SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Konvergensi PSAK - IFRS
Oleh:
Aminullah
Galih Fajar
Lutfi Harris
Nanda Wahab
Alasan Perlunya
Standar Akuntansi Internasional
• Peningkatan daya banding laporan keuangan
dan memberikan informasi yang berkualitas di
pasar modal internasional
• Menghilangkan hambatan arus modal
internasional dengan mengurangi perbedaan
dalam ketentuan pelaporan keuangan.
• Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi
perusahaan multinasional dan biaya untuk
analisis keuangan bagi para analis.
• Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan
menuju “best practise”.
Persiapan Konvergensi
PSAK - IFRS
• Pertengahan Agustus 2004, Dirjen Pembinaan Akuntan
dan Jasa Penilai mengundang DPN-IAI, kompartemen
IAI, DSAK-IAI, DSPAP-IAI KAP, Bapepam, KSAPPD
untuk mendiskusikan kesiapan profesi akuntan
melakukan konvergensi standar yang berlaku
internasional.
• Sebagai full members the International Federation of
Accountant (IFAC), IAI berkewajiban memenuhi
butir-butir statements of membership obligation
(SMO) diantaranya penerapan IFRS
• Dari hasil diskusi dicapai kesepakatan bahwa
penyusunan SAK tidak berubah. Penyusunan SAK
mengacu ke IAS yang disesuaikan dengan kondisi di
Indonesia.
Permasalahan Yang Dihadapi Dalam
Implementasi Dan Adopsi IFRS
• Translasi Standar Internasional
• Ketidaksesuaian Standar Internasional
dengan Hukum Nasional
• Struktur dan Kompleksitas Standar
Internasional
• Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas
Standar Internasional
Translasi Standar Internasional
Terdapat kesulitan dalam penerjemahan IFRS
(bahasa Inggris) ke bahasa masing-masing
negara
1. Penggunaan kalimat bahasa Inggris yang panjang
2. Ketidakkonsistenan dalam penggunaan istilah
3. Penggunaan istilah yang sama untuk menerapkan
konsep yang berbeda
4. Penggunaan istilah yang tidak terdapat padanan
dalam terjemahannya
5. Keterbatasan pendanaan untuk penterjemahan
Ketidaksesuaian Standar Internasional
dengan Hukum Nasional
• Pada beberapa negara, standar akuntansi
sebagai bagian dari hukum nasional dan ditulis
dalam bahasa hukum. Disisi lain, standar
akuntansi internasional tidak ditulis dengan
bahasa hukum sehingga harus diubah oleh
dewan standar masing-masing negara
• Terdapat transaksi-transaksi yang diatur
hukum nasional berbeda dengan yang diatur
standar internasional. Misal: transaksi ekuitas
untuk perusahaan di Indonesia berbeda
perlakuan untuk PT, Koperasi atau badan
hukum lainnya.
Struktur dan Kompleksitas
Standar Internasional
• Adanya kekhawatiran bahwa standar
internasional akan semakin kompleks dan
rules-based approach. Standar mengatur
secara detil setiap transaksi sehingga
penyusun LK harus mengikuti setiap langkah
pencatatan.
• Penerapan standar sebaiknya menggunakan
principles-based approach. Standar hanya
mengatur prinsip pengakuan, pengukuran, dan
pencatatan suatu transaksi
Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas
Standar Internasional
• Standar akuntansi internasional perlu
dipahami secara jelas sebelum
diterapkan. Tentunya butuh cukup waktu
bagi penyusun laporan keuangan, auditor,
dan pengguna laporan keuangan untuk
memahami suatu standar akuntansi.
• Bila standar akuntansi sering berubah-
ubah maka akan sangat sulit dipahami
apalagi diterapkan.
Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia
• Terdapat tiga tonggak sejarah dalam pengembangan
standar akuntansi di Indonesia (Ahmadi Hadibroto)
– Menjelang diaktifkan Pasar Modal pada tahun 1973, dibentuk
cikal bakal badan penyusun standar akuntansi yang
menghasilkan “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”
– Komite PAI yang dibentuk tahun 1974 melakukan revisi
mendasar PAI ’73 untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi
dengan dunia usaha. Hasil revisi ini dikodifikasi dalam “Prinsip
Akuntansi Indonesia 1984”
– Pada tahun 1994, komite PAI melakukan revisi total terhadap
PAI 1984. hasil revisi ini dikodifikasi dalam “Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994
Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia
• Selanjutnya periode 1994-1998, nama komite
PAI diubah menjadi komite Standar Akuntansi
Indonesia (SAK). Mulai 1994, IAI memutuskan
untuk melakukan harmonisasi dengan standar
akuntansi internasional dengan melakukan
revisi dua kali SAK 1994, yaitu pada 1 Oktober
1995 dan 1 Juni 1996
• Pada periode 1998-2002, DSAK yang
menggantikan komite SAK, melakukan dua kali
revisi PSAK, yaitu revisi per 1 Juni 1999 dan 1
April 2002
Pemutakhiran SAK
• Menurut DSAK, pemutakhiran SAK
didasarkan pada tiga hal:
– Mendukung harmonisasi dan konvergensi PSAK
dengan IFRS
– Dalam perumusan SAK, selain menggunakan
referensi IFRS, juga mempertimbangkan
berbagai faktor lingkungan usaha di Indonesia
– Pengembangan SAK yang belum diatur dalam
IFRS dilakukan berpedoman pada KDPPLK
Pengembangan SAK
Periode April 2002 – Oktober 2004
1. Menerbitkan KDPPLK Bank Syariah sebagai landasan konseptual
pelaporan keuangan bank syariah
2. Menerbitkan PSAK 59 tentang akuntansi perbankan syariah
3. Menerbitkan lima PSAK revisi:
PSAK 58 tentang operasi dalam penghentian; PSAK 8 tentang
kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca; PSAK 51
tentang Akuntansi Kuasi Reorganisasi; PSAK 24 tentang
Imbalan Kerja; PSAK 38 tentang Akuntansi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
4. Menerbitkan tiga Interpretasi SAK:
ISAK 5 Interpretasi par 14 PSAK 50 tentang Pelaporan
Perubahan Nilai Wajar Investasi Evek dalam Kelompok
Tersedia untuk dijual; ISAK 6 interpretasi par 12&16 PSAK
55 tentang Instrumen Derivatif melekat pada kontrak dalam
mata uang asing; ISAK 7 interpretasi par 5&19 PSAK 4
tentang konsolidasi entitas bertujuan tertentu
Referensi Penyusunan PSAK
Referensi Jumlah
International Accounting Standards (IAS) 28
Disusun IAI sendiri 11
FASB Statement of Standards
• Statement Financial Accounting
Standards
17
• Accounting Principles Board Opinion 2
• Accounting Research Bulletin 1
Total Nomor PSAK 59
Sumber: Diolah dari Ikatan Autan Indonesia
Perbandingan IFRS dan PSAK (1)
• S/d status 2006, terdiri 37
standar dan 20 interpretasi:
– 7 new standards IFRS
– 30 standar IAS
– 9 new Interpretation
(IFRIC)
– 11 Interpretasi (SIC)
• Dimulai sejak 1974 (IAS)
• Lebih merupakan standar
umum, hanya ada 4 standar
khusus industri
• S/d status 2006, PSAK s/d
2006, terdiri dari 59 standar
dan 6 interpretasi, umumnya
diadopsi dari IAS, namun
beberapa menggunakan referensi
SFAS.
• Dikembangkan sejak 1994 (PAI)
• Ada banyak standar khusus
industri (15 standar)
IFRS PSAK
Menurut Ketua DSAK, khusus untuk 7 IFRS, sebenarnya hanya IFRS 1 yang belum
diadopsi pengaturannya, sedangkan untuk 6 IFRS lainnya secara substansi sudah diatur
dalam PSAK, walau masih ada beberapa perbedaan pengaturan di dalamnya.
Perbandingan IFRS dan PSAK (2)
1. First time adoption of IFRS
2. Share-based payment
3. Business Combinations
4. Insurance Contract
5. Non-Current Assets Held for Sale
and Discontinued Operations
6. Exploration for and Evaluation of
Mineral Resources
7. Financial Instruments: Disclosures
1. Belum diadopsi.
2. PSAK 53 belum adopsi IFRS 2,
referensi menggunakan US SFAS 123.
3. PSAK 22 belum mengadopsi IFRS 3,
referensi menggunakan IAS 22
(1993).
4. PSAK 28 dan 36, belum adopsi IFRS 4,
referensi menggunakan US SFAS dan
regulasi industri asuransi.
5. PSAK 58 belum adopsi IFRS 5,
referensi menggunakan IAS 35
(1998).
6. PSAK 29 dan 33, belum adopsi IFRS 6,
referensi US SFAS dan regulasi
industri
7. PSAK 31 dan 55, belum adopsi IFRS
7, referensi menggunaka IAS 30, US
SFAS dan regulasi industri.
IFRS PSAK
Konvergensi IFRS
• Menurut DSAK, pengadopsian IFRS dapat dibedakan
menjadi lima tingkatan:
1. Full Adoption, pada tingkat ini suatu negara mengadopsi
seluruh IFRS dan menterjemahkan word by word.
2. Adapted, mengadopsi seluruh IFRS tetapi disesuaikan
dengan kondisi di suatu negara.
3. Piecemeal, suatu negara hanya mengadopsi sebagian nomor
IFRS, yaitu nomor standar atau paragraf tertentu
4. Referenced, standar yang diterapkan hanya mengacu pada
IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun
sendiri oleh badan pembuat standar
5. Not adoption at all, suatu negara sama sekali tidak
mengadopsi IFRS.
• Keputusan adopsi IFRS oleh IAI akan ditentukan
pada tahun 2008
Konvergensi IFRS
• Keputusan DSAK saat ini adalah mendekatkan PSAK
dengan IAS/IFRS dengan membuat dua strategi:
1. Strategi selektif. Strategi ini dilakukan dengan tiga target
yaitu; mengidentifikasi standar-standar yang paling penting
untuk diadopsi seluruhnya dan menentukan batas waktu
penerapan standar yang diadopsi, melakukan adopsi standar
selebihnya yang belum diadopsi sambil merevisi standar
yang telah ada, dan target terakhir adalah melakukan
konvergensi proses penyusunan standar dengan IASB.
2. Strategi dual standard. Strategi ini dilakukan dengan
menerjemahkan seluruh IFRS sekaligus dan menetapkan
waktu penerapannya bagi listed companies. Sedangkan bagi
non listed companies tetap menggunakan PSAK yang telah
ada.
Konvergensi IFRS
• Dalam penerapan kedua strategi tsb harus
mempertimbangkan lima hal:
1. Konvergensi standar dan proses konvergensi itu
sendiri. Hal ini perlu dipertimbangkan karena
DSAK belum memutuskan kapan melakukan
konvergensi.
2. Ketersediaan dana untuk penerjemahan standar.
3. Ketersediaan sumber daya manusia.
4. Ketentuan perundang-undangan di Indonesia.
5. Sosialisasi standar dan peluang moral hazards
dalam penyusunan laporan keuangan.
Perbedaan yang Seringkali Muncul
(Survey GAAP 2001)
Hambatan konvergensi biasanya muncul atas beberapa
isu akuntansi dan pelaporan keuangan berikut:
• Pengakuan dan pengukuran:
− financial assets and derivative financial instruments,
− impairment losses,
− provisions,
− employee benefit liabilities,
− income taxes;
• Akuntansi Penggabungan Usaha
• Pengungkapan atas:
− related party transactions,
− segment information.
GAAP Convergence 2002
• IASB melakukan survey terhadap standar
akuntansi yang diterapkan di 59 negara dan
upaya untuk mencapai konvergensi dengan
IFRS.
• Tiga hal yang menjadi pertanyaan kunci dalam
survey GAAP 2002
– Apakah ada perencanaan untuk mengadopsi IFRS
atau konvergensi standar akuntansi dengan IFRS?
– Apa yang mendasari masing-masing negara (yang
disurvey) untuk melakukan konvergensi?
– Apa hambatan yang dihadapi masing-masing negara
untuk melakukan konvergensi dengan IFRS?
GAAP Convergence 2002
• Terdapat beberapa hambatan yang masih dihadapi:
– Masih adanya ketidaksesuaian standar di beberapa negara
dengan ketentuan IFRS yang signifikan (seperti aturan
tentang instrumen keuangan dan standar pengukuran
berdasar fair value accounting)
– Masih terdapat perbedaan kepentingan antara IFRS yang
berorientasi pada capital market dengan standar akuntansi
negara-negara yang berorientasi pada ketentuan perpajakan
(tax-driven)
– Berbagai aturan yang kompleks dalam IFRS dianggap sebagai
hambatan bagi sebagian negara untuk melakukan konvergensi.
– Masih terdapat gap yang cukup besar antara IFRS dengan
standar akuntansi nasional yang diterapkan untuk perusahaan
kecil dan menengah (UKM)
GAAP Convergence 2002
• Untuk mendukung upaya konvergensi dibutuhkan
partisipasi berbagai pihak diantaranya:
– Pemerintah/Regulator
– Profesi Akuntansi (IAI)
– Dewan Standar Akuntansi (DSAK)
– IASB
– Perusahaan
– Akademisi/Universitas
– Analis Pasar Modal dan Investor
GAAP Convergence 2002
• Hasil survey menunjukkan lebih dari 90% negara
menyatakan berkeinginan untuk melakukan
konvergensi standar akuntansinya dengan IFRS dan
menganggap IASB sebagai lembaga yang
representatif.
• Sebagian besar negara yang disurvey telah
menyatakan secara formal untuk melakukan
konvergensi. Pernyataan ini biasanya berawal dari
ketentuan pemerintah, otoritas pasar modal maupun
dari dewan penyusun standar. Pada umumnya, negara
mewajibkan hanya bagi listed companies untuk
mengadopsi ketentuan IFRS. Di beberapa negara,
dewan penyusun standar berupaya mengurangi
perbedaan yang ada diantara IFRS dengan standar
akuntansi yang diterapkan yang nantinya akan diadopsi
baik oleh perusahaan yang listed maupun yang non-
listed.
Perencanaan Untuk Mengadopsi IFRS atau
Konvergensi Standar Akuntansi Dengan IFRS
Strategi Konvergensi
Hambatan Konvergensi
Hambatan Konvergensi
Negara-negara yang disurvey
GAAP Convergance 2002
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Konvergensi-PSAK-IFRS.ppt

Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Sri Apriyanti Husain
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Sri Apriyanti Husain
 
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdfIngeFahira
 
Akuntansi keuangan dan standar
Akuntansi keuangan dan standarAkuntansi keuangan dan standar
Akuntansi keuangan dan standarMuhammadIqbal169
 
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRSPERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRSNur Kholisah
 
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptxCA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptxFahriAiril
 
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptx
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptxKel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptx
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptxFachrulAchast
 
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiLaporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiEds last
 
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Ppt Harmonisasi Akuntansi Internasional
Ppt Harmonisasi Akuntansi InternasionalPpt Harmonisasi Akuntansi Internasional
Ppt Harmonisasi Akuntansi InternasionalKhairunNisa290
 
Standar akuntansi keuanga1
Standar akuntansi keuanga1Standar akuntansi keuanga1
Standar akuntansi keuanga1Efni Yulianti
 
Konvergensi psak-ifrs presentasi
Konvergensi psak-ifrs presentasiKonvergensi psak-ifrs presentasi
Konvergensi psak-ifrs presentasiindra_yu
 
Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015PPA FEUI
 
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)Yuswadi Mulya
 

Similar to Konvergensi-PSAK-IFRS.ppt (20)

Ifrs
IfrsIfrs
Ifrs
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
 
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014Overview psak-eff-2015-versi-15092014
Overview psak-eff-2015-versi-15092014
 
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
171_20230314191103_02. SAK Berbasis IFRS - MAKSI STIE YAI.pdf
 
Akuntansi keuangan dan standar
Akuntansi keuangan dan standarAkuntansi keuangan dan standar
Akuntansi keuangan dan standar
 
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRSPERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA MENUJU KONVERGENSI IFRS
 
Akuntansi Keuangan dan Standar
Akuntansi Keuangan dan StandarAkuntansi Keuangan dan Standar
Akuntansi Keuangan dan Standar
 
PSAK Tahun 2022.pdf
PSAK Tahun 2022.pdfPSAK Tahun 2022.pdf
PSAK Tahun 2022.pdf
 
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptxCA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
 
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptx
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptxKel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptx
Kel 1 Proses Penyusunan Standar (compile).pptx
 
Makalah dampak globalisasi
Makalah dampak globalisasiMakalah dampak globalisasi
Makalah dampak globalisasi
 
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiLaporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
 
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk2 akuntansi keuangan kontemporer
 
IASC and IFRS
IASC and IFRSIASC and IFRS
IASC and IFRS
 
Ppt Harmonisasi Akuntansi Internasional
Ppt Harmonisasi Akuntansi InternasionalPpt Harmonisasi Akuntansi Internasional
Ppt Harmonisasi Akuntansi Internasional
 
Standar akuntansi keuanga1
Standar akuntansi keuanga1Standar akuntansi keuanga1
Standar akuntansi keuanga1
 
Konvergensi psak-ifrs presentasi
Konvergensi psak-ifrs presentasiKonvergensi psak-ifrs presentasi
Konvergensi psak-ifrs presentasi
 
Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015
 
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
 
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
Akuntansi etap-rumah-sakit (1)
 

Recently uploaded

kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptxPengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptxmuhammadarsyad77
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptxloegtyatmadji
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 

Recently uploaded (20)

kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptxPengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 

Konvergensi-PSAK-IFRS.ppt

  • 1. Konvergensi PSAK - IFRS Oleh: Aminullah Galih Fajar Lutfi Harris Nanda Wahab
  • 2. Alasan Perlunya Standar Akuntansi Internasional • Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional • Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan. • Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis. • Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.
  • 3. Persiapan Konvergensi PSAK - IFRS • Pertengahan Agustus 2004, Dirjen Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai mengundang DPN-IAI, kompartemen IAI, DSAK-IAI, DSPAP-IAI KAP, Bapepam, KSAPPD untuk mendiskusikan kesiapan profesi akuntan melakukan konvergensi standar yang berlaku internasional. • Sebagai full members the International Federation of Accountant (IFAC), IAI berkewajiban memenuhi butir-butir statements of membership obligation (SMO) diantaranya penerapan IFRS • Dari hasil diskusi dicapai kesepakatan bahwa penyusunan SAK tidak berubah. Penyusunan SAK mengacu ke IAS yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
  • 4. Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Implementasi Dan Adopsi IFRS • Translasi Standar Internasional • Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional • Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional • Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional
  • 5. Translasi Standar Internasional Terdapat kesulitan dalam penerjemahan IFRS (bahasa Inggris) ke bahasa masing-masing negara 1. Penggunaan kalimat bahasa Inggris yang panjang 2. Ketidakkonsistenan dalam penggunaan istilah 3. Penggunaan istilah yang sama untuk menerapkan konsep yang berbeda 4. Penggunaan istilah yang tidak terdapat padanan dalam terjemahannya 5. Keterbatasan pendanaan untuk penterjemahan
  • 6. Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional • Pada beberapa negara, standar akuntansi sebagai bagian dari hukum nasional dan ditulis dalam bahasa hukum. Disisi lain, standar akuntansi internasional tidak ditulis dengan bahasa hukum sehingga harus diubah oleh dewan standar masing-masing negara • Terdapat transaksi-transaksi yang diatur hukum nasional berbeda dengan yang diatur standar internasional. Misal: transaksi ekuitas untuk perusahaan di Indonesia berbeda perlakuan untuk PT, Koperasi atau badan hukum lainnya.
  • 7. Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional • Adanya kekhawatiran bahwa standar internasional akan semakin kompleks dan rules-based approach. Standar mengatur secara detil setiap transaksi sehingga penyusun LK harus mengikuti setiap langkah pencatatan. • Penerapan standar sebaiknya menggunakan principles-based approach. Standar hanya mengatur prinsip pengakuan, pengukuran, dan pencatatan suatu transaksi
  • 8. Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional • Standar akuntansi internasional perlu dipahami secara jelas sebelum diterapkan. Tentunya butuh cukup waktu bagi penyusun laporan keuangan, auditor, dan pengguna laporan keuangan untuk memahami suatu standar akuntansi. • Bila standar akuntansi sering berubah- ubah maka akan sangat sulit dipahami apalagi diterapkan.
  • 9. Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia • Terdapat tiga tonggak sejarah dalam pengembangan standar akuntansi di Indonesia (Ahmadi Hadibroto) – Menjelang diaktifkan Pasar Modal pada tahun 1973, dibentuk cikal bakal badan penyusun standar akuntansi yang menghasilkan “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)” – Komite PAI yang dibentuk tahun 1974 melakukan revisi mendasar PAI ’73 untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan dunia usaha. Hasil revisi ini dikodifikasi dalam “Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” – Pada tahun 1994, komite PAI melakukan revisi total terhadap PAI 1984. hasil revisi ini dikodifikasi dalam “Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994
  • 10. Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia • Selanjutnya periode 1994-1998, nama komite PAI diubah menjadi komite Standar Akuntansi Indonesia (SAK). Mulai 1994, IAI memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dengan melakukan revisi dua kali SAK 1994, yaitu pada 1 Oktober 1995 dan 1 Juni 1996 • Pada periode 1998-2002, DSAK yang menggantikan komite SAK, melakukan dua kali revisi PSAK, yaitu revisi per 1 Juni 1999 dan 1 April 2002
  • 11. Pemutakhiran SAK • Menurut DSAK, pemutakhiran SAK didasarkan pada tiga hal: – Mendukung harmonisasi dan konvergensi PSAK dengan IFRS – Dalam perumusan SAK, selain menggunakan referensi IFRS, juga mempertimbangkan berbagai faktor lingkungan usaha di Indonesia – Pengembangan SAK yang belum diatur dalam IFRS dilakukan berpedoman pada KDPPLK
  • 12. Pengembangan SAK Periode April 2002 – Oktober 2004 1. Menerbitkan KDPPLK Bank Syariah sebagai landasan konseptual pelaporan keuangan bank syariah 2. Menerbitkan PSAK 59 tentang akuntansi perbankan syariah 3. Menerbitkan lima PSAK revisi: PSAK 58 tentang operasi dalam penghentian; PSAK 8 tentang kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca; PSAK 51 tentang Akuntansi Kuasi Reorganisasi; PSAK 24 tentang Imbalan Kerja; PSAK 38 tentang Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 4. Menerbitkan tiga Interpretasi SAK: ISAK 5 Interpretasi par 14 PSAK 50 tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Evek dalam Kelompok Tersedia untuk dijual; ISAK 6 interpretasi par 12&16 PSAK 55 tentang Instrumen Derivatif melekat pada kontrak dalam mata uang asing; ISAK 7 interpretasi par 5&19 PSAK 4 tentang konsolidasi entitas bertujuan tertentu
  • 13. Referensi Penyusunan PSAK Referensi Jumlah International Accounting Standards (IAS) 28 Disusun IAI sendiri 11 FASB Statement of Standards • Statement Financial Accounting Standards 17 • Accounting Principles Board Opinion 2 • Accounting Research Bulletin 1 Total Nomor PSAK 59 Sumber: Diolah dari Ikatan Autan Indonesia
  • 14. Perbandingan IFRS dan PSAK (1) • S/d status 2006, terdiri 37 standar dan 20 interpretasi: – 7 new standards IFRS – 30 standar IAS – 9 new Interpretation (IFRIC) – 11 Interpretasi (SIC) • Dimulai sejak 1974 (IAS) • Lebih merupakan standar umum, hanya ada 4 standar khusus industri • S/d status 2006, PSAK s/d 2006, terdiri dari 59 standar dan 6 interpretasi, umumnya diadopsi dari IAS, namun beberapa menggunakan referensi SFAS. • Dikembangkan sejak 1994 (PAI) • Ada banyak standar khusus industri (15 standar) IFRS PSAK Menurut Ketua DSAK, khusus untuk 7 IFRS, sebenarnya hanya IFRS 1 yang belum diadopsi pengaturannya, sedangkan untuk 6 IFRS lainnya secara substansi sudah diatur dalam PSAK, walau masih ada beberapa perbedaan pengaturan di dalamnya.
  • 15. Perbandingan IFRS dan PSAK (2) 1. First time adoption of IFRS 2. Share-based payment 3. Business Combinations 4. Insurance Contract 5. Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations 6. Exploration for and Evaluation of Mineral Resources 7. Financial Instruments: Disclosures 1. Belum diadopsi. 2. PSAK 53 belum adopsi IFRS 2, referensi menggunakan US SFAS 123. 3. PSAK 22 belum mengadopsi IFRS 3, referensi menggunakan IAS 22 (1993). 4. PSAK 28 dan 36, belum adopsi IFRS 4, referensi menggunakan US SFAS dan regulasi industri asuransi. 5. PSAK 58 belum adopsi IFRS 5, referensi menggunakan IAS 35 (1998). 6. PSAK 29 dan 33, belum adopsi IFRS 6, referensi US SFAS dan regulasi industri 7. PSAK 31 dan 55, belum adopsi IFRS 7, referensi menggunaka IAS 30, US SFAS dan regulasi industri. IFRS PSAK
  • 16. Konvergensi IFRS • Menurut DSAK, pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi lima tingkatan: 1. Full Adoption, pada tingkat ini suatu negara mengadopsi seluruh IFRS dan menterjemahkan word by word. 2. Adapted, mengadopsi seluruh IFRS tetapi disesuaikan dengan kondisi di suatu negara. 3. Piecemeal, suatu negara hanya mengadopsi sebagian nomor IFRS, yaitu nomor standar atau paragraf tertentu 4. Referenced, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar 5. Not adoption at all, suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS. • Keputusan adopsi IFRS oleh IAI akan ditentukan pada tahun 2008
  • 17. Konvergensi IFRS • Keputusan DSAK saat ini adalah mendekatkan PSAK dengan IAS/IFRS dengan membuat dua strategi: 1. Strategi selektif. Strategi ini dilakukan dengan tiga target yaitu; mengidentifikasi standar-standar yang paling penting untuk diadopsi seluruhnya dan menentukan batas waktu penerapan standar yang diadopsi, melakukan adopsi standar selebihnya yang belum diadopsi sambil merevisi standar yang telah ada, dan target terakhir adalah melakukan konvergensi proses penyusunan standar dengan IASB. 2. Strategi dual standard. Strategi ini dilakukan dengan menerjemahkan seluruh IFRS sekaligus dan menetapkan waktu penerapannya bagi listed companies. Sedangkan bagi non listed companies tetap menggunakan PSAK yang telah ada.
  • 18. Konvergensi IFRS • Dalam penerapan kedua strategi tsb harus mempertimbangkan lima hal: 1. Konvergensi standar dan proses konvergensi itu sendiri. Hal ini perlu dipertimbangkan karena DSAK belum memutuskan kapan melakukan konvergensi. 2. Ketersediaan dana untuk penerjemahan standar. 3. Ketersediaan sumber daya manusia. 4. Ketentuan perundang-undangan di Indonesia. 5. Sosialisasi standar dan peluang moral hazards dalam penyusunan laporan keuangan.
  • 19. Perbedaan yang Seringkali Muncul (Survey GAAP 2001) Hambatan konvergensi biasanya muncul atas beberapa isu akuntansi dan pelaporan keuangan berikut: • Pengakuan dan pengukuran: − financial assets and derivative financial instruments, − impairment losses, − provisions, − employee benefit liabilities, − income taxes; • Akuntansi Penggabungan Usaha • Pengungkapan atas: − related party transactions, − segment information.
  • 20. GAAP Convergence 2002 • IASB melakukan survey terhadap standar akuntansi yang diterapkan di 59 negara dan upaya untuk mencapai konvergensi dengan IFRS. • Tiga hal yang menjadi pertanyaan kunci dalam survey GAAP 2002 – Apakah ada perencanaan untuk mengadopsi IFRS atau konvergensi standar akuntansi dengan IFRS? – Apa yang mendasari masing-masing negara (yang disurvey) untuk melakukan konvergensi? – Apa hambatan yang dihadapi masing-masing negara untuk melakukan konvergensi dengan IFRS?
  • 21. GAAP Convergence 2002 • Terdapat beberapa hambatan yang masih dihadapi: – Masih adanya ketidaksesuaian standar di beberapa negara dengan ketentuan IFRS yang signifikan (seperti aturan tentang instrumen keuangan dan standar pengukuran berdasar fair value accounting) – Masih terdapat perbedaan kepentingan antara IFRS yang berorientasi pada capital market dengan standar akuntansi negara-negara yang berorientasi pada ketentuan perpajakan (tax-driven) – Berbagai aturan yang kompleks dalam IFRS dianggap sebagai hambatan bagi sebagian negara untuk melakukan konvergensi. – Masih terdapat gap yang cukup besar antara IFRS dengan standar akuntansi nasional yang diterapkan untuk perusahaan kecil dan menengah (UKM)
  • 22. GAAP Convergence 2002 • Untuk mendukung upaya konvergensi dibutuhkan partisipasi berbagai pihak diantaranya: – Pemerintah/Regulator – Profesi Akuntansi (IAI) – Dewan Standar Akuntansi (DSAK) – IASB – Perusahaan – Akademisi/Universitas – Analis Pasar Modal dan Investor
  • 23. GAAP Convergence 2002 • Hasil survey menunjukkan lebih dari 90% negara menyatakan berkeinginan untuk melakukan konvergensi standar akuntansinya dengan IFRS dan menganggap IASB sebagai lembaga yang representatif. • Sebagian besar negara yang disurvey telah menyatakan secara formal untuk melakukan konvergensi. Pernyataan ini biasanya berawal dari ketentuan pemerintah, otoritas pasar modal maupun dari dewan penyusun standar. Pada umumnya, negara mewajibkan hanya bagi listed companies untuk mengadopsi ketentuan IFRS. Di beberapa negara, dewan penyusun standar berupaya mengurangi perbedaan yang ada diantara IFRS dengan standar akuntansi yang diterapkan yang nantinya akan diadopsi baik oleh perusahaan yang listed maupun yang non- listed.
  • 24. Perencanaan Untuk Mengadopsi IFRS atau Konvergensi Standar Akuntansi Dengan IFRS
  • 29.
  • 30.