Best Practices Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) terkait pengalaman pemberian layanan Bimbingan dan Konseling. Program PPG Dalam Jabatan Kategori 2 tahun 2022
Disiplin merupakan sikap mental yang tecermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat yang berupa kepatuhan tepat waktu terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku.
Kesulitan belajar adalah suatu hambatan-hambatan yang berkaitan dengan belajar yang di alami oleh individu/siswa baik di rumah maupun di sekolah. Dengan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang berasal dari dalam individu sendiri dan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar. Kesulitan belajar menjadi salah satu alasan mengapa siswa sering tidak masuk kelas, menganggap ketidakmampuan dalam belajar yang menjadi penghambat baginya.
Best Practices Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) terkait pengalaman pemberian layanan Bimbingan dan Konseling. Program PPG Dalam Jabatan Kategori 2 tahun 2022
Disiplin merupakan sikap mental yang tecermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat yang berupa kepatuhan tepat waktu terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku.
Kesulitan belajar adalah suatu hambatan-hambatan yang berkaitan dengan belajar yang di alami oleh individu/siswa baik di rumah maupun di sekolah. Dengan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang berasal dari dalam individu sendiri dan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar. Kesulitan belajar menjadi salah satu alasan mengapa siswa sering tidak masuk kelas, menganggap ketidakmampuan dalam belajar yang menjadi penghambat baginya.
1. PROPOSAL PTBK
Meningkatkan Kepercayaan Diri melalui Layanan Bimbingan Kelompok
dengan Metode Sosiodrama Pada Peserta Didik kelas X SMAN 1 Banjar
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konsleing terhadap Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Banjar
Tahun Pelajaran 2022/2023)
A. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Rendahnya aspirasi karir siswa tunarungu yang digambarkan dalam rendahnya wawasan
dan pengetahuan karir yang dapat mereka pilih setelah lulus SMA;
2. Rendahnya interaksi sosial dalam layanan. Hal ini dikarenakan keterbatasan siswa dalam
berbahasa dan berkomunikasi;
3. Rendahnya pemahaman terhadap konten layanan. Hal ini dikarenakan kemampuan
bahasa reseptif yang rendah.
4. Rendahnya partisipasi dalam layanan yang digambarkan dengan minimnya siswa
bertanya, menjawab atau menampilkan aspirasi;
5. Rendahnya kepercayaan diri siswa untuk melakukan interaksi sosial dalam layanan. Hal
ini dikarenakan keterbatasannya dalam berkomunikasi dan tingkat pemahaman yang
rendah;
6. Merasa pesimis untuk bisa berkomunikasi dengan orang normal. Hal ini dikarenakan
konsep diri, dimana mereka memandang bahwa mereka tidak bisa berkomunikasi dengan
orang normal;
Beberapa masalah diatas kemudian ditelaah kembali dengan meninjau kebutuhan dan tugas
perkembangan siswa tunarungu pada jenjang SMA. Maka dari itu, disimpulkan bahwa
meningkatkan partisipasi dalam belajar dinilai efektif untuk meningkatkan aspek lain yang
mendukung tujuan layanan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan utama dalam
penelitian ini adalah apakah layanan bimbingan kelompok dengan model problrm based
2. learning mampu meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas XII tunarungu SLBN Ciamis?
C. JUDUL
Upaya Peningkatan Partisipasi Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan
Model PBL Pada Siswa Kelas XII Tunarungu SLBN Ciamis
D. RENCANA TINDAKAN
Penelitian ini akan dilakukan dalam tiga siklus, dengan masing-masing terdiri dari tiga
tindakan : riset, menemukan dan aplikasi. Sebelum pemberian tindakan, terlebih dahulu disusun
rencana tindakan dengan deskripsi sebagai berikut :
1. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus pertama;
2. Menentukan dan membuat bahan layanan;
3. Menyusun instrumen untuk evaluasi hasil
Kemudian setelah itu, rancangan tindakan diaplikasikan dalam tindakan. Rancangan tindakan
yang dimaksud adalah sebagai berikut
1. Siklus pertama
a. Menyusun rencana tindakan;
b. Membagikan materi, dan LKPD;
c. Melaksanakan kegiatan riset secara daring;
d. Melaksanakan kegiatan penemuan juga secara daring;
e. Melaksanakan kegiatan aplikasi secara luring;
f. Melakukan evaluasi layanan : Evaluasi daring dan luring;
g. Melakukan kegiatan refleksi siklus I;
2. Siklus kedua
a. Memperbaiki rencana tindakan sesuai dengan hasil refleksi I;
b. Melaksanakan kembali kegiatan seperti pada siklus pertama;
c. Evaluasi layanan;
d. Kegiatan refleksi siklus II;
3. Siklus ketiga
a. Memperbaiki rencana tindakan sesuai dengan hasil refleksi I;
b. Melaksanakan kembali kegiatan seperti pada siklus pertama;
3. c. Evaluasi layanan;
d. Kegiatan refleksi siklus II;
Ciamis 12/10/2020
Mahasiswa PPG,
Kadarisman