SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PRRI/PERMESTA
dan
BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg)
GUNGUN MISBAH GUNAWAN
ANCAMAN
DISINTEGRASI
BANGSA
(1948-1965)
IDEOLOGI
KEPENTINGAN
SISTEM
PEMERINTAHAN
PKI MADIUN 1948, DI/TII, G 30 S
APRA, ANDI AZIS, RMS
PRRI/PERMESTA, BFO
PRRI/PERMESTA
Alasan Pemberontakan :
Munculnya pemberontakan PRRI dan Permesta bermula dari
adanya persoalan di dalam tubuh Angkatan Darat, berupa
kekecewaan atas minimnya kesejahteraan tentara di Sumatera
dan Sulawesi. Hal ini mendorong beberapa tokoh militer untuk
menentang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Alasan Pemberontakan :
Persoalan kemudian ternyata malah meluas pada tuntutan
otonomi daerah. Ada ketidakadilan yang dirasakan beberapa
tokoh militer dan sipil di daerah terhadap pemerintah pusat yang
dianggap tidak adil dalam alokasi dana pembangunan.
Jalannya Pemberontakan :
Kekecewaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan dewan-dewan daerah sebagai
alat perjuangan tuntutan pada Desember 1956 dan Februari 1957, seperti :
 Dewan Banteng di Sumatra Barat yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
 Dewan Gajah di Sumatra Utara yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolan.
 Dewan Garuda di Sumatra Selatan yang dipimpin oleh Letkol Barlian.
 Dewan Manguni di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual.
Dewan-dewan ini bahkan kemudian mengambil alih kekuasaan
pemerintah daerah di wilayahnya masing-masing. Beberapa
tokoh sipil dari pusatpun mendukung mereka bahkan bergabung
ke dalamnya, seperti Syafruddin Prawiranegara, Burhanuddin
Harahap dan Mohammad Natsir.
• KSAD Abdul Haris Nasution dan Perdana Menteri Juanda
sebenarnya berusaha mengatasi krisis ini dengan jalan
musyawarah, namun gagal.
• Ahmad Husein lalu mengultimatum pemerintah pusat,
menuntut agar Kabinet Djuanda mengundurkan diri dan
menyerahkan mandatnya kepada presiden. Tuntutan tersebut
jelas ditolak pemerintah pusat.
Krisis pun akhirnya memuncak ketika pada tanggal 15 Februari 1958
Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
di Padang, Sumatera Barat. Seluruh dewan perjuangan di
Sumatera dianggap mengikuti pemerintahan ini. Sebagai perdana menteri
PRRI ditunjuk Mr. Syafruddin Prawiranegara. menyelamatkan negara
Indonesia, dan bukan memisahkan diri.
Berita proklamasi PRRI ternyata disambut dengan antusias
pula oleh para tokoh masyarakat Manado, Sulawesi Utara.
Kegagalan musyawarah dengan pemerintah, menjadikan
mereka mendukung PRRI, mendeklarasikan Permesta
sekaligus memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat
(kabinet Juanda).
Penyelesaian :
Pemerintah pusat tanpa ragu-ragu langsung bertindak tegas. Operasi militer
dilakukan untuk menindak pemberontak yang diam-diam ternyata didukung
Amerika Serikat. AS berkepentingan dengan pemberontakan ini karena
kekhawatiran mereka terhadap pemerintah pusat Indonesia yang bisa saja
semakin dipengaruhi komunis. Pada tahun itu juga pemberontakan PRRI dan
Permesta berhasil dipadamkan.
Persoalan Negara Federal dan BFO
Majelis Permusyawaratan Federal atau Bijeenkomst voor Federaal
Overleg (BFO) adalah sebuah komite yang didirikan oleh Belanda untuk
mengelola Republik Indonesia Serikat (RIS) selama Revolusi Nasional
Indonesia (1945–1949). Komite ini terdiri dari 15 pemimpin negara bagian
dan daerah otonom di dalam RIS dengan masing-masing negara bagian
memiliki satu suara. Komite ini bertanggung jawab untuk mendirikan
pemerintahan sementara pada bulan Juli 1948 sebagaimana dirumuskan
dalam Persetujuan Meja Bundar
• Konsep Negara Federal dan “Persekutuan” Negara Bagian (BFO/
Bijeenkomst Federal Overleg) mau tidak mau menimbulkan potensi
perpecahan di kalangan bangsa Indonesia sendiri setelah
kemerdekaan.
• Persaingan yang timbul terutama adalah antara golongan federalis
yang ingin bentuk negara federal dipertahankan dengan golongan
unitaris yang ingin Indonesia menjadi negara kesatuan.
Golongan
federalis Golongan
unitaris
Dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1946
misalnya, pertemuan untuk membicarakan tatanan federal yang
diikuti oleh wakil dari berbagai daerah non RI itu, ternyata
mendapat reaksi keras dari para politisi pro RI yang ikut serta.
Mr. Tadjudin Noor dari Makasar bahkan begitu kuatnya
mengkritik hasil konferensi.
Perbedaan keinginan agar bendera Merah-Putih dan
lagu Indonesia Raya digunakan atau tidak oleh Negara
Indonesia Timur (NIT) juga menjadi persoalan yang
tidak bisa diputuskan dalam konferensi.
Dalam tubuh BFO juga bukan tidak terjadi pertentangan.
• Kelompok pertama menolak kerjasama dengan Belanda dan lebih
memilih RI untuk diajak bekerjasama membentuk Negara Indonesia
Serikat. Kubu ini dipelopori oleh Ide Anak Agung Gde Agung (NIT) serta R.T.
Adil Puradiredja dan R.T.Djumhana (Negara Pasundan).
• Kubu kedua dipimpin oleh Sultan Hamid II (Pontianak) dan dr. T. Mansur
(Sumatera Timur). Kelompok ini ingin agar garis kebijakan bekerjasama
dengan Belanda tetap dipertahankan BFO.
Setelah Konferensi Meja Bundar atau KMB (1949), persaingan antara golongan
federalis dan unitaris makin lama makin mengarah pada konflik terbuka di bidang
militer, pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) telah
menimbulkan masalah psikologis. Salah satu ketetapan dalam KMB menyebutkan
bahwa inti anggota APRIS diambil dari TNI, sedangkan lainnya diambil dari personel
mantan anggota KNIL. TNI sebagai inti APRIS berkeberatan bekerjasama dengan bekas
musuhnya, yaitu KNIL. Sebaliknya anggota KNIL menuntut agar mereka ditetapkan
sebagai aparat negara bagian dan mereka menentang masuknya anggota TNI ke
negara bagian
PERJUANGANKU
LEBIHMUDAH
KARENA MENGUSIR
PENJAJAH,
PERJUANGANMU
AKAN LEBIH SULIT
KARENA MELAWAN
BANGSAMU SENDIRI.
BUNG KARNO

More Related Content

Similar to ancamandisintegrasisistempemerintahanprripermestadanbfo-180919141453 (2).pptx

Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Iswi Haniffah
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SitiNurhalimah95
 

Similar to ancamandisintegrasisistempemerintahanprripermestadanbfo-180919141453 (2).pptx (20)

Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
 
PowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptxPowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Sejarah Indo. 12 Ed. 2019.pptx
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
Sejarah Bab 1
Sejarah Bab 1Sejarah Bab 1
Sejarah Bab 1
 
ROEM ROYEN
ROEM ROYENROEM ROYEN
ROEM ROYEN
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
Sejarah pki
Sejarah pkiSejarah pki
Sejarah pki
 
Tugas presentasi sejarah kelompok 7
Tugas presentasi sejarah kelompok 7Tugas presentasi sejarah kelompok 7
Tugas presentasi sejarah kelompok 7
 
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
 
Usaha memepertahankan negara kesatuan
Usaha memepertahankan negara kesatuan Usaha memepertahankan negara kesatuan
Usaha memepertahankan negara kesatuan
 
Konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan
Konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahanKonflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan
Konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan
 
KD 3.1.pptx sejarah
KD 3.1.pptx sejarahKD 3.1.pptx sejarah
KD 3.1.pptx sejarah
 
PKI dan Kekejaman Terhadap Ulama
PKI dan Kekejaman Terhadap UlamaPKI dan Kekejaman Terhadap Ulama
PKI dan Kekejaman Terhadap Ulama
 
Usaha memepertahankan negara kesatuan
Usaha memepertahankan negara kesatuan Usaha memepertahankan negara kesatuan
Usaha memepertahankan negara kesatuan
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Pemberontakan pki madiun 1948
Pemberontakan pki madiun 1948Pemberontakan pki madiun 1948
Pemberontakan pki madiun 1948
 
fdokumen.com_pemberontakan-pki-di-madiun-powerpoint.pptx
fdokumen.com_pemberontakan-pki-di-madiun-powerpoint.pptxfdokumen.com_pemberontakan-pki-di-madiun-powerpoint.pptx
fdokumen.com_pemberontakan-pki-di-madiun-powerpoint.pptx
 
Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
 
masa revolusi.pptx
masa revolusi.pptxmasa revolusi.pptx
masa revolusi.pptx
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

ancamandisintegrasisistempemerintahanprripermestadanbfo-180919141453 (2).pptx

  • 1. PRRI/PERMESTA dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) GUNGUN MISBAH GUNAWAN
  • 4. Alasan Pemberontakan : Munculnya pemberontakan PRRI dan Permesta bermula dari adanya persoalan di dalam tubuh Angkatan Darat, berupa kekecewaan atas minimnya kesejahteraan tentara di Sumatera dan Sulawesi. Hal ini mendorong beberapa tokoh militer untuk menentang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
  • 5. Alasan Pemberontakan : Persoalan kemudian ternyata malah meluas pada tuntutan otonomi daerah. Ada ketidakadilan yang dirasakan beberapa tokoh militer dan sipil di daerah terhadap pemerintah pusat yang dianggap tidak adil dalam alokasi dana pembangunan.
  • 6. Jalannya Pemberontakan : Kekecewaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan dewan-dewan daerah sebagai alat perjuangan tuntutan pada Desember 1956 dan Februari 1957, seperti :  Dewan Banteng di Sumatra Barat yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.  Dewan Gajah di Sumatra Utara yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolan.  Dewan Garuda di Sumatra Selatan yang dipimpin oleh Letkol Barlian.  Dewan Manguni di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual.
  • 7. Dewan-dewan ini bahkan kemudian mengambil alih kekuasaan pemerintah daerah di wilayahnya masing-masing. Beberapa tokoh sipil dari pusatpun mendukung mereka bahkan bergabung ke dalamnya, seperti Syafruddin Prawiranegara, Burhanuddin Harahap dan Mohammad Natsir.
  • 8. • KSAD Abdul Haris Nasution dan Perdana Menteri Juanda sebenarnya berusaha mengatasi krisis ini dengan jalan musyawarah, namun gagal. • Ahmad Husein lalu mengultimatum pemerintah pusat, menuntut agar Kabinet Djuanda mengundurkan diri dan menyerahkan mandatnya kepada presiden. Tuntutan tersebut jelas ditolak pemerintah pusat.
  • 9. Krisis pun akhirnya memuncak ketika pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Padang, Sumatera Barat. Seluruh dewan perjuangan di Sumatera dianggap mengikuti pemerintahan ini. Sebagai perdana menteri PRRI ditunjuk Mr. Syafruddin Prawiranegara. menyelamatkan negara Indonesia, dan bukan memisahkan diri.
  • 10. Berita proklamasi PRRI ternyata disambut dengan antusias pula oleh para tokoh masyarakat Manado, Sulawesi Utara. Kegagalan musyawarah dengan pemerintah, menjadikan mereka mendukung PRRI, mendeklarasikan Permesta sekaligus memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat (kabinet Juanda).
  • 11. Penyelesaian : Pemerintah pusat tanpa ragu-ragu langsung bertindak tegas. Operasi militer dilakukan untuk menindak pemberontak yang diam-diam ternyata didukung Amerika Serikat. AS berkepentingan dengan pemberontakan ini karena kekhawatiran mereka terhadap pemerintah pusat Indonesia yang bisa saja semakin dipengaruhi komunis. Pada tahun itu juga pemberontakan PRRI dan Permesta berhasil dipadamkan.
  • 13. Majelis Permusyawaratan Federal atau Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO) adalah sebuah komite yang didirikan oleh Belanda untuk mengelola Republik Indonesia Serikat (RIS) selama Revolusi Nasional Indonesia (1945–1949). Komite ini terdiri dari 15 pemimpin negara bagian dan daerah otonom di dalam RIS dengan masing-masing negara bagian memiliki satu suara. Komite ini bertanggung jawab untuk mendirikan pemerintahan sementara pada bulan Juli 1948 sebagaimana dirumuskan dalam Persetujuan Meja Bundar
  • 14. • Konsep Negara Federal dan “Persekutuan” Negara Bagian (BFO/ Bijeenkomst Federal Overleg) mau tidak mau menimbulkan potensi perpecahan di kalangan bangsa Indonesia sendiri setelah kemerdekaan. • Persaingan yang timbul terutama adalah antara golongan federalis yang ingin bentuk negara federal dipertahankan dengan golongan unitaris yang ingin Indonesia menjadi negara kesatuan. Golongan federalis Golongan unitaris
  • 15. Dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1946 misalnya, pertemuan untuk membicarakan tatanan federal yang diikuti oleh wakil dari berbagai daerah non RI itu, ternyata mendapat reaksi keras dari para politisi pro RI yang ikut serta. Mr. Tadjudin Noor dari Makasar bahkan begitu kuatnya mengkritik hasil konferensi.
  • 16. Perbedaan keinginan agar bendera Merah-Putih dan lagu Indonesia Raya digunakan atau tidak oleh Negara Indonesia Timur (NIT) juga menjadi persoalan yang tidak bisa diputuskan dalam konferensi.
  • 17. Dalam tubuh BFO juga bukan tidak terjadi pertentangan. • Kelompok pertama menolak kerjasama dengan Belanda dan lebih memilih RI untuk diajak bekerjasama membentuk Negara Indonesia Serikat. Kubu ini dipelopori oleh Ide Anak Agung Gde Agung (NIT) serta R.T. Adil Puradiredja dan R.T.Djumhana (Negara Pasundan). • Kubu kedua dipimpin oleh Sultan Hamid II (Pontianak) dan dr. T. Mansur (Sumatera Timur). Kelompok ini ingin agar garis kebijakan bekerjasama dengan Belanda tetap dipertahankan BFO.
  • 18. Setelah Konferensi Meja Bundar atau KMB (1949), persaingan antara golongan federalis dan unitaris makin lama makin mengarah pada konflik terbuka di bidang militer, pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) telah menimbulkan masalah psikologis. Salah satu ketetapan dalam KMB menyebutkan bahwa inti anggota APRIS diambil dari TNI, sedangkan lainnya diambil dari personel mantan anggota KNIL. TNI sebagai inti APRIS berkeberatan bekerjasama dengan bekas musuhnya, yaitu KNIL. Sebaliknya anggota KNIL menuntut agar mereka ditetapkan sebagai aparat negara bagian dan mereka menentang masuknya anggota TNI ke negara bagian
  • 19. PERJUANGANKU LEBIHMUDAH KARENA MENGUSIR PENJAJAH, PERJUANGANMU AKAN LEBIH SULIT KARENA MELAWAN BANGSAMU SENDIRI. BUNG KARNO