SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
1 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
IMPLIKASI DARI GOOD GOVERNANCE TERHADAP RUMAH SAKIT
STUDI KASUS: RUMAH SAKIT DR. CIPTO MANGUNKUSUMO KENCANA
PENULIS: IRSAN SUGIARTO ( 55116120019 )
UNIVERSITAS MERCU BUANA
ABSTRAK
Membangun sebuah institusi yang baik atau sebuah institusi yang baik tidaklah cukup hanya
dengan menekankan terhadap proses pengelolaan manajemen yang berjalan dengan efisien, akan
tetapi harus ada komponen baru yang mengatur sebuah institusi atau institusi dapat berjalan
dengan baik yakni dengan adanya good governance. Konsep good governance dapat dilihat dari
dua sudut pandang berbeda diantaranya good corporate governance dan good government
governance. 1
Konsep ini difungsikan untuk transparansi sebuah institusi atau institusi segala
informasi terkait kinerja institusi, kepemilikan dan stakeholder. Terkait konsep tersebut rumah
sakit merupakan bagian dari sebuah institusi kesehatan baik yang dibiayai oleh swasta maupun
negara. Konsep good governance terhadap rumah sakit, hal ini dapat di lihat bagaimana
penerapannya di salah satu rumah sakit yakni Rumah Sakit Dr, Cipto Mangunkusumo Kencana.
ABSTRACT
Build a good corporate or a good institute is not enough just to emphasize the management
process for got efficiently, but there must be added a new component for governs a corporation
or institute can run well using the good governance. Good governance method can be seen from
to different viewpoints such as good corporate governance and also good government
governance. This method is enabled for transparency of a corporation or institute for all
information related to corporate performance, ownership and stekeholders. Concerning the
method in the hospital is a part of an institute of health, financed of the hospital by private
financed or state financed. The method of good governance to the hospital, it can be seen how its
application in one of the hospital, is a Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Kencana.
1
Good Corporate Governance (GCG) pandangan good governance terhadap swasta, dan good government
governance (GGG) pandangan terhadap institusi pemerintah.
2 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
Pendahuluan
Good governance (GG) hal ini merupakan sebuah konsep yang diterapkan untuk mengelola
atau mengurus tata kelola sebuah organisasi atau institusi baik institusi pemerintah maupun
institusi swasta yang fungsi utamanya ditujukan untuk pencapaian atau titik goal dari visi dan misi
institusi tersebut. GG sendiri dibalik fungsi utamanya untuk pencapaian terbaik sebuah institusi
tersebut akan tetapi GG pun mengatur bagaimana sebuah institusi bergerak tidak hanya mencari
keuntungan bagi institusi tersebut akan tetapi institusi tersebut memikirkan keseluruhan atau
segala kepentingan stakeholder. Terkait hal tersebut dapat disimpulkan bahwa GG bergerak atas
dasar kepentingan stakeholder, dan pergerakan tersebut menjadi pergerakan yang selaras antara
kepentingan stakeholder serta pencapaian perusahaan.
GG sendiri tercipta tidak terlepas dari etika bisnis, hal ini dikarenakan antara etika bisnis
dengan GG saling berkaitkan, sebagaimana contoh yang dapat diambil apabila seseorang memiliki
prilaku baik atau beretika baik maka seseorang tersebut akan dipandang menjadi orang yang baik.
Hal tesebut samanya dengan GG dan etika bisnis, apabila sebuah perusahaan memiliki etika yang
baik terhadap lingkungan sekitar maka masyarakat sekitar akan memandang tata kelola perusahaan
tersebut dengan hal-hal yang baik. Tarkait hal sebelumnya, dengan citra tata kelola perusahaan
(GG) hal tersebut akan membuat stakeholder akan memilih institusi sebagai pilihan bagi
stakeholder.
Tekait hal tersebut, rumah sakit merupakan sebuah institusi yang bergerak dibidang
kesehatan, terkait hal tersebut atas kepemilikan rumah sakit terbagi atas dua tipe yakni rumah sakit
yang didanai oleh negara maupun rumah sakit yang didanai oleh pihak swasta. 2
Rumah sakit
memiliki tata kelola terhadap perusahaan untuk pencapaian titik goal atau pencapaian yang sesuai
dengan visi misi dari rumah sakit tersebut oleh karena tersebut penerapan GG terhadap rumah sakit
dapat diteliti. Rumah Sakit Umum Pertama Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSPUN Dr. Cipto
Mangunkusumo) merupakan bagian dari penelitian didalam jurnal ini, untuk memperkecil
penelitian tersebut maka dipilihlah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, RSCM
2
Kepemilikan negara semisalnya RSUD, Rumah Sakit kepemilikan Tentara dan Kepolisian, contohnya: RSUD Pasar
Minggu, Rumah Sakit Dr. Mintoharjo, RSPAD Gatot Subroto, dsb. Kepemilikan swasta terbagi atas perusahaan milik
asing atau rumah sakit swasta yang dimiliki oleh yayasan lokal, kepemilikan individu warga negara Indonesia,
contohnya : OMNI Internasional, Rumah Sakit Premiere, dsb.
3 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
Kencana merupakan bagian dari RSPUN Dr. Cipto Mangunkusumo yang pelayanannya mengacu
terhadap pelayanan berskala internasional.
Rumusan Masalah
Bagaimana implikasi dari GG terhadap RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, khususnya diruang
lingkup RSCM Kencana?
Kerangka Pemikiran
Konsep Stakeholder
Konsep stakeholder, didalam konsep ini menjelaskan bagaimana setiap kelompok atau
individu dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perncapaian terhadap tujuan organisasi.
(Abdullah, 2009) konsep stakeholder menjelaskan bagaimana stakeholder dapat berperan penuh
terhadap peranan atau titik keberhasilan sebuah institusi, hal tersebut dapat dilihat dari respon dan
ketertarikan penuh stakeholder terhadap instasi tersebut sebagaimana dijelaskan di gambar 1.
Semakin besar tingkat ketertarikan stakeholder akan sebuah institusi akan menyebabkan semakin
cepat institusi tersebut mencapai titik pencapaiannya, namun hal tersebut berlaku apabila
sebaliknya.
Gambar 1 (Abdullah, 2009)
Sebagimana gambar 1, stakeholder dapat dikalsifikasikan atau dikelompokan menjadi tiga
golongan dan dari setiap golongan memiliki peranan-peranan yang sangat penting bagi kemajuan
sebuah institusi, baik institusi pemerintah maupun institusi swasta. Pembagian kelompok atas
Government
Investors
Political
Groups
Supplier
Trade
Associations
Customers
Communities
Employees
FIRM
4 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
stakeholder diantaranya subtansi, kontraktual dan kontekstual.3
(Rodriguez, Ricart, & Sanchez,
2002)
Konsep Legitimasi
Pada konsep legitimasi lebih menekankan terkait perizinan atau perjanjian terhadap
lingkungan sekitar akan wewenang untuk memiliki dan menggunakan sumber daya, baik sumber
daya alam maupun sumber daya manusia. (Opusunju & Ajayi, 2016) Terkait konsep tersebut,
apabila institusi tidak dapat memenuhi atau mematuhi bagaimana perjanjian terhadap masyarakat
maka sanksi sosial yang dapat berupa pembatasan operasi serta sumber daya. Terkait konsep
tersebut, stakeholder yang dimaksud dapat berupa lingkungan sekitar serta masyarakat sekitar
kemungkinan dengan perusahaan tidak menerapan GG dengan baik tidak hal tersebut akan merusak
brand image sebuah perusahaan.
Konsep Pelayanan Publik
Konsep pelayanan public didalam undang-undang 25 tahun 2009 menjelaskan bahwa
pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publil. Pelayanan publik model baru harus bersifat non-diskriminatif sebagaimana yang dimaksud
oleh dasar teoritis yang digunakan, yaitu teori demokrasi yang menjamin adanya persamaan warga
tanpa membedakan asal usul , suku, ras, etnik, agama, dan latar belakang kepartaian yang artinya
setiap warganegara diperlakukan secara sama ketika berhadapan dengan birokrasi publik dalam
menerima layanan sepanjang syarat yang ditentukan terpenuhi. (Rempowatu, 2009)
3
Pemangku kepentingan subtansi adalah pemangku kepentingan yang penting bagi keberadaan bisnis semisalnya
investor, karyawan. Pemangku kepentingan kontrak, sebagaimana namanya memiliki semacam kontrak formal
dengan bisnis seperti lembaga keuangan, pemasok, dan pelanggan. Pemangku kepentingan kontekstual adalah
perwakilan dari sistem social yang dimana bisnis beroperasi dan memainkan peran mendasar untuk memperoleh
kredibilitas, contohnya administrasi public, masyarakat, akademisi.
5 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
Pembahasan
RSCM Kencana
RSCM Kencana, adanya RSCM Kencana tidak terlepas dari hadirnya RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo serta sejarah panjangnya sehingga terbentuk RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
dan terbagi atas beberapa RSCM yang salah satunya adalah RSCM Kencana. Awal mula
terciptanya RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo diawali dari Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI) yang awalnya sekolah kedokteran yakni sekolah dokter jawa kemudian menjadi
STOVIA dan sekarang menjadi FKUI. Pada tanggal 19 November 1919 berdiri pelayanan
kesehatan bernama Centrale Burgelujke Ziekenhuid ( CBZ ) yang berkerjasama dengan STOVIA,
setelah beberapa lama kemudian mengalami perkembangan dan menjadi Roemah Sakit Oemoem
Negeri (RSON) pada tahun 1945. (RSCM, 2016) Terkait hal tersebut dengan berkembangnya
waktu, dan perubahan-perubahan yang terjadi di RSON kemudian berubahlah menjadi RSCM,
kemudian dengan pelayanan yang diberikan oleh RSCM, RSCM pun didaulat menjadi RSUPN
dan menjadi rumah sakit rujukan seluruh Indonesia.
Terkait perkembangan yang ada RSCM kemudian terbagi atas berbagai bagian, dan salah
satunya adalah RSCM Kencana, RSCM Kencana sendiri mulai hadiri ditahun 2010 yang
diresmikan oleh Menteri Kesehatan Rahayu Sedyaningsih. (RSCM, 2012) RSCM Kencana sendiri
hampir sama dengan RSCM Pusat untuk segi poli-poli yang ada didalamnya, namun yang
membedakan adalah jenis perawatannya. Pada RSCM Kencana jenis perawatannya ditujukan
untuk kelas eksekutif, dan memiliki jenis perawatan medis berskala internasional.
Implikasi GG terhadap RSCM Kencana
Sebuah institusi tidak terlepas dari pengaruhnya stakeholder, stakeholder ini yang
memberikan kendali atas kemajuan atau rusaknya sebuah institusi tersebut, disamping hal tersebut
bagaimana minat sebuah stakeholder terhadap institusi tersebut dapat dilihat bagaimana tata kelola
institusi tersebut. Terkait hal tersebut untuk melihat bagaimana sebuah titik keberhasilan dari
sebuah institusi dapat dilihat bagaimana tata kelola institusi tersebut atau GG didalam institusi
tersebut. Hal tersebut dengan menerapkan GG sama halnya dengan menjaga stakeholder untuk
tersebut memberikan sumbangsih terhadap institusi tersebut sehingga institusi tersebut akan terus
6 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
menjadi yang terbaik. Institusi tersebut dapat dikaitkan oleh institusi kesehatan, yakni rumah sakit,
dalam kemajuan rumah sakit peran stakeholder sangantlah penting dan sangat berpengaruh besar.
Terkait hal sebelumnya atas penerapan GG didalam institusi telah diatur oleh badan dunia
Persatuan Bangsa-Bangsa, dalam tata kelola institusi memiliki 8 karakteristik dasar yang harus
dipatuhi untuk dapat mewujudkan GG didalam sebuah institusi, hal tersebut adalah;
- Rules of Law
Rules of law atau aturan hukum,
perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik
pasti memiliki aturan hukum didalam
institusinya, hukum tersebut didasari atas hal-hal
yang terkait terhadap institusi maupun hukum
terapan yang diambil dari hukum-hukum yang
sudah ada seperti UU. Tata kelola institusi yang baik dalam menerapkan hukum harus lah
adil, dalam menegakan hukum merata dan tidak memihak antara jabatan, pangkat dan ras
dengan hal tersebut dapat memberikan hak peradilan yang sama.
- Participation
Partisipasi merupakan bagian dari landasan sebagai tata kelola yang baik didalam
institusi, hal tersebut dikarenakan tiap-tiap bagian didalam institusi berhak memberikan
suara yang sama tanpa mengenal gender. Terkait hal tersebut dengan memberikan
kebebasan bersuara didalam sebuah institusi atau berdemokrasi hal tersebut dapat membuat
pembangunan terhadap institusi tersebut, serta masukan suara merupakan sebagai
informasi tersendiri terhadap kemajuan institusi tersebut.
- Transparency
Transparan, transparan dapat berarti keputusan atau setiap keputusan yang diambil
oleh institusi bersifat terbuka dan dapat mengikuti peraturan dan regulasi yang ada, hal ini
juga berarti keputusan yang ada didalam institusi tersebut dapat diketahui stakeholder dan
mudah diakses untuk mengetahui apa keputusan tersebut.
Gambar 2
7 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
- Responsiveness
Responsif, hal tersebut dapat menidentifikasikan bahwa GG atau tata kelola yang
baik dapat melayani atau menyajikan keinginan dari stakeholder untuk waktu yang
ditentukan.
- Accountability
Akutanbilitas adalah persyaratan utama dalam GG atau tata kelola didalam institusi
yang baik, akutanbilitas tidak bisa ditegakan apabila sebuah institusi tidak bisa menerapkan
transparansi dan supremasi hukum didalam institusi tersebut. Akutanbilitas merupakan
bagian dari tanggung jawab terhadap stakeholder atas segala keputusan atau tindakan
terhadap institusi, bentuk tanggung jawab tersebut baik terhadap internal maupun eksternal
institusi.
- Consensus Oriented
Berorientasi konsensus terkait GG dapat dinilai dari bagaimana cara pandang
masyarakat terkait insitusi tersebut. Tata pemerintahan yang baik membutuhkan mediasi
dari berbagai kepentingan di masyarakat untuk mencapai konsensus yang luas di
masyarakat mengenai apa yang menjadi kepentingan terbaik seluruh masyarakat dan
bagaimana hal ini dapat dicapai. Orientasi konsensus juga membutuhkan perspektif luas
dan jangka panjang mengenai apa yang dibutuhkan untuk pengembangan manusia yang
berkelanjutan dan bagaimana mencapai tujuan pembangunan tersebut. Hal tersebut hanya
bisa dihasilkan dari pemahaman tentang konteks sejarah, budaya dan sosial masyarakat
atau masyarakat tertentu.
- Equity and inclusiveness
Terkait ekuitas dan inklusif, hal ini dimana memandang semua pegawai harus
memiliki kesejahteraan yang sama, untuk mencapai kesejahteraan yang sama pihak dari
institusi harus memberikan hal-hal yang dianggap pantas sebagai penunjang kesejahteraan
para stakeholder. Hal tersebut apabila perusahaan tbk. semisalnya, harus memberikan
kesempatan terhadap seluruh pegawainya dalam memiliki saham yang besarnya sama
dalam kata lain tidak ada pembatasan dalam hal memiliki saham atau sesuai kemampuan
yang ingin memiliki saham dengan hal tersebut institusi dapat mecapai tata kelola yang
baik karena pegawai akan berusahaan memajukan saham yang mereka miliki.
8 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
- Effectiveness and efficiency
Tata kelola yang baik berarti bahwa proses dan institusi menghasilkan hasil yang
memenuhi kebutuhan stakeholder sambil memanfaatkan sumber daya sebaik-baiknya.
Konsep efisiensi dalam konteks tata pemerintahan yang baik juga mencakup pemanfaatan
sumber daya alam dan perlindungan lingkungan secara berkelanjutan. (Sheng, 2011)
Terkait hal tersebut untuk menciptakan bagaimana suasana GG atau tata kelola insitusi
yang baik haruslah berlandaskan atas 8 hal tersebut yang telah dikonsepkan oleh PBB, dengan hal
tersebut dapat memungkinkan tata kelola dalam institusi tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Mengenai hal tersebut bagaimana tata kelola yang baik dapat diterapkan di RSCM Kencana, hal
ini RSCM Kencana merupakan bagian dari institusi yang membahas mengenai kesehatan oleh
sebabnya GG atau tata kelola yang berlandaskan konsep dari PBB dapat digunakan untuk
menelaah hal tersebut. Disamping hal tersebut, selain konsep dari PBB ada juga konsep yang telah
dicantumkan dalam kerangka pemikiran, dengan kerangka pemikiran tersebut dapat menganalisa
bagaimana GG atau tata kelola perusahaan didalam RSCM Kencana dapat dianalisa.
Sebagaimana hal sebelumnya menurut laporan dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
yang menangani keseluruhan dari bagian-bagian RSCM, pada tahun 2015 untuk indikator kerja
didalam RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo serta tata kelola institusi sudah bedasarkan;
1. TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan bebas KKN
2. UU No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN
3. Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
4. Inpres No 5 Tahun 2004 tentang Pencepatan Pemberantasan Korupsi
5. PermenPAN dan RB No 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Tapja dan Pelaporan
Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah
6. PermenPAN dan RB No 35 Tahun 2011 tentang Juklak Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
7. Permenkes RI No 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan
9 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
8. Keputusan Direktur Jenderal BUK No. HK 02.04/1/1568/12 tanggal 28 Agustus 2012 Tentang
Juknis Penyusunan TAPJA dan LAK UPT. (Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo, 2016)
RSCM Kencana dalam melaksanakan GGnya bedasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 1672/Menkes/PER/XII/2005 tentang organisasi dan tata kerja, didalam pasal tersebut
RSCM mempuanyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan
pencegahan serta upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belaku.
(Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, 2016) Sebagaimana yang disebutkan
sebelumnya, RSCM Kencana dalam emmenuhi kebutuhan stakeholder sesuai dengan pasal 2
menyelenggarakan fungsi pelayanan medik, pelayanan penunjang, pelayanan keperawatan,
rujukan dan non medik. Di dalam RSCM Kencana dalam pengelolaan sumber daya manusia
RSCM Kencana melakukan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan penelitian dan
pengembangan, pelaksanaan administrasi serta keuangan hal tersebut dilakukan untuk
menjalankan fungsi dari RSCM Kencana terkait melaksanakan tata kelola di RSCM Kencana.
Terkait tata kelola, RSCM pun membuat beberapa kebijakan untuk menyempurnakan tata kelola
untuk mendukung keinginan stakeholder, hal tersebur yakni;
1. Keputusan Direktur Utama RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/3951/2015 tentang Perubahan struktur organisasi dan tata kerja Komite Mutu,
Keselamatan, dan Kinerja RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo.
2. Keputusan Direktur Utama RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/4476/2015 tentang Pembentukan Unit Epidemiologi Klinik dan KedokteranBerbasis
Bukti (Clinical Epidemiolgy And Evidence Based Medicine/CEEBM)RSUP.Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo
3. Keputusan Direktur Utama RSUPN.Dr.CiptoMangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/7014/2015 tentang Pembentukan Unit Admisi RSUP.Nasional dr.Cipto
Mangunkusumo.
4. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo, Nomor:HK
02.04/XI.3/9150/2015 tentang Restrukturisasi Organisasi Unit Sanitasi dan Lingkungan RSUPN.
Dr. Cipto Mangunkusumo
10 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
5. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/11886/2015 tentang Pembentukan Unit Fasilitas Medik RSUP. Nasional Dr. Cipto
Mangukusumo
6. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/11299/2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Komite Etik Penelitian
Kesehatan RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
7. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK
02.04/XI.3/11887/2015 tentang Restrukturisasi Organisasi Bagian Teknik Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Rumah Sakit RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
8. Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : HK
02.04/XI.3/0241/2015 tentang Rencana strategis RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Tahun 2015-
2019
9. Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor :
HK02.04/XI/3/0240/2015 tentangt Visi dan Misi RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo
10. Keputusan Direktur utama nomor : HK 02.04/IX.1/9168/2015 tentang Pengaturan penggunaan
tempat tidur apabila jumlah pasien melebihi kapasitas tempat tidur yang ada RSUP. Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo
11. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo Nomor : HK
02.04/XI.3/2639/2015 tentang Perubahan pelayanan operasi di luar jam kerja di Instalasi Bedah
Pusat RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunukusumo
12. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : HK
02.04/XI.3/6546/2015 tentang Pelayanan operasi jalur cepat (Fast-tract surgery)
13. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo nomor : HK
02.04/XI.3/15278/2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Komite Tenaga
Kesehatan RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
14. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor : HK
02.04/XI.3/7859/2014 tentang Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi di RSUP. Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo
15. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo nomor : HK
02.04/XI.3/11690/2014 tentang Pembentukan Unit Kemitraan Bisnis RSUP. Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo
11 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
16. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/21375/2015 tentang Panitia penerimaan alat kedokteran Hibah Japan International
Cooperation System (JICS), RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
17. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/15571/2015 tentang ketentuan jam kerja di Unit pelayanan jantung terpadu
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
18. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14012/2015 tentang Pembentukan tim directly observed treatment shortcourse
(DOTS) RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
19. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/16558/2015 tentang Pembentukan tim pelayanan Home Care RSUP.Nasional
Dr.Cipto Mangunkusumo
20. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/16607/2015 tentang Pemberlakuan pelayanan perawatan metode kanguru
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
21. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14013/2015 tentang Pembentukan Tim fasilitator pelayanan bina kerohanian
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
22. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/20100/2015 tentang Pembentukan tim penyakit infeksi new emerging dan re-
emerging diseases (PINERE) RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
23. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/13943/2015 tentang Kolaborasi antar tim kesehatan dalam pemberian pelayanan
kesehatan di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
24. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/11357/2015 tentang Perlindungan hukum bagi pegawai RSUP.Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo
25. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/11358/2015 tentang Perlindungan terhadap kekerasan fisik di RSUP.Nasional
Dr.Cipto Mangunkusumo
12 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
26. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/6861/2015 tentang Penambahan jam pelayanan klinik eksekutif citra unit
pelayanan kesehatan mata “RSCM Kirana” di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
27. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/9167/2015 tentang Pembentukan tim pelaksanan pengendalian resistensi
antimikroba RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
28. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/9166/2015 tentang Pembentukan kelompok kerja (Pokja) pengendalian resistensi
antimikroba instalasi/unit pelayanan terpadu/Departemen di RSUP.Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo
29. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/17116/2015 tentang Perubahan lampiran keputusan Direktur Utama
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/9167/2015 tentang
pembentukan tim pelaksana pengendalian resistensi antimikroba RSUP.Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo
30. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/9269/2015 tentang Pemberian makanan bagi pasien rawat inap RSUP.Nasional
Dr.Cipto Mangunkusumo
31. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/4777/2015 tentang Manager on duty corporate (MODC) RSUP.Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo
32. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14036/2015 tentang Tata laksana layanan pemeriksaan laboratorium ke
laboratorium luar RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
33. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14019/2015 tentang Pelayanan anestesia dan sedasi di RSUP.Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo
34. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14021/2015 tentang Tim pencegahan dan pengendalian infeksi RS
Departemen/Unit/Instalasi/Ruangan di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
13 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
35. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/2607/2015 tentang Penugasan dokter jaga ruangan di luar jam kerja di Unit
Pelayanan terpadu RSCM Kencana
36. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14017/2015 tentang Penggunaan instruksi medik sebagai dasar pemberian
pelayanan kesehatan di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
37. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/14023/2015 tentang Prosedur pelayanan pasien dengan resiko tinggi di
RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
38. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor:
HK02.04/XI.3/6864/2015 tentang Unit Manajemen Sistem Informasi sebagai Staf Pengendali
Program Teknologi dan Informasi RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
39. Surat Edaran No.HK.03.03/IX.1/6859/2015tentang “Kebijakan Pelayanan pasienboarding
dan ruang rawat inap terpadu gedung A yang “BORDERLESS”.
40. Surat Edaran Direktur Utama RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo Nomor: HK
03.03/XI.3/8687/2015 tentang pelaksanaan Quick Wins di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo
(Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, 2016)
Terkait hal tersebut, sebagaimana konsep stakeholder, dalam hal tersebut RSCM Kencana
telah memenuhi segala aspek yang dikatakan didalam konsep stakeholder guna mencapai atau
memenuhi GG. Sebagaimana yag terdapat didalam konsep stakeholder tersebut, RSCM Kencana
dengan segala undang-undang dalam memenuhi pelayanan kesehatan telah ditulis melalui
beberapa undang-undang melalui Peraturan Presiden serta Peraturan Menteri Kesehatan yang
diterapkan untuk keseluruhan RSUPN dan diterapkan lebih terhadap RSCM Kencana. Terkait hal
sebelumnya, sebagai penunjang RSCM Kencana melatih stakeholder dari internal RSCM Kencana
melalui beberapa pendidikan dan pelatihan bagi petugas medik dan non-medik.
RSCM Kencana dalam memenuhi institusinya sebagai institusi yang menerapkan GG atau
tata kelola perusahaan yang baik, konsep legitimasi dapat menjawab atas kelayakan RSCM
Kencana terhadap GG. Terkait hal tersebut melalui konsep legitimasi, RSCM Kencana sebagai
perusahaan yang menerapkan GG terhadap institusinya menggunakan peduli lingkungan hal
tersebut dilakukan tidak hanya untuk membangun citranya terhadap lingkungan sekitar, dengan
hal-hal yang dilakukan oleh RSCM Kencana, akan tetapi hal yang dilakukan RSCM Kencana
14 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
terkait konsep legitimasi berbalik lagi terhadap RSCM Kencana. Terkait hal tersebut, benefit yang
didapatkan oleh RSCM Kencana yakni kelayakan lingkungan terkait ruang lingkup hijau dan
kebersihan terhadap standar rumah sakit berbasis internasional.
Kesimpulan dan saran
Keseimpulan dari apakah GG dapat diterapkan di RSCM Kencana, jawabnya iya, hal
tersebut berdasarkan segala konsep yang telah diteliti serta dikaitkan terhadap RSCM Kencana.
Disamping hal tersebut, 8 ciri khas yang menjadi indikator terhadap institusi yang menerapkan
GG atau tata kelola diinstitusinya dengan baik keseluruhannya sudah ada didalam RSCM Kencana,
ditambah RSCM Kencana dalam mengambil sebuah keputusan atau kebijakan berdasarkan
kolektif atau tidak sepihak yang disatukan kedalam keputusan direktur dengan berlandaskan
Peraturan Presiden serta Peraturan Menteri Kesehatan. Oleh karenanya dalam hal tersebut RSCM
Kencana dapat disimpulkan menjadi institusi kesehatan yang menjalankan GG atau tata kelola
perusahaan dengan baik.
Terkait saran, sebaiknya RSCM Kencana terus dikembangkan dalam berbagai macam
aspek sehingga dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya. Saran untuk peneliti dalam hal ini
sebaiknya dikaji kembali sehingga menjadi penulisan yang jauh lebih baik, dan saran untuk
pembaca dimana dapat mengkritisi serta mengolah kembali agar penelitian ini dapat menjadi jauh
lebih baik untuk kedepannya.
15 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e
References
Abdullah, H. (2009). Fundamental and Ethics Theories of Corporate Governance. Middle Eastern Finance
and Economics - Issue 4, 90-92.
Opusunju, M. I., & Ajayi, M. I. (2016). IMPACT OF CORPORATE GOVERNANCE OF CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY OF DANGOTE GROUP OF COMPANIES IN NIGERIA. INTERNATIONAL JOURNAL OF
BUSINESS QUANTITAVE ECONOMICS AND APPLIED MANAGEMENT RESEARCH, 39.
Rempowatu, Y. (2009). PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN
PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARATKABUPATEN
MINAHASA SELATAN. 91.
Rodriguez, M. A., Ricart, J. E., & Sanchez, P. (2002). Sustainable Development and the Sustainability of
Competitive Advantage: A Dynamic and Sustainable View of the Firm. . Creativity & Innovation
Management, Vol.11, Edisi 3, 135-146.
RSCM. (2016, Agustus 6). Sejarah RSCM. Retrieved 3 3, 2017, from RSCM:
http://rscm.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=126&Itemid=484&lang=id
RSCM, P. B. (2012, Juni 16). Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Retrieved from
https://bym71.wordpress.com/2012/06/16/rumah-sakit-dr-cipto-mangunkusumo-jakarta/
Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. (2016). Laporan Akutanbilitas Kerja (LAKIP)
2015. Jakarta: Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
Sheng, M. Y. (2011). What is Good Governance? . Bangkok: United Nations Economic and Social
Commission for Asia and the Pacific .

More Related Content

Similar to Be&gg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,implikasi dari good governance terhadap rumah sakit , universitas mercu buana, 2017

Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docxPendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Familiantoro Maun
 
Peran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukumPeran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukum
budi1
 
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
Yulia Gunawan
 
Jurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskesJurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskes
mamazidane
 
Jurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskesJurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskes
mamazidane
 

Similar to Be&gg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,implikasi dari good governance terhadap rumah sakit , universitas mercu buana, 2017 (20)

Good Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikGood Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan Publik
 
Proposal Tesin Faskes Tingkat 1
Proposal Tesin Faskes Tingkat 1Proposal Tesin Faskes Tingkat 1
Proposal Tesin Faskes Tingkat 1
 
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docxPendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
 
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
 
Makalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatanMakalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatan
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Konsep yang efektif dan efisien dalam men...
 
Begg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,etika bisnis di rsupn dr...
Begg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,etika bisnis di rsupn dr...Begg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,etika bisnis di rsupn dr...
Begg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,etika bisnis di rsupn dr...
 
Begg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,etika bisnis di rsupn dr...
Begg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,etika bisnis di rsupn dr...Begg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,etika bisnis di rsupn dr...
Begg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,etika bisnis di rsupn dr...
 
Peran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukumPeran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukum
 
Implementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danImplementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan dan
 
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
BUDAYA ORGANISASI DAN KUALITAS BUDAYA DALAM PELAYANAN PUBLIK STUDI KASUS PADA...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
 
Jurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskesJurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskes
 
Jurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskesJurnal blu jamsoskes
Jurnal blu jamsoskes
 
Peluang dan tantangan sektor swasta kesehatan (edit)
Peluang dan tantangan sektor swasta kesehatan (edit)Peluang dan tantangan sektor swasta kesehatan (edit)
Peluang dan tantangan sektor swasta kesehatan (edit)
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_The Corporate Culture Infact And Implication...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_The Corporate Culture Infact And Implication...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_The Corporate Culture Infact And Implication...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_The Corporate Culture Infact And Implication...
 
PPT yeww.pptx
PPT yeww.pptxPPT yeww.pptx
PPT yeww.pptx
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 

Be&gg,irsan sugiarto,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,implikasi dari good governance terhadap rumah sakit , universitas mercu buana, 2017

  • 1. 1 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e IMPLIKASI DARI GOOD GOVERNANCE TERHADAP RUMAH SAKIT STUDI KASUS: RUMAH SAKIT DR. CIPTO MANGUNKUSUMO KENCANA PENULIS: IRSAN SUGIARTO ( 55116120019 ) UNIVERSITAS MERCU BUANA ABSTRAK Membangun sebuah institusi yang baik atau sebuah institusi yang baik tidaklah cukup hanya dengan menekankan terhadap proses pengelolaan manajemen yang berjalan dengan efisien, akan tetapi harus ada komponen baru yang mengatur sebuah institusi atau institusi dapat berjalan dengan baik yakni dengan adanya good governance. Konsep good governance dapat dilihat dari dua sudut pandang berbeda diantaranya good corporate governance dan good government governance. 1 Konsep ini difungsikan untuk transparansi sebuah institusi atau institusi segala informasi terkait kinerja institusi, kepemilikan dan stakeholder. Terkait konsep tersebut rumah sakit merupakan bagian dari sebuah institusi kesehatan baik yang dibiayai oleh swasta maupun negara. Konsep good governance terhadap rumah sakit, hal ini dapat di lihat bagaimana penerapannya di salah satu rumah sakit yakni Rumah Sakit Dr, Cipto Mangunkusumo Kencana. ABSTRACT Build a good corporate or a good institute is not enough just to emphasize the management process for got efficiently, but there must be added a new component for governs a corporation or institute can run well using the good governance. Good governance method can be seen from to different viewpoints such as good corporate governance and also good government governance. This method is enabled for transparency of a corporation or institute for all information related to corporate performance, ownership and stekeholders. Concerning the method in the hospital is a part of an institute of health, financed of the hospital by private financed or state financed. The method of good governance to the hospital, it can be seen how its application in one of the hospital, is a Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Kencana. 1 Good Corporate Governance (GCG) pandangan good governance terhadap swasta, dan good government governance (GGG) pandangan terhadap institusi pemerintah.
  • 2. 2 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e Pendahuluan Good governance (GG) hal ini merupakan sebuah konsep yang diterapkan untuk mengelola atau mengurus tata kelola sebuah organisasi atau institusi baik institusi pemerintah maupun institusi swasta yang fungsi utamanya ditujukan untuk pencapaian atau titik goal dari visi dan misi institusi tersebut. GG sendiri dibalik fungsi utamanya untuk pencapaian terbaik sebuah institusi tersebut akan tetapi GG pun mengatur bagaimana sebuah institusi bergerak tidak hanya mencari keuntungan bagi institusi tersebut akan tetapi institusi tersebut memikirkan keseluruhan atau segala kepentingan stakeholder. Terkait hal tersebut dapat disimpulkan bahwa GG bergerak atas dasar kepentingan stakeholder, dan pergerakan tersebut menjadi pergerakan yang selaras antara kepentingan stakeholder serta pencapaian perusahaan. GG sendiri tercipta tidak terlepas dari etika bisnis, hal ini dikarenakan antara etika bisnis dengan GG saling berkaitkan, sebagaimana contoh yang dapat diambil apabila seseorang memiliki prilaku baik atau beretika baik maka seseorang tersebut akan dipandang menjadi orang yang baik. Hal tesebut samanya dengan GG dan etika bisnis, apabila sebuah perusahaan memiliki etika yang baik terhadap lingkungan sekitar maka masyarakat sekitar akan memandang tata kelola perusahaan tersebut dengan hal-hal yang baik. Tarkait hal sebelumnya, dengan citra tata kelola perusahaan (GG) hal tersebut akan membuat stakeholder akan memilih institusi sebagai pilihan bagi stakeholder. Tekait hal tersebut, rumah sakit merupakan sebuah institusi yang bergerak dibidang kesehatan, terkait hal tersebut atas kepemilikan rumah sakit terbagi atas dua tipe yakni rumah sakit yang didanai oleh negara maupun rumah sakit yang didanai oleh pihak swasta. 2 Rumah sakit memiliki tata kelola terhadap perusahaan untuk pencapaian titik goal atau pencapaian yang sesuai dengan visi misi dari rumah sakit tersebut oleh karena tersebut penerapan GG terhadap rumah sakit dapat diteliti. Rumah Sakit Umum Pertama Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSPUN Dr. Cipto Mangunkusumo) merupakan bagian dari penelitian didalam jurnal ini, untuk memperkecil penelitian tersebut maka dipilihlah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, RSCM 2 Kepemilikan negara semisalnya RSUD, Rumah Sakit kepemilikan Tentara dan Kepolisian, contohnya: RSUD Pasar Minggu, Rumah Sakit Dr. Mintoharjo, RSPAD Gatot Subroto, dsb. Kepemilikan swasta terbagi atas perusahaan milik asing atau rumah sakit swasta yang dimiliki oleh yayasan lokal, kepemilikan individu warga negara Indonesia, contohnya : OMNI Internasional, Rumah Sakit Premiere, dsb.
  • 3. 3 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e Kencana merupakan bagian dari RSPUN Dr. Cipto Mangunkusumo yang pelayanannya mengacu terhadap pelayanan berskala internasional. Rumusan Masalah Bagaimana implikasi dari GG terhadap RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, khususnya diruang lingkup RSCM Kencana? Kerangka Pemikiran Konsep Stakeholder Konsep stakeholder, didalam konsep ini menjelaskan bagaimana setiap kelompok atau individu dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perncapaian terhadap tujuan organisasi. (Abdullah, 2009) konsep stakeholder menjelaskan bagaimana stakeholder dapat berperan penuh terhadap peranan atau titik keberhasilan sebuah institusi, hal tersebut dapat dilihat dari respon dan ketertarikan penuh stakeholder terhadap instasi tersebut sebagaimana dijelaskan di gambar 1. Semakin besar tingkat ketertarikan stakeholder akan sebuah institusi akan menyebabkan semakin cepat institusi tersebut mencapai titik pencapaiannya, namun hal tersebut berlaku apabila sebaliknya. Gambar 1 (Abdullah, 2009) Sebagimana gambar 1, stakeholder dapat dikalsifikasikan atau dikelompokan menjadi tiga golongan dan dari setiap golongan memiliki peranan-peranan yang sangat penting bagi kemajuan sebuah institusi, baik institusi pemerintah maupun institusi swasta. Pembagian kelompok atas Government Investors Political Groups Supplier Trade Associations Customers Communities Employees FIRM
  • 4. 4 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e stakeholder diantaranya subtansi, kontraktual dan kontekstual.3 (Rodriguez, Ricart, & Sanchez, 2002) Konsep Legitimasi Pada konsep legitimasi lebih menekankan terkait perizinan atau perjanjian terhadap lingkungan sekitar akan wewenang untuk memiliki dan menggunakan sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. (Opusunju & Ajayi, 2016) Terkait konsep tersebut, apabila institusi tidak dapat memenuhi atau mematuhi bagaimana perjanjian terhadap masyarakat maka sanksi sosial yang dapat berupa pembatasan operasi serta sumber daya. Terkait konsep tersebut, stakeholder yang dimaksud dapat berupa lingkungan sekitar serta masyarakat sekitar kemungkinan dengan perusahaan tidak menerapan GG dengan baik tidak hal tersebut akan merusak brand image sebuah perusahaan. Konsep Pelayanan Publik Konsep pelayanan public didalam undang-undang 25 tahun 2009 menjelaskan bahwa pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publil. Pelayanan publik model baru harus bersifat non-diskriminatif sebagaimana yang dimaksud oleh dasar teoritis yang digunakan, yaitu teori demokrasi yang menjamin adanya persamaan warga tanpa membedakan asal usul , suku, ras, etnik, agama, dan latar belakang kepartaian yang artinya setiap warganegara diperlakukan secara sama ketika berhadapan dengan birokrasi publik dalam menerima layanan sepanjang syarat yang ditentukan terpenuhi. (Rempowatu, 2009) 3 Pemangku kepentingan subtansi adalah pemangku kepentingan yang penting bagi keberadaan bisnis semisalnya investor, karyawan. Pemangku kepentingan kontrak, sebagaimana namanya memiliki semacam kontrak formal dengan bisnis seperti lembaga keuangan, pemasok, dan pelanggan. Pemangku kepentingan kontekstual adalah perwakilan dari sistem social yang dimana bisnis beroperasi dan memainkan peran mendasar untuk memperoleh kredibilitas, contohnya administrasi public, masyarakat, akademisi.
  • 5. 5 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e Pembahasan RSCM Kencana RSCM Kencana, adanya RSCM Kencana tidak terlepas dari hadirnya RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo serta sejarah panjangnya sehingga terbentuk RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan terbagi atas beberapa RSCM yang salah satunya adalah RSCM Kencana. Awal mula terciptanya RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo diawali dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang awalnya sekolah kedokteran yakni sekolah dokter jawa kemudian menjadi STOVIA dan sekarang menjadi FKUI. Pada tanggal 19 November 1919 berdiri pelayanan kesehatan bernama Centrale Burgelujke Ziekenhuid ( CBZ ) yang berkerjasama dengan STOVIA, setelah beberapa lama kemudian mengalami perkembangan dan menjadi Roemah Sakit Oemoem Negeri (RSON) pada tahun 1945. (RSCM, 2016) Terkait hal tersebut dengan berkembangnya waktu, dan perubahan-perubahan yang terjadi di RSON kemudian berubahlah menjadi RSCM, kemudian dengan pelayanan yang diberikan oleh RSCM, RSCM pun didaulat menjadi RSUPN dan menjadi rumah sakit rujukan seluruh Indonesia. Terkait perkembangan yang ada RSCM kemudian terbagi atas berbagai bagian, dan salah satunya adalah RSCM Kencana, RSCM Kencana sendiri mulai hadiri ditahun 2010 yang diresmikan oleh Menteri Kesehatan Rahayu Sedyaningsih. (RSCM, 2012) RSCM Kencana sendiri hampir sama dengan RSCM Pusat untuk segi poli-poli yang ada didalamnya, namun yang membedakan adalah jenis perawatannya. Pada RSCM Kencana jenis perawatannya ditujukan untuk kelas eksekutif, dan memiliki jenis perawatan medis berskala internasional. Implikasi GG terhadap RSCM Kencana Sebuah institusi tidak terlepas dari pengaruhnya stakeholder, stakeholder ini yang memberikan kendali atas kemajuan atau rusaknya sebuah institusi tersebut, disamping hal tersebut bagaimana minat sebuah stakeholder terhadap institusi tersebut dapat dilihat bagaimana tata kelola institusi tersebut. Terkait hal tersebut untuk melihat bagaimana sebuah titik keberhasilan dari sebuah institusi dapat dilihat bagaimana tata kelola institusi tersebut atau GG didalam institusi tersebut. Hal tersebut dengan menerapkan GG sama halnya dengan menjaga stakeholder untuk tersebut memberikan sumbangsih terhadap institusi tersebut sehingga institusi tersebut akan terus
  • 6. 6 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e menjadi yang terbaik. Institusi tersebut dapat dikaitkan oleh institusi kesehatan, yakni rumah sakit, dalam kemajuan rumah sakit peran stakeholder sangantlah penting dan sangat berpengaruh besar. Terkait hal sebelumnya atas penerapan GG didalam institusi telah diatur oleh badan dunia Persatuan Bangsa-Bangsa, dalam tata kelola institusi memiliki 8 karakteristik dasar yang harus dipatuhi untuk dapat mewujudkan GG didalam sebuah institusi, hal tersebut adalah; - Rules of Law Rules of law atau aturan hukum, perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik pasti memiliki aturan hukum didalam institusinya, hukum tersebut didasari atas hal-hal yang terkait terhadap institusi maupun hukum terapan yang diambil dari hukum-hukum yang sudah ada seperti UU. Tata kelola institusi yang baik dalam menerapkan hukum harus lah adil, dalam menegakan hukum merata dan tidak memihak antara jabatan, pangkat dan ras dengan hal tersebut dapat memberikan hak peradilan yang sama. - Participation Partisipasi merupakan bagian dari landasan sebagai tata kelola yang baik didalam institusi, hal tersebut dikarenakan tiap-tiap bagian didalam institusi berhak memberikan suara yang sama tanpa mengenal gender. Terkait hal tersebut dengan memberikan kebebasan bersuara didalam sebuah institusi atau berdemokrasi hal tersebut dapat membuat pembangunan terhadap institusi tersebut, serta masukan suara merupakan sebagai informasi tersendiri terhadap kemajuan institusi tersebut. - Transparency Transparan, transparan dapat berarti keputusan atau setiap keputusan yang diambil oleh institusi bersifat terbuka dan dapat mengikuti peraturan dan regulasi yang ada, hal ini juga berarti keputusan yang ada didalam institusi tersebut dapat diketahui stakeholder dan mudah diakses untuk mengetahui apa keputusan tersebut. Gambar 2
  • 7. 7 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e - Responsiveness Responsif, hal tersebut dapat menidentifikasikan bahwa GG atau tata kelola yang baik dapat melayani atau menyajikan keinginan dari stakeholder untuk waktu yang ditentukan. - Accountability Akutanbilitas adalah persyaratan utama dalam GG atau tata kelola didalam institusi yang baik, akutanbilitas tidak bisa ditegakan apabila sebuah institusi tidak bisa menerapkan transparansi dan supremasi hukum didalam institusi tersebut. Akutanbilitas merupakan bagian dari tanggung jawab terhadap stakeholder atas segala keputusan atau tindakan terhadap institusi, bentuk tanggung jawab tersebut baik terhadap internal maupun eksternal institusi. - Consensus Oriented Berorientasi konsensus terkait GG dapat dinilai dari bagaimana cara pandang masyarakat terkait insitusi tersebut. Tata pemerintahan yang baik membutuhkan mediasi dari berbagai kepentingan di masyarakat untuk mencapai konsensus yang luas di masyarakat mengenai apa yang menjadi kepentingan terbaik seluruh masyarakat dan bagaimana hal ini dapat dicapai. Orientasi konsensus juga membutuhkan perspektif luas dan jangka panjang mengenai apa yang dibutuhkan untuk pengembangan manusia yang berkelanjutan dan bagaimana mencapai tujuan pembangunan tersebut. Hal tersebut hanya bisa dihasilkan dari pemahaman tentang konteks sejarah, budaya dan sosial masyarakat atau masyarakat tertentu. - Equity and inclusiveness Terkait ekuitas dan inklusif, hal ini dimana memandang semua pegawai harus memiliki kesejahteraan yang sama, untuk mencapai kesejahteraan yang sama pihak dari institusi harus memberikan hal-hal yang dianggap pantas sebagai penunjang kesejahteraan para stakeholder. Hal tersebut apabila perusahaan tbk. semisalnya, harus memberikan kesempatan terhadap seluruh pegawainya dalam memiliki saham yang besarnya sama dalam kata lain tidak ada pembatasan dalam hal memiliki saham atau sesuai kemampuan yang ingin memiliki saham dengan hal tersebut institusi dapat mecapai tata kelola yang baik karena pegawai akan berusahaan memajukan saham yang mereka miliki.
  • 8. 8 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e - Effectiveness and efficiency Tata kelola yang baik berarti bahwa proses dan institusi menghasilkan hasil yang memenuhi kebutuhan stakeholder sambil memanfaatkan sumber daya sebaik-baiknya. Konsep efisiensi dalam konteks tata pemerintahan yang baik juga mencakup pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan secara berkelanjutan. (Sheng, 2011) Terkait hal tersebut untuk menciptakan bagaimana suasana GG atau tata kelola insitusi yang baik haruslah berlandaskan atas 8 hal tersebut yang telah dikonsepkan oleh PBB, dengan hal tersebut dapat memungkinkan tata kelola dalam institusi tersebut dapat terlaksana dengan baik. Mengenai hal tersebut bagaimana tata kelola yang baik dapat diterapkan di RSCM Kencana, hal ini RSCM Kencana merupakan bagian dari institusi yang membahas mengenai kesehatan oleh sebabnya GG atau tata kelola yang berlandaskan konsep dari PBB dapat digunakan untuk menelaah hal tersebut. Disamping hal tersebut, selain konsep dari PBB ada juga konsep yang telah dicantumkan dalam kerangka pemikiran, dengan kerangka pemikiran tersebut dapat menganalisa bagaimana GG atau tata kelola perusahaan didalam RSCM Kencana dapat dianalisa. Sebagaimana hal sebelumnya menurut laporan dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yang menangani keseluruhan dari bagian-bagian RSCM, pada tahun 2015 untuk indikator kerja didalam RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo serta tata kelola institusi sudah bedasarkan; 1. TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan bebas KKN 2. UU No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN 3. Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4. Inpres No 5 Tahun 2004 tentang Pencepatan Pemberantasan Korupsi 5. PermenPAN dan RB No 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Tapja dan Pelaporan Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah 6. PermenPAN dan RB No 35 Tahun 2011 tentang Juklak Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 7. Permenkes RI No 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan
  • 9. 9 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e 8. Keputusan Direktur Jenderal BUK No. HK 02.04/1/1568/12 tanggal 28 Agustus 2012 Tentang Juknis Penyusunan TAPJA dan LAK UPT. (Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, 2016) RSCM Kencana dalam melaksanakan GGnya bedasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1672/Menkes/PER/XII/2005 tentang organisasi dan tata kerja, didalam pasal tersebut RSCM mempuanyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belaku. (Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, 2016) Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, RSCM Kencana dalam emmenuhi kebutuhan stakeholder sesuai dengan pasal 2 menyelenggarakan fungsi pelayanan medik, pelayanan penunjang, pelayanan keperawatan, rujukan dan non medik. Di dalam RSCM Kencana dalam pengelolaan sumber daya manusia RSCM Kencana melakukan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pelaksanaan administrasi serta keuangan hal tersebut dilakukan untuk menjalankan fungsi dari RSCM Kencana terkait melaksanakan tata kelola di RSCM Kencana. Terkait tata kelola, RSCM pun membuat beberapa kebijakan untuk menyempurnakan tata kelola untuk mendukung keinginan stakeholder, hal tersebur yakni; 1. Keputusan Direktur Utama RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK 02.04/XI.3/3951/2015 tentang Perubahan struktur organisasi dan tata kerja Komite Mutu, Keselamatan, dan Kinerja RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo. 2. Keputusan Direktur Utama RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK 02.04/XI.3/4476/2015 tentang Pembentukan Unit Epidemiologi Klinik dan KedokteranBerbasis Bukti (Clinical Epidemiolgy And Evidence Based Medicine/CEEBM)RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 3. Keputusan Direktur Utama RSUPN.Dr.CiptoMangunkusumo, Nomor: HK 02.04/XI.3/7014/2015 tentang Pembentukan Unit Admisi RSUP.Nasional dr.Cipto Mangunkusumo. 4. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo, Nomor:HK 02.04/XI.3/9150/2015 tentang Restrukturisasi Organisasi Unit Sanitasi dan Lingkungan RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo
  • 10. 10 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e 5. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK 02.04/XI.3/11886/2015 tentang Pembentukan Unit Fasilitas Medik RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangukusumo 6. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK 02.04/XI.3/11299/2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Komite Etik Penelitian Kesehatan RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo 7. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Nomor: HK 02.04/XI.3/11887/2015 tentang Restrukturisasi Organisasi Bagian Teknik Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo 8. Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : HK 02.04/XI.3/0241/2015 tentang Rencana strategis RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Tahun 2015- 2019 9. Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : HK02.04/XI/3/0240/2015 tentangt Visi dan Misi RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo 10. Keputusan Direktur utama nomor : HK 02.04/IX.1/9168/2015 tentang Pengaturan penggunaan tempat tidur apabila jumlah pasien melebihi kapasitas tempat tidur yang ada RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo 11. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo Nomor : HK 02.04/XI.3/2639/2015 tentang Perubahan pelayanan operasi di luar jam kerja di Instalasi Bedah Pusat RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunukusumo 12. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : HK 02.04/XI.3/6546/2015 tentang Pelayanan operasi jalur cepat (Fast-tract surgery) 13. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo nomor : HK 02.04/XI.3/15278/2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Komite Tenaga Kesehatan RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. 14. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor : HK 02.04/XI.3/7859/2014 tentang Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi di RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo 15. Keputusan Direktur Utama RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo nomor : HK 02.04/XI.3/11690/2014 tentang Pembentukan Unit Kemitraan Bisnis RSUP. Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
  • 11. 11 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e 16. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/21375/2015 tentang Panitia penerimaan alat kedokteran Hibah Japan International Cooperation System (JICS), RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 17. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/15571/2015 tentang ketentuan jam kerja di Unit pelayanan jantung terpadu RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 18. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/14012/2015 tentang Pembentukan tim directly observed treatment shortcourse (DOTS) RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 19. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/16558/2015 tentang Pembentukan tim pelayanan Home Care RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 20. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/16607/2015 tentang Pemberlakuan pelayanan perawatan metode kanguru RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 21. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/14013/2015 tentang Pembentukan Tim fasilitator pelayanan bina kerohanian RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 22. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/20100/2015 tentang Pembentukan tim penyakit infeksi new emerging dan re- emerging diseases (PINERE) RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 23. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/13943/2015 tentang Kolaborasi antar tim kesehatan dalam pemberian pelayanan kesehatan di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 24. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/11357/2015 tentang Perlindungan hukum bagi pegawai RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 25. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/11358/2015 tentang Perlindungan terhadap kekerasan fisik di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
  • 12. 12 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e 26. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/6861/2015 tentang Penambahan jam pelayanan klinik eksekutif citra unit pelayanan kesehatan mata “RSCM Kirana” di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 27. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/9167/2015 tentang Pembentukan tim pelaksanan pengendalian resistensi antimikroba RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 28. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/9166/2015 tentang Pembentukan kelompok kerja (Pokja) pengendalian resistensi antimikroba instalasi/unit pelayanan terpadu/Departemen di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 29. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/17116/2015 tentang Perubahan lampiran keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/9167/2015 tentang pembentukan tim pelaksana pengendalian resistensi antimikroba RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 30. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/9269/2015 tentang Pemberian makanan bagi pasien rawat inap RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 31. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/4777/2015 tentang Manager on duty corporate (MODC) RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 32. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/14036/2015 tentang Tata laksana layanan pemeriksaan laboratorium ke laboratorium luar RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 33. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/14019/2015 tentang Pelayanan anestesia dan sedasi di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 34. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/14021/2015 tentang Tim pencegahan dan pengendalian infeksi RS Departemen/Unit/Instalasi/Ruangan di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo
  • 13. 13 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e 35. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/2607/2015 tentang Penugasan dokter jaga ruangan di luar jam kerja di Unit Pelayanan terpadu RSCM Kencana 36. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/14017/2015 tentang Penggunaan instruksi medik sebagai dasar pemberian pelayanan kesehatan di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 37. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/14023/2015 tentang Prosedur pelayanan pasien dengan resiko tinggi di RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 38. Keputusan Direktur Utama RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo nomor: HK02.04/XI.3/6864/2015 tentang Unit Manajemen Sistem Informasi sebagai Staf Pengendali Program Teknologi dan Informasi RSUP.Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo 39. Surat Edaran No.HK.03.03/IX.1/6859/2015tentang “Kebijakan Pelayanan pasienboarding dan ruang rawat inap terpadu gedung A yang “BORDERLESS”. 40. Surat Edaran Direktur Utama RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo Nomor: HK 03.03/XI.3/8687/2015 tentang pelaksanaan Quick Wins di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo (Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, 2016) Terkait hal tersebut, sebagaimana konsep stakeholder, dalam hal tersebut RSCM Kencana telah memenuhi segala aspek yang dikatakan didalam konsep stakeholder guna mencapai atau memenuhi GG. Sebagaimana yag terdapat didalam konsep stakeholder tersebut, RSCM Kencana dengan segala undang-undang dalam memenuhi pelayanan kesehatan telah ditulis melalui beberapa undang-undang melalui Peraturan Presiden serta Peraturan Menteri Kesehatan yang diterapkan untuk keseluruhan RSUPN dan diterapkan lebih terhadap RSCM Kencana. Terkait hal sebelumnya, sebagai penunjang RSCM Kencana melatih stakeholder dari internal RSCM Kencana melalui beberapa pendidikan dan pelatihan bagi petugas medik dan non-medik. RSCM Kencana dalam memenuhi institusinya sebagai institusi yang menerapkan GG atau tata kelola perusahaan yang baik, konsep legitimasi dapat menjawab atas kelayakan RSCM Kencana terhadap GG. Terkait hal tersebut melalui konsep legitimasi, RSCM Kencana sebagai perusahaan yang menerapkan GG terhadap institusinya menggunakan peduli lingkungan hal tersebut dilakukan tidak hanya untuk membangun citranya terhadap lingkungan sekitar, dengan hal-hal yang dilakukan oleh RSCM Kencana, akan tetapi hal yang dilakukan RSCM Kencana
  • 14. 14 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e terkait konsep legitimasi berbalik lagi terhadap RSCM Kencana. Terkait hal tersebut, benefit yang didapatkan oleh RSCM Kencana yakni kelayakan lingkungan terkait ruang lingkup hijau dan kebersihan terhadap standar rumah sakit berbasis internasional. Kesimpulan dan saran Keseimpulan dari apakah GG dapat diterapkan di RSCM Kencana, jawabnya iya, hal tersebut berdasarkan segala konsep yang telah diteliti serta dikaitkan terhadap RSCM Kencana. Disamping hal tersebut, 8 ciri khas yang menjadi indikator terhadap institusi yang menerapkan GG atau tata kelola diinstitusinya dengan baik keseluruhannya sudah ada didalam RSCM Kencana, ditambah RSCM Kencana dalam mengambil sebuah keputusan atau kebijakan berdasarkan kolektif atau tidak sepihak yang disatukan kedalam keputusan direktur dengan berlandaskan Peraturan Presiden serta Peraturan Menteri Kesehatan. Oleh karenanya dalam hal tersebut RSCM Kencana dapat disimpulkan menjadi institusi kesehatan yang menjalankan GG atau tata kelola perusahaan dengan baik. Terkait saran, sebaiknya RSCM Kencana terus dikembangkan dalam berbagai macam aspek sehingga dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya. Saran untuk peneliti dalam hal ini sebaiknya dikaji kembali sehingga menjadi penulisan yang jauh lebih baik, dan saran untuk pembaca dimana dapat mengkritisi serta mengolah kembali agar penelitian ini dapat menjadi jauh lebih baik untuk kedepannya.
  • 15. 15 | J o u r n a l o f B u s i n e s s E t h i c a n d G o o d G o v e r n a n c e References Abdullah, H. (2009). Fundamental and Ethics Theories of Corporate Governance. Middle Eastern Finance and Economics - Issue 4, 90-92. Opusunju, M. I., & Ajayi, M. I. (2016). IMPACT OF CORPORATE GOVERNANCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OF DANGOTE GROUP OF COMPANIES IN NIGERIA. INTERNATIONAL JOURNAL OF BUSINESS QUANTITAVE ECONOMICS AND APPLIED MANAGEMENT RESEARCH, 39. Rempowatu, Y. (2009). PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARATKABUPATEN MINAHASA SELATAN. 91. Rodriguez, M. A., Ricart, J. E., & Sanchez, P. (2002). Sustainable Development and the Sustainability of Competitive Advantage: A Dynamic and Sustainable View of the Firm. . Creativity & Innovation Management, Vol.11, Edisi 3, 135-146. RSCM. (2016, Agustus 6). Sejarah RSCM. Retrieved 3 3, 2017, from RSCM: http://rscm.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=126&Itemid=484&lang=id RSCM, P. B. (2012, Juni 16). Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Retrieved from https://bym71.wordpress.com/2012/06/16/rumah-sakit-dr-cipto-mangunkusumo-jakarta/ Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. (2016). Laporan Akutanbilitas Kerja (LAKIP) 2015. Jakarta: Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Sheng, M. Y. (2011). What is Good Governance? . Bangkok: United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific .