2. A. Mengidentifikasikan Tari Tunggal
Kreasi Nusantara
Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari
Nusantara yang diperagakan oleh seorang penari.
Pada dasarnya, istilah tunggal hanya menunjukan
jumlah penari saja. Jenis tarian dapat dimainkan
oleh seseorang atau lebih. Sifat tari tunggal
menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan
seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu
kegiatan.
4. B. Jenis, Peran, dan Perkembangan
Tari Tunggal dan Kelompok Kreasi
Nonetnik
1) Pengertian Tari Kreasi Nonetnik
Tari kreasi nonetnik adalah tari hasil kreasi
sendiri yang menggambarkan gerak sehari – hari.
Secara konseptual, tari kreasi nonetnik
mempunyai aturan dan memiliki kebebasan dalam
mengungkapkan emosinya tanpa harus mengacu
pada bentuk dan tradisi sebelumnya.
6. Peran Tari Tunggal dan Kelompok
Kreasi Nonetnik
Peranan seni tari dalam pendidikan diartikan
bagaimana dampak positif dari aktivitas manusia
dalam seni tari dan bagaimana pengaruh positifnya
terhadap kehidupan manusia baik secara individu
maupun kelompok.
Peranan dalam fungsi ekonomi artinya, kehidupan
dalam dunia seni tari bila dilaksanakan secara
profesional, akan menimbelkan pertumbuhan ekonomi
bagi kahidupan pelaku, pengelolha, bahkan lebih
luasnya lagi menjadi sumber devisa negara yang
berkaitan dengan dunia pariwisata.
7. Perkembangan Tari Tunggal dan
Kelompok Kreasi Nonetnik
Menurut Soedarsono (1977) , salah seorang
budayawan dan peneliti seni pertunjukan
Indonesia, menjelaskan bahwa secara garis besar
perkembangan seni pertunjukan Indonesia
tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak
dengan budaya besar dari luar. Perkembangan
masyarakat dan keseniannya bukan merupakan
perkembangan yang terputus satu sama lain,
melainkan saling berkesinambugan.
8. C. Apresiasi Keunikan Tari Tunggal
dan Kelompok Kreasi Nonetnik
1. Keunikan Gerak, Iringan, dan Kostum
keunikan gerak, iringan, dan kostum (tari tunggal
dan kreasi nonetnik) disebabkan oleh pengembangan
tidak terbatas. Gerak, iringan, dan kostum tersebut
menawarkan keindahan, jenis, warana, model, pola
gerak dinamika, dan estetika sebagai sumber
inspirasi dalam tari kreasi baru.
9. 2. Melakukan Apresiasi Terhadap Karya Seni Tari
Dengan melihat, membuat, dan menampilkan
tari, ada tiga unsur yang berhubungan dengan sifat
– sifat keindahan suatu karya seni. Ketiga unsur
tersebut tidak bisa dipisah – pisahkan satu dengan
yang lainnya.
Ketiga unsur yang dimaksud yaitu :
1. keutuhan (unity)
2. penonjolan (dominance)
3. keseimbangan (intensity)
10. 3. Cara – cara Sebuah Karya Seni Tari Dapat Lebih
Mudah Dihayati
Dengan mencintai karya seni tari tersebut
Dengan memiliki wawasan mengenai berbagai
karya seni tari
Dengan mencermati karya seni tari tersebut
11. D. Sinopsis Tari Kreasi dan
Kelompok Nonetnik
Menyusun sinopsis sama dengan menyusun
ringkasan karangan, menyusun ringkarasan
karangan ibarat memangkas sebuah pohon besar
menjadi pohon kecil yang padat dan berisi. maka,
hasil sinopsis adalah sebuah karangan pendek
sesuai dengan karangan aslinya. Sebagai pedoman
sederhana saja, sinopsis adalah sebuah karangan
utuh diringkas menjadi sepertiganya atau
seperempatnya saja.