Kasus antara merek Extra Joss milik PT. Bintang Toedjoe dengan merek Enerjos milik PT. Sayap Mas Utama. Extra Joss menggugat Enerjos karena meniru merek terkenal Extra Joss. Pengadilan negeri mengabulkan gugatan Extra Joss, namun pengadilan tinggi dan kasasi memenangkan Enerjos karena mempertimbangkan kata "Joss" sebagai milik umum.
1. STUDI KASUS
HAK MEREK
V A L U E B A S E D M A R K E T I N G
Aditya Endra Kurnianta 43117320029
Ayang Ranti Windani 43115320079
Fitriana Rizky 43117320041
Irwansyah 43117310062
Joshua Randy Pradipta 43115320082
Muhammad Rafi Putra Mulia 43117310040
Kelompok 4
2. Pendahuluan
Extra Joss adalah salah satu minuman energi berbentuk serbuk yang
diproduksi oleh PT Bintang Toedjoe dan mulai diluncurkan sejak 14
Agustus 1994.
Peluncurannya dipicu oleh pemikiran bahwa semakin hari semakin
banyak orang yang membutuhkan minuman energi/minuman
kesehatan termasuk dari kalangan status ekonomi sosial (SES)
menengah ke bawah.
Ide nama Extra Joss diperoleh karena mudah diingat, sederhana,
berkesan segar dengan dua huruf "s" ganda yang kuat dan
personality-nya cocok dengan produk sachet yang akan
dikembangkan. Kata "joss" berasal dari dialek pergaulan masyarakat
Surabaya yang dikenal suka bersuara lantang dan blak-blakan.
Di sana "joss" bermakna manjur atau oke. Tidak mengherankan bila
Bintang Toedjoe kemudian memilih Jawa Timur sebagai lokasi
peluncuran perdana produk Extra Joss, khususnya di kota Surabaya
dan Malang.
3. MEREK
Pengertian dari merek secara yuridis tercantum dalam pasal 1 ayat (1) UU No. 15 tahun 2001
yang berbunyi :
“Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,
atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang dan jasa”.
Kajian Teori
4. Kajian Teori
Jenis-jenis Merek
Menurut wikipedia, merek dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
a. Merek Dagang
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
b. Merek Jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
jasa-jasa sejenis lainnya.
c.Merek Kolektif
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik
yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-
sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.
5. FUNGSI PENDAFTARAN HAK MEREK
Kajian Teori
Pendaftaran hak merek dapat diajukan oleh seseorang, beberapa orang dan
badan hukum. Berikut fungsi pendaftaran hak merek:
a. Sebagai alat bukti bagi pemilik yang berhak atas merek yang didaftarkan.
b. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau
sama padapokoknya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk
barang/jasa sejenis.
c. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama
keseluruhan atau sama pada dalam peredaran untuk barang/jasa sejenis.
6. Kajian Teori
Tantangan yang lebih besar daripada strategi pemberian merek yang spesifik adalah muncul
dengan nama merek yang baru.
Berikut ini adalah empat cara yang digunakan untuk menciptakan nama merek baru:
a. Nama-nama fungsional/deskriptif,
b. Nama-nama yang diciptakan,
c. Nama-nama berdasarkan pengalaman, dan
d. Nama-nama yang menonjolkan (evocative names)
Masalah-masalah utama dalam penciptaan cipta atau image dan umpan balik merek yang
diharapkan adalah:
1. Pesan-pesan persaingan
2. Identitas merek yang tidak efektif
3. Sinyal dari merek lain
4. Pesan-pesan yang tidak efektif
5. Media yang salah
PENGEMBANGAN NAMA MEREK
7. Kasus antara extra joss dan enerjoss dimana pihak extra joss (PT.
Bintang Toedjoe) menggugat pihak enerjos (PT. Sayap Mas Utama
(anak perusahaan Wings Group)) ke pengadilan niaga Jakarta pusat
untuk membatalkan merek enerjos.
Gugatan diajukan dengan mengacu pada ketentuan pasal 4 dan ayat
(1) UU no 15/2001 tentang Merek, yang mana secara khusus melarang
pendaftaran yang diajukan atas itikad tidak baik dan perlindungan atas
suatu merek terkenal. Dimana kedua produk ini merupakan merek
serupa, namun beda kemasan (“Extra Joss”: sachet, “Enerjos”: botol).
Serta tulisan “joss” ini telah didaftarkan dengan No. 383312 (15 agustus
1997) untuk kelas 5 diperpanjang No. 312898 (16 Juli 2002). Jenis
barang kelas 5 untuk produk makanan dan minuman kesehatan. Serta
logo juga didaftarkan (kepalan tangan berwarna kuning) dan juga
mendaftarkan di 15 negara selain Indonesia yaitu negara Asean,
Jepang, U.S. Nigeria.
Pemasarannya di mulai 1992 sedangkan kata ”joss” merupakan unsur
substansial, berkonotasi energi dan stamina. Sedangkan “Enerjos” telah
didaftarkan pada 6 Juli 2000.
Pembahasan
8. Bila dilihat dari pendaftaran merek maka extra joss lah yang lebih
dulu dalam mendaftarkannya. Serta karena extra joss dinilai
sebagai merek terkenal dilihat dari “Reputasi & Promosi” dimana
extra joss gencar mengiklankan produknya bahkan mendatangkan
Alexandro Del Piero sebagai bintangnya.
Kemudian produk ini sangat terkenal dan distinctive karena orang
telah lama mengenal produk ini dan laku dipasaran sehingga
nama,“Joss” telah dikenal berhubungan dengan Bintang Toedjoe
dan extra joss sehingga produk lain yang memakai nama joss,
masyarakat pasti mengira bahwa itu satu produk atau satu
perusahaan.
Oleh karena itu pada tingkat pengadilan negeri niaga extra joss
dimenangkan namun pada tingkat pengadilan tinggi maupun kasasi
dan peninjauan kembali pihak enerjos dimenangkan. Pada PK extra
joss menyebut dua alasan pengajuan PK ke Mahkamah Agung
tersebut.
Pembahasan
9. Pertama, adanya penggelapan data berkaitan dengan jangka waktu
mengajukan gugatan Pihak Extra Joss dinyatakan telah melewati jangka
waktu gugatan serta dianggap sebagai suatu merek yang tidak terkenal.
Alasan kedua mengajukan PK tersebut adalah adanya novum (bukti-
bukti baru). Novum tersebut berupa belanja iklan, bukti promosi dan
marketing antara 1997- 2000. atas alasan PK pertama pengacara dari
pihak extra joss mengatakan bahwa jangka waktu gugatan yang di
ajukan dinyatakan sah karena masih di bawah lima tahun. Di hitung
sejak tanggal pendaftaran Extra Joss pada 6 Juli 2000.
Jadi seharusnya waktu kadaluwarsa adalah lima tahun kemudian, namun
pihak mereka mengajukannya pada 15 Februari 2005, kemudian atas
alasan PK kedua pihak extra joss tersebut adalah adanya novum bukti-
bukti baru). Novum tersebut berupa belanja iklan, bukti promosi dan
marketing antara 1997-2000. Karena Hakim juga menyatakan Extra Joss
sebagai barang tidak terkenal, karena itu pihak extra joss mengajukan
novum untuk membantahnya.
Pembahasan
10. Ada beberapa implikasi bila Enerjos menang di tingkat kasasi.
Pertama, setiap merek yang menggunakan kata Jos dengan satu
huruf s atau banyak, atau Joss atau sama bunyinya, akan legal
sebagai public domain atau milik masyarakat. Siapa pun boleh
memakainya.
Kedua, akan ada pertentangan antara praktisi hakim dan pemilik
merek- merek besar. Ini karena UU 15/2004 bisa diinterpretasikan
berbeda-beda. Ketiga, akan ada keraguan pengusaha berinvestasi
merek karena tidak adanya kepastian soal meniru dan tidak
meniru.
Berdasarkan itu mungkin pertimbangan hakim sehingga Extra Joss
kalah karena selain para hakim agung beranggapan Joss adalah
milik masyarakat, juga karena kemasan Enerjos adalah botol bukan
sachet. Oleh karena pertimbangan itulah maka gugatan dari extra
joss tidak dikabulkan.
Pembahasan
11. Kesimpulan:
Pihak Extra Joss (PT. Bintang Toedjoe) menggugat pihak Enerjos (PT. Sayap Mas Utama
(anak perusahaan Wings Group)) ke pengadilan niaga Jakarta pusat untuk membatalkan
merek enerjos, berdasarkan dari pengadilan negeri niaga Jakarta Pusat menurut para
hakim bahwa kata2 joss di dalam kedua produk ini memiliki kesamaan bunyi meskipun
essensial.
Pertimbangan hakim memutuskan Extra Joss kalah karena selain para hakim agung
beranggapan Joss adalah milik masyarakat, juga karena kemasan Enerjos adalah botol
bukan sachet. Oleh karena pertimbangan itulah maka gugatan dari extra joss tidak
dikabulkan.
Kesimpulan & Saran
12. Saran :
Kasus hak merek antara extrajoss dengan enerjos adalah seharusnya pihak dari enerjos,
tidak mengikuti nama yang sama dengan merek yang sudah ada sebelumnya. Selain itu,
pihak dari enerjos mungkin harus lebih kreatif memilih nama merek.
Dengan demikian, masyarakat/konsumen yang membeli/memakai produk tersebut, tidak
keliru dengan pihak yang sebelumnya. Di sisi lainnya, pemerintah juga harus lebih selektif
dalam perizinan. Karena seharusnya pemerintah tidak mengeluarkan izin terhadap
produk enerjos yang mempunyai nama merek sama dengan extrajoss.
Kesimpulan & Saran