ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
MediaSosialMyanmar
1. PERAN MEDIA SOSIAL DI
MYANMAR PASCA
KUDETA
Ismail Fahmi, Ph.D.
Director Media Kernels Indonesia (Drone Emprit)
Lecturer at the University of Islam Indonesia
Ismail.fahmi@gmail.com
DISKUSI HRWG
8 MARET 2021
HUMAN RIGHTS
WORKING GROUP
2. 2
1992 – 1997 S1, Teknik Elektro, ITB
2003 – 2004 S2, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2004 – 2009 S3, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2000 – 2003 Inisiator IndonesiaDLN (Digital Library Network pertama di Indonesia)
Mengembangkan Ganesha Digital Library (GDL)
Mendirikan Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB
Membangun Digital Library ITB
2009 – Sekarang Engineer di Weborama, Perusahaan berbasis big data (Paris/Amsterdam)
2014 – Sekarang Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Drone Emprit Company
2015 – Sekarang Konsultan Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch
2017 – Sekarang Dosen Tetap Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia
Ismail Fahmi, Ph.D.
Ismail.fahmi@gmail.com
Lahir: Bojonegoro, 1974
Founder Media Kernels Indonesia
3. GOAL
• Memahami situasi Myanmar pasca kudeta khususnya wacana apa yang
berkembang di media sosial, penting untuk melihat aktor, peran, dan
implikasinya terhadap apa yang terjadi di lapangan untuk mendukung
demokrasi dan kecaman terhadap junta, untuk mengakhiri kudetanya.
• Dan, apa-apa saja reaksi sebaliknya.
3
4. METODE
• Analisis media sosial Twitter menggunakan Drone Emprit.
• Keyword yang digunakan:
• #WhatsHappeningInMyanmar AND Indonesia
• #WhatsHappeningInMyanmar
4
20. KESIMPULAN
• Berita dari Reuters bahwa Indonesia akan mendukung Militer Myanmar
untuk melaksanakan pemilihan ulang yang adil telah menimbulkan protes
dan demo besar di Myanmar terhadap Indonesia.
• Simpul utama berita ini dan perkembangannya berpusat pada akun
TostevinM, editor Reuters untuk SEA. Dari peta SNA tampak begitu
besarnya pengaruh Tostevin dalam isu ini.
• Tren ini puncaknya terjadi saat publik Myanmar demo di depan kedutaan
Indonesia di Yangoon (24 Feb 2021), setelah itu trennya turun drastis.
• Netizen paling banyak terdeteksi dari Singapore, Myanmar, US, UK.
• Netizen dari Indonesia tak begitu tampak perannya dalam percakapan ini.
20
38. KESIMPULAN
• Tagar #WhatsHappeningInMyanmar sangat aktif digunakan sepanjang
krisis kudeta Militer Myanmar oleh netizen di seluruh dunia.
• Tagar lain yang digunakan adalah #MilkTeaAlliance, serta #[BlnTgl]Coup
yang berubah setiap hari sesuai dengan tanggal dan bulan masih
berlangsungnya kudeta.
• Netizen dari Myanmar sangat aktif menggunakan media sosial dalam
memberitakan kondisi pasca kudeta meski akses ke media sosial
dishutdown oleh militer. Mereka menggunakan VPN untuk menembus.
• Foto dan video tentang kondisi di lapangan setiap hari masih berhasil
dikirim ke media sosial oleh netizen Myanmar.
• Percakapan paling tinggi terdeteksi dari netizen Singapore, Myanmar, US,
UK.
• Netizen dari Indonesia tak terlalu tampak; atau mungkin mereka tidak
menggunakan tagar ini dalam setiap cuitannya sebagai dukungan
terhadap Myanmar.
38