SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
LIWA RAYAH: PANJI RASULULLAH SAW
(Untuk Pembicara Pertama)
Bagian ini menekankan pada dalil penggunaan liwa dan rayah, Serta menekankan bahwa liwa dan
rayah bukan visual baru bagi Nusantara.
A. Liwa Rayah di Era Nabi Muhammad Saw.
- Warna: hadits disampaikan Ibnu Abbas, “Rayah Rasulullah Saw. berwarna hitam, dan
liwa-nya berwarna putih.” Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Aisyah, Abu Hurairah,
Abdullah bin Buraidah, maupun Rasyid bin Saad.
- Tulisan: hadits disampaikan Abu Hurairah dan Ibnu Abbas, “Liwa Nabi Saw. tertulis laa
ilaaha illaa Allah Muhammad Rasul Allah.” Mahmud Abbas memperkirakan bahan yang
digunakan untuk menulis adalah arang hitam atau jelaga yang dicampur dengan getah
pohon.
- Bentuk: hadits disampaikan Bara bin al-Azib, “Bendera Rasulullah Saw. berwujud segi
empat.” Adapun ukuran rayah adalah sehasta kali sehasta (hasta adalah panjang lengan
bawah). Adapun liwa berukuran lebih besar. Bendera itu terbuat dari serban, dan ukuran
serban lebih dari sehasta kali sehasta.
- Penggunaan dalam peperangan: Liwa berada di dekat pemimpin tertinggi atau
wakilnya; rayah digunakan untuk komandan bagian. Dalam bahasa militer modern,
Abdul Qadim Zallum menyatakan, liwa untuk menandakan komandan resimen,
sedangkan rayah dibawa komandan batalion. Dengan demikian, pada sebuah peperangan
hanya terdapat sebuah liwa dan dimungkinkan ada beberapa rayah. Ini sesuai dengan
hadits yang disampaikan oleh Harits bin Hasan al-Bakri ketika Amir bin Ash baru datang
dari peperangan, “… saat itu terdapat rayah-rayah berwarna hitam…”.
- Kebanggaan pada panji Rasulullah: Membawa panji Islam adalah kebanggaan para
sahabat Nabi. Menjelang perang Khaibar, Rasulullah berkata, “Sungguh, aku akan
menyerahkan panji ini besok, kepada laki-laki yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.”
Malam itu, para sahabat tidak dapat tidur, memikirkan siapa di antara mereka yang akan
mendapatkannya.
- Mempertahankan panji Rasulullah: Sahabat Nabi mempertahankan panji Islam hingga
titik darah penghabisan. Semangat itu tergambarkan dalam peristiwa perang Muktah,
perang melawan Romawi. Awalnya, liwa dipegang oleh Zaid bin Haritsah hingga ia
tewas tertikam tombak musuh. Lalu, bendera itu diambil Ja‟far bin Abu Thalib. Sejurus
kemudian, prajurit Romawi mampu memenggal tangan kanannya yang digunakan untuk
mengibarkan liwa. Karena tidak ingin bendera itu terjatuh, Ja‟far memindahnya di tangan
kiri. Naas, prajurit Romawi kembali menebasnya. Ia tetap saja tidak mau melepaskan
bendera Islam, mendekapnya dengan lengan yang berlumuran darah. Melihat hal itu,
musuh membelah tubuh pemuda Arab berusia tiga puluh tahun itu. Sahabat Nabi yang
lain tidak membiarkan liwa tumbang. Setelah Ja‟far gugur bendera dikibarkan oleh
Abdullah bin Ruwahah. Malang, dia juga terbunuh. Akhirnya, bendera perang diambil
Tsabit bin Arqam lalu diserahkan kepada Khalid bin Walid yang diangkat sebagai
komandan pasukan baru. Dengan gesit panglima baru ini melompat ke kudanya,
mendekap bendera itu dan mencondongkan ke depan.
- Penggunaan di luar peperangan: Selain itu, bendera Islam tidak selalu digunakan untuk
perang, kadang digunakan saat Rasulullah memerintahkan sahabatnya menghukum orang
yang melanggar syariah. Ini sebagaimana hadits yang disampaikan Bara bin Azab. Suatu
2
ketika, dia bertemu pamannya yang tengah membawa bendera dan bertanya tentang
tujuannya. Pamannya menjawab, “Aku diutus Rasulullah Saw. untuk memenggal leher
seorang pria dan mengambil hartanya karena telah berzina dengan ibu tirinya.”
- Catatan 1: Penggunaan bendera putih dan hitam, tanpa tulisan syahadat, terekam dalam
film The Message yang disutradarai Mustapha Akkad; film yang diproduksi tahun 1997
ini mengisahkan perjalanan dakwah Nabi Muhammad.
Gambar1. Liwa dan rayah dalam film The Message
- Catatan: Philip K. Hitti dalam History of the Arabs menyatakan bahwa bendera Nabi
bergambar burung elang. Hal ini tidak tepat, karena burung elang, yang dalam bahasa
Arab disebut uqab, bukan gambar (tulisan) bendera Rasulullah tapi nama panjinya.
Menurut Ibnu Ishaq dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, bendera Nabi yang berwarna
hitam ini disebut al-uqab. Hal ini sesuai dengan hadits yang disampaikan Ibnu Asakir dari
Abu Hurairah, “Panji Rasulullah… diberi nama al-uqab.” Sebelum Islam, nama al-uqab
juga digunakan sebagai nama bendera suku Qurais. Penyamaan bendera dengan burung
memang biasa terjadi di Arab, misalnya, dalam syair jahiliyah disebutkan, ”Bendera
bagaikan bayangan burung yang beterbangan.”
B. Periode Khulafaur Rasyidin
- Penggunaan panji hitam pada masa Khulafaur Rasyidin tetap terjaga. Khalid bin Walid,
yang diangkat Abu Bakar sebagai panglima perang di Damaskus, membawa rayah.
Pejuang Islam yang mendapat gelar Pedang Allah ini juga mengibarkannya ketika
memerangi bani Hanifah dan nabi palsu Musailamah. Demikian juga, saat perang Jamal,
Ali membawa panji berwarna hitam.
- Peniruan terhadap bendera Nabi Muhammd pada masa ini selaras dengan semangat
Khulafaur Rasidin dalam menjaga nilai Islam secara murni. Ajaran Nabi Muhammad
Saw. diproyeksikan ke segala segi kehidupan. Maka, periode ini juga disebut sebagai
Khilafah 'ala minhajin nubuwwah atau „Khilafah yang menempuh metode kenabian‟.
Karen Armstrong, orientalis yang tinggal di London, menyebutnya sebagai, “Periode
pemerintahan yang sama formatifnya dengan Nabi.” []
3
C. Nusantara
- Model Rayah di Kesultanan Yogyakarta: Salah satu bendera pusaka Kesultanan
Yogyakarta berpola rayah. Warna hitam menjadi bagian dari namanya, yaitu Kanjeng
Kyai Tunggul Wulung. Dalam bahasa Jawa, tunggul berarti „bendera‟ dan wulung adalah
„hitam-kebiruan‟, sedangkan kanjeng kyai merujuk pada „benda yang dikeramatkan‟.
Kain bendera ini berasal dari kiswah atau pembungkus Ka‟bah. Salah satu tulisan yang
tertera adalah kalimat syahadat. Namun demikian, bendera ini memiliki fungsi yang jauh
berbeda dibandingkan dengan bendera Nabi, yaitu untuk mengusir wabah penyakit.
Bendera yang dimandikan setiap bulan Suro ini pernah diarak pada 1932 dan 1948 karena
tahun tersebut Yogyakarta terserang wabah.
Gambar2 Warna hitam pada bendera Kanjeng Kyai Tunggul Wulung dari Kesultanan Yogyakarta
- Pola Liwa Rayah di Bendera Kesultanan Cirebon: Kesultanan Cirebon didirikan pada
pertengahan abad ke-16 oleh Nurullah, ulama Aceh yang kelak dikenal dengan nama
Sunan Gunung jati. Benderanya yang berjuluk Macan Ali menampakkan kesamaan pola
dengan liwa dan rayah. Salah satunya berwarna dasar putih dengan tulisan hitam, bendera
yang lain berwarna dasar hitam dengan tulisan putih. Akan tetapi, bendera yang dibuat
dengan teknik batik ini tidak berisi tulisan kalimat syahadat.
4
Gambar3BenderaKesultanan Cirebon,
sepertikombinasiwarnaliwa
Gambar4 Bendera Kesultanan Cirebon, seperti
kombinasi warna rayah
- Syahadat pada bendera Kesultanan Bugis: Kalimat syahadat terdapat pada bendera
Kesultanan Bugis. Kalimat persaksian itu ditulis di seputar sisi bendera, mengelilingi
gambar orang mengendarai kuda bersayap.
Gambar5 Syahadat di sekeliling bendera Kesultanan Bugis
- Syahadat di bendera Aceh 1: Kalimat syahadat tanpa kalimat lain, namun dengan
gambar pedang, terdapat pada bendera Aceh yang kini disimpan di Museum Negeri Aceh.
Gambar6 Kalimat syahadat di bendera pasukan Aceh, kini tersimpan di Museum Negeri Aceh
- Pola Warna Liwa Rayah di Bendera Aceh: Ground berwarna keputih-putihan, dengan
tulisan berwarna hitam, digunakan pasukan Aceh saat pertempuran melawan Belanda di
Singkil dan Barus. Kombinasi warna yang hampir sama juga ada pada bendera Aceh yang
direbut Belanda di bawah pimpinan Jendral van Heutz pada pertempuran di BateeIlie 3
Februari 1901, bendera ini sekarang ada di Museum Negeri Banda Aceh.
5
Gambar7 Bendera Pasukan Aceh dengan ground
keputih-putihan dan tulisan hitam
Gambar8 Bendera Pasukan Aceh dengan ground
keputih-putihan dan tulisan hitam
6
- Rayah di zaman Jepang: Bendera bertuliskan kalimat syahadat pernah digunakan untuk
selubung podium di Masjid Kwitang Jakarta tanggal 24 April 1943. Ketika itu, Abdul
Muniam Inada, seorang Muslim dari Jepang, berceramah dalam rangka mencari
dukungan Perang Asia Timur Raya.
Gambar9 Podium berselubung bendera dengan kalimat syahadat di Masjid Kwitang Jakarta, 24 April 1943

More Related Content

What's hot

3.4 mukjizat para rasul
3.4 mukjizat para rasul3.4 mukjizat para rasul
3.4 mukjizat para rasulwk_aiman
 
Konsep istiqamah ags 2
Konsep istiqamah ags 2Konsep istiqamah ags 2
Konsep istiqamah ags 2Abdul Ghani
 
Kaedah Tangani Histeria & Santau
Kaedah Tangani Histeria & SantauKaedah Tangani Histeria & Santau
Kaedah Tangani Histeria & SantauRasyadan Hussin
 
Assignment CTU151-Zaman Kerajaan Uthmaniyyah
Assignment CTU151-Zaman Kerajaan UthmaniyyahAssignment CTU151-Zaman Kerajaan Uthmaniyyah
Assignment CTU151-Zaman Kerajaan UthmaniyyahUniversity Of Dungun
 
Aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah
Aqidah Ahli Sunnah Wal JamaahAqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah
Aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaahmuzani anh
 
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)Anas Wibowo
 
Perbincangan Isu-isu Sembelihan Dari Segi Hukum (Fiqh Ibadah)
Perbincangan Isu-isu Sembelihan Dari Segi Hukum (Fiqh Ibadah)Perbincangan Isu-isu Sembelihan Dari Segi Hukum (Fiqh Ibadah)
Perbincangan Isu-isu Sembelihan Dari Segi Hukum (Fiqh Ibadah)Norizan Hassan
 
Hak waris zul arham
Hak waris zul arhamHak waris zul arham
Hak waris zul arhamsitikholiyah
 
Istiqomah dalam beragama
Istiqomah dalam beragamaIstiqomah dalam beragama
Istiqomah dalam beragamaMuhammad Arif
 
Pengaruh Israiliyyat dalam kitab tafsir jawi di Nusantara
Pengaruh Israiliyyat dalam kitab tafsir jawi di NusantaraPengaruh Israiliyyat dalam kitab tafsir jawi di Nusantara
Pengaruh Israiliyyat dalam kitab tafsir jawi di NusantaraNurul Farhana
 

What's hot (20)

Pemerintahan Muluk al-Tawa'if
Pemerintahan Muluk al-Tawa'ifPemerintahan Muluk al-Tawa'if
Pemerintahan Muluk al-Tawa'if
 
2) israiliyat
2) israiliyat2) israiliyat
2) israiliyat
 
3.4 mukjizat para rasul
3.4 mukjizat para rasul3.4 mukjizat para rasul
3.4 mukjizat para rasul
 
Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2
 
Konsep istiqamah ags 2
Konsep istiqamah ags 2Konsep istiqamah ags 2
Konsep istiqamah ags 2
 
Kaedah Tangani Histeria & Santau
Kaedah Tangani Histeria & SantauKaedah Tangani Histeria & Santau
Kaedah Tangani Histeria & Santau
 
Halaqoh pertama
Halaqoh pertamaHalaqoh pertama
Halaqoh pertama
 
Assignment CTU151-Zaman Kerajaan Uthmaniyyah
Assignment CTU151-Zaman Kerajaan UthmaniyyahAssignment CTU151-Zaman Kerajaan Uthmaniyyah
Assignment CTU151-Zaman Kerajaan Uthmaniyyah
 
Aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah
Aqidah Ahli Sunnah Wal JamaahAqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah
Aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah
 
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)
 
Perbincangan Isu-isu Sembelihan Dari Segi Hukum (Fiqh Ibadah)
Perbincangan Isu-isu Sembelihan Dari Segi Hukum (Fiqh Ibadah)Perbincangan Isu-isu Sembelihan Dari Segi Hukum (Fiqh Ibadah)
Perbincangan Isu-isu Sembelihan Dari Segi Hukum (Fiqh Ibadah)
 
Beriman kepada malaikat
Beriman kepada malaikat Beriman kepada malaikat
Beriman kepada malaikat
 
Shar'u man qablana
Shar'u man qablanaShar'u man qablana
Shar'u man qablana
 
Buku saku ruqyah
Buku saku ruqyahBuku saku ruqyah
Buku saku ruqyah
 
BIMS1023 Aqidah Islam - Bahagian 13 (Percaya Nabi dan Rasul)
BIMS1023 Aqidah Islam - Bahagian 13 (Percaya Nabi dan Rasul)BIMS1023 Aqidah Islam - Bahagian 13 (Percaya Nabi dan Rasul)
BIMS1023 Aqidah Islam - Bahagian 13 (Percaya Nabi dan Rasul)
 
Hak waris zul arham
Hak waris zul arhamHak waris zul arham
Hak waris zul arham
 
Dzawil Arham, Fiqh Mawarits
Dzawil Arham, Fiqh MawaritsDzawil Arham, Fiqh Mawarits
Dzawil Arham, Fiqh Mawarits
 
Istiqomah dalam beragama
Istiqomah dalam beragamaIstiqomah dalam beragama
Istiqomah dalam beragama
 
Pengaruh Israiliyyat dalam kitab tafsir jawi di Nusantara
Pengaruh Israiliyyat dalam kitab tafsir jawi di NusantaraPengaruh Israiliyyat dalam kitab tafsir jawi di Nusantara
Pengaruh Israiliyyat dalam kitab tafsir jawi di Nusantara
 
Peta perjalanan dakwah syarikah
Peta perjalanan dakwah syarikahPeta perjalanan dakwah syarikah
Peta perjalanan dakwah syarikah
 

More from Anas Wibowo

Booklet penjelasan Politik Partai .PDF
Booklet penjelasan Politik Partai .PDFBooklet penjelasan Politik Partai .PDF
Booklet penjelasan Politik Partai .PDFAnas Wibowo
 
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]Anas Wibowo
 
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]Anas Wibowo
 
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]Anas Wibowo
 
Muslim Pelaksana Syariat Islam
Muslim Pelaksana Syariat IslamMuslim Pelaksana Syariat Islam
Muslim Pelaksana Syariat IslamAnas Wibowo
 
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Anas Wibowo
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTAnas Wibowo
 
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiHijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiAnas Wibowo
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiAnas Wibowo
 
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]Anas Wibowo
 
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya BesarRUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya BesarAnas Wibowo
 
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan UmatKomunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan UmatAnas Wibowo
 
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020Anas Wibowo
 
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan MenyusuiHukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan MenyusuiAnas Wibowo
 
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPTHukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPTAnas Wibowo
 
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanFiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanAnas Wibowo
 
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahSolusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahAnas Wibowo
 
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)Anas Wibowo
 
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)Anas Wibowo
 
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arabkitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF ArabAnas Wibowo
 

More from Anas Wibowo (20)

Booklet penjelasan Politik Partai .PDF
Booklet penjelasan Politik Partai .PDFBooklet penjelasan Politik Partai .PDF
Booklet penjelasan Politik Partai .PDF
 
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
Kritik atas Aqidah Sekularisme - expo rajab [pdf]
 
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
Depresi Ibu Rumah Tangga Bagaimana Solusi Islam [pdf]
 
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
Menyoal Penceramah Radikal [pptx]
 
Muslim Pelaksana Syariat Islam
Muslim Pelaksana Syariat IslamMuslim Pelaksana Syariat Islam
Muslim Pelaksana Syariat Islam
 
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
 
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan HakikiHijrah: Kemerdekaan Hakiki
Hijrah: Kemerdekaan Hakiki
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
 
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
Uang-Uang Haram dalam Demokrasi [PDF]
 
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya BesarRUU HIP Mengandung Bahaya Besar
RUU HIP Mengandung Bahaya Besar
 
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan UmatKomunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
Komunisme VS Dakwah Menuju Kebangkitan Umat
 
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
Bahaya Komunisme by Shiddiq al-Jawi 27 juni 2020
 
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan MenyusuiHukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan Menyusui
 
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPTHukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
Hukum Utang (ad-Dain) dan Pinjaman (al-Qardh) .PPT
 
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan RamadhanFiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
Fiqih Ramadhan - syariat berkaitan dengan bulan Ramadhan
 
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahSolusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
 
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
Hukum Ihtikar (Menimbun Barang Dagangan)
 
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
Hukum Tas’iir (Kebijakan Penetapan Harga)
 
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arabkitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
kitab Nizhom ul Hukmi fil Islam PDF Arab
 

Recently uploaded

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 

Recently uploaded (8)

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 

Liwa (Bendera) Dan Rayah (Panji) Rasulullah SAW

  • 1. 1 LIWA RAYAH: PANJI RASULULLAH SAW (Untuk Pembicara Pertama) Bagian ini menekankan pada dalil penggunaan liwa dan rayah, Serta menekankan bahwa liwa dan rayah bukan visual baru bagi Nusantara. A. Liwa Rayah di Era Nabi Muhammad Saw. - Warna: hadits disampaikan Ibnu Abbas, “Rayah Rasulullah Saw. berwarna hitam, dan liwa-nya berwarna putih.” Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Aisyah, Abu Hurairah, Abdullah bin Buraidah, maupun Rasyid bin Saad. - Tulisan: hadits disampaikan Abu Hurairah dan Ibnu Abbas, “Liwa Nabi Saw. tertulis laa ilaaha illaa Allah Muhammad Rasul Allah.” Mahmud Abbas memperkirakan bahan yang digunakan untuk menulis adalah arang hitam atau jelaga yang dicampur dengan getah pohon. - Bentuk: hadits disampaikan Bara bin al-Azib, “Bendera Rasulullah Saw. berwujud segi empat.” Adapun ukuran rayah adalah sehasta kali sehasta (hasta adalah panjang lengan bawah). Adapun liwa berukuran lebih besar. Bendera itu terbuat dari serban, dan ukuran serban lebih dari sehasta kali sehasta. - Penggunaan dalam peperangan: Liwa berada di dekat pemimpin tertinggi atau wakilnya; rayah digunakan untuk komandan bagian. Dalam bahasa militer modern, Abdul Qadim Zallum menyatakan, liwa untuk menandakan komandan resimen, sedangkan rayah dibawa komandan batalion. Dengan demikian, pada sebuah peperangan hanya terdapat sebuah liwa dan dimungkinkan ada beberapa rayah. Ini sesuai dengan hadits yang disampaikan oleh Harits bin Hasan al-Bakri ketika Amir bin Ash baru datang dari peperangan, “… saat itu terdapat rayah-rayah berwarna hitam…”. - Kebanggaan pada panji Rasulullah: Membawa panji Islam adalah kebanggaan para sahabat Nabi. Menjelang perang Khaibar, Rasulullah berkata, “Sungguh, aku akan menyerahkan panji ini besok, kepada laki-laki yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.” Malam itu, para sahabat tidak dapat tidur, memikirkan siapa di antara mereka yang akan mendapatkannya. - Mempertahankan panji Rasulullah: Sahabat Nabi mempertahankan panji Islam hingga titik darah penghabisan. Semangat itu tergambarkan dalam peristiwa perang Muktah, perang melawan Romawi. Awalnya, liwa dipegang oleh Zaid bin Haritsah hingga ia tewas tertikam tombak musuh. Lalu, bendera itu diambil Ja‟far bin Abu Thalib. Sejurus kemudian, prajurit Romawi mampu memenggal tangan kanannya yang digunakan untuk mengibarkan liwa. Karena tidak ingin bendera itu terjatuh, Ja‟far memindahnya di tangan kiri. Naas, prajurit Romawi kembali menebasnya. Ia tetap saja tidak mau melepaskan bendera Islam, mendekapnya dengan lengan yang berlumuran darah. Melihat hal itu, musuh membelah tubuh pemuda Arab berusia tiga puluh tahun itu. Sahabat Nabi yang lain tidak membiarkan liwa tumbang. Setelah Ja‟far gugur bendera dikibarkan oleh Abdullah bin Ruwahah. Malang, dia juga terbunuh. Akhirnya, bendera perang diambil Tsabit bin Arqam lalu diserahkan kepada Khalid bin Walid yang diangkat sebagai komandan pasukan baru. Dengan gesit panglima baru ini melompat ke kudanya, mendekap bendera itu dan mencondongkan ke depan. - Penggunaan di luar peperangan: Selain itu, bendera Islam tidak selalu digunakan untuk perang, kadang digunakan saat Rasulullah memerintahkan sahabatnya menghukum orang yang melanggar syariah. Ini sebagaimana hadits yang disampaikan Bara bin Azab. Suatu
  • 2. 2 ketika, dia bertemu pamannya yang tengah membawa bendera dan bertanya tentang tujuannya. Pamannya menjawab, “Aku diutus Rasulullah Saw. untuk memenggal leher seorang pria dan mengambil hartanya karena telah berzina dengan ibu tirinya.” - Catatan 1: Penggunaan bendera putih dan hitam, tanpa tulisan syahadat, terekam dalam film The Message yang disutradarai Mustapha Akkad; film yang diproduksi tahun 1997 ini mengisahkan perjalanan dakwah Nabi Muhammad. Gambar1. Liwa dan rayah dalam film The Message - Catatan: Philip K. Hitti dalam History of the Arabs menyatakan bahwa bendera Nabi bergambar burung elang. Hal ini tidak tepat, karena burung elang, yang dalam bahasa Arab disebut uqab, bukan gambar (tulisan) bendera Rasulullah tapi nama panjinya. Menurut Ibnu Ishaq dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, bendera Nabi yang berwarna hitam ini disebut al-uqab. Hal ini sesuai dengan hadits yang disampaikan Ibnu Asakir dari Abu Hurairah, “Panji Rasulullah… diberi nama al-uqab.” Sebelum Islam, nama al-uqab juga digunakan sebagai nama bendera suku Qurais. Penyamaan bendera dengan burung memang biasa terjadi di Arab, misalnya, dalam syair jahiliyah disebutkan, ”Bendera bagaikan bayangan burung yang beterbangan.” B. Periode Khulafaur Rasyidin - Penggunaan panji hitam pada masa Khulafaur Rasyidin tetap terjaga. Khalid bin Walid, yang diangkat Abu Bakar sebagai panglima perang di Damaskus, membawa rayah. Pejuang Islam yang mendapat gelar Pedang Allah ini juga mengibarkannya ketika memerangi bani Hanifah dan nabi palsu Musailamah. Demikian juga, saat perang Jamal, Ali membawa panji berwarna hitam. - Peniruan terhadap bendera Nabi Muhammd pada masa ini selaras dengan semangat Khulafaur Rasidin dalam menjaga nilai Islam secara murni. Ajaran Nabi Muhammad Saw. diproyeksikan ke segala segi kehidupan. Maka, periode ini juga disebut sebagai Khilafah 'ala minhajin nubuwwah atau „Khilafah yang menempuh metode kenabian‟. Karen Armstrong, orientalis yang tinggal di London, menyebutnya sebagai, “Periode pemerintahan yang sama formatifnya dengan Nabi.” []
  • 3. 3 C. Nusantara - Model Rayah di Kesultanan Yogyakarta: Salah satu bendera pusaka Kesultanan Yogyakarta berpola rayah. Warna hitam menjadi bagian dari namanya, yaitu Kanjeng Kyai Tunggul Wulung. Dalam bahasa Jawa, tunggul berarti „bendera‟ dan wulung adalah „hitam-kebiruan‟, sedangkan kanjeng kyai merujuk pada „benda yang dikeramatkan‟. Kain bendera ini berasal dari kiswah atau pembungkus Ka‟bah. Salah satu tulisan yang tertera adalah kalimat syahadat. Namun demikian, bendera ini memiliki fungsi yang jauh berbeda dibandingkan dengan bendera Nabi, yaitu untuk mengusir wabah penyakit. Bendera yang dimandikan setiap bulan Suro ini pernah diarak pada 1932 dan 1948 karena tahun tersebut Yogyakarta terserang wabah. Gambar2 Warna hitam pada bendera Kanjeng Kyai Tunggul Wulung dari Kesultanan Yogyakarta - Pola Liwa Rayah di Bendera Kesultanan Cirebon: Kesultanan Cirebon didirikan pada pertengahan abad ke-16 oleh Nurullah, ulama Aceh yang kelak dikenal dengan nama Sunan Gunung jati. Benderanya yang berjuluk Macan Ali menampakkan kesamaan pola dengan liwa dan rayah. Salah satunya berwarna dasar putih dengan tulisan hitam, bendera yang lain berwarna dasar hitam dengan tulisan putih. Akan tetapi, bendera yang dibuat dengan teknik batik ini tidak berisi tulisan kalimat syahadat.
  • 4. 4 Gambar3BenderaKesultanan Cirebon, sepertikombinasiwarnaliwa Gambar4 Bendera Kesultanan Cirebon, seperti kombinasi warna rayah - Syahadat pada bendera Kesultanan Bugis: Kalimat syahadat terdapat pada bendera Kesultanan Bugis. Kalimat persaksian itu ditulis di seputar sisi bendera, mengelilingi gambar orang mengendarai kuda bersayap. Gambar5 Syahadat di sekeliling bendera Kesultanan Bugis - Syahadat di bendera Aceh 1: Kalimat syahadat tanpa kalimat lain, namun dengan gambar pedang, terdapat pada bendera Aceh yang kini disimpan di Museum Negeri Aceh. Gambar6 Kalimat syahadat di bendera pasukan Aceh, kini tersimpan di Museum Negeri Aceh - Pola Warna Liwa Rayah di Bendera Aceh: Ground berwarna keputih-putihan, dengan tulisan berwarna hitam, digunakan pasukan Aceh saat pertempuran melawan Belanda di Singkil dan Barus. Kombinasi warna yang hampir sama juga ada pada bendera Aceh yang direbut Belanda di bawah pimpinan Jendral van Heutz pada pertempuran di BateeIlie 3 Februari 1901, bendera ini sekarang ada di Museum Negeri Banda Aceh.
  • 5. 5 Gambar7 Bendera Pasukan Aceh dengan ground keputih-putihan dan tulisan hitam Gambar8 Bendera Pasukan Aceh dengan ground keputih-putihan dan tulisan hitam
  • 6. 6 - Rayah di zaman Jepang: Bendera bertuliskan kalimat syahadat pernah digunakan untuk selubung podium di Masjid Kwitang Jakarta tanggal 24 April 1943. Ketika itu, Abdul Muniam Inada, seorang Muslim dari Jepang, berceramah dalam rangka mencari dukungan Perang Asia Timur Raya. Gambar9 Podium berselubung bendera dengan kalimat syahadat di Masjid Kwitang Jakarta, 24 April 1943