SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Menuju Lampung Sebagai
      Lumbung Energi Nabati
       KERANGKA KERJA PENGEMBANGAN
     KEBIJAKAN SUB-SEKTOR ENERGI NABATI
    DAN DIVERSIFIKASI ENERGI PROV.LAMPUNG

                   UNTUK
MENDUKUNG PERCEPATAN, PERLUASAN PEMBANGUNAN
        EKONOMI DAERAH BERBASIS MP3EI
ALUR PIKIR PENGEMBANGAN EBTKE NASIONAL

                               Kebijakan Energi
                                  Nasional


                                                         Policy Directives
                                                            Presiden RI
        UNFCCC *)                                        di Tampak Siring
                                                              (2010)
                                                                                    Green
                                                                                    Values
                                                      No.8 : Ketahanan
        Mitigasi                                             Energi
       Perubahan                                      No.10 : Perkuat Green
          Iklim                                               Economy



                             Upaya Pengembangan
     Konsumsi Energi          Energi Baru, Energi                                        Ketahanan
        Fosil yang           Terbarukan dan Efisien        Green Energy              Energi, Kesejahteraan
        Meningkat             Pemanfaatan Energi                                             Rakyat
                                                                   0                  dan Pembangunan
                                                                                        Berkelanjutan
                                                             Green Industry
                                                             Green Transportation
GREEN ENERGY CONCEPT:
1.     Efisienkan Penggunaan Energi
2.     Gunakan Energi Terbarukan
3.     Gunakan Teknologi Energi Bersih untuk
       energi fosil maupun non-fosil
PERUBAHAN PARADIGMA PENGELOLAAN ENERGI
      ENERGY SUPPLY SIDE MANAGEMENT                            ENERGY DEMAND SIDE MANAGEMENT

        SUPPLY                         DEMAND                      DEMAND                          SUPPLY

                                                                                         Maksimalkan Penyediaan
                                                                                          dan Pemanfaatan Energi
                                                                                         Terbarukan dengan harga
Energi Fosil dengan biaya       Kebutuhan Energi                                           Avoided Fossil Energy
                                                                 Kebutuhan Energi
       berapapun                       Sektoral                                                   Costs
                                                               Sektoral yang Efisien:
   (Malah Disubsidi)           yang belum efisien:                                           (DISVERSIFIKASI)
                                                                  -RumahTangga
                                 -RumahTangga
                                                                   - Transportasi
                                  - Transportasi
                                                                       - Industri
                                      - Industri
                                                                     - Komersial
                                    - Komersial
     Energi Terbarukan                                           (KONSERVASI)            Energi Fosil sebagai Faktor
     Sebagai Alternatif                                                                        Penyeimbang



Saat ini:                                                 Ke depan:
1.    Kebutuhan energi belum efisien                      1.    Efisienkan kebutuhan energi
2.    Kebutuhan energi tersebut dipenuhi dengan energi    2.    Maksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi
      fosil dengan biaya berapapun dan malah disubsidi          terbarukan, paling tidak dengan harga pada avoided
3.    Energi terbarukan hanya sebagai alternatif                fossil energy cost, bila perlu disubsidi
4.    Sumber energi terbarukan yang tidak termanfaatkan   3.    Energi fosil dipakai sebagai penyeimbang
      adalah menyia-nyiakan karunia NYA                   4.    Sumber energi fosil yang tidak termanfaatkan
                                                                adalah sebagai warisan untuk anak-cucu / diekspor
PARADIGMA BARU
                   SISTEM PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN ENERGI NASIONAL
                         (Dengan Pendekatan Demand Side Management)
  PEMANFAATAN AKHIR                                                      INDUSTRI ENERGI PRIMER                                                           SUMBER
                                                                                                                                                           DAYA
                       Hasil :                            Hilir (Mengolah menjadi produk energi)                Hulu (Mengangkat dari perut bumi)
               Produk Energi                                                  Tenaga Listrik                                                          OTORITAS
Efisiensi Energi                                      Distribusi                      Pembangkitan                       Tenaga         Bahan         TERKAIT
                      Tenaga       Penjualan                           Transmisi                                           Air           Baku
       dan                                              Listrik                       Tenaga Listrik                                                  sumber daya air,
                       Listrik                                                                                                          Nabati
 Pemanfaatan                                                                                                                                          Pertanian,
      Akhir                                                                                                                                           Kehutanan,
                                 “ENERGI HIJAU” (dimaksimalkan)
                                                                                                                                                      Kelautan,
                                      Niaga                                                                               Energi
                                                    Penyimpanan /     Pengangkutan/                                                                   dirgantara
   Sektor              Bahan                                                              Pengolahan                   Surya, Nuklir,
                                   Dengan Aset       Penimbunan         Penyaluran
  Pengguna             Bakar                                                                                             Bayu, dll
                       Nabati        Niaga                                                                                                                OTORITAS
   Rumah                           Tanpa Aset                                                                                                             GEOLOGI
   Tangga
 Transporta                                                                                             Panas Bumi
     si                                          (Pemanfaatan Langsung)                                                   Cadangan      Eksploras           Geologi
                       Heat                                                                              Eksploitasi        Panas           i               Sumber
                                                                                                                            Bumi                             Daya
   Industri

  Komersial
                                                                                                                        Cadangan                             Geologi
                                 ENERGI FOSIL (berfungsi                                                               Energi Fosil                            Tata
                                                                                                                                                           Lingkungan
                                 sebagai Balance)
                                                                                                                        Gas Bumi


                                                                         Bahan
                                    Niaga                                                                                                                    Geologi
                      Bahan                       Penyimpanan /          Bakar
                                                                     Pengangkutan/                     Eksploitasi       Minyak          Eksplorasi
                                  Dengan Aset                                             Pengolahan                                                       Kebencanaan
                      Bakar                        Penimbunan          Penyaluran                                         Bumi
                      Minyak        Niaga
                                  Tanpa Aset

                                                                                                                        Batubara
PARADIGMA LAMA
     SISTEM PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN ENERGI NASIONAL
            (Dengan Pendekatan Supply Side Management)

                               INDUSTRI ENERGI PRIMER




                                               Pengangkutan /       Pemanfaatan
                                                 Penyaluran
                                                                    Energi Belum
OTORITA                                                             Efisien
   S
GEOLOGI
                                               Pengangkutan /
                                                 Penyaluran




                                                 Pengangkutan /
                                                   Penyaluran




              Energi Hijau                    sebagai alternatif)




                                                Pengangkutan /
                                                  Penyaluran




          Baha
                             Pembangkitan
            n                Tenaga Listrik
          Baku
          Nabat
            i
ARAH KEBIJAKAN ENERGI

                     EBT, 4.4%                                                       PEN**                    PERPRES 5/2006   VISI 25/25
                                 Batubara, 3
                                    0.7%
           Minyak
           Bumi,
           43.9%                                                                             5100
                                                                                           JutaSBM

                               Gas
                             Bumi,21%                                                                 3,1%

                                                                                                                                             KONSERVASI
                                                                                                      34.6%           3200          3200
                                                                                                                                             ENERGI (37,25%)
                                                                                                                    JutaSBM       JutaSBM



                                                                                                                                            25 %
                                                                                                                                            EBT
                                                                                                      20,6%




                                                                                                                                                       DIVERSIFIKASI
            113,1
                                                                                                                                            32 %




                                                                                                                                                          ENERGI
           JutaSBM
                                                                                                                                            Batubara
    EBT
                    4,4 %
Batubara                                                                                                                                    23 %
                    30,7 %                                                                                                                  Gas Bumi
Gas Bumi                                                                                              41.7%
                    21 %
                                                                                                                                            20 %
M. Bumi             43,9%                                                                                                                   M. Bumi
            2010*                       2015                        2020
  Sumber: *Prakiraan 2010, **Blueprint PEN 2006-2025 ; Paparan Dirjen EBTKE Bandung, 7 Januari 2011                  2025
Potensi Pengembangan Subsektor Energi Nabati
          Pada Percepatan Perluasan PembangunanEkonomi Daerah

    MELALUI DORONGANNYA PADA SEKTOR PERTANIAN, KELAUTAN DAN KEHUTANAN




   BIODIESEL
    1. SAWIT
    2. JARAK
    3. BUNGA MATAHARI
    4. LAINNYA….                                                KEHUTANAN
… termasuk rumput laut,
microalgae & nyamplung                                         PERTANIAN


                                                           KELAUTAN DAN
   BIOETHANOL
                                                            PERIKANAN
    1. UBI KAYU
    2. TEBU
    3. JAGUNG
    4. KEDELE
                                               The sugar found in fruit such as apples and
                                             oranges can be converted into a new type of low
                                                 carbon fuel for cars, US scientists, 2009
PENGEMB. BUDIDAYA SUMBER ENERGI NABATI DI WILAYAH PERAIRAN




           RUMPUT LAUT
         SEBAGAI BAHAN
          BAKU BIOFUEL
                           POTENSI
  Potensi pengembangan bioetanol        Rumput laut lebih kompetitif dibandingkan
             rumput laut lebih besar    sumberdaya hayati lainnya sebagai bhn
      dibandingkan dengan potensi       baku biodisel, hasil penelitian
           pengembangan bioetanol       membuktikan bahwa dalam 1 hektar
  berbahan baku tebu. Data survey       lahan, mikro alga dapat menghasilkan
  menunjukkan ketersediaan lahan        58.700 liter minyak pertahunnya, atau jauh
    di luar Jawa yang sesuai untuk      lebih besar dibandingkan jagung yang
      tebu terdapat sekitar 750 ribu    hanya 172 liter/tahun dan kelapa sawit
        ha, disamping potensi areal     yang hanya 5.900 liter/tahun
existing industri seluas 420 ribu ha    (DKP, 04/11/2008).
                                        (Sumber: Vibiznews – Business - Yuliadi
        (areal tebu Indonesia tahun     Kadarmo/YKD/vbn November 2009)
  1993/1994). Luasan ini lebih kecil
 dibanding potensi lahan budidaya
rumput laut yang mencapai 2,1 juta
                                  ha.
          (sumber : esdm.go.id, 2011)
KERJA SAMA PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT UNTUK BIOFUEL
                  DENGAN KOREA




     Lokasi yang dipertimbangkan menjadi area kerjasama
     adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan
     atau Bangka Belitung. (sumber : www.dkp.go.id)
Nyamplung Tanaman Hutan Pantai Sebagai Bahan-
         baku Minyak Nabati Biodiesel


 POTENSI TANAMAN NYAMPLUNG……
     Beberapa hasil studi yang berkaitan
      dengan kelayakan ekonomi usaha
 menunjukkan pengembangan nyamplung
  sebagai biofuel layak untuk diusahakan

    Secara nasional industri pengolahan biofuel
    nyamplung, diharapkan akan membuka kesempatan kerja
    bagi tenaga domestik. Dengan target kebutuhan biofuel
    sampai dengan tahun 2025 sebesar 10.000.000
    kiloliter, maka dari kegiatan pengembangan DME akan
    bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 10 juta orang.
    Sumber: Draft Rencana Aksi Pengembangan Energi Alternatif
             Berbasis Tanaman Nyamplung 2010-2014
Percobaan/ uji coba penggunaan biodiesel dari bahan baku tanaman
Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) :

7 November 2008, Bogor-Jakarta (PP), menggunakan 1 mobil
dengan bahan bakar biodiesel nyamplung 100% (B-100)

28 November 2008, Bogor –Cibinong (PP), menggunakan 2 mobil
berbahan bakar biodiesel nyamplung 100% (B-100)

23 Desember 2008, Jakarta-Bogor –Banten (PP), menggunakan
sebuah bus berukuran sedang bebahan bakar biodiesel nyamplung
100% (B-100).
Nyamplung merupakan tanaman pantai
yang tumbuh di daratan dengan
ketinggian  dari   0    hingga  400
m.dpl, tersebar diseluruh kepulauan
Indonesia
KEBIJAKAN INSENTIF PENGEMB.ENERGI NABATI
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
           PENGEMB. BUDIDAYA TANAMAN ENERGI NABATI DI WILAYAH
                                DARATAN

PENGEMBANGAN TANAMAN PENGHASIL
ENERGI (DEDICATED ENERGY CROP)

POTENSI                                              tataguna lahan
Mendorong perkembangan sektor
pertanian yang merupakan sektor
terbesar dalam penyerapan tenaga
kerja nasional                                                                  tan.pangan
                                                                                perkebunan
KENDALA
Pada penggunaan lahan, bersaing                                                 permukiman
dengan program KETAHANAN                                                        industri dll
PANGAN dan pertumbuhan
penggunaan lahan untuk
pemukiman, industri dan lainnya


          KEBIJAKAN PENATAAN RUANG KAWASAN KHUSUS TANAMAN PENGHASIL ENERGI NABATI
                      (BIOFUEL SPECIAL ZONE, (ROADMAP TIMNAS BBN 2006/2007)




             PROGRAM YANG MENDORONG SINERGI LINTAS SEKTORAL
           PADA PERUMUSAN REVISI TATA RUANG WILAYAH PROVINSI/ KAB.
Meningkatnya     Kebijakan Energi Nasional                             Rencana Induk Diversifikasi
 Kebutuhan       Perpres No. 5 tahun 2006 –
                   Utk target pangsa (EBT)                             Energi Nasional
Energi Bahan    sebesar 17% pada tahun 2025
Bakar Minyak                                       Ditjen EBT&         Blue Print Pengembangan
                                                Konservasi Energi      Energi Nasional
                    Penyediaan &                 Kementr.ESDM
    Terus
                  Pemanfaatan Bhn             (Perpres No 24, 2010)    Kebutuhan Kebijakan
berkurangnya
                    Bakar Nabati                                       Penyesuaian dan Dinamisasi
 Cadangan
                (INPRES No 1, 2006)                                    Perencanaan :
 Kandungan                                                             RPJMD,RENSTRA,RPIJM
Fossil Energy                                 Sektor Terkait, Sektor   Prov/ Kab & Penggunaan
                   Roadmap Tim
 Resources                                         Perbankan           Skema KPEN-RP pd
                     Nasional                                          Pengemb. Sektor Hulu
                Pengembangan BBN                                       Penyedia Bahan Baku Minyak
 Peningkatan       (2006 – 2008)                                       Nabati (Biofuel)
  Import &                                    Dinas Pertambangan
  Kenaikan        Kebijakan Subsidi                  Energi            •Database Keekonomian
 harga BBM         Bunga Bank &                Prov dan Kab/Kota        Energi Nabati
                     Lembaga                                           •Renstra Energi
                    Pembiayaan                                          Baru,Terbarukan &
 Perubahan                                                              Konservasi Energi
  Iklim dan     Kebijakan & Program                                    •Masterplan Pengembangan
Meningkatnya          EBT – KE                                          Energi Nabati
Emisi Carbon      Prov. Lampung
KEBUTUHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
   BAHAN BAKAR NABATI PROVINSI LAMPUNG UTK PERCEPATAN DAN
       PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI PROV.LAMPUNG


        PERUMUSAN
         KEBIJAKAN,
  PERATURAN DAERAH            STRATEGI DAN PROGRAM PERCEPATAN
                              PENGEMBANGAN SEKTOR HULU PROD.
PENYESUAIAN RENSTRA
                              BHN BAKU & SEKTOR HILIR INDUSTRI
  SEKTOR TERKAIT UTK
    DUKUNGANNYA PD            BIOFUEL    DALAM     KESELARASAN
DIVERSOFIKASI ENERGI          SASARAN DGN SASARAN SEKTOR
                                           LAINNYA
         RENCANA
        STRATEGIS
      ENERGI BARU         PENYELARASAN STRATEGI & PROGRAM KEGIATAN
     &TERBARUKAN                       LINTAS SEKTOR

                              KOORDINASI IMPLEMENTASI KEGIATAN
      MASTERPLAN
   PENGEMBANGAN
    ENERGI NABATI


   GUGUS TUGAS UTK
        EFEKTIFITAS
   PENGELOLAAN DAN
        KOORDINASI

                                PROJECT BENEFIT MONITORING
PROGRAM PENDIDIKAN                 AND EVALUATION (PBME)
     DAN PELATIHAN
POTENSI DAN PELUANG PASAR BIOFUEL DUNIA
Sustainable Oils, sebuah produsen
energi terbarukan mengumumkan
pesawat Angkatan Udara AS F-22
Raptor telah berhasil diterbangkan
dengan menggunakan biofuel. Pesawat
ini didukung oleh bahan bakar
campuran, 50% berbasis minyak bumi
JP-8 dan 50% biofuel yang berasal dari
tanaman camelina.

"F-22 terbang pada Jumat, 18 Maret
2011 dan menunjukkan performa yang
sempurna dengan menggunakan biofuel
dan tidak ada perbedaan nyata dari
bahan bakar tradisional JP-8," kata Jeff
Braun, direktur Aeronautical Systems
Center di Wright-Patterson Air Force
Base, Ohio.
PERKEMBANGAN
KERJA SAMA PENGEMBANGAN SUBSEKTOR EBT NASIONAL
Pertemuan Pakar Bahan Bakar Nabati Dunia Di Jepang Februari 2011

More Related Content

What's hot

Membangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiMembangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiSaoloan Naiborhu
 
Pemikiran Mitigasi di Tingkat Kota
Pemikiran Mitigasi di Tingkat KotaPemikiran Mitigasi di Tingkat Kota
Pemikiran Mitigasi di Tingkat KotaDicky Edwin Hindarto
 
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...Debby Rahmawati
 
3 asnal pembangkit sel surya
3 asnal  pembangkit sel surya3 asnal  pembangkit sel surya
3 asnal pembangkit sel suryaheru.prasetyo
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabarAndri Perdana
 
Ansn ind 14_ir_suyamto
Ansn ind 14_ir_suyamtoAnsn ind 14_ir_suyamto
Ansn ind 14_ir_suyamtolukmanft21
 

What's hot (9)

Membangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiMembangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energi
 
Pemikiran Mitigasi di Tingkat Kota
Pemikiran Mitigasi di Tingkat KotaPemikiran Mitigasi di Tingkat Kota
Pemikiran Mitigasi di Tingkat Kota
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Minyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumiMinyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumi
 
Ges company
Ges companyGes company
Ges company
 
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...
 
3 asnal pembangkit sel surya
3 asnal  pembangkit sel surya3 asnal  pembangkit sel surya
3 asnal pembangkit sel surya
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabar
 
Ansn ind 14_ir_suyamto
Ansn ind 14_ir_suyamtoAnsn ind 14_ir_suyamto
Ansn ind 14_ir_suyamto
 

Similar to Lampung sebagai lumbung sumberdaya energi nabati

1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi arif heru kuncoro - esdm
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi   arif heru kuncoro - esdm1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi   arif heru kuncoro - esdm
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi arif heru kuncoro - esdmAbraham K Mallisa'
 
Konservasi energi listrik
Konservasi energi listrikKonservasi energi listrik
Konservasi energi listrikTeguh Priyono
 
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKPENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKZAINI ABDUL WAHAB
 
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdfPutri426595
 
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptxRositaTrijata
 
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacelldwikristanto21
 
Proposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
Proposal program kreativitas mahasiswa- PenelitianProposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
Proposal program kreativitas mahasiswa- PenelitianRenny Lidya
 

Similar to Lampung sebagai lumbung sumberdaya energi nabati (8)

1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi arif heru kuncoro - esdm
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi   arif heru kuncoro - esdm1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi   arif heru kuncoro - esdm
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi arif heru kuncoro - esdm
 
Konservasi energi listrik
Konservasi energi listrikKonservasi energi listrik
Konservasi energi listrik
 
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKPENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
 
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
 
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
0.-Renewable-Energy_Trimo.pptx
 
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
0.-Renewable-Energy_panelsurya/suryacell
 
AUDITPULP.pptx
AUDITPULP.pptxAUDITPULP.pptx
AUDITPULP.pptx
 
Proposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
Proposal program kreativitas mahasiswa- PenelitianProposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
Proposal program kreativitas mahasiswa- Penelitian
 

Recently uploaded

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxAndrewKen3
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptputrisari631
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxMeilianiPuspitaSari
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 

Recently uploaded (20)

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 

Lampung sebagai lumbung sumberdaya energi nabati

  • 1. Menuju Lampung Sebagai Lumbung Energi Nabati KERANGKA KERJA PENGEMBANGAN KEBIJAKAN SUB-SEKTOR ENERGI NABATI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI PROV.LAMPUNG UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN, PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH BERBASIS MP3EI
  • 2. ALUR PIKIR PENGEMBANGAN EBTKE NASIONAL Kebijakan Energi Nasional Policy Directives Presiden RI UNFCCC *) di Tampak Siring (2010) Green Values No.8 : Ketahanan Mitigasi Energi Perubahan No.10 : Perkuat Green Iklim Economy Upaya Pengembangan Konsumsi Energi Energi Baru, Energi Ketahanan Fosil yang Terbarukan dan Efisien Green Energy Energi, Kesejahteraan Meningkat Pemanfaatan Energi Rakyat 0 dan Pembangunan Berkelanjutan Green Industry Green Transportation GREEN ENERGY CONCEPT: 1. Efisienkan Penggunaan Energi 2. Gunakan Energi Terbarukan 3. Gunakan Teknologi Energi Bersih untuk energi fosil maupun non-fosil
  • 3. PERUBAHAN PARADIGMA PENGELOLAAN ENERGI ENERGY SUPPLY SIDE MANAGEMENT ENERGY DEMAND SIDE MANAGEMENT SUPPLY DEMAND DEMAND SUPPLY Maksimalkan Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Terbarukan dengan harga Energi Fosil dengan biaya Kebutuhan Energi Avoided Fossil Energy Kebutuhan Energi berapapun Sektoral Costs Sektoral yang Efisien: (Malah Disubsidi) yang belum efisien: (DISVERSIFIKASI) -RumahTangga -RumahTangga - Transportasi - Transportasi - Industri - Industri - Komersial - Komersial Energi Terbarukan (KONSERVASI) Energi Fosil sebagai Faktor Sebagai Alternatif Penyeimbang Saat ini: Ke depan: 1. Kebutuhan energi belum efisien 1. Efisienkan kebutuhan energi 2. Kebutuhan energi tersebut dipenuhi dengan energi 2. Maksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi fosil dengan biaya berapapun dan malah disubsidi terbarukan, paling tidak dengan harga pada avoided 3. Energi terbarukan hanya sebagai alternatif fossil energy cost, bila perlu disubsidi 4. Sumber energi terbarukan yang tidak termanfaatkan 3. Energi fosil dipakai sebagai penyeimbang adalah menyia-nyiakan karunia NYA 4. Sumber energi fosil yang tidak termanfaatkan adalah sebagai warisan untuk anak-cucu / diekspor
  • 4. PARADIGMA BARU SISTEM PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN ENERGI NASIONAL (Dengan Pendekatan Demand Side Management) PEMANFAATAN AKHIR INDUSTRI ENERGI PRIMER SUMBER DAYA Hasil : Hilir (Mengolah menjadi produk energi) Hulu (Mengangkat dari perut bumi) Produk Energi Tenaga Listrik OTORITAS Efisiensi Energi Distribusi Pembangkitan Tenaga Bahan TERKAIT Tenaga Penjualan Transmisi Air Baku dan Listrik Tenaga Listrik sumber daya air, Listrik Nabati Pemanfaatan Pertanian, Akhir Kehutanan, “ENERGI HIJAU” (dimaksimalkan) Kelautan, Niaga Energi Penyimpanan / Pengangkutan/ dirgantara Sektor Bahan Pengolahan Surya, Nuklir, Dengan Aset Penimbunan Penyaluran Pengguna Bakar Bayu, dll Nabati Niaga OTORITAS Rumah Tanpa Aset GEOLOGI Tangga Transporta Panas Bumi si (Pemanfaatan Langsung) Cadangan Eksploras Geologi Heat Eksploitasi Panas i Sumber Bumi Daya Industri Komersial Cadangan Geologi ENERGI FOSIL (berfungsi Energi Fosil Tata Lingkungan sebagai Balance) Gas Bumi Bahan Niaga Geologi Bahan Penyimpanan / Bakar Pengangkutan/ Eksploitasi Minyak Eksplorasi Dengan Aset Pengolahan Kebencanaan Bakar Penimbunan Penyaluran Bumi Minyak Niaga Tanpa Aset Batubara
  • 5. PARADIGMA LAMA SISTEM PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN ENERGI NASIONAL (Dengan Pendekatan Supply Side Management) INDUSTRI ENERGI PRIMER Pengangkutan / Pemanfaatan Penyaluran Energi Belum OTORITA Efisien S GEOLOGI Pengangkutan / Penyaluran Pengangkutan / Penyaluran Energi Hijau sebagai alternatif) Pengangkutan / Penyaluran Baha Pembangkitan n Tenaga Listrik Baku Nabat i
  • 6. ARAH KEBIJAKAN ENERGI EBT, 4.4% PEN** PERPRES 5/2006 VISI 25/25 Batubara, 3 0.7% Minyak Bumi, 43.9% 5100 JutaSBM Gas Bumi,21% 3,1% KONSERVASI 34.6% 3200 3200 ENERGI (37,25%) JutaSBM JutaSBM 25 % EBT 20,6% DIVERSIFIKASI 113,1 32 % ENERGI JutaSBM Batubara EBT 4,4 % Batubara 23 % 30,7 % Gas Bumi Gas Bumi 41.7% 21 % 20 % M. Bumi 43,9% M. Bumi 2010* 2015 2020 Sumber: *Prakiraan 2010, **Blueprint PEN 2006-2025 ; Paparan Dirjen EBTKE Bandung, 7 Januari 2011 2025
  • 7. Potensi Pengembangan Subsektor Energi Nabati Pada Percepatan Perluasan PembangunanEkonomi Daerah MELALUI DORONGANNYA PADA SEKTOR PERTANIAN, KELAUTAN DAN KEHUTANAN  BIODIESEL 1. SAWIT 2. JARAK 3. BUNGA MATAHARI 4. LAINNYA…. KEHUTANAN … termasuk rumput laut, microalgae & nyamplung PERTANIAN KELAUTAN DAN  BIOETHANOL PERIKANAN 1. UBI KAYU 2. TEBU 3. JAGUNG 4. KEDELE The sugar found in fruit such as apples and oranges can be converted into a new type of low carbon fuel for cars, US scientists, 2009
  • 8. PENGEMB. BUDIDAYA SUMBER ENERGI NABATI DI WILAYAH PERAIRAN RUMPUT LAUT SEBAGAI BAHAN BAKU BIOFUEL POTENSI Potensi pengembangan bioetanol Rumput laut lebih kompetitif dibandingkan rumput laut lebih besar sumberdaya hayati lainnya sebagai bhn dibandingkan dengan potensi baku biodisel, hasil penelitian pengembangan bioetanol membuktikan bahwa dalam 1 hektar berbahan baku tebu. Data survey lahan, mikro alga dapat menghasilkan menunjukkan ketersediaan lahan 58.700 liter minyak pertahunnya, atau jauh di luar Jawa yang sesuai untuk lebih besar dibandingkan jagung yang tebu terdapat sekitar 750 ribu hanya 172 liter/tahun dan kelapa sawit ha, disamping potensi areal yang hanya 5.900 liter/tahun existing industri seluas 420 ribu ha (DKP, 04/11/2008). (Sumber: Vibiznews – Business - Yuliadi (areal tebu Indonesia tahun Kadarmo/YKD/vbn November 2009) 1993/1994). Luasan ini lebih kecil dibanding potensi lahan budidaya rumput laut yang mencapai 2,1 juta ha. (sumber : esdm.go.id, 2011)
  • 9. KERJA SAMA PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT UNTUK BIOFUEL DENGAN KOREA Lokasi yang dipertimbangkan menjadi area kerjasama adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan atau Bangka Belitung. (sumber : www.dkp.go.id)
  • 10. Nyamplung Tanaman Hutan Pantai Sebagai Bahan- baku Minyak Nabati Biodiesel POTENSI TANAMAN NYAMPLUNG…… Beberapa hasil studi yang berkaitan dengan kelayakan ekonomi usaha menunjukkan pengembangan nyamplung sebagai biofuel layak untuk diusahakan Secara nasional industri pengolahan biofuel nyamplung, diharapkan akan membuka kesempatan kerja bagi tenaga domestik. Dengan target kebutuhan biofuel sampai dengan tahun 2025 sebesar 10.000.000 kiloliter, maka dari kegiatan pengembangan DME akan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 10 juta orang. Sumber: Draft Rencana Aksi Pengembangan Energi Alternatif Berbasis Tanaman Nyamplung 2010-2014
  • 11. Percobaan/ uji coba penggunaan biodiesel dari bahan baku tanaman Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) : 7 November 2008, Bogor-Jakarta (PP), menggunakan 1 mobil dengan bahan bakar biodiesel nyamplung 100% (B-100) 28 November 2008, Bogor –Cibinong (PP), menggunakan 2 mobil berbahan bakar biodiesel nyamplung 100% (B-100) 23 Desember 2008, Jakarta-Bogor –Banten (PP), menggunakan sebuah bus berukuran sedang bebahan bakar biodiesel nyamplung 100% (B-100).
  • 12. Nyamplung merupakan tanaman pantai yang tumbuh di daratan dengan ketinggian dari 0 hingga 400 m.dpl, tersebar diseluruh kepulauan Indonesia
  • 14. KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PENGEMB. BUDIDAYA TANAMAN ENERGI NABATI DI WILAYAH DARATAN PENGEMBANGAN TANAMAN PENGHASIL ENERGI (DEDICATED ENERGY CROP) POTENSI tataguna lahan Mendorong perkembangan sektor pertanian yang merupakan sektor terbesar dalam penyerapan tenaga kerja nasional tan.pangan perkebunan KENDALA Pada penggunaan lahan, bersaing permukiman dengan program KETAHANAN industri dll PANGAN dan pertumbuhan penggunaan lahan untuk pemukiman, industri dan lainnya KEBIJAKAN PENATAAN RUANG KAWASAN KHUSUS TANAMAN PENGHASIL ENERGI NABATI (BIOFUEL SPECIAL ZONE, (ROADMAP TIMNAS BBN 2006/2007) PROGRAM YANG MENDORONG SINERGI LINTAS SEKTORAL PADA PERUMUSAN REVISI TATA RUANG WILAYAH PROVINSI/ KAB.
  • 15. Meningkatnya Kebijakan Energi Nasional Rencana Induk Diversifikasi Kebutuhan Perpres No. 5 tahun 2006 – Utk target pangsa (EBT) Energi Nasional Energi Bahan sebesar 17% pada tahun 2025 Bakar Minyak Ditjen EBT& Blue Print Pengembangan Konservasi Energi Energi Nasional Penyediaan & Kementr.ESDM Terus Pemanfaatan Bhn (Perpres No 24, 2010) Kebutuhan Kebijakan berkurangnya Bakar Nabati Penyesuaian dan Dinamisasi Cadangan (INPRES No 1, 2006) Perencanaan : Kandungan RPJMD,RENSTRA,RPIJM Fossil Energy Sektor Terkait, Sektor Prov/ Kab & Penggunaan Roadmap Tim Resources Perbankan Skema KPEN-RP pd Nasional Pengemb. Sektor Hulu Pengembangan BBN Penyedia Bahan Baku Minyak Peningkatan (2006 – 2008) Nabati (Biofuel) Import & Dinas Pertambangan Kenaikan Kebijakan Subsidi Energi •Database Keekonomian harga BBM Bunga Bank & Prov dan Kab/Kota Energi Nabati Lembaga •Renstra Energi Pembiayaan Baru,Terbarukan & Perubahan Konservasi Energi Iklim dan Kebijakan & Program •Masterplan Pengembangan Meningkatnya EBT – KE Energi Nabati Emisi Carbon Prov. Lampung
  • 16. KEBUTUHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN BAHAN BAKAR NABATI PROVINSI LAMPUNG UTK PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI PROV.LAMPUNG PERUMUSAN KEBIJAKAN, PERATURAN DAERAH STRATEGI DAN PROGRAM PERCEPATAN PENGEMBANGAN SEKTOR HULU PROD. PENYESUAIAN RENSTRA BHN BAKU & SEKTOR HILIR INDUSTRI SEKTOR TERKAIT UTK DUKUNGANNYA PD BIOFUEL DALAM KESELARASAN DIVERSOFIKASI ENERGI SASARAN DGN SASARAN SEKTOR LAINNYA RENCANA STRATEGIS ENERGI BARU PENYELARASAN STRATEGI & PROGRAM KEGIATAN &TERBARUKAN LINTAS SEKTOR KOORDINASI IMPLEMENTASI KEGIATAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN ENERGI NABATI GUGUS TUGAS UTK EFEKTIFITAS PENGELOLAAN DAN KOORDINASI PROJECT BENEFIT MONITORING PROGRAM PENDIDIKAN AND EVALUATION (PBME) DAN PELATIHAN
  • 17. POTENSI DAN PELUANG PASAR BIOFUEL DUNIA
  • 18. Sustainable Oils, sebuah produsen energi terbarukan mengumumkan pesawat Angkatan Udara AS F-22 Raptor telah berhasil diterbangkan dengan menggunakan biofuel. Pesawat ini didukung oleh bahan bakar campuran, 50% berbasis minyak bumi JP-8 dan 50% biofuel yang berasal dari tanaman camelina. "F-22 terbang pada Jumat, 18 Maret 2011 dan menunjukkan performa yang sempurna dengan menggunakan biofuel dan tidak ada perbedaan nyata dari bahan bakar tradisional JP-8," kata Jeff Braun, direktur Aeronautical Systems Center di Wright-Patterson Air Force Base, Ohio.
  • 19. PERKEMBANGAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN SUBSEKTOR EBT NASIONAL
  • 20. Pertemuan Pakar Bahan Bakar Nabati Dunia Di Jepang Februari 2011