PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
Tugas bps3280 21_s15005
1. Tugas 1
Nama : Intan W.D. Siagian
NIM : 21S15005
1. Mengapa ekosistem digunakan sebagai dasar untuk melakukan kajian lingkungan?
Pemahaman ekosistem digunakan sebagai dasar dalam melakukan kajian lingkungan
karena ekosistem dapatdiidentifikasi dalam sekala luas yang memiliki fungsi ekologis bila dikaitkan
dengan kehidupan flora dan fauna dan kehidupan manusia.
Dari berbagai kepentingan fungsi terhadap komponen ekologi tersebut maka terdapat beberapa fungsi
yang dapat diemban dari suatu ekosistem berbagai fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Ekosistem lahan memiliki potensi alami yang peka terhadap sentuhan
b. Ekosistem lahan sesungguhnya bersifat terbuka untuk menerima dan meneruskan setip material y
ang terbawa sebagai kandungan air, bak yang bersifat hara mineral, zat atau bahan beracun
maupun energy lainnya yang membahayakan.
c. Ekosistem lahan sesungguhnya berperan penting dalam mengatur keseimbangan
hidup setiap ekosistem darat di hulu dan sekitarnya serta setiap ekosistem kelautan
di hilirnya.
(Sumber : https://www.scribd.com/doc/307620777/MEMAHAMI-AMDAL)
2. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan dan pembangunan berwawasan
lingkungan?
Pencemaran Lingkungan adalah suatu perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena bisa
mempengaruhi kegiatan, kesehatan dan keselamatan makhluk hidup.
Perubahan tersebut disebabkan oleh suatu zat pencemar yang disebut dengan polutan. Suatu zat
bisa dikatakan sebagai polutan jika bahan atau zat asing tersebut melebihi jumlah normal, berada pada
tempat yang tidak semestinya dan berada pada waktu yang tidak tepat.
(Sumber : http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-macam-dan-contoh-pencemaran-lingkungan-
beserta-cara-penanggulangannya-lengkap/)
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola
sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup.
(https://zulidamel.wordpress.com/2010/04/30/pembangunan-berwawasan-lingkungan/)
3. Apakah yang dimaksud dengan ANDAL, PIL, PEL, SEL, RKL dan RPL
ANDAL
Analisis Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut Andal, adalah telaahan secara
cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
(Sumber : http://www.atobasahona.com/2016/07/pengertian-amdal-andal-ukl-upl-rkl-dan.html)
2. PIL
Penyajian Informasi Lingkungan adalah Telaahan secara garis besar tentangrencana kegiatan
yang akan dilaksanakan,rona lingkungan tempat kegiatan, kemungkinan timbulnya dampak
lingkungan tempat kegiatan,kemungkinan timbulnya dampak lingkungan oleh kegiatan, rencana
tindakan pengendalian dampak negatif.
(Sumber : https://www.scribd.com/doc/128649039/Penyajian-Informasi-Lingkungan-PIL-3)
PEL
Penyajian Evaluasi Lingkungan adalah suatu aktivitas penelaahaan pada proyek yang sudah
berjalan .
(Sumber : http://amirulmaulana.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-amdal-dan-andal.html)
SEL
Studi Evaluasi Lingkungan adalah analisis dampak lingkunan yan dilakukan padaproyek atau
aktivitas manusia yang sudah berjalan.
(Sumber : http://amirulmaulana.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-amdal-dan-andal.html)
RKL
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya penanganan dampak terhadap lingkungan
hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
(Sumber : http://www.atobasahona.com/2016/07/pengertian-amdal-andal-ukl-upl-rkl-dan.html)
RPL
.Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup
yang terkena dampak akibat dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
(Sumber : http://www.atobasahona.com/2016/07/pengertian-amdal-andal-ukl-upl-rkl-dan.html)
4. Jelaskan langkah-langkah proses AMDAL.
Prosedur AMDAL terdiri dari:
1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL Proses penapisan atau kerap juga disebut proses
seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib
menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem
penapisan satu langkah. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen
AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara LH Nomor 17 Tahun 2001
tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.
2. Proses pengumuman Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib
mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan
penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan
pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran,
3. pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
3. Proses pelingkupan (scoping) Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk
menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang
terkait dengan rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah
studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat kedalaman
studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana kegiatan
yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan
masukan masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan.
4. Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi
Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-
ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
5. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL
dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi
AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi
Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian
ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
(Sumber : http://ilhamkusuma5.blogspot.co.id/2013/04/prosedur-amdal.html)
5. Dokumen AMDAL terdiri dari KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL. Jelaskan masing-masing
dokumen tersebut, arti dokumen, isi masing-masing dokumen, maksud dan tujuan dokumen-
dokumen tersebut.
KA-ANDAL
Kerangka Acuan adalah ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan hidup yang merupakan
hasil pelingkupan yang disepakati oleh pemrakarsa/penyusun AMDAL dan Komisi AMDAL.
Isi :
KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian
ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan
dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan
kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologiyang akan digunakan untuk mengkaji
dampak.
Tujuan :
1.Merumuskan lingkup dan kedalaman studi ANDAL
2.Mengarahkan studi ANDAL agar efektif dan efisien
(Sumber :
https://www.academia.edu/20996858/DOKUMEN_AMDAL_KA_ANDAL_DAN_ANDAL_REVIEW)
4. ANDAL
Analisis Dampak Lingkungan Hidup adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang
dampak penting suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari suatu
rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah diindetifikasi di dalam dokumen KA-
ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah
disepakati. Tujuannya untuk menentukan besaran dampak.
Tujuan :
1. Mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan rencana kegiatan terutama yang akan menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan.
2. Mengidentifikasi Komponen-komponen lingkungan yang akan terkena dampak suatu kegiatan
pembangunan
3. Memprakirakan dan mengevaluasi dampak besar dan penting yang ditimbulkan oleh suatu
kegiatan pembangunan
4. Memberikan rincian teknis penanganan dampak negative dan peningkatan/ pengembangan
dampak positif yang akan dilaksanakan berupa upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan
sebagai bahan informasi kepada berbagai pihak dan instansi terkait.
(Sumber : http://www.tanjungpinangpos.co.id/tentang-5-dokumen-amdal/)
RKL
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya penanganan dampak terhadap lingkungan
hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan
dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan
berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL.
Jadi, RKL ini berisikan upaya dari si pemrakarsa untuk meminimalisir dampak lingkungan.
Tujuan :
1 . Menyusun dan melaksanakan alternatif pengembangan dampak positif dari rencana
usaha atau kegiatan.
2 Penyusun dan melaksanakan alternatif pencegahan dan penanggulangan dampak negatif
(Sumber: http://www.tanjungpinangpos.co.id/tentang-5-dokumen-amdal/)
RPL
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat perubahan
lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil
pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan
yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat
digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.
5. Isi dokumen :
Dampak yang dipantau
Sumber dampak
Parameter yang dipantau
Tujuan pemantauan lingkungan hidup
Metode pemantauan lingkungan hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan lingkungan hidup
Institusi pemantauan lingkungan hidup
Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup
Tujuan :
1. Memantau parameter atau komponen lingkungan yang akan terkena dampak penting
2. Menguji kemampuan alternatif penanganan dampak yang dilakukan
3. Menciptakan sistem peringatan dini, jika terjadi perubahan lingkungan yang tidak terduga
4. Menciptakan mekanisme koordinasi antara pihak-pihak yang terkait
(Sumber: http://www.tanjungpinangpos.co.id/tentang-5-dokumen-amdal/)
6. Jelaskan kurun waktu penyusunan AMDAL, batas waktu legalisasi dan masa berlaku
dokumen AMDAL.
Kurun waktu penyusunan AMDAL
o Kurun waktu penyusunan AMDAL maksimal 75 hari.
Batas waktu legalisasi
o Batas waktu legalisasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, gubernur dan bupati adalah
maksimal 75 hari.
Masa berlaku dokumen AMDAL
o Keputusan kelayakan Lingkungan Hidup suatu usaha dan atau kegiatan dinyatakan
kadaluwarsanya atas kekuatan Peraturan Pemerintah ini, apabila rencana usaha dan atau
kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya
keputusan kelayakan tersebut.
(Sumber: http://rahma-kurnia.blogspot.co.id/2006/09/analisis-mengenai-dampak-
lingkungan.html)
7. Sebutkan minimal 5 penyebab pemanasan global dan dampak yang ditimbulkan oleh
pemanasan global.
Penyebab :
Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas metana menempati urutan
kedua sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana dapat berasal dari bahan-
bahan organik yang kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di persawahan,
6. sedangkan pada peternakan, seperti usus hewan ternak, meningkatnya produksi hewan ternak maka
meningkatnya pula gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.
Pengrusakan Hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan
oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran, maka yang terjadi adalah jumlah
karbon dioksida yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang berkumpul di
atmosfer yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Pemboroson Energi Listrik :Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah hasil pembakaran
dari pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran tersebut menghasilkan
karbon dioksida
Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan maka karbon
dioksida pun yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja
menimbulkan pemanasan global.
Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang dilakukan
secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari hasil pembakaran
sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas.
Dampak :
Gunung-gunung es akan mencair
Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadi
Air tanah cepat menguap yang akan menyebabkan kekeringan
Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda yang dapat membentuk angin
puting beliung
Cuaca menjadi sulit diprediksi dan lebih ekstrem, baik itu hujan ekstrem atau kekeringan ekstrem
Kenaikan permukaan laut yang sangat banyak akan menyebabkan Tsunami, banjir dan pulau-pulau
akan tenggelam.
(Sumber:http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-pemanasan-global-penyebab-dampak-
akibat.html )
8. Perhatikan lingkungan sekitar saudara, masalah lingkungan apa saja yang terjadi dan
bagaimana upaya saudara mengatasi masalah tersebut.
Masalah lingkungan yang ada di sekitar saya adalah Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat
mengakibatkan tingkat konsumsi masyarakat juga bertambah banyak. Hal ini memberi kontribusi
langsung pada meningkatnya volume sampah yang tidak diimbangi oleh upaya penanggulangannya.
Hal ini menyebabkan banyak terjadi permasalahan lingkungan hidup. Sebut saja linkungan menjadi
kotor, jorok, bau, dll. Itu baru contoh sekitar. Contoh lebih lanjut adalah gejala keracunan dan
merebaknya penyakit.
Hal yang diupayakan berupa :
Penerapan prinsip 4R: replace (mengganti), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali),
dan recycle (mendaur ulang).
Penempatan bak sampah yang terpisah antara oraganik dan anorganik sehingga mempermudah
pengelolaannya.
7. Memproduksi dan memasyarakatkan peralatan untuk mendaur ulang sampah.
Mengadakan kerja bakti secara berkala.
9. Apa yang saudara ketahui tentang hujan asam dan efek rumah kaca? Bagaimana efek yang
ditimbulkan oleh hujan asam dan efek rumah kaca?
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya karbon dioksida (C02) hasil proses pembakaran
bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) oleh industri, transportasi, dan dapat pula
disebabkanoleh kebakaran hutan yang sering terjadi.Meningkatnya CO2 di udara yang mengumpul
di lapisan atmosfer bumi membentuk semacam ”perisai”. Hal ini menyebabkan panas yang keluar
dari lapisan atmosfer, akan dipantulkan lagi ke bumi. Lapisan CO2 berfungsi sebagai reflektor
terhadap panas dari bumi. Panas dari bumi yang dipantulkan lagi ke bumi ini akan menaikkan suhu
bumi, akibatnya bumi makin panas (global warming).Pengaruh lapisan CO2 terhadap kenaikan
suhu bumu, akibatnya bumi semakain panas
Akibat efek rumah kaca.
o Perubahan iklim derah hangat akan menjadi lebih lembab karena karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan.
o Meningkatnya permuakaan air laut dan berkurangnya permukaan es di antartika dan green land.
o Meningkatnya suhu gelobal.
o Gangguan ekologis dalam pemanasan gelobal,hewan cenderung berimigrasi kearah kutub ke
arah gunung.
o Dampak sosial dan politik perubahan cuaca dan lautan dapat menyebabkan munculnya
penyakityang berhubungan dengan panas.
Hujan Asam
pH (derajat keasaman) normal air hujan adalah 5,6 bersifat sedikit asam, hal ini karena adanya CO2
di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 yang terkandung dalam asap pabrik
maupunkendaraan bermotor, bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air
hujan. Semakin rendah pH suatu cairan maka sifat asam semakin tinggi. Apabila asam
terkondensasi (menjadi embun) di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah apa yang
disebut hujan asam.
Akibat hujan asam:
Rusaknya sarana prasarana di bumi
Menghambat perkembangan hewan laut
Mematikan berbagai jenis ikan.
Dapat menjadi racun bagi manusia.
Menyebabkan kerusakan lingkungan.
(Sumber : http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-pemanasan-global-penyebab-dampak-
akibat.html)
10. Jelaskan karakterisasi limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) menurut PP 74/2001.
8. (1) B3 dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.mudah meledak (explosive);
b.pengoksidasi (oxidizing);
c.sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
d.sangat mudah menyala (highly flammable);
e.mudah menyala (flammable);
f.amat sangat beracun (extremely toxic);
g.sangat beracun (highly toxic);
h.beracun (moderately toxic);
i.berbahaya (harmful);
j.korosif (corrosive);
k.bersifat iritasi (irritant);
l.berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
m.karsinogenik (carcinogenic);
n.teratogenik (teratogenic);
o.mutagenik (mutagenic).
(2)Klasifikasi B3 sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari:
a.B3 yang dapat dipergunakan;
b.B3 yang dilarang dipergunakan; dan
c.B3 yang terbatas dipergunakan.
(3)B3 sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tercantum dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini.
(Sumber : https://ngada.org/pp74-2001.htm)