO Expert Committee, 1970). Ketujuh belas kegiatan tersebut adalah: 1. Penyehatan/pengadaan air bersih; 2. Pengendalian pencemaran air (water pollution control); 3. Pengelolahan air limbah (waste treatment); 4. Pengelolahan sampah/limbah padat (solid waste management); 5. Pengendalian vektor penyakit (vector control); 6. Pengendalian hama terpadu; 7. Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah oleh faktor lingkungan biologis dan kimia, higienis dan sanitasi makanan (food hygien); 8. Pencegahan dan pengendalian pencemaran udara (control of air pollution); 9. Pencegahan dan pengendalian pencemaran radiasi (radiation control); 10. Kesehatan kerja (occupational health); 11. pengendalian kebisingan atau suara
  • 2. (noise control); 12. Perbaikan perumahan dan system permukiman (housing and settlement); 13. Perencanaan perkotaan dan pembangunan wilayah (urban and region planning); 14. Pengembangan aspek kesehatan lingkungan pola ecosystem udara, laut, dan lalu lintas darat: 15. Pencegahan kecelakaan (eccident prevention); 16. Pembinaan dan pengawasan lingkungan tempat-tempat rekreasi dan parawisata, sanitasi yang dikaitkan dengan epidemi, kedaruratan, bencana alam, migrasi penduduk dan lainny; 17. Pengembangan sistem pengukuran dan standarisasi yang dibutuhkan untuk memberikan jaminan informasi akan perlindungan lingkungan yang dapat dinyatakan bebas dari segala risiko bagi kesehatan (Arif Sumantri, 2013:6). Berdasarkan UU pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan, dan/atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Zat atau bahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan disebut polutan. Suatu bahan memenuhi syarat disebut polutan jika keberadaannya dapat mengakibatkan kerugian terhadap makhluk hidup. Yang dimaksud dengan pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan/atau komponen lain ke dalam air dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air oleh kegiatan manusia atu proses alam, sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
  • 3. feruntukkannya. Dengan kata lain, pencemaran air merupakan penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar di alam semsta tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti bahwa semua air tercemar. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air diklasifikasikan menjadi: 1. Limbah Pertanian Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organic. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati, kemudian dikonsumsi oleh manusia atau hewan, manusia atau hewan yang mengkonsumsinya akan mengalami keracunan. 2. Limbah Rumah Tangga Limbah cair rumah tangga merupakan sumber pencemaran air. Di dalam limbah cair rumah tangga dijumpai banyak material organik, misalnya sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak yang terbawa air selokan masuk ke badan sungai. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya konsentrasi oksigen di dalam air akan menurun drastis sehingga biota air akan mati. Disbanding limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari keseluruhan limbah yang ada. 3. Limbah Industri Limbah industri disebabkan adanya industri yang membuang limbah cairnya ke badan sungai. Jenis polutan yang dihasilkan dari limbah industry tergantung jenis industrinya, limbah ini dapat mengandung polutan organik
  • 4. (berbau busuk), polutan anorganik (berbuih, berwarna), polutan yang mengandung asam belerang, H2S (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas. Limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan sungai agar tidak terjadi pencemaran air. Air limbah industri bahan anorganik umumnya mengandung asam mineral daalam jumlah tinggi sehingga keasamannya juga tinggi, atau pH-nya rendah. Adanya komponen Besi Sulfur (FeS2) dalam jumlah tinggi di dalam air juga akan meningkatkan keasaman karena FeS2 dengan udara dan air akan membentuk H2SO4 dan besi (Fe) yang larut. Perubahan keasaman pada air limbah, baik kea rah alkali (pH naik) maupun kea rah asam (pH turun), akan mengganggu kehidupan ikan dan hewan air di sekitarnya. Selain itu, air limbah mempunyai pH rendah sangat korosif terhadap baja, mengakibatkan pipa besi menjadi berkarat. Table 1.1 Hubungan antara sumber air limbah dan karakteristiknya KARAKTERISTK SUMBER LIMBAH Fisika:  Warna Bahan organik, limbah industri dan limbah domestic  Bau Penguraian dan pembusukan limbah industry  Padatan Sumber air, limbah industri dan limbah domestic  Suhu Limbah industri dan limbah domestic Kimia Organik:  Karbohidrat Limbah industri, perdagangan dan domestic  Minyak dan lemak Limbah industri, perdagangan dan domestic  Pestisida Limbah hasil pertanian  Penol Limbah industry Anorganik:  Alkali Sumber air, limbh domestik, infiltrasi air tanah, buangan air kesel  Klorida Sumber air, limbah industri, pelemahan air.  Logam berat Limbah industry  Nitrogen Limbah pertanian dan domestic  pH Limbah industrk  Posfor Limbah industri, domestik, dan alamiah  Sulfur Limbah industri, domestic  Bahan beracun Perdagangan, limbah industry Biologi:  Virus Limbah domestic
  • 5. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ektrak buah pepaya berpengruh terhadap kualitas mutu susu kedelai? 2. Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi pengajaran hasil penelitian ini dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa SMA Negeri 12 Palembang kelas XI IPA semester II tahun ajaran 2012-2013 pada materi mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya bagi tubuh. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah pepaya terhadap kualitas susu kedelai. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa SMA Negeri 12 Palembang kelas XI IPA semester II tahun ajaran 2012-2013 pada materi mengidentifikasi zat- zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya bagi tubuh. D. Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Diduga pengaruh ekstrak buah pepaya terhadap kualitas susu kedelai.
  • 6. 2. Diduga dengan menggunakan metode demontrasi dapat meningkatkan prestasi belajar dan pengajaran di SMA Negeri 12 Palembang kelas XII IPA semester II tahun ajaran 2013-2014. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa ektrak dari buah pepaya dapat menghindarkan kita dari risiko terserang penyakit kanker kandung kemih, kanker kolon, kanker pankreas dan kanker paru-paru dengan cara mengkonsumsi secara teratur dan susu kedelai memiliki berbagai kandungan protein, zat besi, asam lemak tidak jenuh dan niasin yang lebih tinggi dibanding susu sapi. 2. Bagi Peneliti Untuk mengetahui ekstrak buah pepaya terhadap kualitas mutu susu kedelai dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah variasi baru dalam jajaran jenis pangan fungsional yang dikonsumsi masyarakat serta dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan konsumen pada umumnya. 3. Bagi siswa Untuk memberitahukan pada siswa bahwa ektrak dari buah pepaya dapat menghindarkan kita dari risiko terserang penyakit kanker kandung kemih, kanker kolon, kanker pankreas dan kanker paru-paru dengan cara mengkonsumsi secara teratur dan susu kedelai memiliki berbagai kandungan mineral dan asam lemak tidak jenuh dan niasin yang lebih tinggi dibanding susu sapi lainnya serta menyampaikan informasi tentang buah pepaya dan susu kedelai berhubungan
  • 7. dengan materi pembelajaran siswa kelas XI IPA semester II tahun ajaran 2012- 2013 pada materi mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya bagi tubuh. F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 1. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut. a. Kedelai diperoleh dari dipasar Tangga Buntung Palembang b. Pepaya diperoleh dari pasar Tangga Buntung Palembang c. Penelitian eksperimen dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian UMP d. Penelitian pengajaran dilakukan di SMA Negeri 12 Palembang. 2. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut. a. Parameter yang diamati adalah analisis kimia (Kadar air, Protein dan Karbohidrat) dan uji organoleptik b. Metode pengajaran menggunakan metode Demonstrasi c. Kedelai yang di gunakan untuk setiap perlakuan sebanyak 1 Kg d. Pepaya yang digunakan untuk setiap perlakuan sebanyak 6 buah ialah papaya dengan kualitas yang baik. BAB II
  • 8. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tropis. Pusat penyebaran tanaman diduga berada didaerah Mexsico bagian Selatan dan Nirkaragua. Dan tanaman pepaya merupakan salah satu sumber protein nabati. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Buah pepaya tergolong buah yang popular dan digemari hampir seluruh penduduk di bumi ini. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia. Di Indonesia, tanaman pepaya dapat tumbuh dari dataran rendah sampai daerah pegunungan 1000 m dpl. Negara penghasil pepaya antara lain kosta Rika, Republik Dominika, Puerto Rika, dan lain-lain. Brazil, India, dan Indonesia merupakan penghasil pepaya yang cukup besar. Buah pepaya tergolong buah terpopuler dan digemari oleh seluruh penduduk penghuni bumi ini. Daging buahnya lunak, warna merah atau kuning. Rasanya manis dan menyegarkan, karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini cukup tinggi karena bnyak mengandung provitamin A dan vitamin C juga mineral kalsium. Pemanfaatan tanaman pepaya cukup beragam. Daun pepaya, bunga dan buah yang masih mentah dapat dibuat sebagai bahan berbagai ragam sayuran. Batang, daun dan buah pepaya muda menggandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung suatu enzim pemecah protein atu enzim proteolitik yang disebut “papain”. Lalap daun pepaya muda yang dapat menambah nafsu makan diduga disebabkan oleh enzim ini.
  • 9. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan herba menahun dan tingginya mencapai 8 m. Batang tak berkayu, bulat, berongga, bergetah dan terdapat bekas pangkal daun. Dapat hidup pada ketinggian tempat 1m-1.000m dari permukaan laut dan pada suhu udara 22°C 26°C. Pada umumnya semua bagian dari tanaman baik akar, batang, daun, biji dan buah dapat dimanfaatkan sistematika tumbuhan pepaya (Carica papaya L.) berdasarkan taksonominya adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Class : Dicotyledoneae Ordo : Cistales Famili : Caricaceae Genus : Carica Spesies : Carica papaya L. Nama lokal : Pepaya B. Morfologi Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) a. Daun (folium) Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, dan bercangap, juga mempunyai bagian-bagian daun lengkap (falicum completum) beruapa pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).
  • 10. Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palmineruis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman. b. Batang (caulis) Batang (caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu jika arahnya lurus keatas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya berongga, biasanya tidak bercanbang, dan tingginya dapat mencapai 10 m. c. Akar (Radix) Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar serabut (radix advencita), karena akar-akar ini bukan berasal dari calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar, dan bentuknya seperti serabut. Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. d. Bunga (flos) Bunga merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan, bahan- bahan yang diserap menjadi bahan-bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk
  • 11. keperluan hidupnya : paernafasan, pertumbuhan, dll). Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus), karena pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan bertalian dengan sifat bunga tali yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan berumah dua. Perbedaan antara Bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yaitu :  Bunga jantan (masculus) Bunga jantan biasanya terdapat pada pohon jantan. Pohon jantan mudah dikenal karena memiliki malai, bunga bercabang banyak yang mengantung dengan bunga-bunga jantan yang lebat. Jenis pohon ini tidak akan menghasilkan buah karena bunganya tidak mempunyai bakal buah. Pohon jantan hanya bermanfaat sebagai penyerbuk pohon betina  Bunga betina (femineus) Bunga betina biasanya terdapat pada pohon betina. Pohon betina memiliki inflorensa dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai pendek. Bahkan sering hanya dengan sebuah bunga betina yang duduk diketiak daun. Ukuran bungannya agar besar. Tanpa adanya pohon jantan atau pohon sempurna, pohon betina ini tidak dapat menghasilkan buah. Bunga sempurna menjamin terjadinya penyerbukan secara sempurna.  Bunga sempurna (hermaprodit) Bunga sempurna memiliki inflorensia yang terdiri dari beberapa bunga sempurna dan 1-4 bunga jantan. Masing-masing bunga tersebut bertangkai pendek.
  • 12. e. Bakal buah (ovarium) Buah yaitu bagian putik yang membesar, dan biasanya terdapat ditengah- tengah dasar bunga. Pepaya merupakan salah satu bentuk bakal buah berumah satu (unilocularius). Bakal buah berumah satu dapat tersusun atas satu daun buah saja, misalnya pada bunga tumbuhan yang berbuah polong, dapat pula tersusun atas lebih dari pada satu daun buah. f. Buah (fructus) Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga denga satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan. Dalam buah papaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji. Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni adalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah papaya juga bentuknya bulat sampai lonjong. g. Biji (semen) Yang dimaksud dengan biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam (endospermium). Maksud dari putih
  • 13. lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya dapat biji tumbuhan tertutup (angiospermae). C. Kandungan yang Terdapat Pada Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Adapun kandungan yang terdapat pada tanaman papaya (Carica papaya L.) menurut USDA Nutrient Database (2005), setiap 100 gram buah pepaya matang mengandung 89% air; energi 55 kalori (atau sekitar 32-39 kcal); 0,61 gram protein; 0,14 gram lemak; 9,8 gram karbohidrat; 24 mg kalsium; 0,1 mg besi; 5 mg fosfor; 257 mg potassium (kalium); 10 gram magnesium; 3 mg sodium (natrium); 0,34 niacin; 0,22 mg asam pantotenat; 1094 IU vitamin A; 62 mg vitamin C; 38 mg folat; 0,73 mg vitamin E; 1,8 gram serat; 888 μm beta-carotene, 2740 μm total carotene. Selain itu, buah pepaya juga mengandung: thiamine, riboflavin, asam amino, asam sitrat, asam malic, berbagai komponen yang volatile (mudah menguap) seperti: linalool, benzylisothiocyanate, cis dan trans 2, 6-dimethyl-3,6 epoxy-7 octen-2-ol, alkaloid, alfa; carpaine, benzyl-beta-D glucoside, 2-phenylethyl-beta- D-glucoside, 4-hydroxy-phenyl-2 ethyl-beta-D-glucoside dan empat isomeric malonated benzyl-beta-D-glucosides. Sedangkan buah pepaya hijau mengandung 0,7 gram protein; 0,2 gram lemak; 0,5 gram mineral; 0,9 gram serat; 5,7 gram karbohidrat; 27 kcal energi.
  • 14. Jus pepaya mengandung asam n-butyric, asam n-hexanoic, dan asam n- octanoic, lemak; myristic, palmitic, stearic, linoleic, linolenic, asam oleic dan cis- vaccenic. Biji pepaya mengandung asam lemak, protein crude (sederhana), serat, minyak pepaya, carpaine, benzylisothiocyanate, benzylglucosinolate, glucotropacolin, benzylthiourea, hentriacontane, beta-sitosterol, caricin, dan enzim myrosin. Daun pepaya mengandung: alkaloid, carpaine, pseudocarpaine dan dehydrocarpaine I dan II, choline, carposide, vitamin C dan E. Sebagai tambahan, berdasarkan uji fitokimiawi dan tes-assay obat, daun pepaya mengandung 0,2 % flavonol; 0,6% tannin; 0,6% asam-asam organik; 0,15 % alkaloid; stetoidal saponin; phenol, unsaturated sterol; dan asam organik. Inilah sebabnya daun pepaya digunakan sebagai teh. Alkaloid dan carpaine berhasil diisolasi dan diidentifikasi. M. Greshoff adalah orang pertama yang berhasil mengisolasi carpaine pada tahun 1890. Lalu Barger, Robinson, dan Work berhasil merumuskan struktur formulanya pada tahun 1937. Kulit batang pepaya mengandung beta-sitosterol, glucose, fructose, sucrose, galactose,dan xylitol. Getah (latex) pepaya mengandung enzim proteolitik, papain dan chemopapain, glutamine cyclotransferase, chymopapain A, B, dan C, peptidase A dan B, lysozyme. Akar pepaya mengandung carposide dan enzim myrosin. D. Manfaat Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Buah pepaya matang berkhasiat untuk mengobati sakit perut, kembung, perdarahan wasir (ambeien), luka di saluran kemih, penyakit kulit
  • 15. (kurap/kadas, psoriasis), diare kronis (menahun), disentri, sedatif dan tonik, mengurangi kegemukan (obesitas), peluruh dahak, pelancar kencing, pereda nyeri perut. Buah pepaya mentah berkhasiat untuk mempermudah dan melancarkan buang air besar, membantu berkemih, buah kering mengurangi pembesaran limpa dan hati, menghilangkan racun akibat gigitan ular, punya aktivitas anti-implantation dan antibakteri, manfaat buah papaya yang lain yakni: 1. Buah pepaya mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral. Malah kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin C-nya lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E. 2. Buah pepaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerba protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung. 3. Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per kilogram berat buah. Tapi jumlah yang sedikit ini hampir seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Ini disebabkan enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri. Daya cerna terhadap protein ini mengingatkan kita untuk lebih cermat memilih makanan, Bahwa makanan yang mengandung protein
  • 16. tinggi belum tentu bisa bermanfaat bagi tubuh. Yang penting adalah mudah atau tidaknya protein itu diserap tubuh. 4. Papain bisa memecah protein menjadi arginin. Senyawa arginin merupakan salah satu asam amino esensial yang dalam kondisi normal tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa diperoleh melalui makanan seperti telur dan ragi. Namun bila enzim papain terlibat dalam proses pencerbaan protein, secara alami sebagian protein dapat diubah menjadi arginin. Proses pembentukan arginin dengan papain ini turut mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HSG), sebab arginin merupakan salah satu sarat wajib dalam pembentukan HGH. Nah, HGH inilah yang membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh. Informasi penting lain, uji laboratorium menunjukkan arginin berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara. 5. Papain juga dapat memecah makanan yang mengandung protein hingga terbentuk berbagai senyawa asam amino yang bersifat autointoxicating atau otomatis menghilangkan terbentuknya substansi yang tidak diinginkan akibat pencernaan yang tidak sempurna. Tekanan darah tinggi, susah buang air besar, radang sendi, epilepsi dan kencing manis merupakan penyakit-penyakit yang muncul karena proses pencernaan makanan yang tidak sempurna. Papain tidak selalu dapat mencegahnya, namun setidaknya dapat meminimalkan efek negatif yang muncul. Yang jelas papain dapat membantu mewujudkan proses pencenaan makanan yang lebih baik.
  • 17. 6. Papain berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun tubuh. Dengan cara ini sistem kekebalan tubuh dapat ditingkatkan. Selain itu, kandungan asam amino, phenylalanine, tyrosine, dan glycine pada buah pepaya yang mentah dilaporkan bermanfaat mengobati penderita anemia sel sabit. Bagi wanita hamil, berhati-hatilah, sebab buah mentah bisa bersifat abortifacient (menggugurkan kandungan). Biji pepaya berkhasiat emmenagogue (memperlancar haid), vermifuge (pembasmi cacing), mengobati iritasi, antifertilitas, sehingga baik sebagai alat KB alami untuk pria. Ekstrak buah dan biji pepaya memiliki aktivitas bactericidal (pembasmi bakteri) melawan bakteri: Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Shigella flexneri. Biji dan daging buah pepaya juga bersifat penghambat pertumbuhan bakteri (bacteriostatic), seperti: Bacillus subtilis, Enterobacter cloacae, Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, Proteus vulgaris, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae dengan metode agar cup plate. Bunga pepaya untuk terapi sakit kuning (jaundice) dan melancarkan haid. Untuk terapi demam berdarah dengue, ambillah daun pepaya jantan (pepaya gandul). Kulit batang pepaya bermanfaat untuk terapi penyakit menular seksual, sakit kuning, nyeri gigi, antijamur, dan antiperdarahan. Akar pepaya berkhasiat untuk peluruh kencing, mencegah perdarahan yang tidak teratur dari rahim, antijamur. Getah pepaya dan fluconazole memiliki aksi sinergis dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Protein pada getah pepaya bertanggung
  • 18. jawab terhadap aksi antijamur dan konsentrasi protein minimum untuk memproduksi penghambatan total dilaporkan sekitar 138 mg/ml. Telah dilaporkan pula penggunaan enzim proteolytic dari pepaya untuk bedah plastik hidung. Selain itu, fraksi protein pepaya mengandung RIPs like protein yang dapat menginduksi proses apoptosis (kematian sel) dengan meningkatkan kadar p53 dan menurunkan kadar protein Bcl-2, sehingga pepaya efektif melawan kanker payudara. E. Syarat Tumbuh Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) 1. Angin diperlukan untuk penyerbukan bunga. Angin yang tidak terlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman. 2. Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000- 2000 mm/tahun. 3. Suhu udara optimum 22-26 oC. 4. Kelembaban udara sekitar 40%. F. Tinjauan Umum Kacang Kedelai Kedelai (Glycine max L.) termasuk dalam famili polongpolongan (Leguminoceae), sub famili Papilionaceae, dan genus Glycine adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati
  • 19. dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910. Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam). G. max merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik seperti RRC dan Jepang selatan, sementara G. soja merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara. Tanaman ini telah menyebar ke Jepang, Korea, Asia Tenggara dan Indonesia. Beberapa kultivar kedelai putih budidaya di Indonesia, di antaranya adalah ‘Ringgit’, ‘Orba’, ‘Lokon’, ‘Darros’, dan ‘Wilis’. “Edamame” adalah sejenis kedelai berbiji besar berwarna hijau yang belum lama dikenal di Indonesia dan berasal dari Jepang. Pada umumnya, biji kedelai berbentuk bulat atau lonjong agak memanjang dengan warna kuning, coklat, coklat kehijauan, atau kehitaman (Liu, 1997). Bagian utamanya yaitu keping biji atau kotiledon (90%) dan kulit biji atau hull (8%), sedangkan bagian minornya yaitu hipokotil dan plumul (2%). Senyawa- senyawa nutrisi seperti lemak, karbohidrat, dan protein kedelai tersimpan pada bagian kotiledon. Berdasarkan berat basah, kedelai mengandung 40% protein, 35% karbohidrat, 20% lemak, dan 4.9% abu (Liu, 1997). Komposisi nutrisi yang terkandung dalam kacang kedelai berbeda-beda tergantung dari varietas, letak geografis, serta kondisi lingkungan seperti temperatur udara dan musim. Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen padi.
  • 20. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada lubang- lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm. Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi “starter” bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum untuk membantu pertumbuhan tanaman. Penugalan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang mengabaikan untuk menghemat biaya. Sebagian besar protein kedelai termasuk dalam golongan globulin, yaitu jenis protein yang dapat larut dalam larutan garam. Globulin terbagi menjadi dua kelompok, yaitu legumin dan vicilin. Kelarutan globulin sangat dipengaruhi oleh pH. Kelarutan minimumnya yaitu saat kondisi asamnya mencapai daerah isoelektrik. Daerah ini berada pada kisaran pH 4.2 - 4.6. Pada keadaan ini, protein globulin akan menggumpal. Kedelai kaya akan asam amino lisin, namun hanya sedikit terdapat asam amino metionin dan sistin (Shurtleff dan Aoyagi, 1984). Karbohidrat yang terdapat pada kedelai sebagian besar merupakan jenis disakarida dan oligosakarida, yaitu 2.5–8.2% sukrosa, 0.1–0.9% raffinosa, dan 1.4–4.1% stakhiosa. Adanya oligosakarida seperti raffinosa dan stakhiosa menyebabkan terjadinya penimbunan gas-gas pada lambung (flatulensi) pada manusia apabila mengkonsumsi kacang kedelai atau produk olahannya (Liu, 1997).
  • 21. Lemak pada kedelai terdapat dalam jumlah sekitar 17-20%. Minyak kedelai kasar pada umumnya mengandung 96% trigliserida, 2% fosfolipida, 0.5% asam lemak bebas, 1.6% senyawa tak tersabunkan, dan sejumlah kecil pigmen karotenoid. Senyawa tak tersabunkan tersebut terdiri dari tokoferol, fitosterol, dan hidrokarbon (Liu, 1997). G. Produk Olahan Kedelai Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Cina. Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi Indonesia. Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya memiliki bintil pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar protein tinggi sehingga tanamannya digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak. Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. Olahan biji dapat dibuat menjadi: tahu (tofu), bermacam-macam saus penyedap (salah satunya kecap, yang aslinya dibuat dari kedelai hitam), tempe, susu kedelai (baik bagi orang yang
  • 22. sensitif laktosa), tepung kedelai, minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel, taosi, tauco dan kecap. H. Susu Kedelai Susu kedelai merupakan minuman hasil olahan kedelai yang telah lama populer sebagai pengganti susu sapi segar. Susu kedelai tergolong jenis susu imitasi karena bahan bakunya yang berasal dari bahan nabati. Namun, kandungan nutrisinya yang tinggi sangat baik bagi tubuh terutama dalam hal asupan protein. Pada dasarnya, susu kedelai adalah hasil ekstraksi kedelai oleh air, dimana penampakan dan komposisinya sangat mendekati susu sapi. Pembuatan susu kedelai dapat menggunakan teknologi dengan peralatan yang sederhana maupun modern dengan peralatan yang canggih. Secara tradisional, susu kedelai biasanya dibuat dengan cara menggiling biji kedelai yang telah direndam dalam air kemudian disaring untuk mendapatkan filtratnya. Pada teknologi yang modern, susu kedelai disajikan dalam bentuk bubuk melalui metode pengeringan semprot (spray drying) sehingga dapat meningkatkan masa simpan produk. Menurut Shurtleff dan Aoyagi (1984), terdapat beberapa metode dasar pembuatan susu kedelai yang telah umum digunakan, yaitu metode tradisional dan tradisional termodifikasi, metode defatted soy meal, metode isolat atau konsentrat, ekstruder, dan metode whole bean. Dalam penelitian ini, ekstraksi susu kedelai dilakukan dengan metode whole bean dimana seluruh biji kedelai yang telah direndam, kulitnya dikelupas (dehulling), dan digiling dengan air panas (hot grinding). Sebagai susu imitasi, susu kedelai memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik karena mendekati kandungan nutrisi pada susu sapi. Kandungan protein yang
  • 23. terdapat pada susu kedelai umumnya lebih tinggi dibanding kadar protein pada susu sapi, yaitu sekitar 3.2-3.6 % (Haytowitz dan Matthews, 1989). Jenis karbohidrat pada kedelai sebagian besar terdiri dari disakarida dan oligosakarida. Oligosakarida penyebab flatulensi pada susu kedelai dapat dikurangi melalui proses pengolahan yang sesuai, misalnya dengan perendaman dan pemblansiran (Shurtleff dan Aoyagi, 1984). Kadar lemak pada susu kedelai lebih rendah dibanding susu sapi karena susu kedelai berasal dari tanaman, sedangkan susu sapi berasal dari binatang mamalia yang memiliki kelenjar susu. Lemak pada susu kedelai merupakan lemak nabati yang biasa disebut fitosterol. I. Manfaat Kedelai Dari kandungan gizinya, kedelai merupakan makanan yang sarat akan manfaat, seperti sumber protein, lemak, vitamin, mineral, juga merupakan serat yang paling baik. Tak hanya itu, susunan asam amino pada kedelai lebih lengkap dan seimbang dibanding kacang lainnya. Kandungan proteinnya setara dengan protein hewani dari daging, susu, dan telur. Hingga 25 persen kandungan lemak tak jenuhnya yang bisa mencegah mengerasnya pembuluh nadi. Alhasil, kedelai sangat berkhasiat bagi pertumbuhan dan menjaga sel-sel tubuh. Adapun manfaat susu kedelai yang harus kita ketahui antara lain: 1. Minuman untuk Vegetarian Vegetarian adalah orang yang menganut pola makan berpantang daging, termasuk produk pangan lainnya yang berasal dari hewan seoerti telur , susu serta hasil olahannya. Namun pada kenyataannya para vegetarianpun sangat membutuhkan sumber gizi hewani-yang merupakan sumber gizi tinggi bagi
  • 24. pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Bagi vegetarian, susu kedelai dapat disajikan sebagai minuman utama. Selain enak dan menyegarkan, nilai gizinya tidak kalah dengan susu sapi. Susu kedelai merupakan minuman sumber vitamin (B1,B2,B6, dan provitamin A), sumber mineral (Kalsium, Magnesium, Selenium, Fosfor), sumber Karbohidrat, sumber Protein, dan sumber Lemak). 2. Mengurangi Kadar Kolesterol Darah. Didalam tubuh kolesterol akan bergabung dengan protein, membentuk senyawa yang disebut Lipoprotein; yang terdiri dari dua jenis yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). LDL dikenal sebagai Kolesterol Jahat, karena sering memicu penumpukan plak kolesterol didinding arteri. Sementera HDL dikenal sebagai Kolesterol Baik, karena berfungsi membersihkan kolesterol di dinding arteri dan membawanya kembali kehati tempat kolesterol dipecah dan dikeluakan. Susu Kedelai mampu menghalau kolesterol jahat (LDL), karena susu kedelai mengandung Lesitin; yang bersifat mengemulsi (melarutkan) kolesterol dalam darah, sehingga tidak ada lagi penyempitan dan penyumbatan. Khasiat lesitin ini telah diteliti oleh Dr. Edward dan dipublikasikan dalam Biocontrol News and Information, Discover & Science News. Selain Lesitin; Zat Gizi lain yang dapat menggempur kolesterol adalah Isoflavon yang berfungsi sebagai antioksidan dan mampu meningkatkan HDL. Penelitian olah America Heart Association menunjukkan konsumsi Susu Kedelai selama tiga bulan mampu meningkatkan HDL rata-rata 4,7 %. 3. Mencegah Arteriosklerosis, Hipertensi, Jantung Koroner, dan Stroke. Selain Lesitin dan Isoflavon, susu kedelai juga mengandung Vitamin E (Tokoferol) yang juga dapat membantu mencegah terjadinya Penyakit Jantung
  • 25. Koroner dan Stroke. Vitamin E ini juga mampu mencegah Teroksidasinya kolesterol LDL; sehingga tidak menimbulkan Plak yang menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah arteri, dan meremajakan kembali arteri yang sudah tua, sehingga lebih elastis dan menghindari terjadinya Arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Penelitian pada Harvard University; menunjukkan mereka yang memperoleh Vitamin E 200 I.U/ hari; risiko mendapat gangguan kardiovaskular berat menurun sebesar 34 %. Kandungan asam Folat dan Vitamin B6 dalam susu kedelai juga dapat mencegah penyakit jantung. Untungnya lagi Susu kedelai mengandung mineral Magnesium yang mampu mengatur tekanan darah seseorang. Tidak hanya itu, hasil penilitian Jery L. Nadler dari City of Hope Medical Center – California; menyebutkan Magnesium mampu menghambat pelepasan Tromboksan – yaitu suatu zat yang membuat Trombosit (kepingan darah) menjadi lebih lengket dan mudah membentuk gumpalan, sehingga mampu mencegah naiknya tekanan darah sekaligus mencegah stroke dan gangguan jantung. 4. Mencegah Diabetes Melitus Diabetes Melitus muncul karena tubuh kekurangan Insulin; yang mengakibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, air, dan elektrolit. Susu kedelai yang mengandung Asam Amino Glisin dan Asam Amino Arginin mampu menjaga keseimbangan Hormon Insulin. Selain itu, protein dalam susu kedelai lebih mudah diterima organ ginjal dibandingkan dengan protein hewani. Karena itu Susu Kedelai baik dikonsumsi oleh penderita Diabetes Melitus. 5. Mencegah Migraine
  • 26. Migraine dikenal juga dengan sakit kepala sebelah yang berulang dan bersifat idiopatik (timbul dengan sendirinya tanpa diketahui penyebabnya); serta bersifat kambuhan. Penyakit ini lebih banyak menyerang wanita disbanding pria (3 : 1). Faktor utamanya adalah adanya siklus hormonal pada wanita. Dengan sifatnya yang idiopatik migraine sangat berkaitan dengan perubahan biokimiawi. Mengkonsumsi susu kedelai secara teratur dapat mencegah dan meredakan migraine; terutama yang disebabkan oleh deffisiensi zat gizi. Hal ini disebabkan karena Susu Kedelai merupakan sumber Vitamin B-Complek (kecuali B12), Mineral, (terutama Kalium), dan Asam Amino (terutama Lisin) dengan jumlah cukup tinggi. 6. Minuman Anti Kanker. Apakah anda pernah mendengar atau melihat iklan susu yang mampu mencegah kanker? Susu tersebut adalah Soymilk alias Susu Kedelai. Karena Susu Kedelai merupakan salah satu minuman kesehatan sumber mineral, selenium, Vitamin E, Isoflavon, dan Asam Amino Triptopan. Untuk mengatasi paparan radikal bebas pemicu, kanker diperlukan zat atau senyawa yang berfungsi sebagai anti-oksidan . Selain Selenium, anti-oksidan pada Susu Kedelai adalah Vitamin E dan Genistein, yang secara sinergis mampu menghalau kanker. 7. Mencegah Penuaan Dini (Anti Aging). Bagi setiap orang; memjadi tua adalah sebuah kepastian yang sebenarnya tidak perlu ditakutkan. Salah satu cara yang diyakini paling ampuh menangkal penuaan dini adalah dengan mengandalkan Anti Oksidan yang bersumber dari makanan atau minuman. Mengkonsumsi makanan atau minuman sumber anti- oksidan merupakan pilihan bijak, sekaligus pilihan tepat untuk mengatasi penuaan
  • 27. dini. Anti oksidan umumnya berasal dari golongan vitamin dan mineral; diantaranya vitamin B, E, C, Beta-Karoten, Chromium, Selenium, Kalsium, Tembaga, Magnesium, dan Isoflavon. Susu Kedelai layak dimasukkan kedalam daftar menu diet Anda, agar Anda tetap awet muda. Susu Kedelai mengandung berbagai zat senyawa Anti Aging (menghambat penuaan dini). J. Pengajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1. Metode Pengajaran Pada tahap belajar mengajar terdapat bermacam-macam metode pengajaran yang mana antara satu dengan yang lainnya mempunyai metode mana yang paling tepat untuk menampaikan materi pelajaran sehubungan dengan hal tersebut pengajaran hasil penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Palembang dengan menggunakan metode demontrasi. Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Ign. S. Ulih Bukit Karo Karo adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai dan mengembangkannya. Di dalam lembaga pendidikan, orang lain yang disebut adalah murid/ siswa, dan mahasiswa, yang dalam proses belajar agar dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan pelajaran itu, maka cara-cara mengajar serta cara belajar haruslah setepat-tepatnya dan seefisien serta seefektif mungkin. Dari uraian diatas jelaslah bahwa metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
  • 28. 2. Pengertian Metode Demonstrasi Metode demontrasi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam metode demontrasi cara penyajian pengajarannya dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang disertai dengan penjelasan lisan. Dengan menggunakan metode demontrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna (Djamarah 2006:90) Dengan menggunakan metode demontrasi siswa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses bekerja sesuatu, proses membuat sesuatu, komponen-komponen yang membentuk sesuatu dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu (Djamarah, 2006:91). Penggunaan metode demontrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar dikelas. Keuntungan yang diperoleh ialah dengan menggunakan metode demontrasi adalah dapat membuat siswa dirangsang untuk aktif, proses pengajaran lebih menarik, muda dipahami, dan membuat pelajaran menjadi lebih jelas (Djamarah, 2006:91). 3. Evaluasi / Penilaian Evaluasi merupakan bagian mutlak dan pengajaran, dan sebagai unsur integral di dalam organisasi belajar yang wajar. Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Evaluasi juga sebagai suatu alat untuk mendapatkan hasil-hasil
  • 29. pelajaran yang dicapai oleh siswa dan untuk memberikan laporan untuk siswa itu sendiri dan orang tuanya (Slameto, 2010: 51). Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dalam proses belajar, mengajar, menempatkan tingkat keaktifan pengajaran dan kegiatan belajar mengajar serta memberi hasil kemajuan. Menurut Departemen Pendidikan Nasional dalam Wati (2011:20) bentuk- bentuk evaluasi atau penilaian dikategorikan menjadi dua yaitu tes dan non tes. Bentuk penilaian tes meliputi pilihan ganda, uraian objektif, jawaban singkat dan menjodohkan benar-salah. Dalam penelitian ini bentuk pilihan yang digunakan adalah tes yang berbentuk pilihan ganda. Penilaian dalam penelitian ini menggunakan soal-soal yang dibuat berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal. Bentuk pilihan ganda dapat dipakai untuk menguji penguasaan dan pemahaman, sampai pada tingkat berpikir tinggi, seperti aplikasi, analisis, dan evaluasi. Pelaksanaan penilaian atas evaluasi dilaksanakan meliputi tes awal dan tes akhir. Tes awal diadakan sebelum pengajaran dimulai, sedangkan tes akhir diadakan setelah siswa selesai mengikuti pelajaran. Tes awal berfungsi untuk menilai kemampuan siswa mengenai materi pelajaran sebelum pengajaran diberikan, sedangkan tes akhir untuk menilai kemampuan siswa mengenai materi pelajaran sesudah pengajaran diberikan.
  • 30. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga membentuk perlakuan pola penempatan dan pemasukan data berdasarkan perlakuan dan ulangan sebagai berikut: Tabel 3.1 Perlakuan dan Ulangan Tentang Pengaruh Ekstrak Buah Pepaya Terhadap Mutu Susu Kedelai Perlakuan Ulangan 1 2 3 P0 P0.1 P0.2 P0.3 P1 P1.1 P1.2 P1.3 P2 P2.1 P2.2 P2.3 P3 P3.1 P3.2 P3.3 P4 P4.1 P4.2 P4.3 P5 P5.1 P5.2 P5.3 P6 P6.1 P6.2 P6.3 P7 P7.1 P7.2 P7.3 P8 P8.1 P8.2 P8.3 P9 P9.1 P9.2 P9.3 Keterangan: P0: Susu Kedelai 100 % P1:1% ( 1gram Ekstrak Buah Pepaya ) P2: 2 % ( 2 gram Ekstrak Buah Pepaya ) P3: 3 % ( 3 gram Ekstrak Buah Pepaya ) P4: 4 % ( 4 gram Ekstrak Buah Pepaya ) P5: 5 % ( 5 gram Ekstrak Buah Pepaya ) P6: 6 % ( 6 gram Ekstrak Buah Pepaya ) P7: 7 % ( 7 gram Ekstrak Buah Pepaya ) P8: 8 % ( 8 gram Ekstrak Buah Pepaya )
  • 31. P9: 9 % ( 9 gram Ekstrak Buah Pepaya ) B. Subjek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian yang menjadi sampel sebagai berikut: 1. Buah Pepaya (Carica Papaya L.) dan Kacang Kedelai (Glycine max L.) yang di beli di pasar Tangga Buntung, di kelurahan 36 ilir, Palembang. 2. Siswa kelas XI SMA Negeri 12 Palembang tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 40 orang siswa. C. Instrumen Penelitian 1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera, pisau, baskom plastik, kain saring atau kain blacu, sendok, panic atau kuali, blender, kompor, gelas ukur, erlenmeyer, timbangan analitik, destilasi vakum, thermometer, labu leher dua, botol labu, alat penguji cita rasa dan alat-alat analisis kimia lainnya. 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak buah pepaya (Carica papaya L.), kacang kedelai (Glycine max L.), air hangat dan air dingin. D. Pengumpulan Data 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret bertempat di Laboratorium fakultas Pertanian UMP. 2. Pembuatan Ekstrak Buah Pepaya (Carica papaya L.)
  • 32. Adapun cara kerja yang dilakukan dalam proses pembuatan ekstrak buah pepaya (Carica papaya L.) dan susu kedelai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Buah pepaya di Ekstrak menggunakan alat ekstraksi (ekstraktor), berupa statif, termometer, labu leher tiga atau dua, pemanas air dan pengaduk magnet. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan ekstrak buah papaya, yaitu di awali dengan mengambil buah papaya yang sudah masak. Kemudian sampel buah pepaya yang dirajang kecil atau halus tersebut dimasukkan kedalam kertas saring. Kertas saring tersebut dimasukkan ke dalam soxchlet. Hasil ekstraksi buah pepaya tersebut kemudian diambil untuk dibuat kosentrasi yang divariasikan mulai dari 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9% yang kesemuanya berjumlah 9 variabel. 3. Susu Kedelai Susu kedelai disortasi dan pencucian biji kedelai sortasi dilakukan untuk membuang benda asing /kotoran, dan biji kedelai yang rusak. Biji kedelai dicuci dengan air mengalir beberapa kali sampai air bekas cucian bening dan kedelai nampak bersih. Pencucian sebelum perendaman dapat mengurangi jumlah bakteri yang ada pada biji kedelai. Bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian cuci hingga bersih. Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, lalu rendam dalam air bersih selama kira-kira 12 jam. Cuci sampai kulit arinya terkelupas. Hancurkan dengan blender. Kemudian campur kedelai yang sudah halus dengan air panas. Aduk-aduk campuran sampai rata. Setelah itu, saring campuran dengan kain saring, sehingga diperoleh larutan susu kedelai dan selanjutnya dilakukan analisa uji organoleptik dan uji kimia.
  • 33. 4. Analisis Kandungan Kimia a. Kadar Air Menurut Sudarmadji dalam Wati (2011: 25) kadar air dapat ditetapkan dengan menggunakan metode pemanasan. Cara kerjanya : a) Timbang sampel sebanyak 2 gram dengan menggunakan cawan porselin yang telah diketahui beratnya. b) Kemudian keringkan dalam oven pada suhu 105 C selama 3 jam. c) Kemudian dinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Perlakuan ini diulang sampai tercapai bobot tetap. Kadar air dihitung dengan rumus : Kadar air % = %100 A)-(B A)-)(CA-(B x Keterangan : A= Berat cawan porselin kosong B= Berat cawan porselin + sampel sebelum dipanaskan C= Berat cawan porselin + sampel setelah pemanasan b. Kadar Karbohidrat Menurut Farzaiz, dkk dalam Wati (2011: 25) Cara kerjanya : a) Timbang contoh sebanyak 2 gram dalam labu ukur takar 100ml + aquades 50ml + ekstrak buah pepaya (Carica papaya L.) b) Saring sampel dalam labu takar 250ml dan encerkan dengan aquades sampai tanda batas 250ml.
  • 34. c) Ambil 50 ml fitrat dan dimasukkan ke dalam Erlemenyer 250ml + aquades 50ml + ekstrak buah pepaya 30% sebanyak 10ml. d) Panaskan pada pemanas air dengan suhu 60 °C - 70 °C selama 10 menit dan segera di dinginkan sampai suhu 20 °C. e) Beri ekstrak buah pepaya dan encerkan sampai batas 250 ml. f) Ambil 25 ml bahan + 25ml luff school, kemudian panaskan dengan pendingin balik 2 menit harus mendidih dan pertahankan selama10 menit lalu segera dinginkan. g) Tambahkan KI 20% sebanyak 7,5 ml – 15 ml + ekstrak buah pepaya 26,5% sebanyak 25 ml. h) Titrasi dengan thiosulfat hingga berubah warna putih susu. i) Buat blangko (tanpa sampel 25ml + 25ml luff school) kerjakan sama dengan diatas. Perhitungan dengan menggunakan rumus : KH% = 100%x 1000Wx Fpxsampel)titrasiml-blanko(mlgramMl c. Uji Organoleptik Uji organoleptik yang dilakukan terhadap warna, rasa, dan bau dengan menggunakan metode hedonik test atau uji tingkat kesukaan panelis (Soekarno, 1985). Pada pengujian ini panelis yang digunakan sebanyak 20 orang, contoh yang disajikan diberi kode angka, setiap pengamatan diberi nilai antara 1-6, dengan skor yang terbaik atau memeilih derajat kesukaan yang tinggi. Sedangkan untuk kerenyahan, menurut Kartika et al. (1999) tingkat kerenyahan terhadap contoh yang disajikan. Adapun contoh formulir yang digunakan dalam pengujian organoleptik terhadap rasa, warna, bau pada susu kedelai.
  • 35. 5. Pengumpulan Data Pengajaran Pengumpulan data pengajaran dilaksanakan dengan mengadakan evaluasi yaitu tes awal dan tes akhir, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa sebelum dan sesudah proses belajar mengajar. Tes awal berlangsung selama 15 menit digunakan untuk memberikan rangsangan bagi siswa untuk mengenal materi yang akan diajarkan. Tes akhir berlangsung 15 menit digunakan untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi yang diajarkan. Evaluasi pengajaran dilakukan secara tertulis yang berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Rentang angka yang digunakan 0-10. E. Analisis Data 1. Analisis Data Penelitian Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam untuk menentukan apakah ada pengaruh perlakuan terhadap perubahan yang diamati, maka digunakan Uji F yaitu dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel. Daftar analisis keragaman Rancangan Acak Lenkap (RAL) Faktorial dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Analisis Keragaman Rancangan Acak Lengkap (RAL)
  • 36. Sumber keragama n Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F hitung F table 5% 1% Perlakuan Galat t-1= V1 (rt-1)-(t-1)= V2 JKH JKG JKH/V1 JKG/V2 KTH/KTG* F(V1, V2) Total rt-1 JKT Sumber: Hanafiah, (2009 : 38) Keterangan: DB : Derajat Bebas JKG : Jumlah Kuadrat Galat JKT : Jumlah Kuadrat Total KTG : Kuadrat Tengah Galat Untuk mengetahui apakah perlakuan berpengaruh terhadap perubahan yang diamati, maka digunakan Uji F yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel 5% dan 1% maka: a. Jika, F hitung  F tabel 0,05, dinyatakan tidak perpengaruh nyata (diberi tanda ns) b. Jika, 0,05  Fhitung  F tabel 0,01, dinyatakan perpengaruh nyata (diberi tanda *) c. Jika Fhitung  F 0,01, dinyatakan sangat perpengaruh nyata (diberi simbol **) Untuk melihat ketelitian dari suatu ahasil penelitian dilakukan pengujian koefesiensi keragaman (KK), dengan rumus:
  • 37. KK = √ 𝐾𝑇𝐺 𝑋̅ x 100% Keterangan: √ 𝐾𝑇𝐺 = Kuadrat Tengan Galat X = Nilai Rata-rata hasil Pengamatan a. Uji Beda Nyata Jujur Hasil analisis keragaman dapat diketahui apakah ada perbedaan nyata atau tidak nyata antara perlakuan yang dicoba. Kemudian untuk melihat perbedaan antar perlakuan, maka pengujian dilakukan dengan Uji BNJ (Beda Nyata Jujur) dengan rumus sebagai berikut: Keterangan:  : Taraf Nyata KTG : Kuadrat Tengah Galat r : Ulangan b. Analisis Uji Friedman conover Untuk data hasil organoleptik dianalisis secara statistik non parametrik, menggunakan uji Friedman Conover. Menurut Conover bahwa setelah semua angka hasil percobaan diberi “Pangkat” kemudian masing-masing pangkat tersebut dipangkat dua hasilnya dijumlahkan dengan rumus sebagai berikut:
  • 38. Keterangan: A = Jumlah Pangkat Dua P = Pangkat Kemudian dihitung “Jumlah Pangkat dengan Perlakuan” (B) yaitu: B = (1/n). R2 j Keterangan; B = Jumlah Pangkat dari Perlakuan n = Jumlah Panelis R2J = Jumlah masing-masing Perlakuan yang di Pangkat duakan Selanjutnya dihitung titik nilai T kritik: T = (n-1) Keterangan: T = Nilai Kritik K = Perlakuan A = Jumlah Pangkat Dua B = Jumlah Pangkat Dua Perlakuan n = Jumlah Panelis 2. Analisis Data Pengajaran Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji t sehingga dilihat bagaimana peranan metode demontrasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan cara membandingkan nilai pretest dan posttest dengan menggunakan perangkat lunak program SPSS (Statictical Product and Service Solution) Versi 17. DAFTAR RUJUKAN Admin. 2009. 10 Khasiat Susu Kedelai yang Harus Anda Ketahui. (online),
  • 39. (http://cintaherbal.wordpress.com/2009/09/13/10-khasiat-susu-kedelai- yang harus-anda-ketahui/, diakses tanggal 29 Nopember 2012). Anurogo, Dito. 2011. Pesona Pepaya si Penakluk Penyakit, (online), (http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2011/01/01/pesona-pepaya-si- penakluk-penyakit, diakses tanggal 01 Desembar 2012). Baga Kalie, Muehd. 1996. Bertanam Pepaya. Jakarta: Penebar Swadaya. Rahayu, Astri. 2011. Pengaruh Ekstrak Buah Pepaya (Carica Pepaya L.) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi. Skripsi tidak dipublikasikan. Palembang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Sari, Nurul Kartika. 2007. Pengembangan Produk Minuman Fermentasi Susu KEDELAI (Soygurt) dengan Penambahan Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) Di PT. Fajar Taurus Jakarta Timur. (online), (http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/33011/F07nks.pdf ?sequence=1, diakses tanggal 29 Nopember 2012). Sidiq, Basir Annas. 2011. 7 manfaat buah pepaya. (online), (http://sibukforever.blogspot.com/2011/04/7-manfaat-buah-pepaya.html, diakses tanggal 01 Desember 2012). http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/KOMPOSISI%20DAN%20NUTRISI %20PADA%20SUSU%20KEDELAI.pdf http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/10741/Cover_2006ksy.pdf ?sequence=4