Sejarah pendidikan adalah, uraian yang sistimatis tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan pada masa lalu sampai masa sekarang baik dari segi ide dan konsefsi maupun segi institusi dan operasionalisasi.
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Jawaban UTS Sejarah Pendidikan Umum
1. Mata Kuliah : Sejarah Pendidikan Umum
Nama Dosen : Dr.Badrudin,M.Ag
Nama Mahasiswa : Cep Iwan Setiawan
N I M : 1209202593
Kelas / Semester : E / 1
1. Jelaskan pengertian sejarah pendidikan !
Sejarah pendidikan adalah, Uraian yang sistimatis tentang pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan pada masa lalu sampai masa sekarang baik dari segi
ide dan konsefsi maupun segi institusi dan operasionalisasi.
2. Jelaskan objek, metode, tujuan, dan manfaat mempelajari sejarah pendidikan !
Objek sejarah pendidikan mencakup fakta-fakta yang berhubungan dengan
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan.
Metode yang digunakan dalam sejarah pendidikan adalah metode historis.
Langkah-langkah metode historis dibagi menadi 4 (empat) bagian, yaitu :
a) Heuristik, yaitu mencari sumber-sumber jejak sejarah.
b) Kritik, yaitu kritik terhadap sumber apakah original, baik bentuk maupun
isinya.
c) Interpretasi, yaitu menetapkan makna dan saling berhubungan antar fakta-
fakta dari sumber-sumber tersebut.
d) Penyajian, yaitu menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk kisah.
Tujuan mempelajari sejarah pendidikan adalah untuk mengetahui perkembangan
pendidikan pada masa lampau agar dapat dijadikan bahan penilaian untuk
menghindarkan kita dari kesalahan-kesalahan dalam praktek pendidikan pada
masa lampau.
Manfaat mempelajari sejarah pendidikan menurut Elmer Harrison Wilds yaitu :
a) Studi mengenai perkembangan ide-ide pendidikan dapat membawa kita
kearah penilaian gagasan-gagasan pendidikan pada masa lampau dan kita
dapat menolak lagi.
b) Studi tentang ide-ide, teori-teri dan konsep-konsep pendidikan akan dapat
menolong kita untuk lebih progresif dalam memilih aturan, materi dan proses
pendidikan.
c) Studi tentang teori pendidikan pada masa lampau dapat memberikan bahan-
bahan yang dapat dipergunakan untuk berpikir deduktif yang kreatif.
d) Dapat merangsang kita untuk menyelesaikan gagasan para tokoh di dalam
suasana lingkungan yang lebih sesuai.
3. Jelaskan perbedaan pendidikan pada masa purba dengan masa Hindu Budha dan
masa awal Islam masuk ke Indonesia !
Pendidikan pada masa purba
Pada zaman ini (purba) peserta didiknya sangat terbatas hanya keluarganya
saja. Dan Empu dianggap sebagai guru, dengan harapan anak didiknya
mempunyai kecakapan istimewa. Manusia yang dicita-citakan adalah yang
mempunyai semangat gotong royong, menghormati Empu (orang yang
diistimewakan ), dan taat kepada adat. Sedangkan materi pendidikannya adalah
adanya pembagian tugas antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Pendidikan pada masa Hindu-Budha
Pendidikan pada masa ini (Hindu-Budha) dilakukan dengan cara Guru Kula,
yaitu, murid dan guru tinggal bersama-sama dan murid menjadi anggota
keluarga gurunya, sekaligus membantu mengatasi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sedangkan peserta didiknya dibagi menjadi beberapa kasta. Tujuan
pendidikannya adalah untuk membentuk manusia berakhlak tinggi, berbudi luhur,
mentaati adat, dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan juga
2. mewariskan pengetahuan orang tua kepada anak-anaknya sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Pendidikan pada masa awal Islam masuk ke Indonesia
Pendidik / gurunya adalah orang mempunyai pengetahuan agama yang sangat
luas, yang sering disebut Kyai atau Ajengan, peserta didiknya biasa disebut
santri. Dalam pelaksanaan pendidikannya untuk pemula biasanya dilakukan di
langgar, dengan materi pendidikannya pengenalan huruf-huruf arab dan
kemudian mengaji ayat-ayat Al-Quran. Setelah belajar di langgar kemudian
dilanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yang disebut dengan pesantren. Yang
mengajar di pesantren disebut Kyai atau Ajengan. Waktu belajar dilaksanakan
pada ba’da subuh, ba’da dzuhur, ba’da maghrib, dan ba’da isya. Materi
pendidikannya diberikan secara individual / perseorangan, yang diantaranya
mempelajari tentang : Ilmu Al-Quran, Tauhid, Fiqh, Ushul Fiqh, dan Bahasa
Arab.
4. Bagaimana tujuan dan materi pendidikan pada masa penjajahan Belanda ?
Tujuan pendidikan pada masa penjajahan Belanda adalah untuk memenuhi
kebutuhan pegawai pemerintahan, perdagangan perusahaan, dengan upah yang
sangat rendah.
Materi pendidikannya adalah, membaca, menulis, berhitung, ilmu bumi, sejarah,
pengetahuan alam, menggambar, dan ilmu ukur.
5. Bagaimana tujuan dan materi pendidikan pada masa penjajahan Jepang ?
Tujuan pendidikan pada masa penjajahan Jepang, yaitu untuk menyediakan
tenaga-tenaga buruh kasar secara cuma-cuma dan prajurit untuk membantu
dalam peperangan bagi kepentingan pemerintah Jepang.
Materi pendidikan pada masa Jepang diisi oleh latihan fisik, kemiliteran, dan
indoktrinasi, yaitu untuk mempersiapkan tenaga dalam peperangan.
6. Jelaskan usaha-usaha di bidang pendidikan yang dilakukan oleh RA Kartini, Ahmad
Dahlan (Muhammadiyah), Hasyim Asy’ari (NU), Ahmad Hasan (Persis), Taman
Siswa, dan HOS Cokroaminoto !
Usaha-usaha di bidang pendidikan yang dilakukan oleh RA Kartini.
Di dalam pendidikannya dia bercita-cita untuk :
a) Memperbaiki kedudukan kaum wanita, selain rumah tangga juga harus dapat
mengerjakan pekerjaan lain.
b) Kaum wanita harus mendapat pekerjaan.
c) Bahwa wanita terpelajar akan lebih cakap mendidik anaknya dan lebih
sempurna mengurus rumah tangganya.
Kemudian pada tahun 1903 membuka sekolah Gadis di Jepara dan pada tahun
1904 juga mendirikan sekolah yang sama yang bertempat di Rembang.
Usaha-usaha di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Ahmad Dahlan.
Beliau mendirikan suatu organisasi yang berdasarkan agama Islam yang disebut
organisasi Muhammadiyah. Organisasi ini bergerak untuk mendirikan sekolah-
sekolah yang berdasarkan agama Islam.
Usaha-usaha di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Hasyim Asy’ari.
Beliau mendirikan organisasi Nahdatul Ulama (NU) dan pada tahun 1899 ia
membuka pesantren Tebuireng di Jombang. Di pesantren itu pada awalnya
dipentingkan hanya pelajaran agama Bahasa Arab. Pada tahun 1919 mulai
dibukanya Madrasah Salafiyah pada tahun 1929 mulai dimasukannya
pengetahuan umum dengan huruf latin, bahasa Indonesia, ilmu bumi dan
sejarah Indonesia, berhitung dan dipergunakannya buku-buku yang dicetak
dengan huruf latin. Pada akhir tahun 1938 NU menetapkan susunan madrasah-
madrasahnya, yaitu :
a) Madrasah Awwaliyah (lama belajar 2 tahun)
b) Madrasah Ibtidaiyah (lama belajar 3 tahun)
3. c) Madrasah Tsanawiyah (lama belajar 3 tahun)
d) Madrasah Mu’allimin Wustha (lama belajar 2 tahun)
e) Madrasah Mu’allimin Ulya (lama belajar 3 tahun)
Usaha-usaha di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Ahmad Hasan.
Ahmad Hasan mendirikan pesantren Madrasah. Pada masa penjajahan Belanda
mendirikan sekolah Guru Kweekscholl, pendidikan Islam (Pendis). Madrasah
yang didirikan Ahmad Hasan dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan, yaitu :
a) Tingkat Ibtidaiyah (lama belajar 6 tahun)
b) Tingkat Tajhiziyah (lama belajar 2 tahun)
c) Tingkat Tsanawiyah (lama belajar 4 tahun)
d) Tingkat Mu’allimin (lama belajar 2 tahun)
e) Tingkat Aliyah (lama belajar 3 tahun)
Usaha-usaha di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara mendirikan Onderwijs Institut Taman Siswa pada tanggal 3
Juli tahun 1922, pada tahun 1930 berubah namanya jadi Perguruan Nasional
Taman Siswa. Usaha pendidikan dengan tujuan untuk membangkitkan perasaan
cinta kepada tanah air dan bangsa.
Usaha-usaha di bidang pendidikan yang dilakukan oleh HOS Cokroaminoto.
Cokroaminoto mempunyai keyakinan yang teguh, bahwa Negara dan bangsa
kita tak akan mencapai kehidupan yang adil dan makmur, pergaulan hidup yang
aman dan tenteram, selama keadilan sosial sepanjang ajaran-ajaran Islam belum
dapat berlaku atau dilakukan menjadi hukum dalam Negara kita, sekalipun sudah
merdeka.
Cokro menyalurkan ilmunya dalam agama, politik dan berorasi yang akhirnya
menjadi cikal bakal pembentukan tokoh – tokoh penting di Indonesia. Seperti
Soekarno yang Nasionalis, SM Kartosuwiryo yang Islamis dan Muso-Alimin yang
Komunis.
Untuk merealisasikan perjuangan menuntut Indonesia bersyareat ia masuk ke
dalam Sarekat Dagang Islam (SDI) yang saat itu dipimpin oleh H.Samanhudi di
Solo, sebuah pergerakan pertama Indonesia yang menggelorakan semangat
kemerdekaan. Bagi Cokro, Islam adalah sesuatu yang harus di perjuangkan dan
di persatukan, sebagai dasar kebangsaan yang hendak di proses menuju
Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh Admin Blog Info Menarik ...