SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
STUDI KASUS
AUDIT ENERGI
Disusun oleh :
Arif Setiono Ajeng Melyny Sari
Hefly Agustian Akbar Ayu Andira
M. Hafidz Ridho F Edison
Natasya Mutiara Hani Helga Andery
Ria Cantika Niken Ayu Ariyananda
Wisnu Rahinaya Nur S
BAB 1. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG.
1. Konsumsi energi nasional menunjukkan bahwa kebutuhan energi semakin meningkatsedangkan penyediaan
energi nasional saat ini sangat terbatas karena sumber energi utama bahan bakar fosil yang sifatnya tidak
dapat diperbarui semakin berkurang, emisi gas rumah kaca semakin besar yang berakibat meningkatnya
pemanasan global dan berdampak pada perubahan klim.
2. Sektor industri merupakan sektor yang mendominasi konsumsi energi di Indonesia,
dimana konsumsi energi pada sektor ini mengalami pertumbuhan penggunaan
energi sebesar 3,35% (BPPT, 2015)
3. Dimana industri pupuk merupakan sub sektor industri yang paling besar menggunakan energi diikuti dengan
industri pulp dan kertas (Kementerian Perindustrian, 2012).
4. Industri pulp dan kertas mengkonsumsi energi sebesar 365.000 TOE/tahun dengan produksi pulp sebesar
450.000 ton/tahun (Dokumentasi PT. Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, 2015). Penggunaan energi pada
industri ini 60 kali lebih tinggi dari jumlah energi yang pemerintah wajibkan untuk melakukan konservasi
energi.
5. Pada penelitian ini, industri pulp dan kertas akan dijadikan objek studi kasus penelitian dengan ruang
lingkup pada area cooking plant.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi
adanya peluang penghematan energi pada
unit cooking plant dengan lingkup area kerja
cooking bleaching.
KONTRIBUSI PENELITIAN
Manfaat yang didapatkan dari penelitian yaitu :
a. Didapatkannya hasil temuan peluang
penghematan energi pada unit cookingplant.
b. Dikembangkannya pengetahuan mengenai
sistem manajemen energi melaluiaudit
energi terinci yang dilakukan, khususnya
pada industri pulp.
c. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk
pembelajaran mengenai audit energi.
PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan pokok yang akan dibahas pada
penelitian ini adalah bagaimana cara untuk
menurunkan konsumsi energi akibat adanya
peningkatan/pemborosan penggunaan
energi di area cooking plant. Batasan
penelitian yang akan menjadi fokus objek
penelitian dalam. menurunkan konsumsi
energi di area tersebut yaitu konsumsi energi
yang terbesar berupa energi termal.
Manajemen Energi
Manajemen energi adalah suatu program yang
direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis
untuk memanfaatkan energi secara efektif dan
efisien dengan melakukan perencanaan,
pencatatan, pengawasan dan evaluasi secara
kontinu tanpa mengurangi kualitas produksi dan
pelayanan.
4. Produksi
IMPLEMENTASI
MANAJEMEN ENERGI
1. Manajemen
Fasilitas
2. Manajeen
Logistik
5. Perencanaan
Produksi
3. Pembelian
Energi
Pemeliharaan
AUDIT ENERGI
Bertujuan untuk memahami masalah penggunaan energi serta
intensitas dan kinerja energi, potensi penghematan energi,
manfaat dan langkah yang diperlukan (Marpaung. 2014).
Audit energi adalah proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi
peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada
pengguna energi dan pengguna sumber energi dalam rangka konservasi
energi.
JENIS AUDIT ENERGI
Menurut Marpaung (2014), jenis audit energi dibedakan berdasarkan tingkat kedalaman yang
dihasilkan terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
1. Walk-Through Audit (Pengamatan Singkat/Audit Energi Singkat)
Aktifitasnya mengumpulkan data yang bersifat umum, pengamatan singkat secara
visual dan wawancara.
2. Preliminary Audit (Audit Energi Awal),
untuk mengetahui besarnya potensi penghematan energi, data dan informasi yang digunakan
didasarkan hasil pengukuran/sesaat. AEA terdiri dari dua bagian yaitu a. Survei manajemen
energi dan survei energi
3. Detailed Audit (Audit Energi Terinci).
Audit ini lebih mendalam dengan lingkup yang lebih luas, rekomendasi didasarkan atas
kajian engineering dengan urutan prioritas yang jelas. Output audit terinci adalah uraian lengkap
tentang jenis dan sumber energi, rugi-rugi energi, faktor-faktor yang mempengaruhi effisiensi
energi, karakteristik operasi peralatan/sistem energi, potensi penghematan energi berdasarkan
analisis data secara lengkap dan rekomendasi.
Target yaitu besaran penghematan energi
yang ingin dicapai sedangkan sasaran yaitu
cakupan area kegiatan audit energi yang
dibatasi berdasarkan target
Target dan sasaran
Audit Energi
Data yang dikumpulkan berupa data
primer, data sekunder, data historisis,
data teknis, serta informasi lainnya.
Pengumpulan data Audit Energi
Pengumpulan data merupakan aktifitas kegiatan audit energi dalam
mengumpulkan berbagai kebutuhan data yang dapat mendukung
analisis dalam penggunaan energi baik data sistem manajemen energi
maupun data di lapangan.
Data Premier
Data primer merupakan data yang didapat dari
sumber pertama baik dari individu seperti hasil
pengisian kuesioner maupun pengukuran
Data Sekunder
data primer yang telah diolah lebih lanjut
yangdisajikan baik oleh pengumpul data
primer atau pihak lain.
Data Historis
merupakan informasi umum tentang
obyek audit konsumsienergi beberapa
tahun terakhir.
Data Teknis
data tentang peralatan utama
pemanfaat energi seperti kapasitas,
jumlah unit serta performance (aktual
dan design).
Pengumpulan Data Audit Energi
Informasi Lain konsumen energi utama, tingkat produksi, beban peralatan, jam kerja, standar
(SOP) yang digunakan, petugas energi, kompetensi, sistem manajemen energi, pemeliharaan
(jadual dan pelaksanaan) serta indikator keberhasilan kinerja.
Analisis Data
Audit Energi
Analisis data audit energi digunakan untuk mengetahui lebih detail
tentang penggunaan energi, sistem manajemen energi berdasarkan
data audit (historis, spesifikasi teknis, pengukuran, observasi, data
operasi, dan acuan lain seperti standar dan benchmark).
Teknik analisis data dilakukan dengan cara membuat matrik manajemen energi,
tabulasi data, penggambaran data, benchmarking, analisis statistik, kecenderungan,
kinerja sistem energi, faktor yang mempengaruhi kinerja, diagram sebab akibat
serta cost benefit.
Gambaran Umum Penggunaan
Energi di Industri Pulp
Industri pulp merupakan salah satu sektor industri dengan intensitas energi yang
tinggi. Setiap proses pada pembuatan pulp memerlukan energi yang berasal dari bahan
bakar seperti minyak, LNG, listrik, black liquor, dan biomassa. Energi input tersebut digunakan
untuk membangkitkan steam atau listrik yang sebagian besar digunakan di proses
pembuatan pulp. Listrik digunakan untuk mengerakkan mesin-mesin produksi dan steam
sebagai energi utama dalam proses pengeringan dan sebagai pendukung pada proses kimia.
Dari alur distribusi energi tersebut, energi listrik dan steam merupakan jenis energi yang
paling signifikan penggunaannya. Dalam hal ini, distribusi kuantitas konsumsi tiap jenis energi
akan sangat dipengaruhi oleh jenis proses dan peralatan yang digunakan.
Gambaran Umum Penggunaan
Energi di Industri Pulp
Gambaran Umum Penggunaan
Energi di Industri Pulp
Parameter Utama Analisis Audit Energi
.
1. Sistem Instalasi Listrik 1 fasa
sistem instalasi listrik yang
menggunakan dua kawat penghantar
yaitu 1 kawat fasa dan 1 kawat 0
(netral). Maksudnya 1 phase berarti 1
kabel bertegangan dan 1 kabel netral,
umum 220 V digunakan banyak orang.
KONSUMSI ENERGI LISTRIK
2. Sistem Instalasi Listrik 3 Fasa
Sistem 3 fasa adalah sistem
instalasi listrik yang menggunakan tiga
kawat fasa dan satu kawat 0 (netral) atau
kawat ground. Menurut istilah 3 phase yaitu
3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel
netral umum bertegangan 380 V yang
digunakan di industri/pabrik.
Berikut ini persamaan daya listrik dengan
instalasi listrik 3 phase menurut Eugene
C.Lister:
Parameter Utama Analisis Audit Energi
.
1. Rugi panas Akibat Konduksi
Heat loss akibat konduksi
yang terjadi pada dinding dapat dihitung
denganmenggunakan persamaan J.P.
Holman berikut ini:
2. Rugi panas Akibat Konveksi
Heat loss akibat perpindahan
panas secara konveksi dapat dihitung
denganmenggunakan persamaan J.P.
Holman berikut ini:
Rugi panas Akibat Konduksi dan Konveksi
Parameter Utama Analisis Audit Energi
.
1. Isolasi Pemipaan (rugi panas dari
pipa tanpa isolasi, tebal isolasi
optimal)
Rugi panas dari pipa tanpa
isolasi dapat dihitung dengan:
2. Flash Steam
jika flash steam akan
digunakan, perlu diketahui berapa banyak
steam ini akan tersedia. Jumlahnya
ditentukan berdasarkan persamaan pada
Pedoman Efisiensi Energi untuk
Industri,2006 dengan rumusan berikut ini:
Kebocoran/Pemborosan Energi Steam pada Instalasi Pemipaaan
Prosedur Pelaksanaan Studi Kasus Industri
HASIL & PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Object Penelitian Pada Cooking Plant
Area cooking membutuhkan beberapa sumber energi untuk proses
pembuatan pulp yaitu LP-steam, MP-steam dan listrik dengan energi
yang paling besar digunakan adalah energi steam. Oleh sebab itu,
fokus objek penelitian yang dilakukan pada penggunaan energi steam
yang memiliki potensi peluang penghematan energi yang lebih besar
dibandingkan energi listrik.
HASIL & PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Intensitas konsumsi energi digunakan untuk melihat perbandingan penggunaan energi pada lingkup
penelitian. Intensitas konsumsi energi ini dapat dijadikan parameter utama menentukan area mana dan
sumber energi apa yang paling besar dikonsumsi sehingga dapat menentukan lingkup objek penelitian
beserta peluang penghematan energi yang mungkin dapat
2. Intensitas Konsumsi Energi
HASIL & PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Observasi lapangan bertujuan untuk meninjau Peluang Penghematan Energi (PPE) yang mungkin dapat
diperoleh dengan menganalisa faktor-faktor penyebab adanya peningkatan/pemborosan penggunaan
energi pada unit cooking plant.
3. Observasi Lapangan
Dari proses penelitian baik melalui wanwancara maupun observasi pada peralatan, operator lapangan, operator
DCS, daily head unit, ditemukan berbagai peluang yang berpotensi untuk menurunkan konsumsi energi yaitu:
1. Optimalisasi parameter kualitas pulp area cooking plant untuk mengatur kondisi operasi konsumsi steam pemasakan
chip.
2. Pemanfaatan water waste steaming vessel sebagai air pencuci log pada washingroll (air pembersih kotoran dari log-
log kayu di area Wood handling).
3. Pemasangan isolasi pada katup pipa panas area cooking plant.
4. Perbaikan isolasi jalur pipa panas pada area cooking plant baik yangmengalami kerusakan maupun yang tidak
terpasang isolasi.
5. Pemanfaatan condensate MP-Steam output lower cooking heater dan washcirculation heater untuk menghasilkan
flash steam bertujuan mengurangipenggunaan LP-steam pada unit chip bin.
6. Penggunaan best available technology black liquor impregnation untukmenggantikan fungsi peralatan dari chip bin
hingga hp-feeder.
HASIL & PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
Pemilihan objek penelitian cooking plant dikarenakan penggunaan energi pada area tersebut sangat
besar dibandingkan area lainnya, dimana penetapan area penelitian tersebut ditentukan dengan
menganalisa berbagai data. Berdasarkan tabel 6 perkembangan komposisi konsumsi energi pada area
cooking plant sejak tahun 2011 hingga 2015 dapat dianalisa dari gambar 10 berikut ini.
1. Studi Kasus Audit Energi Terinci Pada Cooking Plant
HASIL & PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
Potret dan pola penggunaan energi pada ruang lingkup penelitian ini dapat digunakan sebagai analisa
awal intensitas konsumsi energi. Dimana pada area tersebut sumber energi yang digunakan berupa
energi termal dan listrik. Berikut ini adalah komposisi sumber energi dan Konsumsi energi yang
digunakan pada area cooking bleaching pada Januari 2016 dapat dilihat pada gambar 11 dan 12.
2. Analisa Intesitas Energi
HASIL & PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
Grafik intensitas konsumsi energi pada area cooking plant berdasarkan data tabel 7 yang dapat dilihat
pada gambar 13.
2. Analisa Intesitas Energi
Dari hasil analisa penelitian ini diperoleh
garis besar faktor yang mempengaruhi
tingkatan intensitas konsumsi energi yang
terjadi yaitu kebutuhan energi dalam
proses produksi ditentukan sesuai dengan
kebutuhan pencapaian kondisi operasi
yang harus mencapai target atau standar
mutu produk yang dilihat dari kappa
number. Kappa number atau bilangan
kappa merupakan salah satu parameter
kualitas proses pemasakan pulp. Bilangan
kappa menunjukkan kandungan lignin
yang masih terkandung dalam pulp.
HASIL & PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
Perbandingan konsumsi energi steam yang diperoleh dengan energy benchmark industri terkait dan
sejenis dapat dilihat pada tabel 14.
2. Analisa Intesitas Energi
HASIL & PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Optimalisasi kualitas Pemasakan Chip.
2. Pemanfaatan water waste steaming vessel.
3. Pemasangan isolasi pada katup pipa panas area cooking plant.
4. Perbaikan isolasi jalur pipa panas pada area cooking plant.
5. Pemanfaatan condensate MP-Steam ouput lower cooking heater dan
wash circulation heater.
6. Penggunaan best available technology black liquor impregnation.
3. Analisa Peluang Penghematan Energi
HASIL & PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan studi kasus audit energi terinci dilakukan atas kajian engineering design prioritas yang
jelas berdasarkan teknik kelayakan ekonomi. Berdasarkan peng penghematan energi yang telah
dianalisis perbedaan anta sebelum penghematan dan setelah penghematan dapat dilihat pada tabel
15
3. Analisa Peluang Penghematan Energi
PPE perbaikan isolasi pipa panas,
Menghemat 22907,04 (ton steam atau sekitar Rp
12.695.687.820,- dengan persentase penghematan sebesar
7,08%, Dengan investasi sebesar Rp 21.450.000,- terkategori
low cost, biaya yang dapat dihemat akan mengembalikan
modal investasi selama +15 jam..
PPE perbaikan isolasi katup pipa panas,
Menghemat 10696,42 ton steam atau sekitar Rp
6.073.031.529,- Dengan investasi sebesar Rp
2.475.000,- torkategori low cost, biaya yang dapat
dihemat akan mengembalikan modal investasi
selama 4 jam
Pemanfaatan waste water steaming vessel
untuk digunakan pada unit washing rull,
Berdasarkan analisa teknis kelayakan ekonomi, air bersih
yang dapat dihemat sebenar 5040 m² per tahun dengan
biaya investasi Rp 3.200.000,- K biaya yang dapat dihemat
sebesar Rp 61.740.000,- dengan perhitungan beban tarifair
PAM Jaya investasi dapat dikembalikan selama 19 hari.
Pemanfaatan kondensat dari MP-
Sinan untuk menghasilkan flash steam
Menghemat LP-Steam sebanyak 105,5 tud steati
atau sekitar Rp 15,5 Milyar dengan persentase
penghematan sebesar 9,2% Meski PPB ini
tergolong dapat mengembalikan biaya investasi
selama 1,3 bulan dan akan menghemat energi dan
biaya sangat tinggi dibandingkan PPE lainnya
HASIL & PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
3. Analisa Peluang Penghematan Energi
Peluang penghematan energi jika diimplementasikan akan mengurangi konsumsi energi yang dapat dilihat pada tabel 16
berikut ini berdasarkan rangkuman hasil perhitungan analisis peluang penghematan energi dengan konsumsi MP-Steam 797,2
ton/hari dan LP-Steam 104 ton/hari serta produksi1476 adt.
HASIL & PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
3. Analisa Peluang Penghematan Energi
Berdasarkan gambar 17 dapat dianalisa bahwa konsumsi MP-Steam mengalami penurunan yang relatif signifikan jika PPE 1
(Perbaikan Isolasi Pipa Panas) dan PPE 2 (Pemasangan Isolasi Katup Pipa Panas) diimplementasikan. Penurunan konsumsi MP-
Steam PPE I sebesar 0,02108 ton/adt dan PPE 2 sebesar 0,01783 ton/adt. Sedangkan konsumsi LP-Steam mengalami
penurunan yang relatif signifikan jika PPE 4A (Pemanfaatan Kondensat LCH) dan PPE 4B (Pemanfaatan Kondensat WCH)
diimplementasikan. Penurunan konsumsi LP Steam PPE 4A sebesar 0,06151 ton/adt dan PPE 4B sebesar 0,01065 ton/adt.
HASIL & PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
3. Analisa Peluang Penghematan Energi
Lampiran II Perhitungan
Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual)
1) Produksi Cooking pada Tanggal 5 Februari 2016
Flow Pulp = 549,5 m/h
Conc = 9,9% bdt/m³
Produksi = Flow (m³/h) x % konsistensi (bdt/m²) x 1,1 (adt/bdt)
Produksi = 549,5 m³/h x 24 h/day x 9,9% bdum' x 1,1 adt/bdt= 1436,17 adt
a. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Steam
Lampiran II Perhitungan
Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual)
2) MP-Steam (P= 12,45 bar)
Pada Tabel Properties of Superheated Water Vapour (Michael J Moran). Entalpi
pada tekanan 12,45 bar dan suhu 253,6 °C adalah sebesar 2939,49kJ/kg setara
dengan 2939,49 MJ/ton.
Lampiran II Perhitungan
Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual)
3) LP-Steam (P=3,46 bar)
Pada Tabel Properties of Superheated Water Vapour (Michael J.Moran), Entalpi
pada tekanan 3,46 bar dan suhu 150,89 °C adalah sebesar 2759,46 kJ/kg
setara dengan 2759,46 MJ/ton.
Lampiran II Perhitungan
Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual)
1) Pengukuran Online(DCS)
Konsumsi energi listrik area Cooking Plant pada 18 Februari 2016 dengan produksi cooking
sebesar 1491,85 adt.
411-832-1000 "Chip bin airlock feeder"
Formula Power = % bukaan valve x desain (kW)
= 69% x 30 kW-20,7 kW
Konsumsi energi listrik area Cooking Plant pada 26 Februari 2016 denganproduksi cooking
sebesar 559,94 adt.4
11-832-1000 "Chip bin airlock feeder"
Formula Power=% bukaan valve x desain (kW)
= 50% x 30 kW = 15 kW
a. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik
Lampiran II Perhitungan
Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual)
2) Pengukuran Spot Aktual
Konsumsi energi listrik aktual area Cooking Plant pada 18 Februari 2016.
411-832-1000 Chip bin airlock feeder"
Lampiran II Perhitungan
Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual)
3) IKE Listrik
Chip bin airlock feeder Pengukuran Online Pada 18 Februari 2016
Lampiran II Perhitungan
3. Peluang Penghematan Energi
a. Rugi Panas Instalasi Pemipaan
Lampiran II Perhitungan
3. Peluang Penghematan Energi
b. Panas Katup Tanpa Isolasi
Lampiran II Perhitungan
Dengan perhitungan yang sama untuk rugi panas jtanpa isolasi lainnya dapat dilihat pada tabel 41.
Lampiran II Perhitungan
3. Peluang Penghematan Energi
c. Recovery Condensate
Flash Steam Condensate dari Lower Cooking Heater Pada 5 Februari 2016
Condensate Load (m) = 26,47 ton/h
Temperature Condensate =183,6 °C
Tekanan Flash Steam = 1,02 bar
Lampiran III Perhitungan
LAPORAN BIAYA ENERGI
1. Laporan Biaya Konsumsi Energi
Laporan konsumsi energi ini digunakan untuk melihat perbandingan
sebelum dan setelah proses penghematan dilakukan pada produksi 1476 adt.
A. Konsumsi Steam
1) Pusat Energi LP-Steam digunakan pada Unit Chip Bin dan Steaming Vessel
Konsumsi LP-Steam sebesar 104 ton/hari
Peluang Penghematan Energi (PPE) Akibat Rugi Panas Pipa Tanpa Isolasi Jalur
Konsumsi LP-Steam sebesar 34340,27 kg/hari = 34,34 ton/hari
Sehingga jika PPE ini diimplementasikan,
Konsumsi LP-Steam-104 ton/hari-34,34 ton/hari-69,66 ton/hari
Penurunan LP-Steam/tahun-34,34 ton/hari x 350 hari/thn12019,096 ton/thn
Lampiran III Perhitungan
LAPORAN BIAYA ENERGI
2) Pusat Energi MP-Steam digunakan pada Unit Lower Cooking Heater, Upper
CookingHeater dan Wash Circulation Heater.
Konsumsi MP-Steam sebesar 797,2 ton/hari
Peluang Penghematan Energi (PPE) Akibat Rugi Panas Pipa Tanpa Isolasi Jalur
Konsumsi MP-Steam sebesar 31108,39 kg/hari 31.108 ton/hari
Sehingga jika PPE ini diimplementasikan,
Konsumsi MP-Steam-797.2 ton/hari-31.108 ton/hari-766,092 ton/hari
Penurunan MP-Steam/tahun 31,108 ton/hari x 350 hari/thn 10887.94 ton/thn
Lampiran III Perhitungan
LAPORAN BIAYA ENERGI
B) Konsumsi Setara Bahan Bakar Solar
Lampiran III Perhitungan
LAPORAN BIAYA ENERGI
c) Biaya Energi
Harga Solar Industri = Rp 6.000,-/liter
LP-Steam Setara Solar Pra Penghematan= 9317,657 liter x Rp 6.000,-liter = Rp 55.905.943,
LP-Steam Setara Solar Pasca Penghematan = 6241,014 liter x Rp 6.000,-/liter = Rp 37.446.083,
Penghematan Biaya per hari = Rp 55.905.943-Rp 37.446.083 = Rp 18.459.860,
MP-Steam Setara Solar Pra Penghematan= 76083,16 liter x Rp 6.000,-liter-= Rp 456.498.979,
MP-Steam Setara Solar Pasca Penghematan = 73114,24 liter x Rp 6.000,-/liter = Rp 438.685.445
Penghematan Biaya per hari = Rp 456.498.979-Rp 438.685.445 = Rp 17.813.534,
Total Penghematan Biaya per hari = Rp 18 459,860+ Rp 17.813 534 = Rp 36.273.394,
Penghematan Biaya per tahun = Rp 36.273.394/hari x 350 hari/tahun = Rp 12.695.687.820,
Lampiran III Perhitungan
LAPORAN BIAYA PELUANG PENGHEMATAN ENERGI
A) PPE ISOLASI PIPA PANAS
Lampiran III Perhitungan
LAPORAN BIAYA PELUANG PENGHEMATAN ENERGI
B) PPE KATUP PIPA PANAS TANPA ISOLASI
Lampiran III Perhitungan
LAPORAN BIAYA PELUANG PENGHEMATAN ENERGI
C) PPE FLASH STEAM CONDENSATE LCH DAN WCH
Lampiran III Perhitungan
LAPORAN BIAYA PELUANG PENGHEMATAN ENERGI
D) PPE PEMANFAATAN WASTE WATER STEAMING VESEL
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan bahwa
adanya Peluang Penghematan Energi (PPE) pada unit cooking plant yaitu:
1. PPE perbaikan isolasi pipa panas dengan persentase penghematan sebesar
7,08% dapat menghemat konsumsi steam sebesar 22907,04 ton steam/tahun
dengan pengembalian modal selama 15 jam terkategori investasi low cost.
2. PPE pemasangan isolasi katup pipa panas dengan persentase penghematan
sebesar 3,39% dapat menghemat konsumsi steam sebesar 10696,42 ton
steam/tahun dengan pengembalian modal selama 4 jam terkategori investasi
low cost.
3. Pemanfaatan waste water steaming vessel dapat menghemat air bersihsebanyak
5040 m' per tahun dengan pengembalian modal selama 19hari.
4. Pemanfaatan kondensat dari MP-Steam dapat menghemat konsumsi LP Steam
sebesar 37278,45 ton steam/tahun dengan persentase penghematansebesar
9,2% terkategori high cost.
Question ?
Terima
Kasih!

More Related Content

Similar to AUDITPULP.pptx

Town Hall Presentation (22-03-2018).ppt
Town Hall Presentation (22-03-2018).pptTown Hall Presentation (22-03-2018).ppt
Town Hall Presentation (22-03-2018).pptWan Pekan
 
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKPENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKZAINI ABDUL WAHAB
 
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdfPutri426595
 
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdfAfiqPraditio
 
Tugas optmasi energi
Tugas optmasi energiTugas optmasi energi
Tugas optmasi energinove_evon
 
J prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikJ prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikInstansi
 
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdfArdiIrawanDwi
 
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIM...
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIM...PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIM...
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIM...Heri Tranggono
 
Strategi manajemen aset konservasi dan manajemen energi
Strategi manajemen aset   konservasi dan manajemen energiStrategi manajemen aset   konservasi dan manajemen energi
Strategi manajemen aset konservasi dan manajemen energiHeru Kun
 
pkm kc Kipas angin tungku sate kate
pkm kc Kipas angin tungku sate kate pkm kc Kipas angin tungku sate kate
pkm kc Kipas angin tungku sate kate jujuntugistan
 
Kipas angin tungku sate kate pkm kc
Kipas angin tungku sate kate pkm kcKipas angin tungku sate kate pkm kc
Kipas angin tungku sate kate pkm kcjujuntugistan
 
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-metiInstansi
 
Audit energi gedung fakultas teknik e01
Audit energi gedung fakultas teknik e01Audit energi gedung fakultas teknik e01
Audit energi gedung fakultas teknik e01Muhammad Nur Fikri
 
Materi Refresh Audit Energi Sistem Kelistrikan - Andy Setyanto.pdf
Materi Refresh Audit Energi Sistem Kelistrikan - Andy Setyanto.pdfMateri Refresh Audit Energi Sistem Kelistrikan - Andy Setyanto.pdf
Materi Refresh Audit Energi Sistem Kelistrikan - Andy Setyanto.pdfRusBoy
 
Irfan's makalah
Irfan's makalahIrfan's makalah
Irfan's makalahIRFAN ipan
 
Materi 4 - Sunaryo, B.Eng..ppt
Materi 4 - Sunaryo, B.Eng..pptMateri 4 - Sunaryo, B.Eng..ppt
Materi 4 - Sunaryo, B.Eng..pptssuser22fae5
 

Similar to AUDITPULP.pptx (20)

Town Hall Presentation (22-03-2018).ppt
Town Hall Presentation (22-03-2018).pptTown Hall Presentation (22-03-2018).ppt
Town Hall Presentation (22-03-2018).ppt
 
64191606200903371
6419160620090337164191606200903371
64191606200903371
 
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKPENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
 
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
20210416125943_FINAL_Design_Buku_ESDM_2020_(21102020).pdf
 
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf
 
Tugas optmasi energi
Tugas optmasi energiTugas optmasi energi
Tugas optmasi energi
 
J prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikJ prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrik
 
Poster Jadi PRI
Poster Jadi PRIPoster Jadi PRI
Poster Jadi PRI
 
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
20221107 - Implementasi KE melalui ME di sekolah.pdf
 
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIM...
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIM...PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIM...
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIM...
 
SKKNI2018053.pdf
SKKNI2018053.pdfSKKNI2018053.pdf
SKKNI2018053.pdf
 
Strategi manajemen aset konservasi dan manajemen energi
Strategi manajemen aset   konservasi dan manajemen energiStrategi manajemen aset   konservasi dan manajemen energi
Strategi manajemen aset konservasi dan manajemen energi
 
pkm kc Kipas angin tungku sate kate
pkm kc Kipas angin tungku sate kate pkm kc Kipas angin tungku sate kate
pkm kc Kipas angin tungku sate kate
 
Kipas angin tungku sate kate pkm kc
Kipas angin tungku sate kate pkm kcKipas angin tungku sate kate pkm kc
Kipas angin tungku sate kate pkm kc
 
9 b
9 b9 b
9 b
 
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
 
Audit energi gedung fakultas teknik e01
Audit energi gedung fakultas teknik e01Audit energi gedung fakultas teknik e01
Audit energi gedung fakultas teknik e01
 
Materi Refresh Audit Energi Sistem Kelistrikan - Andy Setyanto.pdf
Materi Refresh Audit Energi Sistem Kelistrikan - Andy Setyanto.pdfMateri Refresh Audit Energi Sistem Kelistrikan - Andy Setyanto.pdf
Materi Refresh Audit Energi Sistem Kelistrikan - Andy Setyanto.pdf
 
Irfan's makalah
Irfan's makalahIrfan's makalah
Irfan's makalah
 
Materi 4 - Sunaryo, B.Eng..ppt
Materi 4 - Sunaryo, B.Eng..pptMateri 4 - Sunaryo, B.Eng..ppt
Materi 4 - Sunaryo, B.Eng..ppt
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

AUDITPULP.pptx

  • 1. STUDI KASUS AUDIT ENERGI Disusun oleh : Arif Setiono Ajeng Melyny Sari Hefly Agustian Akbar Ayu Andira M. Hafidz Ridho F Edison Natasya Mutiara Hani Helga Andery Ria Cantika Niken Ayu Ariyananda Wisnu Rahinaya Nur S
  • 2. BAB 1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG. 1. Konsumsi energi nasional menunjukkan bahwa kebutuhan energi semakin meningkatsedangkan penyediaan energi nasional saat ini sangat terbatas karena sumber energi utama bahan bakar fosil yang sifatnya tidak dapat diperbarui semakin berkurang, emisi gas rumah kaca semakin besar yang berakibat meningkatnya pemanasan global dan berdampak pada perubahan klim. 2. Sektor industri merupakan sektor yang mendominasi konsumsi energi di Indonesia, dimana konsumsi energi pada sektor ini mengalami pertumbuhan penggunaan energi sebesar 3,35% (BPPT, 2015) 3. Dimana industri pupuk merupakan sub sektor industri yang paling besar menggunakan energi diikuti dengan industri pulp dan kertas (Kementerian Perindustrian, 2012). 4. Industri pulp dan kertas mengkonsumsi energi sebesar 365.000 TOE/tahun dengan produksi pulp sebesar 450.000 ton/tahun (Dokumentasi PT. Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, 2015). Penggunaan energi pada industri ini 60 kali lebih tinggi dari jumlah energi yang pemerintah wajibkan untuk melakukan konservasi energi. 5. Pada penelitian ini, industri pulp dan kertas akan dijadikan objek studi kasus penelitian dengan ruang lingkup pada area cooking plant.
  • 3. TUJUAN PENELITIAN Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi adanya peluang penghematan energi pada unit cooking plant dengan lingkup area kerja cooking bleaching.
  • 4. KONTRIBUSI PENELITIAN Manfaat yang didapatkan dari penelitian yaitu : a. Didapatkannya hasil temuan peluang penghematan energi pada unit cookingplant. b. Dikembangkannya pengetahuan mengenai sistem manajemen energi melaluiaudit energi terinci yang dilakukan, khususnya pada industri pulp. c. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk pembelajaran mengenai audit energi.
  • 5. PERUMUSAN MASALAH Permasalahan pokok yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana cara untuk menurunkan konsumsi energi akibat adanya peningkatan/pemborosan penggunaan energi di area cooking plant. Batasan penelitian yang akan menjadi fokus objek penelitian dalam. menurunkan konsumsi energi di area tersebut yaitu konsumsi energi yang terbesar berupa energi termal.
  • 6. Manajemen Energi Manajemen energi adalah suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis untuk memanfaatkan energi secara efektif dan efisien dengan melakukan perencanaan, pencatatan, pengawasan dan evaluasi secara kontinu tanpa mengurangi kualitas produksi dan pelayanan.
  • 7. 4. Produksi IMPLEMENTASI MANAJEMEN ENERGI 1. Manajemen Fasilitas 2. Manajeen Logistik 5. Perencanaan Produksi 3. Pembelian Energi Pemeliharaan
  • 8. AUDIT ENERGI Bertujuan untuk memahami masalah penggunaan energi serta intensitas dan kinerja energi, potensi penghematan energi, manfaat dan langkah yang diperlukan (Marpaung. 2014). Audit energi adalah proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan pengguna sumber energi dalam rangka konservasi energi.
  • 9. JENIS AUDIT ENERGI Menurut Marpaung (2014), jenis audit energi dibedakan berdasarkan tingkat kedalaman yang dihasilkan terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu: 1. Walk-Through Audit (Pengamatan Singkat/Audit Energi Singkat) Aktifitasnya mengumpulkan data yang bersifat umum, pengamatan singkat secara visual dan wawancara. 2. Preliminary Audit (Audit Energi Awal), untuk mengetahui besarnya potensi penghematan energi, data dan informasi yang digunakan didasarkan hasil pengukuran/sesaat. AEA terdiri dari dua bagian yaitu a. Survei manajemen energi dan survei energi 3. Detailed Audit (Audit Energi Terinci). Audit ini lebih mendalam dengan lingkup yang lebih luas, rekomendasi didasarkan atas kajian engineering dengan urutan prioritas yang jelas. Output audit terinci adalah uraian lengkap tentang jenis dan sumber energi, rugi-rugi energi, faktor-faktor yang mempengaruhi effisiensi energi, karakteristik operasi peralatan/sistem energi, potensi penghematan energi berdasarkan analisis data secara lengkap dan rekomendasi.
  • 10. Target yaitu besaran penghematan energi yang ingin dicapai sedangkan sasaran yaitu cakupan area kegiatan audit energi yang dibatasi berdasarkan target Target dan sasaran Audit Energi
  • 11. Data yang dikumpulkan berupa data primer, data sekunder, data historisis, data teknis, serta informasi lainnya. Pengumpulan data Audit Energi Pengumpulan data merupakan aktifitas kegiatan audit energi dalam mengumpulkan berbagai kebutuhan data yang dapat mendukung analisis dalam penggunaan energi baik data sistem manajemen energi maupun data di lapangan.
  • 12. Data Premier Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu seperti hasil pengisian kuesioner maupun pengukuran Data Sekunder data primer yang telah diolah lebih lanjut yangdisajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data Historis merupakan informasi umum tentang obyek audit konsumsienergi beberapa tahun terakhir. Data Teknis data tentang peralatan utama pemanfaat energi seperti kapasitas, jumlah unit serta performance (aktual dan design). Pengumpulan Data Audit Energi Informasi Lain konsumen energi utama, tingkat produksi, beban peralatan, jam kerja, standar (SOP) yang digunakan, petugas energi, kompetensi, sistem manajemen energi, pemeliharaan (jadual dan pelaksanaan) serta indikator keberhasilan kinerja.
  • 13. Analisis Data Audit Energi Analisis data audit energi digunakan untuk mengetahui lebih detail tentang penggunaan energi, sistem manajemen energi berdasarkan data audit (historis, spesifikasi teknis, pengukuran, observasi, data operasi, dan acuan lain seperti standar dan benchmark). Teknik analisis data dilakukan dengan cara membuat matrik manajemen energi, tabulasi data, penggambaran data, benchmarking, analisis statistik, kecenderungan, kinerja sistem energi, faktor yang mempengaruhi kinerja, diagram sebab akibat serta cost benefit.
  • 14. Gambaran Umum Penggunaan Energi di Industri Pulp Industri pulp merupakan salah satu sektor industri dengan intensitas energi yang tinggi. Setiap proses pada pembuatan pulp memerlukan energi yang berasal dari bahan bakar seperti minyak, LNG, listrik, black liquor, dan biomassa. Energi input tersebut digunakan untuk membangkitkan steam atau listrik yang sebagian besar digunakan di proses pembuatan pulp. Listrik digunakan untuk mengerakkan mesin-mesin produksi dan steam sebagai energi utama dalam proses pengeringan dan sebagai pendukung pada proses kimia. Dari alur distribusi energi tersebut, energi listrik dan steam merupakan jenis energi yang paling signifikan penggunaannya. Dalam hal ini, distribusi kuantitas konsumsi tiap jenis energi akan sangat dipengaruhi oleh jenis proses dan peralatan yang digunakan.
  • 17. Parameter Utama Analisis Audit Energi . 1. Sistem Instalasi Listrik 1 fasa sistem instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat fasa dan 1 kawat 0 (netral). Maksudnya 1 phase berarti 1 kabel bertegangan dan 1 kabel netral, umum 220 V digunakan banyak orang. KONSUMSI ENERGI LISTRIK 2. Sistem Instalasi Listrik 3 Fasa Sistem 3 fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat fasa dan satu kawat 0 (netral) atau kawat ground. Menurut istilah 3 phase yaitu 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel netral umum bertegangan 380 V yang digunakan di industri/pabrik. Berikut ini persamaan daya listrik dengan instalasi listrik 3 phase menurut Eugene C.Lister:
  • 18. Parameter Utama Analisis Audit Energi . 1. Rugi panas Akibat Konduksi Heat loss akibat konduksi yang terjadi pada dinding dapat dihitung denganmenggunakan persamaan J.P. Holman berikut ini: 2. Rugi panas Akibat Konveksi Heat loss akibat perpindahan panas secara konveksi dapat dihitung denganmenggunakan persamaan J.P. Holman berikut ini: Rugi panas Akibat Konduksi dan Konveksi
  • 19. Parameter Utama Analisis Audit Energi . 1. Isolasi Pemipaan (rugi panas dari pipa tanpa isolasi, tebal isolasi optimal) Rugi panas dari pipa tanpa isolasi dapat dihitung dengan: 2. Flash Steam jika flash steam akan digunakan, perlu diketahui berapa banyak steam ini akan tersedia. Jumlahnya ditentukan berdasarkan persamaan pada Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri,2006 dengan rumusan berikut ini: Kebocoran/Pemborosan Energi Steam pada Instalasi Pemipaaan
  • 20. Prosedur Pelaksanaan Studi Kasus Industri
  • 21. HASIL & PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Object Penelitian Pada Cooking Plant Area cooking membutuhkan beberapa sumber energi untuk proses pembuatan pulp yaitu LP-steam, MP-steam dan listrik dengan energi yang paling besar digunakan adalah energi steam. Oleh sebab itu, fokus objek penelitian yang dilakukan pada penggunaan energi steam yang memiliki potensi peluang penghematan energi yang lebih besar dibandingkan energi listrik.
  • 22. HASIL & PEMBAHASAN Hasil Penelitian Intensitas konsumsi energi digunakan untuk melihat perbandingan penggunaan energi pada lingkup penelitian. Intensitas konsumsi energi ini dapat dijadikan parameter utama menentukan area mana dan sumber energi apa yang paling besar dikonsumsi sehingga dapat menentukan lingkup objek penelitian beserta peluang penghematan energi yang mungkin dapat 2. Intensitas Konsumsi Energi
  • 23. HASIL & PEMBAHASAN Hasil Penelitian Observasi lapangan bertujuan untuk meninjau Peluang Penghematan Energi (PPE) yang mungkin dapat diperoleh dengan menganalisa faktor-faktor penyebab adanya peningkatan/pemborosan penggunaan energi pada unit cooking plant. 3. Observasi Lapangan Dari proses penelitian baik melalui wanwancara maupun observasi pada peralatan, operator lapangan, operator DCS, daily head unit, ditemukan berbagai peluang yang berpotensi untuk menurunkan konsumsi energi yaitu: 1. Optimalisasi parameter kualitas pulp area cooking plant untuk mengatur kondisi operasi konsumsi steam pemasakan chip. 2. Pemanfaatan water waste steaming vessel sebagai air pencuci log pada washingroll (air pembersih kotoran dari log- log kayu di area Wood handling). 3. Pemasangan isolasi pada katup pipa panas area cooking plant. 4. Perbaikan isolasi jalur pipa panas pada area cooking plant baik yangmengalami kerusakan maupun yang tidak terpasang isolasi. 5. Pemanfaatan condensate MP-Steam output lower cooking heater dan washcirculation heater untuk menghasilkan flash steam bertujuan mengurangipenggunaan LP-steam pada unit chip bin. 6. Penggunaan best available technology black liquor impregnation untukmenggantikan fungsi peralatan dari chip bin hingga hp-feeder.
  • 24. HASIL & PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian Pemilihan objek penelitian cooking plant dikarenakan penggunaan energi pada area tersebut sangat besar dibandingkan area lainnya, dimana penetapan area penelitian tersebut ditentukan dengan menganalisa berbagai data. Berdasarkan tabel 6 perkembangan komposisi konsumsi energi pada area cooking plant sejak tahun 2011 hingga 2015 dapat dianalisa dari gambar 10 berikut ini. 1. Studi Kasus Audit Energi Terinci Pada Cooking Plant
  • 25. HASIL & PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian Potret dan pola penggunaan energi pada ruang lingkup penelitian ini dapat digunakan sebagai analisa awal intensitas konsumsi energi. Dimana pada area tersebut sumber energi yang digunakan berupa energi termal dan listrik. Berikut ini adalah komposisi sumber energi dan Konsumsi energi yang digunakan pada area cooking bleaching pada Januari 2016 dapat dilihat pada gambar 11 dan 12. 2. Analisa Intesitas Energi
  • 26. HASIL & PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian Grafik intensitas konsumsi energi pada area cooking plant berdasarkan data tabel 7 yang dapat dilihat pada gambar 13. 2. Analisa Intesitas Energi Dari hasil analisa penelitian ini diperoleh garis besar faktor yang mempengaruhi tingkatan intensitas konsumsi energi yang terjadi yaitu kebutuhan energi dalam proses produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan pencapaian kondisi operasi yang harus mencapai target atau standar mutu produk yang dilihat dari kappa number. Kappa number atau bilangan kappa merupakan salah satu parameter kualitas proses pemasakan pulp. Bilangan kappa menunjukkan kandungan lignin yang masih terkandung dalam pulp.
  • 27. HASIL & PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian Perbandingan konsumsi energi steam yang diperoleh dengan energy benchmark industri terkait dan sejenis dapat dilihat pada tabel 14. 2. Analisa Intesitas Energi
  • 28. HASIL & PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian 1. Optimalisasi kualitas Pemasakan Chip. 2. Pemanfaatan water waste steaming vessel. 3. Pemasangan isolasi pada katup pipa panas area cooking plant. 4. Perbaikan isolasi jalur pipa panas pada area cooking plant. 5. Pemanfaatan condensate MP-Steam ouput lower cooking heater dan wash circulation heater. 6. Penggunaan best available technology black liquor impregnation. 3. Analisa Peluang Penghematan Energi
  • 29. HASIL & PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan studi kasus audit energi terinci dilakukan atas kajian engineering design prioritas yang jelas berdasarkan teknik kelayakan ekonomi. Berdasarkan peng penghematan energi yang telah dianalisis perbedaan anta sebelum penghematan dan setelah penghematan dapat dilihat pada tabel 15 3. Analisa Peluang Penghematan Energi
  • 30. PPE perbaikan isolasi pipa panas, Menghemat 22907,04 (ton steam atau sekitar Rp 12.695.687.820,- dengan persentase penghematan sebesar 7,08%, Dengan investasi sebesar Rp 21.450.000,- terkategori low cost, biaya yang dapat dihemat akan mengembalikan modal investasi selama +15 jam.. PPE perbaikan isolasi katup pipa panas, Menghemat 10696,42 ton steam atau sekitar Rp 6.073.031.529,- Dengan investasi sebesar Rp 2.475.000,- torkategori low cost, biaya yang dapat dihemat akan mengembalikan modal investasi selama 4 jam Pemanfaatan waste water steaming vessel untuk digunakan pada unit washing rull, Berdasarkan analisa teknis kelayakan ekonomi, air bersih yang dapat dihemat sebenar 5040 m² per tahun dengan biaya investasi Rp 3.200.000,- K biaya yang dapat dihemat sebesar Rp 61.740.000,- dengan perhitungan beban tarifair PAM Jaya investasi dapat dikembalikan selama 19 hari. Pemanfaatan kondensat dari MP- Sinan untuk menghasilkan flash steam Menghemat LP-Steam sebanyak 105,5 tud steati atau sekitar Rp 15,5 Milyar dengan persentase penghematan sebesar 9,2% Meski PPB ini tergolong dapat mengembalikan biaya investasi selama 1,3 bulan dan akan menghemat energi dan biaya sangat tinggi dibandingkan PPE lainnya HASIL & PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian 3. Analisa Peluang Penghematan Energi
  • 31. Peluang penghematan energi jika diimplementasikan akan mengurangi konsumsi energi yang dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini berdasarkan rangkuman hasil perhitungan analisis peluang penghematan energi dengan konsumsi MP-Steam 797,2 ton/hari dan LP-Steam 104 ton/hari serta produksi1476 adt. HASIL & PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian 3. Analisa Peluang Penghematan Energi
  • 32. Berdasarkan gambar 17 dapat dianalisa bahwa konsumsi MP-Steam mengalami penurunan yang relatif signifikan jika PPE 1 (Perbaikan Isolasi Pipa Panas) dan PPE 2 (Pemasangan Isolasi Katup Pipa Panas) diimplementasikan. Penurunan konsumsi MP- Steam PPE I sebesar 0,02108 ton/adt dan PPE 2 sebesar 0,01783 ton/adt. Sedangkan konsumsi LP-Steam mengalami penurunan yang relatif signifikan jika PPE 4A (Pemanfaatan Kondensat LCH) dan PPE 4B (Pemanfaatan Kondensat WCH) diimplementasikan. Penurunan konsumsi LP Steam PPE 4A sebesar 0,06151 ton/adt dan PPE 4B sebesar 0,01065 ton/adt. HASIL & PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian 3. Analisa Peluang Penghematan Energi
  • 33. Lampiran II Perhitungan Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual) 1) Produksi Cooking pada Tanggal 5 Februari 2016 Flow Pulp = 549,5 m/h Conc = 9,9% bdt/m³ Produksi = Flow (m³/h) x % konsistensi (bdt/m²) x 1,1 (adt/bdt) Produksi = 549,5 m³/h x 24 h/day x 9,9% bdum' x 1,1 adt/bdt= 1436,17 adt a. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Steam
  • 34. Lampiran II Perhitungan Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual) 2) MP-Steam (P= 12,45 bar) Pada Tabel Properties of Superheated Water Vapour (Michael J Moran). Entalpi pada tekanan 12,45 bar dan suhu 253,6 °C adalah sebesar 2939,49kJ/kg setara dengan 2939,49 MJ/ton.
  • 35. Lampiran II Perhitungan Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual) 3) LP-Steam (P=3,46 bar) Pada Tabel Properties of Superheated Water Vapour (Michael J.Moran), Entalpi pada tekanan 3,46 bar dan suhu 150,89 °C adalah sebesar 2759,46 kJ/kg setara dengan 2759,46 MJ/ton.
  • 36. Lampiran II Perhitungan Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual) 1) Pengukuran Online(DCS) Konsumsi energi listrik area Cooking Plant pada 18 Februari 2016 dengan produksi cooking sebesar 1491,85 adt. 411-832-1000 "Chip bin airlock feeder" Formula Power = % bukaan valve x desain (kW) = 69% x 30 kW-20,7 kW Konsumsi energi listrik area Cooking Plant pada 26 Februari 2016 denganproduksi cooking sebesar 559,94 adt.4 11-832-1000 "Chip bin airlock feeder" Formula Power=% bukaan valve x desain (kW) = 50% x 30 kW = 15 kW a. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik
  • 37. Lampiran II Perhitungan Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual) 2) Pengukuran Spot Aktual Konsumsi energi listrik aktual area Cooking Plant pada 18 Februari 2016. 411-832-1000 Chip bin airlock feeder"
  • 38. Lampiran II Perhitungan Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual) 3) IKE Listrik Chip bin airlock feeder Pengukuran Online Pada 18 Februari 2016
  • 39. Lampiran II Perhitungan 3. Peluang Penghematan Energi a. Rugi Panas Instalasi Pemipaan
  • 40. Lampiran II Perhitungan 3. Peluang Penghematan Energi b. Panas Katup Tanpa Isolasi
  • 41. Lampiran II Perhitungan Dengan perhitungan yang sama untuk rugi panas jtanpa isolasi lainnya dapat dilihat pada tabel 41.
  • 42. Lampiran II Perhitungan 3. Peluang Penghematan Energi c. Recovery Condensate Flash Steam Condensate dari Lower Cooking Heater Pada 5 Februari 2016 Condensate Load (m) = 26,47 ton/h Temperature Condensate =183,6 °C Tekanan Flash Steam = 1,02 bar
  • 43. Lampiran III Perhitungan LAPORAN BIAYA ENERGI 1. Laporan Biaya Konsumsi Energi Laporan konsumsi energi ini digunakan untuk melihat perbandingan sebelum dan setelah proses penghematan dilakukan pada produksi 1476 adt. A. Konsumsi Steam 1) Pusat Energi LP-Steam digunakan pada Unit Chip Bin dan Steaming Vessel Konsumsi LP-Steam sebesar 104 ton/hari Peluang Penghematan Energi (PPE) Akibat Rugi Panas Pipa Tanpa Isolasi Jalur Konsumsi LP-Steam sebesar 34340,27 kg/hari = 34,34 ton/hari Sehingga jika PPE ini diimplementasikan, Konsumsi LP-Steam-104 ton/hari-34,34 ton/hari-69,66 ton/hari Penurunan LP-Steam/tahun-34,34 ton/hari x 350 hari/thn12019,096 ton/thn
  • 44. Lampiran III Perhitungan LAPORAN BIAYA ENERGI 2) Pusat Energi MP-Steam digunakan pada Unit Lower Cooking Heater, Upper CookingHeater dan Wash Circulation Heater. Konsumsi MP-Steam sebesar 797,2 ton/hari Peluang Penghematan Energi (PPE) Akibat Rugi Panas Pipa Tanpa Isolasi Jalur Konsumsi MP-Steam sebesar 31108,39 kg/hari 31.108 ton/hari Sehingga jika PPE ini diimplementasikan, Konsumsi MP-Steam-797.2 ton/hari-31.108 ton/hari-766,092 ton/hari Penurunan MP-Steam/tahun 31,108 ton/hari x 350 hari/thn 10887.94 ton/thn
  • 45. Lampiran III Perhitungan LAPORAN BIAYA ENERGI B) Konsumsi Setara Bahan Bakar Solar
  • 46. Lampiran III Perhitungan LAPORAN BIAYA ENERGI c) Biaya Energi Harga Solar Industri = Rp 6.000,-/liter LP-Steam Setara Solar Pra Penghematan= 9317,657 liter x Rp 6.000,-liter = Rp 55.905.943, LP-Steam Setara Solar Pasca Penghematan = 6241,014 liter x Rp 6.000,-/liter = Rp 37.446.083, Penghematan Biaya per hari = Rp 55.905.943-Rp 37.446.083 = Rp 18.459.860, MP-Steam Setara Solar Pra Penghematan= 76083,16 liter x Rp 6.000,-liter-= Rp 456.498.979, MP-Steam Setara Solar Pasca Penghematan = 73114,24 liter x Rp 6.000,-/liter = Rp 438.685.445 Penghematan Biaya per hari = Rp 456.498.979-Rp 438.685.445 = Rp 17.813.534, Total Penghematan Biaya per hari = Rp 18 459,860+ Rp 17.813 534 = Rp 36.273.394, Penghematan Biaya per tahun = Rp 36.273.394/hari x 350 hari/tahun = Rp 12.695.687.820,
  • 47. Lampiran III Perhitungan LAPORAN BIAYA PELUANG PENGHEMATAN ENERGI A) PPE ISOLASI PIPA PANAS
  • 48. Lampiran III Perhitungan LAPORAN BIAYA PELUANG PENGHEMATAN ENERGI B) PPE KATUP PIPA PANAS TANPA ISOLASI
  • 49. Lampiran III Perhitungan LAPORAN BIAYA PELUANG PENGHEMATAN ENERGI C) PPE FLASH STEAM CONDENSATE LCH DAN WCH
  • 50. Lampiran III Perhitungan LAPORAN BIAYA PELUANG PENGHEMATAN ENERGI D) PPE PEMANFAATAN WASTE WATER STEAMING VESEL
  • 51. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan bahwa adanya Peluang Penghematan Energi (PPE) pada unit cooking plant yaitu: 1. PPE perbaikan isolasi pipa panas dengan persentase penghematan sebesar 7,08% dapat menghemat konsumsi steam sebesar 22907,04 ton steam/tahun dengan pengembalian modal selama 15 jam terkategori investasi low cost. 2. PPE pemasangan isolasi katup pipa panas dengan persentase penghematan sebesar 3,39% dapat menghemat konsumsi steam sebesar 10696,42 ton steam/tahun dengan pengembalian modal selama 4 jam terkategori investasi low cost. 3. Pemanfaatan waste water steaming vessel dapat menghemat air bersihsebanyak 5040 m' per tahun dengan pengembalian modal selama 19hari. 4. Pemanfaatan kondensat dari MP-Steam dapat menghemat konsumsi LP Steam sebesar 37278,45 ton steam/tahun dengan persentase penghematansebesar 9,2% terkategori high cost.